OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label Internasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Internasional. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 November 2020

Parah! Cina Bongkar Kubah Masjid dan Kaligrafi Diganti Dekorasi Khas Tiongkok

 Parah! Cina Bongkar Kubah Masjid dan Kaligrafi Diganti Dekorasi Khas Tiongkok


10Berita – Cina telah melepaskan kubah dan elemen dekoratif lainnya di seluruh negeri. Menurut laporan Telegraph, pemindahan kubah ini merupakan bagian dari kapur budaya untuk menghentikan penyebaran Islam.

Mereka juga telah menghilangkan kubah hijau cerah dan menara emas Masjid Nanguan di Yinchuan yang terletak di ibu kota Ningxia.

Masjid Nanguan di Yinchuan yang terletak di ibu kota Ningxia Christina Scott menyebarkan gambar tersebut secara online.

Wakil kepala misi untuk Inggris menunjukkan bahwa masjid telah menghilangkan dekorasi dan warnanya. Hanya nama masjid ”Masjid Nanguan ‘ yang tertulis di bangunan tersebut dalam bahasa Mandarin.

Dilansir The Islamic Information, Rabu (4/11/2020) Xi Jinping, setelah menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cina, menyatakan bahwa kampanye melawan agama telah meningkat pesat.

Sebelumnya, TripAdvisor merekomendasikan Masjid Nanguan di Yinchuan layak dikunjungi seperti yang ditulis oleh Ms. Scott bersama dengan fotonya.


Linxia juga dikenal sebagai ‘Little Mecca,’ hal yang dapat dilihat sama persis. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pencegahan yang meluas di semua lembaga agama seperti yang dilakukan oleh Partai Komunis yang berkuasa di Cina.

Arahan yang berlaku termasuk menghancurkan gereja dan masjid dan menghentikan anak-anak Tibet yang menjadi anggota studi agama Buddha dan memenjarakan hampir satu juta anggota etnis minoritas Islam di kamp yang disebut kamp pendidikan ulang.

Pemerintah pusat Cina memerintahkan sensornya, pada akhir tahun lalu untuk memeriksa dan mengedit semua versi terjemahan dari buku-buku agama untuk memastikan bahwa maknanya mencerminkan prinsip-prinsip Sosialisme.

Menurut pejabat tinggi negara mengatakan tentang masalah agama bahwa edisi baru tidak boleh memberikan topik yang bertentangan dengan keyakinan Partai Komunis.

Masjid dan bangunan keagamaan lainnya di Cina harus dimasuki dengan pemerintah sebelum dijalankan secara legal. Ada asosiasi agama yang ada di setiap provinsi yang berada di bawah kendali etnis lokal.

Sumber: Muslim Obsession

Selasa, 03 November 2020

Terungkap Pelaku Penembakan Pendeta Ortodoks di Lyon Prancis, Bukan Muslim, Tapi Seorang Pendeta Juga

 Terungkap Pelaku Penembakan Pendeta Ortodoks di Lyon Prancis, Bukan Muslim, Tapi Seorang Pendeta Juga



10Berita, Seorang pendeta Ortodoks Yunani terluka parah dalam penembakan di kota Lyon, Prancis, pada Sabtu (31/1/2020) pukul 16.00 waktu setempat.

Si pendeta Gereja Ortodox, yang diidentifikasi bernama Nikolas Kakavelakis, ditembak tatkala sedang menutup rumah ibadahnya. 

Usai melakukan aksinya, si pelaku yang bersenjatakan shotgun laras pendek melarikan diri dari tempat kejadian.

Insiden itu terjadi beberapa hari setelah tiga orang tewas dalam serangan pisau di sebuah gereja di kota Nice.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teroris Islam" dan mengerahkan ribuan tentara tambahan untuk melindungi situs publik, termasuk tempat ibadah.

Penembakan pendeta Ortodox ini juga memicu islamophobia. Seperti biasa, ada media yang ‘memperkaya’ berita tersebut dengan mengatakan bahwa si penembak berteriak Allahu Akbar.

Namun ternyata pelaku penembakan pendeta Ortodox ini bukan muslim. Pelaku ternyata seorang pendeta Ortodox juga. Motif penembakan karena masalah personal. 

Seorang pendeta Ortodoks Yunani dan anggota komunitas yang tidak puas telah ditahan dan merupakan tersangka utama dalam percobaan pembunuhan pendeta Nikolaos Kakavelakis.

Menurut polisi Lyon, pelaku yang sudah ditangkap bernama Jean-Michel Dhimoïla — seorang warga negara Prancis, Kristen Ortodoks Yunani dan anggota paroki yang sama di Lyon tempat pendeta Nikolaos ditembak.

Dhimoïla, mantan calon legislatif untuk partai politik sayap kanan Prancis Debout la France, juga pernah menjadi pendeta Ortodoks Yunani dan memiliki konflik pribadi yang berkepanjangan dengan pendeta yang ditembak itu.
Sumber:

H-1 Pilpres AS, Warga Yahudi Israel Gelar Doa Bersama Untuk Kemenangan Donald Trump

 H-1 Pilpres AS, Warga Yahudi Israel Gelar Doa Bersama Untuk Kemenangan Donald Trump

10


10Berita Warga Yahudi Israel menggelar doa bersama agar Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terpilih kembali.

Mereka berkumpul di situs pemakaman Cave of the Patriarchs, Tepi Barat pada Senin (2/11) atau sehari sebelum pemilihan presiden AS pada Selasa (3/11/2020).

"Kami datang untuk memberkati Presiden Trump, baik di masa lalu, untuk berterima kasih padanya, tetapi juga untuk masa depan, bahwa dia berhasil dalam pemilihan yang akan datang," kata jurubicara pemukim Hebron, Yishai Fleisher seperti dimuat Reuters.

Menurut kepercayaan Yahudi, Nabi Ibrahim diyakini dimakamkan di situs tersebut.

Di sana, para warga mendoakan Trump dengan menyebutkan berhasil mengupayakan perdamaian hubungan Israel dan negara Arab melalui Abraham Accord.

Seorang Rabi yang memimpin upacara tersebut mendoakan agar Trump dapat berkuasa untuk empat tahun mendatang. Ia pun menggarisbawahi komitmen Trump untuk pelestarian dan penguatan Israel.

Pada awal tahun ini, Trump telah menyatakan dukungannya pada Israel dengan memperkenalkan Kesepakatan Abad Ini yang ia sebut-sebut dapat menjadi jalan perdamaian bagi Israel-Palestina.

Menjelang pemilihan, Trump semakin gencar mencari dukungan dengan menengahi kesepakatan damai antara Israel bersama negara-negara Arab, seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.

Di sisi lain, Trump sendiri telah dikritik habis-habisan oleh Palestina karena dianggap telah melanggar konsensus global dengan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. [RMOL]

Buron 18 Bulan, Biksu Radikal Anti-Muslim Myanmar Akhirnya Ditangkap

 Buron 18 Bulan, Biksu Radikal Anti-Muslim Myanmar Akhirnya Ditangkap


10Berita– Ashin Wirathu, biksu Buddha Myanmar yang secara politik berhaluan kanan serta berjuluk Buddhist bin Laden, akhirnya menyerahkan diri kepada polisi di kota Yangon pada Senin (2/11/2020).

Sebelumnya, Ashin Wirathu yang dikenal anti-Rohingya sudah lebih dari satu tahun menjadi buronan atas kasus penghasutan kebencian.

Dengan mengenakan masker dan pelindung wajah, Wirathu berbicara di hadapan para pendukungnya di asosiasi biksu kota itu sebelum mengendarai mobil ke kantor polisi di daerah Dagon, menurut saksi mata.

“Saya akan melakukan penghormatan kepada para biksu senior, kemudian saya akan pergi dengan polisi, saya akan ikut kemana pun mereka bawa saya,” kata Wirathu seperti diberitakan Reuters.


Berdasarkan video yang memperlihatkan pidatonya, Wirathu menuduh pemerintah dan partai penguasa menindas dirinya.

Wirathu dikenal atas retorika yang ia sampaikan dalam menentang minoritas Muslim di Myanmar, khususnya masyarakat Rohingya. Namun, ia juga mengkritik pemerintahan Aung San Suu Kyi dan mendukung militer negara itu.

Pengadilan distrik di Yangon mengeluarkan surat perintah penahanan Wirathu pada Mei tahun lalu.

Penyerahan diri sang biksu terjadi menjelang pemilu nasional pada 8 November.

Kasus Wirathu terkait dengan hukum yang melarang kebencian atau penghinaan atau ketidakpuasan terhadap pemerintah, dengan kemungkinan diganjar dengan hukuman penjara hingga tiga tahun.

Wirathu adalah biksu nasionalis terkemuka yang semakin berpengaruh dalam politik di Myanmar sejak dimulainya peralihan kekuasaan dari militer pada 2011.

Ia sering kali mengincar Muslim Rohingya, yang lebih dari 730.000 di antaranya lari meninggalkan di Rakhine akibat serangan militer pada 2017 –yang oleh penyidik Perserikatan Bangsa-Bangsa disebut mempunyai “maksud genosida”.(sr)


Senin, 02 November 2020

Tolak Vaksin Sinovac Asal China, Warga Brasil: Kami Bukan Kelinci Percobaan

 Tolak Vaksin Sinovac Asal China, Warga Brasil: Kami Bukan Kelinci Percobaan




10Berita
-  Ratusan orang turun ke jalan raya utama di Sao Paulo untuk memprotes vaksinasi wajib Covid-19 dan menolak uji coba vaksin vrius corona yang dikembangkan oleh perusahaan China, Sinovac.

Lebih dari 300 warga Brasil melakukan aksi tersebut pada Minggu (1/11). Banyak dari mereka tidak mengenakan masker atau mematuhi aturan jarak sosial.

Para pengunjuk rasa yang tampaknya pendukung Presiden Jair Bolsonaro tersebut memprotes kebijakan Gubernur negara bagian Sao Paul, Joao Doria.

Doria sebelumnya telah mengumumkan wajib imunisasi Covid-19 jika vaksin sudah tersedia. Namun keputusan tersebut memicu pertengkaran dengan Bolsonaro yang mengatakan vaksinasi hanya dilakukan secara sukarela.

Dilaporkan Reuters, satu orang pengunjuk rasa memegang tanda bertuliskan "Kami bukan kelinci percobaan". Itu ditujukan atas keputusan Doria untuk menjadikan Sao Paulo sebagai tempat uji klinis fase 3 vaksin Sinovac.

Bulan lalu, Kementerian Kesehatan federal mengumumkan akan membeli 46 juta dosis vaksin yang didukung Doria. Tapi sehari kemudian, Bolsonaro mengatakan Brasil tidak akan membeli vaksin buatan China itu.

"Kami menentang dutabesar otoriter China Joao Doria, yang sekarang akan mewajibkan vaksin itu, bertentangan dengan keinginan kami," kata seorang pengunjuk rasa, Andre Petros.

"Ini tidak terjadi di mana pun di dunia, bahkan di China," sambung dia.

Brasil sendiri dikenal sebagai negara yang berhasil melakukan vaksinasi wajib, misalnya Hepatitis B untuk bayi baru lahir. Brasil juga sukses besar dengan kampanye vaksinasi besar-besaran di masa lalu, memberantas polio di tahun 1980-an.

Sejauh ini, Brasil memiliki wabah virus corona terburuk ketiga secara global, dengan 5,5 juta kasus, setelah Amerika Serikat dan India. [rmol]

news.beritaislam.org

Aksi Teror 2 Orang Tewas Ditikam di Quebec Kanada, Bukan Terorisme, Pelaku Bukan Muslim

 Aksi Teror 2 Orang Tewas Ditikam di Quebec Kanada, Bukan Terorisme, Pelaku Bukan Muslim



10Berita,KANADA - Seorang pria berusia 24 tahun bernama Carl Girouard (bukan muslim) ditangkap di Kota Quebec Kanada setelah serangkaian penusukan yang menewaskan dua orang dan sedikitnya lima lainnya terluka.  

Laporan oleh The Canadian Press, Polisi Quebec mengatakan serangan mematikan pada malam Halloween yang menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya tidak terkait dengan terorisme.

Kepala Polisi Kota Quebec Robert Pigeon mengatakan serangan itu melibatkan seorang pria dengan kostum abad pertengahan dengan bersenjatakan pedang.

Dia mengatakan amukan dimulai sesaat sebelum 10:30 pada Sabtu malam (31/10) dan berakhir ketika tersangka ditangkap sesaat sebelum pukul 1:00 Minggu pagi (1/11/2020).

Dia mengatakan tersangka datang dengan kesiapan untuk melukai sebanyak mungkin korban, tetapi mengatakan bahwa motivasinya tampaknya bersifat pribadi.

Polisi telah mendakwa Carl Girouard dengan dua dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan lima dakwaan percobaan pembunuhan sehubungan dengan serangan penikaman malam Halloween di Kota Quebec.

Tersangka, Carl Girouard, seorang pria tanpa masa lalu kriminal tetapi memiliki riwayat masalah kesehatan mental, muncul di ruang sidang Kota Quebec Minggu malam melalui konferensi video.

Dia ditangkap pada pukul 1 Minggu pagi setelah malam yang menakutkan bagi penduduk Quebec lama. Dia ditahan di penjara menunggu sidang berikutnya pada hari Kamis.

Serangan itu menyebabkan dua orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Polisi pada Minggu sore mengidentifikasi para korban bernama François Duchesne, 56, dan Suzanne Clermont, 61, keduanya dari Kota Quebec.

Pada siang hari, bendera Quebec di menara utama Majelis Nasional diturunkan menjadi setengah tiang.

Sebelumnya, pada konferensi pers pagi, kepala polisi Kota Quebec Robert Pigeon mengatakan tersangka, yang mengenakan pakaian abad pertengahan pada malam Halloween, melakukan serangan dengan menggunakan pedang Jepang, katana.

Pedang tidak dianggap sebagai senjata terlarang. Pigeon mengatakan tersangka datang ke Kota Quebec secara khusus dengan maksud untuk menyakiti sebanyak mungkin orang.

"Tadi malam kami dimasukkan ke dalam malam yang mengerikan," kata Pigeon. “Semuanya menunjukkan dia memilih korbannya secara acak. Dia mendekati korban dan menyerang mereka dengan pedangnya.”

Bukan Teroris Karena Bukan Muslim?

Omar Suleiman seorang Profesor Islamic Studies di Southern Methodist University menyoroti cap terorisme yang begitu cepat ditiadakan karena pelakunya bukan muslim.

"Orang yang melakukan penusukan sadis di Quebec tadi malam dengan “pakaian abad pertengahan” ternyata seorang pria bernama Carl Girouard yang bukan Muslim. Perhatikan betapa cepat "terorisme" dikesampingkan?" ujar Omar Suleiman di akun facebooknya.

Ref:

Minggu, 01 November 2020

'Prancis dalam kondisi syok' setelah serangan bertubi-tubi, Macron sampai bikin klarifikasi via Aljazeera

 'Prancis dalam kondisi syok' setelah serangan bertubi-tubi, Macron sampai bikin klarifikasi via Aljazeera



10Berita,Dampak pemboikotan produk-produk Prancis dan aksi-aksi demo di negara-nagara muslim yang mengecam Macron ternyata sangat berdampak pada pemerintah Prancis. Sampai-sampai Macron perlu klarifikasi melalui media Aljazeera sebagai media terbesar di Arab dan Dunia Islam.

Presiden Prancis Emmmanuel Macron mengeluh akhir-akhir ini negaranya diserang dengan tudingan menghina Islam. Hal tersebut ia ungkapkan kepada wartawan Aljazeera yang mewawancarainya, pada Sabtu 31 Oktober 2020.

Macron mengatakan posisinya telah disalahpahami: bahwa perannya bukanlah mendukung konten kartun, yang dipandang sebagai penghujatan oleh umat Islam, tetapi untuk membela hak atas kebebasan berekspresi.

"Prancis berada dalam kondisi syok setelah serangan ini, dengan perasaan sedih dan marah. Dan untuk pertama kalinya saat kami mengalami serangan ini, ada reaksi kuat yang menyerang Prancis secara internasional, atas dasar banyak kesalahpahaman dan itulah mengapa saya ingin menjernihkannya," ujar Macron kepada Aljazeera

Ketegangan terus memanas antara Prancis dan sejumlah negara Muslim, terkait kartun nabi Muhammad.

Beberapa mendesak pemboikotan produk Prancis setelah Macron membela hak untuk menggunakan gambar tersebut, dalam konteks kebebasan berekspresi.

Macron mengatakan, dia meyakini bahwa reaksi keras dari negara-negara Muslim karena orang-orang telah salah memahami bahwa dia mendukung kartun itu. Macron berdalih membela hak atas kebebasan berekspresi.

"Saya memahami sentimen yang diungkapkan. Tapi Anda harus memahami tugas saya sekarang, yakni melakukan dua hal: untuk menenangkan kondisi dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya, merujuk pada hak berekspresi bagi mereka yang menciptakan kartun tersebut.

Macron juga mengatakan pemboikotan produk-produk Prancis yang diserukan di tengah kemarahan negara-negara Islam itu "tidak dapat diterima".

Macron Tetap Kaitkan Terorisme dengan Islam

Dalam wawancara Aljazeera itu Macron juga mengaitkan terorisme dengan agama Islam.

"Saat ini di dunia ada orang yang mendistorsi Islam dan dengan mengatasnamakan membela agama, mereka membunuh, mereka membantai... saat ini ada kekerasan yang dilakukan oleh gerakan dan individu ekstremis yang mengatasnamakan Islam," kata Macron.

Pernyataan Macron ini ditanggapi pengamat internasional Hasmi Bakhtiar.

"Kata Macron: Ada sebagian orang menyelewengkan Islam. Atas nama agama ini mereka membunuh dan membantai. Pertanyaan gw, kemaren di Avignon (Prancis) terorisnya adalah kristen ekstrem kanan. Kenapa Macron tidak mengomentari agamanya?" ujar Hasmi Bakhtiar di akun twitternya.

"Bagi Macron atau siapapun haram hukumnya mengasiosasikan suatu kejahatan seorang terhadap agama atau keyakinannya. Silakan bicara terorisme tapi jangan sentuh agamanya. Tidak ada satupun pemimpin Islam bilang “teroris kristen” ketika umat Islam di New Zealand dibantai ketika beribadah," tambah Hasmi.
[Video Full]

PM Kanada Respons Penistaan Islam di Prancis: Kebebasan Bicara Ada Batasannya

 PM Kanada Respons Penistaan Islam di Prancis: Kebebasan Bicara Ada Batasannya




10Berita
 - PM Kanada Justin Trudeau menekankan kebebasan berpendapat dan bicara mesti ada batasannya.

Komentar Trudeau disampaikan untuk merespons ditampilkannya karikatur Nabi Muhammad di Prancis. Saat ini, Prancis mendapat kecaman karena membela pihak yang menampilkan gambar Nabi Muhammad sebagai bagian kebebasan berpendapat. 

"Kami selalu mempertahankan kebebasan berpendapat," kata Trudeau, seperti dikutip dari AFP dan dilansir kumparan, Sabtu, 31 Oktober 2020.

"Tapi kebebasan bicara bukan tidak punya batas. Kami berhutang pada diri sendiri untuk bertindak menghargai orang lain dan tidak berupaya dengan sewenang-wenang melukai orang-orang atau masyarakat tertentu di planet ini," sambung dia. 

Meski menyatakan hal itu, Trudeau tidak mau berkomentar mengenai Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kepala Negara Prancis itu mendapat kecaman lantaran membela penistaan agama Islam di negaranya. 

Trudeau hanya meminta untuk menggunakan kebebasan berbicara secara hati-hati. 

"Dalam masyarakat pluralisme, berbeda-beda, dan toleransi seperti kami, kami berhutang agar selalu berhati-hati bicara, bertindak pada orang orang terutama pada masyarakat yang mengalami diskriminasi," tutur dia.

Sumber: Kumparan



Sabtu, 31 Oktober 2020

Video Detik-detik Mobil Tabrak Gerbang Masjidil Haram Mekkah

 Video Detik-detik Mobil Tabrak Gerbang Masjidil Haram Mekkah


10Berita,Sebuah mobil Hyundai dengan kecepatan tinggi terlihat melaju kencang menerobos pembatas plastik di halaman luar Masjidil Haram, Mekkah.

Mobil tersebut kemudian menabrakan diri ke gerbang besar masjid.

Dikutip dari twitter @hsharifain, pada Sabtu 31 Oktober 2020, dijelaskan bahwa mobil Hyundai warna krem sengaja menabrakan diri ke pintu 89 Masjid Al Haram, Mekkah.

Setelah sebelumnya, menerobos barikade plastik di luar Masjid.

Adapun insiden tersebut, terjadi pada Jumat pukul 22.25 waktu setempat.

Atas kejadian tersebut pengemudi langsung ditangkap dan tidak ada korban jiwa dan terluka.

Sebelumnya, diberitakan saluran media yang dikelola pemerintah Arab Saudi, Saudi Qur’an terus menyiarkan video langsung dari dalam masjid selama dan setelah insiden tersebut.

Perlu diketahui, kejadian tersebut terjadi saat Masjidil Haram memutuskan untuk melanjutkan salat berjamaah awal bulan ini

setelah jeda tujuh bulan di tengah wabah virus corona.

Dan pada Minggu ini, kerajaan akan mengizinkan beberapa orang asing untuk melakukan umrah, ziarah ke kota Mekkah dan Madinah yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun.

Umrah secara historis menarik jutaan peziarah dari seluruh dunia, tetapi karena COVID-19, pihak berwenang Saudi mengatakan mereka akan secara bertahap meningkatkan jumlah jemaah yang diizinkan masuk ke dua kota suci tersebut.

Sumber: viva.co.id

 

Rabu, 28 Oktober 2020

Ekonomi Prancis Mengalami Kerugian $ 22 Miliar Karena Kampanye Boikot di Negara-negara Arab

 Ekonomi Prancis Mengalami Kerugian $ 22 Miliar Karena Kampanye Boikot di Negara-negara Arab



10Berita,,Perlawanan kecil yang bisa umat Islam lakukan kepada negara-negara yang menghina Islam dan Nabi Muhammad adalah memboikot produk-produk mereka. 

Boikot produk-produk Perancis oleh negara-negara Teluk saja, seperti diberitakan Shafaqna 27 Oktober kemarin, negeri Macron diperkirakan bakal mengalami kerugian sampai 22 Milyar Dollar. Belum lagi jika boikot ini dilakukan seluruh negara Islam di dunia.

Ekonomi Prancis Diperkirakan kehilangan $ 22 miliar karena kampanye boikot negara-negara Teluk

Seruan populer untuk memboikot produk Prancis mendapat tanggapan luas di negara-negara Teluk, yang merugikan ekonomi Prancis, yang menderita akibat efek wabah virus Corona, dengan kerugian besar.

Hal ini dikonfirmasi oleh direktur Pusat Studi dan Riset Ekonomi Teluk yang berbasis di Kuwait, Abdulaziz Al-Muzaini. Dalam tanggapannya atas pertanyaan Al-Araby Al-Jadeed, ia memperkirakan ekonomi Prancis akan mengalami kerugian besar yang diperkirakan sekitar $ 22 miliar (hanya untuk negara-negara Teluk) jika boikot berlanjut untuk semua produk Perancis selama sebulan.

Al-Muzaini menambahkan, volume pertukaran perdagangan antara Prancis dan negara-negara Teluk mendekati 60 miliar dolar, sementara Arab Saudi menempati urutan pertama dengan 27 miliar dolar, diikuti oleh UEA dengan 12 miliar, kemudian Kuwait 9 miliar dolar, dan Qatar 7 miliar dolar, menurut statistik 2019. Makanan berada di puncak daftar ekspor Prancis ke negara-negara ini, kemudian senjata, mode, dan pakaian, menurut Muzaini.

Dengan meningkatnya reaksi dan perluasan seruan populer di negara-negara Islam dan Arab yang menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis, Paris mengeluarkan pernyataan resmi melalui Kementerian Luar Negeri yang memohon negara-negara Arab untuk tidak menanggapi seruan boikot. 

Anjuran Boikot 

Di antara para ulama yang berpendapat dianjurkannya boikot ekonomi meskipun tanpa izin pemerintah setempat:
- Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di
- Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
- Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin
- Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi
- Syaikh Hamud bin Uqla As Syu'aibi

Kutipan fatwa Syaikh As Sa'diy:

من أنفع الجهاد وأعظمه مقاطعة الأعداء في الصادرات والواردات

"Diantara jihad yang paling bermanfaat dan besar pengaruhnya ialah memboikot ekonomi musuh dari hulu ke hilir".

#BoikotProdukPerancis
#BoycottFranceProducts

[Liputan FRANCE 24 English: Negara-negara Muslim meluncurkan gerakan 'Boikot Prancis']

Selasa, 27 Oktober 2020

Setelah Menghina Nabi Muhammad, Macroni Prancis Akan Kalah Di Semua Lini

 Setelah Menghina Nabi Muhammad, Macroni Prancis Akan Kalah Di Semua Lini



SETELAH MENGHINA NABI MUHAMMAD SAW,  MACRONI PERANCIS AKAN KALAH DI SEMUA LINI

By Teuku Zulkhairi 

10Berita - Macron gagal memanfaatkan milisi PKK untuk merusak Turki di perbatasannya. Dia yang mendukung Yunani juga kalah dalam konflik di laut Mediterania melawan Turki. 

Macron gagal sepenuhnya membujuk Eropa untuk menghukum Turki dan membela Yunani. Sejauh ini tak ada negara Eropa yang mau berhadapan dengan Turki. Jerman sudah jelas merangkul Turki meskipun di dalam negerinya Islamphobia juga semakin dihidupkan. Begitu juga Inggris. 

Bagaimana Eropa mau melawan sementara banyak di antara mereka menerima bantuan Turki dalam melawan Covid. Hampir seratus negara dibantu Turki dalam masa covid ini. 

Pada front Afrika, seiring menguatnya pengaruh Turki di benua Afrika, Perancis juga semakin merasa tersisih oleh sebab orang-orang Afrika semakin sadar bahwa selama ini kampanye kebebasan Prancis di tanah Afrika hanyalah kedok untuk penjajahan modern. 

Pada saat yang sama, hubungan Turki dengan sejumlah negara Afrika justru sedang berada pada momentum terbaik sejak 10 tahun terakhir. Turki tercatat telah melatih militer sejumlah negara Afrika seperti Libya dan Somalia. Bahkan, Niger sebagai salah satu negara bekas jajaran Prancis baru-baru ini juga menandatangani perjanjian kerjasama pertahanan militer dengan Turki. 

Kekalahan Perancis berlanjut. Macron yang mendukung pemberontak Hafthar kembali gagal dan kalah di Libya. Pemerintahan sah dukungan Turki tetap eksis di Libya dan dimana pemberontak dukungan Macroni and the gank semakin tersingkir.

Dan lebih perih lagi, pada front Nagarno-Karabakh, Armenia yang didukung Perancis (serta Rusia dan Iran) juga kalah menyakitkan melawan Azerbaijan yang didukung Turki. Azerbaijan hingga saat ini hampir berhasil menguasai sebagian besar wilayahnya yang dicaplok Armenia puluhan tahun silam.

Dan lucunya, si Macroni ini justru memindahkan perang melawan muslim di dalam negerinya sendiri, Perancis. Stres ya apa?

Tapi ia juga akan kalah dengan izin Allah tentu saja.

Ia mendukung majalah Charlie Hebdo Perancis menghina Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Ia juga membangun permusuhan dengan Islam dan kaum muslim.

Dan kini, ia men tweet dalam bahasa Arab bahwa dia menghormati perbedaan dalam semangat perdamaian. Tapi ia menerima balasan yang sangat menghujam dari para netizen Arab yang mengomentari tweetnya.

Netizen Arab justru mengirim foto-foto dan video mereka menginjak foto kepala Macron. Sebuah penghinaan tentu saja. Netizen juga mengungkit kejahatan Perancis di masa lalu.

Mungkin, si Macroni ini berfikir bahwa ia bisa menarik dukungan Arab dalam proyek kebenciannya kepada muslim di Prancis.

Tapi ia justru menerima balasan yang di luar dugaan. Publik Arab di berbagai negara justru menyeru boikot produk Perancis yang membuat mereka kelabakan.

Dia lupa bahwa para pemimpin Arab yang menjilat Barat dan Israel selama ini tidaklah mewakili para rakyatnya. Rakyatnya punya idealisme sendiri. 

Dia berfikir bahwa ketika dia menyerang Islam, maka itu adalah perangnya hanya dengan Erdogan. Akibat terlalu obsesi menghambat kebangkitan Turki dan kepemimpinan Erdogan, dia menyerang Islam dan akhirnya muslim sedunia justru bangkit melawan Macron ini.

Alih-alih ia membuka front baru melawan muslim di negerinya sendiri sebagai kelanjutan dari "perangnya" melawan pengaruh Turki, ia justru melanjutkan Kekalahanya di front ini.

Jika di awal hanya Erdogan yang menghantam Macron dengan kalimat yang menusuk, kini dunia Islam yang justru bersatu melawan si Macroni ini. 

Akhirnya, Perancis meminta kampanye boikot produk mereka di dunia Islam agar dihentikan. Tapi apa yang terjadi? Kini Erdogan sendiri yang muncul menyeru 80 juta rakyatnya untuk bersatu memboikot produk Perancis. Artinya, kampanye muslim melawan Islamphobia Prancis baru saja dimulai.

Maka betul seperti kata Erdogan, kampanye Islamphobia di Eropa hanya akan menghancurkan diri mereka sendiri dari dalam. Semoga.[]

 Sumber: 

Senin, 26 Oktober 2020

Akhirnya Kena Batunya! Prancis Minta Negara-negara Arab Hentikan Seruan Boikot

 Akhirnya Kena Batunya! Prancis Minta Negara-negara Arab Hentikan Seruan Boikot



10Berita,PARIS - Prancis mendesak negara-negara di Timur Tengah untuk menghentikan seruan memboikot produk-produk Prancis dengan segera. 

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis mengatakan seruan untuk memboikot produk Prancis tidak berdasar dan harus dihentikan. 

"Seruan untuk untuk memboikot produk Prancis di beberapa negara Timur Tengah dan seruan untuk demonstrasi melawan Prancis tidak berdasar dan harus segera dihentikan," ujar Kemenlu Prancis dalam sebuah pernyataan yang dilansir laman Al Arabiya, Senin (26/10/2020).

Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa semua serangan terhadap Prancis harus dihentikan. 

Kemenlu Prancis mengatakan pihaknya memobilisasi jaringan diplomatiknya untuk menjelaskan sikap Prancis kepada mitranya di negara lain. Kemenlu juga meminta pemerintah negara-negara lain untuk menjauhkan diri dari seruan boikot dan memastikan keselamatan warga negara Prancis.

Sebelumnya, sejumlah kelompok perdagangan Arab mengumumkan boikot mereka terhadap produk Prancis sebagai tanggapan atas pernyataan yang menentang Islam dan republikasi karikatur yang menghina Nabi Muhammad.

Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerang Islam dan komunitas Muslim.

Akibatnya, beberapa asosiasi perdagangan Arab pun mengumumkan boikot produk Prancis. Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Societymemutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.

Asosiasi Dahiyat al-Thuhr mengambil langkah yang sama. Macron disebut mendukung kelompok yang menghina Nabi.

"Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kami memutuskan untuk menghapus semua produk Prancis dari pasar dan cabang sampai pemberitahuan lebih lanjut," katanya dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/10/2020).

Di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy juga melakukan hal serupa. Hal senada juga dilakukan Al Merra Consumer Goods Company.

"Kami menegaskan bahwa sebagai perusahaan nasional, kami bekerja sesuai dengan visi yang sejalan dengan agama kami yang benar, adat istiadat dan tradisi kami yang mapan, dan dengan cara yang melayani negara dan keyakinan kami serta memenuhi aspirasi pelanggan kami," kata Al Merra dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Universitas Qatar juga bergabung dengan kampanye boikot. Universitas menunda acara Pekan Budaya Prancis tanpa batas waktu.

"(Karena) penyalahgunaan Islam yang disengaja dan simbol-simbolnya," kata lembaga pendidikan itu.

Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengambarkan ucapan Macron sebagai 'hal yang tak bertanggung jawab'. Macron dikatakan menyebarkan kebencian di antara masyarakat.

"Pada saat upaya harus diarahkan untuk mempromosikan budaya, toleransi dan dialog antara budaya dan agama, pernyataan untuk menerbitkan gambar menghina Nabi (Muhammad) diterbitkan," kata Sekretaris Jenderal GCC Nayef al-Hajraf.

Al-Hajraf meminta para pemimpin dunia, untuk menolak pidato kebencian dan penghinaan terhadap agama dan simbol-simbolnya. Ini untuk menghormati perasaan umat Islam, alih-alih menjadi 'tawanan' Islamofobia

Akhir pekan lalu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk apa yang dikatakannya sebagai serangan berkelanjutan Prancis terhadap Muslim dengan menghina simbol-simbol agama.

Tagar #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan #ExceptGodsMessenger
dalam bahasa Arab menjadi viral. Ini terjadi di medsos sejumlah negara seperti Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi dan Turki.[]

Turki Dinilai sebagai Negara Muslim Paling Berani Bela Islam

 Turki Dinilai sebagai Negara Muslim Paling Berani Bela Islam

10


 10Berita - Kelompok Jihad Islam Palestina pada Jumat lalu memberikan penghormatan kepada Republik Turki karena membela Islam dan Muslim.

"Turki adalah negara Muslim paling berani dalam membela Islam dan Muslim," kata Daoud Shehab, Juru Bicara Kelompok Jihad Islam, dilansir dari Anadolu Agency, Ahad (25/10).

Shehab mengatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjukkan permusuhan yang jelas terhadap Islam. Menurutnya, itu berasal dari rasisme Macron.

Selama periode terakhir, Macron menyerang Islam dan komunitas Muslim dengan menuduh Muslim sebagai separatisme.

Macron juga mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.

Juru bicara kelompok Jihad Islam juga mengatakan bahwa Prancis mengabaikan prestasi Muslim dan bersikeras melindungi dan membenarkan rasisme terhadap Muslim.

Sebagai hasil dari hasutan Macron terhadap Islam, Muslim di Prancis menjadi sasaran banyak serangan kebencian, di mana pada Rabu lalu dua wanita Muslim Prancis berlatar belakang Aljazair ditikam dua wanita Prancis.

Pada Selasa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan umat Islam untuk berdialog guna melawan kebencian terhadap Islam.

"Mereka yang terganggu oleh kebangkitan Islam menyerang agama kami dengan menyebut krisis bagian dari kemunculannya," kata Erdogan. (viva)


Kamis, 22 Oktober 2020

Presiden Bolsonaro Tolak Vaksin Sinovac China, "Orang Brazil Tidak Akan jadi Kelinci Percobaan!"

 Presiden Bolsonaro Tolak Vaksin Sinovac China, "Orang Brazil Tidak Akan jadi Kelinci Percobaan!"




10Berita
- Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menolak pembelian vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac, yang sudah diumumkan oleh Menteri Kesehatannya, Eduardo Pazuello.

Pazuello mengumumkan pembelian 46 juta dosis CoronaVac yang saat ini sedang diuji di negara bagian Sao Paulo senilai 360 juta dolar AS.

Pengumuman tersebut Pazuello sampaikan dalam konferensi pers pada Selasa (20/10), bersama Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, yang merupakan musuh dari Bolsonaro.

Sehari setelah pengumuman tersebut, Bolsonaro menegaskan dirinya tidak akan membeli vaksin tersebut.

"Orang Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapa pun. Keputusan saya adalah tidak membeli vaksin semacam itu," tegas Bolsonaro, seperti dikutip AP.

Bolsonaro mengatakan, CoronaVac belum menyelesaikan tahap pengujian yang artinya belum terbukti efektif.

Sejauh ini, Brasil sudah melaporkan lebih dari 153 ribu kematian akibat Covid-19 atau tertinggi di dunia nomor dua setelah Amerika Serikat (AS).

Sejak awal pandemi Covid-19 muncul, Bolsonaro dan Doria telah terlibat permusuhan. Keduanya memiliki kebijakan yang berbeda untuk penanganan wabah.

Doria yang berusaha untuk memberlakukan lockdown dikecam oleh Bolsonaro karena dapat menjatuhkan ekonomi yang bisa berdampak lebih buruk.

Sebelum bekerja sama dengan Sinovac, pada Juni, pemerintah Brasil juga mengumumkan kesepakatan dengan perusahaan farmasi AstraZeneca untuk membeli 100 juta dosis vaksin Covid-19. []

[news.beritaislam.org]

Senin, 19 Oktober 2020

Erdogan: Anda Tahu Mengapa Turki Berpihak ke Azerbaijan?

 Erdogan: Anda Tahu Mengapa Turki Berpihak ke Azerbaijan?



 10Berita - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, bahwa ketua bersama Minsk Group (Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Prancis) memasok senjata ke Armenia dalam konflik yang sedang berlangsung. Erdogan juga mengecam pemerintah Armenia sebab melanggar gencatan senjata selama akhir pekan.

“Mengapa Turki berpihak pada Azerbaijan? Anda tahu tentang trio Minsk: Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis. Di pihak siapa mereka? Mereka bersama Armenia. Apakah mereka memberi Armenia semua jenis dukungan bersenjata? Ya, benar,” kata Erdogan dalam pidatonya, Ahad (18/10) waktu setempat dikutip laman Hurriyet Daily News, Senin.
 
Erdogan menegaskan, bahwa Azerbaijan tengah berupaya membebaskan wilayahnya dari pendudukan Armenia. Hal ini, kata dia adalah wajar. .

Dia mengulangi kritiknya terhadap komunitas internasional, khususnya Minsk Group yang dibentuk pada 1994 untuk menyelesaikan sengketa wilayah Nagorno-Karabakh. Armenia telah menduduki wilayah yang menjadi milik Azerbaijan pada masa-masa awal kemerdekaan bekas republik Soviet.

“Ketiga negara dari Minsk Group ini tidak mengizinkan negosiasi selama 30 tahun dan tidak mengembalikan wilayahnya ke Azerbaijan,” kata Erdogan.

Oleh karena itu, menurut Erdogan, Azerbaijan berjuang untuk mendapatkan kembali tanahnya dari Armenia, dan bentrokan menunjukkan bahwa tentara Azerbaijan pasti akan menang.

“Barat tidak memihak Azerbaijan. Sekali lagi Armenia yang melanggar gencatan senjata. Apakah Barat angkat bicara tentang itu? Tapi ketika Turki berbicara tentang itu, mereka mengeluh ‘Turki tidak pernah diam,’” ujarnya.ti

Armenia dan Azerbaijan kembali saling tuding lawan masing-masing melanggar gencatan senjata untuk kemanusiaan yang baru di medan pertempuran Nagorno-Karabakh, hanya beberapa jam setelah gencatan senjata itu disepakati.

Gencatan senjata tersebut disepakati pada Sabtu (17/10) tengah malam setelah gencatan senjata yang ditengahi Rusia untuk menghentikan pertempuran antara dua negara bertetangga itu di Kaukus Selatan pekan lalu gagal.

Sumber: republika.co.id 


Sabtu, 10 Oktober 2020

Menlu Ingatkan China: Kami akan Melawan Negara Partai Komunis atas Klaim Militer Mereka di LCS

 Menlu Ingatkan China: Kami akan Melawan Negara Partai Komunis atas Klaim Militer Mereka di LCS



10Berita - Indonesia secara mengejutkan melontarkan peringatan keras kepada China terkait krisis di Laut China Selatan. Peringatan ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi yang berjanji akan selalu membela kepentingan nasional Indonesia.

"Kami akan terus menegakkan prinsip kami melawan negara Partai Komunis atas klaim militer mereka," katanya merujuk pada China yang dipimpin Partai Komunis China.

Indonesia tidak terlibat sengketa maritim di Laut China Selatan dengan China. Namun, negara yang dipimpin Presiden Joko Widodo ini kerap berseteru dengan Beijing karena kapal-kapal penangkap ikan China yang dikawal kapal coast guard-nya memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna.

Amerika Serikat menuduh China mengintimidasi para tetangga Asia-nya, sementara Beijing mengatakan Washington dan sekutu Barat-nya telah mengganggu dan membahayakan keamanan dengan mengirim kapal perang ke perairan sengketa di Laut China Selatan. (Baca juga :Putin Ulang Tahun, Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Hipersonik Tsirkon)

Menlu Retno dalam wawancara dengan Channel News Asia menekankan meski China sedang bekerja sama dengan Indonesia dalam pembangunan, itu tidak akan mengubah sikap Jakarta atas kedaulatannya di perairan Natuna, Laut China Selatan

Ditanya apakah kerjasama pengembangan vaksin China dengan pihak Indonesia yang sedang berlangsung akan memengaruhi posisi Jakarta soal perairan yang disengketakan, Retno menjawab; "Saya bisa menjawab dengan tegas, setegas mungkin. Tidak."

“Itu dua hal yang berbeda dan ketika kita bekerja sama, bukan kerjasama yang timpang yang hanya menguntungkan satu pihak, dalam hal ini Indonesia," ujarnya.

“Tetapi perusahaan China dan China sebagai negara, juga menikmati buah atau manfaat dari kerjasama ini. Ini adalah keuntungan dua arah," lanjut Menlu perempuan pertama Indonesia ini.

Menlu Retno merujuk pada insiden di mana kapal coast guard China terlihat di dalam wilayah perairan Natuna, yang menimbulkan kecurigaan tentang niatnya.

Badan Keamanan Laut (Bakmla) Indonesia mengatakan kapal coast guard China memasuki zona ekonomi eksklusif Indonesia di lepas pulau Natuna utara bulan lalu. 

"Jika tujuannya adalah untuk menjalankan klaimnya dengan (dasar) nine-dash line (sembilan garis putus-putus), tentu saja, itu tidak dapat dibenarkan," tegas Retno, yang dilansir Rabu (7/10/2020).

"Tapi setelah kita berkomunikasi, lewat jalur diplomatik, kapal itu pindah. Saya yakin ini bukan yang terakhir kali terjadi. Mungkin akan terulang lagi."

“Dan kami akan terus berkomunikasi, kami akan terus memegang teguh prinsip-prinsip kami seperti yang kami katakan sebelumnya," ujarnya.

Retno mengatakan Indonesia bebas menjalin kerjasama dengan negara manapun, termasuk dengan China. "Kami berusaha bekerja sama dengan semua negara karena selain banyak sumber, ada banyak kebutuhan," katanya.

“Dan dalam politik Indonesia, jelas kami bebas aktif dan tidak akan memihak satu blok ke blok lainnya. Sangat jelas," katanya. "Dan ini diwujudkan dalam semua kebijakan kami.”

Sementara itu, kebijakan Laut China Selatan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjadi kurang berdamai dengan China menyusul sejumlah pernyataan yang menekankan sengketa maritim yang luas antara Filipina dengan Beijing.

Namun, Duterte telah mencoba untuk mengatasi tekanan yang meningkat dari dalam pemerintahannya untuk merevitalisasi kerjasama keamanan negara dengan Amerika Serikat terhadap kebutuhan untuk menjaga hubungan ekonomi negaranya dengan Beijing. [sindonews]