OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 28 Januari 2018

Cabuli Anak-anak di Bawah Umur, Pendeta Bejat Bambang Suminta (BS) Ditangkap Polisi

Cabuli Anak-anak di Bawah Umur, Pendeta Bejat Bambang Suminta (BS) Ditangkap Polisi



10Berita, Seorang pendeta di Kota Nanga Bulik, Bambang Suminta alias BS (68) warga Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, ditangkap Satreskrim Polres Lamandau lantaran diduga mencabuli lebih dari tiga anak perempuan di bawah umur.

Korbannya adalah AP (10) dan kedua adiknya JG (12) dan JD (10) menjadi korban kebejatan kakek yang juga menjadi penjual bensin eceran ini. Pelaku ditangkap petugas pada Kamis (25/1/2018) sekitar pukul 17.30WIB di depan rumahnya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Nanga Bulik.

Kapolres Lamandau AKBP Andika K Wiratama menjelaskan, kakek BS merupakan pendeta yang juga berjualan bensin eceran. Sebelum melakukan aksinya pelaku biasanya memperlihatkan video porno kepada korbannya, kemudian pelaku menyetubuhi korban.

"Korban mengalami pencabulan sejak November 2017 sampai dengan 16 Januari 2018,” papar AKBP Andika, Sabtu (27/1/2018).

Pengakuan sang kakek, aksi bejat itu dilakukan 10 kali bersama korban AP dengan lokasi berbeda. Ada yang di kios depan cucian marcel, kios, kios Triana IV dan di BTN.

Pelaku tidak mencabuli korbannya secara bersamaan, namun secara bergantian. Saat ini bersama AP, besok bersama JG kemudian bersama JD. Bocah kakak-beradik yang masih tetangga pelaku ini tidak pernah mengadukan langsung kepada orang tuanya. Sebab korban selalu diberi uang Rp5.000-Rp10.000, bahkan AP juga dibelikan sebuah handphone.

Dari pengakuan AP, masih ada empat bocah lainnya yang menjadi korban BS. Terbongkarnya kakek cabul ini, berawal dari ibu korban yang membaca pesan singkat dari pelaku di ponsel anaknya, berisikan kata-kata istri dan cinta mati.

Merasa curiga, ibu korban menanyakan pembantunya yang dekat dengan anak-anaknya. Dari situ barulah mengetahui jika selama ini anaknya dekat dengan korban dan langsung melaporkan kejadian itu ke SPKT Polres Lamandau.(aya/sin)

Sumber : sindonews.com/fajar.co.id, kabarsatu.news

 

Posisi Gubernur Sementara Diduduki Polri, Pengamat: DPR mesti Gulirkan Hak Interplasi

Posisi Gubernur Sementara Diduduki Polri, Pengamat: DPR mesti Gulirkan Hak Interplasi


10Berita, JAKARTA - Pengamat politik dari Rumah Amanah Rakyat (RAR), Ferdinand Hutahean menyatakan bahwa hak interplasi nampaknya menjadi salah satu jalan untuk mengingatkan pemerintahan saat ini agar demokrasi tetap terjaga. Hal ini ia nyatakan terkait adanya penunjukkan perwira Polri yang akan menduduki Gubernur/pejabat sementara.

“Interplasi mungkin adalah salah satu jalan terbaik untuk menjaga demokrasi bangsa ini. Menunjuk dan menugaskan polisi sebagai Pjs (Pejabat sementara) Gubernur adalah pelanggaran terhadap aturan yang ada.

Mendagri sebagai pembantu presiden mencelakai Presiden secara politik. Saya pikir partai politik di @DPR_RI seperti @Gerindra, @PDemokrat, @Official_PAN, @PKSejahtera, PKB @cakimiNOW, @DPP_PPP, perlu menggulirkan Hak Interplasi kepada Pemerintah atas rencana @tjahjo_kumolo menunjuk polisi sebagai PJS Gubernur,” katanya, beberapa waktu lalu di akun Twitter pribadi miliknya.


Ferdinand menilai, laku Mendagri sama saja seperti membangunkan kembali keaktifan institusi Polri. “Susah payah kita menata bangsa ini dengan melepas Dwi Fungsi ABRI. TNI-Polri pun setuju kala itu untuk melepas fungsi kekaryaannya. Kok sekarang Dwi Fungsi itu mau dihidupkan lagi oleh @tjahjo_kumulo?”

Ia mengingatkan bahwa jika keinginan Mendagri dapar berakibat langsung ke Joko Widodo selaku Presiden. “Hati-hati, Pak. Nanti Pak @jokowi yang akan menanggung akibatnya.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Lezatnya Soto Sumsum Sapi Jumbo yang Super Gurih, Bikin Ketagihan Nih!

Lezatnya Soto Sumsum Sapi Jumbo yang Super Gurih, Bikin Ketagihan Nih!

10Berita, Cuaca mendung dan sering hujan emang bikin perut gampang laper. Kalau sudah kayak gitu, makanan berkuah biasanya jadi solusi paling pas buat mengisi perut kamu. Apalagi nih, kalau kamu adalah penggemar kuliner soto, wajib banget nyobain soto sumsum sapi yang satu ini.

Soto sumsum sapi ini nggak biasa lho, karena soto ini menyajikan sumsum sapi berukuran jumbo.

Nggak cuma sumsumnya aja yang jumbo, keunikan lain yang hadir dalam soto ini adalah perpaduan kuah soto betawi yang menghasilkan rasa gurih dari kuah santannya tersebut. Ditambah lagi dengan suun, tooge, emping serta keripik kentang yang bikin kelezatan soto ini makin berlipat-lipat.

Soto ini merupakan menu andalan milik Kedai Omah Mariam yang berada di Bantul, Yogyakarta. Sebelumnya, soto ini hanya dijual dengan menggunakan mobil di Sunday Morning di Jogja Expo Center (JEC) kota Yogyakarta.

Melihat antusiasme pelanggan yang ramai membuat Shella Agusthia selaku owner Omah Mariam pun membuka kedai tersebut yang kini sudah berjalan selama kurang lebih 3-4 bulan.

"Awalnya saya jualan di Sunday Morning di JEC Jogjakarta, menggunakan mobil setiap minggu pagi gitu kan. Dilihat dari situ kok ternyata antusias pelanggan-pelanggan yang baru mencoba itu lumayan banyak," ujar Shella saat ditemui brilio.net, Kamis (25/1).

Meski masih terbilang baru dalam membuka kedai Omah Mariam, namu omzet yang dihasilkan sangat fantastis. Menu andalan soto sumsum sapi jumbo ini bisa menghasilkan Rp 60 juta per bulan.

"Untuk tiga bulan ini ya alhamdulillah awal-awal kita buka itu lumayan. Dari pengeluaran kita sekitar Rp 30 juta, tapi omzetnya sampai Rp 60 juta per bulan." beber Shella.

Demi bisa menikmati kenikmatan soto sumsum sapi yang maknyus ini, para pengunjung rela datang keesokan harinya karena sering kehabisan. Menu lezat ini per porsinya dibanderol sekitar Rp 40.000-60.000, tergantung besarnya sumsum sapi.

Jadi buat kamu yang tinggal di Jogja dan sekitarnya, atau malah sedang berkunjung ke Jogja, wajib mencoba nikmatnya sensasi nyeruput sumsum sapi jumbo di Kedai Omah Mariam ini.

Jangan lupa masukkan list wisata kuliner kamu ya, Sobat Brilio!

Sumber : Brilio.net

6 Hal yang Harus Anda Lakukan Agar Hutang Menjadi Berkah

6 Hal yang Harus Anda Lakukan Agar Hutang Menjadi Berkah


10Berita, Hutang-piutang sudah menjadi muamalah yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Hutang-piutang diperbolehkan di dalam Islam karena ia termasuk akad ta’awun (tolong menolong) untuk menolong orang yang membutuhkan bantuan dan juga merupakan akad tabarru’ (sosial) sebagai kepedulian untuk membantu orang-orang yang sedang dalam kesulitan.

Bahkan memberikan hutangan kepada orang yang membutuhkan nilai pahalanya lebih besar daripada bersedekah kepada para peminta-minta.  Nabi Shalallahu ‘Alaii Wassallambersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah;

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ مَكْتُوبًا الصَّدَقَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَالْقَرْضُ بِثَمَانِيَةَ عَشَرَ فَقُلْتُ يَا جِبْرِيلُ مَا بَالُ الْقَرْضِ أَفْضَلُ مِنَ الصَّدَقَةِ قَالَ لأنَّ السَّائِلَ يَسْأَلُ وَعِنْدَهُ وَالْمُسْتَقْرِضُ لا يَسْتَقْرِضُ إِلا مِنْ حَاجَةٍ ))

“Pada waktu peristiwa isra’, aku melihat pada pintu sorga tertulis ‘Sedekah dibalas dengan sepuluh kali lipat, dan memberi hutangan dibalas dengan delapan belas kali lipat’. Maka aku (Nabi Shalallahu ‘Alaii Wassallam) bertanya ‘Wahai Jibril, mengapa memberi hutangan lebih afdhol ketimbang sedekah? Jibril menjawab ‘Karena seorang peminta-minta dia meminta sedekah padahal dia sudah mempunyai sesuatu, sedangkan orang yang berhutang tidaklah ia berhutang kecuali karena ia memang sangat membutuhkan.”

Agar hutang-piutang sesuai syari’ah, mendatangkan pahala dan tidak jatuh kepada riba maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan;

Pertama, pemberi hutang atau pinjaman tidak diperkenankan mengambil manfaat atau keuntungan duniawi dari orang yang berhutang. Sebab keuntungan yang didapat dari pemberian pinjaman termasuk riba. Nabi Shalallahu ‘Alaii Wassallam bersabda;

أإِذَا أَقْرَضَ أَحَدُكُمْ قَرْضًا ، فَأُهْدِيَ إِلَيْهِ طَبَقًا فَلا يَقْبَلْهُ ، أَوْ حَمَلَهُ عَلَى دَابَّةٍ فَلا يَرْكَبْهَا إِلا أَنْ يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ قَبْلَ ذَلِكَ

“Apabila salah seorang kalian memberi hutang (pada seseorang) kemudian dia memberi hadiah kepadanya, atau membantunya naik ke atas kendaraan maka janganlah ia menaikinya dan jangan menerimanya, kecuali jika hal itu telah terjadi antara keduanya sebelum itu.” (HR. Ibnu Majah)

Terkecuali kalau keuntungan tersebut tidak disyaratkan diawal akad, maka diperbolehkan bagi pemberi pinjaman untuk menerimanya. Seperti ketika orang yang berhutang pada saat melunasi hutangnya memberi hadiah kepada pemberi hutang sebagai tanda terima kasih atas bantuan hutang atau pinjaman yang diberikan. Jabir bin Abdillah meriwayatkan dari Nabi Shalallahu ‘Alaii Wassallam;

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ فَقَضَانِي وَزَادَنِي

“Aku menemui Nabi  saat Beliau berada di masjid, lalu Beliau membayar hutangnya kepadaku dan memberi lebih kepadaku.” (HR. Bukhari)

Dalam Islam ada dua macam akad, yaitu akad tabarru’ (akad sosial) dan akad mu’awadlah(akad komersial).  Hutang piutang masuk dalam ranah akad tabarru’ atau akad sosial yang oleh karena itu tidak diperkenankan seseorang untuk mengambil keuntungan darinya.

Sedangkan untuk mengambil keuntungan materi Allah menjadikan akad jual beli, murabahah, mudharabah dan sebagainya.

Bila akad sosial dan tolong-menolong seperti memberi hutangan disalahgunakan untuk mencari keuntungan materi maka itulah riba yang pelakunya diperangi Allah dan Rasul-Nya dan diancam dengan adzab neraka jahanam dalam waktu yang lama (QS. Al Baqarah: 275-277)

Kedua, hutang-piutang seyogyanya dipersaksikan dan tertulis, sebagaimana yang diperintah oleh Allah dalam QS: Albaqarah ayat 282. Hal ini begitu penting untuk menghindari potensi kedzaliman yang mungkin di lakukan oleh salah satu pihak, baik penghutang atau si pemberi hutang di kemudian hari.

Banyak kasus terjadi dimana orang-orang yang berhutang mengingkari hutangnya ketika ditagih oleh si pemberi hutang. Maka disinilah perlunya saksi dan pencatatan dalam akad hutang piutang.

Ketiga, ketika berhutang hendaknya seseorang berniat untuk segera melunasinya bila sudah mempunyai kemampuan membayar. Niat yang benar untuk membayar hutang akan membantu seseorang dalam melunasi hutangnya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallambersabda;

مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلَافَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ

“Siapa yang mengambil harta manusia (berhutang) disertai maksud akan membayarnya maka Allah akan membayarkannya untuknya, sebaliknya siapa yang mengambilnya dengan maksud merusaknya (merugikannya) maka Allah akan merusak orang itu.” (HR. Bukhari)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam menerangkan seseorang yang berhutang dan mempunyai niat buruk untuk tidak melunasinya maka kelak ia akan menghadap Allah dengan menyandang predikat sebagai seorang pencuri.

فأَيُّمَا رَجُلٍ يَدِينُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لَا يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِيَ اللَّهَ سَارِقًا

“Orang mana saja yang berhutang dan berniat tidak membayarnya, maka ia akan datang menghadap Allah sebagai seorang pencuri.” (HR. Ibnu Majah)

Keempat, ketika melunasi hutang hendaknya si penghutang melunasi dengan cara yang baik. Termasuk  cara yang baik dalam melunasi hutang adalah melunasinya tepat pada waktu pelunasan yang telah disepakati bersama.

Memberi hadiah atau kelebihan ketika melunasi hutang termasuk salah satu kebaikan yang dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam, hal ini tidak masalah asalkan hadiah atau kelebihan tersebut tidak disyaratkan di awal akad baik oleh yang memberi hutang atau yang berhutang.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam pernah berhutang seekor onta dari seorang laki-laki.

Hingga beberapa hari kemudian datanglah orang tersebut kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam untuk menagih ontanya. Lalu Rasulullah meminta para sahabat untuk mencari onta semisal untuk dibayarkan kepada laki-laki tersebut.

Setelah dicari kesana kemari onta yang dimaksud oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam ternyata tidak ada melainkan onta yang lebih berumur dari yang dihutang oleh Rasulullah. Rasulullah pun bersabda kepada sahabat;

فَاشْتَرُوْهُ فَأَعْطُوْهُ إِيَّاهُ فَإِنَّ خَيْرَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً

“Belilah dan berikan kepadanya, karena sebaik-baik kalian adalah yang paling baik ketika membayar hutangnya.”

Kelima, apabila orang yang berhutang mengalami kesulitan sehingga ia belum berkemampuan untuk membayar hutang yang telah tiba jatuh temponya, maka bagi si pemberi hutang hendaklah memberi penangguhan pembayaran. Memberi penangguhan kepada orang yang kesulitan membayar hutang adalah akhlak terpuji yang memiliki banyak keutamaan, diantaranya;

Ia akan mendapat naungan dan perlindungan dari Allah pada hari kiamat. Sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaii Wassallam;

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُظِلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ , فَلْيُنْظِرْ مُعْسِرًا , أَوْ لِيَضَعْ عَنْهُ

“Barangsiapa yang ingin diberi naungan oleh Allah dalam naungannya, maka hendaklah ia memberi penangguhan kepada orang yang kesulitan membayar hutang atau ia bebaskan darinya.” (HR. Muslim)

Setiap harinya ia mendapat pahala sedekah sebesar nilai hutang yang ia berikan ketika ia memberi penangguhan kepada orang yang kesulitan membayar hutang hingga hutangnya dilunasi. Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam bersabda;

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ مِثْلُهُ صَدَقَةً قَبْلَ أَنْ يَحِلَّ الدَّينُ فَإِذَا حَلَّ الدَّينُ فأنظره فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ مِثْلُهُ صَدَقَةً

“Barangsiapa yang memberi penangguhan kepada orang yang kesulitan membayar hutang, maka baginya setiap hari ada pahala sedekah senilai hutang yang ia berikan, sebelum hutang itu lunas. Jika hutang itu belum lunas, lalu dia memberi penangguhan lagi maka baginya setiap hari ada pahala sedekah senilai itu.” (HR. Ahmad)

Allah akan memberinya ampunan dan memasukkannya ke dalam Surga.

إِنَّ رَجُلًا كَانَ فِيْمَنْ قَبْلَكُمْ أَتَاهُ الْمَلَكُ لِيَقْبِضَ رُوْحَهُ ، فَقِيْلَ لَهُ : هَلْ عَمِلْتَ مِنْ خَيْرٍ ؟ قَالَ : ماَ أَعْلَمْ . قِيْلَ لَهُ : اُنْظُرْ . قَالَ : مَا أَعْلَمْ شَيْئًا ، غَيْرَ أَنِّي كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا وَأُجَازِيْهِمْ فَأُنْظِرَ الْمُوْسِرَ ، وَأَتَجَاوَزُ عَنِ الْمُعْسِرِ ، فَأَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ

“Sesunguhnya ada seorang laki-laki yang hidup di zaman sebelum kalian yang didatangi malaikat untuk mencabut ruhnya. Lalu dikatakan kepadanya ‘apakah engkau pernah mengerjakan kebaikan?’ ia menjawab ‘aku tidak tahu’. Lalu dikatakan kepadanya ‘lihatlah!’ ia berkata ‘Aku tidak tahu, hanya saja dahulu sewaktu di dunia aku melakukan jual beli dengan orang dan aku memberi kemudahan kepada mereka, aku memberi penangguhan kepada orang yang kesulitan membayar, bahkan aku membebaskan orang yang kesulitan membayar’. Maka Allah pun memasukkannya ke dalam Surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keenam, bila ada keterlambatan pembayaran dari orang yang berhutang ketika sudah jatuh tempo, jangan sampai dikenakan denda. Karena denda yang muncul karena keterlambatan dalam membayar hutang adalah riba jahiliyah yang diharamkan di dalam Islam.

Sumber: hidayatullah.com

Abdulrachim K: Mendagri Tjahjo Kumolo MAKAR

Abdulrachim K: Mendagri Tjahjo Kumolo MAKAR


10Berita, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan menunjuk dua perwira tinggi atau pati Polri menjadi pelaksana tugas (plt) gubernur di Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara. Namun tak sedikit yang menyalahkan langkah Menteri Tjahjo tersebut.

Aktivis senior Abdulrachim K menyebut rencana Mendagri mengangkat jenderal Polri aktif sebagai Plt Gubernur melanggar Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian.

"Pasal 28 ayat 3 undang-undang tersebut menyatakan bahwa anggota kepolisian Negara Republik Indonesia dapat menduduki jabatan di luar kepolisian setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas kepolisian," kata Abdulrachim, Sabtu 27 Januari 2018.

Menurut aktivis 77/78 ini, langkah Menteri Tjahjo juga bertentangan dengan Permendagri Nomor 74 Tahun 2016 yang ditekennya sendiri. Pasal 4 ayat 2 Permendagri ini menyebut bahwa pelaksana tuga gubernur berasal dari pejabat pimpinan tinggi madya kementerian dalam negeri atau pemerintah daerah provinsi.

"Berarti telah terjadi makar. Makar terhadap undang-undang. Undang-undang itu mewakili kekuasaan negara tapi dilanggar, diabaikan atau direbut kekuasaannya," tukas Abdulrachim.

Penunjukkan dua pati Polri sebagai plt gubernur di Provinsi Jabar dan Sumut berkaitan dengan gubernur definitif yang akan cuti karena mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018.

Mendagri Tjahjo Kumulo sudah memutuskan dua nama pati yang akan ditugaskan tapi sampai saat ini masih menunggu keluarnya keputusan presiden.

Dua pati tersebut adalah Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal M. Iriawan dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Martuani Sormin.

Iriawan rencananya ditunjuk sebagai plt Gubernur Jabar menggantikan Ahmad Heryawan. Sedangkan Martuani bakal ditunjuk sebagai pelaksana tugas Gubernur Sumut menggantikan Tengku Erry Nuradi. 

Sumber : portal-islam.id

 

Ust. Felix Siauw: Islam Bukan Arab, apalagi Barat

Ust. Felix Siauw: Islam Bukan Arab, apalagi Barat


10Berita – Menjadi Muslim berbeda dengan menjadi orang Arab, maka Islamisasi jelas berbeda dengan Arabisasi. Islam bukan ajaran Arab, walau Al-Qur’an berbahasa Arab, dan Nabi Muhammad dari kaum Arab, Islam itu jalan hidup, prinsip hidup.

Demikian salah satu kalimat pembuka dari tulisan panjang yang dibuat oleh ustad Felix Siauw Jumat (26/1).

“Faktanya, turunnya Islam justru ditentang kaum Arab di masa itu, karena Islam datang mengubah tradisi, keyakinan, kebiasan jahil Arab,” tutur ustd Felix.

Islam datang kepada kaum Arab membawa tatanan sama sekali baru, baik dalam hal tradisi, kebiasaan, akhlak, hukum, juga cara hidup.

Perlu dicatat, karena Al-Qur’an dan Nabi Muhammad berbahasa Arab maka bahasa Arab juga tidak bisa dipisahkan dari agama Islam. Juga kewajaran, bahwa agama Islam awalnya disebarkan oleh orang Arab, karena memang agama Allah yang pamungkas ini berasal dari sana.

“Mengenai tokoh-tokoh besar agama Islam ini adalah orang Arab, itu pun wajar saja, karena merekalah kaum awal yang beragama Islam,” kata ustd Felix lagi.

Jadi bisa dikatakan, Arab belum tentu Islam, dan Islam tidak harus Arab, yang jelas Islam itu pasti berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah. Juga salah besar, bila dikatakan Islamisasi sama dengan Arabisasi, lantas menolak Islamisasi dengan dalih, “Ini Indonesia, bukan Arab”..”Apa bedanya? jelas sekali beda, menjadi Arab atau bukan Arab itu takdir, sedangkan mengambil Islam atau mengabaikannya, itu pilihan,” ujar ustd Felix Siauw.

Islam itu Islam, tidak perlu ada pandangan “disana Islam Arab, disini Islam Nusantara”, ini pandangan yang justru memecah-belah Islam. Islam itu ya Islam, panduannya Kitabullah dan Sunnah, Khulafaurrasyidin, juga tabiin, tabiut tabiin, ulama salaf, apapun madzhabnya.

“Adapun menjadi Muslim, tidak berarti meninggalkan budaya lokal, bila bertentang dengan Islam tinggalkan, bila tidak ya lanjutkan,” tandas ustd Felix.

Apa standar meninggalkan dan melanjutkan budaya setelah jadi Muslim? ya akidah, bila bertentang dengan aqidah, ya harus tinggalkan.

Misalnya seperti budaya membuka aurat, menyembah pohon, ya tinggalkan, beda dengan arsitektur, aneka makanan (halal), ya lanjutkan. Islam masuk ke Cina, arsitektur masjid mirip pagoda, boleh saja, tapi sembahyang leluhur dengan hio, ya ditinggalkan, itu contohnya. Islam masuk ke Indonesia, maka batik tetap lestari, bahkan menyerap nilai Islam, boleh saja, tapi menyembah batu dan patung, dihapus.

Dalam Islam mudah saja, selama tidak dilarang syariat, amalkan saja, namun bila sudah ada larangan syariat, Islam yang diutamakan. Maka dalam Islam, semua produk (fisik atau non-fisik) selain aqidah, boleh saja diadopsi, teknologi juga termasuk “produk non-aqidah”. Tapi produk aqidah, selamanya bukan bagian daripada Islam, kita mencukupkan diri pada Kitabullah dan Sunnah, itu yang terbaik.

Kesimpulannya, belajarlah Islam, kaji terus Islam, jangan berhenti, taati Allah dan Rasulullah semata, karena kita kembali pada-Nya.

Jadi Muslim kamu nggak harus surbanan, nggak harus jubah, yang jelas pikirmu, lisanmu, amalmu, harus berasas Islam. Jangan sampai kebalik, kamu surbanan, sarungan, pecian, jubah, tapi pola pikirmu dan referensimu liberal, jauh dari Kitabullah Sunnah.

“Lebih bagus kamu batikan, kemejaan, kaosan, celanaan, lalu setiap kamu mikir, lisan, amal, semua ada dalil Kitabullah dan Sunnah. Lebih bagus lagi, kamu pecian, sarungan, surbanan, jubahan dan semua pikir, lisan, amalmu , asasnya Kitabullah dan Sunnah, itu,” pungkasnya.(kl/pm)

Sumber : Eramuslim

15 Ribu Warga Asmat Derita Gizi Buruk, Anies Diminta Kerja yang Bener Jangan Banyak Nge-Vlog

15 Ribu Warga Asmat Derita Gizi Buruk, Anies Diminta Kerja yang Bener Jangan Banyak Nge-Vlog


10Berita,  Jumlah warga di Kabupaten Asmat yang menderita gizi buruk mencapai 15 ribu orang.

Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Rabu (24/1/208), seperti dilansir VIVAnews.

Kapolda Papua Sebut 15 Ribu Warga Asmat Derita Gizi Buruk
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1000296-kapolda-papua-sebut-15-ribu-warga-asmat-derita-gizi-buruk

Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan menimbulkan pertanyaan publik.

Namun ada yang unik cara publik di sosial media dalam menyampaikan kritik pada pemimpin.

Salah satunya dilakukan netizen Irfan Ardiansyah.

"Pak Anies kerjanya apa sih bisa sampai 15 ribu orang di papua kekurangan gizi?

Makanya jangan selfie dan nge-vlog terus Pak..."

Tulis Irfan di fbnya.

Semoga Pak Anies Baswedan tersadar untuk kerja yang bener dan gak banyak pencitraan, dan terwujud apa yang menjadi janji kampanyenya "MAJU NEGARANYA, BAHAGIA RAKYATNYA" 😀

Aamiin...

Sumber : PORTAL ISLAM

Presenter Mata Najwa Diminta Warganet Belajar ke Karni Ilyas

Presenter Mata Najwa Diminta Warganet Belajar ke Karni Ilyas

10BeritaJAKARTA —  Kritikan dari para warganet terkait sikap presenter Najwa Shihab yang kerap menyela atau memotong omongan dan mencecar Gubernur DKI Anies Baswedan terus berseliweran di media sosial.

Kritikan dari sejumlah pengguna media sosial tersebut bermunculan usai Najwa Shihab membahas tema 100 hari kinerja Pemda DKI di salah satu Stasiun TV swasta pada Kamis malam, (25/1/2018).

Salah satunya dari pengguna akun jejaring sosial Facebook, Mahmudah Ratna Suminar.

“Najwa semestinya Anda belajar lagi jurnalisme sama Karni Ilyas misalnya. Anda nanya, yang ditanya masih menjawab, belum selesai langsung disela, kadang langsung dicut di tengah jalan, sering menyimpulkan sendiri, ketika dijelaskan ngotot dengan kesimpulannya sendiri. Anda itu mewawancarai apa mau mengejudge sendiri sesuka Anda? Pemirsa itu mau tahu pendapat narasumber mbak, bukan cecaran pertanyaan tanpa jawaban yang lengkap karena dipotong-potong sesuka Anda. Beda lagi kalau narasumbernya segolongan dan sejalan dengan Anda. Contohlah Pak Karni yang memberi kesampatan dua pihak untuk memberikan klarifikasi tanpa potong seenaknya. Paling suka komentar Pak Anies, ‘Jangan merasa paling tahu, jangan merasa paling benar’, belajar lagi,” tulis netizen tersebut

Ada pula warganet pengguna akun Twitter @BangPino_ yang menyarankan agar Najwa membiarkan tamu menyelesaikan bicara, baru ditanggapi.

“Mba @NajwaShihab saran saya, alangkah baiknya anda sbg Host sekaligus Jurnalis belajar menjadi & memghormati narsum. Sikap kritis bagus, tp hrs bisa menempatkan kapan waktu yg tepat. Biarkan tamu menyelesaikan bicara. Sesekali jadilah pendengar yg baik,” kicau akun @BangPino_

Mantan News Anchor program berita prime time Metro Hari Ini memang tampak menyela saat Anies Baswedan menjawab pertanyaan darinya.

Bahkan, ada satu kesempatan di mana Gubernur DKI sampai mengatakan, “Sebentar, izinkan saya selesaikan dulu, habis ngomong-ngomong terus.” (fm)

Sumber :UmmatPos.com

Masjid Terindah di Eropa

Masjid Terindah di Eropa

Banyak masjid yang dibangun tidak hanya sebatas fungsinya.

10Berita , JAKARTA — Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam. Fungsi masjid dalam sejarah Islam tak sekadar sebagai lokasi shalat, tetapi juga digunakan sebagai pusat aktivitas seperti pendidikan, ekonomi, dan bahkan pengaturan negara. Satu fungsi masjid dalam sejarah juga ialah kedudukannya sebagai pencapaian karya seni.

Berbagai masjid di dunia memiliki bentuk dan kubah, menara, dan ruang shalat yang beraneka ragam dengan gaya arsitektur menawan. Masjid dahulu memang banyak yang berasal dari Semenanjung Arab, tetapi masjid-masjid bersejarah dan cantik dapat ditemukan di seluruh negara.

Banyak masjid yang dibangun tidak hanya sebatas fungsinya, tetapi juga memiliki keindahan. Ada dua masjid yang terindah di Eropa yang jarang sekali masyarakat dunia mengetahuinya. Dua masjid ini adalah Masjid Lala Mustafa Pasha di Siprus dan Masjid Saint Petersburg di Rusia. Berikut ini dua masjid indah di wilayah Eropa menurut redaksi:

Masjid Lala Mustafa Pasha

Masjid Lala Mustafa Pasha terlihat seperti katedral. Karena memang masjid ini awalnya adalah Katedral Santo Nicolas. Katedral disulap menjadi pada masa Ottoman yang ketika itu telah menguasai Famagusta pada 1571 di bawah komando Lala Mustafa Pasha.

Saat ini masjid tersebut masih dianggap sebagai bangunan Abad Pertengahan terbesar di Famagusta. Konstruksinya mirip dengan Katedral Notre Dame de Reims di Prancis. Bagian yang paling mirip adalah jendela berbentuk lingkaran besar yang dipasang di atas pintu utama. Jendela ini disebut dengan jendela mawar yang umum menjadi ciri katedral Prancis.

Masjid yang dibangun antara 1300 hingga 1400 Masehi ini sempat sempat mengalami kerusakan saat terjadi gempa bumi dan ketika Ottoman menguasai Famagusta. Dua menara masjid tidak dapat diselamatkan dari kerusakan.

Meskipun telah dilakukan banyak renovasi, ada beberapa bagian yang masih bertahan. Salah satu lokasi di sekitar masjid yang masih bertahan adalah pemakaman tua yang ada sejak abad ke-14.

Masjid Saint Petersburg di Rusia

Ketika dibuka pada 1913, Masjid Saint Petersburg merupakan masjid terbesar di Eropa. Saat ini dapat menampung 5.000 jamaah. Di Rusia, Masjid ini pun masih menjadi masjid paling besar dan berada paling utara di dunia. Bangunan ini merupakan pusat aktivitas Islam untuk 20 juta Muslim Rusia.

Masjid ini dibangun di Kota Saint Petersburg seberang Benteng Peter dan Paul. Pembangunan masjid ini merupakan hadiah emir kota jalur sutra Bukhara yang menjadi bagian dari kerajaan Rusia.

Bagian luar masjid ditutupi granit abu-abu.Sedangkan ubinnya adalah keramik biru pirus. Atas kubah juga terdapat mozaik berwarna biru dengan puncak menara setinggi 39 meter.

Interiornya dilapisi dengan marmer hijau dan bertuliskan kaligrafi ayat Alquran. Pekerja untuk membangun masjid ini didatangkan langsung dari Asia Tengah.

Selama Perang Dunia Kedua, masjid ini ditutup oleh kaum Bolshevik dan digunakan sebagai gudang peralatan medis. Atas permintaan presiden Indonesia Sukarno, masjid tersebut dikembalikan ke komunitas Muslim di kota tersebut pada1956. 

Sumber : Republika.co.id

Pembebasan Roma, Nubuat Nabi yang Belum Terwujud

Pembebasan Roma, Nubuat Nabi yang Belum Terwujud

10Berita – Bisyarah atau kabar gembira dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam merupakan spirit utama kaum muslimin untuk terus berjuang. Baik melalui Al-Quran ataupun melalui lisan nabi, kabar gembira itu menjadi sumber kekuatan yang tak mampu dihentikan oleh siapa pun. Keyakinan terhadap janji-janji yang disampaikan tersebut menjadi pelecut motivasi kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sebab, seluruh janji nabi itu pasti akan terjadi. Nabi tidak pernah berbicara kecuali itu sesuai dengan arahan wahyu ilahi.

Sejarah telah mencatat sekian banyak kesuksesan perjuangan umat Islam berawal dari semangat merealisasikan janji Nabi. Sebut saja pembebasan Syam, Persia dan Yaman oleh para sahabat. Semua itu termotivasi oleh kabar gembira yang disampaikan Nabi ketika perang Ahzab. Demikian juga dengan Kota Mesir, kabar tentang pembebasannya juga pernah disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di hadapan para sahabat.

Sebuah riwayat menyebutkan sesaat setelah wilayah Mesir ditaklukkan oleh Amr bin Ash, Ia berkata kepada penduduk kota tersebut, “Wahai penduduk Mesir, sesungguhnya Nabi kami telah mengabarkan bahwa Allah akan membebaskan Mesir untuk umat Islam dan beliau mewasiatkan agar kami berbuat baik kepada kalian. Beliau bersabda, ‘Jika kalian menaklukkan Mesir, maka aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada orang-orang Qibthi ini. Mereka berhak atas perlindungan dan kasih sayang’.” (HR. Muslim)

Pembebasan Konstantinopel

Berikutnya janji Nabi yang akhirnya melahirkan kisah yang cukup fenomenal adalah kabar pembebasan Konstantinopel. Dalam sabdanya, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan kabar gembira kepada  para sahabatnya, “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad)

Lalu dalam riwayat lain, salah seorang sahabat Nabi, Abu Qubail bercerita, “Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya, ‘Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma?’ Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Lalu ia berkata, ‘Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya:

 أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية

Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma?’ Rasul menjawab, ‘Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.’ Yaitu: Konstantinopel’.” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)

Hadits ini dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata, “Hadits ini hasan sanadnya.” Syaikh Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat Silsilah Ahadits al-Shahihah 1/3)

Layaknya sebuah sayembara, janji yang disebutkan di atas memotivasi setiap pemimpin kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sejarah mencatat bahwa upaya serius penaklukan Konstantinopel telah berlangsung sejak masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan (668-669 M). Namun karena kuatnya pertahanan musuh, pasukan Islam yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah, belum mampu menaklukkan kota tersebut.  Saat pengepungan ini, salah seorang Sahabat Nabi, Abu Ayyub Al Anshari wafat lalu Beliau dimakamkan di dekat dinding Konstantinopel sesuai wasiatnya.

Kota Konstantinopel memang terkenal dengan kota yang paling aman pada masanya. Kota ini dilindungi oleh benteng-benteng yang kokoh. Ia juga memiliki benteng alam berupa tiga lautan yang mengelilinginya, yaitu selat Basphorus, laut Marmara dan Tanduk Emas yang dijaga dengan rantai besar sehingga sangat sulit bagi kapal musuh untuk leluasa masuk kedalamnya.

Sementara daratannya dijaga dengan benteng yang kokoh terbentang dari laut Marmara sampai ke Tanduk Emas. Dari segi kekuatan militer, kota ini terhitung sebagai kota yang paling aman dan terlindungi, karena di dalamnya ada pagar-pagar yang tinggi menjulang, menara pengintai yang kokoh serta ditambah dengan serdadu Bizantium di setiap penjuru kota. Maka wajar jika wilayah itu sangat sulit untuk bisa ditaklukkan.

Namun demikian, cita-cita untuk membebaskan Konstantinopel tidak pernah berhenti. Perjuangan berikutnya terus diwarisi oleh Daulah Abbasiyyah. Pada masa Khalifah Al-Mahdi, ia mengirim  ekspedisi-ekspedisi musim panas ke wilayah-wilayah Imperium Bizantium sejak 163 H/779 M. Saat itu, Al-Mahdi mengirim sebuah ekspedisi musim panas yang langsung dipimpin puteranya Harun Ar-Rasyid yang bertujuan untuk mengepung Konstantinopel. Hingga pada 166 H/782 M, Harun Ar-Rasyid kembali memimpin ekspedisi musim panas yang berjumlah sembilan puluh lima ribu personel. Ekspedisi ini tiba hingga di laut yang mengelilingi Konstantinpel.

Berikutnya setelah kota Baghdad jatuh pada tahun 656 masehi yang menjadi akhir Dinasti Abbasiyah, usaha membebaskan Konstantinopel tetap diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia timur terutama kerajaan Saljuk yang dipimpin oleh Alip Arselan sampai ke generasi Daulah Turki Utsmaniyah pada pemerintahan, Bayazid I (795-803 H/ 1393-1401 M) dan Sultan Murad II (1422 M). Tetapi usaha mereka masih tetap menemui kegagalan.

Upaya pembebasan terus berlanjut. Hingga akhirnya setelah delapan abad berlalu, Allah mengabulkan impian umat Islam tersebut melalui kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih, pemimpin ketujuh dari Daulah Utsmaniyah. Sejarah menceritakan bahwa Muhammad Al-Fatih adalah seorang yang saleh. Sejak baligh, Al-Fatih tidak pernah meninggalkan kewajibannya dan senantiasa memperbanyak amalan sunnah. Setelah diangkat menjadi raja, Al-Fatih langsung melanjutkan tradisi para pendahulunya untuk terjun langsung dalam penaklukan Konstantinopel.

Peta Pembebasan Konstantinopel

Al-Fatih memperbanyak jumlah pasukannya hingga mencapai 250.000 personil. Angka ini merupakan jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah tentara negara lain pada saat itu. Memperkuat pelatihan pasukan dengan berbagai seni tempur dan ketangkasan bersenjata, sehingga mereka memiliki kemampuan tempur tingkat tinggi, untuk menyambut operasi jihad yang ditunggu-tunngu. Tidak ketinggalan, beliau juga menanamkan nilai-nilai tauhid dan keislaman sehingga pasukannya benar-benar memiliki ruh jihad yang kuat.

Setelah hampir dua bulan melakukan pengepungan dan serangan, yaitu dari 26 Rabi’ul Awal hingga 19 Jumadil Ula 857 H (6 April – 28 Mei 1453 M), dan dengan mengerahkan berbagai strategi termasuk memindahkan kapal-kapal melalui bukit, membuat terowongan-terowongan, dan membuat benteng bergerak dari kayu, akhirnya pada 20 Jumadil Ula 857 M (29 Mei 1453 M) Konstantinopel berhasil dibebaskan pasukan Islam. (lihat: Ali Muhammad Ash-Shalabi, Ad-Daulah Al-‘Utsmaniyyah: ‘Awamilu An-Nuhudh wa Asbab As-Suquth, hlm. 87-107)

Penaklukan Roma, Kabar Gembira yang Belum Terwujudkan

Nubu’at Nabi tentang penaklukkan Konstantinopel telah terbukti dan berhasil diwujudkan oleh Muhammad Al-Fatih. Ia menjadi sosok pemimpin yang terbaik umat ini dan pasukannya pun menjadi pasukan terbaik yang berhasil merealisasikan janji Nabi. Lalu kembali kepada hadis shahih di atas, yaitu ketika Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Kota manakah yang dibebaskan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Kemudian Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius dibebaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel,” (HR. Ahmad)

Tidak hanya Konstantinopel, hadis di atas juga mengandung kabar gembira dari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bahwa umat Islam kelak akan berhasil membebaskan Roma. Berdasarkan hadits tersebut, secara kronologi, pembebasan Roma terjadi setelah pembebasan Konstantinopel. Bahkan sebagian riwayat menyebutkan bahwa kabar gembira tersebut justru Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam   sampaikan tatkala umat Islam dalam masa-masa sulit saat mempersiapkan parit untuk menghadang pasukan koalisi Bangsa Quraisy pada Perang Ahzab.

Dalam kitab Mu’jam al-Buldaan, karya Yakut al-Hamawi dijelaskan bahwa maksud Rumiyahdalam hadis di atas adalah ibu kota Italia hari ini, yaitu Roma. (Mu’jam al-Buldan, 3/100) Setelah pembebasan Konstantinopel tujuh abad yang lalu, hingga sekarang umat Islam belum berhasil membebaskan kota Roma. Penyebutan Roma setelah Konstantinopel tampaknya merupakan mukjizat tersendiri karena hingga sekarang Roma merupakan simbol agama Nasrani dan juga peradaban Romawi (Barat).

Memang Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam tidak secara tegas menyebutkan kapan pembebasan Roma terjadi dan siapa aktornya seperti halnya pembebasan Konstantinopel. Akan tetapi yang pasti adalah pembebasan Roma tidak akan terjadi kecuali setelah umat Islam memiliki kekuatan yang sangat besar, yaitu kekuatan yang seperti atau bahkan melebihi kekuatan umat Islam tatkala membebaskan Konstantinopel. Kekuatan itu hanya mungkin terjadi ketika dalam tubuh umat Islam telah berdiri khilafah yang ditegakkan berdasarkan metode kenabian, sebagaimana komentar Syaikh Al-Albani ketika mengomentari hadits di atas. Ia menulis;

“Penaklukan pertama (Konstantinopel) telah berhasil direalisasikan melalui tangan Muhammad Al-Fatih al-‘Utsmani. Seperti yang telah diketahui, penaklukan itu terealisasi setelah lebih dari delapan ratus tahun sejak kabar gembira itu disampaikan oleh Nabi saw. Dan pembebasan kedua (yaitu penaklukan kota Roma) dengan izin Allah juga pasti akan terealisasi. Sungguh, beritanya akan anda ketahui di kemudian hari. Tidak diragukan juga bahwa realisasi pembebasan kedua itu menuntut kembalinya Khilafah Rasyidah ke tengah-tengah umat Muslim.” (Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, jld. 1, hlm. 33, no hadits. 1329)

Bukan tugas kita untuk memastikan kapan itu terjadi, sebab ini merupakan perkara gaib. Namun, bila dicermati lebih dalam,  ada banyak kesamaan karakter perjalanan dalam merealisasikan janji tersebut, yaitu tidak lepas dari jihad fi sabilillah, pengerahan pasukan, dan peperangan besar di akhir zaman. Tugas umat Islam bukan menunggu. Tapi terus mempersiapkan diri agar bisa bergabung dengan mereka bila Allah menakdirkannya mengalami zaman tersebut. Dan salah satu persiapannya adalah mencintai jihad fi sabilillah dan mengondisikan agar siap untuk berjihad. Wallahu ‘alam bis shawab!

Penulis: Fakhruddin

Editor: Arju

Sumber : Kiblat.