OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 19 September 2022

Keluarga Brigadir J Menyerah pada Kasus Pembunuhan Anaknya, Jokowi dan Mahfud Md Disenggol: Apakah Ini Hasil yang Diinginkan Bapak?

Keluarga Brigadir J Menyerah pada Kasus Pembunuhan Anaknya, Jokowi dan Mahfud Md Disenggol: Apakah Ini Hasil yang Diinginkan Bapak?





10Berita - Ketum DPP KNPI 2018-2021, Haris Pertama menyoroti keluarga Brigadir J yang sudah menyerah pada kasus pembunuhan anaknya.

Haris Pertama mempertanyakan kepada Jokowi dan Mahfud MD soal penegakan hukum di Indonesia.

Hal itu disampaikan Haris Pertama dalam akun Twitter pribadinya, pada Senin 19 September 2022.

"Kalau sudah begini bagaimana Penegakan Hukum di Indonesia bisa Tegak Lurus wahai Bapak Presiden @jokowi ? Pak Menko @mohmahfudmd apakah ini hasil dari keterbukaan dan terang benderang yang di inginkan oleh Bapak Presiden @jokowi ???," ujar Haris Pertama.

Kalau sudah begini bagaimana Penegakan Hukum di Indonesia bisa Tegak Lurus wahai Bapak Presiden @jokowi ? Pak Menko @mohmahfudmd apakah ini hasil dari keterbukaan dan terang benderang yang di inginkan oleh Bapak Presiden @jokowi ??? https://t.co/253veu7Zfr
— Haris Pertama (@knpiharis) September 18, 2022

Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, mengungkapkan bahwa keluarga korban akhirnya menyerah pada kasus pembunuhan anaknya.

Ia juga mengungkapkan permintaan maafnya kepada masyarakat, karena tidak mampu untuk menuntaskan kasus pembunuhan Brigadir J.

Padahal ia mengaku bahwa dirinya telah berusaha semaksimal mungkin, bahkan mengorbankan segalanya guna menyingkap misteri kasus pembunuhan kliennya tersebut.

"Saya betul-betul minta maaf, saya sudah berjuang dengan mengorbankan segalanya, baik pikiran materi maupun waktu. Saya membiayai semua ini tetapi bukan bermaksud mengungkit-ungkit itu," ujar Kamarudin, dikutip dari Suara.com.

Kemudian Kamaruddin juga menuturkan permintaan maaf dari pihak keluarga korban dan mulai sekarang menurutnya mereka akan pasrah menerima keadaan.

"Kemudian saya juga memohon maaf atas nama keluarga karena pak Samuel sebagai orang tua daripada almarhum sudah menyatakan sudah selesai bahwa anak saya tidak bisa kembali," tuturnya.

lebih lanjut ia juga menyayangkan atas sikap Presiden yang hanya memberikan instruksi untuk membuka kasus ini seterang-terangnya, namun tidak disertai dengan aksi yang nyata.[wartaekonomi]