OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 29 November 2017

PARAH! Fahira Idris Jadi Korban "JUDUL SAMPAH" KOMPAS, Netizen: Ampun Deh..

PARAH! Fahira Idris Jadi Korban "JUDUL SAMPAH" KOMPAS, Netizen: Ampun Deh..

10Berita - Kabar ditolaknya pengajuan dana hibah oleh 4 orang senator DPD RI, digoreng sampai gosong oleh Kompas dan menjadi cemilan para pendukung Ahok.

Dalam berita Kompas hari Selasa, 28 November 2017 berjudul, "Hibah Rp1,5Miliar Untuk Fahira Idris Cs Dihapus dari Anggaran DKI 2018",  Kompas mengabarkan bahwa DPRD menolak pengajuan dana hibah untuk 4 orang senator DPD DKI Jakarta yaitu Fahira Idris, AM Fatwa, Dailami Firdaus, dan Abdul Azis Khafia.

"Keempat senator kami di sana mengajukan rekapitulasi rencana biaya kegiatan tahun 2018," ujar Michael dalam rapat banggar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa, 28 November 2017.

Dana hibah Rp 1,5 miliar itu direncanakan digunakan untuk kegiatan diskusi interaktif anti-miras dan narkoba di kalangan remaja empat kali dengan anggaran Rp 389 juta. Kemudian anggaran pertunjukan kesenian dan kebudayaan Rp 232 juta, diskusi publik "Menuju Jakarta Baru" Rp 682 juta empat  pertemuan, serta pelatihan pengembangan diri pada remaja dan peran orangtua Rp 473 juta yang diselenggarakan empat kali.

Kemudian, ada anggaran temu warga sembilan kali Rp 641 juta, pembuatan laporan Rp 30 juta, dan biaya akuntan publik Rp 50 juta. 

"Ini totalnya Rp 2,5 miliar, sudah dirasionalisasi di Bakesbangpol jadi Rp 1,5 miliar," kata Michael. 

Kepala Bakesbangpol Darwis Aji mengatakan, sebenarnya tahun lalu mereka sudah dianggarkan dana hibah juga. Namun, dana hibah tahun 2017 belum bisa dicairkan karena harus ada surat dari DPD. 

Sementara, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Michael menjelaskan, dana hibah DPD DKI belum bisa cair tahun ini karena pihak yang berhak mengajukan anggaran adalah Pengguna Anggaran (PA) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). PA dan KPA dari DPD DKI adalah Sekretaris Jenderal DPD, bukam sang senator secara pribadi.

"Kalau begitu salah nih berarti pengajuannya ya, Pak?" kata Taufik. 

"Iya Pak," kata Michael. 

"Kalau salah ya sudah di-drop saja Pak," kata Taufik. 

Atas pertimbangan itu, dana hibah Rp 1,5 miliar untuk DPD DKI Jakarta pun dihapus dari R-APBD 2018.

Meski anggaran sudah disepakati oleh pemerintah dan DPRD, pemerintah, dalam hal ini Kemendagri, bisa mengevaluasi.
--------

Sudah beberapa kali Kompas dan media-media yang selama ini konsisten membela Ahok, kedapatan menghabisi Anies melalui judul-judul berita yang provokatif dan memancing netizen berkuota cekak untuk berkomentar negatif, padahal mereka tak baca isi berita!

Tengok saja contoh cuitan negatif yang muncul karena judul berita yang menyasar ke satu orang, dalam hal ini Fahira Idris.


Respon ini akan berbeda seandainya yang dituliskan dalam judul bukan Fahira melainkan Abdul Aziz Khafia.

Netizen berkuota cekak, yang bahkan tak paham bahwa dana hibah sudah diberikan para Gubernur sebelum Anies tentu akan mengernyitkan kening sejenak lalu mengabaikan berita tadi.

Menanggapi framing keji Kompas terhadap Fahira Idris, berikut kritik keras netizen Fani Fathihah.

Judul sampah, karena :
1. Hibah untuk DPD dapil DKI, bukan Fahira Idris.
2. Ada 4 orang DPD, kenapa Fahira yg disebut?
3. Kata cs dibelakang nama terkesan personal. Padahal senator lo.

Ampun deh Min, kek stensilan aja kalian 😞 https://t.co/H8rQWAZM4u

— IG : Fanni Fathihah (@inisifani) November 28, 2017


Sumber : Portal-islam.id

Amien Rais Serukan Umat Islam Hadiri Reuni 212

Amien Rais Serukan Umat Islam Hadiri Reuni 212

10Berita - JAKARTA Tokoh Nasional Amien Rais menyerukan umat Islam untuk hadir dalam acara Reuni Akbar Aksi Bela Islam 212 di Monas, pada 2 Desember 2017 mendatang.

“Hari Sabtu tanggal 2 Desember tahun ini kita akan mengadakan Maulid Agung dan Reuni Akbar Alumini 212 di Monas,” ujar Dewan Pembina Presidium Alumni 212 itu dalam video yang diunggah di channel Gerakan Indonesia Sholat Shubuh (GISS), beberapa waktu lalu (27/11/2017).

Menurut Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) ini, kegiatan akan berlangsung dimulai dengan sholat Shubuh berjama’ah, lalu dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah dari para tokoh.

“Kita akan dengarkan ceramah dari tokoh-tokoh kita yang semua isinya mengajak kita mempertahankan kedaulatan Indonesia, mengajak ukhuwah Islamiyah sesama umat maupun sesama bangsa lain,” jelas Lokomotif Reformasi itu.

Mantan ketua MPR periode 1999 – 2004 itu  mengungkapkan bahwa dalam Al-Qur’an umat Islam diperintahakan untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, menegakkan keadilan dan mencegah kezaliman baik ekonomi, hukum, sosial, dan lain sebagainya.

“Marilah kita datang dengan bersih, damai, dan ikhlas, tidak ada satu pun keingin kita untuk menginjak-injak rumput apalagi bakar-bakar seperti propaganda orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu,” katanya.

Katanya lagi, terbukti berkali-kali umat Islam ahli dalam mengekspresikan pendapat yang damai penuh dengan ukhuwah dan penuh tanggung jawab kepada anak-anak bangsa lain.

“Datanglah berbondong-bondong, mari kita tunjukkan kepada bangsa dan negara bahwa kita adalah satu dan umat yang satu.” pungkas (bilal/)

Sumber :voa-islam

Tengku Zulkarnain Ungkap Pihak yang Menghancurkan Islam dari Dalam

Tengku Zulkarnain Ungkap Pihak yang Menghancurkan Islam dari Dalam

10Berita , Bogor – Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Tengku Zulkarnain menegaskan bahwa umat Islam harus menjauhi paham liberal. Menurutnya, orang liberal adalah orang yang mengaku moderat, tapi sebenarnya tidak.

“Yang sekarang moderat tapi semua boleh, kawin satu jenis boleh, LGBT boleh, ini bukan Islam moderat. Ini Islam sontoloyo,” ujarnya kepada Kiblat.net di hotel Sahira, Bogor pada Selasa (28/11/2017).

Ia juga menegaskan bahwa saat ini memang ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan Islam dari dalam. Yaitu melalui paham sekuler, pluralis dan liberal.

“Mengaku Islam moderat, tapi sebenarnya Islam sekuler, liberal yang mengaku Islam padahal ingin menghancurkan Islam dari dalam. Jadi harus diwaspadai!” tegasnya.

Munas MUI tahun 2005, lanjut dia, sudah memasukkan aliran sekuler, pluralis dan liberal untuk tidak masuk dalam tatanan negara Indonesia.

Maka, untuk membentengi diri dari paham-paham tersebut adalah dengan cara mendekat kepada ulama. Selain itu, ia juga menekankan bahwa masyarakat harus pandai menyeleksi mana ulama yang moderat dengan ulama yang nyleneh.

“Dan sekarang umat sudah banyak tahu. Mana ulama yang nyleneh, mana ulama yang cinta NKRI,” tukasnya.

Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: M. Rudy

Sumber : Kiblat.

Innalillahi, Curi Sebatang Kayu Untuk Perbaiki Rumah, JPU Tuntut Parman Denda 500juta

Innalillahi, Curi Sebatang Kayu Untuk Perbaiki Rumah, JPU Tuntut Parman Denda 500juta


10Berita - Parman (64), seorang kakek warga Desa Sidotentrem, Kecamatan Bangilan, dituntut hukuman penjara satu tahun penjara serta denda Rp500 juta oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Tuban, hanya gara-gara menjuri kayu jati milik Perhutani , (28/11/2017).

Dalam pembacaan tuntutan JPU Kejari Tuban, Ninik Indah Wijati, Parman dinyatakan terbukti mencuri kayu jati ukuran 300 x 13 cm dengan berat sekitar 0,049 meter kubik di petak 39.B RPH Kejuron BKPH Bangilan, KPH Jatirogo di Desa Sidotentrem. Pihak Perhutani mengklaim mengalami kerugian sebesar Rp.263.829 berdasarkan taksiran harga kayu jati yang diambil terdakwa.

“Terdakawa sudah mengaku bersalah, dan kita tuntut dengan hukuman paling minim,  yakni 1 tahun kurungan penjara dan denda 500 juta dan subsider satu bulan” kata JPU Kejari Tuban, Ninik Indah Wijati.

Terdakwa yang didampingi seorang pengacara, hanya mendengar pasrah atas tuntutan yang akan dijatuhkan kepadanya. Ketika tuntutan usai dibacakan, sidang dilanjutkan dengan pledoi atau pembelaan terdakwa. Namun agenda ditunda Senin depan oleh Ketua Majelis Hakim, Carolina Darcos Yuliana Awi.

“Sidang kita lanjutkan Senin (4/12/2017)  depan,  dalam tahapan pledoi, selain itu kita akan mempertimbangkan fakta persidangan,” ungkap Humas PN,  Donovan Akbar Khusuma kepada awak media.

Terdakwa dituduh mencuri kayu jati berukuran 300 x 13 cm dengan berat sekitar 0,049 meter kubik milik perhutani. Kejadian pada bulan Agustus 2017 lalu itu, tidak diduga oleh terdakwa akan menjerumuskan dirinya ke penjara.

Daripengakuan terdakwa, kayu itu diambil hendak di gunakan untuk memperbaiki usuk rumahnya yang sudah rusak.

Dalam perjalanan pulang, terdakwa berpapasan dengan Polisi Hutan (Polhut). Terdakwa kemudian ditangkap dengan tuduhan pencurian kayu milik Perhutani dan dijebloskan ke penjara.

Sumber : kabartuban.com

Serukan Umat Bangkit, Habib Luthfi: Allahu Akbar! Bangun Ekonomi, Bangun Supermarket

Serukan Umat Bangkit, Habib Luthfi: Allahu Akbar! Bangun Ekonomi, Bangun Supermarket

abdus syakur/hidayatullah.com

Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, saat menyampaikan wejangannya penuh semangat dalam acara Tausiyah Kebangsaan di Lapangan Medan Merdeka Monas, Jakarta, Ahad (26/11/2017) malam Senin.

10Berita – Seruan agar umat Islam bangkit dan memperkuat sendi ekonominya terus bergema. Perekonomian menjadi salah satu tema utama dalam Rakernas III Majelis Ulama Indonesia di Bogor, Jawa Barat, pekan ini, Selasa-Kamis (28-30/11/2017). Selain itu, berbagai tokoh terus menyuarakan pentingnya umat Islam membangun ekonominya jadi lebih baik.

Seruan senada disampaikan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dari Pekalongan di hadapan sekitar ratusan ribu warga DKI di Lapangan Medan Merdeka Monas, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Dalam tausiyahnya, Habib Luthfi, demikian biasa disapa, menekankan kepada umat agar mencontoh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam termasuk dalam perekonomian.

Baca: Bangkitkan Ekonomi Umat, Biasakan Bertransaksi dengan Sesama Muslim


Ia mengatakan, ketika Rasulullah hadir di Yastrib (Madinah) setelah berhijrah dari Makkah, termasuk yang utama dibangun Nabiyullah Muhammad adalah bidang ekonomi.

“Begitu pindah (ke Madinah) yang diangkat apa? Sektor ekonomi pertama kali dibangun terdahulu oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sektor pertanian,” ujar Habib Luthfi di atas panggung acara Tausiyah Kebangsaan gelaran Pemprov DKI Jakarta, Ahad malam Senin kemarin, 26 November 2017.

Habib Luthfi menekankan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallammerupakan sosok yang juga ahli di bidang ekonomi dan pertanian.

“Rasulullah jangan dikira bukan ahli pertanian, (tapi) ahli pertanian. (Juga) ahli ekonomi,” tegasnya yang menyampaikan tausiyah sambil berdiri dan duduk didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Gubernur Sandiaga Uno, dan tokoh-tokoh lainnya.

Baca: Untuk Anies-Sandi, Habib Luthfi: Jabatan Jangan sampai Jadi Tuntutan di Hadapan Allah


Begitu pula seharusnya umat Islam saat ini, juga menekuni bidang ekonomi dan pertanian. Sehingga pekikan “Allahu Akbar” tak sebatas diteriakkan, tapi juga menjadi penyemangat dalam membangun umat khususnya di bidang ekonomi.

Dalam tausiyahnya selama sekitar setengah jam itu, Habib Luthfi bahkan berkali-kali memompa semangat warga DKI dengan pekikan takbirnya.

“Kalau kita, Allahu Akbar! Bangun ekonomi. Allahu Akbar! Hidupkan marketing. Allahu Akbar! Bangun supermarket. Allahu Akbar! Super super apa, Alfa dan lain-lain Alfa-Alfa milik siapa? Milik kita, kaya. Allahu Akbar! Bangun rumah sakit yang modern. Allahu Akbar! Bangun fakultas perguruan tinggi khusus dunia pertanian, kedokteran, dan lain-lain,” serunya tampak bersemangat dan disambut pekikan takbir umat Islam berbagai kalangan di hadapannya, “Allahu Akbar!…” bergemuruh.

Baca: Teriak Allahu Akbar, Kepalkan Tangan, Lalu Tugas ke Daerah


Habib Luthfi lantas mengingatkan umat Islam agar bangkit dan meninggalkan kebiasaan mempermasalahkan perbedaan-perbedaan pendapat (khilafiyah).

“Bukan produksi khilafiyah yang kita gelar…,” tegasnya disambut “hoooooooo” -mungkin bentuk sindiran entah ke siapa- dan tepuk tangan oleh sebagian hadirin.

“Ayo bangun Indonesia, jangan tidur terus. Khilaf terus dipermasalah, khilafiyah terus, ayoooo, kita kalah kita kalah kalah terus (kalau tidak bangkit, Red),” serunya juga yang tampak mengenakan serban, baju, dan celana serba putih.*

Rep: SKR

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah

SandiUno Berikan Dua Opsi Untuk Kasus Sumber Waras

SandiUno Berikan Dua Opsi Untuk Kasus Sumber Waras


10Berita – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan dua pilihan untuk menyelesaikan sengketa pengadaan tanah RS Sumber Waras. Salah satu pilihan yaitu menunggu pemgembalian dana Rp 191 miliar dari Yayasan Sumber Waras.

“Yang pertama memohon pengembalian dana Rp 191 miliar sebagai kelebihan bayar,” kata Sandiaga kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/11).

Ia mengatakan jumlah itu telah ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Oleh karenanya, dana itu harus dikembalikan. Sandiaga juga memberikan opsi kedua yaitu pembatalan pembelian. “Atau dibatalkan pembeliannya,” kata dia.

Sebelum salah satu opsi itu dipenuhi, kata Sandiaga, permasalahan RS Sumber Waras tidak akan selesai. Dan sebelum masalah itu selesai, Pemprov DKI belum dapat menindaklanjuti pembangunan rumah sakit baik dari sisi akuntansi maupun hukum. Sandiaga berharap permasalahan ini akan segera diselesaikan sesuai dengan alur akuntabilitas publik (road to WTP).

Sebelumnya, BPK kembali menegaskan bahwa pengadaan tanah RS Sumber Waras tidak melalui proses yang memadai. Proyek ini terindikasi merugikan daerah senilai Rp 191,33 miliar. Jumlah ini adalah hasil pemeriksaan investigatif BPK atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BPK juga merekomendasikan Gubernur DKI Jakarta membatalkan pembelian tanah RS Sumber Waras seluas 36.410 meter persegi dengan pihak Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW). Rekomendasi itu untuk memulihkan indikasi kerugian daerah minimal senilai Rp 191,33 miliar atas selisih harga tanah dengan PT Ciputra Karya Unggul (CKU) karena BPK fokus pada penyelamatan atau pemulihan keuangan negara. Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan kewajiban pengembalian kerugian negara itu merupakan tanggung jawab Yayasan Sumber Waras.(kl/rol)

Sumber: rol, Eramuslim

Salut! Ahmad Dhani: Saya Siap Perang Lawan Pembela Penista Agama

Salut! Ahmad Dhani: Saya Siap Perang Lawan Pembela Penista Agama

10Berita - Ahmad Dhani bereaksi atas penetapannya sebagai tersangka kasus ujaran kebencian oleh Polres Jakarta Selatan. Dia menyatakan siap menghadapi proses hukum kasus dugaan ujaran kebencian itu.

Dhani mengaku siap untuk menghadapi pemeriksaan dirinya sebagai tersangka. Dia menilai, penetapan status tersangka pada dirinya sebagai bentuk kriminalisasi.

"Saya siap perang melawan para pembela penista agama, siapapun itu," ujar Dhani.

Dhani tidak menjelaskan secara tegas siapa yang dimaksud sebagai pembela penista agama tersebut.

Sementara, Polres Jakarta Selatan menyebut telah menemukan dua alat bukti yang membuat Ahmad Dhani ditetapkan sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan penetapan Dhani sebagai tersangka dilakukan setelah pihaknya melakukan gelar perkara pada 23 November 2017 lalu.

"Pertimbangannya bahwa dua alat bukti jadi pertimbangan yuridis kami. Jadi dari hasil penyelidikan dan penyidikan, kami sudah menemukan ada dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan status bersangkutan sebagai tersangka," ujar Iwan.

Namun Iwan tidak merinci dua barang bukti tersebut. Sejauh ini, kata Iwan, pihaknya akan memeriksa Dhani pada Kamis, 30 November 2017 mendatang.

Pemeriksaan tersebut merupakan yang pertama dengan status Dhani sebagai tersangka. Namun, dia mengatakan, pihaknya belum memikirkan untuk melakukan penahanan terhadap Dhani.

Ditambahkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, penahanan terhadap Dhani bergantung pada pemeriksaannya sebagai tersangka.

"Kalau diperiksa saja belum bagaimana mau ditahan," ujarnya di Mapolda Metro Jaya.

Kasus Dhani bermula dari laporan yang diajukan oleh Jack Boyd Lapian. Boyd yang mengklaim sebagai pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini melaporkan unggahan Dhani di akun twitter @AHMADDHANIPRAST yang menyebutkan, "Siapa saja yang dukung penista agama adalah bajingan yang perlu diludahi mukanya -ADP."

Siapa saja yg dukung Penista Agama adalah Bajingan yg perlu di ludahi muka nya - ADP

— Dhani Ahmad Prasetyo (@AHMADDHANIPRAST) March 6, 2017

Sumber: CNN

Mantan Ketua MUI dan Ulama Betawi Ajak Umat Ramaikan Reuni 212

Mantan Ketua MUI dan Ulama Betawi Ajak Umat Ramaikan Reuni 212

10Berita - JAKARTA  – Mantan Ketua MUI, KH Cholil Ridwan mengajak segenap umat Islam Indonesia untuk menghadiri acara Reuni Akbar Alumni 212 di Monas 2 Desember mendatang.

“Saya imbau agar umat Islam membanjiri lapangan monas pada hari sabtu 2 desember dalam rangka ulang tahun 212,” katanya dalam sebuah video yang diunggah akun Gerakan Indonesia Shalat Subuh (GISS) pada Senin (27/11/2017)

Acara itu, kata dia, untuk mengingatkan umat Islam akan kemenangan politik iman atas politik uang pada Pilkada DKI.

Selain itu, ulama betawi lainnya, K.H Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie juga berharap umat Islam untuk hadir dalam acara Reuni 212 yang akan diawali dengan shalat subuh berjamaah di kawasan Monumen Nasional.

Ia mengimbau kepada para ulama dan tokoh masyarakat untuk menyerukan jamaahnya agar meramaikan acara bertajuk Maulid Agung dan Reuni Akbar Alumni 212 itu.

“Kami menyerukan untuk semuanya menghadiri acara reuni akbar 212 yang diharapkan subuh berjamaah, mari kita hadiri beramai-ramai ajak keluarga, ajak jamaah untuk menghadiri acara ini,” katanya dalam video tersebut.

Sebagaimana diberitakan, acara Maulid Agung dan Reuni Akbar 212 akan digelar di Monumen Nasional pada 2 Desember mendatang. Ada beberapa isu yang akan diangkat dalam acara tersebut diantaranya menghentikan dominasi Cina di bidang politik dan ekonomi, menghentikan proyek reklamasi dan Meikarta, dan sebagainya.

Sumber: Jurnal Islam

JK Mau Ada Keseimbangan, Indonesia Jangan Terlalu Condong ke RRC

JK Mau Ada Keseimbangan, Indonesia Jangan Terlalu Condong ke RRC


10Berita –  Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) meminta China tidak lagi membawa tenaga kerja dalam jumlah banyak untuk dipekerjakan pada proyek-proyek investasi mereka di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Institute For Economic and Development Finance (INDEF), Bima Yudistira mengatakan kekhawtiran yang disampaikan JK wajar karena memang angka pengangguran di Indonesia makin meningkat.

“Pengangguran di Indonesia makin meningkat, pasti bakal ada gesekan nanti di masyarakat,” kata Bima saat berbincang dengan redaksi, Rabu (29/11).

Menurut Bima, sentilan yang dilontarkan JK ini menandakan multiplier effect dari investasi yang dilakukan China sebetulnya rendah. Untuk itu Bima berharap pernyataan JK harus menjadi bahan evaluasi masuknya tenaga kerja asing, terutama tenaga buruh kasar ke Indonesia.

“Ini harus dijadikan momentum yang serius untuk evaluasi tenaga kerja Cina. Belum lagi kita bicara tenaga kerja ilegalnya. Evaluasi harus dilakukan oleh Imigrasi ataupun Kementerian Tenaga Kerja kita,” ujar Bima.

Lebih lanjut, Bima, yang bisa dibaca dari pernyataan JK, ada indikasi jika investasi yang disertai dengan pengiriman tenaga kerja oleh Cina kurang disukai. Ditambah lagi, pemerintah dalam hal ini, akan memberikan kesempatan untuk Korea Selatan dan Jepang yang juga merasa didiskriminasi oleh kehadiran China di Indoensia.

“Jadi kurang gitu suka kelihatannya dengan China. JK mau ada keseimbangan, biar Indonesia tidak condong ke China. Jadi Indonesia mau nunjukkan jika asing bisa investasi tanpa diskriminasi,

Untuk diketahui, kata Bima, berdasarkan data yang ia peroleh, jumlah pekerja asing asal China saat ini menduduki peringkat pertama di Indonesia.

“Perkembangan tenaga kerja asing asal China cukup mengkhawatirkan,” tegas Bima.

Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Tenaga Kerja, terjadi peningkatan tenaga kerja asal China yang jumlahnya mencapai 19.260 orang sampai Oktober 2016 atau meningkat 15% dibanding tahun 2012 lalu. Angka ini jauh diatas pekerja Jepang (11.268 orang), Korea Selatan (7.920 orang), India (4.602 orang) dan Malaysia (3.820 orang). Statistik tersebut baru memuat tenaga kerja yang legal, belum memasukkan tenaga kerja diluar kesepakatan kontrak (ilegal) termasuk overstayer (melebihi batas waktu izin visa kerja).(kl/rmol)

Sumber :Eramuslim

Mantan Ketua MPR Ini Imbau Umat Islam Hadiri Reuni Akbar Alumni 212

Mantan Ketua MPR Ini Imbau Umat Islam Hadiri Reuni Akbar Alumni 212


Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga mantan ketua MPR periode 1999 – 2004, Amien Rais mengimbau kepada umat Islam untuk hadir dalam acara Reuni Akbar Alumni 212 di Monas.

“Hari Sabtu tanggal 2 Desember tahun ini kita akan mengadakan Maulid Agung dan Reuni Akbar Alumini 212 di Monas,” kata Amien Rais dalam video yang diunggah di channel Gerakan Indonesia Sholat Shubuh (GISS), Senin (27/11/2017).

Menurutnya, acara dimulai dengan sholat Shubuh berjama’ah dan akan dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah dari para tokoh.

“Kita akan dengarkan ceramah dari tokoh-tokoh kita yang semua isinya mengajak kita mempertahankan kedaulatan Indonesia, mengajak ukuhawah Islamiyah sesama umat maupun sesama bangsa lain,” tuturnya.

Dewan Pembina Presidium Alumni 212 tersebut menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an umat Islam diperintahakan untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, menegakkan keadilan dan mencegah kezaliman baik ekonomi, hukum, sosial, dan lain sebagainya.

“Marilah kita datang dengan bersih, damai, dan ikhlas, tidak ada satu pun keingin kita untuk menginjak-injak rumput apalagi bakar-bakar seperti propaganda orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu,” tegasnya.

Terbukti berkali-kali kita adalah ahli dalam mengekspresikan pendapat yang damai penuh dengan ukhuwah dan penuh tanggung jawab kepada anak-anak bangsa lain.

“Datanglah berbondong-bondong, mari kita tunjukkan kepada bangsa dan negara bahwa kita adalah satu dan umat yang satu.” pungkasnya.

Sumber : arrahmah.com, panjimas.com