Foto: PIC
10Berita– Thomas Portes, anggota parlemen Prancis dari partai oposisi La France Insoumise, mendesak pemerintah untuk menyelidiki keterlibatan 4.185 serdadu Prancis yang bertugas di IDF dalam kejahatan perang di wilayah Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun media sosialnya, di mana ia juga mengirim surat kepada Menteri Kehakiman Eric Dupond-Moretti untuk membuka penyelidikan terhadap para serdadu tersebut.
Portes menuntut agar serdadu yang terlibat dibawa ke pengadilan Prancis jika terbukti melakukan kejahatan perang, dan ia berencana mengajukan permohonan kepada kejaksaan terkait kasus ini.
Mengingat kejahatan perang yang dilakukan oleh IDF di Gaza dan Tepi Barat, kata Portes, tidak dapat diterima jika warga Prancis ikut serta dalam kejahatan tersebut.
Portes membagikan surat yang dikirimnya ke Menteri Kehakiman Prancis melalui platform media sosial.
Dalam surat tersebut, ia mencatat 4.185 prajurit Prancis yang bertugas di IDF ada di Gaza.
Selain itu, Operasi Taufan Al-Aqsha yang dilancarkan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu mengungkap keberadaan sejumlah besar individu dengan kewarganegaraan ganda di dalam IDF, termasuk beberapa yang masih ditahan oleh Hamas hingga saat ini.
Serdadu Prancis menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat dalam hal kewarganegaraan ganda di dalam IDF.
Amerika Serikat menyebutkan lebih dari 20 warganya hilang, dengan sekitar 10 di antaranya ditahan oleh Hamas. Delapan warga Jerman dan 16 warga Argentina juga diketahui menjadi tawanan. (Aljazeera Mubasher)