10Berita - "Andai Brigadir J, seorang Muslim. Kemungkinan Sambo akan lolos..." kata seorang kawan.
Dan komentar yang sama banyak saya temukan berseliweran di Medsos.
Ungkapan ini cukup menggelitik bagi saya. Terasa pahit. Tapi memang kebenaran yang terlalu sukar untuk dikesampingkan.
"Cukup sebut aja si Korban terpapar Teroris. Terus di Kamarnya ditemukan buku-buku jihad. Atau cukup Buku Tata Cara Sholat. Selesai barang itu. Kasus ditutup. Sambo malah dapat penghargaan. Membongkar kasus Terorisme di tubuh Polri!"
Begitulah. Memyakitkan. Ini cuma pendapat yang beredar di masyarakat. Tapi ada setitik nilai kebenaran yang membuat nurani terketuk.
Begitu banyak kasus kekerasan Aparat yang berujung hening. Tidak banyak yang berani mempertanyakan. Kemungkinan segan. Kemungkinan ketakutakan. Hanya karena kasus kekerasan yang biasanya berujung kematian tersebut dikaitkan dengan radikalisme dan terorisme.
Sebut saja kasus Ustadz Siyono, Dokter Sunardi dan Tragedi Pembantaian KM 50.
Saya tidak menafikan aksi terorisme yang sudah terjadi di Negara kita. Sebut saja Tragedi Bom Bali dan Bom Sarinah.
Kita harus mengakui juga. Ada kelompok kecil manusia bejad yang tersesat. Mengaku membela Agama tapi membunuh orang yang tidak bersalah. Padahal di Al-Quran jelas-jelas dikatakan "membunuh satu manusia yang tidak bersalah sama saja dengan membunuh semua umat manusia". Sebaliknya kalau "memelihara kehidupan seorang manusia sama dengan memelihara kehidupan manusia semuanya"
Sungguh sebuah Ayat Allah yang sangat indah dan sangat sempurna.
Jadi kalau memang benar-benar teroris. Dibuktikan didepan Pengadilan, bukan cuma layak dihukum mati. Tetapi juga dimatikan dengan pelan-pelan. Misalnya dipotong anggota tubuhnya satu demi satu setiap jam. Sampai si teroris mati dalam kesakitan yang mengerikan.
Tapi kalau orangnya baru terduga. Kemudian dimatikan. Kasihan. Atau sebaliknya dimatikan. Kemudian tinggal dikaitkan dengan Terorisme. Padahal bisa saja hanya karena menjadi lawan Politik Penguasa. Gila. Mau dibawa kemana bangsa kita?
Harapan saya, saatnya bangsa kita berbenah. Membentuk Polisi yang benar-benar menjadi Petugas dan Pengayom masyarakat. Bukan jadi "tukang pukul" kekuasaan. Menggebuk Rakyat yang dianggap lawan Kekuasaan. Kalau mati cukup labeli dengan terorisme. Selesai.
(Azwar Siregar)
Kamis, 01 September 2022
Home »
» "Andai Brigadir J, seorang Muslim. Kemungkinan Sambo akan lolos..." (Terpapar islamophobia?)
"Andai Brigadir J, seorang Muslim. Kemungkinan Sambo akan lolos..." (Terpapar islamophobia?)
By 10 BERITA 9/01/2022 08:51:00 AM
"Andai Brigadir J, seorang Muslim. Kemungkinan Sambo akan lolos..."
(Terpapar islamophobia?)
Related Posts:
03Kasus Ahoker IWAN BOPENG, Kenapa Malah Polisi Yang Ribet?? Begitu SAKTI Baju Kotak-kotak?? Kasus Ahoker Iwan Bopeng... PERHATIKAN KRONOLOGINYA: [Senin , 27 February 2017] Iwan Bopeng Dipertemukan dengan Pangdam, Polisi Seb… Read More
07Komando Jihad, Jamaah Ansharut Daulah: Ada Apa dengan Cicendo? 10Berita-Sebuah bom panci meledak di Taman Pandawa kawasan Cicendo, Senin 27 Februari 2017 pukul 09.00 WIB. Beberapa waktu kemudian pelakumya diketahui bernama… Read More
10Banyak Artis yang Sembunyi-Sembunyi Mendukungnya, Sandiaga Uno: Di10ancam Tidak Dapat Kerjaan 10Berita-Kabar mengejutkan datang dari Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Ia mendapat curhatan dari banyak artis ten… Read More
09Hina Kapolri Penderita Gangguan Jiwa Dipenjara 1,6 Th, Hina TNI “Iwan Bopeng “ Bebas Tanpa Proses Hukum? Apakah Baju Kotak-Kotak Kebal Hukum di Negeri ini? 10Berita-Polres Jakarta Utara menciduk pria pengangguran, Jamil A… Read More
08Tak Kunjung Tobat, Ade Armando Kini Lecehkan Raja Salman 10Berita-Ade Armando tak kenal lelah menghina Islam. Alih-alih bertobat dan bersyukur kasus dugaan penistaan agamanya dihentikan oleh polisi, Dosen Universitas Indon… Read More