OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label SOSOK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SOSOK. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 September 2020

Menag Positif Covid-19, Stafsus: Alhamdulillah Kondisi Fisiknya Terpantau Baik

 Menag Positif Covid-19, Stafsus: Alhamdulillah Kondisi Fisiknya Terpantau Baik




10Berita
-  Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi terkonfirmasi positif Covid-19. Namun demikian, kondisi fisiknya dalam keadaan yang baik.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Staf Khusus Menteri Agama Kevin Haikal kepada wartawan, Senin (21/9).

"Pada 17 September, Menag melakukan tes swab dan hasilnya positif. Namun, alhamdulillah kondisi fisik beliau hingga saat ini terpantau baik, tidak ada gejala-gejala mengkhawatirkan,” terangnya.

Kevin menerangkan, meskipun dalam kondisi yang baik, saat ini Menag tengah menjalani proses isolasi dan istirahat.

Hal ini dilakukan merupakan bagian dari wujud komitmen Menag dalam menaati peraturan protokol kesehatan dan memutus mata rantai kemungkinan penyebaran.

“Kami mohon doa dari masyarakat, semoga prosesnya berjalan lancar serta Menag bisa lekas sembuh, semoga hasil swab berikutnya negatif, sehingga Menag dapat menjalankan tugas-tugasnya kembali,” imbuhnya.

Jurubicara (Jubir) Kementerian Agama, Oman Fathurahman menambahkan, Menag sementara ini akan fokus menjalani proses isolasi dan pemulihan kesehatan.

Untuk pelaksanaan tugas birokrasi, Menag sudah mengkoordinasikan dan sekaligus mendelegasikannya kepada Wakil Menteri Agama, serta memberi arahan kepada para pejabat terkait.

"Pelaksanaan program Kemenag, utamanya dalam ikut mencegah penyebaran Covid-19 di lembaga pendidikan agama dan keagamaan serta lembaga keagamaan menjadi perhatian Menag. Beliau minta agar itu berjalan dengan baik. Bantuan yang disalurkan juga agar tepat sasaran dan akuntabel," ujar Oman menyampaikan pesan Menag.

"Menag minta agar program-program dan layanan keagamaan tetap berjalan. Koordinasi akan tetap dilakukan melalui daring," lanjutnya.

Menurut Oman, Menag juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

"Siapapun bisa terkena Covid-19 ini, tidak ada kecuali, mari kita saling berempati, saling menguatkan, dan berikhtiar dengan mematuhi protokol kesehatan. Semoga pandemi ini bisa segera teratasi," tutupnya. (Rmol)

[news.beritaislam.org]


Anis Matta, Dulu Tolak Dinasti Politik Tapi Kini Dukung Anak Dan Menantu Jokowi Di Pilkada

 Anis Matta, Dulu Tolak Dinasti Politik Tapi Kini Dukung Anak Dan Menantu Jokowi Di Pilkada


 

10Berita,Terminologi tidak ada keputusan politik yang abadi dan semua hanya menunggu waktu untuk berubah nampaknya memang benar adanya.

Hal tersebut setidaknya dicerminkan oleh Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta soal pandangannya pada dinasti politik di Indonesia.

Anis Matta pada bulan Agustus 2010, tegas meminta pemimpin tidak mendirikan dinasti politik dengan mengajukan kerabatnya dalam pilkada.

"Pemimpin jangan dirikan dinasti. Berkait fenomena mengajukan istri, anak atau kerabatnya dalam pilkada," ujar Anis dalam cuitannya yang kembali viral.

Sepuluh tahun berlalu, cara pandang Anis Matta pada dinasti politik nampaknya sudah berubah.

Pada gelaran pilkada 2020, Anis memutuskan Partai Gelora untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka di pilwakot Solo. Gibran adalah putera bungsu Presiden Joko Widodo.

Selain itu, menantu Jokowi yang akan bertarung di pilwakot Medan, yakni Bobby Nasution juga didukung Partai Gelora. (Rmol)


Minggu, 20 September 2020

Dukung Anak Mantu Jokowi Maju Pilkada, Fahri Hamzah Disebut Cocok Gantikan Ngabalin

 Dukung Anak Mantu Jokowi Maju Pilkada, Fahri Hamzah Disebut Cocok Gantikan Ngabalin




10Berita
- Keputusan Fahri Hamzah yang mendukung anak dan menantu Presiden Jokowi di pilkada serentak 2020 mendapat respon beragam dari masyarakat dan warganet. Ada yang mendukung, ada juga yang menolaknya.

Bagi yang menolak, tentu akan mengkritik Fahri habis-habisan. Kritikannya pun bermacam-macam. Di dunia maya, akun @TukangKredit10 mengkritik dengan menyamakan Fahri dengan sosok Ali Mochtar Ngabalin. Ngabalin dikenal sebagai politisi yang gampang pindah-pindah dukungan. Tidak konsisten.

Masih dari unggahan @TukangKredit10, Fahri digambarkan sedang menggunakan udeng-udeng dikepalanya plus kacamata. Mirip sekali dengan apa yang dipakai oleh Ngabalin.

"Kulihat, sudah cocok kalinya Bang Fahri jadi Ngabalin. Lanjutkan Bang Fahri menuru Arah Baru bersama Fahri Baru," tulis akun @TukangKredit10.

Melihat dirinya disandingkan dengan sosok Ngabalin, Fahri tidak marah. Justru Fahri tertawa, menganggap hal itu biasa. Ia malah memuji foto dirinya disamakan dengan Ngabalin. "Gambarnya bagus," tulis Fahri dengan icon tertawa.

Pada prinsipnya, Fahri tetap pada pendapatnya bahwa dinasti politik adalah pewarisan dengan darah. Pilkada bukan pewarisan darah. Pilkada bukan dinasti.

"Saya pernah kritik Gibran, kalau maju pilkada bisa berakibat ke arah reputasi bapaknya. Sekarang terbukti rame kan. Tapi, tetaplah itu tidak mengubah makna teoritis terminologi dinasty yang terkait dengan pewarisan dengan darah," tandasnya. (*)

[news.beritaislam.org]

Kamis, 17 September 2020

Erick Sudah Pasang Badan, Ahok Malah Menohok

 Erick Sudah Pasang Badan, Ahok Malah Menohok




10Berita,Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahja Purnama terkesan menohok Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir karena membongkar aib di internal Pertamina sendiri. Begitulah yang diungkapkan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu yang merasa prihatin dengan kondisi BUMN saat ini. "Itu menohok terlalu jauh. Saya kasihan juga menterinya (Erick Thohir) baru beberapa hari pasang badan (mengatakan) Ahok enggak salah, tapi dirinya yang salah karena rugi Rp 11 triliun," ujar Said Didu dalam Talk Show Indonesia Business Forum di tvOne, Rabu malam (16/9).

Bahkan, mantan Komisaris PT Bukit Asam ini menyoroti satu pernyataan Ahok yang menilai Kementerian BUMN harusnya dibubarkan, dan kemudian diganti denan pembentukan Indonesia Corporation atau seperti Temasek, sebuah konsep penggabungan holding BUMN yang akan menjadi superholding. "Tahu-tahu kena upper cut oleh Ahok. Kantornya mesti dibubarkan segera. Upper cut-nya ampun deh, semua di-upper cut," ungkap Said Didu. Oleh karena itu, Said Didu mengaku bingung dengan sikap Ahok yang blak-blakan membuka aib Pertamina ke muka publik. Dia mempertanyakan apa sebenarnya tujuan dan maksudnya.

Makanya saya bilang, Ahok ini lagi apa? Apakah sudah menyerah atau sedang ada tujuan lain?" ucapnya. "Karena kalau saya membacanya dia sudah menyerah, 'aku enggak mampu ini, mohon pertolongan publik', kira-kira begitu. Karena semua substansi (masalah) itu tugas komisaris, enggak ada tugas yang lain," demikian Said Didu menambahkan.(rmol)

 

Jumat, 11 September 2020

Said Didu Kagum Dengan Mental Jokowi, Inkonsisten Tapi Tidak Merasa Salah

 Said Didu Kagum Dengan Mental Jokowi, Inkonsisten Tapi Tidak Merasa Salah




10Berita ,MantanSekretaris BUMN, Muhammad Said Didu memuji mental Presiden Joko Widodo yang merasa tidak bersalah ketika ada pernyataanya berbeda dari pernyataan sebelumnya.

"Saya salut dengan mentalnya Pak Jokowi, terus terang. Bahwa menyatakan hal yang berbeda itu merasa tidak salah," kata Said dalam video dialog dengan Hersubeno Arief ditayangkan di Youtube, Kamis (10/9).

Dengan demikian, Jokowi, kata Said, membohongi dirinya sendiri. Namun membohongi diri sendiri merupakan satu hal yang paling berat untuk dilakukan oleh orang yang memiliki integritas.

Sudah banyak contoh, beber Said, ketika pernyataan Jokowi berbeda dari pernyataan berikutnya. Seperti, pernyataannya yang memerintahkan jajaran untuk membangun bandara internasional. Namun, di akhir Jokowi mengeluh karena bandara sudah terlalu banyak.

"Padahal yang suruh membangun adalah beliau (Jokowi)," ujar Said.

Saat pandemik Covid-19 bersamaan dengan penerapan PSBB, Jokowi pernah mengatakan aspek ekonomi harus diperhatikan dan terkesan mengesampingkan sisi kesehatan karena melakukan relaksasi PSBB.

Jokowi, kata Said, selalu ingin tampil sebagai pahlawan pada setiap keadaan.

Ketika situasi mengkawatirkan, Jokowi baru menyatakan kesehatan lebih penting daripada ekonomi, padahal sebelumnya mantan Walikota Solo itu gembar-gembor membuka pariwisata guna mendongkrak perekonimian, membuka bandara dan mal agar roda geliat ekonomi kembali bergerak di tengah pandemi.

"Itulah hebatnya Jokowi, bahwa dia pernah menyatakan hal yang berbeda dari sebelumnya," sindir Said.

Sumber : RMOL

Minggu, 06 September 2020

Dinobatkan sebagai Ustaz Nomor 2 Paling Radikal, Felix Siauw: Bagi Fir'aun, Musa itu Radikal Habis!

 Dinobatkan sebagai Ustaz Nomor 2 Paling Radikal, Felix Siauw: Bagi Fir'aun, Musa itu Radikal Habis!




10Berita,Beberapa waktu lalu Menteri Agama Fachrul Razi memberikan pernyataan soal masuknya paham radikalisme ke masjid.

Menteri bilang, cara masuk paham radikal dilakukan oleh orang yang berpenampilan bagus atau good looking.

Komentar ini segera menjadi kontroversi di media sosial.

Banyak protes yang dilakukan terkait pernyataan itu.

Bahkan, orang-orang justru meledek menteri agama dengan memposting foto penampilan mereka kemudian mencantumkan tagar good looking.

Ustaz Felix Siauw menanggapi komentar dari menteri agama tersebut.

Ustaz Felix menilai, dengan adanya komentar tersebut, penguasa mengesankan, seolah masalah dan ancaman terbesar bagi Indonesia adalah radikalisme.

"Sehingga untuk de-radikalisasi, harus dilakukan apapun juga, termasuk 3-4 menteri yang khusus diangkat untuk de-radikalisasi, termasuk Menteri Agama," tulis Felix Siauw di akun Instagramnya, dikutip Wartakotalive.com, Minggu (6/9/2020).

Feliz Siauw mengemukakan, ia sudah curiga bahwa program de-radikalisasi yang dicanangkan selama ini merupakan upaya untuk melakukan de-Islamisasi.

"Sejak awal 2017, di Masjid Gede Kauman Jogja saya sudah sampaikan, saya curiga program De-Radikalisasi dari penguasa sebenarnya adalah De-Islamisasi

Kenapa? Sebab semua program De-Radikalisasi ini hanya tertuju kaum Muslim, terutama yang disebut "Barisan 212", atau Muslim yang selama ini punya pandangan berbeda dengan mereka," jelasnya.

Di sisi lain, Felix Siauw menilai, penguasa menjadikan radikalisme sebagai threat, ancaman, ketakutan, lalu menjual "obat" dari radikalisme itu, seolah jadi pahlawan, padahal sangat sarat kepentingan

Misal, terang dia, menuduh Perguruan Tinggi Negeri radikal, membesar-besarkan di media, lalu mengganti rektor, menghapus pogram kaderisasi Masjid, dan diberikan pada siapapun pendukungnya, agar tak ada kritik

"Dalam kasus "Radikalis Good-Looking", Menag jelas menawarkan solusi, "Agar pengurus masjid itu dari pemerintah", agar bisa kendalikan aktivitas Masjid. Persis kayak di Cina ya?" tanyanya.

Lebih lanjut Felix mempertanyakan, apakah indikasi dari radikalisme yang selama ini dituduhkan kepada kelompok-kelompok tertentu, termasuk dirinya.

"Apa indikasi radikalisme itu? Standarnya apa? Lucu kan ketika salah satu lembaga survei menjadikan saya ustadz no. 2 paling radikal? Apa ukuran radikal? Kalah ganteng? Kalah pinter?

Bagi Fir'aun, Musa itu radikal abis. Bagi peradaban jahil, Islam itu mengubah secara radikal blas. Ukuran radikal apa? Kasih tau dong? Dan jangan jadi bola liar, ditentuin seenak-enaknya."

Ia menulai, sebenarnya masih banyak masalah yang penting di negeri ini ketimbang mencari-cari kesalahan suatu kelompok dengan dalih radikal.

"Ada banyak masalah yang lebih ngeri dari "so-called radicalism". Pesta sex sejenis, kemesuman di kanal-kanal sosial-media, ekonomi meroket nggak karuan, yang jelas jauh lebih perlu ditangani

Jadi radikal ini sepertinya cuma cara untuk membungkam siapapun yang berseberangan dengan penguasa, agar semua diam terhadap kedzaliman

Nggak mau taat terserahlah, tapi jangan tuduh yang mau taat itu radikal. Nggak hafidz nggak dosa, gak good looking gapapa. Tapi curigain good-looking yang demen ke masjid. Itu jahad pak," pungkasnya.

Sumber : Tribun

Sabtu, 05 September 2020

Fahri: Menteri Agama Minder Jadi Orang Islam?

 Fahri: Menteri Agama Minder Jadi Orang Islam?


10Betita – Politisi Fahri Hamzah menyoroti pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi terkait radikalisme masuk ke masjid-masjid melalui anak muda yang menguasai bahasa Arab dan good looking.

Fahri menilai, Fachrul Razi memiliki masalah dengan pengetahuannya tentang sosial masyarakat Islam di Indonesia secara moderen, di mana saat ini merupakan zamannya orang keren dan good looking.

“Kalau pak menteri tidak suka pemuda rapi ke masjid, mungkin maksudnya supaya yang rapi ke pesta aja dan ke masjid kumal aja,” ujar Fahri saat dihubungi, Jakarta, Jumat (4/9/2020).

Menurut Fahri, Fachrul Razi seharusnya mensyukuri perkembangan Islam sebagai energi peradaban Indonesia.


Apalagi, kata Fahri, Islam telah menjadi energi melawan kolonial dan Islam akan menjadi energi bagi masa depan Indonesia yang maju dan berperadaban.

“Dugaan saya menteri agama agak minder jadi orang Islam. Menteri agama tidak paham, bahwa nasib kita bangsa Indonesia adalah menjadi bangsa Muslim terbesar. Harusnya itu menjadi dasar bagi kebanggaan kita menghadapi masa depan,” papar mantan wakil ketua DPR itu.

Agar tidak salah dalam menyikapi dan menekan radikalisme di tanah air, Fahri pun meminta Fachrul Razi menjadi sosok yang dapat diteladani semua pihak.

“Fungsikan Kementerian Agama menjadi ayah yang dewasa melihat kenakalan anak-anaknya,” ucap Fahri.

Sebelumnya, pernyataan Menteri Agama soal radikalisme masuk ke masjid melalui anak muda yang good looking disampaikan dalam webinar bertajuk “Strategi Menangkal Radikalisme pada Aparatur Sipil Negara” di kanal YouTube Kementerian PAN-RB pada Rabu (2/9).

“Caranya masuk mereka gampang; pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arabnya bagus, hafiz (hafal Al-Quran), mereka mulai masuk,” ucap Fachrul. [end]

BARU!!!  Eramuslim Digest edisi 14, Aslim Taslam,  handbook Dakwah untuk Non Muslim… Pre Order.. Pesan via WA ke 085811922988

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-buku-baru-eramuslim-digest-14-aslim-taslam-handbook-dakwah-untuk-non-muslim.htm


Sabtu, 22 Agustus 2020

USTADZ JENDERAL BESAR SOEDIRMAN

 USTADZ JENDERAL BESAR SOEDIRMAN




USTADZ JENDERAL BESAR SOEDIRMAN

Ustadz Shaleh dari karang Nongko - Negara ini Merdeka karena Jihad Fi Sabilillah

Ada sebuah kenyataan dibalik seorang Panglima Besar Pertama, Jendral Soedirman yang selama ini seolah ditutup-tutupi, kalau tidak mau dibilang diusahakan untuk dihilangkan. Namun, sepandai pandainya tupai melompat, suatu waktu pasti terpeleset juga.

Selama ini yang kita kenal hanya JENDRAL SOEDIRMAN saja, sementara USTADZ SOEDIRMAN dilupakan, atau malah mungkin sengaja dihilangkan?

Kita diajarkan di sekolah bahwa Jendral Soedirman berperang dengan TAKTIK GERILYA, tapi mengapa seruan JIHAD FI SABILILLAH JENDRAL SOEDIRMAN dihilangkan dari pelajaran sekolah?

Panglima Besar Jendral Soedirman, Pejuang kemerdekaan yang mengobarkan semangat jihad, perlawanan terhadap kezaliman, membekali dirinya dengan pemahaman dan pengetahuan agama yang dalam, sebelum terjun dalam dunia militer untuk seterusnya aktif dalam aksi-aksi perlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan negeri. Mengawali karir militernya sebagai seorang dai muda yang giat berdakwah di era 1936-1942 di daerah Cilacap dan Banyumas. Hingga pada masa itu Soedirman adalah dai masyhur yang dicintai masyarakat.

Terlahir dari pasangan rakyat biasa di desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan Hizbul Wathan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah.

Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi, dan dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam. Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937.

Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA), menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat, Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan terhadap Jepang, namun kemudian diasingkan ke Bogor.

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar.

Ketika ia menjadi seorang panglima, Soedirman adalah seorang yang ditakuti lawan dan disegani kawan. Memiliki semangat berdakwah yang tinggi, dan lebih banyak menekankan pada ajaran tauhid, kesadaran beragama serta kesadaran berbangsa.

Sebagai kader Muhammdiyah, Panglima Soedirman dikenal sebagai santri atau jamaah yang cukup aktif dalam pengajian "Malam Selasa", yakni pengajian yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah di Kauman berdekatan dengan Masjid Besar Yogyakarta. Seorang Panglima yang istimewa, dengan kekuatan iman dan keislaman yang melekat kuat dalam dadanya.

Sangat meneladani kehidupan Rasulullah saw, yang mengajarkan kesederhaan dan kebersahajaan. Sehingga perlakuan khusus dari jamaah pengajian yang rutin diikutinya, dianggap terlalu berlebihan dan ditolaknya dengan halus.

Seorang jenderal yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam rangka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian dari wujud pelaksanaan jihad fi sabilillah. Dan ini ia tanamkan kepada para anak buahnya, bahwa mereka yang gugur dalam perang ini tidaklah mati sia-sia, melainkan gugur sebagai syuhada.

"Jangan kamu kira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki." [QS. Ali Imran:169]

Untuk menyebarluaskan semangat perjuangan jihad tersebut, baik di kalangan tentara atau pun seluruh rakyat Indonesia, Jenderal besar ini menyebarkan pamflet atau selebaran yang berisikan seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus berjuang melawan Belanda dengan mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW:

"Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia di atas tjabang kemoenafikan."

Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta.

Pada saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di kraton sultan, Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan.

Awalnya mereka diikuti oleh pasukan Belanda, tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas sementara di Sobo, di dekat Gunung Lawu. Dari tempat ini, ia mampu mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto.

Ketika Belanda mulai menarik diri, Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh; ia pensiun dan pindah ke Magelang.

Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, dalam usia yang masih muda 34 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Kematian Soedirman menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sumber: PBI

Selasa, 18 Agustus 2020

Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Az-Zahrawi; Ahli Bedah Muslim Terbesar

 Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Az-Zahrawi; Ahli Bedah Muslim Terbesar


10Berita, ABAD ke-10 merupakan puncak dari zaman keemasan Dinasti Umayyah di Andalusia. Di bawah kepemimpinan ‘Abd ar-Rahman An-Nasir (memerintah 912-961) dan putranya Al-Hakam II, dinasti ini mendirikan kedaulatan atas sebagian besar Semenanjung Iberia.

Ibu Kota Cordoba berkembang menjadi kota metropolis terbesar di Eropa. Kota berpenduduk setengah juta yang berkembang pesat itu mempunyai lembaga pendidikan, agama serta perdagangan dan industri yang tumbuh subur dalam suasana gejolak intelektual.

Pada 936, An-Nasir memulai pembangunan ibu kota baru, Az-Zahra, di lereng Al-Arus, enam mil barat laut Cordoba. Dimaksudkan sebagai pusat politik dan militer, kota baru ini menjadi monumen arsitektur Muslim abad ke-10 . Istana yang megah, tempat tinggal, dan taman yang indah telah membuat beberapa sejarawan menjulukinya sebagai “Versailles of the Umayyads.”



Foto: Aboutislam.net

Umayyah & Sains

Pada saat yang sama, Dinasti Umayyah Andalusia memberikan dukungan pada seni dan sains, termasuk ilmu kehidupan. Alhasil, sejumlah besar dokter terkemuka tertarik datang ke ibu kota dan menambah kemajuan pengobatan dan farmasi Islam dengan tulisan dan penelitian mereka.

Di kota inilah, pada tahun 938, Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Az-Zahrawi, yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya Albucasis, lahir. Dia adalah ahli bedah Muslim terbesar. Ahli bedah Eropa saat itu menganggapnya sebagai otoritas yang lebih besar daripada Galen, guru yang diakui dunia kuno.

Teks bedah Eropa Abad pertengahan lebih sering mengutip Az-Zahrawi daripada Galen. Namun, karena Az-Zahra, kota kelahiran Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas, dihancurkan pada tahun 1011, sedikit yang diketahui dengan pasti tentang kehidupan awalnya.

Karya Tertulis

Apa yang diketahui tentang Az-Zahrawi terkandung dalam satu-satunya karya tertulisnya: At-Tasrif liman ‘Azija’ an at-Ta’lif  (Metode Pengobatan). At-Tasrif  adalah ringkasan besar dari 30 risalah yang dikumpulkan dari data medis yang dikumpulkan Az-Zahrawi dalam karir medisnya, baik pengajaran dan praktik medis, selama lima dekade.


Dalam At-Tasrif , Az-Zahrawi menghasilkan ensiklopedia kedokteran yang mencakup sejumlah aspek kedokteran dengan penekanan khusus pada kebidanan, kesehatan ibu dan anak, serta anatomi dan fisiologi tubuh manusia.

At-Tasrif menguraikan tentang penyebab, gejala dan pengobatan penyakit. At-Tasrif juga membahas tentang sediaan sediaan farmasi dan terapeutik, meliputi obat-obatan emetik dan jantung, laksatif, geriatrik, tata rias, dietetika, materia medica, berat dan takaran, serta substitusi obat.

Pembahasan Az-Zahrawi tentang kesehatan ibu dan anak serta profesi kebidanan menjadi perhatian khusus dalam sejarah keperawatan. Teksnya menyiratkan bahwa ada profesi bidan dan perawat terlatih yang berkembang selama abad ke-10 Andalusia. Dia dan dokter ahli dan ahli kandungan lainnya menginstruksikan dan melatih bidan untuk menjalankan tugas mereka dengan pengetahuan dan kepercayaan diri.

Volume terakhir dan terbesar dari At-Tasrif, “On Surgery,” tidak lain adalah pencapaian terbesar dari operasi abad pertengahan. Itu adalah risalah bedah independen pertama yang pernah ada.

Ahli Bedah Muslim

Pekerjaan ini mencakup berbagai masalah bedah termasuk kauterisasi, perawatan luka, pencabutan panah, dan pengaturan tulang pada fraktur sederhana dan gabungan. Az-Zahrawi juga mempromosikan penggunaan antiseptik pada luka dan luka kulit; jahitan yang dibuat dari usus hewan, sutra, wol dan bahan lainnya. Dia juga mengembangkan teknik untuk memperlebar saluran kemih dan mengeksplorasi rongga tubuh dengan pembedahan.

Az-Zahrawi adalah orang pertama yang merinci operasi klasik untuk kanker payudara, litotritas untuk batu kandung kemih, dan teknik menghilangkan kista tiroid. Dia menjelaskan dan mengilustrasikan forsep kebidanan, tetapi hanya merekomendasikan penggunaannya dengan janin yang meninggal, dan memberikan deskripsi pertama yang diketahui tentang postur kebidanan yang sekarang dikenal sebagai “posisi Walcher”.


At-Tasrif  juga merupakan karya pertama dalam membuat diagram instrumen bedah, merinci lebih dari dua ratus instrumen, banyak di antaranya yang dibuat sendiri oleh Az-Zahrawi. Banyak dari instrumen ini, dengan modifikasi, masih digunakan sampai sekarang.

Dengan kebangkitan kembali minat Eropa dalam ilmu kedokteran, At-Tasrif dengan cepat menjadi referensi standar yang mereka terjemahkan ke dalam bahasa Latin sebanyak lima kali. Pengaturan karya, diksi yang jelas, dan penjelasannya yang baik, semuanya berkontribusi pada popularitas dan kesuksesan besar.

Pengaruh Az-Zahrawi terhadap perkembangan bedah di Eropa sangat dalam dan bertahan lama. Guy de Chauliac, “Pemulih Bedah Eropa” yang diakui, mengutip Az-Zahrawi lebih dari 200 kali. []

SUMBER: ABOUTISLAM.NET


Senin, 03 Agustus 2020

HEBOH! Dosen Buzzer Jokwer Ahoker Penghina HRS Ternyata Pelaku Pelecehan Seksual Parah

HEBOH! Dosen Buzzer Jokwer Ahoker Penghina HRS Ternyata Pelaku Pelecehan Seksual Parah




10Berita,Seorang dosen di Jogja Bambang Ariyanto membuat pernyataan mengejutkan di media sosial.

Aktivis media sosial (medsos) yang selama ini getol mendukung pemerintah itu mengaku telah melakukan pelecehan seksual ke sejumlah korban di antaranya civitas academica UGM. Pelecehan seksual berkedok penelitin itu untuk memenuhi fantasi seksualnya berhubungan seks bertukar pasangan alias swinger.

Pengakuan megejutkan itu ia unggah melalui di media sosial Facebook @Bams Utara pada Minggu (2/8/2020) lengkap dengan video dirinya.

Ia mengaku sering dihantui oleh fantasi seksnya tentang swinger. Selain berfantasi seksual bertukar pasangan ia mengaku pernah melakukan pelecehan seksual baik secara verbal maupun fisik.

Bahkan untuk melancarkan perbuatannya, ia mengaku tela mencatut nama institusi Nahdlatul Ulama (NU) dan UGM. Berikut pengakuan yang ia posting ke Facebook:


Hingga berita ini ditulis, postingan itu sudah dibagikan puluhan kali. Bambang Ariyanto sendiri hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi Harianjogja.com.

(Sumber: HarianJogja)

Buzzer Jokower Ahoker

Bambang Ariyanto selama ini dikenal aktif di media sosial. Di twitter dia punya akun @BamsBulaksumur (sejak kasus ini muncul, akunnya diganti nama).

Selama ini akun @BamsBulaksumur dikenal olen netizen sebagai buzzer pendukung Jokowi dan Ahok yang benci HRS.

"Ahoker garis Tolol. Yang suka ngomong fitnah Cobal Cabul terhadap HRS.. Mereka sendiri pelaku nya.. Contoh @BamsBulaksumur," ujar akun @HukumDan.

"Mr @BamsBulaksumur dikenal sebagai dedengkot sekaligus idola para pendukung Jokowi dan Ahok di Twitter," ungkap @Jhonkosmik.


Sumber: portal islam 

Kamis, 09 Juli 2020

Mengenal Kamal Ismail, Arsitek Masjidil Haram yang Menolak Bayaran Sepeser Pun

Mengenal Kamal Ismail, Arsitek Masjidil Haram yang Menolak Bayaran Sepeser Pun



Masjidil Haram (Foto: Reuters)

10Berita, MUHAMMAD Kamal Ismail, lahir pada 13 September. Ia lahir dalam generasi keturunan profesor, dan merupakan seorang arsitek yang berasal dari Mesir. Salah satu pencapaian terbesarnya ialah pembangunan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, yang ditugaskan kepadanya oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz.

Ia disebutkan sebagai orang termuda dalam sejarah Mesir yang memperoleh sertifikat sekolah menengah, yang lanjut terdaftar di Royal School of Engineering untuk pertama kalinya, dan kembali menjadi yang termuda selepas lulus dari sekolah itu.

Ia kemudian dikirim ke Eropa untuk mendapatkan tiga gelar doktor dalam Arsitektur Islam. Tak hanya itu, ia juga mendapatkan syal “Nil” dan pangkat “Besi” dari sang raja, demikian dilansir dari laman Isma Times, Rabu (8/7/2020).

Kamal Ismail baru menikah saat menginjak usia 44 tahun. Ia dikaruniai seorang putra namun sayang, ia kehilangan seluruhnya saat istrinya melahirkan. Selepas itu, ia tetap melajang dan mengabdikan seluruh hidupnya kepada Allah SWT hingga hembusan nafas terakhirnya.

Hidupnya selama hampir genap seratus tahun ia habiskan untuk membangun dua masjid suci, yang jauh dari sorotan media massa, popularitas dan juga uang. Bahkan, ia terang-terangan menolak bayaran sepeserpun sebagai ganjarannya atas desain arsitekturnya.


Ia lantas mengembalikan cek yang ditawarkan Raja Fahd dan perusahaan Bin Laden. Ia mengatakan, “Mengapa saya harus menerima uang (untuk pekerjaan yang saya lakukan) atas dua masjid suci ini, bagaimana nantinya saat saya menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala (di yaumul hisab)?”

Dalam proses merancang masjid suci itu, pria cerdas ini mengidekan untuk menggunakan marmer khusus yang akan menutupi lantai Masjidil Haram yang biasa dipakai untuk tawaf. Kelebihannya, marmer ini berbahan anti panas, yang hanya tersedia di gunung kecil di Yunani.

Masjid Nabawi

Demi mewujudkan arsitektur sesuai rancangannya, ia melakukan perjalanan ke Yunani, dan menandatangani kontrak untuk membeli jumlah yang cukup untuk seluruh lapisan dasar dari Masjidil Haram, yakni sekitar hampir dari setengah gunung.

Saat kembali ke Makkah, ia mendapati marmer tersebut telah datang dan segera menempatkan marmer-marmer itu di lantai masjid suci tersebut hingga rampung.

Selang 15 tahun berlalu, pemerintah Saudi kembali menghubunginya dan meminta jenis marmer serupa untuk melapisi dasar masjid suci di Madinah (Masjid Nabawi). Mendengar permintaan tersebut, Kamal menjadi cukup bingung karena hanya ada satu tempat yang memproduksi marmer ini, yakni Yunani.

Terlebih transaksi yang pernah ia lakukan sudah sangat lama terjadi. Kamal kemudian bergegas pergi ke perusahaan yang dulu ia sambangi di Yunani dan izin untuk bertemu dengan pemimpin perusahaan itu.


Saat menanyakan sisa marmer yang masih tersimpan, pemilik perusahaan itupun mengatakan bahwa semuanya telah terjual setelah Kamal membelinya 15 tahun silam.

Bersedih, Kamal kemudian meninggalkan gedung itu seraya mengatakan pada sekretaris di sana untuk memberitahunya jika mengetahui keberadaan seseorang yang membeli sisa stok marmer terakhir saat itu.

Responsnya mengatakan bahwa hal tersebut cukup sulit, lantaran ia harus membuka kembali catatan lama beberapa tahun silam untuk mengetahui keberadaan pembeli itu. Kamal pun berserah diri, berharap Allah akan mengizinkan sesuatu hal baik akan terjadi.

Tak disangka, hari berikutnya, sekretaris memberitahu Kamal melalui panggilan telepon bahwa ia menemukan alamat pembeli. Ia pun kembali menuju kantor marmer tersebut dan melihat alamatnya, seketika ia merasa kaget lantaran alamat pembeli yang tertulis ialah sebuah perusahaan Arab Saudi.

Ia pun langsung bergegas untuk kembali ke Arab Saudi pada hari yang sama, dan sesampainya, ia segera menuju ke perusahaan yang membeli marmer tersebut. Bertemu dengan seseorang dari bagian admin, ia menanyakan tentang keberadaan marmer yang pernah dibeli oleh perusahaan tersebut dari Yunani.

Langsung saja, orang tersebut menghubungi ruang stok perusahaan. Takjubnya, marmer putih asal Yunani tersebut tersedia dalam jumlah yang lengkap, dan tak pernah digunakan sama sekali.

Suasana berubah menjadi penuh haru. Seraya menitikkan air mata, Kamal menceritakan kisah panjangnya tersebut kepada pemilik perusahaan itu. Kamal tak segan memberikan cek kosong dan memintanya untuk menuliskan jumlah yang orang itu inginkan.

Namun, setelah mengetahui bahwa marmer tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan situs suci, pemilik perusahaan itu pun menolak dengan sopan.

Kamal memilih tidak menerima sepeserpun uang hasil jasanya, karena menurutnya inilah cara Allah Ta'ala untuk melibatkan dirinya dalam proses perjalanan pembangunan bangunan suci bagi umat Islam tersebut.

Sumber: Okezone

Kamis, 02 Juli 2020

Mo Salah Memang Berhati Mulia, Ini Sedekah Terbarunya setelah Liverpool Juara

Mo Salah Memang Berhati Mulia, Ini Sedekah Terbarunya setelah Liverpool Juara




10Berita,  Pesepak bola Mohamed Salah tidak hanya moncer di lapangan hijau. Warga Mesir yang kini menjadi penyerang Liverpool FC itu juga dikenal sebagai sosok berhati mulia.

Sosok penting yang memiliki kontribusi besar dalam membawa Liverpool menjuarai Premier League 2019/2020 itu adalah olahragawan yang sering bersedekah, khususnya untuk kampung halamannya di Nagrig, Provinsi Gharbia, Mesir. Baru-baru ini, Salah mendonasikan dana untuk mendirikan layanan ambulans bagi daerah asalnya.

Dilansir ArabNews, Rabu (1/7/2020), pembukaan layanan ambulans itu diumumkan oleh Gubernur Gharbia Tarek Rahmy pada awal pekan ini. Ayah Mo Salah, Haji Salah Ghaly juga ikut hadir dalam pengumuman itu.

Untuk pembangunan layanan ambulans itu, Salah menyumbangkan dana EGP 600 ribu atau sekitar Rp 535 juta. Ambulans itu akan melayani sekitar 30 ribu warga di kampung halaman Salah.

Sebelumnya, Salah telah membangun rumah sakit dan sekolah untuk warga Nagrig. Di Nagrig, anak perempuan harus menempuh perjalanan jauh untuk bersekolah.

Pada 2018, Salah membiayai pembangunan sekolah perempuan di desanya. Dia juga membeli lahan di Gharbia yang dimanfaatkan sebagai tempat pengolahan limbah dan menjamin ketersediaan air bersih.

Sedekah Salah juga menjangkau wilayah luar kampung halamannya. Pada masa pandemi COVID-19, Mo Salah -panggilan kondangnya- juga mendonasikan makanan untuk wilayah Basyoun di kawasan delta Sungai Nil.

Desember lalu, Salah dan keluarganya juga menuai pujian di Mesir ketika menyelamatkan sebuah rumah sakit di Basyoun yang terancam tutup. Salah mendonasikan EGP 900 ribu untuk pengadaan peralatan kesehatan seperti ventilator, pemantau jantung, serta membiayai renovasi layanan ICU.

Adapun saat 2016, Salah menumbangkan EGP 5 juta untuk Tahya Masr Fund. Selanjutnya tahun lalu olahragawan berjuluk The Happiness Maker itu juga mendonasikan EGP 50 juta untuk Institut Kanker Nasional. (arabnews/jpnn)

Sumber: konten islam

Rabu, 01 Juli 2020

Pendiri PKS Itu Telah Tiada, HNW: Jasa Beliau Sangat Besar untuk Perjalanan Dakwah

Pendiri PKS Itu Telah Tiada, HNW: Jasa Beliau Sangat Besar untuk Perjalanan Dakwah



Allahyarham Al-Ustadz KH Hilmi Aminuddin

10Berita, Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Pendiri dan mantan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al-Ustadz KH Hilmi Aminuddin meninggal dunia pada Selasa, 9 Dzulqo’dah 1441 H/30 Juni 2020, pukul 14.24 WIB, di Ruang Berlian Timur RS Santosa Central Kota Bandung.

Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian memohon doa untuk Ustadz Hilmi. Dia mengatakan bahwa informasi lengkap terkait wafatnya Ustadz Hilmi akan disampaikan oleh perwakilan keluarga.

Pemakaman dilaksanakan pada Selasa (30/6) ba’da magrib (pukul 18.30 WIB) hingga selesai sekiter pukul 19.15 WIB. Dengan protokol Covid-19. Allahyarham KH Hilmi Aminuddin dikebumikan di pemakaman keluarga, Pagerwangi, Lembang, Bandung Barat yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah duka, Padepokan Madani.

Demikian diungkapkan oleh anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, Abdul Hadi, yang menyampaikan keterangan resmi putra Allahyarham Ustadz Hilmi Aminuddin, Wildan Hakim, dan Haru Suandharu, Ketua Umum DPW PKS Jawa Barat.

Sementara Sutisna, dari pihak keluarga mengungkapkan ada 10 orang petugas RS Santosa yang memakamkan jenazah Allahyarham Ustadz Hilmi.

“Tadi pemakaman jam 18.30, selesai dalam waktu 45 menitan. Pemakamannya dengan protokol Covid-19, termasuk dari petugas penggali pemakamannya juga,” ujar Sutisna di dekat pemakaman, Lembang, Bandung Barat, seperti dikutip sejumlah media online, Selasa (30/6) malam.

Pihak keluarga yang menghadiri prosesi pemakaman Allahyarham Ustadz Hilmi di antaranya adik dan sejumlah keluarga lainnya. Pihak keluarga yang hadir pun turut menerapkan protokol kesehatan.

Sutisna mengatakan Ustadz Hilmi meninggal karena sakit jantung yang diidapnya sejak lama. Sebelum meninggal dunia, Ustaz Hilmi sempat menjalani perawatan di RS Santosa sejak Jumat (26/6/2020).

“Setahu saya sakitnya itu jantung, sudah lama juga sakitnya. Kemarin akhirnya masuk rumah sakit karena sakit jantungnya, kemudian dikabarkan meninggal. Kalau sakit yang lainnya kurang tahu,” terangnya.

Kemarin pihak keluarga belum mengizinkan pelayat untuk datang dan ta’ziyah. Namun hari ini sudah diizinkan untuk menerima pelayat yang ingin berta’ziyah.

Namun sejumlah tokoh PKS sempat melayat ke rumah duka di antaranya mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Adang Sudrajat.

“Dari PKS pusat juga mungkin besok (Rabu, red) sebagian ada yang datang. Hari ini tidak ada takziyah dulu, karena rumah duka pun disterilkan,” ujarnya.

Sejumlah tokoh, termasuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan perasaan dukanya.

Kabar meninggalnya Ustadz Hilmi juga disampaikan oleh Dewan Pengurus Pusat PKS.

“Keluarga Besar Partai Keadilan Sejahtera merasakan duka mendalam atas Wafatnya Guru kami, KH Hilmi Aminuddin (Ketua Majelis Syura PKS 2005-2015). Doakan yang terbaik, semoga Allah limpahkan husnul khotimah. Allah terima segala amal baiknya dan ampuni kesalahannya. Aamiin,” tulis DPP PKS dalam akun Twitter @PKSejahtera.

Sementara Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Dr Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan betapa besarnya perjuangan Ustadz Hilmi dalam dakwah.

“Tentu kita semua berduka atas wafatnya guru kami semua. Pendiri PK (Partai Keadilan) dan PKS. Tentu jasa beliau sangat besar untuk perjalanan dakwah,” kata HNW yang juga Wakil Ketua MPR itu.

KH Hilmi Aminuddin Allahyarham lahir di Indramayu, Jawa Barat, 27 Desember 1947, meninggal di Bandung, 30 Juni 2020, dalam usia 72 tahun lebih, adalah pendiri gerakan dakwah pada era 1980-1990-an yang kemudian populer dengan sebutan harakah tarbiyah.

Gerakan ini merupakan kepanjangan dari Ikhwanul Muslimin di Indonesia. Allahyarham Ustadz Hilmi disebut sebagai Muassis (pendiri) gerakan Islam global ini di Indonesia.

Di era awal reformasi, 1998, Ustadz Hilmi dengan gerakan dakwahnya yang kian membesar, termasuk di kampus-kampus, kemudian bersama tokoh-tokoh gerakan dakwah tersebut mendeklarasikan Partai Keadilan yang dalam perkembangannya berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 2002.

Ustadz Hilmi sendiri pernah menjabat Ketua Majelis Syuro PKS sejak tahun 2005 sampai 2015, menggantikan Allahyarham Ustadz KH Rahmat Abdullah yang wafat terlebih dahulu. Ustadz Hilmi terpilih dalam dua periode melalui mekanisme voting tertutup berdasarkan Musyawarah Majelis Syuro I—yang merupakan lembaga tertinggi di PKS.

Riwayat pendidikan Ustadz Hilmi dimulai di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, saat berusia 6 tahun. Lulus dari Ponpes Tebuireng yang didirikan oleh pendiri NU KH Hasyim Asy’ari itu, Ustadz Hilmi melanjutkan pendidikannya ke sejumlah pesantren di Jawa.

Pada tahun 1973, Ustadz Hilmi berangkat ke Arab Saudi untuk menimba ilmu di Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah hingga selesai.

Sejak 1978, sepulangnya dari studi di Arab Saudi, Ustadz Hilmi mulai berdakwah ke masjid-masjid dan kalangan muda, terutama para mahasiswa.

Dari sinilah awal pergerakan yang melahirkan banyak kader-kader dakwah muda itu, baik di bidang pendidikan, ekonomi, sains maupun politik, dan lainnya.


Banyak pondok pesantren dan sekolah yang berbasis Pendidikan Islam Terpadu, produk bisnis/usaha syariah dan lainnya, lahir dari rahim dan arahan Ustadz Hilmi, termasuk kemudian berdirinya partai politik yang berasaskan Islam, setelah tumbangnya Orde Baru pada 1998. Dan yang juga perlu dicatat, murid-murid Ustadz Hilmi tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Semoga Allahyarham Ustadz Hilmi Aminuddin Allah tempatkan di posisi mulia, diterima semua amal baik dan perjuangannya dalam Islam, diampuni segala khilaf salahnya dan dimasukkan ke dalam surga-Nya tanpa hisab.

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu ‘anhu… (mus)

Sumber:  salam online

Netty Aher: Ustadz Hilmi Aminuddin Berjasa Atas Kebangkitan Politik Islam

Netty Aher: Ustadz Hilmi Aminuddin Berjasa Atas Kebangkitan Politik Islam



10Berita, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI yang juga Wakil Ketua Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher berduka atas wafatnya Ustadz Hilmi Aminuddin. Ia menegaskan bahwa Ustadz Hilmi berjasa dalam perjalanan dakwah di Indonesia.

“Kami semua berduka atas wafatnya beliau yang menjadi guru kami. Beliau adalah generasi awal yang mendirikan PK (Partai Keadilan) dan PKS. Beliau sangat berjasa besar untuk kami dan juga perjalanan dakwah di Indonesia, ” kata Netty dalam siaran pers yang diterima Kiblat.net pada Selasa (30/06/2020).

Sebagai informasi, Ustadz Hilimi Aminuddin lahir pada 27 Desember 1947. Pada tahun 1998, Ustadz Hilmi Aminuddin bersama beberapa rekannya mendirikan Partai Keadilan dan pada tahun 2002 berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Selain itu, Ustadz Hilmi Aminuddin adalah Ketua Majelis Syuro PKS sebelum tahun 2015, yang kemudian digantikan oleh Habib Salim Segaf Al-Jufri. Netty Aher mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan Ustadz Hilmi Aminuddin.

“Beliau adalah orang yang berjasa untuk kebangkitan dakwah dan politik Islam di Indonesia, serta bagi kami beliau adalah orangtua, guru, pemimpin, sekaligus panutan yang patut diteladani. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah almarhum dan menempatkan di sisi-Nya yang mulia” tutup Netty.

Sebelumnya, Ustadz Hilmi Aminuddin meninggal dunia pada Selasa (30/6). Almarhum dikabarkan tutup usia di Rumah Sakit Santosa Central, Bandung, Jawa Barat pada pukul 14.24 WIB.

Sumber: Kiblat.net

Cerita KH Hilmi Aminuddin Menjelaskan Penegakkan Syariat Islam Yang Dipuji Keluarga Besar TNI

Cerita KH Hilmi Aminuddin Menjelaskan Penegakkan Syariat Islam Yang Dipuji Keluarga Besar TNI




10Berita, Almarhum K.H. Hilmi Aminuddin, sesepuh PKS dan mantan Ketua Majelis Syuro PKS pernah ditanya tentang penegakkan Syariat Islam oleh para jenderal TNI. Penjelasan Kyai Hilmi membuat terkesan para jenderal TNI.

Berikut penjelasan K.H. Hilmi Aminuddin, seperti dikutip dari buku BEKAL UNTUK KADER DAKWAH (hlm 114-116):

Saya pernah ditanya "Bagaimana sikap PKS terhadap penegakan Syariat Islam" oleh sejumlah Jenderal yang mewakili Keluarga Besar TNI, tepatnya PEPABRI, yakni pasca Mukernas PKS di Bali (2008).

Pada saat itu Jenderal TNI Tri Sutrisno sakit namun menyempatkan mengundang saya untuk makan malam. Sebelumnya Pimpinan Pepabri Syaiful Sulun juga menanyakan hal yang sama.. saya khusus diundang dan perbincangan itu disaksikan oleh Pangdam Jaya.

Pertanyaan mereka, bagaimana PKS akan menerapkan Syariat Islam..?? Jawab saya, tidak mungkin kita sebagai umat Islam tak menegakkan Syariat Islam. Shalat harus pakai Syariat, shaum/puasa, zakat, haji, hingga mati pun harus pakai syariat, kalau nggak pakai syariat kan nggak sah nikah kita. Jadi.. hidup bertetangga pakai syariah, haji pakai syariah, bahkan mohon maaf, silaturahim kita kali ini juga adalah bagian dari syariah. Saya bilang.. Bapak-bapak Jenderal juga melaksanakan syariat itu kan..?? Iya jawabnya. Jadi tidak mungkin kita disuruh untuk melepaskan syariat dalam hidup kita.

Pada dasarnya.. Syariat itu dibagi dua bagian..

Bagian terbesar yang bahkan sampai 98% dari Syariat Islam tidak tergantung oleh negara dan tidak membutuhkan Undang-undang. Seperti Shalat.. haji.. zakat.. umrah.. bisa dikerjakan kapanpun dan oleh siapapun tanpa melihat ada atau tidaknya UU. Syariat seperti ini berlaku bagi individu.. keluarga dan masyarakat serta tidak memerlukan UU. Untuk melaksanakannya tidak diperlukan peran negara.. tetapi bila negara mau melaksanakannya boleh-boleh saja. Demikian pula dengan yayasan.. partai.. ormas.. entitas apapun juga boleh dan tidak harus negara.

Sementara.. yang dimaksud hudud atau hukum pidana, yang suka ditakuti seperti hukum pidana qishos, rajam, potong tangan, hukum qital, hanya sedikit yakni 2% dari Syariat Islam dan pelaksanaannya harus dengan otoritas negara dan didukung oleh UU.. tidak boleh individual.. ormas.. partai.. yayasan.. atau entitas lain melaksanakannya. Pelaksanaan hukum pidana atau hukum hudud ini harus dilakukan oleh negara.. dan berarti harus ada undang-undangnya. Sementara untuk pembentukan UU dibutuhkan kesepakatan publik.. sehingga bila masyarakat tidak sepakat ya sudah.. tidak boleh dilaksanakan.. gugur kewajiban untuk melaksanakannya. Masa PKS mau menyelenggarakan sendiri potong tangan.. rajam.. dlsb.. tidak mungkin seperti itu.

Ketika saya jelaskan seperti itu.. Para Jenderal itu sepakat dan merasa jelas uraian saya. Saya bertemu tiga kali.. di Bali, di Hotel Sahid dan di Jakarta.. setelah itu di rumah Pak Sutrisno.. Bahkan Pak Syaiful Sulun (Ketua Fraksi TNI terakhir) mengeluarkan pernyataan yang menarik sebelum Mukernas PKS di Bali.. "Bahwa kami keluarga besar TNI merasa dulu tidak serumah dengan PKS, namun setelah diundang di Bali dan mendengar langsung penjelasan-penjelasan soal syariah, kami benar-benar merasa serumah dengan PKS. Bahkan setelah dialog terakhir itu, kami (Keluarga Besar TNI) tak hanya merasa serumah dengan PKS, tetapi sekamar dengan PKS."


Minggu, 21 Juni 2020

Tak Hanya Main Bola, Putra Pelatih Persipura Jayapura Ini Ternyata Seorang Penghafal Alquran

Tak Hanya Main Bola, Putra Pelatih Persipura Jayapura Ini Ternyata Seorang Penghafal Alquran




10Berita, NAMA Jacksen F Tiago sudah terkenal di dunia persepakbolaan tanah air. Dia merupakan pelatih kawakan yang kini menangani tim Persipura Jayapura. Mantan pemain sepak bola dari Brasil itu pernah bermain serta melatih Persebaya Surabaya.

Jacksen F Tiago dikenal sebagai salah seorang striker asing yang paling terkenal dan mempunyai karier sebagai pemain dan pelatih yang sukses di Indonesia. Kini, jejaknya diikuti oleh sang putra, Hugo Samir.

Tak hanya jadi atlet sepak bola muda, Hugo Samir juga punya prestasi membanggakan di bidang agama. Hugo baru-baru ini berhasil menghafal Al-Quran. Hal ini diketahui dalam sebuah video yang diunggah oleh sang ayah di Instagram pribadinya, @jacksen_tiago, pada Sabtu (6/6/2020).

“Hugo Samir, seorang atlet sepak bola dan juga hafidz Quran yang juga memiliki mimpi menerima Ballon d’Or,” bunyi suara dalam video tersebut.

Jacksen F Tiago yang merupakan seorang mualaf, sangat bangga dengan pencapaian anaknya. Pelatih 42 tahun itu mendukung yang terbaik atas cita-cita besar sang putra.

“Selamat Lil man, untuk kelulusan online Anda. Pergilah mengejar impian Anda,” tulis mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut.

Hugo Samir saat ini berusia 15 tahun. Pada 2019, pemain kelahiran 28 Januari 2005 tersebut tercatat sebagai pemain Barito Putera U-16. [islampos]


Rabu, 17 Juni 2020

Bos Jalan Tol Doakan Anies Jadi Pemimpin Masa Depan

Bos Jalan Tol Doakan Anies Jadi Pemimpin Masa Depan





10Berita, Jusuf Hamka, pengusaha sukses yang juga merupakan bos jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi pemimpin masa depan.

“Saya ketemu Pak Gubernur yang sedang olahraga. Kita doakan Pak Gubernur sehat panjang umur, barokah dan InshaAllah memimpin kita selanjutnya,” kata Jusuf Hamka dalam video yang diunggah melalui akun Instagram miliknya @jusufhamka yang dilihat redaksi, Rabu (17/6).

Jusuf yang merupakan Tionghoa muslim dalam postingan di akun Instagram miliknya itu juga menulis caption, bahwa Anies sosok yang rendah hati karena bisa diajak ngobrol meskipun bertemu di jalan.

“Hari ini, Minggu tanggal 14/6/2020 jam 9 pagi di Jalan Imam Bonjol. Saya melihat Gubernur DKI, Bang Anies yang sedang olahraga bersepeda maksud hati hanya ingin melambaikan tangan saja kepada beliau,” ujar Jusuf.

Namun, terang Jusuf, lambaian tangannya direspons Anies dengan merapatkan sepedanya mengarah ke anak ideologis Buya Hamka itu yang masih berada di dalam mobil.

“Mendadak beliau nyamperin dan merapatkan sepedanya ke pintu mobil saya, padahal saya mau turun dari mobil karena serasa kurang sopan, tetapi beliau bilang: gak usah turun,” papar Jusuf.

Ia mengaku terkejut dengan sikap Anies terhadap dirinya. Jusuf merasa Anies adalah sosok yang merakyat.

"Masya Allah, saya tercengang dan sempat terkejut, ternyata beliau begitu humble dan ngajak saya ngobrol sekitar 5 menitan," kata Jusuf kagum.

“Sungguh merupakan suatu kehormatan, bisa kongkow santai dengan Gubernur DKI lohhh, diatas mobil pula dan beliau diatas sepeda, luas biasa!” pungkasnya.

Jusuf Hamka, dikenal sebagai pengusaha yang gemar berderma. Walaupun statusnya konglomerat, pria kelahiran Samarinda itu tetap tampil sederhana.

Warung nasi kuning Podjok Halal khusus fakir miskin dan duafa di Jakarta Utara yang seporsi nasinya hanya Rp 3.000 dan bisa mengambil sepuasnya satu bentuk kegemarannya untuk berderma. [rmol]


Sabtu, 13 Juni 2020

Viral Mahasiswi Indonesia Terpilih Pidato di Harvard, Ini Dia Sosoknya

Viral Mahasiswi Indonesia Terpilih Pidato di Harvard, Ini Dia Sosoknya





10Berita, Belum lama ini viral tentang seorang wanita Indonesia yang terpilih untuk berpidato saat wisuda online digelar oleh Universitas Harvard. Mahasiswi berprestasi itu viral karena dianggap menginspirasi. Siapa dia?

Sosok mahasiswi Universitas Harvard asal Indonesia itu diketahui bernama Nadhira Nuraini Afifa. Nadhira merupakan mahasiswi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang meneruskan pendidikan masternya ke Universitas Harvard.

Pada 28 Mei 2020 kemarin Nadhira menjalani wisuda online 2020 yang diadakan Universitas Harvard. Hijabers 25 tahun itu sukses menyelesaikan kuliah S-2 dari Departement of Global Health and Population, Harvard T. H. Chan School of Public Health. Nadhira meraih gelar Master of Publich Health.




Saat Universitas Harvard menggelar wisuda online, Nadhira terpilih sebagai perwakilan mahasiswa yang berpidato dari jurusannya. Dia lolos seleksi mewakili angkatannya Harvard School of Public Health 2020.

Kepada Wolipop Nadhira pun berbagi kisah mengenai terpilihnya dia sebagai mahasiswi yang berpidato di wisuda online Universitas Harvard. Nadhira mengatakan saat wisuda online itu berlangsung dia ada di Indonesia.

"Akhir Maret itu aku sudah pulang ke Indonesia karena waktu habis spring break itu, sudah mulai heboh pandemi COVID-19 di US. Terus mereka mengarahkan mahasiswa untuk kembali ke negara asal. Sampai nanti ada pengumuman lebih lanjut. Dan semenjak pandemi perkuliahan menjadi online. Wisudanya lewat online pada 28 Mei 2020," ujarnya saat berbincang dengan Wolipop belum lama ini.




Nadhira pun mengungkapkan saat wisuda, Universitas Harvard memilih sejumlah mahasiswa dari berbagai jurusan untuk menjadi student speaker. Pemilihan student speaker dilakukan bukan berdasarkan IPK, melainkan melalui kompetisi.

"Semuanya yang lulusan tahun ini bisa ikut serta. Saat itu aku sudah di Indonesia dan semua audisinya online, mulai dari submit teksnya, video recording untuk ditampilkan ke jurinya dan juga beneran speech buat di wisudanya," tuturnya.

Untuk mengikuti kompetisi menjadi student speaker di wisuda online ini, Nadhira membuat proposal yang menceritakan kisahnya sebagai satu-satunya mahasiswi asal Indonesia dan berhijab di kampus. "Aku print outnya menceritakan bagaimana aku kesulitan orientasi, menghadapi Islamphobia di US, cerita bagaimana mama mendidik aku tanpa privilege apapun dan membuktikan kalau orang biasa saja bisa masuk Harvard, dan membahas publik health yang dulunya nggak dipandang justru penting ternyata dalam masa seperti ini," cerita Nadhira.

Kisah yang diangkatnya itu yang kemudian membuatnya memenangkan kompetisi menjadi student speaker. Nadhira sendiri juga kuliah di Universitas Harvard dengan beasiswa. Mau tahu perjalanan inspiratif Nadhira bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas Harvard? Simak terus di Wolipop.[detik]


Kamis, 11 Juni 2020

Iwan Sumule: Kalau Luhut Pandjaitan Batalkan Tantangan, Tentu Akan Dianggap ‘Tong Kosong’

Iwan Sumule: Kalau Luhut Pandjaitan Batalkan Tantangan, Tentu Akan Dianggap ‘Tong Kosong’





10Berita, Tantangan dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan kepada para pengeritik kebijakan utang pemerintah untuk berdebat tatap muka telah disanggupi ekonom senior DR. Rizal Ramli.

Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) menjadi promotor debat ini. Pihak Rizal Ramli sendiri telah menyepakati agar debat digelar pada 24 Juni mendatang.

Sementara urusan teknis langsung digodok ProDEM, termasuk untuk mengabari Luhut bahwa tantangan telah diterima Rizal Ramli, agar yang bersangkutan bisa mempersiapkan diri dengan baik.

Ketua Majelis ProDEM, Iwan Sumule memastikan bahwa debat yang akan digelar bukan untuk mencari sensasi, melainkan untuk membantu pemerintah mencerdaskan bangsa.

Terlebih selain utang yang menggunung, rakyat juga sedang mengkritisi penerbitan Perppu 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Covid-19, yang kini telah resmi menjadi UU 2/2020.

ProDEM bahkan telah resmi mengajukan gugatan atas UU Corona tersebut ke Mahkamah Konstitusi pada Jumat lalu (5/6). Iwan Sumule menilai bahwa UU ini telah mengamputasi fungsi pengawasan dan budgeting DPR. Sebab ada pasal-pasal yang memberi kekebalan hukum bagi penyelenggara negara pengelola dana ratusan triliun rupiah untuk penanganan corona.

“Debat ini harus dimanfaatkan Luhut untuk menjelaskan pada publik program dan strategi ekonomi pemerintahan Jokowi,” ujarnya kepada redaksi, Kamis (11/6).

Menurutnya, Luhut Pandjaitan akan rugi jika menolak kesanggupan Rizal Ramli untuk berdebat. Sebab selain tidak bisa memberi penjelasan mengenai kebijakan utang dan ekonomi pemerintah ke publik, Luhut juga akan dicap sebagai menteri yang hanya membual di depan publik.

“Kalau Luhut batalkan tantangan, tentu akan dianggap "tong kosong”,” tutupnya.(rmol)