OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 20 Desember 2017

Penampakan Ayam Termahal di Dunia. Satu dari Indonesia, Satu dari Perancis, Harganya Gila-gilaan

Penampakan Ayam Termahal di Dunia. Satu dari Indonesia, Satu dari Perancis, Harganya Gila-gilaan

10Berita - Informasi satu ini mungkin akan membuat kamu tercengang, terutama bagi para pecinta makanan berbahan utama ayam. Karena daging ayam yang begitu lezat saat dicampur dengan berbagai bumbu masakan ini ternyata ada yang berasal dari ayam termahal di dunia, lho. Nah, ayam termahal di dunia ini sebenarnya terdiri dari dua ayam yang menyandang predikat tersebut yaitu ayam cemani dari Indonesia dan ayam bresse dari Perancis.

Wah, kalau namanya ayam ‘termahal’ artinya ‘paling mahal’ ya? Bukankah, seharusnya yang paling mahal itu terdiri dari satu ayam saja?


Baik ayam cemani maupun ayam bresse, keduanya memiliki alasan tersendiri kenapa layak menyandang predikat sebagai ayam termahal di dunia. Ada yang berdasarkan mitos karena membawa keberuntungan bagi pemiliknya dan ada juga karena dilihat dari kualitas dagingnya. Lalu, mana yang menurut kamu pantas mendapatkan predikat itu? Simak ulasannya Hipwee News & Feature berikut ini.

Ayam cemani yang berasal dari Indonesia ini ditaksir seharga 20-40 jutaan, lho. Karena bentuknya yang langka dan mencuri perhatian

serba hitam via greenfirefarms.com

Ayam mahal yang sering disebut sebagai ayam seharga mobil sport ini berwarna hitam seluruhnya. Mulai dari mata, paruh, hingga lidahnya berwarna hitam. Begitupun dengan bulu-bulu yang menyelimuti tubuh ayam ini. Bahkan, bagian dalam ayam seperti tulang, daging, dan organ-organ tubuhnya juga berwarna hitam, lho. Dilansir dari Kompas, hal ini terjadi karena kondisi alami yang disebut dengan fibromelanosis.

Advertisement

Sebuah penelitian Ben Dorshorst dari Uppsala University di Swedia mengungkapkan kalau tubuh hitam ayam cemani merupakan hasil mutasi genetik yang memunculkan kondisi fibromelanosis. Mutasi pada gen tersebut menyebabkan ekspresi berlebihan potein sebagai pembentuk melanosit dan perkembangan ayam cemani saat masih berbentuk embrio. Oleh karena itu, tubuh dan organ dalam ayam cemani berwarna hitam.

Lalu, sejak kapan ayam cemani ada? Nah, ayam cemani sudah muncul dalam teks kuno China abad ke-16

bagian dalamnya pun juga hitam via modernfarmer.com

Ayam cemani memang berasal dari Indonesia, namun sudah mulai disebut dalam literatur sejak abad ke-16 dalam teks kuno China. Seorang penjelajah dunia – Marcopolo pada 1298 telah menyebutkan ayam cemani yang berambut seperti kucing, hitam, dan memproduksi telur dengan kualitas terbaik. Di balik mahalnya ayam cemani ini, katanya memiliki mitos siapapun yang memilikinya akan beruntung. Selain itu, ayam cemani juga dikatakan bisa menolak bala dari makhluk halus.

Tertarik memilikinya? Kamu harus mengeluarkan uang yang tak murah

ada mitosnya! via www.amusingplanet.com

Advertisement

Dilansir dari Business Insider (4/4/2017), Paul Bradshaw dari Greenfire Farms Florida mengatakan bahwa harga ayam ini mahal karena ayamnya langka dan sulit berkembang biak. Di sisi lain, tak hanya kolektor ayam saja yang mengincarnya, tapi juga para pakar anatomi dan genetika juga tertarik. Harga satu ekor ayam bisa dikenakan harga sebesar US$ 2.500 atau sama dengan Rp 33,3 juta. Bahkan, ayam cemani bisa diharga hingga Rp 40 juta per ekor, lho!

Berbeda dengan ayam cemani, ayam bresse dari Perancis ini mirip seperti ayam lainnya. Hanya saja dagingnya lebih berkualitas

favoritnya presiden Perancis via greenfirefarms.com

Berbeda dengan ayam cemani, ayam bresse memiliki bentuk yang hampir sama dengan ayam lain. Bentuknya terdiri dari berbadan putih, kaki berwarna biru, dan berdada merah. Ayam ini memiliki nama sesuai dengan daerah asalnya diternakan yaitu di Bresse, Perancis. Dahulu, ayam bresse diberikan kepada para tentara sebagai hadiah atas perjuangannya.

Selain itu, ayam bresse yang juga menjadi favorit Presiden Perancis Emmanuel Macron ini mulai terkenal pada abad 19 karena warnanya yang sama dengan bendera Perancis yaitu kaki biru, badan putih, dan jengger berwarna merah. Dilansir dari CNN, baru sekitar 60 tahun lalu ayam bresse mendapatkan sertifikasi AOC yang diakui di seluruh Uni Eropa. Dengan demikian, ayam bresse sekelas dengan champagne, ham dari Parma, dan keju dari Stilton.

Karena dagingnya yang berkualitas, tentu menernakkan ayam bresse tidak sembarangan. Mulai dari pakan hingga tempat ternaknya harus terjamin

ayam berkualitas via gooddayrome.com

Untuk menghasilkan daging ayam berkualitas, para peternak tidak sembarangan melakukannya. Ayam-ayam tersebut harus diberi pakan yang berasal dari produk lokal di wilayah tersebut setiap hari. Sedangkan untuk tempat ternaknya, ayam bresse diletakkan bukan di kandang seperti ayam biasanya, tapi di hamparan luas dengan setiap ayam memiliki ruang gerak 10 meter.

Untuk harga, anakan ayam bresse dapat dibeli seharga US$2,40, sedangkan anakan ayam biasa umumnya seharga US$0,35 per ekor. Selain itu, terdapat perlakuan khusus bagi ayam bresse sebelum disembelih yakni harus dimasukkan ke kandang kayu dengan cahaya yang redup. Mereka diberi makan, istirahat, dan bersantai.

Tak hanya pakan dan perlakuan saya yang berbeda dari ayam lainnya, ayam bresse akan disimpan dengan cara istimewa yaitu dibungkus dalam kain linen sampai melingkari rapat ke seluruh tubuh ayam. Dengan demikian, daging ayam bresse akan awet dan membuat penyebaran lemak dalam daging ayam merata.

Dari penjelasan tadi, mana yang menurut kamu paling pantas menyandang predikat sebagai ayam termahal di dunia? Silahkan berikan komentarmu, ya!

Sumber : Hipwee

Ini resep ayam bakar cita rasa restoran yang gampang buat kamu coba

Ini resep ayam bakar cita rasa restoran yang gampang buat kamu coba

10Berita - Bagi sebagian yang ingin merayakan malam Tahun Baru bersama keluarga tentu mengadakan berbagai kegiatan, salah satunya adalah dengan melakukan bakar-bakar entah itu seafood ataupun ayam.

Nah untuk bisa menikmati ayam bakar dengan cita rasa ala restoran, Chef William membagikan resepnya untuk kamu. Berikut cara membuatnya.

Bahan
- 2 sdm minyak bumbu halus
- ½ cangkir santan
- 500 gr dada ayam segar dengan kulit
- 1 sdt garam
- ½ sdt merica
- 100 ml kecap manis
- 1 buah jus jeruk limau

Bumbu halus
- 10 siung bawang merah
- 8 siung bawang putih
- 14 buah cabe merah besar
- 8 biji kemiri, disangrai
- 2 cm kunyit, kupas bersih
- 120 ml minyak

Cara membuat bumbu halus
1. Masukkan semua bahan-bahan ke dalam blender, termasuk minyak, lalu giling sampai halus
2. Panaskan minyak ke dalam pan dengan api sedang. Masukkan bumbu yang telah dihaluskan, lalu tumis sampai harum dan matang
3. Matikan api, lalu sisihkan bumbu.

Cara membuat ayam bakar
1. Bumbui ayam dengan garam dan merica
2. Ambil 1 sendok makan bumbu halus, sisanya tumis dengan minyak panas dalam panci sebentar sampai harum
3. Masukkan santan dan aduk sampai rata
4. Masukkan ayam, aduk pelan-pelan. Lalu, masak menggunakan api kecil, dengan panci tertutup sampai matang
5. Keluarkan ayam dari panci, lalu sisihkan
6. Campurkan kecap manis, sisa bumbu dan jus jeruk limau dalam mangkuk. Lalu, aduk sampai rata menjadi bumbu oles
7. Olesi ayam dengan bumbu oles sebelum dibakar di atas grill yang panas;
8. Panggang ayam sampai berwarna kecokelatan dan harum. Bila sudah, angkat ayam dan sajikan di atas piring bersama bumbu halus.

Sumber : Brilio.net

Menyoal Demonstrasi: Logika Terbalik Para Pengklaim Sebutan “Salafi”

Menyoal Demonstrasi: Logika Terbalik Para Pengklaim Sebutan “Salafi”

10Berita – Semua tahu daging babi itu haram. Semua juga sepakat kalau turunannya, olahannya, sekecil apapun bentuknya, haram juga hukumnya. Ini logika yang kita pakai.

Sayangnya, logika seperti ini tidak dipakai kaum yang sering mengklaim dirinya sebagai ‘Salafi’. Terutama dalam masalah demokrasi. Hukum demokrasi mereka tegas mengharamkannya, tetapi turunan demokrasi, hasil-hasilnya, mereka menikmatinya. Menghukumi para penguasa negeri demokrasi sebagai ‘ulil amri’. Dan menuduh para pengkritik penguasa, yang sejatinya berjuang untuk Islam, sebagai kaum ‘khawarij’.

Sayangnya, sikap seperti ini banyak mereka tunjukkan justru saat penguasanya cenderung sekuler. Saat penguasanya Muslim, mereka tidak konsisiten, dan ikut-ikutan kaum sekuler menggoyang penguasa. Apa yang terjadi di Mesir adalah contoh nyata. Saat Mursi dikudeta mereka diam saja, saat Al-Sisi didemo, mereka bilang haram hukumnya.

Saya tidak tahu pasti alasan kaum pengklaim sebutan ‘Salafi’ bersikap seperti ini. Dari survey acak yang saya lakukan, dan hasil interaksi dengan mereka, saya menduga ini karena kekurang-pahaman mereka tentang dunia politik, atau istilah kerennya siyasah syar’iyyah. Tidak sampai di pikiran mereka, bagaimana jika para penguasa ini ‘ditunggangi’ musuh-musuh Islam. Bagaimana jika ternyata, ‘Salafi’ ini dimanfaatkan penguasa untuk memuluskan agenda pribadi mereka. Tetapi jika pun mereka tidak paham politik, mestinya jangan banyak berkomentar, karena akan kelihatan tidak profesional. Persis seperti Abu Janda, yang ‘gak ono pinter-pintere blass’ itu.

Semua sepakat, jika ada orang lain ingin merebut dan menempati rumah kita, kita wajib mempertahankannya. Apalagi rumah kita juga sah secara legal, lengkap dengan Sertifikat dan IMB-nya. Bahkan jika orang terus memaksa, maka tetangga, saudara, msayarakat akan dengan sukarela membantu kita.

Tetapi pengaku ‘Salafi’ tidak sepakat dengan ini. Untuk urusan Palestina, mereka menyuruh orang Palestina, sang pemilik rumah yang sah untuk pergi, dan memberikan tanah tumpah darah mereka kepada Yahudi. Alasannya bisa macam-macam. Mungkin salah satunya untuk I’dad, persiapan berjihad merebut kembali tanah Palestina. Tetapi, kaum pengaku ‘Salafi’ mana punya pengalaman Jihad, wong kaum Jihadis banyak mereka hukumi sebagai ‘khawarij’. Lagi-lagi, mereka tidak profesional, tidak mampu menyatukan kata dan perbuatan. Dan beginilah mentalitas Abu Janda, manusia ‘gak ono pinter-pintere blass’ itu.

Saya tidak tahu pasti, apakah mereka bisa memahami ayat 19 surat At-Taubah. Karena prakteknya jauh panggang dari api. Pengklaim ‘Salafi’ tampak lebih dominan hanya dari taklim ke taklim, tetapi minim aksi solidaritas dunia Islam. Jikapun tampak kegiatan outdoor, rata-rata fasilitasnya cukup wah, seperti program Muslim Family Land itu. Ustadz-ustadz merekapun, paling jauh tampak tidur di kursi, tetapi kursi bandara, sementara ustadz ‘Non Salafi’ sering tampak tidur di tikar rumah-rumah pedalaman.

‘Ala kulli hal, pengaku diri sebagai kaum ‘Salafi’ adalah salah satu elemen umat ini. Mereka eksis, memiliki kontribusi riil, dan menjadi bagian integral ummat. Mari doakan mereka dalam kebaikan, agar berubah cara berfikir dan bertindaknya. Meyakini bahwa Islam tegak melalui berbagai pengorbanan, bukan sekedar taklim ke taklim. Memahami bahwa perjuangan Islam berasa nikmat saat diliputi banyak keterbatasan, bukannya dengan pelbagai fasilitas ‘wah’ dan perut terus-terusan kenyang. Wallohu a’lam.

Penulis: Madi Hakim

Sumber :kiblat.netEramuslim

 : 

Berbakti Pada Bunda tak Mengenal Waktu

Berbakti Pada Bunda tak Mengenal Waktu

10Berita – Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan RA, harga sebuah pokok kurma sedang mahal-mahalnya. Pokok kurma, menjadi komoditas yang paling dicari. Sebab harga pokok pohon kurma saat itu bisa mencapai seribu dirham. Sebuah harga yang amat tinggi dengan keuntungan yang amat besar.

Bagian pangkal kurma ini berwarna putih, berlemak dan bisa dimakan dengan madu. Orang-orang akan memperebutkannya untuk dijual demi keuntungan yang besar. Tetapi ada satu anak muda yang melihat ada keutungan lain yang jauh lebih besar.

Adalah Usamah bin Zaid, kemudian bergegas menuju pohon kurmanya. Lantas ia menebang pohon kurma itu dan mencabut bagian akarnya. Jika orang lain akan segera menuju ke pasar, lain halnya dengan Usamah.

Ia membawa pangkal kurma yang mahal itu ke rumah ibunya dan memberikannya kepada sang bunda.
Melihat perlakuan Usamah, para sahabatnya merasa keheranan. “Usamah apa yang engkau lakukan? padahal engkau tahu pokok kurma kini harganya menjadi seribu dirham.” Usamah dengan amat ringan menjawab, “Ibuku menghendakinya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya.”

Itulah akhlak Usamah terhadap ibunya. Apa saja permintaan sang bunda, tidak ada kamus penolakan untuk memenuhi keinginan wanita yang telah melahirkannya itu. Usamah adalah panglima perang muda yang berumur 17 tahun saat ditunjuk Nabi Muhammad SAW mengemban amanah berat itu. Ibunya adalah Ummu Aiman. Salah satu sahabiyah yang cukup disegani.

Adakah hari ini Usamah-Usamah lain? yang bergegas segera ketika sang bunda meminta sesuatu atau meminta tolong sang anak melakukan sesuatu?
Mungkin kita harus berkaca kepada Usamah. Betapa baktinya kepada ibunya mengalahkan keuntungan seribu dirham di depan mata. Kita tentu paham jika saat kita kecil dulu termasuk saat kita belum mengingatnya, seorang ibu akan rela mendahulukan sang anak dan mengabaikan kebutuhannya. Seorang ibu mungkin lupa cara berdandan karena setiap hari harus menggendong sang anak, mengganti popok, membersihkan bekas air kencing, menyusui dan menemani sang anak bermain seharian.

Dunia digital semakin menambah godaan panjang dalam berbakti kepada ibu. Gawai (gadget) kini telah merenggut banyak waktu kita dibanding waktu untuk sekadar mengajak sang ibu berbicara, mendengar apa yang ibu lakukan seharian ini, sembari berbaring manja di pangkuan ibu untuk mengeluhkan pekerjaan-pekerjaan kita.
Ada keutamaan besar tentu saja dalam agama ini dalam berbakti kepada ibu dan ayah kita. Abdullah bin Mas’ud RA berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Amalan apa yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab, ‘Shalat pada waktunya.’ Aku melanjutkan, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Berjihad di jalan Allah’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hierarki, berbakti kepada ibu dan ayat senilai besarnya dengan shalat tepat waktu dan jihad di jalan Allah SWT. Dala hadis lain, Rasulullah SAW menegaskan betapa besar bakti kepada ibu dan bapak senilai dengan jihad.

Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu meminta kepada beliau untuk berjihad. Maka beliau bersabda, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” ia menjawab, “Ya.” Beliau pun bersabda, “Maka bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada keduanya.” (HR Bukhari dan Muslim).Lalu dengan begitu besarnya keutamaan berbakti kepada ibu dan ayah, masihkah kita menyia-nyiakan kesempatan besar untuk berbakti ini?

Kesempatan besar berbakti ini juga menjadi perhatian dari lembaga Sahabat Yatim Indonesia. Sayati membuka kesempatan kepada para donatur untuk mempersembahkan bakti kepada Ibunda dengan mengikutsertakan Ibunda para donatur di Program Wakaf Pesantren Tahfidz Yatim. Dengan kampanye “Saatnya Beri Kado Terindah Berupa Rangkaian Pahala Tanpa Putus untuk Bunda Tercinta”. Wakaf atas nama ibunda kanung para donatur dengan nilai satu lembar sertifikat Wakaf Rp 1.000.000.
Donatur dapat berpartisipasi dalam kampanye ini melalui Rekening Wakaf Bank BRI 2136 0100 0174 305 atau CIMB Niaga Syariah 7042 858 999 atas nama Yayasan Sahabat Yatim Indonesia dan konfirmasi call center Sayati di 021-53126107. Sayati berharap, partisipasi para donatur terhadap pembangunan pesantren tahfidz yatim ini menjadi pelecut semagat generasi muda yang cinta Alquran, juga penuh semangat membangun negeri.

Sumber : Eramuslim

Tanggapi Veto AS, Sekjen Ulama Dunia: Itu Terorisme Dunia

Tanggapi Veto AS, Sekjen Ulama Dunia: Itu Terorisme Dunia

Syaikh Ali Qara Daghi, sekjen Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS)

10Berita – Doha. Sekretaris Jendral Ikatan Ulama Muslim Sedunia (IUMS), Syaikh Ali Qaradaghi, turut bersuara terkait penggunaan Hak Veto Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi Al-Quds. Menurutnya, hal itu merupakan tindak terorisme sekaligus ancaman bagi dunia secara keseluruhan.

“15 Anggota DK PBB berkumpul, 14 di antaranya setuju terhadap draf resolusi Al-QUds, sedangkan satu anggota (AS) menolak yang otomatis draf gugur. Bukankah itu terorisme, tidak menghormati dan ancaman atas aspirasi seluruh bangsa?” katanya melalui akun twitter, seperti dilansir dari aa.com.tr/ar, Selasa (19/12/2017).

Sebelumnya, Senin (18/12) AS menggunakan Hak Veto atas draf resolusi DK PBB tentang Al-Quds. Jika lolos, draf tersebut yang akan membatalkan keputusan dan klaim Presiden Donald Trump yang menyebut Al-Quds sebagai ibukota bagi entitas zionis, Israel.

Dalam draf disebutkan, “Segala keputusan dan tindakan yang bertujuan mengubah identitas maupun status kota Al-Quds, atau mengatur komposisi penduduk di kota suci itu, tidak memiliki landasan hukum. Secara otomatis akan batal berdasarkan resolusi DK PBB yang relevan.”

Dilanjutkan, “Seluruh negara diharapkan untuk menahan diri dari mendirikan misi diplomatik di kota suci Al-Quds. Atau sesuai dengan resolusi DK No. 478 Tahun 1980. Semua pihak diminta untuk mematuhi resolusi tersebut dan tidak melakukan tindakan yang menentang.”

AS Kehilangan Netralitas

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki, menyebut penggunaan Veto semakin menegaskan bahwa Washington kehilangan netralitasnya. Dalam keterangan resminya, Kemenlu juga menyampaikan penyesalan atas gagalnya draf yang telah disetujui oleh 14 anggota tersebut.

“Penggunaan veto oleh AS terhadap draf resolusi tersebut tidak menghormati hukum dan legalitas internasional. Sementara semua negara diminta untuk mematuhi seluruh resolusi DK yang relevan terkait Al-Quds. Veto semakin menjelaskan bahwa AS kehilangan netralitasnya,” seperti tertulis dalam pernyataan Kemenlu.

Pada kesempatan tersebut, Kemenlu juga menegaskan sikap dukungan terhadap pemerintah dan rakyat Palestina. “Turki akan terus bersama pemerintah dan rakyat Palestina. Kami juga akan terus mendukung semua perjuangannya di seluruh forum internasional, terutama di forum Majelis Umum PBB,” tambahnya. (whc/dakwatuna)

Sumber: Anadolu Ajansi Arabic

Bingung Menghadapi Orang Tua Kita yang Sudah Lansia dan Keras Kepala? Coba Cara Ini

Bingung Menghadapi Orang Tua Kita yang Sudah Lansia dan Keras Kepala? Coba Cara Ini


10Berita - Senang rasanya mendengar ibu-ibu curhat tentang orang tua mereka, karena saya sendiri sudah tidak lagi memiliki kedua-duanya,  baik  kedua orang tua saya sendiri maupun kedua orang tua suami saya telah lama berpulang. Ada rasa iri kalau melihat teman-teman yang masih mempunyai orang tua.

Teman-teman saya yang rata-rata sangat sayang kepada orang tuanya tersebut, suka bingung bagaimana cara menghadapi orang tua mereka yang kadang suka cerewet, keras kepala dan susah sekali di beritahu padahal untuk kepentingan dan keselamatan mereka sendiri.

Seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila sudah memasuki usia 60 tahun ke atas dan merupakan salah satu fase yang nantinya akan kita lalui.

Dr. Petrin Redayani LS, SpKJ menuturkan lansia merupakan salah satu fase yang krisis, karena pada saat itu terjadi perubahan fisik  (otot melemah dan lambat berpikir), perubahan emosional yang terkadang menjadi lebih sensitif, serta menjadi kurang aktif ( yang tadinya bekerja sekarang sudah pensiun).

Merawat mereka yang lanjut usia, memang berbeda dengan merawat yang muda karena sifat semasa dia masih muda akan menjadi sifatnya di waktu tua nanti. Dan yang paling pantas merawat orang lanjut usia adalah anaknya sendiri bukan orang yang di gaji. Karena anak lebih banyak mengerti tentang sifat orang tuanya di banding orang lain.

Serba salah,” di kasi tahu salah, nggak di kasi tahu makin salah”.  Begitu kata Risa teman saya. Risa pun bercerita bahwa, bapaknya yang berusia mendekati usia tujuh puluh tahun, kita sebut saja namanya pak Karto,  sangat susah di beritahu dan merasa kalau fisik dan ingatannya masih seperti  masih muda saja.  Setiap kali bepergian selalu ingin sendiri tanpa mau di temani.

Pernah suatu hari pak Karto yang tinggal di  kompleks perumahan nan asri ini,  berenang di kolam renang yang  letaknya tidak terlalu jauh dari kediamannya. Tapi kalau dengan berjalan kaki lumayan pegel. Kolam renang tersebut pun di tempuh pak Karto dengan berjalan kaki, begitu sampai,  diapun langsung berenang.

Selesai berenang pak Karto masih berjalan menuju ke rumahnya, di tengah perjalanan tiba-tiba  ia merasa pusing dan jatuh tak sadarkan diri.

Beruntung  ada  satpam komplek yang menolong dan langsung membawanya ke rumah sakit, ternyata pak Karto yang mengidap diabet ini belum sarapan dari pagi. Perginya juga nyolong-nyolong karena takut dilarang, yaitu pada saat si istri membuat sarapan, pak Karto langsung kabur.

Lain lagi cerita Titi, “bapak gue juga keras kepala ampuuun”. Bapaknya yang berusia diatas tujuh puluhan dan sudah pernah kena stroke ini malah pernah hilang entah kemana.

Seharian hilang, sehingga membuat sekeluarga panik dan hampir saja melaporkan kejadian tersebut ke polisi, untungnya menjelang maghrib papanya Titi kembali ke rumah. Ketika di tanya, ia mengatakan ingin jalan-jalan sendiri saja pakai bis, tapi ternyata pulangnya lupa bin bingung di mana rumahnya. Walaaahh bapak.

Saya sendiri yang sudah tidak mempunyai orangtua, tapi saudara-saudara saya banyak yang masuk kategori Lansia, juga suka bingung menghadapi mereka. Terutama saudara perempuan, mereka lebih sensitif.

Berbicara dengan mereka juga harus hati-hati,  sedikit saja salah mereka tersinggung, keras sedikit mereka tersinggung. Lucunya lagi kalau mereka suka lupa apa yang telah di omongin dan kalau di tanya selalu mengelak tidak pernah ngomong seperti itu.

Akhirnya kita yang belum mamasuki usia lansia harus mengalah, karena percuma juga di lawan, mereka tetap pada pendiriannya. Toh suatu hari nanti kita juga akan memasuki usia lansia.

Memang rata-rata menghadapi seseorang yang berusia lanjut yang sudah memasuki usia 60 tahun, bukan  orang tua kita saja, mungkin juga saudara atau teman-teman agak berbeda cara kita menyikapinya. Rata-rata mereka lebih sensitif. Jadi kita harus membedakan cara berbicara dengan mereka di banding berbicara dengan seumuran ataupun yang lebih muda.

Mungkin bagi lansia yang masih sehat fisiknya, sebaiknya di beri kegiatan ataupun pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Agar mereka masih punya rasa “percaya diri”, sehingga bisa mengurangi rasa sensitifnya, juga agar tidak bingung di rumah seharian tanpa ada kegiatan, sehingga membuat mereka seperti orang yang tidak produktif.

Sewaktu saya liburan ke Jepang beberapa tahun yang lalu, banyak sekali saya melihat lansia-lansia yang masih bekerja. Ada yang berkerja sebagai kasir, mencabut rumput di depan kuil-kuil, malah kamar hotel di tempat saya menginap juga di bersihkan oleh lansia yang badannya sudah mulai membungkuk. Tentunya ini bagi lansia yang masih kuat fisik dan ingatannya.

Di negara kita sendiri sangat jarang kita melihat lansia yang masih berkerja. Apa karena kita  beranggapan bahwa penduduk lansia lebih di pandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya dan kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat. Atau masalah budaya kita yang mengatakan, sebaiknya orang tua di rumah saja nemenin cucu.

Bagi kita-kita yang nantinya juga akan memasuki usia lansia, lebih baik  mempersiapkan diri .  Baik siap dalam segi fisik maupun fsikisnya, yaitu dengan banyak menambah pengetahuan, mencari kegiatan yang menyenangkan serta menjaga kesehatan.

Agar nantinya tidak menjadi beban keluarga,  serta bisa  mengurangi sifat-sifat lansia seperti yang saya uraikan di atas sehingga tidak membikin bingung keluarga terutama anak-anaknya.

Sumber: kompasiana.com

Negeri Ditimpa Musibah, Ini Ciri-cirinya

Negeri Ditimpa Musibah, Ini Ciri-cirinya

10Berita - MUSIBAH yang menimpa manusia sebenarnya adalah karena dosa dan maksiat yang mereka perbuat. Begitupun dengan musibah yang menimpa suatu negeri.

Musibah yang menimpa suatu kaum atau negeri sebenarnya sudah ada sejak dahulu, bahkan dikisahkan di dalam al Quran.

Salah satu surat dalam Al-Quran yang paling banyak mengisahkan tentang bencana adalah di surat Az-Zariyat, khususnya mulai ayat 31 sampai ayat 46, yang menceritakan secara runut tentang bencana yang menimpa kaum lima nabi terdahulu. Berikut terjemahan dari surat Az-Zariyat ayat 31-46 :

Ibrahim bertanya: “Apakah urusanmu hai para utusan? 32. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth)agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah. 33. yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas” 34. Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. 35. Dan Kami tidak mendapati negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang yang berserah diri. 36. Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih. 37. Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir´aun dengan membawa mukjizat yang nyata. 38. Maka dia (Fir´aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya dan berkata: “Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila”. 39. Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela. 40. Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. 41.angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk. 42. Dan pada (kisah) kaum Tsamud ketika dikatakan kepada mereka: “Bersenang-senanglah kalian sampai suatu waktu”. 43. Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir dan mereka melihatnya. 44. Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun dan tidak pula mendapat pertolongan. 45. dan (Kami membinasakan) kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik. (QS. Adh Dhariyat,31-46).

Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui ciri-ciri negeri yang ditimpa musibah itu ada 3 macam, yaitu:

Ciri pertama, adalah mereka mengingkari janji setelah mereka mengikatnya dengan Allah dan dengan sesama manusia. Dengan mudah mereka mengingkarinya. Bahkan lebih jauh dari itu mereka membuat kerusakan di bumi dan memutus hubungan antara manusia atau memutus hubungan silahturahmi. Oleh karena itu mereka patut ditimpa laknat Allah SWT.

Seperti dalam firman Allah SWT berikut ini: “Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam),” (QS. Ar Ra’du:25)

Juga dalam firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih,” (QS. Ali Imran :77).

Adapun ciri yang kedua negeri yang patut ditimpa laknat Allah SWT adalah negeri yang penduduknya banyak memutuskan silaturahmi. Padahal kita diperintah untuk membina hubungan secara kokoh dengan manusia lain yakni dengan silaturahmi.

Kita disuruh menghubungkan persaudaraan dalam segala hal dengan memohonkan dan mengusahakan kebaikan bagi sesama, dengan memaafkan kesalahan dan kelalaian sesama, dengan mendoakan keselamatan yang lainnya bila mereka sedang ditimpa musibah. Sabda rasulullah SAW:

“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahmi,” (HR. Bukhari Muslim).

Ciri ketiga dari negeri-negeri yang dilaknat Allah SWT adalah penduduk negeri yang sering membuat kerusakan di muka bumi.

Firman Allah SWT: “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,” (QS. Al Maidah : 33). Waallahu’alam []

Sumber: Majdi Assayid Ibrahim. E-Book Wanita dan Laki-laki yang Dilaknat. Gema Insani

 Sumber : Islampos.

6 Benda ini direndam bertahun-tahun di Laut Mati, hasilnya bikin kaget

6 Benda ini direndam bertahun-tahun di Laut Mati, hasilnya bikin kaget

 

10Berita - Seniman asal Israel memiliki sudut pandang unik tentang seni. Wanita bernama Sigalit Landau ini memiliki 'hubungan' yang erat dengan Laut Mati. Bagaimana tidak? Landau menggunakan air hypersaline sebagai latar belakang fotografi dan media untuk meletakkan benda sehari-hari.

Dengan bantuan air hypersaline ini bisa menciptakan patung-patung yang bertahtakan kristal garam. Benda yang dipilih pun hanya berdasarkan tekstur dan bentuknya, sementara yang lain dipilih hanya untuk memilih kenangan.

Sebuah buku baru berjudul Salt Years, mengeksplorasi proses Landau membawa perspektif baru pada patung kristal garam, seni video dan juga gambar yang telah dibuat selama 15 tahun lamanya. Dalam buku Landau, ia mengeksplorasi proses 'membaptiskan' benda di perairan Laut mati, menunjukkan bagaimana laut yang dipenuhi garam bernapas dengan kehidupan baru ke dalam karya melalui foto di balik layar, catatan pribadi dan esai.

Berikut 6 benda yang direndam di Laut Mati selama bertahun-tahun seperti dilansir brilio.net dari laman Colossal, Rabu (20/12).

1. Begini hasilnya gaun yang direndam dalam Laut Mati selama bertahun-tahun.

2. Sepatu ini juga menjadi bagian dari proyek buku Landau berjudul Salt Years.

3. Ada pula biola yang sudah direndam dan bertahtakan kristal garam.

4. Selain itu ada pula sepeda yang juga direndam dalam air hypersaline, jadi kayak salju ya?

BRILIO VIDEO

Lemari Buku Berjajar di Jalanan Tengah Kota

Bagaimana jika di jalanan tengah kota disediakan lemari buku yang banyak? Tentu saja menyenangkan, terutama bagi gerakan membaca. Simak video selengkapnya.

More Videos

5. Ada sepatu kitten-heels juga lho, kamu masih berminat menggunakannya?

6. Kalau ini high heelsnya sudah bertahtakan kristal garam, bukan swarovski ya.

Sumber : Brilio.net

Dokter Inong Ungkap Fakta Mengerikan, Pasien: Pacar Saya Empat, Satu Perempuan Tiga Laki-laki

Dokter Inong Ungkap Fakta Mengerikan, Pasien: Pacar Saya Empat, Satu Perempuan Tiga Laki-laki


10Berita - Suatu kali dokter Dewi Inong Irana pernah menangani seorang pasien. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki. Berasal dari desa yang ke kota. Dari keluarga kurang mampu.

Dokter Inong bertanya, "Anda sudah berhubungan seks dengan perempuan?"
Pemuda tersebut menjawab, "Pacar saya empat dokter. Satu perempuan tiga laki-laki!"

Hal tersebut dikisahkan Dokter di tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne, Selasa (19/12/2017).

"Itu pasien terbaru. Kasus yang lain banyak," kata Inong di hadapan kamera.

Inong melanjutkan ceritanya. Pemuda pasien tersebut berkata, "Saya dengan yang perempuan, tidak saya apa-apakan. Karena itu lebih berbahaya," ungkap pemuda itu.

Alasannya? "Saya mencari yang aman saja," ungkapnya.

Dokter Inong menyimpulkan bahwa saat ini  pandangan beberapa anak muda penyuka sesama jenis menilai hubungan seks LGBT lebih aman.

"Rata-rata orang awam bahwa yang aman itu LGBT.  Padahal kenyataannya adalah, penularan tertinggi dan tergampang untuk terkena HIV Aids," terang Dokter.

Sang pasien setelah diperiksa ternyata terkena HIV Aids sama Syphilis, dan pasien tersebut tidak memiliki asuransi kesehatan. Lebih lagi Syphilis tidak termasuk dalam layanan BPJS. Rp700 ribu sekali suntik. Ia sudah minta korting.

"Lalu siapa yang mau membayari mereka semua?" tanya Dokter pada pro LGBT.  Akhirnya lembaga swadaya masyarakat milik dokter yang membayarnya.

Sumber : bersamadakwah.net


Iwan Januar: “HTI Dimusuhi, LGBT Harus Dirangkul, Menteri Agama Apa Ini?”

Iwan Januar: “HTI Dimusuhi, LGBT Harus Dirangkul, Menteri Agama Apa Ini?”

10Berita – Permintaan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin agar para pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), dirangkul dan tidak dikucilkan, memunculkan polemik.

Polemik itu semakin tajam mengingat sebelumnya Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan perluasan pemidanaan perzinahan dan LGBT di KUHP.

Penulis senior Iwan Januar turut menyesalkan pernyataan Menag Lukman Hakim tersebut. “HTI dimusuhi, dikucilkan dan dipersekusi, LGBT harus dirangkul? Negeri apa ini dan Bapak Menteri Agama apa?” tulis Iwan di akun Twitter @iwanjanuarcom.

@iwanjanuarcom menyertakan link tulisan bertajuk “Menag Berharap Masyarakat Rangkul LGBT”.

Menag Lukman Hakim Saifuddin di sela acara Gebyar Kerukunan di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) (18/12), berharap masyarakat tidak mengucilkan para pelaku tindakan LGBT, namun merangkul dan mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.


“Menurut hemat saya mereka harus dirangkul, harus diayomi, bukan justru malah dijauhi dan dikucilkan,” kata Menteri Lukman seperti dikutip republika (18/12).

Lukman mengakui, hingga saat ini masih terdapat beragam pandangan yang berbeda mengenai LGBT, bukan hanya di masyarakat, bahkan juga di kalangan pemuka agama, akademisi, para ahli kejiwaaan, dan kesehatan. Sebagian berpendapat perilaku LGBT muncul karena sebuah penyimpangan dan masalah sosial, bahkan dianggap kutukan Tuhan. Namun, di sisi lain ada yang menganggap kecenderungan LGBT adalah takdir yang sudah muncul sejak lahir atau kanak-kanak.

“Jadi beragam pandangan terkait itu menurut hemat saya masing-masing harus saling dihormati dan dihargai,” kata Lukman.(kl/ito)

Sumber : Eramuslim