OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 13 Desember 2023

Sosok Harun Al Rasyid, Remaja yang Ditembak Mati dari Jarak Dekat pada 22 Mei 2019, Ayahnya Hadir Bersama Anies Tadi Malam

Sosok Harun Al Rasyid, Remaja yang Ditembak Mati dari Jarak Dekat pada 22 Mei 2019, Ayahnya Hadir Bersama Anies Tadi Malam






10Berita, Ayah dari Harun Al Rasyid, korban tembak peluru tajam saat demo hasil KPU 2019, hadir di barisan depan bersama Anies Baswedan tadi malam saat Debat Capres, Selasa (12/12/2023).

"Lebih dari 4 tahun saya simpan video ini, kemarahan kpd regim atas tewasnya anak bernama Harun Alrasyid sy tanam dalam2. Malam ini Anies mengungkapnya. Video ini saya simak lagi, kata demi kata yg terangkai. Sungguh menyesakkan dada. Kezoliman akan kembali kpd pelakunya. Semoga," ungkap @GeiszChalifah.

Sosok Harun Al Rasyid, Remaja yang Ditembak Mati dari Jarak Dekat pada 22 Mei 2019
Kasus penembakan terhadap Harun Al Rasyid, remaja 15 tahun pada 22 Mei 2019 lalu, dilaporkan oleh Tim Advokasi Korban Pelanggaran HAM Berat ke Pengadilan Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) di Den Haag, Belanda, pada 16 Januari 2021.

Seperti diketahui, Harun tewas ditembak dalam kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019. Kerusuhan itu awalnya berisi tuntutan pengusutan kecurangan Pemilu 2019.

Kerusuhan tersebut terjadi di sejumlah lokasi, antara lain di depan Gedung Bawaslu, Pasar Tanah Abang, Simpang Jalan Agus Salim (Sabang), Jembatan Slipi Jaya, dan Petamburan (sekitar kompleks Asrama Brimob).

Harun sendiri terkena tembak di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Ia tewas ditembak setelah peluru menembus dadanya.

Hingga kini, pelaku penembak Harun masih belum terungkap. Yang menyedihkan, keluarga Harun sempat sama sekali tidak tahu hasil otopsi terhadap jasad anak mereka.

Adapun dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019 itu, selain Harun, ada delapan orang lainnya yang juga tewas. Seorang korban tewas lainnya adalah Abdul Aziz.

"Kami akan terus berjuang untuk mencari keadilan dan memutus mata rantai impunitas (keadaan tak dapat dipidana) dalam skala yang sangat mengerikan di negara ini," demikian isi laporan Tim Advokasi Internasional sebagaimana diterjemahkan Indozone.

Koordinator Tim Advokasi, M Hariadi Nasution mengatakan, laporan itu dibuat karena telah terbukti bahwa sistem legal di Indonesia tidak memiliki kemauan dan tidak bisa untuk memutus mata rantai pelanggaran HAM di Indonesia yang pelakunya saat ini masih berkeliaran. Tak cuma ke ICC Den Haag, pihaknya juga melayangkan laporan ke Committee Against Torture (CAT) di Jenewa, Swiss.

"Bukan cuma ke ICC .. Tim Adokasi juga sejak 25 Desember sdh mengirimkan LAPORAN ke COMMITTE AGAINST TORTURE di Geneva, Indonesia terikat dalam Konvensi Anti Penyiksaan yg sudah diratifikasi melalui UU No. 5 Tahun 1998," katanya kepada Indozone saat dihubungi via WhatsApp Rabu siang (20/1/2021).

Sumber: konten islam

Related Posts:

  • 10 Ahok Dinilai Sedang Menghilangkan Eksistensi Agama10Berita- Pimpinan Rumah Amanah Rakyat (RAR) Ferdinand Hutahaean menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang berupaya menjauhkan Tuhan dengan masyarakat dalam kehidupan be… Read More
  • 09 Masya Allah.. Ternyata Musisi Emil NAIF Ikut Aksi 112: "Orang-orang Baik Kok Disini..." 10Berita-Masya Allah... Baru nyadar ini Emil "Naif" ikut Aksi 112. Lengkapnya Mohammad Amil Hussein, panggilannya "Emil", yang m… Read More
  • 08 Inilah Empat Orang Saksi Ahli Sidang ke-10 Penistaan Agama yang Akan dihadirkan Senin, 13 Februari 201710Berita- Sidang ke-10 kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hari ini, Senin (13/2) akan… Read More
  • 01 Video Aksi 112 Berikut Videonya: Sumber: konten islam … Read More
  • 02 Petunjuk ALLAH itu NYATA Disampaikan Lewat Lisan DJAROT Saat Debat Terakhir 10Berita-Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa... yang semuanya tunduk pada kehendakNya. Tak ada kejadian atau peristiwa yang kebetulan semata. Sebagai… Read More