OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 21 Februari 2023

Netanyahu Ingin Damai dengan Arab Saudi, Menlu Saudi: Boleh dengan Syarat Israel Mengakui Kemerdekaan Palestina

Netanyahu Ingin Damai dengan Arab Saudi, Menlu Saudi: Boleh dengan Syarat Israel Mengakui Kemerdekaan Palestina


10Berita ,Arab Saudi telah berulang kali menyatakan bahwa perjanjian damai atau kesepakatan apa pun untuk menormalkan hubungan dengan Israel akan direalisasikan jika Israel mengakui Kemerdekaan Palestina. Jika hal tersebut tidak terjadi, maka Arab Saudi tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel sampai kapanpun.

“Kami telah mengatakan secara konsisten bahwa kami percaya normalisasi dengan Israel adalah sesuatu yang sangat menarik bagi kawasan. Namun, normalisasi sejati dan stabilitas sejati hanya akan datang jika rakyat Palestina mendapatkan kembali hak-haknya,” ungkap Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan seperti dilansir dari Al Arabiya, Senin, (20/2/2023).

“Hal itu membutuhkan pengakuan negara Palestina yang merdeka, dan itulah kunci prioritasnya,” tambah Pangeran Faisal bin Farhan.

Tahun lalu, Putra Mahkota Kerajaan Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah AS The Atlantic bahwa Arab Saudi memandang Israel sebagai “sekutu potensial”, namun mencatat bahwa beberapa masalah perlu diselesaikan terlebih dahulu.

“Bagi kami, kami berharap konflik antara Israel dan Palestina dapat diselesaikan. Kami tidak memandang Israel sebagai musuh, kami memandang mereka sebagai sekutu potensial, dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejar bersama. Tapi kita harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum kita sampai ke sana,” ungkap MBS.

Hingga saat ini, baik Israel maupun Palestina sama-sama mengklaim tidak mengakui satu sama lain. Secara pengakuan internasional, lebih dari 135 negara anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Namun, rata-rata negara pemegang veto seperti: Amerika serikat, Prancis, Inggris belum mengakui kedaulatan penuh Palestina. Hal ini karena seperti halnya, Amerika Serikat memiliki kepentingan dengan Israel.

Sumber : Al Arabiya , Moslemtoday.com