OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 12 Mei 2023

Cium Tangan para Ulama Sepuh di Jember Jatim, Anies Contohkan Tradisi Santri NU

Cium Tangan para Ulama Sepuh di Jember Jatim, Anies Contohkan Tradisi Santri NU



 

10Berita - Capres Anies Baswedan baru saja mengunjungi Kabupaten Jember, Jawa Timur. Di provinsi paling timur Pulau Jawa ini, Anies bertemu dengan beberapa ulama kharismatik dan juga para habaib.

Sikap Anies yang takzim kepada para pemuka Agama Islam tersebut mendapat pujian dari Kader NU Jember, Moch. Eksan. Menurutnya, sikap Anies menunjukkan jika dia juga seorang santri.
 
Misalnya saat sowan ke KH Achmad Muzakki Syah, Pengasuh Pesantren Al-Qodiri, Anies mencium tangan imam besar manaqib Syeikh Abdul Qadir Jailani itu. Demikian pula, waktu sowan ke keluarga besar KH Muhammad Shiddiq di Pesantren Ash-Shiddiq Putra (ASTRA), Anies juga mencium tangan KH MA Saiful Ridjal alis Gus Saif yang juga Ketua Umum Persada Agung (Persaudaraan Antar Guru Ngaji).

“Kiai Muzakki dan Gus Saif merupakan ulama sepuh Jember yang menjadi rujukan politik dan spiritual masyarakat dalam maupun luar kota Jember yang didirikan pada 1929 oleh pemerintahan Hindia Belanda ini. Anies memperlakukan keduanya layaknya sebagai guru dan orang tua yang diharapkan berkah doanya dalam menjalankan tugas besar sebagai calon pemimpin bangsa,” kata Eksan.

Eksan melanjutkan mencium tangan merupakan salah satu ajaran dan tradisi Fiqh Tradisionalis KH Muhyiddin Abdusshomad. Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember ini, mengungkapkan bahwa mencium tangan ulama adalah perbuatan yang sangat dianjurkan agama. “Perbuatan ini merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada mereka,” tegasnya.

Pendapat Kiai Muhyiddin ini berdasarkan pada Hadits Riwayat Abu Dawud. Bahwa Sahabat Sari’ RA sewaktu menjadi utusan dari Suku Abdul Qais, ia segera turun dari kendaraan serta langsung mencium tangan dan kaki Nabi SAW.

Kiai Muhyid juga mengutip pendapat Imam Nawawi dalam kitab Fatawi Al-Imam Al-Nawawi, bahwa mencium tangan orang-orang sholeh dan ulama yang utama adalah sunnah. Selain orang-orang tersebut, hukumnya justru makruh. Hal ini juga dikuatkan dengan pendapat dari Syeikh Muhammad Hajar dan Ahmad Al-Syarbashi.

Eksan menjelaskan Anies lahir dari keluarga cendekiawan muslim yang taat beragama. Keluarga besarnya mengajarkan cara menghormati ulama. Salah satu cara dengan mencium tangan mereka.

“Tetapi, kepada selain ulama, Anies tak pernah terlihat melakukannya. Apalagi, kepada orang yang berkuasa dan orang kaya raya,” beber Eksan.

Selama di Jember, Anies berziarah ke makam KH Farid Wajdi AS, pengasuh Dzikrul Ghafilin, selesai mengikuti shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Ghofilin. Selanjutnya berziarah ke makam KH Muhammad Shiddiq yang merupakan leluhur Bani Shiddiq yang terkenal banyak melahirkan para pemuka NU, baik tingkat lokal, regional, maupun nasional.

Seusai dari makam Condro, Anies mengikuti haul akbar Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid Tanggul yang ke-47. Anies berziarah di makam keramat wali qutub ini, selain memberi sambutan atas nama keluarga besar Habib Sholeh yang masyhur seantero jagad.

Sumber: kba


Related Posts: