Soal Politik Identitas dan Radikal, Anies Persilahkan Penuduh untuk Membuktikan
10Berita - Bakal Calon Presiden Partai NasDem Anies Baswedan kembali menjawab soal tuduhan radikal dan memakai politik identitas. Ia mengatakan, menilai orang harus dari apa yang sudah dikerjakannya, bukan menilai orang dari asumsi.
“Apakah itu asumsi yang salah (politik identitas dan radikal)? Saya sering bilang jangan menghakimi seseorang berdasarkan asumsi, tapi hakimi seseorang berdasarkan kenyataan,” kata Anies dikutip KBA News dari YouTube Merry Riana, Sabtu, 11 Februari 2023.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menjelaskan, saat masih Pilkada 2017 lalu, atau pun masih bekerja sebagai gubernur, ia tidak bisa menjawab asumsi itu.
Dan kini, kata dia, dirinya sudah selesai menjabat selama lima tahun. Dan tuduhan itu pun sudah dirinya jawab dengan apa yang sudah terjadi di Jakarta.
“Ketika masa pilkada (2017), belum ada kenyataan, sama-sama belum bertugas. Sekarang saya sudah selesai tugasnya, sudah lima tahun saya di Jakarta, sudah kenyataan kan?,” jelasnya.
“Langkah, kebijakan, yang dikerjakan Anies, yang seperti asumsi itu, menggunakan agama (politik identitas), intoleran, tidak bersahabat pada minoritas, coba dilihat dalam lima tahun ini, ada tidak? Kalau tidak ada berarti asumsi itu salah, dan tidak boleh dipakai lagi demi akal sehat,” katanya lagi.
Ia pun mempersiapkan bagi pihak yang menuduhnya menggunakan politik identitas atau pun dirinya dianggap radikal, toleransi untuk membuktikan tuduhan tersebut.
“Jadi, saya bersyukur sekali sudah selesai lima tahun, dan saya berharap yang punyak asumsi itu cek dong. Jadi jangan saya yang menjawab. Kenapa? Karena tanggung jawab yang membuktikan itu selalu ada pada yang menyangka, tidak pernah orang yang disangka yang membuktikan,” ujarnya.
Sumber: kbanews