OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 10 Juni 2023

Dari Benci Jadi Suka, Eks Ajudan Prabowo Gian Sitorus Mantap Dukung Anies

Dari Benci Jadi Suka, Eks Ajudan Prabowo Gian Sitorus Mantap Dukung Anies





10Berita - Dari benci banget hingga menjadi cinta sepenuh hati. Begitulah pengalaman hubungan Gian Sitorus dengan Anies Baswedan. Dia sempat sangat membenci Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut. Hingga mengenal lebih dekat kepribadian Anies dan akhirnya mantap berjuang bersama bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) tersebut sampai saat ini.

“Sekarang kegiatanya bareng sama Pak Anies. Bergabung dengan timnya Pak Anies 2016 awal. Waktu itu sebelum Pilkada [DKI Jakarta] sampai sekarang. Sudah tujuh [tahun bersama Anies] mau jalan delapan,” jelasnya membuka obrolan dalam podcast DULU GAK SUKA ANIES, ORANGNYA PRABOWO INI AKHIRNYA MEMILIH BERJUANG BERSAMA ANIES di kanal Youtube @SENTER. Indonesia, dikutip KBA News, Jumat, 9 Juni 2023.
 
Gian Sitorus yang memiliki tubuh atletis ini menceritakan pada awalnya dirinya aktif di Partai Gerindra. Pemilik nama lengkap Gian Fernando Pardamean Sitorus ini bergabung di partai besutan Prabowo Subianto tersebut pada tahun 2008. Di struktur kepengurusan partai berlambang burung garuda ini, dia sempat memasuki beberapa bidang. Dari tim media hingga bagian lapangan. Bahkan sempat menjadi ajudan Prabowo.

“Lebih seringnya sih bidang lapangan. Jadi turun pertama kali itu sejak Pilpres 2009. Kalau masih ingat [pasangan] Mega-Prabowo. Lanjut ke 2012. Waktu itu Pilkada DKI Jakarta, Jokowi-Ahok. 2014 Pak Prabowo dengan Pak Hatta. Terus 2016, Pak Anies dengan Pak Sandi,” ungkapnya.

Dia menjelaskan usai gelaran Pilpres 2014 di mana Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dikalahkan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dia tidak aktif di partai. Hingga kemudian dia panggil lagi oleh Gerindra pada tahun 2016 untuk mengawal pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, jagoan Gerindra dan PKS pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Karena sudah mulai jenuh di politik, Gian yang kini menjabat Ketua Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) DKI Jakarta ini, ketika itu sempat menolak. Apalagi setelah mengetahui dia akan ditugaskan untuk mendampingi Anies Baswedan. Dia tidak suka mengingat Anies pada Pilpres 2014 menjadi juru bicara Jokowi-Maruf yang kerap menyerang Prabowo.

“2014 itu beliau kan juru bicaranya Pak Jokowi. Banyak statement-statement yang dibangun, kontra produktif. Jadi mindset dan pandangan saya ke Pak Anies saat itu ya jelas, saya merasa kurang suka dengan beliau. Dan bahkan kelihatannya, kayaknya enggak suka banget gitu,” ucap olahragawan yang tengah menempuh S2 Komunikasi di salah satu kampus di Jakarta ini.

Karena masih terus didesak oleh Gerindra, dia meminta lebih baik mengawal Sandiaga Uno dibanding Anies. Namun Gian tetap diperintahkan untuk mendampingi mantan Mendikbud tersebut. “Tapi dari partai punya pertimbangan lain saya tetap ditugaskan di Pak Anies. Kalau enggak salah, saya sempat tiga kali nolak,” bebernya.

Dia juga sempat meminta agar kader Gerindra yang lain mengawal Anies Baswedan. Apalagi, sambungnya, kader Tunas Indonesia Raya (TIDAR) sayap pemuda Gerindra, banyak yang lebih berpengalaman dibanding dirinya. Diakui, yang punya pengalaman memang banyak di TIDAR.

“Tapi yang sering turun, kurang lebih sedikit. Dan salah satunya kamu. Tolong bantu. Kalau memang enggak suka dengan tokohnya enggak masalah. Coba dulu 1, 2 bulan. Kita enggak paksa kamu untuk suka sama tokohnya. Kita nugasin kamu untuk tugas yang sudah jelas tugasnya, untuk mendampingi,” katanya menirukan jawaban pimpinannya ketka itu.

Setelah meminta waktu tiga hari untuk mempertimbangkan, barulah dia akhirnya memutuskan menerima tugas tersebut. Meski demikian, sebulan pertama mengawal Anies selaku calon gubernur, dia memerintahkan timnya untuk mengawal dan mendampingi lebih dekat.

“Saya selalu dari jauh. Yang penting saat itu saya sudah jalankan tugas. Saya terus mengkoordinasikan semuanya dengan baik. Sisanya, ya sudah itu urusan tim saya. Tim saya yang saya suruh untuk benar-benar melekat dengan beliau,” katanya menekankan.

Namun dalam perjalanan waktu, dia akhirnya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana keseharian dan kesederhanaan Anies Baswedan. Ternyata apa yang dipersepsikan selama ini tidak benar. Dia pun akhirnya menikmati tugasnya sebagai pendamping mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut selama kampanye bahkan hingga saat ini.

“Hari-hari saya ikutin akhirnya 180 derajat [saya] berubah menjadi tertarik dengan beliau dan sampai saat ini,” tegasnya.

Dalam penuturannya, setelah resmi Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta dia diangkat menjadi ajudan. Dan pada tahun 2018 ditetapkan sebagai anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Bidang Olahraga.

Sumber: kba


Related Posts: