OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 25 Desember 2017

Kebersamaan PKS, PAN dan Gerindra Terbuka Sampai 2019

Kebersamaan PKS, PAN dan Gerindra Terbuka Sampai 2019

10Berita  – Jakarta (24/12) — Kebersamaan antara PKS, PAN dan Gerindra sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua terus berlanjut pada Pilkada serentak 2018.

Ketiga partai sepakat akan berkoalisi pada Pilgub di lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Maluku Utara. Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengungkapkan kebersamaan ketiga partai politik ini terbuka hingga Pilpres 2019.

“Mungkin saja kerjsama sampai 2019, tergantung konstelasi politik,” papar Sohibul Iman usai pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di kantor DPP PKS, Ahad (24/12/2017) malam.

Sohibul menegaskan jika Pilkada 2018 adalah sebuah batu loncatan menuju Pemilu legislatif dan presiden pada 2019. Sehingga kerjasama pada Pilkada 2018 bisa menjadi pertimbangan pada perhelatan politik di 2019.

“Pilkada 2018 adalah stepping stone kepada pemilu 2019, mudah-mudahan (kerjasama tiga partai) bisa terpelihara sampai 2019, kami harapkan,” papar Sohibul. (sb/)

Sumber :dakwatuna.com

Sosiolog Beri Tips Aman Bermedia Sosial

Sosiolog Beri Tips Aman Bermedia Sosial


10Berita .CO.ID, JAKARTA -- Saat ini media sosial sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Tuntutan untuk eksis atau punya banyak pengikut di akun media sosial terkadang membuat orang seolah menghalalkan segala cara agar terkenal atau mampu meraup banyak follower.



Alhasil, banyak orang berkomentar aneh hingga sadis. Atau membuat status yang mungkin menyinggung pihak lain hanya agar dapat menarik perhatian follower.

Menurut Sosiolog Musni Umar, medsos bisa mengubah manusia baik atau jahat. Media sosial telah menjadi kebutuhan primer bagi manusia modern. Sebagian besar waktu dimanfaatkan untuk itu. Berbagai keperluan dilakukan dengan menggunakan media sosial. Sebagai instrumen, medsos tergantung ada yang menggunakan.

"Sebagai instrumen, medsos tergantung penggunanya. Bisa dimanfaatkan untuk segala hal. Untuk mengajak kepada kebaikan bisa, sebaliknya untuk kejahatan bisa. Ibu-ibu di rumah yang sedang galau, sering menggunakan medsos untuk curhat atau mencaci maki. Tanpa disadari, yang ditulis di medsos sudah melanggar undang-undang. Ketika ada yang melapor ke polisi karena dinista, yang bersangkutan dipanggil polisi baru sadar dan menyesal," ujarnya kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Untuk menjaga etika dalam bermedia sosial, Musni Umar memberi lima tips. Pertama, menulis hal-hal yang baik atau diam. Kedua, jangan menulis di medsos ketika sedang marah. 

Ketiga, jangan menyebut nama ketika menulis di medsos. Bisa mengkritik dengan keras tapi tidak menista, mencaci maki atau menghina.

Keempat, gunakan bahasa yang baik dan santun ketika menulis di medsos. Kelima, lebih baik sabar jika diperlakukan tidak baik ketimbang membalas di medsos dengan kata-kata kasar. karena setiap tulisan di medsos bisa dipidana jika mengandung pelanggaran hukum.

Sumber :Republika.co.id 

Tiba di Indonesia, ini 10 pengalaman Melly Goeslaw selama di Palestina

Tiba di Indonesia, ini 10 pengalaman Melly Goeslaw selama di Palestina

10Berita  - Konflik yang terjadi di Palestina tak ada hentinya dan menjadi sorotan masyarakat dunia. Bahkan musisi Melly Goeslaw pun berkesempatan untuk bisa terjun langsung mendatangkan negara konflik itu untuk memberikan sejumlah bantuan.

Setelah pulang ke Tanah Air, ibu dua anak ini pun menceritakan pengalamannya selama berada di Palestina. Berikut 10 pengalaman tak terlupakan Melly Goeslaw selama berada di tanah konflik.

1. Bersama Duta Kemanusiaan Indonesia yang digelar oleh Qupro Indonesia, Melly Goeslaw bersama rombongan berangkat ke Palestina pada tanggal 18 Desember lalu.

 2. Ia bersama rombongan sebanyak 15 orang mendatangi pengungsian Palestina yang letaknya di Kilis yaitu perbatasan Turki dan Suriah.

 3. Sebanyak 120 orang pengungsi dari Palestina maupun Suriah yang rata-rata perempuan dan anak-anak.

4. Melihat banyaknya anak-anak yang menggemaskan di sana, istri Anto Hoes itu berencana untuk mengadopsi salah satu anak pengungsi itu namun tidak boleh. Karena menurut ceritanya, mereka harus mendapatkan trauma heeling.


"Di sana, pendidikan itu yang utamanya banget, pelajaran yang diberikan itu menghafal Alquran, jadi mereka pertahankan terus ya. Dan karena Palestina itu menjaga Al-Aqsa, jadi ya dipertahankan terus," ucapnya.

5. Namun bukan perkara mudah buat Melly Goeslaw dan rombongan dari Indonesia menginjakkan kaki ke sana. Ia dan rombongan sempat tak mendapat izin untuk menyambangi camp pengungsi di Kilis.

"Kami bekerjasama dengan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Turki namanya Hayat Yolu. Awalnya sempat nggak boleh masuk, tapi ketika Bang Opick yang meminta izin dan mereka tahu bahwa Bang Opik penyanyi di Indonesia akhirnya kita boleh masuk,"

6. Ia menyaksikan sendiri bagaimana keteguhan hati para pengungsi ini, meski cuaca sedang ekstrem namun mereka tetap kuat bertahan hidup.

7. Dari beberapa unggahannya di akun pribadinya, Melly memang sering melakukan kegiatan sosial, namun kegiatannya kali ini yang paling membuatnya sedih.

 

teh @melly_goeslaw bersama anak² #suriah Masya Allah,, Bahagia campur haru liat senyumu nak.. Semoga selalu dalam lindungan Allah..Aamiin .. . Bissmillah semoga selalu dilindungi Allah SWT y teh.. #indonesia to #palestina Organize by @qupro.idn Alhamdulillah bantuan utk pengungsian di perbatasan Suriah sdh selesai, aman banget, paspor sdh dikembalikan, Alhamdulillah . Dari aisyahnyana @shella_12ahma #savepalestina #shella_12ahma

A post shared by Motivasi & Muhasabah diri (@shella_12ahma) on Dec 20, 2017 at 5:05pm PST

"Saya selalu sudah terbiasa bikin acara sosial kalau banjir, gempa bumi, dan sebagainya untuk satu wilayah yang korban banjir tuh kalau datang bantuan kan langsung berkeroyok, bergerombol terus heboh, rebutanlah. Ini nggak, yang bikin sedih tuh itu. Ini kayak hidup segan mati tak mau gimana sih, kayak sudah apatis nggak senyum, diajak ngomong juga jawabnya susah, dikasih bantuan juga nggak berekspresi," ungkapnya.

8. Selama di sana, dirinya mengaku sempat kesulitan makan. Karena makanan di sana lebih banyak menggunakan kambing dan dia tidak suka kambing.

 

Langit mendung di tanah Kilis perbatasan Suriah, angin kencang, suhu dingin mengigit tulang. Senyum cantik menyambut kedatangan kami. Ingin menangis tapi tertahan, tak ingin kehadiran kami malah menambah mendung mereka. . . Alhamdulillah hari ini selesai sdh menyerahkan donasi dari masyarakat Indonesia yg selama hampir setahun ini kami kumpulkan melalui acara2 yg di gelar oleh @qupro.idn Setelah di camp pengungsian Kilis lalu kami mendatangi beberapa rumah pengungsian lainnya tdk jauh dari situ, rumah itu di pinjamkan oleh bbrp masyarakat sini utk mrk yang berhasil lolos dari Palestina dan Suriah. Banyak dari mrk yang suami dan anaknya telah syahid . Tdk sedikit yang terganggu jiwanya. Saya sangat bersyukur dan tak henti2nya berterimaksih pada Allah SWT, karna keadaan saya dan keluarga jauuuuh lebih baik dari mrk , tp sy msh kurang baik, krg sabar, krg ikhlas, krg bersyukur . . . Terimakasih Indonesia dari mereka disini . . Biz özgürlüü secdede bulduk Kami menemukan kebebasan dalam sujud kami Allahu Akbar Organize by @qupro.idn @amril_ali #mellygoeslaw #dutakemanusiaan #savepalestine

A post shared by Melly Goeslaw (@melly_goeslaw) on Dec 20, 2017 at 5:04am PST

"Di sana tuh kambing semua jadi rempah-rempahnya juga bau kambing, jadi kelihatannya saya kurusan ya, kurusan dikit karena saya makannya cuma roti di sana, kalau orang di sana senengnya cuma kambing sama roti, saya ngambil rotinya aja. Terus nggak ada sambel, ya nggak sesuailah kalo makanan, tapi alhamdulillah bisa makan juga," ujarnya.

9. Usai dari penampungan di Killis, Melly Goeslaw berancana untuk ke Beirut, Lebanon. Lantaran keadaan di sana tidak kondusif dan sangat mencekam, Melly memutuskan untuk pulang ke Tanah Air.


"Pas malamnya mau beragkat, tapi di sana lagi zona merah. Kita sambangi kedutaan Indonesia di sana. Mereka mempersilakan, tapi tidak menjamin keselamatan kita. Jadi kita kirim bantuan saja. Jadi kepulangan dipercepat, makanya hari ini sudah sampai di rumah. Seharusnya besok sampai rumahnya," katanya.

10. Sepulangnya dari Palestina, ia bersama Opick berencana untk membuat lagu untuk Palestina.

"Kalaupun saya bikin lagu untuk Palestina, saya nggak boleh ambil keuntungan. Artinya saya dan Bang Opick nggak akan ambil royalti, kalau nyanyi pun nggak dibayar, jadi itu cara berjihad kami. Pungkasnya.

Sumber : Brilio.net 

Kisah Mualaf Seorang Wanita Karena Celana Dalam

Kisah Mualaf Seorang Wanita Karena Celana Dalam

10Berita - Mungkin kedengaran aneh dan janggal. Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar masuk islamnya seorang non muslim kedalam islam di sebabkan hal-hal luar biasa dan penting. Seperti dokter Miller seorang penginjil Kanada yang masuk islam setelah menjumpai I’jaz Qur’an dari berbagai segi.Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Ya, masuk islam gara-gara celana dalam!

Fakta ini dikisahkan Doktor Sholeh Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi, saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.

Tidak ada sisi menarik pada wanita ini, tua renta, pegawai rendahan dan hidup sendirian. Setiap kali bertemu dia selalu membawa kantong plastik berukuran besar yang terisi penuh dengan pakaian kotor. Untuk pekerjaan kasar seperti ini penghuni rumah jompo ini terbilang cekatan di usianya yang sudah terbilang uzur.Di Inggris, masyarakat yang memiliki anggota keluarga lansia biasanya cenderung memasukkan mereka ke panti jompo. Dan tentu saja keadaan miris ini harus diterima kebanyakan para orangtua dengan besar hati agar tidak membebani anak mereka. Namun di tengah kondisi seperti itu sepertinya tidak membuat kecil hati tokoh kita ini yang justeru begitu getol mengisi hari-harinya bergelut dengan cucian kotor.

Wanita baya itu lebih suka dipanggil auntie atau bibi. Dia sudah bekerja sebagai petugas laundry hampir separuh usianya. Beruntung baginya masih ada instansi yang bersedia mempekerjakan para manula.

“Aku merasa dihargai meski sudah tua. Lagipula, orang-orang seperti aku ini sudah tidak ada yang mengurus, kalau bukan diri sendiri. Anak-anakku sudah menikah dan tinggal bersama keluarga mereka masing-masing. Suamiku sudah meninggal. Walaupun anak-anak suka menjenguk, tapi aku tetap ingin punya kegiatan sendiri untuk mengisi masa tua,” ujarnya

“Bukan untuk kerja yang berat memang, tapi setidaknya, selain menambah penghasilan juga mengisi hari tua. Mungkin itu lebih baik daripada harus tinggal diam di panti jompo.” Ujarnya lagi dengan wajah sendu.

“Sedih juga kalau harus tinggal sendirian. Seperti seorang temanku. Dia juga dulu bekerja sebagai petugas laundry bersamaku. Sampai akhirnya, anak perempuan satu-satunya menikah. Namun setelah menikah, anak perempuannya itu tidak pernah menghubunginya,” bibi berkisah.

Bagi sang Bibi profesinya sebagai petugas laundry justeru membuatnya lebih dekat dengan sepak terjang, liku-liku penghuni asrama yang rata-rata adalah mahasiswa dari luar Inggris. Sang Bibi paham betul kebiasaan para mahasiswa yang tinggal di asrama ini selain belajar sehari-hari, adalah pergi clubbing sekedar “having fun”. Banyak asrama memiliki bar, café, ruang duduk untuk menonton televisi, ruang musik dan fasilitas olahraga sendiri.

Dan salah satu sisi negatif pergaulan dengan orang Inggris adalah bila mereka sudah dekat botol miras, biasalah mereka sampai benar-benar mabuk. Dan dapat dibayangkan kekacauan yang terjadi. Muntah merata di sebarang tempat, kencing dalam celana dan sebagainya. Inilah perbuatan paling bodoh yang pernah dilakukan oleh manusia sejak terciptanya minuman beralkohol. Bukan saja menghilangkan akal sehat, tetapi juga si pemabuk akan merasa kelelahan dan sakit kepala yang teramat sangat (hangover).

Saat para penghuni asrama masih dibuai mimpi karena kelelahan habis clubbing semalaman suntuk. Tinggalah sang Bibi memunguti pakaian kotor itu setiap hari. Dan terkadang harus diangkut dari kamar, jauh sebelum mereka bangun dari tidur. Kemudian disortir dengan teliti satu persatu berdasarkan jenis bahan, ukuran, warna dan yang lebih spesifik lagi dipisahkankannya pakaian dalam dari yang lain. Begitu pekerjaan rutin itu dilakukan dengan penuh dedikasi tinggi walau diujung usianya yang semakin menua.

Waktu terus berjalan, sementara sang Bibi tanpa putus asa terus bergelut dengan ‘dunia kotor’nya. Idealnya di penghujung usianya itu seharusnya masa bagi seseorang menuai hasil kerja payahnya di masa muda. Namun situasilah yang menyebabkan dia harus menanggung berbagai persoalan hidup, maka sungguh itu merupakan masa tua yang tidak membahagiakan. Di dalam kondisi yang sudah tidak mampu banyak berbuat, dia justru dituntut harus banyak berbuat. Dalam kondisi produktivitas menurun ia justru dituntut untuk berproduksi tinggi.

Entah sampai kapan dia harus melakoni pekerjaan itu. Maka sampailah suatu saat asramanya kedatangan penghuni baru yaitu beberapa mahasiswa muslim dari Timur Tengah yang mendapat tugas belajar dari negaranya. Mereka sudah terdaftar akan menempati salah satu kamar di asrama tempat sang Bibi bekerja.

Bagi kebanyakan pelajar timur tengah sangat langka memilih tinggal di asrama. Mereka biasanya membeli rumah atau flat yang sudah disesuaikan untuk menampung kelompok kecil siswa, pasangan atau keluarga. Ada juga beberapa pemilik tempat perorangan mengijinkan rumah-rumah mereka dikelola dan disewakan.

Tinggal di asrama merupakan cara terbaik untuk bertemu orang-orang baru dan menjalin persahabatan yang langgeng. Inilah salah satu pertimbangan mereka memilih tinggal di asrama. Kesadaran inilah yang menepis kekhawatiran akan terjadinya gegar budaya atau “cultural shock“.

Hidup dalam komunitas non muslimlah justeru kita dituntut untuk membuktikan nilai-nilai Islam yang tinggi ini sebagai sebuah solusi bagi manusia. Tentunya ini adalah pekerjaan dakwah yang merupakan tanggungjawab setiap muslim dimana saja berada. Dengan tetap menjaga keistimewaan kita sebagai muslim yaitu kesalehan.

Hari-hari terus berlalu, tampaknya si Bibi ini betul-betul perhatian dengan apa yang dicucinya. Sampai-sampai dia tahu ini pakaian si A, ini si B dan seterusya. Tidak terkecuali dengan pakaian kotor milik mahasiswa dari Timur Tengah tadi. Namun saat dilakukan sortir pakaian dalam, si Bibi merasa ada sesuatu yang tidak biasa, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaian muslim arab saja yang terlihat tidak kotor, tidak berbau, tidak kumuh dan tidak banyak noda dipakaiannya.

Kejadian langka ini semakin mendorong rasa penasaran si Bibi. Lagi-lagi pencuci pakaian di asrama ini selalu merasa aneh saat mencuci celana dalam mereka. Berbeda dengan yang lain, kedua pakaian dalam mereka selalu tak berbau.

Maka masih dalam keadaan penasaran, si Bibi memutuskan bertanya langsung dengan ‘pemilik celana dalam’ itu. Saat ditanya kenapa. Dua orang ini menjawab, ”Kami selalu istinja setiap kali kencing.” Pencuci baju ini bertanya lagi, ”Apakah itu diajarkan dalam agamamu?”

“Ya!” Jawab dua orang pelajar muslim tadi.

Merasa belum yakin 100 persen dengan jawaban itu, akhirnya si Bibi datang menemui salah seorang tokoh muslim yaitu Doktor Sholeh– Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi, saat ditugaskan ke Inggris– Wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’.

Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti kebanyakan mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.

Betapa terkesan ibu tua ini jika untuk hal yang kecil saja Islam memperhatikan apatah lagi untuk hal yang besar, pikir pencuci baju itu. Dan tidak lama kemudian ia mengikrarkan syahadat, masuk Islam dengan perantaraan pakaian dalam!

Tidak disangka ternyata diam-diam si tukang cuci masuk Islam, gemparlah para mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut, yang kebanyakan adalah non muslim. Mereka berusaha ingin tahu sebab musabab si Bibi masuk islam. Dia menjawab dengan yakin bahwa dirinya sangat kagum dengan kawan muslim Arab ini, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaiannya sajalah yang terlihat tidak macam-macam. Dan dengan hidayah Allah Swt, dirinya dapat membedakan antara pakaian seorang muslim dan non muslim.

Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar masuk Islamnya seorang non muslim ke dalam Islam lebih disebabkan pada hal-hal luar biasa dan penting. Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Mendapat hidayah di penghujung usia gara-gara pakaian dalam!Sungguh takdir Allah benar-benar telah jatuh berketepatan dengan kegigihannya selama ini mengisi hari-hari di sisa hidupnya sebagai petugas laundry. Disinilah letak rahasia nikmat Allah yang agung yang mempertemukan antara takdirNya dan ikhtiar manusia. Sungguh Allah tidak pernah menyia-nyiakan amal seorang hambaNya.

(Di kutip dari: Majalah Al-Qawwam edisi 15, dzul qa’dah 1427 H Badiah, Riyadh )

Sumber : Eramuslim

Ketika SARA dan Penodaan Agama Terus Direproduksi

Ketika SARA dan Penodaan Agama Terus Direproduksi

10Berita , Oleh: Haidar Nasir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah

Selama 2017 sejak awal tahun, publik Indonesia masih ramai dengan persidangan penodaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dan sejak bergulirnya kasus Ahok inilah berbagai kasus ujaran kebencian berbau suku agam ras, dan antargolongan (SARA) dan penodaan agama terus terjadi di 2017.

Kasus ujaran kebencian beraroma SARA dan penistaan agama yang dominan di negeri ini merupakan kelanjutan kasus yang sama pada 2016. Pemicu utamanya kasus di DKI Jakarta yang dilatarbelakangi gesekan politik yang keras dan panas.

Selain itu, plus juga faktor personal lain. Dimana muncul sikap cenderung semaunya karena didukung sebagian publik dan media yang memanjakan tokoh yang berulah seakan pembawa angin sorga. Dan sini awal persilangan irisan dengan sentimen SARA, sehingga meluas dan mempengaruhi jagat nasional.

Sayangnya kasus DKI direproduksi dan dikapitalisasi oleh berbagai pihak yang berkepentingan sehingga seolah menjadi peristiwa luas dan masif di negeri ini.

Menurutnya ini membuat bias paham seolah kasus DKI itu kasus intoleransi, secara khusus dikaitkan dengan umat Islam yang intoleran dan antikemajemukan, sehingga mekar menjadi opini umum yang menasional.

Munculnya berbagai kasus ujaran kebencian bernada SARA dan penodaan agama disinyalir tidak hanya berdiri sendiri. Menurut Haidar aktor peristiwa-peristiwa politik, sosial, dan keagamaan bermacam ragam. Kasus ujaran kebencian, intoleransi, dan penistaan agama maupun lainnya ada yang aktor tunggal dan bisa jadi ada pula banyak aktor, termasuk aktor intelektual.

Tidak mudah menunjuk aktor intelektual dalam kebanyakan kasus apapun. Kadang di tubuh negeri inipun ada aktor yang tidak bertanggungjawab dan semaunya bermain politik serta menggoreng isu-isu sensitif demi kepentingan politiknya.

Karenanya, masyarakat perlu diajari kritis dan cerdas agat tidak termakan perangkap oleh aktor ini. Pemerintah dan penegak hukum pun mesti seksama agar tidak terpolitisasi dan kemudian ikut masuk dalam opini, sikap, pemikiran, dan tindakan yang partisan dan akhirnya masuk dalam permainan politik yg merugikan kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas.

Kepada pemerintah serta aparat penegak hukum dan aparat keamanan-ketertiban harus memposisikan dan memerankan diri sebagai institusi negara. Mereka harus objektif dengan bertindak di atas prinsip negara hukum yang benar, adil, dan berdiri di atas semua golongan secara seksama.

Jangan partisan dan terlibat dalam suatu peristiwa secara politis. Harus memiliki pandangan yang luas dan negarawan agar tidak salah bersikap dan bertindak.

Kalau mengeluarkan keputusan atau kebijakan, juga harus seksama dan tidak menimbulkan masalah makin rumit dan meluas. Jangan terbawa arus pemikiran sepihak yang cenderung bias bahwa yang intoleran itu umat Islam dan radikalisme itu identik umat beragama atau berdimensi keagamaan.

Sebab yang intoleran dan radikal juga banyak dari golongan sosial lain, termasuk yg mengusung isu toleransi dan kebinekaan. Hal itu agar pemerintah dan aparat menjadi wasit yang adil dan seksama.

Kepada umat Islam selaku mayoritas, juga harus menunjukkan diri sebagai golongan yang cerdas, berakhlak mulia, dan seksama dalam menghadapi keadaan termasuk isu-isu sensitif seperti ujaran kebencian, intoleransi, dan sebagainya. Umat Islam jangan terlalu sensitif secara bias dan salah pandang.

Kedepankan kepentingan bersama dan luas di atas kepentingan sempit dan kelompok. Taqdimul aham min al-muhim, dahulukan yg terpenting dari yang penting. Pilahlah yang prinsip dan cabang atau ranting atau strategis dan taktis, jangan semua hal jadi prinsip sehingga bersikap ekstrem atau ceroboh.

Jangan terbawa isu dan kasus yang membuat umat Islam menjadi terperangkap dan merugikan kepentingan yang lebih luas. Kurangi isu dan hal-hal yang kurang produktif, seperti terlalu semangat bikin aksi-aksi yang membuat umat Islam lalai mengerjakan agenda-agenda strategis bagi kemajuan Islam.

Juga kepada para tokoh Islam agar lebih bijaksana dalam membawa umat Islam menghadapi berbagai keadaan. Jangan mengembangkan opini dan pola pikir yang dapat diserap umat menjadi bernuansa provokasi dan hal-hal kurang positif.

Umat Islam sungguh masih banyak masalah dan tantangan, jangan diberi beban politik yg membuat mereka kian marjinal atau termarjinalkan atau masuk dalam perangkap politisasi pihak lain yang merugikan umat dan bangsa. Bawa dan bimbing umat mayoritas ini menjadi makin dewasa, cerdas, produktif, dan berkemajuan. Kita bawa umat Islam menjadi khaira umah yang unggul berkemajuan.

Sumber :Republika.co.id 

9 Hewan Unik dengan Tubuh Transparan dan Hampir Tak Terlihat

9 Hewan Unik dengan Tubuh Transparan dan Hampir Tak Terlihat


10Berita, Makhluk yang hidup di sekitar kita memiliki kemampuan bertahan hidup yang beragam. Sebagian besar dari mereka bahkan memiliki kemampuan unik yang sepertinya tampak tak masuk akal. Kemampuan unik ini tak hanya dimiliki oleh hewan dengan pergerakan aktif. Bahkan sebagian tumbuhan tertentu memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang unik dan malah mengerikan. Tentang hewan unik ini, mereka yang hidup di lautan memiliki kemampuan khusus seperti tubuh yang transparan dan sebagian spesies bahkan mengeluarkan cahaya.

Hewan dengan tubuh transparan memiliki fungsi supaya terhindar dari predator yang menjadikan dirinya mangsa. Mereka menggunakan sinar matahari yang masuk dalam lautan untuk berkamuflase. Sebagaimana dilansir dari BBC,biasanya hewan transparan yang berada di laut hidup di kedalaman 200-1000 meter di bawah permukaan laut. Pada kedalaman ini banyak sekali predator yang mengancam di bawah mereka. Tubuh yang transparan ini dapat mengelabui predator seolah tak terdapat mangsa di atas mereka. Namun tak jarang justru cahaya yang menembus tubuh transparan mereka malah memantulkan cahaya yang dapat menarik perhatian pemangsa. Yuk lihat penampakan hewan-hewan transparan yang keren banget ini bareng Hipwee News & Feature!

1. Gurita kaca yang hidup di kedalaman 300-1000 meter memiliki tubuh transparan untuk mengurangi bayangan sehingga pemangsa susah mengenalinya

Hewan ini tak sepenuhnya transparan, sistem pencernaan, syaraf optik dan matanya masih bisa terlihat oleh pemangsa. (Credit: Solvin Zankl) via naturepl.com

2. Cumi-cumi kaca yang transparan menggunakan organ di bawah matanya yang bisa bercahaya untuk berkamuflase sehingga predator mengira tak ada mangsa di atasnya

Meski transparan, kadang di sudut tertentu pantulannya menimbulkan ketertarikan para pemangsa. (Credit: Solvin Zankl) via naturepl.com

3. Cacing tomopteris selain transparan juga mengeluarkan cahaya terang kebiruan. Bahkan ada salah satu spesies yang bisa melepaskan organ tubuhnya untuk memgelabui predator

Spesies Tomopteris nisseni bahkan bisa mengeluarkan cahaya kuning. via pinterest.com

4. Meski terlihat seperti ubur-ubur namun Sea Salp lebih dekat dengan ikan dan vertebrata lain

Advertisement

Hewan ini menyaring fitoplankton untuk dimakan. (Credit: David Shale) via naturepl.com

5. Hyperiid sekilas mirip udang, selain transparan dia juga mempunyai kemampuan membelokan cahaya dengan benjolan-benjolan yang sengaja dia buat bagian tubuhnya

Konon dia memiliki nanteknologi yang dapat membengkokkan cahaya sehingga terhindar dari pemangsa. (Credit: David Shale) via naturepl.com

6. Japetella heathi bisa mengubah dirinya dari transparan menjadi coklat kemerahan. Hewan ini memiliki klomatofor yang jika terkena cahaya mereka akan melepas pigmen

Habitatnya di Samudera Pasifik di kedalaman 600 sampai 1000 meter. via gizmodo.com

7. Safir Laut adalah hewan laut seukuran semut yang bisa memancarkan warna-warni dari biru ke merah sampai emas

Warnanya yang indah mungkin jadi alasan kenapa namanya Safir Laut. (Credit: Solvin Zank) via naturepl.com

8. Glasswing Butterfly asal Amerika Tengah memiliki sayap transparan. Tak hanya itu sayapnya membiarkan cahaya menembus daripada memantulkannya

Advertisement

Nanopillars yang tersebar secara acak membuat sayap transparannya tak memantulkan cahaya berlebihan. (Credit: Rod Williams) via naturepl.com

9. Siput tembus pandang asal Kroasia yang hidup di bawah tanah 980m di gua Lukina Jama-Trojama memiliki tubuh transparan. Kalau yang ini masih terlihat begitu jelas sih …

Siput ini masuk genus siput tanah mini yang hidup di habitat yang gelap seperti gua dan bahwa tanah. via phys.org

Sejauh ini banyak ditemukan hewan bertubuh transparan hidup di air atau lautan. Hal itu memang semestinya karena walau bagaimanapun cahaya yang menembus materi padat (meski transparan) di darat, cahaya akan masuk dan menyebar. Mungkin hal ini berbeda dengan yang terjadi di lautan, faktor seperti indeks bias air memengaruhi banyak hewan transparan di air. Hal lain kenapa kita jarang melihat hewan transparan di daratan karena makhluk di daratan ini membutuhkan pigmen seperti melanin untuk mrlindungi dari radiasi sinar UV.

Sumber :Hipwee 

Naudzubillah, Benar-benar Bencana, LGBT Akan Gelar Pesta S*ks Rayakan Putusan MK

Naudzubillah, Benar-benar Bencana, LGBT Akan Gelar Pesta S*ks Rayakan Putusan MK

 

10Berita, LGBT atau lesbian, gay, biseksual, dan transgender, semakin merajalela di Indonesia. Bahkan, kaum gay dikabarkan akan melakukan pesta seks pada malam tahun baru 2018 di Balikpapan.

Pesta seks dilakukan untuk merayakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan judicial review atau uji materi pasal perzinaan dan LGBT dalam KUHP.

Komunitas LSL yang biasa disebut masyarakat sebagai kaum gay, beberapa waktu lalu berkumpul merencanakan gelaran pesta seks.

Informasi yang dihimpun Balikpapan Pos (Grup Pojoksatu.id) pada Kamis (21/12), pertemuan tersebut dihadiri komunitas gay dewasa maupun anak-anak.

“Waktunya sudah fix saat malam tahun baru, tinggal soal tempat masih belum pasti,” ujar sumber terpercaya kemarin.

Dia mengatakan, pesta seks sesama lelaki ini bukan semata untuk merayakan malam pergantian tahun 2017 dan datangnya tahun 2018.

“Mereka sekaligus merayakan kemenangan atas keputusan MK soal zina LGBT,” sebutnya lagi.

Putusan MK, kata sumber media ini, dinilai merupakan langkah maju karena berikutnya jaringan komunitas gay nasional tengah berjuang tataran legislatif agar perbuatan zina tak masuk ranah pidana.


Lebih gilanya lagi, jaringan tersebut berharap pernikahan sesama jenis kelak akan diakui di Indonesia.

“Itu perjuangan langkah panjang. Yang jelas, jaringan komunitas gay nasional mendapat funding luar negeri untuk memperjuangkan hak-haknya,” beber dia.

Dia mengemukakan, koordinasi bakal digelarnya pesta seks kaum gay, kemungkinan besar tidak lagi dilaksanakan secara kopi darat. Melainkan lewat aplikasi android khusus komunitas gay, sehingga hanya mereka yang benar-benar member saja yang bisa mengaksesnya.

Apakah mereka yang lesbian ikut merayakan pesta seks tersebut? Ditanya begitu, sumber Balikpapan Pos mengatakan tidak tahu, karena mereka sangat tertutup. 

Sumber : Tribun Islam

[Video] Ust. Tengku Zulkarnaen soal UAS dan Ust. Felix: Pasti Ada Laporan Dari

[Video] Ust. Tengku Zulkarnaen soal UAS dan Ust. Felix: Pasti Ada Laporan Dari

10Berita – Sepertinya hanya di zaman sekarang para ulama dan ustadz dikejar-kejar bagai pesakitan, dilarang dan dimusuhi. Hal ini menimpa para ulama dan ustadz yang benar-benar menegakkan tauhid, bukan para ulama yang gemar pakai bedak dan gincu, yang bermanis-manis mulut di hadapan penguasa, dengan mengorbankan akherat demi kehidupan dunia. Mereka antara lain Ustadz Abdul Somad, Felix Siauw, Tengku Zulkarnaean, dan lainnya.

Menanggapi kasus terakhir dimana Ustadz Abdul Somad diusir aparat Hongkong, Ustadz Zulkarnaean berkata dengan lantang, “Pasti ada laporan dari sini, mana mungkin orang Hongkong tahu siapa ustadz Abdul Somad, haiyaaa….! Biarin aja…”

Berikut videonya:

Sumber :Eramuslim 

Melalui Kriket Pemuda Ini Hapus Stigma Islam

Melalui Kriket Pemuda Ini Hapus Stigma Islam

10Berita ,  Seorang pengungsi Pakistan, Fawad Ahmed menjadi bintang kriket usai menetap di Australia pada 2010. Ia berkarya untuk menginspirasi generasi muda Muslim di negara itu.


Dilansir dari 9 News pada Ahad (24/12), Fawad Ahmed adalah korban penganiayaan agama di tanah airnya. Pun saat pertama datang ke Australia, Ahmed menghadapi masa depan tak pasti.

"Saya tidak yakin ke mana saya akan pergi, ke mana saya akan berakhir, tidak ada apa-apa di sana. Hanya gelap dan gelap," kata dia.

Dia datang tanpa uang. Pun keahliannya tak diterima di sana. Namun, seorang petinju Muslim kelas satu itu menolak pasrah dan meyerah.

"Saya menghabiskan banyak waktu memahami keseluruhan sistem, bagaimana cara berteman, bagaimana dapat pekerjaan," ujar Ahmed.

Dimulai sebagai seorang buruh, Ahmed bangkit mewakili negaranya yang baru ini dalam pertandingan internasional dan T20 pada 2013. Ahmed juga berpartisipasi dalam Tur Ashes pada 2015. Dia menjadi bintang bagi Sydney Thunder di Big Bash.

Ahmed sukses mencetak angka terbaik bagi tim pada pembuka musim kompetisi melawan Sixers. Dia bersyukur bisa memberi hasil terbaik pada negaranya. Dia pun berharap kinerja dan prestasinya menginspirasinya untuk membangun program kepemimpinan melalui Thunder.

Sebagai bagian dari program tersebut, Ahmed tinggal di sekolah dan pusat komunitas sembari menyampaikan pelajaran dari kehidupan dan agamanya. Dia mengemban misi menghilangkan stigma seputar Islam dengan menghadirkan wajah positif dari kepercayaan Muslim. Dia menggunakan kriket untuk membantu membimbing generasi muda Muslim.

Ahmed tak menampik, adanya serangan teroris membuat dunia barat menyalahkan Muslim. Ia menyayangkan dugaan utama pelaku terorisme ditujukan pada umat Islam.

"Ada 600 ribu Muslim tinggal di negara ini, kami bukan teroris yang Anda tahu, kami tidak melakukan hal buruk," ucapnya.

Ahmed mengatakan, perjuangan yang dihadapinya sebagai pengungsi telah memberinya pemahaman akut ihwal bagaimana seorang pemuda Muslim bisa menjadi radikal.  Dia mengerti, kriket bisa menjadi alat ampuh membantu menyatukan orang di Australia.

"Jujur saja, di negara ini jika anda tidak dekat, jika Anda tidak saling berinteraksi, kami tidak akan menghasilkan lingkungan yang lebih baik," kata Ahmed. 

Sumber : Republika.co.id 

Catatan TA GNPF: Setahun Kabar Kriminalisasi Ulama dan Aktivis Pasca Aksi Bela Islam

Catatan TA GNPF: Setahun Kabar Kriminalisasi Ulama dan Aktivis Pasca Aksi Bela Islam


Konferensi Pers Tim Advokasi GNPF Ulama: 1 tahun Evaluasi Penegakan Hukum Pasca Aksi Bela Islam

10Berita, JAKARTA  Pasca Aksi Bela Islam, tak bisa dipungkiri bahwa terjadinya berbagai penangkapan terhadap Ulama dan Aktivis Muslim oleh aparat dianggap banyak kalangan sebagai bentuk politik balas dendam.

Orang-orang yang berada di pihak terdakwa penistaan agama, Ahok, di tubuh penguasa, dianggap dalang dari kriminalisasi Ulama dan Aktivis tersebut.

Politisasi hukum oleh penguasa pun dinilai sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap warga negara.

Hal itu, terlihat jelas saat tuduhan yang ditujukan terhadap Ulama dan Aktivis terkesan sebagai pesanan, buatan dan dipaksakan. Pasal-pasal makar, pencucian uang, drama ‘Balada Cinta Rizieq’ sampai penerbitan Perppu Ormas membuat kesan itu semakin nampak jelas.

Tim Advokasi GNPF-Ulama (TA GNPF Ulama) setidaknya mencatat lima poin tindakan penegak hukum yang telah melanggar hak-hak sipil dan politik warga negara. Lima poin itu adalah:

Pertama, hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (equality before the law).

Kedua, hak atas peradilan yang adil (fair trial)  

 Ketiga, kebebasan mengeluarkan pendapat (freedom of speech).

Keempat, kebebasan berpikir (freedom of thinking).

Kelima, kebebasan memperoleh informasi (freedom of information).

Sudah barang tentu hal tersebut menjadi catatan buruk penegakan hukum di zaman rezim Presiden Joko Widodo. Pola penegakan hukum macam itu seharusnya tidak terjadi pasca reformasi.

Maka wajar jika banyak yang menganggap bahwa apa yang dilakukan rezim saat ini sama persis atau bahkan lebih dari apa yang telah dilakukan oleh Rezim Orde Baru (Orba) terhadap pengkritik penguasa.

Setidaknya, pasca Aksi Bela Islam institusi penegak hukum, dalam hal ini kepolisian, telah menangani 47 kasus yang dituduhkan kepada 28 orang yang terdiri dari aktivis dan ulama.

Dari 47 kasus yang ditangani polisi, 12 di antaranya adalah tuduhan pasal makar 107 dan 110 KUHP. Sementara yang terbanyak tertuduh kasus adalah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab dengan 15 kasus.

Pasal yang dituduhkan kepada Habib Rizieq pun beragam, mulai dari pasal 154a KUHP, Pasal 68 UU nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan, pasal penggunaan tanah, sampai dengan pasal UU ITE.

Dari 15 kasus, hanya 3 kasus yang menjadikan Habib Rizieq tersangka. Sementara Ulama dan Aktivis lainnya, ada yang jadi tersangka, namun dilepas tanpa SP3, sampai ada yang sudah menerima vonis pengadilan.

Oleh karenanya, melihat hal tersebut Tim Advokasi GNPF-Ulama menyerukan kepada rezim dan Aparatur Negara untuk segera menghentikan politik adu domba dan pecah belah melalui berbagai “kebijakan negara” yang dinilai diskriminatif dan berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM warga negara.

“Meminta kepada aparatur negara untuk menghentikan seluruh proses hukum yang penuh rekayasa dan bermotif politik,” ujar anggota Tim Advokasi GNPF-Ulama, Nasrullah Nasution, dalam Konferensi Pers 1 tahun Evaluasi Penegakan Hukum Pasca Aksi Bela Islam di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017).

Selain itu, Nasrullah juga mengatakan bahwa pihaknya meminta agar institusi negara dibersihkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Membersihkan institusi negara dari oknum-oknum yang menggunakan kekuasaan negara untuk kepentingan politik,” pinta Nasrullah. (MNM)

Sumber : Salam Online.