OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 30 November 2017

Kehadiran Kalender Islam Terpadu Merupakan Keniscayaan

Kehadiran Kalender Islam Terpadu Merupakan Keniscayaan

10Berita , JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, bahwa kehadiran kalender Islam terpadu merupakan keniscayaan. Namun, untuk mewujudkannya, perlu mekanisme yang jelas dan terarah.

Hal ini disampaikan Menag ketika menjadi pembicara kunci dalam Seminar Internasional Fikih Falak di Jakarta, Rabu (29/11). "Di sinilah negara perlu hadir untuk kemudian mengarahkan satu perubahan kemajuan dari solidaritas individual-sektarian menuju solidaritas kebangsaan-keummatan,” ungkap Lukman.

Lukman pun mengapresiasi pelaksanaan seminar internasional yang mengusung tema “Peluang dan Tantangan Implementasi Kalender Global Hijriah Tunggal”. Menurutnya, saat ini, adalah waktu yang tepat bagi umat Islam Indonesia menyatukan langkah dan membangun visi bersama, strategi dan tahapan untuk mewujudkan kalender Islam yang mapan dan dapat diterima semua pihak.

"Proses unifikasi kalender Islam ini merupakan proyek besar yang harus dilakukan melalui ijtihad-kolektif, terukur dan terencana," ujar dia.

Lukman mengatakan,  seminar internasional ini tidak lain merupakan respon dari banyak pertemuan. Salah satunya adalah Konferensi Internasional Penyatuan Kalender Islam di Istanbul Turki tahun 2016. "Dalam konferensi itu diusulkan dua konsep kalender Islam yang telah dikaji oleh Scientific Commite, yaitu Kalender Islam Bizonal dan Kalender Islam Terpadu,” papar dia.

Sebagaimana diketahui, Kalender Islam Bizonal adalah gagasan Nidhal Guessoum dan Mohamad Syawkat Odeh yang membagi dunia pada dua zona, barat dan timur. Sementara satu kalender lainnya digagas oleh Jamaluddin Abdul Razik dengan tiga prinsip yang dikembangkan, yaitu hisab, prinsip transfer rukyat dan penentuan permulaan hari.

Menag menilai, hasil pertemuan Turki tersebut masih perlu diperdalam, antara lain terkait pembahasan tentang substansi kedua konsep yang ditawarkan. Menag berharap, seminar internasional kali ini bukan hanya ajang transfer ilmu dan informasi. Lebih dari itu, seminar merumuskan hasil yang dapat ditindaklanjuti oleh negara-negara peserta.

"Kata kunci dalam seminar ini adalah Kalender Hijriyah Global. Oleh karena itu, seminar ini diisi oleh pakar-pakar yang sangat memahami sisi dasar teoritis, yang harapannya dapat memberikan pencerahan sebagai solusi nyata dalam penyusunan kalender hijriyah," imbuh Menag.

Seminar yang berlangsung mulai 28 - 30 November 2017 ini dihadiri oleh delegasi dari 14 peserta negara sahabat yang mengikuti seminar, yaitu:  Malaysia, Brunai Darussalam, Turki, Maroko, Singapura, Arab Saudi, Mesir, Iran, Yordania, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Inggris, India, Irlandia. Selain itu, seminar juga diikuti ahli falak Indonesia, ormas Islam, akademisi perguruan tinggi, pakar astronomi, serta lembaga negara terkait.

Tampak hadir dalam pembukaan seminar ini, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin beserta jajaran pejabat eselon II pada Bimas Islam, Kepala LAPAN T Djamaluddin dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sumber : Republika.co.id

INDEF: Aneh! Proyek Infrastruktur Meningkat Tapi Tenaga Kerja Menyusut

INDEF: Aneh! Proyek Infrastruktur Meningkat Tapi Tenaga Kerja Menyusut


10Berita – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai upaya pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur dalam tiga tahun terakhir belum menunjukkan perkembangan dan memberikan dampak yang signifikan.

Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati mengatakan, pembangunan fisik infrastruktur sendiri nyatanya masih belum menunjukkan progres yang berarti. Dari total 247 proyek strategis nasional, sampai 2017 hanya sembilan persen atau 22 proyek yang dinyatakan selesai. Sedangkan yang masih dalam tahap perencanaan atau persiapan mencapai angka 36 persen atau 88 proyek.

“Artinya selama ini proyek infrastruktur dapat dikatakan mengalami stagnansi,” ujar Enny saat menjadi pembicara dalam seminar nasional “Stabilitas Tanpa Akselerasi” di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Selain itu, indikasi anomali dari pembangunan proyek infrastruktur yaitu penyerapan tenaga kerja dan upah buruh bangunan yang menurun. Dengan semakin meningkatnya infrastruktur, idealnya penyerapan tenaga kerja harusnya juga ikut naik.

Ia menuturkan, memang dampak infrastruktur baru bisa sepenuhnya dirasakan pada jangka panjang, namun seharusnya dalam jangka pendek manfaat tersebut sudah mulai terlihat seperti meningkatnya penyerapan tenaga kerja terutama tenaga kerja sektor konstruksi.

“Memang ada time-lag, pembangunan infrastruktur tidak serta merta hasilnya dapat dinikmati dalam jangka waktu dekat, tapi minimal ada akselerasinya,” kata Enny.

Penyerapan tenaga kerja di sektor industri pada 2015 mencapai 7,72 juta jiwa atau sekitar 6,39 persen. Pada 2016, sektor konstruksi mencatatkan angka penyerapan tenaga kerja 7,71 juta orang atau turun 0,01 juta jiwa.

Pada 2017 menyerap 7,16 juta orang. Artinya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tenaga kerja di sektor ini justru menyusut sekitar 0,56 juta orang.

Begitu pula dengan upah riil buruh bangunan yang nyatanya menurun. Upah riil adalah upah nominal dikurangi dengan tingkat inflasi. Pada September 2015, upah riil harian buruh bangunan mencapai Rp 66.158, lalu pada dua tahun berikutnya turun menjadi Rp 65.768 pada 2016 dan Rp 64.867 pada 2017.(kl/ts)

Sumber: Eramuslim

Taman Cermin Ide Visualisasi Surga

Taman Cermin Ide Visualisasi Surga

10Berita ,  JAKARTA -- Selama berabad-abad, ide visualisasi surga sebagai taman menjadi sejarah yang melekat pada Islam, Kristen, dan Judaisme. Emma Clark menuliskan hal itu dalam artikelnya Symbolism of the Islamic Garden.

Kata paradise yang berarti surga berasal dari kata dalam Bahasa Persia, pairidaeza yang berarti daerah yang dikelilingi dinding. Pada awal perkembangan Yahudi dan Nasrani, paradise berasosiasi dengan Surga Eden atau Surga Adn.

Pada masa Rasulullah SAW, konsep taman indah bagi mereka yang mengerjakan kebajikan juga bukan konsep baru. Bangsa Arab sejak dahulu menganggap alam yang hijau harus disucikan. Karena mereka sangat bergantung pada oase, adalah wajar bila mereka harus menjaga vegetasi alam.

Terdapat lebih dari seratus kali penyebutan taman dalam Alquran. Ada banyak frasa yang digunakan, tetapi sekitar 30 frasa menggunakan jannatin tajri min tahtiha al-anhar (surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai) sebagai gambaran surga.

Pada level tertentu, gambaran itu mengundang visualisasi air mengalir di kanal-kanal yang mengairi taman. Namun, pada level maknawi, gambaran itu diartikan sebagai memelihara ''surga di dalam diri'' dengan terus menyucikan jiwa. Gambaran surga paling detail ada dalam Alquran surah ar-Rahman. Ada empat surga dideskripsikan di sana.

Keempat surga digambarkan berpasangan dan bersusun ke atas. Ini juga yang tampaknya jadi alasan mengapa taman-taman pada era Islam punya format empat lapis yang tak hanya harmonis, tapi juga indah. Taman pada era Islam juga bisa berbentuk taman privat yang tak semua orang bisa datang dan dijadikan tempat berdoa serta berkontemplasi. Privasi ini banyak dibentuk pada taman-taman kerajaan.

Taman juga jadi bentuk keterhubungan transenden manusia dengan Allah SWT. Kecintaan dan pengetahuan akan tumbuhan melahirkan cinta pada Sang Pencipta. Tumbuhan dan bunga juga jadi representasi radiasi keindahan yang Allah SWT ciptakan. 

Dalam konteks Islam, air mengalir adalah elemen penting. Bagi mereka yang tinggal di padang pasir, air jadi bentuk kemurahan Yang Maha Kuasa. Dalam Alquran, kata kemurahan dari Allah SWT terkoneksi dengan air terutama hujan. Apalagi dalam Alquran, hujan pun digambarkan sebagai sumber kehidupan.

Di banyak tradisi, air jadi simbol jiwa dan menunjukkan kemampuannya untuk mengembalikan sesuatu pada keadaan bersih dan suci. Aliran, percikan, dan tetesan air yang terus-menerus di Taman Alhambra diyakini merupakan salah satu representasi surga dunia.

Air yang jadi sumber kesejukan, membersihkan, dan memurnikan adalah pusat dari sebuah taman. Karena itu, air adalah elemen yang teramat penting dalam penataan taman sebelum tumbuhan dan bunga. Contohnya, di taman-taman Istana Alhambra, Granada tampak jelas pentingnya unsur air itu. Di salah satu taman di sana, yakni Taman Myrtles, unsur air tampak pada sebuah kolam besar yang dikelilingi semak bunga. Sementara, di Taman Singa sumber air dibuat mengalir konstan.

Sumber : Republika.co.id

MUI: Orang Islam Hanya Kuasai 20% Ekonomi Indonesia

MUI: Orang Islam Hanya Kuasai 20% Ekonomi Indonesia

10Berita – Orang Islam yang sekitar 88 persen hanya menguasai 20 persen ekonomi nasional. Kondisi itulah, yang diubah dan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kota Bogor, Selasa (28/11).

“MUI ingin mendorong pemerintah agar lebih cepat dan menunjukkan keberpihakannya kepada umat Islam dengan membesarkan ekonomi syariah. Hal ini menjadi agenda pembahasan di Rakernas MUI,” ujar Muhyiddin kepada wartawan.

Sejak kemarin, MUI masa khidmat 2015-2020 menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Hotel Sahira, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam hingga Kamis (28-30/11/2017). Rakernas kali ini mengangkat tema “Meneguhkan Peran MUI dalam Menerapkan Islam Wasathiyah dan Arus Baru Ekonomi Indonesia”.

Selaku Ketua Steering Commitee Rakernas MUI, Muhyiddin Junaidi menjelaskan, hal ini perlu dilakukan agar kue pembangunan dinikmati oleh seluruh masyarakat, tidak hanya sekelompok orang.

Muhyiddin menjelaskan, sebelumnya MUI telah mengadakan kongres ekonomi umat yang membahas arus baru ekonomi Indonesia agar memberikan manfaat bagi mayoritas penduduknya. Dalam kongres tersebut ditekankan teori bottom up, yakni ekonomi dari bawah ke atas, tidak lagi top down yang ternyata ekonominya tidak mengucur ke bawah dan hanya dikuasai oleh segelintir orang. “Kami akan membahas hal tersebut,” ujarnya.

Sumber : Eramuslim

Jangan Jadi Muslimah Simalakama!

Jangan Jadi Muslimah Simalakama!



Oleh: Ana Nazahah

Subhanallah, Ukhty uda berjilbab ya, jadi  pangling saya, cantik euy.

Pernah nggak nerima pujian begitu? Langsung deh hati berbunga-bunga, jantung melompat gak karuan, senang karena dipuji ustadzah di pengajian. Ayo ngaku ini pengalaman siapa?

Lain waktu, dapat komentar: amit-amit bayi cecak! Astaghfirullah kamu kenapa? Udah kebalut semuanya, kesurupan apa? Dapat ajaran dari mana ini?

Hadew...baru saja tadi senang dipuji pas pengajian, sekarang jadi sedih.

Si malakama kitanya, serba salah. Mau gak taat tapi berhijab ini perintah Allah. Ingin selalu taat tapi takut dituduh kesurupan. Capek deh.

Belum lagi godaan si ikhwan abal-abal, minta kenalan di medsos modus temenan menjalin ukhuwah. Hei, kamu kudu ekstra waspada ukhty! Jangan dikasih hati tipe ikhwan begini, ntar dia minta jantung tuh.  

Udah sabar aja, tahan aja, sekalipun si ikhwan meradang trus bilang "Songong elo, sok kecakepan, ngaca sana!"

Walaupun sudah gigit gigi, ditahan, istighfar, doi belum paham maka woles dan elus dada saja.

Ingat lagi pesan ustadzah di pengajian bahwa jalan hijrah yang kita tapaki itu penuh onak dan duri. Jadi untuk melaluinya kita harus penuh dengan kemantapan hati dan siap siaga dalam menghadapi cercaan dari saudara yang belum paham.

...Tenang, kita tak perlu jadi Muslimah Si Malakama, merasa semua serba salah. Saat teman-teman menjauhi, saat lingkungan tidak mau mengerti, saat kita disalah-pahami, jangan bersedih!


Kita kudu siap juga jika tiba-tiba dijauhi temen sejawat. Alasan mereka biasanya risih karena dandanan kita ketuaanlah, gak nyambunglah, dikit-dikit agama, dikit-dikit kata ustadzah. Mungkin karena dikit-dikit ya, coba banyak-banyak aja sekalian pasti lebih enak.

Tenang, kita tak perlu jadi Muslimah simalakama, merasa semua serba salah. Saat teman-teman menjauhi, saat lingkungan tidak mau mengerti, saat kita disalah-pahami, jangan bersedih! Karena Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Allah akan memberikan lingkungan baru untukmu ukhtiku, dari majlis ilmu satu ke majlis ilmu lainnya. Allah akan hadirkan teman baru untukmu yang tertatih dan berjalan bersama di jalan hijrah berliku, membersamai langkah kebaikan demi kebaikan.

Lebih penting dari itu semua, Allah membersamaimu melewati jalan sukar ini. Meskipun semua pergi namun Allah selalu di hati. Bukankah itu sudah cukup?

Jadi kuatkan tekadmu ukhty di jalan hijrah ini. masih banyak gunung dan tanjakan yang harus kita lewati, demi meraih janji Rabb dan mimpi-mimpi indah, kelak di surga nanti. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sumber: Voa-islam.com

Ini Manfaat Dzikir Pagi dan Petang Bagi Keluarga

Ini Manfaat Dzikir Pagi dan Petang Bagi Keluarga


10Berita - Apakah manfaat dzikir pagi petang untuk melindungi keluarga dan harta, bukan hanya manfaatnya bagi yang baca saja?

Pertanyaan:
Assalamu’alaykum.. Yaa ustadz, sy ingin bertanya mengenai doa pagi petang. Jika kita rutin mengamalkan doa pagi petang, apakah keluarga kita juga mendapat manfaatnya? Semisal kita membaca doa perlindungan. Apakah Allah juga akan melindungi keluarga dan harta kita? Atau hanya kita saja yg mendapatkan manfaatnya? Syukron.. [Group Tanya Rumaysho 6, Reny Jaksel]

Jawaban:
Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh. Keluarga akan mendapatkan manfaat dan mendapatkan perlindungan.
Coba lihat bagian zikir berikut ini:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

Ada di situ kalimat: sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku.

Oleh karena itu penting kiranya kita memahami arti dan kandungan dari dzikir tersebut sehingga semakin bisa merenung dan raih manfaat.

Semoga Allah beri taufik dan hidayah pada kita untuk terus bisa merutinkan dzikir pagi dan petang. Wallahul muwaffiq.

Sumber: rumaysho.com

Lokasi Kongres Alumni 212 Pindah ke Cempaka Putih

Lokasi Kongres Alumni 212 Pindah ke Cempaka Putih


Ketua Panitia Kongres Alumni 212, Ustadz Bernard Abdul Jabar

10Berita - JAKARTA – Lokasi kongres Alumni 212 dipastikan dipindah ke Wisma Persaudaraan Haji Indonesia di Cempaka Putih Tengah No. 30, Jakarta Pusat. Keterangan itu disampaikan langsung Ketua Panitia Kongres Alumni 212, Ustadz Bernard Abdul Jabar.

“Ini (kongres-red) jalan terus. Alhamdulillah Allah kasih kita jalan, kita pindahkan di Wisma Persaudaraan Haji Indonesia di Cempaka Putih Tengah, nomor 30 depan Universitas Yarsi,” katanya seperti dilansir Kiblat.net, RAbu (29/11/2017)

Ustadz Bernard juga mempertanyakan alasan pembatalan yang dilakukan dua hari menjelang acara. Pasalnya, undangan kongres sudah terlanjur disebar, dan persiapan sudah 90 persen. Kendati ada perubahan lokasi, kongres tetap akan diadakan pada Kamis (30/11/2017) hingga Jumat (30/11/2017).

“Bahkan mereka (peserta kongres.red) sudah banyak yang sudah datang. Kita berharap apa yang mereka lakukan semoga mereka yang ingin membatalkan kegiatan disadarkan oleh Allah,” terangnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan komplain ke pihak Asrama Haji. Bernard juga akan memastikan apakah ada pemadaman listrik seperti yang diklaimkan.

“Kita akan cek, apakah benar terjadi pemadaman listrik. Kita mau minta pertanggungjawaban mereka. Maka uang muka sudah masuk saya belum ambil mereka suruh ambil, saya gak mau,” tegasnya.

Sumber : Jurnal Islam

Pergantian Panglima TNI, Jenderal Gatot: Presiden Lebih Tahu

Pergantian Panglima TNI, Jenderal Gatot: Presiden Lebih Tahu


10Berita - BANDUNG—Terkait akan pensiunnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada bulan maret mendatang, presiden diharapkan segera mencari penggantinya.

Saat ditanya mengenai siapakah sosok pengganti Panglima TNI, Jenderal Gatot menegaskan, Presiden lebih tahu siapa sosok yang akan menjadi pengganti dirinya dalam memimpin institusi TNI ke depan.

Dan dirinya menyerahkan seluruhnya hal tersebut kepada Presiden.

“Kalau orang yang tahu aturan dan etikanya bahwa itu hak prerogratif Presiden. Presiden lebih tahu, Presiden perlu pembantu, pembantu Panglima TNI,” ujar Gatot, seperti dikutip dari Republika, pada Rabu (29/11/2017) kemarin.

Sosok pengganti dirinya tentu yang terbaik sesuai dengan ancaman dan tantangan tugas ke depan. Karena itu sosok yang dipilih sudah dipastikan pernah menjabat kepala staf angkatan.

“Yang jelas, Panglima TNI baru sudah tahu visi misi TNI, bukan Gatot. Itu tercatat semuanya. Nngak usah diajari itu sudah jalan,” kata dia.

Kandidat Panglima TNI sesuai tradisinya disyaratkan harus berpangkat bintang empat dan pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

Saat ini tercatat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) adalah Marsekal Hadi Tjahjanto, kemudian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yakni Jenderal Mulyono, lalu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yaitu Laksamana Ade Supandi.[]

Sumber : Islampos.com

Kasus Viktor Nasdem: Polisi Tunggu MKD DPR, MKD Bilang Tunggu Kepolisian, Saling Tunggu?

Kasus Viktor Nasdem: Polisi Tunggu MKD DPR, MKD Bilang Tunggu Kepolisian, Saling Tunggu?

Viktor Bungtilu Laiskodat

10Berita - JAKARTA Diberitakan, kepolisian masih menunggu rekomendasi dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait kasus Ketua Fraksi Partai Nasdem, Viktor Laiskodat. Polisi akan menindaklanjuti dugaan ujaran kebencian dan SARA itu ketika sudah ada keputusan MKD.

“Kita harus tetap menghargai MKD karena yang menentukan dia ada pada saat tugas atau tidak, itu kan terkait peran dia sebagai anggota dewan,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, Jakarta Selatan, Selasa (28/11 /2017) sore.

Setyo mengakui, memang pengusutan kasus ini menjadi terkesan lama. Namun, menurutnya, polisi tak bisa memaksa MKD untuk segera menentukan Viktor Laiskodat bersalah atau tidak secara etik.

“Kita tidak bisa memaksakan. MKD kan punya jadwal sendiri dan kegiatan sendiri. Kita dalam porsi tidak bisa memaksa atau menentukan MKD harus bekerja atau harus memutuskan seperti apa. Kita masih menunggu saja. Proses tetap jalan tapi kita tunggu dari MKD,” ujar Setyo.

Jika proses di MKD terhenti di tengah jalan, sambung dia, maka kemungkinan besar proses pengusutan kasus Viktor Laiskodat di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri ikut terhenti.

Tapi, nanti dulu. Jika polisi bilang masih menunggu MKD, ternyata MKD pun menyatakan justru sedang menunggu kepolisian. Saling tunggu? Anggota MKD Maman Imanulhaq menegaskan, polisi tidak perlu menunggu keputusan MKD terkait kasus Viktor Laiskodat. Dikatakan, MKD tidak bisa mencampuri proses hukum, sehingga kalau memang penyidik polisi punya cukup bukti menaikkan statusnya menjadi penyidikan, MKD mempersilakan.

“Kabareskrim menunggu kita ya enggak dong. Bareskrim ranah hukum, MKD ranah etik,” ujar Maman di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11) seperti dikutip Merdeka.com. “Tidak perlulah karena itu ranah hukum,” tegasnya.

Dia mengatakan, sesungguhnya justru MKD yang menunggu keputusan kepolisian. Politisi PKB itu menuturkan, saat ini MKD masih terus memproses kasus dugaan ujaran kebencian tersebut.

“Kita datang ke Kupang, ternyata tidak ada laporan ke Polda, ke Polres, orang-orang sekitar itu. Termasuk rekaman-rekaman dan sebagainya sehingga kita belum menyidangkan itu sampai nungguKabareskrim,” ucapnya.

Terkait hak imunitas, MKD bersedia menjelaskan jika kepolisian masih ragu. Penjelasan dipandang perlu agar publik memahami.

“Kalau imunitas kita jelaskanlah. Supaya kepada publik hak imunitas itu bagaimana dan sebagainya,” terangnya.

Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto membantah pernyataan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak yang mengindikasikan bakal memberhentikan kasus Viktor.

“Siapa yang bilang SP3? Belum ada,” tegas Ari di Bareskrim Polri, Kamis (23/11).

Sumber: Liputan6, Merdeka.com, Salam-Online

Sumber :Salam Online.

Persiapan Reuni Akbar 212 Sudah Matang

Persiapan Reuni Akbar 212 Sudah Matang

10Berita , JAKARTA - Koordinator Divisi Media Center sekaligus Humas Reuni akbar 212, Habib Novel Bamukmin menyatakan kesiapan yang matang dari seluruh panitia perhelatan akbar reuni 212 yang akan diselenggarakan Sabtu, 2 Desember 2017 di Monumen Nasional (Monas). Acara yang dimulai dari shalat shubuh berjamaah ini diprediksikan akan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Alhamdulilah saat ini saya masih memersiapkan siaran 212" ujar Novel saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (29/11).

Persiapan dari sisi logistik menurut pantauannya sudah sangat matang, divisi transportasi, dan divisi kebersihan juga siap dikerahkan pada acara Sabtu mendatang. Divisi terpenting dari perhelatan reuni 212 adalah divisi kebersihan yang sangat diandalkan dan diharapkan. Novel mengatakan kebersihan sangat diperlukan karena semua umat ingin suasana nyaman, aman dan seselesainya acara dapat kembali bersih dengan lingkungan yang bersih hatipun bersih.

"Mudah-mudahan lebih rapi, ada penanggung jawabnya. Untuk perbandingan kebersihan sampai saat ini 300 orang per satu petugas kebersihan di posko logistik, posko pengobatan, dan posko keamanan juga terdapat penanggung jawab kebersihan," ujarnya.

Dari beberapa laporan daerah, akan ada ribuan orang datang untuk memeringati aksi damai 212 sekaligus maulid nabi dengan jamaah yang datang dari Eropa, Asia, Nusantara untuk bergabung menjadi pelaku sejarah.

"Gaungnya 212 tahun lalu meluas dan mendunia, sampai orang yang ingin bergabung dengan jutaan manusia mereka merasakan berkumpul sebegitu banyaknya umat muslim dengan semangat spirit syiar Islam," tutupnya.

Sumber: Republika.co.id