OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Juni 2023

Anies Baswedan Tokoh Muda Mengubah Wajah Politik Indonesia

Anies Baswedan Tokoh Muda Mengubah Wajah Politik Indonesia



 

10Berita - Politik sejatinya adalah ruang mempertarungkan gagasan tentang bagaimana Indonesia hari ini dan di masa depan. Gagasan yang menawarkan kekinian, yang diterima dan  bersarang di hatinya rakyat Indonesia, akan mendapat mandat untuk memegang kekuasaan politik Negara ini.

Munculnya Anies Rasyid Baswedan (ABW) sebagai kandidat bakal calon presiden adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri oleh siapa pun. Pria berzodiak Taurus itu,  bukan ingin menyerobot begitu saja kursi orang nomor satu di Indonesia di ajang pertempuran pesta rakyat yang digelar lima tahun sekali.
 
Meminjam Julius Caesar, seorang tokoh penting dalam sejarah Romawi, yang terkenal dengan pepatah kuno, veni vidi vici  berarti “Aku datang, aku melihat, aku menaklukkan” yang dipakai sebagai pernyataan kesuksessan maupun kemenangan. Begitu juga dengan Anies Baswedan, dia ingin memenangkan pertarungan secara gemilang , bukan membawa kegaduhan di situasi politik  menjelang Pemilu 2024.

Anies Baswedan  tidak ingin berdamai dengan kelompok oligarki yang menjadi “benalu” selama puluhan tahun di kekuasaan Negara. Dengan diamputasinya pemilik modal ini, maka Indonesia kedepan bisa mewujudkan masyarakat yang berkeadilan, makmur dan sejahtera sebagaimana yang diamanatkan Pancasila dan UUD 1945.

Kelompok oligarki ini ikut mendesain pemilu, hanya untuk memberi jalan bagi pemilik modal. Pemilu dikondisikan berbiaya mahal. Hampir semua urusan pemilu, dari administrasi, kampanye, mobilisasi hingga pemilihan, semuanya mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Dengan kekuatan modalnya, tidaklah mengherankan jika para pemilik modal  bisa membeli suara pemilih dan kemudian menempatkan orang-orangnya di lembaga-lembaga strategis Negara.

Anies Baswedan ingin memberikan peluang kepada kaum muda di panggung politik untuk mempersiapkan regenerasi kepemimpinan politik. Kata Anies, “Anak Muda tak tawarkan masa lalu, tapi tawarkan masa depan.”

Tentu saja, ada masalah besar jika ruang politik tidak disesaki oleh gagasan yang bertarung, melainkan suara gaduh para demagog (provokator) dan petualang politik. Lebih berbahaya lagi, jika yang paling nyaring terdengar dari politik adalah kebohongan dan ujaran penuh kebencian.

Kepemimpinan Anies Baswedan sebagai tokoh pemuda yang nasionalis dan religius merupakan politisi yang bersetia pada cita-cita nasional, yang pengabdiannya hanya untuk tanah air dan rakyat, sudah tidak diragukan lagi sikap politiknya melangkah maju menuju cita-cita bangsanya.

Kehadiran Anies Baswedan di panggung politik menjadi magnet bagi generasi muda untuk kian tertarik terjun ke dunia politik. Bukan sekadar “mewarnai”, tetapi juga turut memegang kemudi negara ini, agar perjalanan bangsa tetap di rel yang digariskan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Terobosan lainnya, yaitu dengan majunya Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden, tentunya bukan dari kader partai politik,  telah mengubah arah  politik partai personal sebagai partai yang didirikan oleh dan untuk satu orang, kini memberikan peluang bagi kaum muda, yang tadinya sulit membawa agenda perjuangan gagasan, sekarang bisa bergabung ke partai politik yang selama ini menghalangi potensi kaum muda dan proses regenerasi kepemimpinan politik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengusung lima konsep dan gagasan kepemimpinan bila ditakdirkan menjadi presiden pada 2024. Pertama, kata Anies, menjaga nilai demokrasi yang merupakan tanggung jawab seluruh pihak.

“Kita berharap, Mahkamah Konstitusi (MK) juga ikut menjaga demokrasi kita, parpol juga menjaga demokrasi kita, masyarakat pun menjaga demokrasi kita,” kata  Anies saat memaparkan gagasan kepemimpinan, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Kedua, ekonomi untuk semua. Anies menginginkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang merata dan dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.

“Nah kami melihat, kualitas pertumbuhan ini harus ditingkatkan, isunya soal kesetaraan ekonomi yang harus menjadi bagian ekonomi. Kami juga ingin agar yang besar tambah besar, yang kecil tambah besar. jangan sampai sebaliknya,”ujar mantan Rektor Universitas Paramadina ini.

Ketiga, masyarakat dapat guyub. Menurut Anies, keguyuban merupakan hal penting bagi Indonesia yang dikaruniai keragaman. Keguyuban masyarakat dapat tercapai bila sejahtera.

“Bersatu adalah pilihan manusia, kita yang harus menentukan, kita yang harus mengikhtiarkan. Kalau beragamnya itu sudah otomatis, itu sudah disampaikan latar belakang itu tidak bisa dipisahkan,” tutur suami Fery Farhati.

Keempat, kolaborasi dan meritokrasi. Anies mengatakan Indonesia hanya bisa maju kalau ada kolaborasi. Dia pun menyinggung terkait nilai gotong royong yang melekat. Gotong royong dapat dilakukan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

“Segitiga ini dibangun untuk sebuah kolaborasi yang luar biasa. Dan dalamnya ada prinsip meritokrasi dimana prestasi mendapatkan penghargaan kinerja mendapatkan proporsi apresiasi yang cukup. Dengan begitu maka negeri ini bakal terus-menerus maju karena mereka yang mendorong kemajuan terus menerus memberikan keselamatan untuk bergerak.”

Kelima, gagasan ke depan disebutkan ada dua unsur politik ke depan, politik berdasarkan gagasan dan rekam kerja dan kedua politik persatuan dan keadilan.

“Itu lah rencana yang kita jalankan, itu juga yang kemarin kita coba laksanakan ketika di Jakarta. Jadi harapannya Indonesia kita bisa mengalami peningkatan kemajuan,”tukas Anies Baswedan.

Untuk diketahui Anies Rasyid Baswedan maju sebagai kandidat bakal calon presiden pada Pemilu 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dipastikan sudah mengerucut ke satu nama. Hal itu sudah disampaikan kepada Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat Anies bertemu keduanya di Pacitan. Satu nama itu diputuskan oleh Tim 8.

“Cawapres sudah kita putuskan di tim delapan jadi satu nama. Mas Anies ke Pacitan untuk menyampaikan hasil tim delapan ke Pak SBY dan Mas AHY hari ini ke Pak Surya Paloh nanti ke Presiden PKS dan Habib Salim,” kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, dilansir dari detikcom.

Dia enggan menyampaikan nama tersebut kepada publik saat ini. Anies yang akan mengumumkannya dalam beberapa waktu ke depan. “Nanti kita rapatkan habis ini kapan Mas Anies mengumumkan ke publik,” kata Willy Aditya menutup perbincangan.

Sumber: kba


Related Posts: