OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 22 Januari 2018

Mau Kaya? Tempuh 11 Langkah Menjadi Kaya Ala Islam Ini

Mau Kaya? Tempuh 11 Langkah Menjadi Kaya Ala Islam Ini


10Berita, Siapa yang tidak ingin kaya? Hampir seluruh manusia di dunia ini selalu menginginkan berkecukupan didalam hidupnya, punya banyak rezeki yang mengalir, tersedia makan, sandang, papan dan kendaraan yang bisa membuat nyaman.

Bisa bekunjung kemanapun yang diinginkan tanpa terkendala biaya. Sangat manusiawi, keinginan itu. Bahkan Rasulullah selalu mendorong umatnya menjadi kaya.

Agar dengan kekayaan itu, terhindar dari kefakiran dan kefukuran, bisa bersedekah yang banyak dan menolong agama dan umat Islam lainnya dalam keadaan kekurangan.

Menjadi kaya bukan keniscayaan, dalam sejarah  banyak para sahabat, khalifah bahkan istri Rasulullah sendiri, Siti Khadijah, adalah saudagar yang kaya raya. Bagaimana dengan Umar Ra? sebelum masuk Islam beliau sudah kaya raya dan dari kalangan terhormat.

Belum lagi Utsman bin Affan, yang sejatinya mempunyai kekayaan dan asset yang tetap masih dilihat sampai saat ini. Dan masih banyak contohnya. Kekayaan mereka memang terpusat untuk dakwah Islam, dan nyatanya Allah selalu memberi gantinya berupa pahala yang tumpah ruah untuknya.

Lalu, bisakah sebenarnya kita jadi kaya? Tentu saja, untuk itu cermati 11 Langkah menjadi kaya ala Islam berikut ini:

1. Luruskan Niat, Bulatkan Tekad
Niat akan menghantarkan kemanapun seseorang itu berlabuh. Tidak ada tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Berniatlah, insyaAllah Anda akan mendapatkannya.

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadist: Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.” (HR Bukhari Muslim).

2. Mengapa Diam di Tempat, Jika Bisa Berjalan Bahkan Berlari?
Bahkan, burungpun diberi rezeki sama Allah, saat ia berusaha terbang kesana kemari untuk mendapatkan makanannya. Bagaimana dengan manusia yang diberi akal pikiran dan tenaga juga akal budi melebihi burung?

Lakukan sebisanya untuk mendapatkan kekayaan itu. Jika hanya berfikir dan berangan-angan tanpa bertindak, itu tak ubahnya manusia malas. Allah tidak menyukai kemalasan, karena kemalasan sangat dekat dengan kemiskinan, kurangnya harta dan kekufuran!

3. Miliki Ilmunya
Apa saja mempunyai ilmu. Pelajarilah! banyak tanya, bisa pula hanya coba-coba sambil melihat contoh di internet, buku atau bahkan ikut kursus.

Ilmu memang tidak hanya didapat di bangku sekolah, namun memiliki ilmu itu perlu, sebab dengan ilmu semua pekerjaan lebih mudah dikerjakan, lebih mendapatkan hasil, lebih kreatif dan inovatif, lebih berdaya guna dan mendapatkan kekayaan.

Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)

Imam Syafi’i berkata: “Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu”

4. Mendoakan Saudaranya Dengan Sembunyi-sembunyi
Mengapa bisa demikian? Rahasia ini terkuak dengan sabda Rasulullah: Dari Abu Darda ra bahwasannya ia mendengar Rosululloh SAW bersabda:

“Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim).

Jadi, doa sembunyi untuk saudara tentang kebajikan, kesuksesan dan kekayaan laksana kita sedang menabur benih kebajikan yang nantinya akan kita tuai yang lebih baik lagi.

5. Berubahlah!
Jika dengan strategi itu-itu saja, jualan hanya itu-itu juga, bekerja hanya satu macam saja tidak menghasilkan, maka cobalah untuk berubah mencari cara, inovasi, dan kerahkan pemikiran untuk sesuatu yang baru. Ingat Allah berfirman:

… إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ …

“… Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah nasib atau keadaan yang ada pada dirinya …” (QS Ar-Ra’d:11).

6. Silaturahmi
Berkunjung ke sanak saudara, teman bahkan seseorang yang sebelumnya belum pernah bertemu adalah hal yang positif. Selain membawa kegembiraan, saling bertukar pikiran dan memberikan aura yang baik, silaturahmi akan membuka wawasan lain tentang rezeki.

Terkadang hanya dari wawasan mereka memandang kehidupan, ketidak kenal menyerah saat bangkrut atau bagaimana cara mereka mencari peuang, bahkan membuka ide atau peluang untuk anda!

Maka sebaiknya, programkan silaturahmi ini secara berkala, dan lihat perubahan yang terjadi pada usaha Anda.

“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (HR Muslim)

7. Tak Kenal Menyerah, Jika Terpuruk
Bangkrut, atau tidak berhasil saat mencoba yang baru, atau mencoba bertahan memulai usaha, itu sudah biasa. Anda bukan satu-satunya orang yang mengalaminya.

Orang sukses, biasanya berawal dari kegagalan, yang akhirnya akan membimbing pada keberhasilan. Seperti janji Allah dalam surat Al Insyirah, selalu ada kemudahan dibalik kesukaran.

8. Selalu Bersyukur
Terkadang satu hal mudah ini sering dilupakan oleh seseorang ketika berhasil, bahkan bersyukur itu hendaknya pada semua keadaan baik sedang sedih, terlebih sedang diberi limpahan rezeki.

Mengapa bersyukur saat sedih? karena pada dasarnya ada hikmah terbaik dari Allah atas apapun yang menimpa manusia. Selain itu, jika manusia pandai bersyukur maka Allah akan menambah nikmat.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat’.” (QS. Ibrahim: 7)

9. Berdoa
Cara mengingat Allah yang termudah dan termurah sebenarnya hanya dengan berdoa. Selain membawa ketenangan hati, doa merupakan wujud keinginan kita pada Sang Pemilik Kehidupan.

Allah adalah pengabul doa bagi yang sungguh-sungguh memintanya. Janji Allah adalah dekat:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. al-Baqarah :186).

Bahkan Rasulullah menambahkan dalam HR Turmudzi dan Hakim, jika doa akan membukan pintu-pintu rahmat, tentu hal ini berkaitan dengan pintu rezeki pula.

10. Tawakal
Cara berserah diri pada Allah setelah melakukan suatu usaha,upaya keras untuk mencari rezeki dan berdoa adalah bertawakal. Cukup kepada Allah-lah manusia bersandar teentang segalanya yang telah dilakukannya.

Ternyata tawakal ini sangat mujarab untuk membukan pintu rezeki selebar-lebarnya. Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi).

11. Perbanyak Sedekah
Apakah memberikan seseorang itu akan mengurangi sesuatu? Ya, secara teknis. Namun hitungan Allah tidak demikian. Ada kasih sayang dalam sedekah, ada rasa cinta pada Allah dalam sedekah.

Allah akan melipat gandakan sedekah yang dikeluarkan. Tak ada rumus menjadi miskin dengan sedekah, karena sedekah pada dasarnya akan membuatmu kaya!

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 261)

Semoga manfaat dan menginspirasi!

Sumber: candradewojati.com , islamidia.com

Catatan Dr. Tony Rosyid: “Acak-Adut” Koalisi Dalam Pilkada

Catatan Dr. Tony Rosyid: “Acak-Adut” Koalisi Dalam Pilkada


10Berita – Pilkada serentak digelar. Parpol sibuk nyari kandidat. Tanya sana-tanya sini, semua lembaran survey dibuka. Merapat ke tokoh ini, lalu pindah ke tokoh yang lain. Bisik-bisik, pelan sekali, punya dana berapa? Lalu dikalkulasi, oh… kurang, pindah lagi.

Ada yang cocok, telepon partai A, hubungi partai B, lalu ajak koalisi. Rapat demi rapat diadakan untuk mencocokkan kepentingan. Alot, ribet, banyak dinamika dan negosiasi. Jatah wakil diperebutkan, kursi sekda dan posisi jabatan mulai dibicarakan. Partaimu mau ini, partaiku itu saja. Deal, koalisi jalan.

Masuk partai lain, koalisi berubah lagi. Hanya tidak berubah jika bohirnya menyanggupi. Bohir seperti raja, dan partai-partai sebagai punggawanya. Raja punya fatwa, punggawa tampil untuk mengawalnya.

Menjelang pendaftaran, satu partai cabut diri, MoU terancam. Buat kesepakatan baru. Tidak deal, koalisi bubar. Deal, calon wakil diserang paha. Lalu muncul prahara. Mundur, koalisi diperbaiki lagi.

Itulah demokrasi kita saat ini. Pengamat dibuat pusing, apalagi rakyat awam. Di warung kopi ribut, tukang rongsok dan penjual cendol berdebat soal politik. Rakyat pening kepala, apalagi pimpinan partai.

Hiruk pikuk tak berkesudahan. Tak ada partai yang konsisten. Atau hukum konsistensi tak berlaku di koalisi. Terlalu beragam dan mudah berubah. Makin lama makin buram. Ibarat pelangi, warnanya sudah tidak aturan. Tak enak dilihat, apalagi diimpikan. Atau mungkin ini indikasi bangsa mau kiamat? Serahkan saja ke para ustaz untuk menjawab. Mereka yang tahu tanda-tanda kiamat.

Saat kampanye, bawa-bawa NKRI dan jualan pancasila. Aku pancasila, aku NKRI, aku ini dan aku itu. Blegedes. Penjual agama bertarung dengan penggiat agama. Saling fitnah dan caci. Tuduh teroris dan ISIS mewarnai. Khilafah dibidik dan jadi kartu mati. Adu tafsir membuat media makin bising.

Calon yang sukses dapat tiket diusung. Mereka senyum, gembira dan eforia. Yang gagal, teriak tidak terima. ILC jadi ajang untuk mencurhatkan luka. La Nyalla menyesal, tapi makin terkenal.

Yang pasti, koalisi penuh ketidakpastian. Yang jelas, koalisi penuh ketidakjelasan. Baik proses, apalagi tujuan. Hanya satu yang jadi standar ukuran: kemenangan. Minimal keuntungan dari cost dan mahar politik, jika ada kelebihan.

Di Jawa Tengah PDIP gabung PPP dan Demokrat. PKB ada di kubu seberang. Di Jawa Barat Demokrat sama PKB, PPP, Nasdem dan Hanura. PDIP di kubu lawan. Di Jawa Timur PDIP dan PKS merapat ke PKB untuk melawan koalisinya Demokrat, PPP dan Hanura.

Bingung bukan? Sama! Penulis lebih bingung. Semua rakyat juga bingung. Bingung berjama’ah.

PPP dukung calon non muslim sudah biasa, Perindo usung kader muslim bisa terlaksana. Alasan bisa dibuat. Dalil tinggal pilih yang mana. Jangan bawa-bawa agama. Itu SARA! Waduh…

Alih-alih bawa ideologi, sekedar janji dan konsistensi pun tak mampu dipenuhi. Bicara seolah dari hati, praktek koalisi jelas tak berbasis nurani.

Inilah fenomena koalisi saat ini. “Acak adut”. Para calon dengan seluruh timsesnya bertarung dengan total energi, sementara “pemain sejati” (para bohir) sibuk mengkalkulasi. Proyek ini berpotensi, proyek itu masuk nominasi. Para akuntan dikontrak untuk menghitung yang pasti-pasti.

Sedih? Setidaknya prihatin melihat fakta ini. Mengapa koalisi model “acak adut” itu yang terjadi? *Pertama,* rasio koalisi berbasis kepentingan untuk menang, bukan perjuangan. Sahwat menang lebih dominan. Platform bukan utama, konstituen tak jadi pertimbangan. Yang penting menang, lalu berkuasa. Bagi partai, kekuasaan adalah sumber penghidupan. 

Jadi oposisi terlalu menyakitkan. Sudah miskin, dicari-cari kesalahan pula. Kepleset omongan bisa jadi bulan-bulanan. Banyak partai tak sanggup bertahan. Golkar dan PAN jadi buktinya.

Kekuasaan target utama. Karena itu, harus menang. Koalisi dengan partai mana tak jadi soal. Asal bisa menang, tetap dilakukan. Platform, ideologi dan agama itu urusan nomor sekian.

*Kedua,* demokrasi berbiaya sangat tinggi. Mahar dan cost politik teramat mahal. Parpol terpaksa menentukan pilihannya pada calon yang memiliki dua syarat: elektabilitas dan uang. Siapa berpotensi menang dan sanggup menyediakan uang, koalisi bisa dibuatkan. Mudah! Tak peduli dengan siapa dan partai apa.

Tak penting itu uang pribadi atau modal taipan. Pokoknya, harus ada jaminan kalau uang itu tersedia dan bisa digunakan.

Orang partai tahu mana yang beneran punya uang, mana yang janji doang. Jangan bilang punya, ditagih bilang gak ada. Gak dicalonkan, eh nyanyi di media. Begitulah demokrasi uang.

*Ketiga,* partai tak punya calon yang dipersiapkan. Kalau ada, tak laku jual. Popularitas dan elektabilitas tidak nendang. Tak ada yang tertarik untuk menyediakan biaya.

kaderisasi tidak jalan, partai tidak memiliki calon yang layak untuk dimajukan. Tak ada pilihan, kecuali harus bergabung dengan koalisi yang sudah siap uang.

Layaknya organisasi, proses kaderisasi mesti dilakukan. Ada proses dan tahapan. Nilai, prinsip dan visi partai wajib jadi bagian dari materi pengkaderan. Semua kader mesti terkualifikasi. Mereka ngerti platform partai, visi dan misi. Sehingga, tak ada lagi kader loncat ke partai sana dan pindah ke partai sini.

Para kader yang memenuhi kualifikasi disiapkan. Urutan calon sudah ada nomornya . Formasi anggota legislatif, pimpinan daerah dan bangsa ada stok personilnya. Semua sudah sesuai kapasitas dan kelayakan. Mereka inilah yang berhak diiklankan dan mengiklankan diri. Test pasar, diterima rakyat, lalu siap terjun dalam pertempuran.

Umumnya, partai tak mengenal perkaderan. Jika ada, mereka adalah putra mahkota dan putri juragan. Sang pengeran dan putri karbitan punya hak istimewa untuk memotong banyak kader yang berkiprah lama dan sudah berjuang duluan.

Fenomena di atas menjadi faktor penyebab koalisi selalu terjadi secara serampangan. Syahwat menang, terbatas uang dan miskin kader, membuat partai jadi kendaraan yang gentayangan. Ditawari calon ini diterima, calon yang itu boleh juga. Koalisi kanan ok, kiri apalagi. Yang penting bisa menang, lalu bagi-bagi kekuasaan. Minimal ada sisa uang operasional. Gak sisa? Nasib!

Posisi kader tak jelas nasibnya. Kuat, ya bertahan. Gak kuat, segera hengkang. Banyak kader bagus dan berkualitas berguguran karena gak punya uang. Ironis!

Nyawalkot, nyabup, yagub dan nyapres butuh uang. Siapa berpotensi menang dan sanggup menyediakan uang, koalisi dengan siapapun bukan persoalan.

Tak perlu uang sendiri. Elektabilitas dan kedekatan dengan taipan bisa jadi jaminan. Tinggal tandatangan, uang bisa dikeluarkan. Sangat pragmatis!

Apa dampak koalisi “acak adut” dan serampangan ini? Pertama, platform perjuangan tak dihiraukan. Kedua, kader terabaikan. Ketiga, pemilih dilupakan. Keempat, bangsa dikorbankan.

Hal ini hanya bisa diakhiri jika partai membangun koalisi permanen. Koalisi pola ini hanya berlaku jika orientasi partai mengutamakan perjuangan.

Cocokkan visi, misi dan platform perjuangan, sepakati, lalu konsisten menjaga koalisi di semua wilayah pemilihan. Menang jadi penguasa, jika kalah siap bersama-sama berjuang sebagai oposisi. Gentle! Penguasa dan oposisi hanya posisi dalam sebuah arena memperjuangkan bangsa.

PKS, PAN dan Gerindra sudah mulai mencobanya. Sayangnya, hanya di satu dua tempat. Mestinya di seluruh wilayah. Masih ada kesempatan kedepan untuk mengujicobakan.

Jika praktek ini menjadi pilihan partai, maka koalisi hanya akan terbelah jadi dua: koalisi penguasa dan koalisi oposisi. Keduanya akan terdorong adu kualitas dalam setiap persaingan, baik di pileg, pilkada maupun pilpres.

Rakyat mudah mengidentifikasi dan memilihnya. Mana yang putih dan mana yang hitam ketahuan. Sebab, pilihan cuma dua: ini atau itu. Para pemilih tidak dibingungkan. Bangsa juga diuntungkan, karena persaingan akan cenderung lebih sehat dan transparan.(kk/sw)

Sumber : Eramuslim 

Fahri: Jokowi Cuma Pencitraan, Faktanya Industri Manufaktur Makin Merosot

Fahri: Jokowi Cuma Pencitraan, Faktanya Industri Manufaktur Makin Merosot


10Berita,  Presiden Joko Widodo memamerkan motor hasil modifikasi Chopperland yang baru saja dibelinya.

"Saya baru saja membeli motor hasil modifikasi Chopperland dari bengkel 'Elders Garage'. Kita menghargai kreasi anak negeri agar mereka terus terpacu berkarya, sehingga suatu saat kita punya produk asli Indonesia yg bisa kita banggakan -Jkw," ujar Jokowi di akun twitternya (20/1/2018).

Sebelumnya saat maju ke Pilpres, Jokowi juga naik ESEMKA yang diklaim cikal bakal mobil nasional. Yang sampai sekarang tak ketahuan juntrungannya.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut itu semua pencitraan belaka, karena faktanya di zaman pemerintahan Presiden Jokowi justru industri manufaktur makin merosot.

"Pak Jokowi dalam 4 gambar yg hebat:
1. Nurtanio
2. ESEMKA
3. Chopper Land
4. Peran Manufaktur Merosot

Kesimpulan: industrialisasi kita ini pencitraan dan yang nyata adalah de-industrialisasi," kata Fahri Hamzah di akun twitternya, Minggu (21/1/2018).

Apa yang disampaikan Fahri ini berdasar fakta.

[Berita Satu] Kontribusi Manufaktur terhadap PDB Merosot

Industri pengolahan non-migas (manufaktur) berkontribusi 17,94% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, merosot dari kuartal I-2017 sebesar 18,08%. Hal ini terjadi seiring melambatnya pertumbuhan industri dari 4,7% pada kuartal I menjadi 3,96% pada kuartal II tahun ini.

Itu artinya, pertumbuhan industri di bawah laju PDB sebesar 5,01%. Tren ini sudah terjadi sejak akhir 2016. Perlambatan kinerja industri dibarengi penurunan kontribusi terhadap PDB. Kontribusi manufaktur ke PDB terus melorot dari posisi puncak pada 2004 sebesar 28,3% menjadi tinggal 18,2% pada 2016.

Link: http://www.beritasatu.com/bisnis/447027-kontribusi-manufaktur-terhadap-pdb-merosot.html

[MetroTV] Kontribusi Industri Manufaktur Merosot
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2017/04/18/687659/kontribusi-industri-manufaktur-merosot

Jadi, "pamer" seolah-olah pro pengembangan industri, tapi nyatanya yang terjadi de-industrialisasi.

Itulah PENCITRAAN.

Pak Jokowi dalam 4 gambar yg hebat:
1. Nurtanio
2. ESEMKA
3. Chopper Land
4. Peran Manufaktur Merosot

(Kesimpulan: industrialisasi kita ini pencitraan dan yang nyata adalah de-industrialisasi). pic.twitter.com/TEhGdlErjo

— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) 21 Januari 2018


Sumber :Portal Islam 

Berbagai Upaya Barat dalam Membendung Kebangkitan Islam

Berbagai Upaya Barat dalam Membendung Kebangkitan Islam


Oleh: Ummu Rizky

Pada tanggal 25 Nopember 2017, Wakil Presiden Muhammad Yusuf Kalla mengutarakan bahwa salah satu tantangan bagi bangsa ini adalah radikalisme, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan tantangan dunia Islam ke depan yakni radikalisme dan modernisme. Tantangan ini harus diantisipasi.

"Tantangan dari keislaman itu terutama radikalisme, pikiran yang berlebihan karena pikirannya cuma satu, surga," ujar JK dalam sambutannya saat menutup Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/11/2017).

Radikalisme menurut JK membuat banyak korban berjatuhan. Kejadian terbaru yakni pemboman di Masjid Al-Rawdah, Mesir.

"Kenapa kita bersedih dan mengutuk kejadian kemarin di Mesir, bagaimana 235 orang mati ditembak dan di bom di masjid. Sungguh luar biasa kesedihan kita melihat kejadian seperti ini," katanya.

Bukan hanya JK yang mengungkap demikian, Presiden pun mengungkap hal yang senada. Hal tersebut diungkapkan ketika presiden menghadiri Munas Para Alim Ulama Konbws NU di Mataram.

Presiden Joko Widodo berharap para ulama NU tersebut bisa menghasilkan kesepakatan yang bisa direkomendasikan kepada pemerintah.

"Saya mohon, di munas ini agar pembahasannya disampaikan ke kami rekomendasi-rekomendasi, terutama yang berhubungan dengan pemerintah," kata Jokowi di lokasi Munas Alim Ulama Konbes NU di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11/2017).

Jokowi meminta agar munas alim ulama tersebut juga membahas soal gerakan radikal dan intoleran. "Yang berkaitan dengan gerakan radikalisme dan intoleran, apa yang harus dilakukan pemerintah. Karena pegangan kita sekarang sudah kuat, ada undang-undangnya," kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan telah meminta jajaran menteri Kabinet Kerja untuk menindak tegas terhadap aliran radikal dan intoleran yang ada di Indonesia. "Saya sudah minta kepada seluruh jajaran pemerintahan agar tegas dan tidak memberikan toleransi terhadap aliran aliran radikal, aliran-aliran yang intoleran yang ada di negara kita, apa pun organisasinya," tegas Jokowi.

Demikianlah, para pemimpin negeri ini yang menggulirkan opini Radikalisme dan terorisme. Disadari atau tidak itu merupakan agenda dari kafir barat yang memang pada dasarnya ingin membendung upaya Kebangkitan Islam. Berbagai upaya kafir barat  lakukan salah satunya dengan mendukung kelompok sekulerisme secara kasus perkasus dan mendorong pengakuan fundamentalisme dan radikalisme sebagai suatu musuh bersama, mendorong ide bahwa agama dan negara dapat dipisahkan.

Barat juga melakukan indoktrinasi paham sekuler terhadap para penguasa di negeri negeri muslim. Akibatnya sudah tampak di awal dari tulisan ini. Bahwa opini Radikalisme dan terorisme sengaja digulirkan oleh penguasa sendiri. Tentu saja hal tersebut berakibat fatal, rakyat yang mudah terpengaruh akan membenarkan opini yang digulirkan. Tersebut dan parahnya tuduhan tersebut selalu ditujukann pada muslim.

Berawal dari Ramalan

Pada Desember 2004, Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (Natinal Intelegent Councik/NIC) merilis laporan dalam bentuk dokumen yang berjudul Mapoing Thr Global Future. Dokumen ini berisikan prediksi atau ramalan tentang masa deoan dunia tahun 2020.

Dalam dokumen tersebut, NUC memperkirakan bahwa ada empat hal yang akan terjadi pada tahun 2020-an yakni :

1. Dovod Word : Kebangkitan ekonomi Asia; Cina dan India bakal amenjafi pemain penting ekonomi dan politik dunia

2. Pax Americana : Dunia tetap dipimpin dan dikontrol oleh AS

A New Chaliphate: Kebangkitan kembali Khilafah Islam, yakni apemeribtahab Global Islam yang bakal mampu melawan dan menjadi tantangan nilai nilai barat.

4. Cycle Of Fear: muncul lingkaran ketakutan (phobia), yaitu ancaman terorisme dihadapi dengan cara kekerasan dan akan terjadi kekacauan di dunia, kekerasan akan dibalas kekerasan.

Dari dokumen tersebut jelas sekali bahwa negara-negara barat meyakini bahwa Khilafah Islam akan bangkit kembali.Menurut mereka, Khilafah ISLAM tersebut akan mampu menghadapi nilai nilai peradaban barat.

Barat Takut akan Kebangkitan Islam

Dengan adanya ramalan tersebut, Khilafah oleh barat dianggap sebagai suatu ancaman yang menakutkan bagi mrk. Sebab, ketika tegak, Khilafah akan menghentikan hegemoni kapitalis barat atas dunia yang akan mengganggu kepentingan mereka, khususnya dalam masalah politik dan ekonomi.

Berbagai cara barat lakukan untuk membendung Kebangkitan Islam kembali, diantaranya:

1. Memecah belah umat Islam

     Pada tahun 2003, lembaga think-thank (gudang pemikir) AS, yakni Rand Corporations,mengeluarkan sebuah kajian teknis yang berjudul "Civil Democratic Islam" secara terbuka. Rand Corporation membagi umat Islam menjadi empat kelompok, muslim fundamentalis, tradisional , modernis dan sekularis.

Kelompok fundamentalis, mereka sebut sebagai kelompok yang menolak nilai-nilai demokrasi dan budaya barat serta menginginkan sebuah negara otoriter yang dapat menerapkan hukum Islam yang mereka anggap ekstrem (Khilafah).

Kelompok tradisional adalah kelompok yang menginginkan suatu masyarakat yang konservatif.

Kelompok modernis mereka identifikasi sebagai kelompok yang menginginkan dunia Islam menjadi bagian modernitas global, yang juga ingin memodernkan dan mereformasi aislam dan menyesuaikan Islam dengan perkembangan jaman.

Kelompok sekuler, mereka menganggap kelompok ini menginginkan dunia ISLAM dapat menerima paham sekuler dengan cara seperti yang dilakukan negara-negara barat, dimana agama dibatasi pada lingkup pribadi saja.

Setelah dilakukan pengelompokan seperti di atas, kemudian barat melakukan politik belah bambu atas umat Islam, mendukung satu pihak dan menjatuhkan yang lain. Hal-hal yang barat lakukan. Adalah sebagai berikut:

A. Mendukung kelompok modernis dengan mengembangkan visi mereka tentang Islam  sehingga mengungguli kelompok tradisionalis.

B. Mendukung kelompok tradisional  ia sebatas untuk mengarahkan mereka agar berlawanan   kelompok fundamentalis dan untuk mencegah pertalian erat diantara mereka.

C. Mendukung kelompok sekuler

    Secara kasus per kasus terjadi dukungan terhadap kelompok sekuler dan mendorong  fundamentalisme sebagai musuh bersama.

D. Memusuhi kelompok fundamentalis dengan menunjukkan kelemahan pandangan keislaman;  mereka mendorong media untuk mengekspos berbagai isue negatif seperti korupsi,  kemunafikan dan tidak bermoral nya kaum fundamentalisme, pelaksanaan Islam yang salah ketidakmampuan mereka dalam memimpin dan memerintah.

2. Melakukan Monsterisasi Khilafah

    Agenda yang berkenaan dengan Monsterisasi Khilafah ini, barat pembentukan suatu organisasi yang mendunia yang sepertinya mengusung ide Khilafah, yakni ISIS.

Padahal sudah jelas, deklarasi Khilafah ISIS tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi dan bentukannya tidak memenuhi syarat syarat sah sebuah Khilafah.

3. Menggunakan penguasa boneka

    Adapun yang dilakukan barat terhadap penguasa boneka ini adalah dengan cara indoktrinasi paham sekuler terhadap para penguasa di negeri-negeri Muslim.

4. Membangun legitimasi hukum

    Cara lain yang barat lakukan adalah dengan melakukan pendekatan hukum atau law approach. Mereka membuat UU yang bisa menjegal usaha untuk bangkitnya Islam.

Salah satunya dengan diterbitkan nya UU ormas tahun 2017, mengenai pembubaran sebuah ormas yang mengusung ide Khilafah.

5. Menggunakan kekuatan represif negara

    Jika berbagai cara di atas tidak berhasil barat jalankan, maka negara yang merupakan tangan kanan barat akan beralih dengan cara melakukan tindakan represif terhadap para pejuang Kebangkitan Islam. Berbagai persekusi dilakukan, untuk menjegal segala apa yang dilakukan oleh para pengusung Kebangkitan Islam.

Setelah mengetahui apa yang diagendakan barat untuk membendung Kebangkitan Islam, semoga kita terhindar dari apa yang dilakukan barat tersebut. Karena bagaimanapun masifnya usaha mereka, mereka tidak akan bisa membendung apa yang ALLOH SWT janjikan dalam surat An -Nuur ayat 55, ALLOH SWT berfirman :

Surat An-Nur Ayat 55

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.

Hendaknya umat harus waspada terhadap upaya pecah belah dan adu domba sesama muslim, umat harus tetap fokus membangun dan memperkuat persatuan dan kesatuan dan yang terakhir semoga kita semua menjadi bagian yang memperjuangkan Kebangkitan ISLAM di bumi ALLOH ini. Wallohualambishowab. [syahid/]

Sumber :voa-islam.com

Parah, Mendag Ternyata Tidak Punya Data Cadangan Beras Nasional!

Parah, Mendag Ternyata Tidak Punya Data Cadangan Beras Nasional!


10Berita – Komisi VI DPR menyayangkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang sama sekali tidak punya data ketersediaan beras nasional, sebelum memutuskan untuk impor.

Untuk jenisnya saja, Enggar tidak memiliki spesifikasi beras yang akan didatangkan dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500 ribu ton pada akhir bulan ini. Di mana, awalnya akan mengimpor beras jenis khusus kemudian diganti menjadi beras umum.

Fakta tersebut terungkap saat Wakil Ketua Komisi VI Azam Asman Natawijaya mempertanyakan maksud dari jenis beras khusus dalam rapat kerja bersama jajaran Kemendag dan Bulog yang digelar pekan ini.

“Beras khusus itu beras apa,” tanya Azam.

“Beras dalam katagori untuk kepentingan lainnya, sesuai Permendag 1/2018,” jawab Enggar.

Namun kemudian, Enggar menjelaskan bahwa kebijakan impor beras khusus dibatalkan dan diganti beras umum dengan Bulog sebagai pemegang hak impor.

“Pada waktu yang lalu dalam kaitan impor ini (beras khusus), sekarang beras umum. Itu sudah masa lalu,” paparnya.

Azam pun mencecar kebijakan impor yang tidak memiliki dasar lain. Kemendag pada awalnya akan mengimpor beras khusus padahal yang dibutuhkan masyarakat adalah beras umum.

“Kenapa tidak impor beras umum saja, kenapa dibunyikan beras khusus. Bukan jadi atau tidak jadi, kemudian berubah lagi,” katanya.

Enggar pun hanya bisa diam lantaran tidak memiliki jawaban untuk menjelaskan. Kembali dia mengulang pernyataan sebelumnya bahwa impor bertujuan untuk intervensi pasar sebagai upaya pengendalian harga di tingkat konsumen.

“Kami maksudnya mau intervensi pasar, dengan harga Rp 9450 bisa terkendali. Dalam rakor diputuskan penugasan kepada Bulog untuk impor beras umum, untuk stabilisasi harga dan cadangan beras,” kilahnya

Azam kembali menyayangkan bahwa Kemendag tidak bisa menyampaikan data gudang pangan di seluruh Indonesia kepada Komisi VI, sebagaimana diatur dalam UU 7/2014 tentang Perdagangan.

“Sejak dulu saya minta tapi bapak (mendag) tidak punya data, bagaimana bisa mengambil keputusan. Data gudang seluruh Indonesia harus diregistrasi termasuk isinya, kecuali gudang yang di pelabuhan untuk ekspor,” imbuhnya.(kl/rmol)

Sumber : Eramuslim

Geger Pendukung LGBT dan Hikmah Keselip Lidah


Geger Pendukung LGBT dan Hikmah Keselip Lidah

Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan

Pernyataan Zulkifli Hasan justru memancing parpol menegaskan komitmen menolak LGBT

10Berita , JAKARTA -- Dalam dua hari ini nama Ketua MPR Zulkifli Hasan menjadi viral di media sosial. Pernyataannya tentang adanya fraksi yang mendukung lesbian , gay, biseksual, transgender (LGBT) membuat hebot dan panas fraksi-fraksi di DPR.

"Di DPR saat ini dibahas soal undang-undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Saat ini sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT," kata Zulkifli di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jalan Raya Sutorejo Nomor 59, Mulyorejo, Surabaya, Sabtu (20/1).

Bola panas ini kemudian langsung dibantah Sekjen PPP Arsul Sani. Ia justru menyebut delapan fraksi di DPR sepakat dan setuju bahwa LGBT merupakan perbuatan pidana. 

Dijelaskannya, Fraksi-fraksi di DPR pada Senin (15/1) sampai Kamis (18/1) membahas LGBT dan nikah sejenis dalam tim panitia kerja (Panja) Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU-KUHP) di Komisi III bidang hukum. Dalam pembahasan tersebut, mereka sepakat bahwa LGBT adalah perbuatan pidana. 
 
Pembahasan LGBT ada dalam R-KUHP Buku II yang berisi pasal-pasal tindak pidana. Dalam pembahasan, fraksi yang hadir sepakat menggolongkan LGBT sebagai perbuatan cabul. Semula, dalam konsep RKUHP bersama pemerintah, perbuatan cabul dalam LGBT hanya terhadap kelompok usia 18 tahun ke bawah atau anak-anak.

Efek pernyataan Zulkifli Hasan ini sangat luar biasa. Seolah tidak mau disebut mendukung LGBT, parpol-parpol di DPR pun beramai-ramai menyatakan bahwa mereka menegaskan menolak LGBT.

Anggota Komisi III DPR RI dari PDI Perjuangan, Arteria Dahla, menegaskan partainya sangat serius mengawal kehendak rakyat dengan mendasarkan dan memperhatikan keinginan ulama-ulama dan tokoh agama. Bahwa tidak ada agama manapun yang menyetujui LGBT.

"Walau demikian kami tidak hanya berhenti disitu. Kami meminta semua pihak untuk memikirkan permasalahan LGBT secara serius, sebagai fakta sosial yang harus diselesaikan," kata Arteria.

Anggota Fraksi Nasdem DPR, Choirul Muna menyampaikan hal sama. Choirul menyebut Nasdem tak merestui LGBT lantaran bertentangan dengan landasan negara yaitu UU 1945 dan Pancasila.

"LGBT itu bertentangan dengan Undang Undang. Dalam Pancasila pertama ada Ketuhanan Yang Maha Esa. Tidak ada agama manapun yang tidak menentang LGBT," kata Choirul, Ahad (21/1).

Pernyataan tegas parpol bahwa mereka akan menolak legalisasi LGBT tentu hal melegakan bagi mayoritas masyarakat Indonesia yang menolak LGBT. Jadi ada hikmah besar atas 'keselip lidah' Zulkifli Hasan dalam konteks ini. 

Pasca-putusan Mahkamah Konstitusi, yang menolak gugatan untuk menjadikan LGBT masuk dalam ranah pidana, memang memunculkan kekhawatiran masyarakat akan adanya elemen yang mendukung legalisasi LGBT. Sekalipun MK menjelaskan bahwa putusannya tidak ada hubungannya dengan legalisasi LGBT, tetapi hanya menegaskan DPR-lah yang punya otoritas membuat undang-undang.  

Tetapi kecurigaan ini memang sangat besar. Terutama terkait dengan adanya sejumlah anggota DPR yang secara pribadi memang menolak memperluas cakupan pidana zina dan LGBT. 

Anggota Fraksi Gerindra, Sodik Mudjahid pun menduga yang dimaksud Zulkifli Hasan bukan fraksi tapi anggota DPR secara pribadi. 

"Kita tidak paham dengan pernyataan ketua MPR. Tapi memang anggota DPR secara pribadi dari beberapa fraksi ada yang mendukung LGBT. Tapi untuk sikap resmi fraksi untuk pasal LGBT sesuai seperti tadi," kata Sodik.

Pakar hukum pidana Tengku Nasrullah menegaskan, larangan perilaku LGBT tetap perlu dimasukan ke dalam RUU KUHP. Salah satu alasannya, karena norma agama di Indonesia melarang perilaku tersebut. 

Bagaimana penjelasan soal usulan pidana perilaku LGBT ke dalam KUHP tersebut?. Apabila ada seseorang dengan kelainan seksual hanya pada persoalan psikis pribadinya saja, menurutnya, itu tidak bisa dikenakan pidana. Namun perilaku ini bisa menjadi tindak pidana, ketika perilaku seksual LGBT dilakukan di lingkungan masyarakat dengan norma agama yang kuat.

Dikatakannya, perilaku seksual LGBT di tengah masyarakat yang menolak LGBT, perilaku mereka bisa mengganggu ketertiban di masyarakat. "Karena dalam hukum yang dijaga itu adalah ketertiban umum di masyarakat," ungkapnya.

Apapun alasannya, apakah itu suka sama suka, sesama dewasa atau sudah dalam ikatan pernikahan. Intinya, kata dia, pengenaan pidana pada perilaku LGBT sama seperti perilaku hubungan seksual di luar nikah. Bila dilakukan di tengah masyarakat yang hidup dalam norma agama ketat, maka berpotensi masuk unsur pidana. Namun, bisa berbeda bila hubungan seksual itu dilakukan di tengah komunitas yang tidak lagi memegang norma agama.

Sumber : Republika.co.id

Jurnalis Senior: Penguasa vs Ulama Belum Pernah Sengeri Ini

Jurnalis Senior: Penguasa vs Ulama Belum Pernah Sengeri Ini


10Berita, Ketika menyampaikan pesan sebelum mendatangi markas Polri di Jakarta untuk diperikasa, Ustad Zulkifli Muhammad Ali menyampaikan pesan video agar kaum muslimin menjaga para ulama. Agar mengawal para ulama yang menjadi lambang persatuan umat, seperti Ustad Abdul Somad, Ustad Bakhtiar Nasir, dlsb. Pesan itu terasa bagaikan amanat seorang pejuang yang akan pergi ke medan tempur.

Di kalangan kaum muslimin sekarang ini memang ada perasaan bahwa penguasa sedang memusuhi umat Islam. Perasaan ini berkembang ke seluruh pelosok Nusantara. Seingat saya, sejak kedzoliman demi kedzoliman di sepanjang sejarah NKRI, baru kali ini pertentangan antara penguasa dan ulama mencapai titik yang sangat memprihatinkan. Suasana menjadi mencekam dan meresahkan. Para ulama yang kritis menyampaikan penilaian mereka bahwa kedzoliman penguasa sudah melampaui batas.

Para tokoh kaum muslimin prihatin mengapa kasus-kasus “ujaran kebencian” (saya beri tanda kutip karena, menurut hemat saya, ceramah para ulama tidaklah tepat disebut sebagai “ujaran kebencian”) selalu sangat cepat dan segera diproses oleh penegak hukum. Sedangkan, kata para ustad, penghinaan dan ujaran kebencian terhadap kaum muslimin dan para ulama yang memiliki bukti-bukti kuat, yang dilakukan oleh banyak orang boleh dikatakan lambat sekali penanangannya. Bahkan, banyak yang mengeluhkan bahwa hukum tajam ke pihak pengkiritik penguasa tetapi tumpul ke pihak yang mendukung penguasa.

Kita berkewajiban untuk memperingatkan penguasa negara ini bahwa mereka perlu introspeksi. Sebab, kebijakan yang mereka tempuh terhadap para ulama bisa menimbulkan goresan yang dalam di kalangan kaum muslimin. Taktik “main gebuk” sangat riskan. Salah satu risikonya adalah keterbelahan yang semakin dalam dan keras antara kaum muslimin (yang merasa menjadi korban persekusi) dan umat lain (yang dianggap mendapatkan perlakuan istimewa). Dan juga keterbelahan antara kaum muslimin dengan penguasa.

Ini sunggu berbahaya. Ngeri sekali! Belum pernah terjadi seperti sekarang.

Lembaga-lembaga penegak hukum dan kalangan intelijen memamg diamanatkan untuk menjaga stabilitas keamanan dan sosial. Tetapi, Anda seharusnya tidak lagi melanjutkan “strategi Kopkamptib” di masa lampau. Kaum muslimin bukanlah orang-orang yang bisa Anda tindas secara terus-menerus seperti tempohari. Cara represif sudah cukuplah sampai di era anti-Islam pada kurun 1980-an. Periode ini boleh dikatakan masa yang paling ganas terhadap kaum muslimin, yang tergambar ketika terjadi pembantaian warga muslim di sejumlah tempat dengan dalih ada gerakan yang mengancam keselamatan negara.

Sekarang, kaum muslimin semakin sulit untuk ditipu-tipu. Masih banyak tipu-muslihat, tetapi opini kaum muslimin tidak bisa lagi dibentuk seperti ketika penguasa dulu dengan mudah melekatkan tuduhan-tuduhan buruk terhadap umat Islam.

Kalau penguasa tetap meneruskan kebijakan anti-umat Islam, kriminalisasi terhadap para ulama, maka yang akan mengalami kerugian besar adalah bangsa Indonesia secara keseluruhan. Mengapa? Karena kebijakan itu pastilah akan menumbuhkan keresahan yang meluas. Sebaliknya kalau kaum muslimin merasa tenteram, maka ketenteraman itu akan meluas juga ke segenap pelosok.

Keresahan itu tentunya akan mengerucut menjadi “kekuatan perlawanan” yang akan dilepaskan secara demokratis dalam proses pemilihan pemimpin, baik itu pada musim Pilkada tahun ini maupun di musim Pilpres 2019.

Saya tidak paham sama sekali mengapa pemegang kekuasaan bagaikan menerima dan mengimplementasikan masukan dan nasihat yang berisi “racun”. Dan khalayak muslimin tentunya bisa membaca siapa-siapa yang menyodorkan masukan beracun itu. Penguasa seharusnya bisa memfilter masukan beracun itu. Tidak mungkin rasanya penguasa ingin menenggak “racun” dan melakukan bunuh diri.

Kita bersyukur karena para ulama tetap menyampaikan pesan “bersabarlah” menghadapi kedzoliman. Kita percaya sekali kaum muslimin tidak akan terpancing untuk bertindak melawan hukum. Cukuplah kita tunjukkan penolakan terhadap kesewenangan itu di bilik-bilik suara yang akan dibuka dalam beberapa bulan ini untuk Pilkada provinsi dan kabupaten.

Dan cukuplah Pileg dan Pilpres 2019 dijadikan arena untuk memberikan peringatan kepada penguasa bahwa apa yang mereka lakukan sangat melukai kaum muslimin.

Penulis: Asyari Usman

Sumber :Portal Islam 

Jokowi Pamer Motor Chopper, Fahri Tantang: Berani Nggak Lindungi Mereka dari Hantaman Industri Motor Jepang?

Jokowi Pamer Motor Chopper, Fahri Tantang: Berani Nggak Lindungi Mereka dari Hantaman Industri Motor Jepang?


10Berita, Presiden Joko Widodo  Sabtu lalu menerima kiriman motor custom rancangan Elders Garage bertema chopper. Bengkel yang bermarkas di Lebak Bulus, Jakarta Selatan merancang motor chopper berbasis Royal Enfield Bullet 350cc tahun 2016. Jokowi lewat akun resmi facebooknya Presiden Joko Widodo mengatakan sangat menyukai motor chopper.

"Saya membeli sepeda motor berwarna emas ini, selain karena memang suka, juga demi membangun brand value karya anak bangsa sendiri," ujarnya.

Salah satu founder Elders Garage, Adrianka, mengatakan motor ini sudah mendapat sejumlah modifikasi di beberapa bagiannya.

Motor ini dibangun selama satu bulan, dan merupakan produk pertama yang digarap oleh Elders Garage. Motor tersebut telah diantar ke Istana Bogor pada Sabtu pagi, 20 Januari 2018.

Sumber: Tempo

---------------

Menanggapi berita ini, wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah pun menantang Jokowi.

"Saya mau lihat apa bapak berani Melindungi mereka dari kekejaman industri motor jepang? Jangan mejeng aja pak... pasar monopoli dan oligopoli-nya dilawan yuk...saya ingat kasus mobnas sampai Texmaco Dihajar sampai mampus...pemerintah bisa apa?" tulis Fahri di akun twitter pribadinya @Fahrihamzah, Ahad 21 Januari 2018.

Saya mau lihat apa bapak berani Melindungi mereka dari kekejaman industri motor jepang? Jangan mejeng aja pak... pasar monopoli dan oligopoli-nya dilawan yuk...saya ingat kasus mobnas sampai Texmaco Dihajar sampai mampus...pemerintah bisa apa?😃😃😃 https://t.co/PMrHSoY10x

— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) January 21, 2018


Beranikah Jokowi menyambut tantangan Fahri?

Sumber :Portal Islam 

[VIDEO] Marak Ulama Dipolisikan, Kenapa?

[VIDEO] Marak Ulama Dipolisikan, Kenapa?



10Berita, SOLO -Kasus kriminalisasi terhadap ulama kembali terjadi. Panglima Presidium Alumni 212, Ustadz Bernard Abdul Jabbar menilai hal ini sebagai tanda kepanikan pihak- pihak yang tidak senang pada persatuan umat Islam.

"Ini adalah kesekian kalinya keriminalisasi terhadap ulama dilakukan. Kebenaran yang disampaikan ulama justru didustakan dan dituduh. Sementara mereka yang jelas- jelas menghina Islam dibiarkan," ujar Ustadz Bernard, Ahad (21/1/2018) di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, Jawa Tengah.

Setidaknya ada dua kasus kriminalisasi yang belakangan terjadi, yakni kriminalisasi terhadap ustadz Zulkifli Ali dan Ustadz Fathuddin Ja'far di Depok, Jawa Barat.

Ustadz Bernard berharap hal ini menjadi perhatian umat Islam. Sebab rezim yang panik dipastikan akan banyak melakukan penangkapan. Ia menegaskan, pihaknya siap melakukan advokasi terhadap para ulama yang dikriminalisasi.

"Kami siap mengawal setiap kasus, dan memberikan bantuan hukum sampai kapanpun. Kemarin kami juga mendampingi ustadz Zulkifli," katanya.

Simak wawancaranya di Voa Islam TV:

*[Aan/Syaf/]

Sumber :voa-islam.com

Fahira Idris: Jangan Pilih Parpol Pro Miras dan yang Menolak Perluasan Pidana Zina

Fahira Idris: Jangan Pilih Parpol Pro Miras dan yang Menolak Perluasan Pidana Zina



10Berita, JAKARTA -Pernyataan mengejutkan disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan yang menyatakan delapan fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui minuman beralkohol atau minuman keras dijual di warung-warung dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Larangan Minuman Beralkohol (LMB).

Tidak hanya itu, perluasan makna zina termasuk kepada hubungan intim sesama jenis juga terancam tidak diakomodir dalam pemidanaan di RUU KUHP.

Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Fahira Idris mengungkapkan, sebenarnya informasi soal kedua isu ini tidak terlalu mengejutkan. Menurut Fahira, RUU LMB yang sudah dibahas bertahun-tahun oleh Pansus ditargetkan disahkan pada Juni 2016. Namun, hingga detik ini tidak jelas perkembangannya.

Senada dengan desakan perluasan pidana zina diberlakukan merata tidak hanya bagi mereka yang sudah terikat perkawinan, tetapi juga untuk mereka yang belum terikat perkawinan serta bagi mereka yang melakukan hubungan intim sesama jenis, masih mendapat tantangan dari beberapa fraksi.

“Jika benar nanti undang-undang membolehkan miras dijual di warung-warung dan hubungan intim sesama jenis tidak dipidana yang bisa kita lakukan selain melawan secara konstitusional adalah ‘menghukum’ mereka yang mendukung. Jangan pilih parpol yang dalam pembahasan kedua RUU ini pro miras dan menolak perluasan pidana zina dalam RUU KUHP, termasuk caleg-calegnya dan calon presidennya pada Pemilu 2019,” tegas Fahira Idris yang juga Ketua Gerakan Nasional Anti Miras, di Jakarta (21/1).

Bagi Fahira, pengesahan RUU LMB yang molor bertahun-tahun, sudah membuktikan bahwa banyak fraksi yang tidak sepakat miras menjadi barang terlarang. Begitu juga perluasan pemidanaan zina yang hingga detik ini masih ada fraksi yang menginginkan hanya untuk mereka yang sudah terikat perkawinan atau sama dengan yang diatur dalam KUHP yang ada saat ini.

“Jika ada anggota atau fraksi DPR yang setuju miras dijual di warung-warung mungkin perlu dicek kesehatan jiwa dan pikirannya. Selain itu, menganggap perzinahan sesama jenis dan mereka yang belum terikat perkawinan tidak bisa dipidana, sama saja Anda melegalkan hubungan intim sesama jenis, kumpul kebo dan seks bebas. Ini sama saja mengajak ‘perang’ umat,” tukas Senator Jakarta ini.

Fahira mengharapkan semua elemen bergerak mengawasi pembahasan RUU LMB dan RUU KUHP dengan memusatkan perhatiannya tidak hanya kepada DPR, tetapi juga kepada Pemerintah. Masyarakat harus terus bersuara untuk mengingat DPR dan Pemerintah untuk tidak main-main dalam membahas kedua RUU ini.

“Sekali saya mau ingatkan DPR dan Pemerintah untuk bijak dalam membahas kedua RUU ini, terlebih ini menjelang Pemilu 2019. Jangan membuat kegaduhan baru dengan memutuskan pasal-pasal yang kontraproduktif di kedua RUU ini,” pungkas Fahira.* [Syaf/]

Sumber : voa-islam.com