APAKAH Kepala BPIP YUDIAN WAHYUDI adalah SIMPATISAN PKI...?
Oleh: Azwar Siregar
Saya sepakat dengan pendapat banyak pihak. Termasuk Pak Andre Rosiade yang meminta Pak Jokowi memecat Kepala BPIP si Yudian Wahyudi yang memancing Polemik dengan membuat aturan melarang Anggota Paskibraka Putri menggunakan Jilbab.
Saya bahkan berharap agar Kepolisian menyelidiki apakah saudara Yudian Wahyudi ini terpapar ajaran Komunis atau PKI?
Kebencian yang dia tunjukkan kepada (Syariat) Islam bukan cuma kali ini. Dulu Makhluk rembesan got ini juga pernah membuat polemik dengan melarang cadar dan menganggap cadar sebagai musuh Pancasila.
Sekalipun si Yudian Wahyudi ber-KTP Islam, sejarah mencatat kalau PKI pernah sukses menginfiltrasi SI atau Syarikat Islam yang merupakan Ormas Islam terbesar di Jaman Perjuangan Kemerdekaan dulu.
Para simpatisan PKI itu membentuk Kelompok SI-Merah.
Sekalipun mereka mengaku Islam dan ber-KTP Islam, tapi SI-Merah ini sangat anti kepada Islam, khususnya syariat Islam termasuk Cadar dan Jilbab.
Persis dengan ulah yang ditunjukkan oleh si Yudian Wahyudi sekarang.
Seperti kita tahu, Agama adalah musuh terbesar dari faham Komunis termasuk PKI. Makanya PKI berlawanan dengan Pancasila yang menjadikan Ketuhanan sebagai sila pertama dan sila utama.
Kalau benar si Yudian Wahyudi sudah terpapar dengan faham komunis, berarti bangsa kita kecolongan. Bagaimana bisa Ketua BPIP kita malah seorang yang anti Pancasila?
PKI memang sudah lama mati dan merupakan faham terlarang di negara kita. Tapi keturunan dan para simpatisannya akan terus berupaya merusak dan kalau bisa menghancurkan Pancasila.
Mungkin saja sebagai balas dendam karena Pendukung Pancasila khususnya Umat Islam sudah melenyapkan mereka dari Nusantara kita ini.
Sekarang terkait dengan pembelaan diri si Yudian, bahwa tidak ada pemaksaan terhadap buka jilbab, hanya mau menyeragamkan semua peserta BPIP dan yang membuka jilbab bukan terpaksa tapi ikut aturan, ketahuan kalau otak si Yudian ini sudah rusak.
Namanya aturan sudah jelas pemaksaan. Kalau si Otak Udang Yudian ini membuat aturan melepas Jilbab, mau tidak mau para Peserta yang berjilbab ya harus melepas karena sudah diatur...
Jadi kalau si Yudian masih bersikeras kalau semua peserta yang berjilbab melepaskan jilbab mereka secara sukarela, sebaiknya otak si Yudian diperiksa dulu ke psikiater.
Sekarang alasan keseragaman. Apalagi membawa-bawa Bhinneka Tunggal Ika. Sangat nyata dan terang-benderang kalau si Yudian itu sudah pikun.
Justru Bhinneka Tunggal Ika adalah pemaknaan pamungkas bahwa bangsa ini berbeda tapi bersatu. Bukan maksudnya memaksakan perbedaan agar jadi satu.
Jadi ketua BPIP kok tulul amat?
Kalau si Yudian memang berniat menyeragamkan semua bangsa kita, maaf ya, kita tidak mau bertampang acak-acakan apalagi berotak rusak seperti dia.
Terakhir saya mau mengingatkan saudara Yudian dan para simpatisan PKI lainnya. Kemerdekaan bangsa ini, yang sekarang kita peringati setiap tanggal 17 Agustus adalah hasil perjuangan para Pahlawan yang mayoritas Muslim.
Teriakan "Allahu Akbar" dari Bung Tomo. Syahadat-syahadat terakhir dari para Pejuang sebelum menghembuskan nafas terakhir mereka. Ratusan ribu Kyai dan santri yang gugur sebagai syuhada.
Bahkan negara secara resmi mengakui bahwa kemerdekaan kita adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Tercantum di pembukaan UUD kita.
Sekarang si Yudian memaksa anak bangsa ini mengingkari kewajibannya kepada Allah SWT yang tragisnya untuk Upacara memperingati Kemerdekaan kita yang kita akui sebagai berkat dan rahmat Allah SWT?
Menangis Jenderal Sudirman dan Bung Tomo dari dalam Kubur sekarang ini...
Astaghfirullah, ampuni bangsa ini ya Allah....
(fb)