OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 08 September 2022

Duh! Luhut Sindir Pendemo Berasal dari Orang Gak Jelas, Pengamat: Ini Akibat Kalau Terlalu Berkuasa, Merasa Sudah Jadi Dewa!

Duh! Luhut Sindir Pendemo Berasal dari Orang Gak Jelas, Pengamat: Ini Akibat Kalau Terlalu Berkuasa, Merasa Sudah Jadi Dewa!



 

10Berita - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengeluarkan sindiran kepada masyarakat Indonesia yang masih berdemo di kondisi seperti saat ini. Menurutnya, kegiatan itu banyak berasal dari orang yang tidak jelas.

Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto menyebut bahwa pernyataan Luhut itu lantaran adanya kekuasaan.

Gigin Praginanto juga mengatakan bahwa ada perasaan merasa dewa dan tidak punya rasa bersalah.

"Inilah akibatnya kalau terlalu berkuasa. Merasa sudah menjadi dewa. Gak pernah merasa bersalah dan melihat rakyat sebagai sekadar angka statistik," ungkap Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Rabu (7/9).

Sementara itu, pernyataan Luhut tersebut dalam sambutannya di acara Focus Group Discussion (FGD) Investasi Kabel Bawah Laut di Indonesia, Rabu (7/9).

"Kalau ada yang demo-demo itu, saya lihat-lihat ya yang demo ya banyak yang dari nggak jelas juga," ungkap Luhut.

Luhut tidak menjelaskan rinci demo apa yang dimaksud. Perkataan itu diucapkannya saat sedang menjelaskan pemulihan ekonomi yang diklaim berjalan cepat dan kuat.

"Saya lihat pemulihan kita masih 5,44% kuartal II-2022. Sekarang mungkin kita bisa dekat-dekat 6%, jadi sebenarnya we are doing ok. Tingkat pengangguran saya kira menurun," ungkap Luhut.

"Orang yang nggak ngerti masalah ikut-ikut demo. Mau bangkrut, mau bangkrut darimana? Kita mana ada orang kelaparan? Kenapa? (karena) dana desa sudah Rp 476 triliun itu diberikan selama 7 tahun terakhir," tambah Luhut.

Dalam kesempatan itu juga disinggung bahwa subsidi dan kompensasi energi yang sekarang Rp502,4 triliun jika tidak hati-hati bisa bengkak menjadi Rp600 triliun. Untuk itu, pemerintah menaikkan harga BBM agar penggunaan subsidi bisa ditekan dan digunakan untuk keperluan lain.

Inilah akibatnya kalau terlalu berkuasa. Merasa sudah menjadi dewa. Gak pernah merasa bersalah dan melihat rakyat sebagai sekadar angka statistik. https://t.co/bXdAbT9015
— gigin praginanto (@giginpraginanto) September 7, 2022

[wartaekonomi] 


Related Posts:

  • Jakarta tidak Boleh Jatuh ke Tangan Ahok, Apalagi Jadi Jajahan China! 10Berita-Rumitnya kasus Ahok adalah fenomena serius yang akan mengancam kehidupan umat ini di masa depan. Ahok jelas terdakwa kasus penistaan… Read More
  • Kenapa Ahok tak Jadikan Reklamasi Materi Kampanye? Karena Bukan untuk Kepentingan Rakyat tapi Pengembang   10Berita -  Pengamat Kebijakan Publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah‎ meng… Read More
  • Ini Tanggapan Tegas Rais Aam PBNU Soal GP Ansor yang Membolehkan Pilih Pemimpin Kafir 10Berita - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Ma’ruf Amin menegaskan keputusan bahtsul masail tak b… Read More
  • Nah Lho! Said Aqil Do’akan Anies-Sandi‎ Sukses Bangun Jakarta 10Berita-Paslon calon gubernur Anies Baswedan dan calon wakil gubernur Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 mendapat doa dari Ketua Umum Pengurus Be… Read More
  • SEMAKIN BERJAYA ! Erdogan Sebut Negara-negara Eropa Tak Terima Kebangkitan Turki 10Berita- Beberapa negara Uni Eropa tidak dapat menerima kebangkitan Turki, demikian pernyataan Presiden Turki Recep… Read More