OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 23 Oktober 2023

PDIP DI-PRANK KADER MALIN KUNDANG

PDIP DI-PRANK KADER MALIN KUNDANG





10Berita, Oleh: Ahmad Khozinudin, SH

Majunya Gibran dalam Pilpres 2024, bukan sebagai calon PDIP, tanpa meminta persetujuan PDIP, bahkan maju menjadi pesaing PDIP, adalah puncak pengkhianatan Jokowi kepada PDIP. Mungkin saja, PDIP masih maklum kenapa Jokowi lebih mengakomodir Golkar dengan posisi 2 (dua) Menko, membiarkan Luhut Panjaitan secara de facto sebagai Presiden Republik Indonesia, tapi tidak soal Gibran.

Demi Gibran, PDIP telah mengacak-acak konstitusi partai. Kader yang sejak lama membina karir di partai, ingin maju menjadi Walikota Solo, sekelebatan dihempas dan akhirnya Gibran yang menduduki posisi Walikota Solo.

Untuk melayani Jokowi, Gibran di PDIP kan, dan langsung didapuk menjadi Calon Walikota Solo, dan dimenangkan oleh kerja keras mesin partai. Kemenangan Gibran, bukan karena elektabilitasnya. Melainkan, karena dukungan dan kerja mesin partai.

Mau sehebat apapun, jika tidak diusung partai, Gibran tak akan menjadi apa-apa. Sama seperti Jokowi. Jika bukan karena Surat Ketum PDIP, dirinya tidak akan menjadi Presiden RI.
Gibran, bukan hanya maju Pilpres menjadi pesaing Calon PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud. Bahkan, Gibran maju diusung Partai Golkar. Sebentar lagi, Gibran menjadi Kader Golkar, dan menanggalkan baju banteng yang telah mengantarkannya menjadi Walikota Solo.

Sayangnya, respons PDIP terhadap pengkhianatan ini hanya mengeluh, hanya curhat, tak ada reaksi 'banteng ketaton' yang ditampakkan. Puan Maharani hanya bisa bertanya-tanya, masak iya saudara, teman, bahkan keluarga PDIP sekarang menjadi musuh? Yang dahulu bersama menjadi mitra, sekarang menjadi lawan?

Padahal, ini ujian bagi PDIP. Jika masih ada Megawati saja, petugas partai tidak bisa ditertibkan, apalagi setelah Mega tiada? Kendali partai pasti hancur berantakan, karena tidak adanya ketaatan pada komando pimpinan. Semua kader, akan berubah menjadi celeng, bukan kader banteng.

Sebenarnya, sejak lama gelagat pengkhianatan Jokowi terendus PDIP. Mega, dalam berbagai forum partai, berulangkali menyindir Jokowi bukan apa-apa tanpa dukungan PDIP.

Sayangnya, Mega hanya curhat seperti emak-emak. Mega, mungkin saja sudah kehilangan powernya menghadapi Jokowi.

Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan PDIP, Mega harus mengutuk Jokowi menjadi batu karena durhaka terhadap PDIP. Mega harus me-malin kundangkan Jokowi. Caranya, dengan mengaktivasi pemakzulan dan mengumumkan perang bubat dengan Jokowi.

Tapi sayang, nampaknya Mega sudah kehilangan power. De facto, Mega ibarat bebek lumpuh dihadapan Jokowi. De Facto, Jokowi masih Presiden RI yang dapat setiap saat menyalahgunakan kekuasaannya untuk melumpuhkan lawan politiknya. Jika diaktivasi, akan banyak kader banteng masuk kandang KPK.

Sampai disini, kita bisa paham mengapa PDIP hanya bisa curhat dan mengeluh tanpa mengambil tindakan nyata kepada Jokowi. Apakah, ini juga bagian dari tragedi NGUNDUH WOHING PAKERTI? Penulis kira, hanya PDIP yang bisa menjawabnya.

(*)

Sumber: 

Related Posts:

  • 01 MEDIA PENDUKUNG AHOK, KLAIM 75 PERSEN MUSLIM JAKARTA DUKUNG AHOK, WARGA: "MEREKA SUDAH STRESS!" 10Berita - Pertarungan menuju kursi Gubernur DKI Jakarta semakin memanas, bahkan tidak jarang ada pe… Read More
  • 07 Habib Rizieq Mau Dipolisikan karena  Kritik Simbol Mirip PKI, Munarman: Makin  Aneh Negeri Ini Panglima Aksi Bela Islam, Munarman,SH (foto: suara islam) 10Berita - Panglima Aksi Bela Islam Munar… Read More
  • 02 Latihan Bela Negara TNI-FPI Dipermasalahkan, Fahri: Kalau Gak Dilatih Bela Negara, Suruh Dilatih Bela Ahok? 10Berita - Kegiatan latihan antara militer bersama Front Pembela Islam (FPI) menuai pro dan kontr… Read More
  • 08 KH Nasir Zein: Saya Terharu dan Takut  Jadi Imam Aksi 212 dengan Jutaan  Jamaah KH Nasir Zein, Pimpinan Pondok Pesantren Rafah, Bogor, Jawa Barat 10Berita Aksi Bela Islam… Read More
  • 10 REFORMASI JILID 2: RATUSAN RIBU MAHASISWA SIAP PENUHI JAKARTA 10Berita  - Kondisi negara Indonesia yang carut marut dari segi hukum, politik dan ekonomi membuat mahasiswa bakal kembali turun ke jalan … Read More