OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 29 Januari 2018

Kasus Korupsi Rp 35 Triliun, Tersangka Honggo Sudah di Luar Negeri, Bareskrim Baru Terbitkan DPO

Kasus Korupsi Rp 35 Triliun, Tersangka Honggo Sudah di Luar Negeri, Bareskrim Baru Terbitkan DPO


10Berita - JAKARTA - Bareskrim Polri resmi mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap eks Direktur Utama TPPI Honggo Wendratno.

DPO itu diterbitkan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dit Tipideksus) 26 Janauri 2018. Padahahl tersangka kasus korupsi penjualan kondensat negara itu diduga sudah berada di luar negeri sejak lama.

"Bareskrim Polri keluarkan Daftar Pencarian Orang untuk tersangka Honggo," ujar Kasubdit III TPPU Money Laundering, Bareskrim Polri, Kombes Pol Jamaludin melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Hingga kini, Bareksrim masih berkutata mencari Honggo di Tanah Air, dengan menyambangi dan menggeledah kediamannya di kawasan Pakubowo, Jakarta Selatan.

Padahal, Honggo sudah pergi ke Singapuran ketika kasus kondensat mulai disidik di era Kepala Bareskrim Budi Waseso 2015 lalu

Honggo sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus korupsi penjualan kondensat yang melibatkan PT TPPI dan SKK Migas. Dia kini menjadi buronan polisi.

Polri berharap masyarakat melapor jika mengetahui keberadaan Honggo. "Dimohon bantuan masyarakat, apabila mengetahui tersangka agar segera melapor ke Kantor Polisi terdekat," ujarnya.


Untuk diketahui, Kasus dugaan korupsi penjualan kondensat oleh PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang juga melibatkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menjadi sorotan publik karena nilai kerugian negaranya.

Berdasarkan penghitungan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), negara dirugikan sebesar 2,716 miliar dollar AS. Jika dikonversi ke rupiah, nilainya sekitar Rp 35 triliun.

Sejak Mei 2015, penyidik sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang merugikan negara ini. Mereka adalah Raden Priyono, Djoko Harsono, dan Honggo Wendratno.

Namun, yang baru ditahan penyidik hanya Raden Priyono dan Djoko Harsono. Sementara Honggo Wendratno belum ditahan karena menjalani perawatan kesehatan pascaoperasi jantung di Singapura. Akan tetapi, Singapura melalui akun Facebook Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia membantah keberadaan Honggo di Singapura.

Sumber :Portal Islam 

Polri Berikan SP3 kepada Ahok Atas Tuntutan Penistaan Agama

Polri Berikan SP3 kepada Ahok Atas Tuntutan Penistaan Agama

Pihak kepolisian mendapatkan hasil bahwa apa yang diucapkan Ahok adalah eksepsi.

10Berita , JAKARTA -- Pihak kepolisian memberikan keputusan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Hal ini terkait dengan laporan Novel atas kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.

Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Habib Novel Chaidir Hasan menyatakan, satu lagi keputusan Polri berpihak kepada penista agama dengan memberikan SP3 kepada Ahok yang telah kembali menghina Al-Maidah dalam persidangannya. "Padahal, jelas dikatakan oleh Ahok bahwa Al-Maidah adalah pemecah belah bangsa," ujar Novel dalam pesan elektronik yang didapat Republika.co.id, Ahad (28/1).

Dalam pesan yang dikirimkan oleh Novel, disertakan sebuah foto surat dari pihak Kepolisian Badan Reserse Kriminal Polri yang dibuat pada tanggal 24 Januari 2018. Dalam surat tersebut berisikan perkembangan hasil penyelidikan terkait laporan Novel atas kasus tindak pidana Penistaan Agama Islam kepada terduga Ahok.

Laporan yang dibuat oleh Novel dilakukan pada tanggal 14 Desember 2016. Dalam penyelidikan pihak Kepolisian sendiri sudah melakukan wawancara dengan tiga orang yang merupakan saksi serta Made Darma Weda selaku Ahli Hukum Pidana. Tiga orang saksi yang dimaksud adalah Novel Chaidar Hasan sebagai saksi pelapor, Dahlan Pido, dan Yeyet Nurhayati.

Selain melakukan wawancara, pihak kepolisian juga memeriksa sebuah barang bukti berupa flashdisk yang berisi rekaman video terlapor saat persidangan. Video tersebut dapat juga dilihat dalam situs video Youtube dengan judul Baca Eksepsi, Ahok Kutip Isi Bukunya Soal 'Berlindung di Balik Ayat Suci'. Kepolisian juga memeriksa sebuah e-book terlapor yang berjudul 'Merubah Indonesia' serta rakaman suara terlapor saat menjalani persidangan pada tanggal 13 Desember 2016.

Setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan seperti disebut di atas, pihak kepolisian mendapatkan hasil bahwa apa yang diucapkan Ahok adalah eksepsi atau tangkisan. Yang mana eksepsi tersebut dibuat atas perintah hakim dan sah saja jika Ahok menyampaikan kalimat pembelaan.

Pernyataan berupa eksepsi di persidangan disebut merupakan hak terdakwa yang dijamin KUHAP sepanjang selama disampaikan dalam persidangan tidak ada teguran dari hakim, maka tidak dapat disebut sebagai tindak pidana. Polisi kemudian menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan Ahok bukan termasuk dalam tindak pidana.

Selanjutnya dalam surat tersebut juga dituliskan sebuah pemberitahuan kepada pelapor atau Novel bahwa perkara yang dilaporkan oleh penyidik dihentikan penyelidikannya. Hal ini mengacu pada hasil yang sudah disebutkan di atas.

Sementara itu dalam video yang disebutkan sebagai salah satu bukti Ahok memang menyebutkan Al-Maidah digunakan sebagai pemecah belah rakyat dengan tujuan memuluskan jalan meraih puncak kekuasaan. Hal ini dipercayai dilakukan oleh oknum-oknum elit yang tidak bisa bersaing dengan visi, misi, serta program dan integritas yang dimiliki Ahok.

Berikut ungkapan lengkap Ahok dalam video berdurasi 1:21 menit yang diunggah dengan judul Baca Eksepsi, Ahok Kutip Isi Bukunya Soal 'Berlindung di Balik Ayat Suci di situs Youtube.

"... tulis pada tahun 2008. Saya harap dengan membaca tulisan di buku tersebut niat saya yang sesungguhnya bisa dipahami dengan jelas. Isinya sebagai berikut, saya kutip, 'Selama karir politik saya dari mendaftarkan diri menjadi anggota partai baru, menjadi ketua cabang, melakukan verifikasi, sampai mengikuti pemilu, kampanye pemilihan Bupati bahkan sampai Gubernur, ada ayat yang sama yang saya begitu kenal digunakan untuk memecah belah rakyat dengan tujuan memuluskan jalan meraih puncak kekuasaan oleh oknum yang kerasukan roh kolonialisme. Ayat ini sengaja disebarkan oleh oknum-oknum elit karena tidak bisa bersaing dengan visi, misi, program, dan integritas, ...". //

Sementara itu, hingga saat ini, belum diperoleh konfirmasi dari pihak kepolisian menyangkut pemberian SP3 kepada Ahok.

Sumber :Republika.co.id 

Intoleransi yang Absurd

Intoleransi yang Absurd

10Berita – Kebijakan yang akan diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait dengan mengembalikan becak sebagai salah satu alat transportasi di wilayah permukiman, menuai kontroversi. Banyak masyarakat yang mendukung, namun ada juga masyarakat yang menentang. Padahal sudah dipastikan bahwa keberadaan becak tidak di wilayah jalan protokol, namun hanya berada di wilayah pinggiran, permukiman penduduk.

Terkait hal tersebut, berikut adalah tulisan pendapat dari seorang warga masyarakat yang menurut Tim Ngelmu patut dibaca tuntas.

INTOLERANSI YANG ABSURD

Baru sadar akan angka-angka mobil vs. becak di Jakarta. Mempesona jua. Ada sekitar 2,500,000 mobil penumpang pribadi. Hanya ada 1,000an becak.

Mobil-mobil itu memakai 25,000,000 m2 lahan jalan kalau diam tak bergerak. Kalau bergerak bisa 50,000,000 hingga 60,000,000 m2 (Belum lagi parkirnya di jalan milik sabarataan, tempat isi bensin, bengkel dll).

Becak total hanya memakai 2,000 m2 lahan jalan. Itupun di ruang-ruang yang jarang dilewati mayoritas mobil-mobil itu.

Bagaimana mungkin pemilik yang 2,500,000 itu tak mau toleransi sama yang punya cuma 1,000an itu? Lagipula yang 1,000 itu benar-benar untuk kebutuhan hidup minimal; sementara yang 2,500,000 itu untuk banyak hal melampaui minimal.

Sementara itu, minimal 250,000 ojek online (baru satu merek saja) beroperasi MELANGGAR UNDANG-UNDANG (Kata Jonan ketika Menhub) di seluruh Jakarta. Kenapa tidak!

Benar juga kata orang, mengurangi ketimpangan dengan menolong yang lemah dan miskin itu tak sukar. Mereka hanya perlu sedikit. Yang sukar itu meladeni intoleransi yang kaya. Hal yang sama mungkin benar dalam hal membantu orang bodoh; tantangannya ada pada meladeni yang pintar yang tidak toleran, bukan sebaliknya.

Oleh Ir Marco Kusumawijaya
Arsitek, Ahli Perancangan Kota & Mantan Ketua Dewan Kesenian Jakarta

Sumber : Ngelmu.co

3 VS 1, Pilkada Jabar

3 VS 1, Pilkada Jabar


Oleh: Goben Gusmiyadi*
(Aktivis Indonesia Bergerak)

10Berita, Secara ideologis, Pilkada Jabar sesungguhnya hanya menyuguhkan dua kontestan saja. Pasangan Asyik (Ajat Syaikhu) dan tiga kandidat lainnya. Tak perlu marah, bingung atau uring-uringan, dengan mudah fakta itu kita temukan dengan cara menelusuri urat dukungan politik antar kandidat.

Dalam konstelasi politik yang lebih besar, Asyik didukung oleh kekuatan partai oposisi. Sedangkan pasangan lainnya, mereka memiliki irisan besar persekutuan dengan partai pendukung pemerintah. Bahkan salah satu diantaranya adalah kader militan dari partai pemerintah (PDIP) yakni TB Hasanuddin yang berpasangan dengan Anton Charlyan.

Pasangan Dedi Mizwar - Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil (RK) - Uu, TB Hasanuddin - Anton Charlyan merupakat paket calon kepala daerah yang garis partainya adalah pendukung pemerintah. Kalaupun ada yang abu-abu adalah partai Demokrat. Partai ini belakangan hari kerap seiring sejalan dengan kebijakan Jokowi. Fakta yang mudah ditemukan adalah dukungan Demokrat atas pengesahan UU Ormas yang tahun lalu telah disahkan.

Di kubu pasangan Asyik, yang unik malah disandang oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Meskipun mengutus menteri untuk Jokowi, tapi PAN kerap sekali mengkritisi kebijakan pemerintahan. Sikap politik PAN tampak berseberangan dengan pemerintah saat pengesahan UU Ormas. Padahal UU tersebut merupakan pertarungan marwah pemerintahan Jokowi.

Identifikasi kita terhadap blok oposisi atau pendukung pemerintah ini menjadi penting. Ini yang kemudian saya sebut sebagai representasi ideologi antar partai. Yakni cara pandang dan sikap partai politik dalam menjalankan roda pemerintahan. Meskipun beberapa partai menggunakan lebel agama, tapi sesungguhnya yang terpenting adalah praktek kongkrit dalam penerapan kebijakan politik saat ini.

Dari awal pemerintahan Jokowi, sebagaimana yang kita ketahui telah memilih jalan membuka kran liberalisasi yang sangat besar. Dominasi asing nyaris tak terbendung. Paket-paket kebijakan ekonominya memberikan banyak sekali kemudahan bagi asing untuk menguasai sektor-sektor ekonomi yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak.

Lihat saja di Jakarta, pemerintahan Jokowi dengan sangat gagah pasang badan bagi pembangunan pulau reklamasi. Kasus di Jabar, dengan mudah kita dapat menemukan jejak kepentingan blok pemerintahan ini melalui mega proyek Meikarta dan kereta api cepat yang menabrak berbagai aturan dan perundang-undangan.

Dengan demikian, siapapun dari tiga calon Gubernur Jabar yang memenangkan pertarungan diluar dari pasangan Asyik, dapat dipastikan ia akan menjadi kepanjangan tangan dari pemerintahan Jokowi. Watak pembangunan di Jabar akan bersifat liberal. Ia akan menjadi fasilitator dan bagian dari masuknya kepentingan modal negeri tirai bambu yang kini terasa sangat dominan dari hari kehari di republik ini.

Fakta ini tak dapat ditolak. Ridwan Kamil misalnya, ia menerima dukungan Nasdem dengan melakukan kontrak politik yang poin pentingnya adalah dukungan dua periode untuk Jokowi. Partai pendukung lainnya sama saja.

Setali tiga uang dengan RK, Dedi Mizwar akhirnya berlabuh dengan Demokrat dan Golkar. Demokrat dalam banyak pandangan pengamat saat ini sedang berupaya cari cela menempatkan AHY menjadi wakil Jokowi. Sedangkan Golkar warnanya lebih jelas. Partai ini dikunci sejak perpecahan beberapa tahun yang lalu. Malah sebagian banyak orang menyebut partai ini sengaja dipecah agar koalisi merah putih bubar ditengah jalan. Demiz sendiri, terakhir ia tampak menjadi lunak dengan proyek Meikarta. Demiz dianggap masuk angin oleh banyak kalangan.

Hanya pasangan Asyik yang berbeda. Secara nasional Gerindra dan PKS sedari awal memiliki garis tegas sebagai pembeda. Partai-partai ini menarik garis demarkasi yang tegas terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi - JK.

Selain kebijakan ekonomi, yang paling mudah diingat adalah momentum pengesahan UU Ormas. Ini bukan semata pertarungan pengesahan UU, tapi dibalik itu ada rangkaian peristiwa politik besar, yakni gelombang aksi massa mengatasnamakan aksi bela Islam yang secara politik dianggap berlawanan dengan kehendak kebijakan pemerintah dalam kasus Ahok. Peristiwa kala itu juga diikuti dengan penangkapan aktivis-aktivis islam yang dikenal dengan istilah kriminalisasi ulama.

Demikianlah..... Kontestan pada Pilkada Jabar sesungguhnya bukan empat pasang, melainkan dua saja. Memilihnya menjadi lebih mudah; Pasangan Asyik yang didukung oleh Prabowo yang nasionalis, atau blok Jokowi sebagai representasi blok liberal di Indonesia.

*Sumber: fb penulis
Sumber : Kumparan.com

GEGERKAN Publik Tanah Air! Media Luar Negeri Tulis "Pembohongan & Penipuan" Jokowi

GEGERKAN Publik Tanah Air! Media Luar Negeri Tulis "Pembohongan & Penipuan" Jokowi


10Berita,  Sebuah artikel dari media luar negeri ASIA TIMES berjudul "Widodo’s smoke and mirrors hide hard truths", telah gegerkan publik tanah air.

Idiom "Smoke and mirrors" bermakna penipuan/pembohongan. "hide hard truths" menyembunyikan/menutupi kebenaran/fakta yang sebenarnya.

Artikel yang ditulis oleh JOHN MCBETH yang terbit pada 23 Januari 2018 ini sontak mendapat tanggapan ramai publik sosial media tanah air.

"Woah! Waow! 
Kalau ini ditulis di media lokal oleh jurnalis lokal, kira-kira apa yang terjadi?" kata Elisa Sutanudjaja‏ (@elisa_jkt) yang men-share artikel tsb.

Netizen lain menjelaskan arti "smoke and mirrors" pada judul artikel tsb yang memiliki makna:

"Bahasa 'to the point'-nya adalah Penipuan, Pembohongan, Penyembunyian kebenaran, Membuat kebingungan, Pengaburan fakta, etc,"tulis @monot0ne.

Bisa dibayangkan kalau ada jurnalis dan media dalam negeri yang nulis seperti itu.

"Jurno lokal tidak akan ada yang berani tulis ini...walaupun publik sudah banyak yg  bicarakan sesuai substansi beritanya," komen @ZAEffendy.

Artikel "Widodo’s smoke and mirrors hide hard truths" ini mengungkap beberapa catatan seputar proyek Kerete Cepat China (Jakarta-Bandung), negosiasi Freeport.

Pada artikel tsb, JOHN MCBETH bahkan menyentil kelakuan media lokal Indonesia yang tidak kritis terhadap penguasa.

"In fact, the Indonesia media failed to point out at the time that the crucial questions of valuation and management control had yet to be settled," tulis JOHN MCBETH.

Di akhir artikelnya, jurnalis Asia Times ini menyatakan cepat atau lambat tabir kebohongan yang menutupi kebenaran akan terangkat.

"Sooner or later, the smoke and the mirrors will inevitably lift to reveal hard realities," tulisnya.

Selengkapnya Link: http://www.atimes.com/article/widodos-smoke-mirrors-hide-hard-truths/

Woah! Waow!

Kalau ini ditulis di media lokal oleh jurnalis lokal, kira-kira apa yang terjadi?https://t.co/pu9MPDSLIq

— Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) 28 Januari 2018

Bahasa 'to the point'-nya adalah Penipuan, Pembohongan, Penyembunyian kebenaran, Membuat kebingungan, Pengaburan fakta, etc pic.twitter.com/4uagHRiauU

— Agus Dwisakti (@monot0ne) 28 Januari 2018


Sumber :Portal Islam 

Daripada Malu di MK, Yusril Sarankan Mendagri Batalkan Jenderal Polisi jadi Plt Gubernur

Daripada Malu di MK, Yusril Sarankan Mendagri Batalkan Jenderal Polisi jadi Plt Gubernur


10Berita – Rencana Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang akan mengangkat dua nama Perwira Polri (Pati) untuk mengisi Penjabat Gubernur di Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara dianggap tidak berdasar.

Kali ini giliran Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra yang angkat bicara tentang hal itu.

Dengan nada sinis, ia pun menyatakan bahwa kebijakan ini akan pupus di tengah jalan jika ada pihak yang mengajukan gugatan untuk melakukan penafsiran kembali terhadap pasal dalam UU Kepolisian yang berkaitan dengan hal ini kepada Mahkamah Konstitusi.

“Kalau MK mengatakan tidak bisa, menurut saya sih dari pada ricuh di belakangnya, malu kalah di MK, sebaiknya enggak usah lah,” kata Yusril di Jakarta Selatan, Minggu (28/1).

Dalam Pasal 28 ayat 1 UU Kepolisian disebutkan bahwa polisi harus bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis di tanah air.

Masih dalam undang-undang yang sama, dalam Pasal 28 ayat 3 pun disebutkan jika polisi tidak dapat menduduki jabatan di luar institusi kepolisian sebelum mundur atau pensiun dari korps Bhayangkara itu.

Menurut Yusril, dua hal di atas sudah sangat jelas menegaskan bahwa rencana Tjahjo tidak akan lolos sekalipun diadakan penafsiran ulang pasal tersebut oleh MK.

Lebih jauh, Yusril melihat persoalan tersebut rentan memicu polemik dari sisi politik maupun hukum. Sebab, publik pasti menilai negatif jika Kemendari menyeret Polri untuk menjadi penjabat gubernur.(kl/akt)

Sumber : Eramuslim

Lagi, 10 Orang Warga Suku Togutil Masuk Islam

Lagi, 10 Orang Warga Suku Togutil Masuk Islam

ist/hidayatullah.com

Puluhan warga suku Togutil mengucapkan dua kalimat syahadat di Sofifi, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Ahad (28/01/2018).

10Berita – Dengan izin Allah, 10 orang warga suku Togutil di pedalaman Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, masuk Islam, menyusul saudara-saudara mereka yang sudah masuk Islam sebelumnya.

“Alhamdulillah pada hari Ahad, 28 Januari 2018, telah berlangsung prosesi syahadat 10 orang suku Togutil di Sofifi. Mereka datang dari hutan ke kota untuk minta diIslamkan atau disyahadatkan,” ujar dai yang biasa berdakwah di pedalaman itu, Nurhadi, kepada hidayatullah.com.

Mereka tertarik masuk Islam karena melihat orang-orang suku Togutil yang sudah Islam lebih bersih dan rapi-rapi. Kulitnya tambah putih dan pakaiannya bersih-bersih.

“Akhirnya mereka memutuskan untuk datang ke kota untuk disyahadatkan,” imbuh dai Hidayatullah itu.

Prosesi pengucapan dua kalimat syahadat ini berlangsung bertepatan dengan kegiatan Silaturahim Dai Hidayatullah se-Maluku Utara di Sofifi. [Foto: Nurhadi/hidayatullah.com]

Perjalanan mereka ke kota cukup jauh dan penuh rintangan. Mulai berjalan kaki 1 hari, dilanjutkan naik kapal kayu 8 jam. Setelah itu, mereka naik mobil lintas 4 jam ke Sofifi.

Ala kulli hal mereka pun sampai di Sofifi dan siap pengislaman mereka,” imbuhnya.

Nurhadi bertutur, prosesi pengucapan dua kalimat syahadat ini berlangsung bertepatan dengan kegiatan Silaturahim Dai Hidayatullah se-Maluku Utara dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Tahfidz Hidayatullah Sofifi.

Hadir dalam acara ini Sultan Tidore, Wali Kota Tidore, dan Ketua Dewan Tahfidz Maluku Utara, serta Bendahara Umum DPP Hidayatullah.

“Semoga Allah mengokohkan agama Islam ini kepada mereka dan semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah-Nya untuk semua. Amin,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga suku Togutil sudah cukup banyak yang berbondong-bondong masuk Islam.*

Rep: SKR

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah.com

Partai Salafy Mesir Dukung As-Sisi di Pilpres 2018

Partai Salafy Mesir Dukung As-Sisi di Pilpres 2018


10Berita, CAIRO - Partai Salafi terbesar di Mesir telah mengumumkan dukungan untuk Presiden Adel-Fattah al-Sisi dalam pemilihan presiden tahun 2018 ini.

"Al-Sisi adalah orang terbaik.. untuk mencapai kerja sama antara lembaga negara.. menjaga stabilitas negara di tengah banyak bahaya," kata Yunis Makhioun, ketua Partai Al-Nour, dalam sebuah konferensi pers di Kairo, Ahad (28/1/2018).

"Kami mengumumkan dukungan kami untuk presiden untuk masa jabatan kedua dan kami mendesak rakyat Mesir untuk mengambil bagian dalam pemilihan," katanya.

Mesir akan mengadakan pemilihan presiden dari 26-28 Maret 2018.

Al-Sisi, mantan panglima militer, adalah satu-satunya kandidat yang terdaftar secara resmi untuk pemilihan tersebut.

Pekan lalu, tentara menahan mantan kepala staf Sami Anan untuk diinterogasi, tak lama setelah dia mengumumkan rencana untuk mengikuti pemilihan presiden tersebut.

Partai Al-Nour memiliki 12 kursi di parlemen beranggota 596 orang.

Partai tersebut juga mendukung al-Sisi dalam pemilihan presiden 2014, yang diadakan satu tahun setelah militer menggulingkan Mohamed Morsi, presiden terpilih pertama yang terpilih secara bebas, dalam sebuah kudeta militer.

Setelah penggulingan Morsi, pihak berwenang Mesir melancarkan tindakan keras tanpa henti atas perbedaan pendapat, menewaskan ratusan dan menahan ribuan pendukung kelompok Morsi dan Ikhwanul Muslimin.

Link: http://aa.com.tr/en/middle-east/egypt-s-salafist-party-backs-al-sisi-reelection/1044967

***

Dukungan Partai Salafy Al-Nour kepada Al-Sisi ini dintanggapi Hasmi Bakhtiar, pengamat Timteng alumni Al-Azhar yang saat ini studi S2 hubungan internasional di Lille Prancis.

Berikut tanggapan Hasmi Bakhtiar seperti disampaikan melalui akun twitternya:

~ Partai Annur Salafy Mesir memutuskan untuk mendukung As-Sisi dalam pilpres bulan Maret mendatang. Partai Annur juga meminta As-Sisi meneruskan perbaikan ekonomi dan sistem politik di Mesir.  Beginilah kalau orang-orang bodoh berpolitik, berantakan.

~ Partai AlWafd (liberal) memutuskan tidak mendukung calon manapun di pilpres Maret mendatang. Agak lebih pinter dari salapi walau sama-sama pengecut.

~ Untuk yang kesekian kalinya salapi Mesir menikam umat Islam. Kebodohan dan hasad campur aduk dalam prilaku mereka.

~ Kader-kader salapi di Mesir ini korban kedangkalan ilmu. Dalam semua hal, apalagi berpolitik, taat saja tidak cukup. Tanpa ilmu, fitnah yang jauh lebih besar justru akan muncul.

~ Organisasi lain yang memiliki sistem dan manhaj lebih modern dibanding salapi bukan berarti aman dari fitnah "kedangkalan ilmu". Beberapa kader partai dakwah di Indo misalnya, masih banyak yang terkena hal ini. Apalagi jika ditambah redupnya nalar, berantakan.

~ Wajar banyak yang marah terhadap partai Annur Salafy, darah umat Islam mengalir akibat kemunafikan mereka.

~ Partai Annur ini namanya Salafy tapi jangan bayangkan mereka pengikut salafusshaleh. Mereka dibiayai penuh oleh Saudi untuk menghadang laju IM pasca revolusi Januari.

~ Setelah kudeta terhadap Mursi tugas mereka berganti menjadi penjaga As-Sisi. Wajar sekarang mereka mendukung As-Sisi si pembantai umat Islam di pilpres nanti.

~ Partai Annur Salafy ini satu-satunya partai di Mesir yang menolak hasil investigasi UE (Uni Eropa) yang mengatakan adanya pelanggaran HAM di penjara-penjara Mesir. Bahkan partai sekuler saja tidak segila mereka.

~ Padahal dalam investigasi tsb hampir semua tahanan yang disiksa secara tidak manusiawi oleh As-Sisi adalah muslim. Hanya Salafy peduli apa tentang muslim?

Sumber :Republika.co.id 

10 Peninggalan Islam yang Berlaku Sampai Sekarang

10 Peninggalan Islam yang Berlaku Sampai Sekarang

Banyak penemuan Muslim yang mengejutkan terus dipakai hidup sampai sekarang.

10Berita, Ada banyak penemuan Muslim yang mengejutkan yang telah membentuk dunia tempat kita hidup saat ini. Asal usul gagasan dan objek mendasar ini adalah terfokus "1001 Penemuan", sebuah buku yang merayakan sejarah terlupakan 1.000 tahun warisan Muslim. Dari buku ini  telah merangkum sepuluh penemuan Muslim yang beredar yang masih kita gunakan sampai sekarang. 

1. Kopi.

2. Jam

Seorang pria cerdik yang disebut al-Jazari dari Diyarbakir di Turki Tenggara adalah seorang Muslim yang saleh dan seorang insinyur yang sangat terampil yang melahirkan konsep mesin otomatis. Pada tahun 1206, al-Jazari telah membuat banyak jam dari segala bentuk dan ukuran. Sama seperti kita membutuhkan waktu hari ini untuk menyusun kehidupan kita, demikian juga Muslim di atas tujuh ratus tahun yang lalu. Al-Jazari berpegang pada tradisi pembuatan jam tangan Muslim yang panjang. Mereka tahu penting untuk mengetahui waktunya sehingga bisa digunakan dengan baik melalui perbuatan baik: mengetahui kapan harus sholat pada waktu yang tepat setiap hari dan mengumumkan seruan untuk sholat di masjid.

3. Kamera

Ibn al-Haitham merevolusi optik, mengambil subjek dari yang sedang dibahas secara filosofis ke sains aktual berdasarkan percobaan. Dia menolak gagasan Yunani bahwa cahaya tak terlihat yang dipancarkan dari mata menyebabkan penglihatan, dan sebaliknya dengan tepat menyatakan bahwa penglihatan disebabkan oleh cahaya yang memantulkan benda dan memasuki mata.

Dengan menggunakan ruangan gelap dengan lubang jarum di satu sisi dan lembaran putih di sisi lain, ia memberikan bukti teorinya. Cahaya masuk melalui lubang dan memproyeksikan gambar terbalik benda-benda di luar ruangan di atas lembaran yang berlawanan. Dia menyebut ini "qamara". Itu adalah kamera obscura pertama di dunia.

4. Kebersihan

Iman Muslim didasarkan pada kemurnian dan kebersihan, entah itu dalam bentuk fisik atau spiritualnya. Di dunia Islam abad ke-10, produk yang ditemukan di lemari kamar mandi dan praktik kebersihan bisa bersaing dengan yang kita miliki saat ini. Pada abad ke-13, insinyur yang sama, al-Jazari, menulis sebuah buku yang menjelaskan perangkat mekanis, termasuk mesin "wudhu". Mesin ini mobile, dan dibawa ke depan tamu. Tamu kemudian akan menepuk kepala dan air akan terjadi dalam delapan ledakan pendek, menyediakan cukup air untuk wudhu. Metode ini juga menghemat air.

Muslim ingin benar-benar bersih dan tidak hanya menyiram air, jadi mereka membuat sabun dengan mencampur minyak (biasanya minyak zaitun) dengan "al-qali", zat mirip garam. Ini kemudian direbus untuk mencapai campuran yang tepat, dibiarkan mengeras dan digunakan di hammams, rumah mandi.

Al-Kindi juga menulis sebuah buku tentang parfum yang disebut "Book of the Chemistry of Perfume and Distillations". Dia dikenal sebagai filsuf, tapi juga seorang apoteker, opthalmologist, fisikawan, matematikawan, ahli geografi, astronom dan ahli kimia. Bukunya berisi lebih dari seratus resep untuk minyak, salep dan air aromatik yang fragnant. Tradisi pembuatan parfum yang tersebar  semuanya dimungkinkan oleh ahli kimia Muslim dan metode penyulingannya: mereka menyuling tanaman dan bunga dan membuat parfum dan zat untuk farmasi theapeutic.

5. Universitas

Pencarian pengetahuan dekat dengan hati umat Islam. Dalam Quran, mereka didesak untuk mencari ilmu, dan untuk mengamati dan merenung. Jadi Fatima al-Fihri, seorang wanita muda yang taat dan saleh, ingin memberi komunitas belajar di Fez. Seperti beberapa masjid besar, al-Qarawiyin di Fez segera berkembang menjadi tempat pengajaran agama dan diskusi politik. Ini secara bertahap memperluas pendidikannya ke semua mata pelajaran, terutama ilmu pengetahuan alam, dan karenanya mendapatkan namanya sebagai salah satu universitas pertama dalam sejarah.

6. Mesin Terbang.

Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang berusaha keras membangun mesin terbang dan benar-benar terbang. Pada abad ke 9 ia merancang sebuah peralatan bersayap yang kira-kira menyerupai kostum burung. Dalam persidangannya yang paling terkenal, di dekat Cordoba di Spanyol, Firnas terbang ke atas untuk beberapa saat, sebelum jatuh ke tanah dan memecah punggungnya. Desainnya pastinya merupakan inspirasi bagi seniman dan penemu Leonardo da Vinci yang terkenal enam ratus tahun kemudian.

Sumber :Republika.co.id 

Pengamat Ini Menilai Penganiayaan KH Umar Basri Cicalengka Bagian Operasi Intelijen Hitam

Pengamat Ini Menilai Penganiayaan KH Umar Basri Cicalengka Bagian Operasi Intelijen Hitam


10Berita, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka KH Umar Basri yang dianiayai seseorang merupakan bagian operasi intelijen hitam untuk membuat kisruh Pilkada Jawa Barat (Jabar).

“KH Umar Basri di Cicalengka dianiya merupakan operasi intelijen hitam untuk membuat kisruh pilkada Jabar,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Ahad (28/1).

Menurut Muslim, operasi intelijen hitam itu bisa membuat opini Jabar tidak stabil secara keamanan maka dibutuhkan Plt Gubernur dari polisi.

“Bisa jadi kejadian kejadian yang menimpa KH Umar Basri bisa memperkuat Polri menjadi Plt Gubernur Jabar,” ungkap Muslim.

Menurut Muslim, peristiwa penganiayaan KH Umar Basri memunculkan nama Wahabi dan memperuncing hubungan dengan kalangan NU.

“Ada upaya memunculkan benturan Wahabi dengan NU. Bahkan Wahabi dengan Muhammadiyah,” jelas Muslim.

Muslim mencurigai ada yang sengaja memunculkan kelompok Wahabi yang suka mentahzir (mensalahkan dan mencela) kelompok lain. “Yang suka mentahzir ini sangat setia kepada pemerintah dan mengharamkan demo,” papar Muslim.

Tindakan penganiayayan terhadap ulama yang terjadi di Cicalengka tepatnya kepada KH Umar Basri Pondok Pesantren Al-Hidayah oleh pihak tidak dikenal.

Pada Sabtu, (27/1) pukul 05.30 WIB terjadi tindak pidana penganiayaan terhadap KH Umar Basri (Alias Ceng Emon/Mama Santiong). Pelaku diketahui seorang laki-laki yang identitasnya belum teridentifikasi dengan ciri-ciri berpakaian kemeja levis dan memakai sarung.

Pelaku awalnya mengikuti sholat berjamaah shubuh di Mesjid Al-Hidayah. Kemudian setelah sholat berjamaah selesai para jamaah keluar dari mesjid, korban (Pangersa Mama) dan pelaku masih berada di masjid. Lampu masjid dimatikan oleh santri seperti biasa.

Dalam kondisi gelap dan Kiai Umar Basri sedang membaca wirid khusus, tiba-tiba pelaku langsung menyerang, memukul bertubi-tubi, menggunakan tangan kosong.

Sebelumya pelaku menendang kotak penyimpanan amplifier sambil berkata-kata dalam bahasa Sunda, “ini pinarakaeun (ini alat menuju neraka)”. Sambil dikatakan berulang-ulang, dan tersangka berkata lagi, “nu didiyeu punarakaeun kabeh (yang di sini calon penghuni neraka semua)”. [snc]

Sumber : dakwahmedia.co, suaranasional.com