OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 22 September 2023

Datangkan 852 TKA China untuk Operasikan KCJB, Fritz Alor Boy: Jokowi Gagal Tekan Angka Pengangguran

Datangkan 852 TKA China untuk Operasikan KCJB, Fritz Alor Boy: Jokowi Gagal Tekan Angka Pengangguran



10Berita – Pemerintah Indonesia melalui Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan mendatangkan 852 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China untuk menjadi operator operation and maintenance (O&M) di kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dirasa merugikan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Pegiat Media Sosial sekaligus Alumni Magister sistem dan Teknik Transportasi Universitas Gadja Madah Fridrik Makanlehi, ST.SH.,M.Sc.,C.NS, C.ME (Fritz Alor Boy) angkat suara dan mengkritik Presiden Jokowi dan jajarannya.

Ia mengkritik Presiden Jokowi den dan jajarannnya dengan mengatakan, ini membuktikan bahwa Presiden Jokowi dan jajarannya gagal total menekan angka pengangguran yang meningkat di Indonesia.

“Ini bukti bahwa Presiden Jokowi gagal menekan angka pengangguran dan tidak percaya kepada SDM rakyat Indonesia,” kata Fritz Alor Boy kepada awak media pada (22/9/2023).

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2023 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang.

“Mengingat, angka pengangguran Indonesia tembus 7, juta orang. Nah, mendatangkan TKA sebanyak itu bukan solusi menurunkan angka pengangguran melain menambah angka pengangguran serta hanya merugikan rakyat Indonesia yang sedang sulit mencari pekerjaan di Negerinya, sendiri,” sebut dia.

Selain itu, ia menilai bahwa sumber daya manusia Indonesia mumpuni mengerjakan operator dan perawatan Kereta cepat tersebut. Hanya saja, pemerintah tidak percaya dan tidak peduli dengan sdm-nya, sendiri.

Ia membantah bahwa TKI mampu mengerjakan semua pekerjaan, termasuk operasi dan perawatan Kereta cepat.

“Sebagai alumni Transportasi UGM, saya menilai bahwa jebolan universitas UGM, ITB, UI, ITS dan lainnya mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang disebut-sebut oleh pemerintah. Karena itu, pemerintah harus berani percaya sdm sendiri,” sebut dia.

Ia mengatakan, setiap tahun Sekolah dan Universitas di Indonesia meluluskan siswa dan mahasiswa sebanyak jutaan orang.

Setiap Tahun 3,7 Juta Pelajar Lulus SMA, hanya 1,8 yang bisa kuliah dan tahun 2022 jumlah mahasiswa yang lulus sebanyak 1,85 juta

“Siswa lulus 3,7 juta dan Mahasiswa yang lulus sebanyak 1,85 juta. Ini miris dan sangat memprihatinkan. UUD dan UU mengingatkan kita bahwa Negara wajib sejahterakan rakyatnya, bukan sejahterakan rakyat Negara luar. Sehingga, Presiden Jokowi dan jajarannya jangan tutup mata dan cuek saja mengatasi persoalan ini,” beber aktivis kemanusiaan itu.

“Sehingga pemerintah berhentilah mendatangkan TKA di Indonesia,” sambung dia.

 Sumber: Fajar


Related Posts: