10Berita - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menyinggung jejak mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dalam demo Omnibus Law tolak UU Cipta Kerja pada 2020 silam.
Saat itu, Ferdy Sambo menjabat sebagai Dirtipidum Polri, dia menangkap pelajar SD hingga STM dan SMA yang terlibat dalam demo Omnibus Law.
Melansir dari Detik, bersama Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana, Ferdy Sambo berhasil menangkap sebanyak 131 pelajar, 69 orang diantaran ditetapkan sebagai tersangka.
Selain itu, admin media sosial juga ditangkap oleh Sambo, lantaran diduga melakukan ajakan serta penghasutan pada demo anarkis, 7 orang diduga sebagai tersangka.
"Pada kasus demo omnibus law ada jejak represif Sambo, menangkap ratusan pendemo, menangkap sejumlah admin sosmed," ungkap Lukman Simandjuntak.
Dalam unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja, terdapat tindakan aparat yang dinilai terlalu berlebihan, sehingga membuat publik kala itu sempat heboh.
"Dan berbagai tindakan kekerasan aparat, kini tanpa Sambo di garis depan apakah demo BBM akan berlangsung sukses?" ujarnya yang dikutip dari Twitter @hipohan, Kamis (1/9).
Pada kasus demo omnibus law ada jejak represif Sambo, menangkap ratusan pendemo, menangkap sejumlah admin sosmed, dan berbagai tindakan kekerasan aparat, kini tanpa Sambo di garis depan apakah demo BBM akan berlangsung sukses ? ???? pic.twitter.com/Icw8ZdyG6o
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) August 31, 2022
Sementara itu, puluhan ribu buruh akan melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite dan Solar pada 6 September.
Aksi demo akan dilakukan di 34 provinsi, untuk di DPR RI massa berjumlah hampir 5.000 buruh, ini berdasarkan keterangan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.[wartaekonomi]
