OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 07 Desember 2017

Tak Jual Daging Babi dan Khamr, Toko Ini Dipaksa Tutup

Tak Jual Daging Babi dan Khamr, Toko Ini Dipaksa Tutup

10Berita - PRANCIS—Pengadilan Prancis dilaporkantelah memerintahkan sebuah toko di pinggiran kota Paris untuk tutup. Pasalnya, toko ini diketahui tidak menjual daging babi dan khamr.

Toko Mini Good Price di pinggiran kota Colombes di Paris dipaksa harus tutup denga alas an tidak sesuai dengan kondisi sewa, dan menyatakan bahwa toko tersebut harus bertindak layaknya “toko makanan biasa” menurut keputusan Pengadilan Nanterre, The Independent melaporkan pada Selasa (5/12/2017).

Sebelumnya, toko tersebut mendapat tekanan Agustus tahun 2016 lalu oleh Nicole Goueta, walikota Colombes dan pemerintah daerah karena dianggap “Tidak melayani masyarakat umum.”

Sebuah laporan mengklaim bahwa toko tersebut hampir secara eksklusif menjual produk-produk halal.

Masalah tersebut dibawa ke pengadilan setelah pemilik toko keberatan dengan menganggap perintah tersebut “diskriminatif” dan dianggap tidak mengikuti aturan yang bertindak sebagai “toko makanan umum.”

Pengacara toko tersebut berargumen bahwa alkohol “bukan bagian dari minuman umum” dan tokonya tidak memiliki kewajiban menjualnya karena hanya merupakan pelengkap.

Namun pengadilan mengatakan produk yang dijual di toko itu “terbatas dan tidak sesuai dengan konsep luas barang umum.”

Putusan tersebut akhirnya menjatuhkan sanksi kepada pemilik toko dan memaksa untuk mengosongkan tempat usahanya. Selain itu, pemilik toko juga diharuskan membayar denda 4.000 euro kepada pemerintah daerah. []

Sumber : ISLAM POS

Ustadz Felix Siauw Santun Di Maya, Cerdas di Nyata!

Ustadz Felix Siauw Santun Di Maya, Cerdas di Nyata!



10Berita - Sudah nonton acara ILC tadi malam? Menurut saya, itulah acara ILC paling konyol yang pernah ada. Setidaknya Karni Ilyas telah salah untuk memanggil dua nama,yaitu Abu Janda alias Permadi dan Denny Siregar. Berhadapan langsung dengan ustadz Felix Siauw, yang selama ini mereka nyinyir dan dihabisi seenaknya dewek oleh mereka di sosial media.



Alhasil, acara ILC malam tadi mempertunjukkan bahwa Ancaman negara terbesar itu ada pada Abu Janda dan Denny Siregar dan pihak-pihak dibelakang mereka. Yang selama ini koar-koar NKRI harga mati, justru mempermalukan diri atas nama kesombongan mereka.

Sementara, ustadz Felix Siauw, yang di Sosial Media santun, ternyata di dunia nyata memang Cerdas. Dia memiliki data, pernyataannya tak keluar emosi, dan sekali lagi, kita mengatakan bahwa memang ide Khilafah itu ide islam. Kalau pun ide ini ditolak, maka sesungguhnya, Pancasila-lah yang telah menistakan sila pertamanya itu sendiri.

Saya rasa aseng yang baik ini, Ustadz Felix Siauw, telah menunjukkan wajah yang ramah dan toleran terhadap semua pihak. Sebaliknya Abu Janda dan Denny Siregar sangat terlihat kebodohannya dan serampangan dalam berujar. Setelah menonton cuplikan semalam, andai kata masih saja didukung itu dua orang dan fansnya masih setia, maka bisa dikatakan memang otak udang mereka. Nalar dan logika, dikalahkan dengan syahwat dan pendangkalan aqidah.



Hingga pagi ini saja, seliweran tentang kedua tokoh jenaka yang ganas di sosmed itu masih saja berlangsung. Saya berpikir, selepas pulang ILC, apakah Denny dan Abu Janda itu akan bertobat atau melanjutkan kepongahan dan ketololan mereka?

Sekali lagi, Ustadz Felix Siauw telah membawa pemikiran benar, bahwa Ide Khilafah, ide Syariah, Bendera Islam memang harus dicelupkan dan diperjuangkan. Sementara, Nasionalisme dan Toleransi yang sebenarnya Tololansi yang ditunjukkan oleh Abu Janda dan Denny Siregar itu sesungguhnya ide berbahaya yang mengancam keutuhan negara.

Terakhir, saya cuma tanya, yang tetap jadi Pendukung Abu Janda dan Pendukung Denny Siregar, segera periksakan ke jiwaan anda ya.

Zain Rahman
(Direktur Eksekutif Komunitas Politik Pembebasan)

Sumber :Wajada 

Tamatnya Kisah Penyinyir Reuni 212 di ILC

Tamatnya Kisah Penyinyir Reuni 212 di ILC



Oleh:

Yons Achmad

Pengamat media dan pendiri Kanetindonesia.com

 

KISAH penyinyir reuni 212, tamat di acara ILC semalam. Acara dengan tema “212, Perlukah Reuni?”  yang dipandu wartawan senior Karni Ilyas itu benar-benar bisa menguliti sekaligus menelanjangi para penyinyir gerakan 212. Harapan fans penyinyir pupus sudah. Penampilan “jagoan” mereka NOL besar, kualitas isi pembicaraan dan cara penyampaian juga rendah, singkatnya tidak bermutu. Dalam bahasa Fadzli Zon tidak intelek. Itulah gambaran penampilan para penyinyir gerakan 212 yang diwakili pegiat sosial Abu Janda (Permadi Aria) dan Denny Siregar, keduanya pendukung Jokowi-Ahok.

Dalam kamus gaul zaman now,  nyinyir sering diartikan orang yang “banyak bacot”, suka mengeritik orang atau kelompok dengan sangat pedas. Itulah yang sering dilakukan Abu Janda dan Denny Siregar.  Nyinyir tak habis-habisnya dengan gerakan Islam, kelompok Islam, khususnya kelompok 212. Abu Janda dengan video-videonya, Denny Siregar dengan tulisan-tulisannya di dunia maya.

Mungkin mereka merasa sangat besar dan banyak pengikutnya di dunia maya. Tapi, debat di dunia nyata mereka mati gaya. Argumen-argumennya dangkal, data-datanya tidak valid. Penampilan dan gaya berdebatnya sangat polos, sangat minim pengalaman.


Denny Siregar mulai bicara dengan gagap, grogi. Isinya hanya menyoal jumlah massa yang hadir pada reuni 212 di Monas.  Saya mengira, Denny akan bicara galak dan lantang seperti beberapa tulisannya yang sempat saya baca. Tapi, di ILC tak terbukti. Setelah bicara sekian menit tak ada lagi argumen. Dia hanya bisa duduk dan diam saja. Setelah “kalah perang”, bukan mengakui kedangkalan dan minimnya ilmu berdebat (beragumen), malah dalam tulisan di blognya,  menyalahkan Karni Ilyas  yang katanya hanya bisa membuka dan menutup acara. Itulah penampilan tokoh  penyinyir kita kali ini.

Sementara Abu Janda, orasinya agak lumayan bagus. Sepertinya, dia memang sudah terbiasa bicara di depan banyak orang. Abu Janda tampil sebagai sosok yang bak paling cinta Pancasila dan NKRI.  Sayangnya, nada bicaranya penuh kedengkian dan kebencian terhadap alumni 212. Oleh Felix Siauw dinilai, apa yang disampaikan Abu Janda sebenarnya juga bentuk ujaran kebencian. Lalu isinya? Dia membawa data tentang bendera Rasulullah yang ternyata keliru. Dia juga kurang ajar, meragukan hadis yang menurutnya ditulis setelah ratusan tahun. Oleh Prof Mahfud MD,  Abu Janda yang mengaku anggota Banser NU ini dinilai tak paham dengan tradisi  NU dalam memandang sebuah hadis.

Terlepas dari pro kontra acara ILC. Saya memandang acara ini tetap perlu terus dirawat. Sebab, bisa membuka ruang dialog. Mana yang argumennya dalam, mana yang argumennya dangkal. Juga  bisa membuka kebenaran atas sebuah kasus, sehingga masyarakat menjadi cerdas dalam menyikapi setiap fenomena atau peristiwa.

Di ILC kita juga bisa mengambil pelajaran dari orang-orang pintar (pakar). Tapi, apa boleh buat, kita juga bisa terhibur bahkan terbahak melihat para  “idiot”  tampil, seperti para penyinyir reuni 212 di acara ILC itu.

Sumber :Voa-islam.com 

Benarkah Kucing Bisa Jatuh Cinta Seperti Manusia? Ini Penjelasannya

Benarkah Kucing Bisa Jatuh Cinta Seperti Manusia? Ini Penjelasannya


10Berita - Manusia bisa merasakan cinta. Pernahkah terpikir olehmu kucing bisa jatuh cinta dengan sesamanya atau spesies lain seperti layaknya manusia jatuh cinta?

Manusia cenderung memeluk sesama, memeluk hewan peliharaan dan bahkan memeluk benda pribadi kesayangan hingga bisa mengatakan “aku benar-benar menyukai ini” atau “aku benar-benar mencintainya”. Bagaimana dengan kucing?

Cinta Adalah Sebuah Reaksi Kimia
Pernah kan dengar istilah ‘chemistry’? Misalnya, ketika kita melihat hubungan sepasang kekasih yang menyentuh, lalu kita mengatakan, “chemistry-nya dapet banget”.

Jadi, menurut seorang ilmuwan syaraf yaitu Andreas Bartels dari University College London, rasa cinta merupakan pelepasan hormon atau reaksi kimia oxytocin dan vasopressin oleh otak.

Contohnya, hormon oxytocin ditemukan meningkat ketika kita dipeluk ibu, bersalaman dengan orang asing yang menarik, atau di saat bermain dengan teman-teman.

Hormon oxytocin sendiri salah satunya bertanggung jawab dalam mendorong individu bersosialisasi.

Dengan begitu, cinta bukan saja sebuah perasaan, tapi menurut Andreas lebih dari itu merupakan mekanisme otak untuk mempertahankan hidup sebuah spesies.

Cinta memungkinkan persatuan antara dua individu atau orang tua dan anak dalam rangka memfasilitasi perkawinan dan membesarkan anak.

Hewan Menghasilkan Oxytocin
Paul Zak, pakar Neuroeconomics melakukan pengamatan di sebuah pengungsian hewan di Arkansas dan menemukan bahwa seekor anjing terrier muda dan seekor kambing suka bermain bersama secara teratur.

Setelah darah kedua hewan dites, Zak menemukan bahwa kadar oxytocin anjing dan kambing tersebut meningkat 48% dan 21%. Zak menyimpulkan kedua spesies yang berbeda tersebut sedang ‘jatuh cinta’.

Mekanisme reaksi kimia yang sama mungkin saja juga terjadi pada jenis hewan lainnya saat berinteraksi seperti anjing dan kambing tersebut, termasuk pada kucing.

Jadi, Apakah Kucing Bisa Jatuh Cinta?
Cinta kucing berbeda dari cinta manusia. Istilah cinta sendiri terdengar berlebihan untuk kucing. Kucing enggak menghargai hal yang dicintainya dengan cara seperti manusia menghargai hal yang dicintainya.

Memang kucing juga punya rasa ketertarikan dengan sesamanya atau dengan spesies lain atau dengan sebuah benda.

Tapi perasaan itu juga enggak tepat digambarkan dengan istilah jatuh cinta – setidaknya bukan cinta seperti yang dialami manusia.

Mungkin istilah yang pantas adalah kasih sayang, ikatan, perasaan tenang, mencari perhatian dan merasa puas seperti yang terjadi pada anjing dan kambing tersebut.

Nah, makanya dalam dunia kesehatan kucing dikenal juga ada istilah ‘separation anxiety’ yaitu sindrom perilaku karena kucing terlalu merasa terikat dengan tuannya.

Tapi, bagaimana menurutmu? Apakah kucing bisa jatuh cinta seperti kita?

Sumber: petlogue.com

Metro TV, Mau Ke Mana?

Metro TV, Mau Ke Mana?

 

Oleh: Adnin Armas*

10Berita  – Wartawan dalam melakukan tugas tugasnya perlu memiliki integritas agar kepercayaan publik tetap diraih dan informasi yang benar bisa disajikan kepada masyarakat. Wartawan Indonesia telah membuat Kode Etik Jurnalistik. Di antara Kode Etik Jurnalistik adalah:

Pertama, Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk.

Kedua, Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Dua point di atas hanya sebagian dari Kode Etik Jurnalistik.

Dalam kehidupan yang kita alami, media tertentu saat ini sepertinya telah beralih fungsi. Di antara fungsi media tertentu saat ini adalah menjadi corong propaganda partai politik. Partai NASDEM misalnya melampiaskan syahwatnya dengan menunggangi METRO TV selama bertahun tahun.

Partai NASDEM didirikan pada tanggal 26 Juli 2011 oleh Surya Paloh, pemilik METRO TV. Sebagai Pendiri NASDEM sekaligus Pemilik METRO TV, maka kepentingan politik NASDEM menancap dalam pemberitaan METRO TV. Sekaligus lawan lawan politik NASDEM diberitakan secara tidak proporsional, tidak berimbang.

Kode Etik Jurnalistik METRO TV layak diangkat ke ranah publik. Pemilihan berita, pembahasan sudut pandang pemberitaan, pemilihan dan pemilahan nara sumber, visualisasi dan dramatisasi wacana, penggiringan opini dari METRO TV, saat ini telah menimbulkan reaksi di kalangan umat.

Banyaknya ajakan di media sosial online dan dalam berbagai aktivitas offline untuk memboikot METRO TV. Fenomena ini menunjukkan METRO TV sebagai media yang tidak berintegritas dan tidak lagi dipercaya oleh publik. Bahkan banyak tulisan di media sosial memplesetkan METRO TV menjadi METRO TIVU.

Memang, banyak fakta yang menunjukkan METRO TV adalah media yang sudah menjadi NASDEM TV. Calon calon NASDEM baik dari calon bupati (cabup), walikota (cawalkot), gubernur (cagub), legislatif (caleg) dan presiden (capres) mendapat dukungan pemberitaan berlebihan. Sedangkan lawan politiknya mendapatkan sedikit pemberitaan. Bahkan terkadang isu isu negatif lawan politik NASDEM digoreng sampai matang untuk dihidangkan ke publik.

Sebaliknya, jika ada oknum oknum NASDEM terlibat dengan kasus, maka METRO TV menghindari dan meminimalisiir pemberitaan, bahkan membela secara tersirat dan tersurat, memilih berita lain sebagai pengalihan isu.

METRO TV yang setiap saat tampil dalam ranah publik seharusnya tidak mengorbankan kepentingan publik yang jauh lebih besar dibanding agenda kepentingan sempit para elitnya.

Mengikuti eksploitasi dan kapitalisasi NASDEM terhadap METRO TV, partai baru PERINDO juga melakukan hal yang sama di RCTI, MNC TV, I NEWS dan SINDO TV. PERINDO mempropagandakan kepentingannya di televisi yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo, pendiri PERINDO sekaligus pemilik berbagai stasiun televisi itu.

Kode Etik Jurnalistik yang disebutkan di awal tulisan ini telah menjadi kata kata kosong yang tak bernilai, karena tidak dipraktekkan. KPI dan Dewan Pers seharusnya bisa berbuat lebih melihat saluran publik telah digunakan secara tidak proporsional.

Menjelang tahun politik 2018, akankah METRO TV dan jaringan MNC tetap mempertontonkan kepentingan kepentingan NASDEM dan PERINDO? Sepertinya iya.

Namun, masyarakat Zaman Now dengan media sosialnya tidak akan lagi diam pasif melihat berbagai pemberitaan jaringan MNC dan pemberitaan METRO TV yang tidak adil dan tidak berimbang.

Inisiator MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia)

Sumber : Panjimas

Lima Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Masjid Al-Aqsa

Lima Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Masjid Al-Aqsa


Moslemtoday.com : Berikut ini adalah rincian mengapa kompleks Masjid al-Aqsa di kota Jerusalem menjadi titik inti pertengkaran abadi dalam konflik Israel-Palestina :

1. Mengapa al-Aqsa begitu penting

Al-Aqsa adalah nama masjid berkubah perak di dalam kompleks seluas 35 hektar yang disebut al-Haram al-Sharif, atau Tempat Suci, oleh umat Islam, dan sebagai Bukit Kuil oleh orang Yahudi. Kompleks ini terletak di Kota Tua Jerusalem, yang telah ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO dan menjadi tempat penting bagi tiga agama Ibrahimiyah (Islam-Kristen-Yahudi).

Situs ini telah menjadi bagian wilayah yang paling banyak diperebutkan di Tanah Suci Jerusalem sejak Israel menduduki Yerusalem Timur, termasuk Kota Tua, pada tahun 1967, bersama dengan Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, konflik tersebut bahkan jauh lebih rumit sebelum munculnya negara Israel.

Pada tahun 1947, PBB menyusun sebuah rencana pembagian untuk memisahkan Palestina. Kemudian dibawah kendali Inggris, Palestina dibagi menjadi dua negara: satu untuk orang Yahudi, dan satu lagi untuk orang-orang Palestina. Negara Yahudi tersebut ditetapkan sebagai 55 persen dari tanah tersebut, dan 45 persen sisanya untuk negara Palestina.

Jerusalem, yang disana terletak kompleks al-Aqsa, saat ini berada dalam pengawasan komunitas internasional di bawah pantauan PBB. Kota ini diberikan status khusus untuk kepentingan tiga agama Ibrahimiyah, (Islam-Kristen-Yahudi).

What is al-Aqsa Mosque compound and why is it important? https://t.co/Kow9KjAjKSpic.twitter.com/C3cmGl7vYx

— Al Jazeera English (@AJEnglish) July 23, 2017


Perang Arab-Israel yang pertama pecah pada tahun 1948 setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaannya, mencaplok sekitar 78 persen tanah Palestina, dan hanya menyisakan wilayah di Tepi Barat, Jerusalem Timur dan Gaza yang berada dibawah kontrol Mesir dan Yordania.

Agresi Israel  meningkat pada tahun 1967, setelah perang Arab-Israel kedua, yang mengakibatkan pendudukan Israel di Yerusalem Timur, dan akhirnya mengklaim kepemilikan tanah Jerusalem termasuk kota Tua dan kompleks Al-Aqsa.

Agresi ilegal Israel terhadap Jerusalem Timur, termasuk Kota Tua, melanggar beberapa prinsip hukum internasional, yang menyatakan bahwa kekuasaan pendudukan tidak memiliki kedaulatan di wilayah yang didudukinya.

Selama bertahun-tahun, Israel terus mengambil langkah lebih lanjut untuk mengendalikan dan merebut Kota Tua dan Yerusalem Timur secara keseluruhan. Pada tahun 1980, Israel mengeluarkan sebuah undang-undang yang menyatakan bahwa Jerusalem adalah ibukota Israel, yang mendapat kecaman dari dunia internasional. Saat ini, tidak ada negara di dunia satupun yang mengakui kepemilikan Israel atas kota Jerusalem atau upayanya untuk mengubah susunan geografi dan demografi kota.

Warga Palestina di Jerusalem, yang jumlahnya sekitar 400.000, hanya memiliki status warga permanen, bukan kewarganegaraan, meski lahir di sana – berbeda dengan orang Yahudi yang lahir di kota tersebut. Dan sejak tahun 1967, Israel telah memulai sebuah pendeportasian kota Jerusalem dan menerapkan kondisi sulit bagi warga Palestina untuk mempertahankan status tempat tinggal mereka.

Israel juga telah membangun setidaknya 12 permukiman ilegal Yahudi di Jerusalem, yang menampung sekitar 200.000 orang Israel. Disisi lain, Israel menolak memberikan izin bangunan Palestina dan menghancurkan rumah mereka sebagai hukuman karena bangunan tidak sah.

2. Kota Suci Tiga Agama

Bagi umat Islam, Masjid Al-Aqsa merupakan tempat suci ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kompleks Masjid Al-Aqsa diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam melakukan peristiwa Isra’ dan Mi’raj.

Sementara, Orang-orang Yahudi percaya bahwa kompleks itu adalah Kuil Sulaiman yang pernah ada, namun hukum Yahudi dan Rabbi Israel melarang orang Yahudi untuk masuk ke dalam masjid Al-Aqsa dan berdoa di sana, karena perbedaan keyakinan dengan Islam.

Tembok Ratapan yang berada di sebelah barat Al-Aqsa dikenal sebagai tempat suci bagi orang-orang Yahudi, dan diyakini sebagai sisa terakhir Kuil Sulaiman Kedua. Sementara umat Islam menyebutnya sebagai Tembok Burhan dan percaya di sanalah Nabi Muhammad mengikat Buraq dalam peristiwa Isra’ dan Miraj.

3. Status Quo

Sejak 1967, Yordania dan Israel sepakat bahwa umat Islam akan memiliki kendali atas masalah-masalah di dalam kompleks tersebut, sementara Israel akan mengendalikan diluar kompleks Al-Aqsa. Orang-orang non-Muslim diizinkan masuk ke tempat itu selama jam kunjungan, tapi tidak diizinkan untuk beribadah di dalam kompleks.

Namun, gerakan-gerakan Yahudi Ortodhox mengecam kesepakatan tersebut. Mereka menentang larangan itu dan berusaha untuk terus masuk ke kompleks Al-Aqsa dan berusaha membangun kembali kuil Yahudi ketiga di dalam kompleks tersebut.

Kelompok tersebut didanai oleh anggota parlemen Israel, meski mengklaim keinginan untuk mempertahankan status quo di lokasi tersebut.

Saat ini, pasukan Israel secara rutin mengizinkan kelompok-kelompok tersebut untuk memasuki kompleks Al-Aqsa yang membuat ketakutan bagi orang-orang Palestina atas pengambilalihan Israel atas kompleks tersebut.

Pada tahun 1990, The Temple Mount Faithful menyatakan bahwa mereka akan meletakkan batu penjuru untuk Kuil Ketiga di tempat Dome of the Rock, yang menyebabkan kerusuhan dan pembantaian di mana 20 orang Palestina dibunuh oleh polisi Israel.

Pada tahun 2000, politisi Israel Ariel Sharon memasuki tempat suci yang disertai oleh sekitar 1.000 polisi Israel, dengan sengaja mengulangi klaim Israel ke daerah yang diperebutkan sehubungan dengan perundingan damai yang diperantarai Perdana Menteri Israel Ehud Barak dengan pemimpin Palestina Yasser Arafat, yang mencakup diskusi tentang bagaimana kedua belah pihak bisa berbagi Jerusalem. Masuknya Sharon ke kompleks tersebut melepaskan Intifadah Kedua, di mana lebih dari 3.000 orang Palestina dan sekitar 1.000 orang Israel terbunuh.

Dan yang paling baru di bulan Mei tahun ini, Parlemen Israel mengadakan pertemuan mingguannya di terowongan di bawah Masjid al-Aqsa, pada peringatan 50 tahun pendudukan Israel di Yerusalem Timur, “untuk memperingati pembebasan dan penyatuan Jerusalem” – sebuah langkah yang membuat orang-orang Palestina marah.

Israel terus membatasi masuknya orang Palestina ke dalam kompleks tersebut melalui beberapa metode, termasuk membuat tembok pemisah, yang dibangun pada awal tahun 2000an, yang membatasi masuknya orang-orang Palestina dari Tepi Barat ke Israel.

Dari tiga juta orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki, hanya mereka yang berusia di atas batas usia tertentu yang diizinkan masuk ke Jerusalem pada hari Jumat, sementara yang lain harus mengajukan permohonan izin keras dari pemerintah Israel. Pembatasan sudah menyebabkan kemacetan dan ketegangan serius di pos pemeriksaan antara Tepi Barat dan Jerusalem, di mana puluhan ribu orang harus melewati pemeriksaan keamanan untuk memasuki Jerusalem untuk sholat.

Langkah terakhir, pemasangan detektor logam baru, dilihat oleh orang-orang Palestina sebagai bagian dari upaya Israel untuk menerapkan kontrol lebih lanjut di lokasi tersebut, dan merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beribadah dan melanggar hukum internasional.

Presiden Mahmoud Abbas baru-baru ini mengumumkan bahwa pimpinan Palestina telah membekukan semua kontak dengan Israel karena ketegangan yang meningkat di kompleks al-Aqsa, mengatakan bahwa hubungan tidak akan berlanjut sampai Israel menghapus semua tindakannya tersebut.

4. Konflik Abadi

Ketegangan telah terjadi di dekat al-Aqsa selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2015, bentrokan pecah setelah ratusan orang Yahudi mencoba memasuki kompleks masjid untuk memperingati hari libur Yahudi.

Setahun kemudian, demonstrasi juga meletus setelah kunjungan pemukim Yahudi di kompleks tersebut selama 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan yang bertentangan dengan tradisi Palestina.

Sebagian besar bentrokan di kompleks tersebut terjadi karena pemukim Israel mencoba untuk berdoa di dalam kompleks tersebut, yang secara langsung melanggar status quo.

Selama dua minggu terakhir, pasukan Israel menembakkan amunisi, gas air mata dan peluru baja berlapis karet ke arah orang-orang Palestina yang menunjukkan tindakan yang diberlakukan, termasuk pembatasan pria Muslim di bawah usia 50 tahun dari tempat suci tersebut.

Beberapa minggu terakhir ini terjadi demonstrasi dan konfrontasi harian antara pasukan Israel dan Palestina di kompleks tersebut.

5. Konteks yang lebih besar

Al-Aqsa hanyalah sebuah wilayah kecil di Palestina, tapi ini adalah bagian inti dari konflik abadi antara Israel dan Palestina.

Meskipun masjid itu sendiri sangat penting bagi umat Islam, bahkan orang-orang Kristen Palestina telah memprotes pendudukan Israel di kompleks tersebut.

“Isu al-Haram al-Sharif berdiri sebagai katalisator simbolis, namun menjadi sangat kuat dari rutinitas ketidakadilan dan penindasan yang dihadapi orang Palestina di Jerusalem, dan ini menyebabkan letusan kemarahan dan pemberontakan yang terus berlanjut.”

Bentrokan baru-baru ini antara Israel-Palestina di dekat kompleks al-Aqsa juga menyebabkan demonstrasi dan kekerasan di seluruh Tepi Barat dan Gaza.

Dengan lebih banyak pembatasan ditempatkan pada akses orang Palestina untuk memasuki kompleks Al-Aqsa ditambah dengan tindakan pasukan keamanan Israel yang mengizinkan orang Yahudi memasuki kompleks tersebut semakin membuat ketegangan terus meningkat karena Israel secara perlahan-lahan mencaplok keseluruhan kompleks tersebut.

Pemerintah Palestina telah memperingatkan bahwa semakin lama Israel tetap pada tindakannya tersebut, maka semakin lama situasi akan semakin buruk bagi umat Islam-Yahudi-Kristen di wilayah tersebut. (DH/MTD)

Sumber : Al Jazeera, Moslem Today 

Rabu, 06 Desember 2017

Kejujuran Ka'ab bin Malik

Kejujuran Ka'ab bin Malik


10Berita , JAKARTA --  Ada sekitar 80 orang Madinah yang tidak berangkat dalam Perang Tabuk. Kebanyakan mereka adalah kaum munafik yang enggan bertungkus-lumus memperjuangkan Islam. Bagaimana bisa Ka'ab bin Malik tertinggal? Semua berawal dari keteledoran penyair itu dalam menata waktunya.

Ka'ab menceritakan, Rasulullah SAW dan rombongan pasukan Muslim berangkat dari Madinah ketika suasana masih rindang. Saat itu, mereka semua sudah dalam kondisi siap-sedia. Sementara, Ka'ab dan segelintir lelaki Madinah lainnya masih belum mempersiapkan diri.

Aku berkata dalam hati, 'Aku bisa melakukannya (bersiap ke medan perang) kapan pun aku mau.' Begitulah keengganan terus menyergapku, sementara orang-orang terus berbenah dengan serius. Maka, pada pagi harinya, Rasulullah SAW dan kaum Muslimin yang bersamanya berangkat perang, sedangkan aku belum melakukan persiapan apa-apa, kata Ka'ab tulis as-Suhaibani. 

Keengganan itu berlangsung sekitar tiga hari berturut-turut. Maka, laki-laki yang tersisa di Madinah hanyalah dari kalangan lansia, kaum munafik yang memang benci berjuang di jalan Allah, dan kalangan yang hatinya terombang-ambing seperti Ka'ab bin Malik. Padahal, saat itu Ka'ab baru saja membeli hewan tunggangan baru, sehingga tidak bisa dikatakan memiliki uzur.

Singkat cerita, Perang Tabuk usai dan pasukan Muslimin yang dipimpin Rasulullah kembali ke Madinah. Seperti biasa, sepulang dari pertempuran, Rasul mengumpulkan kaum Muslimin di masjid. Ketika itulah mereka yang urung ikut Perang Tabuk mendatangi Rasulullah untuk menuturkan alasan-alasannya.

Ka'ab mengenang jelas peristiwa itu. Dia merasa bisa saja berdalih macam-macam di hadapan Rasulullah SAW dan jamaah. Namun, kesedihan merundung dirinya.

Hilanglah dari diriku segala pikiran yang batil hingga aku benar-benar mengetahui bahwa aku tidak akan selamat dari beliau dengan cara dusta selamanya. Maka aku bertekad bersikap jujur kepada beliau.

Ka'ab menuturkan, saat melihat wajah Rasulullah tersenyum dengan senyuman orang yang marah. Rasul berkata, Kemarilah. Apa yang membuatmu tidak ikut? Bukankah kamu telah membeli kendaraanmu?

"Benar, sesungguhnya saya, demi Allah, seandainya saya duduk menghadap orang selain Anda, saya yakin akan lolos, karena saya telah diberi kemampuan mendebat. Tapi, jika hari ini saya menceritakan kepada Anda cerita dusta, yang dengannya Anda bisa merelakan saya, tentu Allah akan menjadikan Anda murka terhadap saya."

Dan apabila saya menceritakan kepada Anda cerita benar, pasti karenanya Anda akan murka terhadap saya. Sesungguhnya, dengan kejujuran itu saya mengharapkan pemberian maaf dari Allah, jawab Ka'ab.

Sanksi

Rasulullah pun mengakui kejujuran Ka'ab. Namun, sejak saat itu hingga 50 hari penuh berikutnya, Rasul melarang kaum Muslim berkomunikasi dengan Ka'ab. Dua Muslim lainnya, yang pernah ikut dalam Perang Badar, juga mengalami nasib serupa Ka'ab.

Selama 50 hari itu, Ka'ab merasa hidupnya tersiksa sangat berat. Rasulullah  enggan melihat wajahnya. Seluruh kaum Muslim menghindari menjawab salamnya. Dalam kondisi demikian, Ka'ab menerima surat dari Raja Ghassan, salah satu pentolan kaum musyrik.

Dalam surat itu, Raja Ghassan mengajak Ka'ab bergabung dengannya lantaran Rasulullah sendiri sudah mengeksklusi Ka'ab. Bahkan, Rasulullah juga sempat memerintahkan ketiga pria itu, termasuk Ka'ab, menjauhi istri mereka masing-masing. Namun, jawaban Ka'ab untuk surat dari Raja Ghassan itu jelas: begitu surat itu selesai dibacanya, Ka'ab langsung melempar surat itu ke tungku api.

Demikianlah kesabaran dan keteguhan iman Ka'ab diuji. Begitu gembira hati Ka'ab ketika masa 50 hari itu usai. Saat itu, mereka bertiga diterima Rasulullah di masjid.

Ketika aku mengucapkan salam kepada Rasulullah, beliau bersabda dengan wajah yang berseri-seri karena gembira. 'Bergembiralah dengan hari terbaik yang terbaik yang pernah melewati hidupmu semenjak kamu dilahirkan oleh ibumu.' Apabila Rasulullah bergembira, wajahnya bersinar seolah-olah wajah beliau secerah rembulan.

Kemudian, turunlah surah at-Taubah ayat 117-119. Ayat ke-118, Allah menyebutkan ihwal tiga pria Madinah ini, termasuk Ka'ab bin Malik. Betapa suka cita perasaan Ka'ab mengetahui Allah tidak memasukkannya ke dalam golongan orang-orang fasik, yang sengaja meninggalkan gelanggang jihad dengan pelbagai dalih. Buah kejujurannya adalah diterimanya taubat Ka'ab oleh Allah.

Tidak ada sesuatu pun yang lebih menyedihkanku daripada aku mati lalu Rasulullah tidak sudi menshalatiku atau Rasulullah meninggal dunia sehingga aku tetap diperlakukan demikian (dieksklusi) oleh masyarakat, kata Ka'ab.

Sumber:Republika.co.id 

Aksi Protes Pecah di Palestina Menjelang Pengumuman Trump Terkait Status Kota Jerusalem

Aksi Protes Pecah di Palestina Menjelang Pengumuman Trump Terkait Status Kota Jerusalem



10Berita : Aksi protes telah pecah di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas keinginan Presiden AS Donald Trump yang akan mengumumkan keputusan AS untuk mengakui kota Jerusalem sebagai ibukota Israel.

Ratusan orang Palestina turun ke jalan di Kota Gaza pada hari Rabu, membawa spanduk yang mencela Trump, beberapa jam menjelang deklarasi yang akan diumumkan Trump terkait status kota Jerusalem dan pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Deklarasi tersebut, yang dijadwalkan akan diumumkan Rabu malam ini akan tetap diambil Trump di tengah kecaman dunia internasional dan pemimpin Arab atas keputusan tersebut.

Berbicara kepada Al Jazeera dari Gaza, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menggambarkan keputusan Trump sebagai “agresi nyata terhadap umat Islam”.

“Kami menyerukan penghentian keputusan ini sepenuhnya karena ini akan mengantarkan pada awal masa transformasi yang mengerikan, tidak hanya di tingkat Palestina tapi juga di wilayah secara keseluruhan. Keputusan ini berarti pengumuman resmi untuk mengakhiri proses perdamaian.”

Bernard Smith dari Al Jazeera, yang melaporkan langsung dari Gaza mengatakan bahwa orang-orang tidak mau menunggu pengumuman tersebut dan mereka secara spontan telah berkumpul untuk memprotes rencana tersebut.

‘Bola api’

“Ini adalah indikasi tentang apa yang mungkin terjadi setelah Trump mengumumkan keputusannya. Orang-orang di sini membandingkan demonstrasi ini sebagai bola api kecil yang akan bergulung dan berubah menjadi bola api yang jauh lebih besar di kemudian hari,” ungkap Smith melaporkan.

“Langkah AS tampaknya telah menyatukan kembali orang-orang Palestina yang berselisih. Hamas dan faksi-faksi yang lebih kecil di Gaza telah memberikan dukungan penuh kepada gerakan Fattah yang memimpin otoritas Palestina saat ini dibawah Mahmoud Abbas dalam penentangan mereka terhadap langkah AS,” laporan Smith.

Jerusalem tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina yang abadi karena rakyat Palestina menilai kota Jerusalem sebagai ibukota Palestina. Sementara Israel juga mengklaim kota Jerusalem sebagai ibukota negaranya. (DH/MTD)

Sumber : Al Jazeera

Saat Buya Hamka Ditanya, “Kenapa di Mekkah Banyak Wanita Nakal?”, Jawaban Beliau Sungguh Mengejutkan

Saat Buya Hamka Ditanya, “Kenapa di Mekkah Banyak Wanita Nakal?”, Jawaban Beliau Sungguh Mengejutkan


10Berita - Seorang ulama dengan pemikiran yang mendalam akan mampu menjawab setiap pertanyaan dengan hikmah. Bahkan terhadap pertanyaan yang menyudutkan agamanya sekalipun.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Buya Hamka ketika ditanya oleh seorang laki-laki yang terlihat begitu menggebu-gebu.

“Subhanallah Buya, sungguh saya tidak menyangka. Ternyata di Makkah itu ada wanita nakal, Buya. Kok bisa yah Buya? Ih ngeri.” ucapnya.

Dengan tenang dan tidak terbawa emosi, Buya Hamka justru menjawab, “Oh ya? Saya baru saja dari Los Angeles dan Newa York. Dan Masya Allah, ternyata di sana tidak ada wanita nakal.”

Nampak merasa aneh dan heran, laki-laki itu membantah Buya Hamka, “Ah mana mungkin Buya! Di Makkah saja ada kok. Pasti di Amerika jauh lebih banyak lagi.”

“Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari,” ucapnya sembari tersenyum teduh.

Jadi meskipun seseorang pergi ke Makkah yang notabene tanah suci, namun yang diburu dan dicarinya hanyalah hal yang buruk, maka syetan dari golongan manusia dan jin akan menuntunnya ke arah keburukan tersebut. Sementara jika seseorang mencari kebaikan meskipun ke Los Angeles dan New York, maka segala kejelekan pun akan tersembunyi dan enggan untuk muncul.

Oleh karenanya sebagai seorang muslim yang baik, hendaknya senantiasa mengedepankan prasangka yang baik, itikad yang baik dan harapan yang baik.

Ketahuilah sesungguhnya Allah akan mempertemukan kita semua dengan hal yang baik jika niat awal kita adalah mencari kebaikan. Allah pun akan menuntun kita berkumpul dengan orang yang baik, di tempat yang baik serta kesempatan yang baik.

Wallahu a’lam

Sumber: kabarmakkah.com

Bahkan Pendukung Jokowi pun Tinggalkan Abu Janda

Bahkan Pendukung Jokowi pun Tinggalkan Abu Janda



10Berita - Sungguh malang nasib Abu Janda. Usai babak belur saat tampil di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/12) malam, tak hanya umat Islam alumni 212 yang menyerangnya. 



Kini, pemilik nama Permadi Arya itu juga dikecam pendukung Presiden Jokowi. Hal itu terlihat dalam cuitan @ridlwanjogja:



Saya ga rela semua pendukung Jokowi diasosiasikan mirip abujanda deni dan anandasukarlan.

Siapa mereka kok seolah olah jadi wajah utama pendukung Jokowi. Cara jawane : kowe sopoo lee



Ridwan Jogja selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Jokowi. Abu Janda sendiri juga kadung ditasbihkan sebagai pegiat media sosial yang mendukung Jokowi. Cuitan-cuitannya selama ini secara jelas memperlihatkan keberpihakannya. 

Menarik menanti nasib Abu Janda di kemudian hari. Akankah dia disingkirkan dari barisan pendukung Jokowi di dunia maya?

Sumber: Wajada