OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 07 September 2022

Hari Ini, Anies Baswedan Dipanggil KPK Terkait Formula E, Pakar: Ada Pihak yang Ingin Menyikat Anies dari Pilpres 2024

Hari Ini, Anies Baswedan Dipanggil KPK Terkait Formula E, Pakar: Ada Pihak yang Ingin Menyikat Anies dari Pilpres 2024



 

10Berita - Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan diperiksa Komisi Peberantasan Korupsi (KPK) terkait Formula E.

Refly menilai ada pihak yang berupaya menyikat Anies dari kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Refly Harun dalam kanal Youtube pribadinya, dikutip pada Rabu 7 September 2022.

"Kelihatannya ada kecenderungan hendak menyikat Anies Baswedan yang sudah dipanggil lagi terkait Formula E," ujar Refly Harun.

Refly juga menyinggung Ganjar yang kemungkinan juga akan dipanggil ke KPK soal keterlibatannya dalam kasus E-KTP.

"Hal ini bila Ganjar merupakan sosok Capres di luar orbit oligarki, mungkin bisa dipanggil KPK tekait e-KTP misalnya dan lain sebagainya," imbuhnya.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi di ajang internasional Formula E pada hari ini, Rabu (7/9/2022).

KPK akan mengulik soal proses perencanaan hingga penganggaran untuk penyelenggaraan ajang balap mobil Formula E yang telah digelar di Jakarta pada Juni 2022 lalu.

"Lebih kurang biasanya terkait dengan proses perencanaan, awalnya itu seperti apa, tawaran dari mana. Kemudian direncanakan, kemudian proses penganggarannya, kemudian pelaksanaannya sampai dengan pertanggungjawabannya," ungkap Alexander Marwata Wakil Ketua KPK," Selasa (6/9/2022).

Selain itu, KPK juga ingin mengetahui apakah dari penyelenggaraan Formula E tersebut mendapatkan keuntungan atau tidak

"Kan sudah terlaksana, kami ingin tahu juga bagaimana pelaksanaannya, apakah kemarin itu mendapatkan keuntungan atau tidak karena kalau tujuannya bisnis kan pasti pertimbangannya nanti mendapatkan keuntungan, banyak wisatawan yang datang menginap, menumbuhkan ekonomi kan. Itu yang perlu kami klarifikasi bagaimana penganggarannya," jelas dia.[wartaekonomi]