OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 29 November 2017

MAKJLEB! Ditanya Kenapa Ahok di Mako Brimob Bukan di Lapas, Ruhut TERBUNGKAM tak Mampu Menjawab

MAKJLEB! Ditanya Kenapa Ahok di Mako Brimob Bukan di Lapas, Ruhut TERBUNGKAM tak Mampu Menjawab


10Berita - "KPK tolong dijawab ya pertanyaan ini, kenapa SN Tersangka Kasus Korupsi dan sudah Ditahan, keluar menjalani pemeriksaan medis dari Tahanan KPK nggak Pakai Rompi Oranye ? "Bukankah Semua sama dihadapan Hukum" MERDEKA."

KPK tolong dijawab ya pertanyaan ini, kenapa SN Tersangka Kasus Korupsi dan sudah Ditahan, keluar menjalani pemeriksaan medis dari Tahanan KPK nggak Pakai Rompi Oranye ? "Bukankah Semua sama dihadapan Hukum" MERDEKA.

— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) 29 November 2017

Demikian kicauan pengacara dan politisi kondang Ruhut Sitompul di akun twitternya, Rabu (29/11/2017).

Kicauan mantan Timses Ahok ini kemudian dibalas dengan pertanyaan netizen akun @maspiyuuu:

"Tolong jawab: Kenapa Ahok di Mako Brimob bukan dipenjara di Lapas? Bukankah semua sama dihadapan Hukum?"

Pertanyaan MAKJLEB ini bagai pisau yang menusuk ulu hati. Hingga Ruhut Sitompul terbungkam tak bisa menjawab.

Hingga saat ini, Ruhut Sitompul yang konon katanya pengacara handal tak bisa menjawab pertanyaan "sederhana" KENAPA AHOK DI MAKO BRIMOB BUKAN DI LAPAS seperti pada umumnya tahanan yang lain.

"Bukankah Semua sama dihadapan Hukum?" Kok Ahok diperlakukan BEDA dengan terpidana yang lain?

Pengamat: Ahok Harusnya Mendekam di Lapas, Bukan Tetap di Mako Brimob

Pengamat Hukum dari Universitas Muhammadiyah Malang Alungsyah, apa yang terjadi saat ini dengan tidak dipindahkannnya Ahok dari Mako Brimob ke Lapas, jelas telah melanggar Undang-Undang Pemasyarakatan.

"Ini harus kita luruskan agar aturan yang harus di taati tetap berjalan. Mestinya terpidana Ahok harus mendekam di Lapas, bukan tetap berada di Mako Brimob," kata Alungsyah.

Menurut dia, Ahok mestinya dipindahkan dari satu lapas ke lapas lain. Bukannya tetap di Mako Brimob. "Kalau menggunakan alasan keamanan dan ketertiban saya rasa coba deh dibuka pasal yang mengatur soal itu, itu terdapat dalam Pasal 16 UU Pemasyarakatan," sambung dia.

Di pasal itu menyatakan bahwa "dipindahkan dari satu Lapas ke Lapas lain" arti bahasa dipindahkan, kata dia, adalah door to dooryaitu Lapas.

Link: https://www.jawapos.com/read/2017/06/23/139898/pengamat-ahok-harusnya-mendekam-di-lapas-bukan-tetap-di-mako-brimob

JADI... BAGI PAK RUHUT.. SILAKAN DIJAWAB PERTANYAAN ITU...

Tolong jawab: Knp Ahok di Mako Brimob bukan dipenjara di Lapas? "Bukankah semua sama dihadapan Hukum?" https://t.co/ONsfRUmqoN

— Mas Piyu (@maspiyuuu) 29 November 2017


Sumber : portal-islam.id

BUKAN Intoleransi atau Radikalisme, TAPI Daya Beli Lemah, Pasar Lesu dan Beban Utang Jadi Batu Sandungan Jokowi di 2019

BUKAN Intoleransi atau Radikalisme, TAPI Daya Beli Lemah, Pasar Lesu dan Beban Utang Jadi Batu Sandungan Jokowi di 2019


10Berita -  Intoleransi, radikalisme, sengaja diheboh-hebohkan seolah itu adalah persoalan utama bangsa ini. Padahal persoalan utama adalah EKONOMI YANG GAGAL MEROKET. 

Ekonomi yang gagal meroket padahal dulu sudah digembar-gemborkan inilah yang menyebabkan Daya Beli Lemah, akibatnya Pasar Lesu, sementara Beban Utang makin tinggi... ini semua adalah batu sandungan bagi Presiden sekarang yang konon katanya masih ngebet pengin 2 periode. Boleh ketawa gak?

Berikut dari liputan Harian Terbit...

Daya Beli Lemah, Pasar Lesu dan Beban Utang Jadi Batu Sandungan Jokowi di 2019

Melemahnyanya daya beli rakyat, pasar yang lesu dan tingginya beban utang akan menjadi `batu sandungan` bagi Joko Widodo untuk maju ke Pilpres 2019. Kondisi riil saat ini pengangguran semakin meningkat dan jurang antara si kaya dan si miskin semakin melebar. Sebaiknya, Presiden Jokowi dapat membereskan masalah-masalah makro dan mikro ekonomi ini dalam tempo kurang dari 1,5 tahun, sebelum Pilpres 2019 dihelat.

Peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP), Gede Sandra mengatakan masalah pelemahan daya beli dan lampu merah rasio utang-ekspor, yang tidak jujur diakui oleh tim Ekonomi Jokowi saat ini, akan menjadi "batu sandungan" Preiden Jokowi untuk maju di pilpres 2019.

“Para pemilih terbesar Jokowi pada pemilu, yang berasal dari sektor tani, saat ini sedang menjerit karena nilai purchasing power petani (terms of trade) selama pemerintahan Jokowi dalam tren menurun,” kata Gede kepada Harian Terbit, Senin (27/11/2017).

Data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan indeks purchasing power petani pada Oktober 2014 masih di level 102,87. Pada Agustus 2017 indeks ini turun hingga di level 101,6. Bahkan, pada Februari 2017, sempat anjlok sekali ke level 99,95.

"Kelesuan ternyata juga terjadi di sektor usaha yang lebih luas. Para pengusaha ragu untuk meningkatkan kredit mereka karena takut barang atau jasa yang dihasilkannya tidak diserap pasar," terang Gede.

Ia mengungkapkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa terdapat dana kredit perbankan yang mengganggur (undisbursed loan) sebesar Rp 1400 triliun. Pertumbuhan dana menganggur ini sebesar 9,62 persen, lebih tinggi dari angka pertumbuhan kredit yang masih di level 8,4 persen (Agustus 2017).

Utang

Kemudian, tentang lampu merah "debt service to export ratio". Rasio yang menggambarkan kesanggupan suatu negara melunasi utangnya setiap tahun berbasis pendapatan ekspor tahun yang sama. Batas atas yang aman rasio debt to export ini, menurut Debt Sustainability Framework (DSF) adalah 25 persen. Rasio Indonesia sudah masuk lampu merah karena rasionya di level 39,6 persen.

Nilai rasio Indonesia sangat tinggi bila dibandingkan dengan rasio dari negara-negara sesama berpopulasi besar seperti China (4,9 persen), India (11,2 persen), Pakistan (12,9 persen), dan Bangladesh (4,7 persen) yang semuanya masih sangat aman.

Juga masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan rasio dari negara-negara tetangga seperti Malaysia (4,9 persen), Vietnam (3,9 persen), Filipina (12,6 persen), Thailand (5 persen), Kamboja (6 persen), Myanmar (0,8 persen) dan Laos (12,9 persen).

"Sebaik-baiknya Presiden Jokowi dapat membereskan masalah-masalah makro dan mikro ekonomi ini dalam tempo kurang dari 1,5 tahun, sebelum Pilpres 2019 dihelat," tutup Gede Sandra.

Batu Besar

Sementara itu Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting,Pangi Syarwi Chaniago menegaskan, masalah ekonomi yang belakangan ini semakin merosot akan menjadi batu sandungan bagi pemerintahan Jokowi. Bahkan masalah ekonomi tersebut tidak hanya menjadi sandungan kecil atau kerikil tapi batu besar yang bakal menghambatnya menjadi Capres 2019 mendatang.

"Selama ini gencar membangun infrastruktur. Tapi hutang semakin membesar. Pembangunan infrastruktur juga tidak dirasakan rakyat kecil," kata Pangi dihubungi terpisah, kemarin.

Menurutnya, bukti ekonomi semakin melemah adalah sulitnya lapangan pekerjaan untuk rakyat. Namun semua permasalahan tersebut ditutupi dengan pembangunan infrastruktur. Padahal pembangunan infrastruktur seperti jalan tol tidak dirasakan masyarakat bawah. Apalagi ketika jalan tol tersebut rampung dibangun juga akan dijual ke pihak swasta. Sehingga yang merasakan manfaat juga bukan rakyat bawah lagi.

"Untuk menutupi hutang yang semakin membesar maka Jokowi juga menarik simpati rakyat dengan membuka pendaftaran PNS secara besar-besaran.  Selain itu juga direncanakan akan memberikan dana segar kepada setiap pesantren sekitar Rp4 miliar," jelasnya.

Diawal tahun 2018, sambung Pangi, Jokowi juga akan meluncurkan program yang mirip dengan Bantuan Lansung Tunai (BLT) seperti yang pernah dilakukan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, harga minyak yang sekarang naik juga akan diturunkan.

Bahkan bisa jadi harga Tarif Dasar Listrik (TDL) juga akan diturunkan sehingga rakyat akan semakin bersimpati terhadap Jokowi. "Semua itu dilakukan agar mendapat simpati dan bisa maju kembali di Pilpres 2019 mendatang," paparnya.

Lebih lanjut Pangi mengatakan, untuk menaikkan elektabilitas, bisa jadi Jokowi akan menggandeng Prabowo atau Gatot Nurmantyo untuk menjadi wakilnya pada Pilpres 2019. Namun jika tidak dilakukan maka Jokowi bisa semakin ditinggalkan rakyat. Apalagi dengan nilai hutang yang semakin besar yang dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa jumlah pengangguran sampai Agustus 2017, mencapai 7,04 juta orang dari 128,06 juta orang angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja ini bertambah 2,62 juta orang dibanding Agustus tahun lalu yang sebanyak 125,44 juta orang.

Jika dihitung lebih rinci lagi, pengangguran pada Agustus 2016 dari total angkatan kerja yang mencapai 125,44 juta orang, angka penganggurannya 5,61% atau 7,03 juta orang. Sedangkan pada Agustus 2017 jumlah angkatan kerja 128,06 juta dengan pengangguran 5,50% atau 7,04 juta orang.

Sumber: Harian Terbit

JEBRET! Anies DIFITNAH Terkait Dana Parpol, Netizen "TAMPOL" Tirto.ID Pakai Fakta INI

JEBRET! Anies DIFITNAH Terkait Dana Parpol, Netizen "TAMPOL" Tirto.ID Pakai Fakta INI


10Berita - Pasca pelantikan Anies Baswedan  dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur -Wakil Gubernur DKI Jakarta, berita-berita fitnah selalu mengalir di media anti Anies.

Kali ini media online Tirto.ID memfitnah anies melalui postingan berita bertajuk "Bantuan Keuangan untuk Partai di APBD-P DKI Naik Signifikan."

Dalam berita tersebut Tirto berusaha memframing berita dengan mengatakan penyebab kenaikan tersebut karena Anies.

Melalui akun twitternya pun Tirto membandingan perolehan dana parpol masa Ahok dan Anies.

— tirto.id (@TirtoID) November 28, 2017


Namun sayangnya, fitnah keji ini dibongkar oleh netizen dengan akun @roninpribumi dan @mkhumaini.

Ronin membongkar bahwa kenaikan dana parpol disebabkan adanya perintah dari kementrian keuangan, sehingga siapapun Gubernurnya wajib menaikkan dana tersebut.

Min @TirtoID, TIDAK ADA relevansinya membandingkan dan menghubungkan SIAPA gubernur DKI dgn kenaikan dana bantuan parpol 10x lipat.

Loe tahu gak, itu kebijakan pemerintah pusat sejak Agustus 2017 lalu. Mau Ahok atau Anies gubernurnya HARUS ikut aturan itu, PAHAM? pic.twitter.com/lsYPDasZ6v

— Ronin Nusantara (@roninpribumi) November 29, 2017


Mkhumaini mengatakan bahwa kebijakan tersebut berdasarkan PP 51/2001 tentang Bantuan Keuangan Kepada Parpol dan mengacu pada Surat Menkeu Nomor 277/MK.02/2017 pada 29 Maret 2017.

Maksud hati @TirtoID mau Mengkritisi Kenaikan Dana Partai Pemprov DKI, Tidak Taunya Kenaikan tsb. Berdasarkan PP 51/2001 tentang Bantuan Keuangan Kpd Parpol dan Mengacu Surat Menkeu Nomor 277/MK.02/2017 pada 29 Maret 2017.

Lagi-lagi mau nyinyirin Anies-Sandi tapi tidak cermat. pic.twitter.com/ZbJ9mLnNqd

— M. KHUMAINI (@mkhumaini) November 29, 2017


Netizen pun kemudian ramai berkomentar.



Sumber : Portal-islam.id

Koalisi dengan PDIP Lebih Banyak Mudhorotnya Bagi PKS

Koalisi dengan PDIP Lebih Banyak Mudhorotnya Bagi PKS


Oleh: Tengku Zulkifli Usman*

Koalisi PDIP dengan PKS dimana saja adalah prioritas dihentikan.

Karena ini akan berdampak negatif jangka panjang bagi PKS, sedangkan PDIP menuai untung jangka panjang.

Minimal sampai 2019 ketika rakyat nanti memilih rezim baru, apakah Jokowi lanjut apa gak, koalisi PKS dengan PDIP sebelum 2019 justru membuka pintu Jokowi kembali menang 2019 nanti.

Tidak terlalu urgent membahas masalah ini dengan rumus fikih yang njelimet, koalisi ini mudhorot nya lebih banyak plus plus.

Dan saya berharap tidak ada ustadz ustadz yang terus berupaya membela langkah PKS untuk koalisi dengan PDIP dengan ratusan dalil, rakyat gak butuh itu.

Saya gak anti PDIP secara parpol, toh mereka sah terdafaftar dalam administrasi negara sama kayak PKS, yang saya tolak adalah mengkerdilkan dakwah jangka panjang demi kepentingan sesaat.

Belajar dari Jabar, dalam tinjauan politik PKS kalah telak sebelum bertanding, di Jabar PKS sudah sah koalisi sampai saat ini dengan PAN, dan Demokrat minus Gerindra.

Demokrat untung berkoalisi dengan PKS karena mesin bisa hidup plus karena Demiz akan jadi kader partai Demokrat sebelum deklarasi nanti, artinya jika menang, Gub Jabar adalah dari Partai Demokrat.

PAN juga untung dalam koalisi ini karena ada kesepakatan PKS akan dukung calon calon PAN nanti dalam pilkada tingkat kota dan kabupaten diseluruh Jawa Barat.

Yang rugi justru PKS, 10 tahun jadi panglima di Jabar, tapi PKS secara gak langsung didikte oleh partai partai lain hanya sekedar untuk dapat posisi nomor 2 cawagub plus terancam kehilangan sekutu dekat yang sangat berharga bernama Gerindra.

Sudah cukup pelajaran di Jabar sebagai ibroh dan hikmah, jangan diulangi lagi di daerah daerah lain, mari lebih serius mengurus partai dalam bingkai dakwah sekaligus politik, jangan pincang salah satunya.

Sebisa mungkin menghindar dari semua partai barisan ahok di DKI terutama dengan PDIP, kedepan jauh lebih hati hati dalam berwacana.

Tingkatkan lobi, manuver dan usaha keras agar koalisi dengan PDIP tidak terjadi khususnya di Jatim, masih ada waktu, jangan terjebak pada isu siapa duluan yang dukung Gus Ipul, PDIP atau PKS, isu itu sama sekali gak esensial, insyaAllah masih ada peluang untuk selain dengan PDIP.

Perhatikanlah psikologi pemilih PKS, perhatikan juga stimatisasi politik dan polarisasi isu ini terhadap dakwah secara langsung dimasa yang akan datang.

Disini juga saya ingin berterima kasih atas dukungan ustadz ustadz senior kepada saya agar terus menulis tentang hal ini Meskipun mereka bukan pengurus DPP PKS, tugas kita hanya menyampaikan.

Dukungan agar PKS terus diingatkan khusus dalam hal politik, karena kalau dalam hal tanggap bencana PKS sudah nomor satu.

Wallahu a'lam

*Sumber: fb penulis

Cara Mengendalikan/Menghilangkan Nafsu Agar Tidak Terjerumus ke Maksiat


Cara Mengendalikan/Menghilangkan Nafsu Agar Tidak Terjerumus ke Maksiat   


10Berita - Sebagai manusia normal baik laki-laki maupun perempuan memiliki kebutuhan biologis dasar yang tidak bisa dipungkiri yaitu kebutuhan akan hubungan s*ks.

Untuk yang sudah dewasa dan sudah menikah mungkin terasa mudah untuk mendapatkan kebutuhan yang satu ini. Akan tetapi untuk yang masih abg dan remaja akan sangat berbahaya apabila tidak mampu nafsu birahi yang menggelora yang siap meledak-ledak kapan saja.

Pria maupun wanita yang belum menikah harus mengetahui bagaimana cara untuk mengendalikan nafsu se*sualnya agar terhindar dari berbagai dampak buruk ketidakmampuan menahan nafsu birahi.

Banyak yang telah terjerumus dalam kehancuran akibat dari gagal menahan nafsu yang harus ditanggung seumur hidup. Sangat disarankan bagi orang-orang yang sudah cukup umur bersegera untuk menikah sah secara agama dan hukum pemerintah.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghilangkan/mengendalikan hawa nafsu s*ks seseorang apabila tidak punya pasangan yang sah suami atau isteri:

1. Hilangkan/Singkirkan Pikiran Kotor
Jangan suka melamun memikirkan yang tidak-tidak dengan lawan jenis. Pikiran yang kotor dapat membangkitkan gairah se*sual kita walaupun hanya dengan membayangkan sesuatu. Ubah pikiran yang mulai kotor dengan memikirkan sesuatu yang lain yang lebih penting dan serius.

2. Hindari Menikmati/Melihat Yang Porno dan Vulgar
Jangan sampai kita memiliki materi-materi atau pun berusaha mengakses hal-hal yang cabul, vulgar, porno, dan lain sebagainya seperti membaca cerita panas, melihat gambar telanjang, nonton film porno, dan lain-lain.

3. Batasi Hubungan Dengan Lawan Jenis
Jangan terlalu banyak berkomunikasi dengan lawan jenis kita terutama yang dari penampilan fisik dan gayanya dapat membangungkan nafsu kita untuk memiliki atau sek*eder merasakan kehangatan dari dirinya. Terlalu dekat dengan lawan jenis bisa memicu pikiran kotor.

4. Perbanyak Kegiatan Yang Menguras Tenaga dan Waktu
Ikutlah ekstrakurikuler, kursus, bimbingan belajar, les, kelompok olahraga, club bikers, pekerjaan sambilan, pekerjaan tambahan dan lain-lain. Dengan sibuk dengan berbagai aktivitas dapat menyebabkan kita lelah untuk berpikir kotor.

5. Rajin Puasa dan Ibadah
Dengan taat beribadah dan rajin puasa maka otomatis kita akan sangat terlarang untuk melakukan hal yang melanggar kesusilaan. Berpikir kotor saja tidak apalagi melakukan hal-hal yang dilarang agama yang dosa besar apabila dikerjakan.

6. Tidak Pacaran
Pacaran sangat mengundang untuk melakukan kontak fisik baik yang cewek maupun yang cowok, yang mungkin awalnya hanya pegang-pegangan tangan lalu menjadi hubungan fisik yang lebih parah. Sebaiknya jangan pacar-pacaran dulu kalau tujuan kita hanya sekedar iseng-iseng saja.

7. Rajin Bersosialisasi Dengan Teman dan Keluarga
Memiliki hubungan yang sehat dan dekat dengan teman-teman dan keluarga besar kita akan membuat kita bisa meredakan birahi hanya dengan berkomunikasi dengan mereka. Apalagi dengan yang masih anak-anak atau abg pasti lebih sibuk lagi (jenis kelamin sama).

8. Selalu Berpikir Efek Dampak Buruknya
Apabila kita mengetahui keburukan-keburukan dari hubungan se*s bebas tanpa ikatan pernikahan maka kita akan merasa takut untuk melakukannya.

Lagipula hubungan intim kalau enaknya hanya sebentar saja, penuh resiko, dosanya besar sekali, merusak rumah tangga orang, merusak nasib kita dan orang lain buat apa.

9. Membuat Prinsip
Dengan prinsip hidup yang bersih tidak mau melakukan hal-hal yang memanjakan hawa nafsu akan memperkuat benteng pertahanan kita dalam meredakan syahwat yang ada pada diri kita. Tetap konsisten dalam menjaga prinsip hidup kita jangan mudah terpancing untuk melanggarnya.

10. Main Sendiri (Sangat Tidak Direkomendasikan)
Onani atau masturbasi merupakan jalan pintas terbaik bagi yang tidak bisa menahan nafsu pribadi dengan jalan memberi kepuasan bagi diri sendiri.

Cara ini dilarang agama, membuat kecanduan, solusi jangka pendek dan bisa merusak hubungan dengan pasangan yang sah di kemudian hari.

***

Saat belum menikah tahanlah nafsu kita sekuat tenaga dan hindari berbagai peluang kita untuk melampiaskan nafsu tidak pada tempatnya.

Telah dibahas dalam situs web organisasi.org ini tentang dampak buruk hubungan se*s pranikah yang amat sangat menyeramkan. Dengan mampu menahan nafsu kita, maka kita telah menjadi manusia yang seutuhnya.

Sumber: asriadi1991.wordpress.com


Perjalanan Ibnu Batutta Jadi Sorotan Barat

Perjalanan Ibnu Batutta Jadi Sorotan Barat

10Berita , JAKARTA -- David Waines dalam the Odyssey of Ibn Battuta Uncommon Tales of a Medieval Adventurer (2010) menjelaskan, di Eropa, karya-karya Ibnu Battuta mulai mendapatkan sorotan dimulai ketika dua pengelana Eropa ke dunia Arab, Ulrich Jasper Seetzen (1767-1811) dan Johan Ludwig Burckhardt (1784-1817). Dalam perjalanannya, keduanya kerap membeli beragam manuskrip dari Timur Tengah.

Kemudian, beberapa sarjana Eropa menerjemahkan manuskrip-manuskrip. Samuel Lee menerbitkan buku Perjalanan Ibnu Battuta, yang merupakan hasil terjemahan dari edisi mansukrip Arab di London pada 1829. Karya ini mendapatkan sambutan luas dari publik Eropa, khususnya digemari di kalangan terpelajar. Baru ketika Aljazair dikuasai Prancis pada 1830, beberapa manuskrip Ibnu Battuta dibawa ke Paris. Di sana, manuskrip ini disimpan di Perpustakaan Bibliothèque Royale untuk kemudian dipelajari.

Ada dua sarjana pakar Arab yang berjasa dalam mempelajari manuskrip Ibnu Battuta, yakni C Defremery dan BR Sanguinetti. Dari lima manuskrip, mereka sukses menyelesaikan penerjemahan dua manuskrip. Ada dua bagian yang dihasilkan, pertama dalam konteks geografi.

Yakni, menjelaskan perjalanan Ibnu Battuta dari Maroko hingga ke lembah Sungai Indus. Di antaranya, Ibnu Battuta melewati Mesir, berkali-kali ibadah haji ke Makkah, kemudian ke Suriah, Irak, Afrika Timur, Turki, Iran, dan Afghanistan.

Adapun bagian keduanya mengungkapkan catatan perjalanan Ibnu Battuta selama di India, kemudian beranjak ke Kepulauan Maladewa, Sri Lanka, Bangladesh, Indonesia, hinga Cina. Lalu, Ibnu Battuta menyusuri rute kepulangan. Tetapi, sempat mengunjungi Andalusia dan Kerajaan Mali di Afrika Barat.

Sebagai informasi, manuskrip yang paling lengkap dan akurat-yang dikerjakan dua sarjana Eropa itubertanggal 1180 Hijriyah atau 1776 Masehi.

Inilah yang menjadi rujukan utama bagi buku tentang Ibnu Battuta di Eropa. Manuskrip yang berusia paling tua mengandung hanya bagian kedua dari perjalanan Ibnu Battuta. Manuskrip ini bertahun 757 Hijriyah atau 1356 Masehi.

Edisi lengkap terjemahan ke bahasa Prancis oleh Defremery-Sanguinetti pertama kali terbit dalam empat jilid, yakni sejak 1853-1858. Satu abad kemudian, orientalis Inggris, HAR Gibb, menerbitkan terjemahan bahasa Inggris atas karya itu pada 1953.

Ia hanya mampu menyelesaikan penerjemahan dua jilid, sebelum Gibb meninggal dunia. Adapun edisi keempatnya dikerjakan CF Beckingham, yang terbit pada 2000. Kini, karya-karya Ibnu Battuta telah diterjemahkan ke belasan bahasa dunia.

Sejumlah komentator dan kritikus Rihlah terlibat perdebatan mengenai ihwal otentisitas perjalanan. Rihlah dinilai berisi perspektif Ibnu Battuta mengenai tanah airnya, Maroko, dan rasa kebangsaannya yang lebih luas daripada tanah airnya itu, yakni sebagai satu komunitas umat Islam.

Hal ini kian terasa begitu perjalanan Ibnu Battuta semakin ke timur. Sang pengelana semakin terhubung dengan gagasan mengenai umat Islam sebagai keseluruhan, tetapi di saat yang sama (Ibnu Battuta) belajar karakteristik rakyat dan budayanya sendiri, kata Abderrahmane El Moudden.

Sumber : Republika.co.id

Membaca Arah Koalisi Turki, Rusia dan Iran

Membaca Arah Koalisi Turki, Rusia dan Iran

Program Aljazeera Lens, membahas tentang masa depan koalisi Turki, Rusia dan Iran. (aljazeera.net)

10Berita – Doha. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, hubungan antara Turki, Rusia dan Iran mengalami pasang surut. Bahkan, hubungan Ankara dan Moskow sempat mengalami pertentangan yang hebat. Tapi, hubungan mengalami arah yang berbeda khususnya dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini tak terlepas dari perubahan kebijakan luar negeri Ankara seiring dengan terpilihnya Binali Yildirim menjadi Perdana Menteri (PM).

Program ‘Aljazeera Lens’ episode Selasa (28/11/2017), membahas tentang arah koalisi antara Turki, Rusia dan Iran dengan tiga orang narasumber. Dari Istanbul, Direktur Aljazeera Turki, Abd Al-Adhim Muhammad menyebutkan, pasca kudeta gagal 2015 lalu, Turki melihat bahwa AS bukan lagi sekutu yang dapat dipercaya. Hal ini mendorong negara dua benua itu mengarah kepada realitas politik dan membangun hubungan baru di sekitarnya.

Muhammad menambahkan, arah kebijakan resmi Turki saat ini mengonfirmasikan bahwa Kawasan saat ini berada dalam Sykes-Picot baru. Menurutnya, Turki menjadi salah satu sasaran dalam skema ini.

Sementara itu, Direktur Aljazeera Rusia Zawar Shog menyebutkan, Moskow mencoba memanfaatkan pengalaman masa lalunya untuk membangun hubungan sementara yang mungkin menjadi strategis. Hubungan yang dimaksud adalah dengan dua kekuatan dasar di Kawasan yaitu Turki dan Iran.

Shog menambahkan, Suriah saat ini menjadi arena yang cocok untuk kekuatan ini. Dengan begitu, katanya, akan ada arena bersama di antara sejumlah kutub. Bukan hanya satu kutub saja yaitu AS seperti yang terjadi pasca runtuhnya Uni Soviet.

Shog juga meyakini, koalisi yang terbangun bisa saja mengundang lebih banyak lagi negara yang terlibat. Hal tersebut dapat terjadi jika permasalahan diperluas ke negara-negara tetangga seperti Afghanistan, yang juga menjadi perhatian Rusia dan Iran.

Sedangkan dari Teheran, Jurnalis Aljazeera Noureddin al-Dagheer mengutip pernyataan yang diungkapkan ilmuwan AS tentang aliansi terbatas. Aliansi model ini hanya menghubungkan semua pihak karena satu kepentingan tertentu. Namun, aliansi bisa saja rapuh saat terjadi benturan kepentingan.

Al-Dagheer menyatakan, Suriah yang menjadi pokok pembicaraan Turki, Suriah dan Iran di Sochi, dibahas dalam tema yang besar. Namun ada beberapa catatan yang didiamkan dan rincian yang mungkin dapat mengundang kehadiran iblis.

Ia melanjutkan, di bawah tema besar itu terdapat akun nasionalisme Iran. Ini mengindikasikan bahwa peran Iran jauh lebih besar daripada peran Moskow sendiri. Selain juga Iran menyadari bahwa dirinya merupakan sekutu bagi Turki tatkala kaum Kurdi mendeklarasikan kemerdekaan.

Kesimpulannya adalah, bahwa koalisi tiga negara ini tidak menghilangkan sepenuhnya draf-draf perbedaan di antara mereka, seperti misalnya berkaitan dengan masa depan Bashar al-Assad. Karena itulah maka para pengamat melihat bahwa di Suriah pada tahun-tahun mendatang akan ada beberapa penolakan baru dari ketiga negara tersebut. (whc/)

Sumber: Aljazeera, dakwatuna

Masjid Muhammad Ali Kairo Simbol Modernisme Mesir

Masjid Muhammad Ali Kairo Simbol Modernisme Mesir

10Berita ,  JAKARTA -- Masjid Agung Muhammad Ali terletak di ibu kota Mesir, Kairo. Rumah ibadah ini mengambil nama dari sosok Muhammad Ali Pasha al-Mas'ud ibn Agha (1769-1849), seorang perintis Mesir modern.

Pasha merupakan gelar untuk penguasa yang meliputi sebuah negeri di bawah Kesultanan Ottoman. Pengaruh Muhammad Ali menandakan akhir dari warisan Kesultanan Mamluk di Mesir.

Lokasi pembangunan Masjid Agung ini bertempat di bekas Istana Mamluk. Menurut Doris Behrens-Abouseif dalam bukunya Islamic Architecture in Cairo An Introduction, hal itu serupa dengan cara yang telah dilakukan Sultan Shalahuddin al-Ayyubi berabad-abad sebelumnya.

Diketahui, al-Ayyubi ingin menghapus jejak peninggalan Kekhalifahan Fatimiyah (909-1171), begitu ia menaklukkan Mesir. Muhammad Ali pun menghancurkan semua istana dan bangunan khas Kesultanan Mamluk di Mesir. Inilah sebabnya mengapa tidak ada bangunan-bangunan yang bertahan dari tiap kesultanan yang pernah menguasai Mesir.

Arsitektur Masjid Agung Muhammad Ali lebih mirip dengan gaya bangunan khas Kesultanan Mamluk di ibu kotanya, Istanbul. Doris menilai, hal ini cukup mengherankan. Sebab, sebagai seorang Pasha, Muhammad Ali cukup merdeka dari pengaruh politik Istanbul.

Namun, Doris melanjutkan, corak bangunan Masjid Agung Muhammad Ali juga dipengaruhi gaya Eropa Barat, khususnya Prancis. Sebagai informasi, Napoleon Bonaparte dan pasukannya menjelajahi Mesir dan Suriah pada 1798.

Muhammad Ali mendatangkan seorang arsitek dari Prancis, Pascal Coste. Namun, selang waktu kemudian, ia memecat Coste dan memanggil seorang arsitek Armenia, yang namanya tak tercatat sejarah.

Sumber lain menyebutkan, arsitek lain asal Istanbul, Yusuf Busnak. Rancang bangun Masjid Agung Muhammad Ali dibuat sedemikian rupa, sehingga mirip Masjid Sultan Ahmad di Istanbul.

Dalam memoarnya, Muhammad Ali juga mempersembahkan masjid ini untuk mengenang anaknya, Tusun Pasha, yang meninggal lantaran sakit pada September 1816.

Pembangunan Masjid Agung berlangsung pada 1830-1848. Pada paruh awal abad ke-19, bangunan ini menjadi masjid terbesar di seantero wilayah Kesultanan Ottoman. Ia menjadi ikon bagi Kota Kairo.

Masjid Agung Muhammad Ali memiliki kubah besar yang dikelilingi empat kubah kecil di tiap sudutnya, dan empat kubah setengah lingkaran di tiap sisinya. Luasnya adalah 41 kali 41 meter persegi. Kubah besar tadi bergaris tengah 21 meter dan tingginya 52 meter.

Di sisi baratnya, dua menara kembar menjulang setinggi 80 meter. Bahan utamanya adalah batu gamping. Mihrabnya terletak di bagian tenggara Masjid Agung. Tingginya tiga lantai dan terdapat kubah di atasnya yang berbentuk setengah lingkaran. Masjid Agung ini mempunyai tiga pintu di tiap sisinya, yaitu sisi utara, barat, dan timur. Namun, gelombang pengunjung biasa masuk dan keluar melalui pintu gerbang timur laut.

Sumber : Republika.co.id

Kegelisahan Intelektual al-Ghazali

Kegelisahan Intelektual al-Ghazali

10Berita ,  JAKARTA -- Pada usia 33 tahun, Imam Ghazali diamanahi sebagai kepala Universitas Nizamiyya di Baghdad. Dia menjadi sosok yang berpengaruh. Bahkan, kalangan kerajaan banyak meminta saran darinya. Inilah puncak karier Imam Ghazali berkat kerja kerasnya menuntut ilmu. Filsafat merupakan salah satu kajian favoritnya.

Tetapi, posisinya yang dalam puncak kemapanan justru memunculkan kegelisahan batin. Ia lantas memutuskan meninggalkan Baghdad dan berkelana mencari ketenangan spiritual.

Imam Ghazali menulis,

Dalam enam bulan saya dalam keadaan yang dirundung cemas luar biasa, sampai-sampai saya tak bisa bicara, makan, atau mengajar.

Saya sampai pada kesimpulan bahwa kebahagiaan di akhirat takkan bisa tanpa takwa, mengendalikan hawa nafsu. Dan semua ini hanya bisa tercapai bila kecintaan terhadap dunia disudahi. Sampai kita mengabaikan dunia dan merindukan akhirat. Saat memikirkan diri sendiri, saya merasa begitu dekat dengan dunia. Saat saya mempelajari alasan saya mengajar, saya merasa itu semata-mata karena saya mengejar status. Saya yakin berada di pinggir jurang bahaya.

Imam Ghazali meninggalkan Baghdad dan menuju Suriah pada 488 Hijriyah (1096 Masehi). Dari keputusan itulah, perjalanan spiritual dan intelektualnya kian terasah.

Di Damaskus, Imam Ghazali hidup sendirian dan menghabiskan hari-hari dengan beribadah. Dia akan menyusuri tangga naik di menara MasjidAgung Umawiyah. Di sana, ia seharian merenung dan beribadah.

Di masjid yang sama, ia juga mengajar beberapa murid. Dua tahun kemudian, Imam Ghazali bertolak ke Yerussalem dan tinggal di Kubah Batu. Lantas, ia berjalan ke Kota Khaleef di Tepi Barat.

Sumber : Republika.co.id

Kesederhanaan yang Terlupakan

Kesederhanaan yang Terlupakan

10Berita - Media sosial di Indonesia beramai-ramai membicarakan gardu listrik,  yang mendadak menjadi viral dan tak kunjung usai, sedangkan isu menyederhanakan tarif listrik teralihkan begitu halus. Sehingga banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan menyadari ada apa di balik isu tersebut.

Dengan adanya menyederhanakan tarif listrik, nantinya rumah tangga dengan tiga kategori daya listrik baru untuk pelanggan non-subsidi yang diwacanakan adalah 1300 VA, 5500 VA, dan 13200 VA ke atas (loss stroom), akan dan harus membayar tarif listrik yang sama.

Dadan Kusdiana berkata, daya listrik pelanggan non-subsidi di level 900 VA nantinya akan ditingkatkan ke 1300 VA dan golongan 5500 VA diperuntukan para pelanggan di daya listrik 1300 VA, 2200 VA, 3300 VA, dan 4400 VA.

Sementara itu, mereka yang selama ini menggunakan tegangan listrik di atas 5500 VA akan mendapatkan daya baru sebesar 13200 VA ke atas.

Sungguh ini sederhana sekali, sesederhana fakta yang ada di lingkungan, bahwa di daerah-daerah masih banyak rumah tangga yang tidak memiliki meteran sendiri untuk penerangan rumahnya, mereka masih meminta belas kasih tetangganya untuk mau berbagi penerangan dengan mereka. Bahkan sampai ada yang baru merasakan adanya lampu penerangan di rumahnya beberapa bulan yang lalu di tahun 2017 Jaman Now, itupun atas bantuan lingkungan sekitar.

Lantas sederhana apa yang dimaksud? dengan fakta yang terjadi memperbaiki keandalan listrik khususnya di daerah-daerah lebih dibutuhkan dan adanya kesamaan memiliki penerangan.

Kekuasaan dalam Islam digunakan untuk melaksanakan amanat Syariat Allah, karena Syariat adalah rahmat. Tanpa rahmat kita tak akan selamat dunia akhirat. 

“Barangsiapa ( dari umatku ) yang ketika bangun pagi tidak memikirkan nasib umat, maka dia bukan umatku ( umat Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam)”. HR. Ahmad.

Sebaliknya dalam sistem kapitalis-sekuler yang sedang diterapkan saat ini, peran penguasa hanya sebagai pekerja yang mereka itu memiliki paradigma bahwa kekuasaan adalah untuk memperoleh penghasilan dan uang sebanyak-banyak.

Jangan heran apabila saat ini banyak penguasa yang mereka menjadikan kekuasaannya itu sebagai ladang bisnis untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Wallahu a'lam bish-shawab. [syahid/]

Kiriman Indi Lestari

Sumber : voa-islam.com