OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 18 Januari 2018

Marak Penistaan Agama, Pakar Hukum: Terlihat Dilakukan Sistematis

Marak Penistaan Agama, Pakar Hukum: Terlihat Dilakukan Sistematis



10Berita, SOLO -Pakar hukum Universitas Djuanda Bogor, Dr. Muhammad Taufik menilai ada upaya sistematif untuk menistakan agama Islam. Termasuk kasus penistaan yang dilakukan komika Joshua Suherman.

Taufik menilai lawakan Joshua yang menyitir nama An-nisa, tidak berbeda dengan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Ahok, menyitir surat Al Maidah ayat 51, sedang Joshua menyitir nama An-nisa yang jelas jelas merupakan nama surat dalam Alqur'an. 

"An-nisa itu ada didalam Alquran, yang dilakukan itu tidak jauh beda dengan yang dilakukan Ahok. Kan dia gak perlu kalau tidak mengerti, apalagi wilayah lawakan masih banyak, domestik atau publik," ujar dia, Kamis (11/1/2018) lalu.

Taufik menilai penistaan terhadap Islam, semakin marak dan bervariasi pasca penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok. Maraknya kasus penistaan ini menunjukan adanya pola gerakan yang tersistematis. 

"Saya melihat ada upaya sistematis untuk menistakan Islam. Karena ini bermula dari kasus Ahok, saya yakin penista-penista agama itu pendukung Ahok. Mereka kecewa karena Ahok gagal jadi gubernur lagi," kata Taufik.

Menurut Taufik, seharusnya polisi bertindak cepat dan segera melakukan penangkapan. Pasalnya, penistaan agama bukan delik aduan, sehingga seharusnya negara yang mengambil peran. 

"Tidak perlu menunggu laporan, dulu di era Orde Baru pernah ada mahasiswa IAIN Salatiga melawak dengan menyampaikan ayo ngaji ayat kursi sak mejane (ayo mengaji ayat kursi sekaligus mejanya), itu langsung ditangkap. Bahkan permadi saja pernah ditangkap gara-gara mengaku Islam tapi tidak bisa mengucapkan Muhammadarrasulullah aja dia dipidana. Ini dia (Joshua) terang terangan," ungkap Taufik.

Taufik berharap kepolisian berhenti tutup mata pada kasus kasus penistaan agama. Jika tidak peradilan jalanan akan terjadi. 

"Kalau negara yang punya hukum tidak megakan hukum maka akan terjadi street justice," pungkas taufik.* [Aan/Syaf/]

Sumber :voa-islam.com

Aku Sesuai Persangkaan Hamba-Ku Hingga Balasan Mengingat Allah

Aku Sesuai Persangkaan Hamba-Ku Hingga Balasan Mengingat Allah

10Berita, Aku sesuai persangkaan hamba-Ku, hingga bagaimana balasan mengingat Allah dibahas dalam hadits dari Kitab Riyadhus Sholihin berikut ini.

Hadits #1435

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]

 

Faedah dari Hadits:

Allah bersama hamba-Nya yang beriman dengan sifat ma’iyah (kebersamaan) yang khusus yaitu dengan memberi perhatian, penjagaan, taufik, dan pertolongan.Allah bersama hamba-Nya ketika ia mengingat-Nya, maksudnya Allah bersamanya dengan rahmat-Nya, memberinya taufik, hidayah dan perhatian. Adapun firman Allah Ta’ala(yang artinya), “Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada”, yaitu dengan ilmu Allah. Hal ini dinyatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 17:3.Allah menyatakan diri-Nya dengan “nafs”, berarti Allah mempunyai dzat yang hakiki.Kalimat “Jika ia mengingat-Ku, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku” maksudnya jika mengingat Allah dalam keadaan bersendirian. Amalan yang sembunyi-sembunyi seperti inilah yang dibalas oleh Allah.Ulama Mu’tazilah dan yang sepaham dengannya berdalil bahwa malaikat lebih mulia dari para Nabi berdasarkan dalil “… Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat)”. Namun ulama Syafi’iyah menyatakan bahwa para nabi tetap lebih mulia dari malaikat berdasarkan dalil ayat tentang Bani Israil (yang artinya), “… dan Kami lebihkan mereka atas makhluk lainnya.” (QS. Al-Jatsiyah: 16). Adapun yang dimaksud hadits adalah mengingat Allah di suatu kumpulan yang tidak terdapat nabi di situ, tentu kumpulan malaikat itu lebih utama.Jika seseorang mengingat Allah (berdzikir kepada Allah) di suatu kumpulan, Allah akan menyanjungnya di sisi makhluk-Nya yang mulia (yang lebih baik dari kumpulan tersebut).Berhusnuzhan kepada Allah.Allah memiliki sifat kalam.

Sesuai Persangkaan Hamba kepada Allah

Mengenai makna hadits di atas, Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan doa jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah (raja’) dan meminta ampunannya” (Syarh Shahih Muslim, 17:3).

Husnuzhan kepada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam doa. Ketika kita berdoa pada Allah kita harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya doa dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya doa. Karena ingatlah bahwasanya doa itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhan kepada Allah. Jika seseorang berdoa dalam  keadaan yakin doanya akan terkabul, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اُدْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi, no. 3479. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Referensi:

Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim. Cetakan pertama, Tahun 1433 H. Yahya bin Syarf An-Nawawi. Penerbit Dar Ibnu Hazm. 17:3-4.Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 1:466.

Materi kajian Kamis Sore di MPD, diselesaikan di Darush Sholihin pada 1 Jumadal Ula 1439 H menjelang Shubuh

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber : Rumaysho.Com

Rabu, 17 Januari 2018

Felix Siaw dan Toko Roti, Mengapa Dibidik?

Felix Siaw dan Toko Roti, Mengapa Dibidik?



Oleh : Retno Dwi Prastiwi*

Pertama kali membahas tentang muallaf, dadakan yang nyangkut di kepala adalah sosok ustadz mata sipit Felix Siauw. Sosok ini unik. Dia bukan terlahir dari rahim seorang muslimah. Bahkan ia terlahir di tengah-tengah keluarga yang tidak memiliki keimanan kepada Allah SWT sedikit pun.

Apa jadinya kalau kita di posisi ustadz Felix dulu? Ia memantapkan diri untuk bersyahadat saat tak ada dukungan dari keluarganya. Sebaliknya, cercaan yang sering ia terima. Dukungan paling dekat itu datangnya dari mahasiswa muslim di kampusnya saja. Selebihnya tidak.

Menjadi muallaf itu memang greget-gregetsedap. Karena sejak sebelum ia bersyahadat, sudah terjadi benturan pemikiran. Lalu dengannya, seseorang akan berpindah untuk menetap dari akidah yang lama ke akidah yang baru. Disamping itu, mereka juga harus memahami betul bahwa mengambil akidah Islam tidak semata-mata dengan melisankan syahadatnya saja. Tapi setelahnya akan ada konsekwensi syahadat.

Kalau muallaf saja punya aktivitas berpikir untuk memeluk dienul haq Islam, maka kita yang mukallaf sudah semestinya punya kesadaran bahwa standar hidup itu dikembalikan kepada Islam sepenuhnya. Jangan mau kalah dong dengan ketaatan seorang muallaf. Sebab, dengan bersyahadatnya seseorang, maka dengan itu pula tak hanya lisannya saja, bahkan hati, sikap hingga matinya pun akan berkiblat kepada Islam.

Lihatlah ustadz Felix Siauw kini. Aktivitasnya tak jauh-jauh dari Islam, keislaman dan mengislamkan pemikiran kaum muslimin itu sendiri. Lisannya terjaga, bisnisnya melejit sebab memang berkah Allah-lah yang ia cari, pemikirannya oun cemerlang, masyaa Allah. Ini masih ustadz zaman now.

Bagaimana lagi dengan para ulama yang dulu pernah hidup didalam naungan negara bersistemkan Islam ? Imam Syafi’i misalnya. Usia 7 tahun saja dia sudah hapal Alqur’an. Ini keren atau keren banget? Beda dengan kids zaman now yang di usia belia justru sibuk menghapal nama anggota K-Pop bergengsi abad ini. Duh, seperti remaja kehilangan identitas saja.

Identitas Islam : Dibidik!

Namun beda dengan dewasa ini. Identitas seorang muslim justru dijadikan sebagai standar intoleransi. Masih ingat dengan salah satu toko kue coklat besar di Makassar yang akhir tahun lalu menolak memberikan ucapan selamat Natal ? Sebenarnya fenomena ini tidak termasuk yang masih ‘hot’, namun ada sisi menarik yang bisa dikupas dari sini.

Bagi seorang muslim, tidak perlu menunggu menjadi juragan kue untuk menunjukkan identitas keislamannya. Siapapun dia, saat ia bersyahadat, maka bentuk identitasnya pun pasti sama seperti muslim lainnya. Hal sesederhana identitas ini ternyata penting. Lihat saja efek yang diberikan tersebab fenomena toko kue Makassar ini.

Mulai dari seorang sosiolog dari Universitas Negeri Jakarta Dr. Robertus Robet yang mengatakan bahwa hal ini merupakan bentuk politik identitas ekstrim yang berujung pada segregasi dan enklavisasi sosial. Hingga cibiran-cibiran pedas dari dunia maya turut serta hadir memenuhi ‘undangan’ panggung rasisme katanya.

Seperti yang dikutip dari cuitan salah seorang netizen, ia mengatakan bahwa, “Saya menghargai komitmen anda tidak menyediakan ucapan Natal karena bertentangan dgn keyakinan anda. Andapun hrs menghargai bahwa kami tidak akan mengkonsumsi produk anda. Karena buat kami haram mengkonsumsi produk rasis.” (voaindonesia.com).

Padahal, secara intelektualitas, tidak ada kaitan yang pasti antara sikap toko kue tersebut dengan kondisi perpolitikan di negeri ini. Pengaitan isu ini justru membawa polemik baru. Faktanya, tidak hanya toko kue yang menolak memberikan ucapan selamat Natal. Tapi selama ia seorang yang telah bersyahadat, maka memaknai toleransi dengan tidak mengganggu aktivitas agama lain saja itu sudah cukup. Tidak perlu memberikan ucapan selamat atas perayaan agama lain.

Nah, mari kita flash back dan cerna kembali. Mulai dari ide menolak pemimpin kafir, solat berjama’ah di Monas hingga yang tidak mengucapkan selamat Natal pun akhirnya dijadikan modal untuk meraup opini umum bahwa ide-ide ini adalah bagian dari tindakan intoleransi yang anti Pancasila atau anti NKRI.

Jika dipersempit, justru identitas muslim hari ini dijadikan standar intoleransi. Tidak hanya identitas para masyarakat akar rumputnya saja, tapi para ulama pun tidak terlepas dari pelabelan ulama anti Pancasila yang berujung pada kriminalisasi ulama.

Alhasil tercetuslah sebuah kesimpulan singkat, bahwa perpecahan di bumi pertiwi ini adalah perpecahan yang bersumber dari ide-ide ‘intoleran’. Sehingga, solusi satu-satunya adalah menghapuskan ide-ide tersebut dengan terus memberangusnya. Jika ide-ide tersebut lenyap, maka hilanglah perpecahan.

Hal seperti ini sangatlah keliru. Sebab, nyatanya pendefenisian intoleran hanya bergantung pada sebelah pihak saja. Jika ini direalisasikan justru akan menghilangkan identitas dari muslim tersebut. Sebab yang dibidik adalah kekhasan yang muncul sebagai keislamannya.

Jika tidak ada lagi identitas yang melekat kepadanya, maka apa yang bisa menjadi pembeda antara muslim dan kafir ? Fitrahnya seorang muslim, identitas yang muncul dari syahadat ini adalah kekhasan yang sesuai dengan fitrahnya manusia. Jika diberangus, maka ia akan kehilangan sebagian dari konsekuensi syahadatnya. Dan ini justru hanya akan memberikan rasa gelisah.

Islam Menjaga Identitas

Islam adalah sekumpulan aturan yang darinyalah terpancar kesejahteraan untuk seluruh isi bumi. Tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Allah saja, tapi Islam turut serta mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Begitu kompleksnyalah Allah memberikan aturan hidup sebagai kompas menuju kampung akhirat. Maka tak heran jika Islam mampu memberikan identitas bagi sesiapa yang mengambilnya. Menjadikan orang yang mengembannya begitu mulia, tak hanya dihadapan manusia tapi yang terpenting adalah dihadapan Ilahi.

Identitas seorang muslim tidak akan terjaga kecuali dengan adanya naungan negara. Sebagaimana Imam Al Ghazali pun mengibaratkan bahwa agama dan kekuasaan adalah saudara kembar. Agama sebagai asas dan kekuasaan adalah penjaganya. Yang dengan inilah kemuliaan itu bisa didapat.

Maka, sangat wajar jika hari ini diskriminasi identitas justru dialami oleh kaum muslimin bahkan saat ia menjadi mayoritas di negerinya sendiri. Sebab, negara hari ini memang tidak mengambil Islam sebagai asas untuk mengatur urusan ummat.

Berbeda jauh dengan penjagaan identitas yang dilakukan oleh seorang Khalifah di masa Kekhilafahan Abbasiyah. Disaat seorang budak muslimah dari Bani Hasyim di Amurriyah meminta perlindungan dari sang khalifah. Saat sedang berada di pasar, seorang Romawi jahil mengaitkan ujung pakaiannya. Sehingga saat wanita itu berdiri dan berjalan, tersingkaplah auratnya. Spontan, muslimah itupun teriak dengan teriakan yang fenomenal hingga kini, “Waa Mu’thasim..!”.Dimana Al Mu’thasim katanya. Hingga akhirnya kabar ini terdengar hingga ke khalifah Al Mu’thasim Billah yang berada di Baghdad.

Tidak tanggung-tanggung, khalifah mengirimkan pasukan yang diriwayatkan panjangnya luar biasa. Saat barisan terdepan pasukan itu telah berada di kota Amuriyah, Romawi, barisan paling belakangnya masih berada di perbatasan kota Baghdad. Secara geografis, jarak antara kedua kota ini adalah 1093 km. Jadi kalau kamu jalan kaki dari Baghdad, butuh lebih kurang 222 jam untuk bisa tiba di Amurriyah.

Begitu mulianya identitas seorang muslimah di mata negara. Dan begitu pentingnya peran negara dalam menjaga identitas manusia. Hanya negara yang menerapkan Islam-lah yang paham betul apa saja konsekuensi atas kepemimpimannya. Sehingga ia mampu menjadi perisai bagi warga negaranya. Mulai dari perisai atas aqidahnya hingga perisai atas identitasnya.

Menggunakan sistem islam sebagai asas kehidupan adalah solusi tuntas dari penjagaan atas identitas manusia. Bahkan tak hanya kaum muslimin, tapi Yahudi juga Nasrani turut hidup berdampingan dibawah naungan negara adidaya Daulah Khilafah Islamiyah sebagaimana Al-Mu’thasim Billah menaungi seluruh warganya secara total. Wallahu’alam bisshowab. (rf/voa-islam.com)

*Pemerhati Remaja, Founder Aisyah Corner

Sumber : Voa-islam.com

Ustadz Felix Siauw: Doakan Ustadz Zulkifli, Allah Juga Punya Makar Kita Liat Mana Lebih Kuat

Ustadz Felix Siauw: Doakan Ustadz Zulkifli, Allah Juga Punya Makar Kita Liat Mana Lebih Kuat


10Berita , Terkait berita dijadikannya ustad Zulkifli Ali MA tersangka dan akan diperiksa di Bareskrim pada hari Kamis (18/1) esok membuat ustadz Felix Siauw ikut angkat bicara dan menyampaikan komentarnya secara tertulis yang sampai ke redaksi Panjimas pada hari Rabu, (17/1).

“Selamanya, lisan ulama yang lurus takkan disukai oleh penguasa yang bengkok, kebenaran takkan pernah membuat nyaman mereka yang berbuat dzalim. Inilah yang sekarang sedang kita hadapi, penguasa-penguasa yang ingin meneruskan syahwat kekuasaan, maka apapun yang berpotensi untuk mengancam akan dilibas,” ujar Ustd Felix.

Masih menurut ustadz yang memiliki banyak jamaah kalangan remaja dan pemuda ini. Mereka tahu bahwa yang mereka lakukan adalah kesalahan, dan sangat takut bila kesalahannya dipertunjukkan, maka siapa saja yang berpeluang melakukannya harus dikekang.

“Faktanya, sejak awal kemunculannya, Islam itu anti terhadap kedzaliman, sebab Islam adalah Al-Haq, kebenaran yang datang dari Allah untuk menghilangkan kebathilan,” tutur ustd Felix Siauw.

Maka sampai kapanpun, Islam akan head-to-head dengan kedzaliman, siapapun pelakunya, apakah individu, kelompok ataukah penguasa yang melakukannya.

“Maka Muslim yang memahami Islam takkan tinggal diam, dia pasti akan selalu membandingkan kenyataan dengan Kitabullah dan Sunnah, sesuai atau tidak dengan panduannya,” tandasnya.

Seorang ulama, adalah tugasnya memberikan peringatan juga kabar gembira pada ummat, sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah, bukan menyesuaikan Islam dengan penguasa.

Islam bukan apa yang penguasa mau, apalagi penguasanya dzalim pada kaum Muslim dan ulama. Tapi Islam adalah apa yang Allah maktubkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

“Hari ini kita mendengar kabar salah satu ulama kaum Muslim yang selama ini lurus lisannya, jelas keberpihakannya, juga ikhlas dalam dakwahnya, kini jadi tersangka,” kata ustd Felix.

Tuduhannya pasti itu-itu lagi, “menyebarkan kebencian”, “SARA”, “intoleransi”, “paham radikal”, “anti-NKRI”, “anti-Pancasila” dan segala yang bisa dikarang-karang.

Bagaimana kita tidak yakin bila deradikalisasi yang dimaksud penguasa sekarang sejatinya adalah de-Islamisasi? Lah, yang justru dijerat adalah para ulama dan kelompok Islam.

Jadi yang dianggap musuh negara saat ini, sejatinya adalah “musuh penguasa”, siapapun yang bisa mencegah berkuasanya kembali mereka, maka ia musuh, yakni para ulama.

“Doakan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali dalam kebaikan, ujian yang didapatkan jadi kemuliaan. Mereka punya makar, Allah juga punya, dan kita lihat mana lebih kuat,” pungkasnya.[www.tribunislam.com

Sumber : panjimas.com

  

NAH LOH! Pembeli Kavling Pulau Reklamasi Dipanggil Polisi, Ada Apa?

NAH LOH! Pembeli Kavling Pulau Reklamasi Dipanggil Polisi, Ada Apa?


Pic courtesy of Viva.co.id

10Berita, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memanggil Felicita Santoso sebagai saksi kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap pengembang properti Golf Island, PT Kapuk Naga Indah (KNI), di Pulau Reklamasi C dan D, Teluk Jakarta.

Yang bersangkutan pun memenuhi panggilan itu hari ini, Rabu 17 Januari 2018. "Saya dipanggil, tapi saat datang, dikatakan pemeriksaan ditunda hingga Senin 22 Januari 2017, karena penyidiknya berhalangan," ujar Felicita di Mapolda Metro Jaya.

Dalam kesempatan itu, dia mengaku tak tahu menahu kenapa dirinya dipanggil. Kata dia, dalam surat pemanggilan yang ia terima ada nama Ibu Leny sebagai pihak pelapor. Dia mengaku tak tahu siapa pelapor tersebut.

"Saya masih pada tahap bingung. Kok dipanggil sebagai saksi? Hanya ada nama Ibu Leny sebagai pelapor, dia siapa juga saya tidak tahu," katanya.

Tapi, Felicita menduga laporan itu ada kaitannya dengan rekaman video yang tersebar di media sosial saat ia dan beberapa konsumen lain melakukan pertemuan dengan pengembang PT Kapuk Naga Indah di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Saat itu, dia dan para pembeli properti di Golf Island melakukan pertemuan pada 9 Desember 2017.

Mereka bertemu untuk menanyakan nasib properti yang sudah mereka bayarkan. Dia mengaku sudah membayar lunas sebanyak dua unit kavling sejak 2014. Tapi, sampai sekarang tidak ada kejelasan.

"Jangankan SIPPT (Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah), zonasinya saja belum jelas. Jadi itu (mediasi) yang ingin kami sampaikan dengan direksi pengembang. Wajar kan sebagai konsumen kita sudah bayar lunas dan menanyakan kejelasan?" katanya.

Namun demikian, pada akhirnya ia tak jadi diperiksa hari ini dan dijadwalkan diperiksa lagi Senin mendatang.

Sumber: Viva

Gawat, Ada Penipuan Kajian Berbayar Mengatasnamakan UAS, Ini Klarifikasinya

Gawat, Ada Penipuan Kajian Berbayar Mengatasnamakan UAS, Ini Klarifikasinya


HATI HATI PENIPUAN MENGATASNAMAKAN USTADZ ABDUL SOMAD

1. Komunikasi untuk undangan Kajian tidak pernah kami lakukan melalui Messenger / inbox Facebook, atau DM di Instagram dan Twitter. Urusan penjadwalan sudah diamanahkan kepada tim resmi.

2. Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan kami. Akun-akun resmi kami hanya:

- Facebook: akun ini

- Instagram: @ustadzabdulsomad
- Youtube: Tafaqquh Video
- Twitter: @tafaqquhonline

Tidak ada yang lain.

3. Kami dan tim tidak pernah meminta imbalan apapun, terlebih meminta dibayar di awal.

4. Kepada pelaku penipuan (akun Facebook dan nomor WhatsApp pada gambar), bertaubatlah kepada Allah. Cari rezeki dari sumber yang halal.[] 
  
Sumber :www.tribunislam.com

Ratusan Pasangan Homo Terinfeksi HIV, Netizen: KEGOBLOKAN Membawa Azab

Ratusan Pasangan Homo Terinfeksi HIV, Netizen: KEGOBLOKAN Membawa Azab


10Berita, Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat 466 orang terjangkit  Human Immunodeficiency Virus atau HIV. "Mayoritas yang terjangkit virus itu kaum lelaki pasangan sejenis," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dezi Syukrawati pada Rabu, 17 Januari 2018.

Menurut Dezi angka itu diperoleh berdasarkan laporan dari seluruh layanan kesehatan di wilayah setempat sepanjang Januari-Desember 2017. Jumlah tersebut bisa saja lebih banyak lagi mengingat pemeriksaan penyakit tersebut butuh kesadaran dari para pasien.

"Kami imbau warga sukarela memeriksa ke puskesmas untuk mendeteksi HIV/AIDS," kata Dezi.

Menurut dia, upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut dengan upaya A, B, C, dan D. Upaya A yaitu dengan cara abstinence atau berhenti melakukan hubungan seksual, berikutnya Be Faithful atau tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak orang karena berpotensi menularkan penyakit tersebut.

"Langkah C mencegah berhubungan seks menggunakan pengaman atau kondom," kata Dezi.

Terakhir adalah upaya D, atau (no) drugs atau tidak menggunakan narkoba. Tentunya, semua upaya tersebut harus disertai dengan pemberian pendidikan seks terhadap para penderita penyakit tersebut.

Dezi menambahkan, penderita HIV masih bisa disembuhkan, dengan catatan menjalani pengobatan secara teratur. Tapi, jika itu tak dilakukan penyakit tersebut berpotensi menjadi AIDS, di mana peluang hidup penderitanya sangat sedikit.

"Semua Puskesmas di Kota Bekasi melayani pemeriksaan dan pengobatan HIV," ujar dia.

--------------------

Menanggapi hal tersebut, netizen pun berkomentad.

— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) January 17, 2018


Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan homo seperti kaum Luth… Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan homo seperti kaum Luth… 3 kali.
(HR. Ahmad 2915 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth). https://t.co/qKWNmsPOld

— M. KHUMAINI (@mkhumaini) January 17, 2018


Sumber : IBROH 

Doa Ustaz Abdul Somad untuk Ustaz Zulkifli Ali yang Dijadikan Tersangka oleh Polri

Doa Ustaz Abdul Somad untuk Ustaz Zulkifli Ali yang Dijadikan Tersangka oleh Polri



10Berita, JAKARTA - Ustaz Abdul Somad mendoakan ustaz Zulkifli M. Ali yang ditetapkan tersangka oleh Polri atas dugaan ujaran kebencian. Dalam doanya, ustaz Abdul Somad berharap agar kesabaran tetap teguh atas cobaan yang menimpa ustaz yang dikenal dengan ‘Akhir Zaman’ tersebut. Berikut doa Abdul Somad sebagaimana yang ditulisnya di akun IG pribadinya, Rabu (17/01/2018):

“Ya Shobur, wahai Yang Maha Sabar. Limpahkan kesabaran pada Saudaraku Ustadz Zulkifli Muhammad Ali. Terlebih lagi pada kaum muslimin yang mungkin saja marah.


Ya Qohhar, wahai Yang Maha Kuasa tunjukkan kuasa-Mu. Ya 'Adl, wahai Yang Maha Adil tunjukkan keadilan-Mu. Ya Bashir, wahai Yang Maha Melihat buat hamba-hamba-Mu mampu membedakan haq dan bathil.

Ya man qadha amran innama yaqulu lahu kun fayakun, dengan kun fayakun-Mu segala sesuatu mudah seperti butiran debu hampa berterbangan.”

Ustadz Zulkifli Muhammad dikenal sebagai dai yang concern membahas isu akhir zaman. Ia juga kerapkali membahas kondisi umat Islam yang tertindas di belahan bumi lainnya seperti di Palestina dan Rohingya. Rencananya Ustadz Zulkifli akan diperiksa di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di Tanah Abang, Jakarta pada Kamis, 18 Januari 2018. (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Setan Masuk ke Hati Manusia Lewat 8 Pintu Ini

Setan Masuk ke Hati Manusia Lewat 8 Pintu Ini


10Berita, Syetan tak pernah berhenti mengganggu manusia. Ia pasti mencari cara untuk mengajak manusia agar berbuat dosa. Ternyata dalam menjalankan tipu dayanya, syetan masuk melalui pintu-pintu tertentu yang ada pada diri manusia. Diantara pintu-pintu masuk manusia diantaranya adalah:

1. Iri Dengki dan Ambisi
Selagi seseorang berambisi terhadap sesuatu, maka ambisi itu akan membuatnya menjadi buta dan tuli, menutupi cahaya penglihatannya, yang sebenarnya ia mengetahui pintu masuk yang dilalui setan.

2. Amarah, Syahwat dan Keras hati
Amarah merupakan bencana bagi akal. Jika pasukan akal sudah melemah, maka setan itu bisa leluasa melancarkan serangan lalu mempermainkan diri manusia.

3. Kesukaan Mempercantik Rumah, Pakaian dan Alat Perkakas
Dia selalu merasa tergelitik untuk mempercantik rumahnya, merubah atapnya, temboknya, membaguskan pakaiannya dan alat rumah tangganya sehingga sepanjang hidupnya dia akan merasa rugi.

4. Kenyang
Karena perut kenyang bisa menguatkan syahwat dan mengabaikan ketaatan.

5. Tamak Terhadap Orang Lain
Jika seseorang tamak terhadap orang lain maka dia akan memuji -muji tidak secara proporsional, mencari muka di hadapannya, tidak menyuruhnya kepada yang ma’ruf dan tidak mencegahnya dari yang mungkar.

6 Terburu-buru dan Tidak Hati-hati Serta Tidak Memiliki Keteguhan Hati
“Terburu-buru itu dari setan dan berhati-hati itu dari Allah.” (HR. Tirmidzi)

7. Cinta Harta
Selagi cinta kepada harta ini sudah bersemayam di dalam hati, tentu akan merusaknya. Condong untuk mencari harta dengan cara yang tidak selayaknya. Membawa kepada kikir, pelit, takut miskin dan tidak mau mengeluarkan hak yang diwajibkannya.

8. Buruk Sangka Terhadap Sesama Muslim
Siapa yang membuat keputusan buruk sangka tentang diri seorang muslim berdasarkan buruk sangkanya tentu dia akan melecehkan orang muslim itu, tentu dia akan mengatakan yang macam-macam tentang dirinya.

Jika di dalam hati masih bersemayam benih-benih sifat ini, setan pun masih leluasa memasukan bisikan dan lalu lalang, hingga mencegahnya untuk mengingat Allah dan mengisi hati dengan takwa.

Sumber: islampos.com

KEREN! Tolak Impor, Wagub DKI Akan Beli Beras Petani Banten dan Sulsel

KEREN! Tolak Impor, Wagub DKI Akan Beli Beras Petani Banten dan Sulsel


10Berita,  JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI selalu membeli beras asal Sulawesi dan Banten. Alasannya, lebih memprioritaskan dari petani ketimbang harus melakukan impor seperti yang akan dilkaukan oleh pemerintah pusat.

Sikap ini, tentu saja berbanding terbalik dengan sikap pemerintah pusat yang berencana melakukan impor 500 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand dengan alasan menjaga stabilitas harga dan memenuhi ketersediaan beras di pasaran.

"DKI selalu beli beras dari Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Banten. Kita sudah perintahkan dan koordinasi sama pak Menteri Pertanian, kita prioritaskan dari petani," kata Sandiaga di Jakarta, Senin (15/1), seperti dilansir Republika.

Sandi menginginkan, masyarakat Jakarta tidak terimbas dengan gejolak harga beras ini. Oleh karena itu Pemprov DKI hadir dengan kebijakan-kebijakan yang langsung menukik untuk menyelesaikan masalah.

Hal tersebut disampaikannya terkait rencana pemerintah pusat yang akan melakukan impor beras dari Thailand dan Vietnam pada akhir Januari. Sementara itu, beberapa daerah seperti Sulsel dan Banten menolak masuknya beras luar karena bersamaan dengan panen raya.

Sandi juga mengkhawatirkan masuknya beras Vietnam dan Thailand ke Jakarta akan terjadi distorsi harga pada petani dan pedagang kecil. "Pak Arief Prasetyo Adi Dirut Food Station selalu mengontak saya 24 jam. Kita meminta tambahan dari Bulog 5.000 ton beras yang untuk operasi pasar dan 5.000 ton untuk yang komersial," kata Sandiaga.

Saat ini stok beras yang ada sudah mencapai 30 ribu ton. Dan harus dikembalikan kembali ke 40 ribu ton untuk stok beras. Wagub juga sudah perintahkan PD Pasar Jaya untuk melancarkan distribusinya.

"Karena kita tidak ingin begitu stoknya masuk, ini ada keterlambatan distribusinya dan mengakibatkan gejolak. Kasihan pedagang warteg, kasihan pedagang nasi uduk, karena selama ini mereka harus meningkatkan harga barangnya tapi kemampuan masyarakat membeli itu masih sangat kurang. Jadi ini yang menjadi PR besar bagi Pemprov DKI," kata Sandiaga

Sumber :Portal Islam