10Berita, INDIA – Para Muhajirin Rohingya di India mengatakan, kebakaran misterius telah menghancurkan permukiman dan kehidupan mereka, serta “menjadi pengingat bahwa kami tidak diinginkan.”
Pada tanggal 10 Januari, kebakaran terjadi di permukiman Muhajirin Rohingya di Distrik Faridabad, Haryana, yang berjarak 20 kilometer dari ibu kota India, New Delhi.
Lima gubuk hangus terbakar saat api melahap permukiman tersebut. Dua di antaranya milik keluarga Noor Qaeda.
Qaeda berusia 20 tahun, saat ini sedang hamil tujuh bulan, sedang tidur dengan putranya yang berusia tiga tahun ketika mereka terbangun akibat asap masuk ke tempat tinggal darurat mereka. Suaminya bergegas lari ke dalam gubuk dan membawa ia dan putranya keluar, tuturnya kepada DW.
“Kemudian kami bertiga berdiri dan menyaksikan seluruh gubuk kami terbakar menjadi abu,” katanya, “tidak ada yang bisa kami lakukan.”
Keluarga tersebut kehilangan harta benda senilai hampir 20.000 rupee (sekira 3,7 juta rupiah) berupa tabungan, pakaian, bahan makanan, perkakas, dan tempat tidur mereka.
Sejak kebakaran itu, ketakutan terbesar Qaeda adalah dia mungkin akan mengalami keguguran karena kedinginan, kelaparan, maupun stres. Sampai saat ini, dia telah kehilangan tiga anak.
Dia keguguran anak pertamanya ketika dia hamil delapan bulan. Putri keduanya lahir dalam kondisi tak bernyawa. Sementara anak ketiganya meninggal ketika berusia delapan bulan.
“Dia meninggal karena kedinginan. Saya tidak bisa menghangatkannya atau memberinya makan dengan semestinya,” jelasnya.
Dibayangi oleh Kebakaran
Mohammad Ismail, seorang tokoh Muhajirin Rohingya setempat, mengatakan bahwa penyebab kebakaran di Faridabad belum dapat ditentukan.
Pada Januari 2021, tenda Ismail juga terbakar habis saat dia dan keluarganya sedang tidak di rumah. Dia pun kehilangan semua barang miliknya.
“Api terus mengikuti kami. Kami bahkan tidak perlu repot-repot melapor ke polisi lagi,” ujarnya.
Penelitian dari Social and Political Research Foundation (SPRF) India menunjukkan bahwa antara tahun 2016 dan 2021, terdapat 12 kasus kebakaran misterius di berbagai kamp pengungsian Rohingya di seluruh India.
Empat orang tewas, banyak yang menderita luka serius dan hampir 400 rumah darurat rusak akibat 12 kebakaran ini.
Dua dari kebakaran itu terjadi karena korsleting, lima kasus kemungkinan besar akibat “pembakaran yang disengaja”, lalu sisanya tidak diketahui penyebabnya, menurut SPRF.
Riya, seorang editor di SPRF, mengatakan, “Ada banyak perbedaan antara narasi resmi dan apa yang dikatakan para pengungsi.”
“Kadang-kadang ketika pejabat menunjuk korsleting listrik sebagai penyebab, para pengungsi lalu menunjukkan bahwa sama sekali tidak ada sambungan listrik di tempat kejadian.”
Pola lain yang menimbulkan kecurigaan, menurut Riya, adalah banyak dari kebakaran ini dimulai “secara misterius pada malam hari”. Biasanya setelah orang-orang di daerah tersebut meminta para Muhajirin untuk pergi.
Sabber Kyaw Min, pendiri dan direktur Rohingya Human Rights Initiative, juga mempertanyakan, “Jika kebakaran ini terjadi secara teratur, mengapa tidak diselidiki dengan benar?”
India adalah rumah bagi sekira 40.000 Muhajirin Rohingya yang menyelamatkan diri dari genosida di Myanmar. Hampir 20.000 dari mereka terdaftar di Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), menurut Human Rights Watch (HRW). (DW)
Sumber: Sahabat Al-Aqsha.