OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 04 Februari 2018

Ini Tanggapan UI Soal Jokowi akan Kirim BEM UI ke Asmat

Ini Tanggapan UI Soal Jokowi akan Kirim BEM UI ke Asmat

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menristekdikti M. Nasir (kiri) dan Rektor UI Muhammad Anis (kedua kanan) secara simbolik meresmikan Forum Kebangsaan UI di sela sidang terbuka Dies Natalis UI ke-68 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2).


Melalui program pengabdian masyarakatnya, UI akan mendukung keinginan Presiden.

10Berita , DEPOK -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan akan mengirim pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI ke Asmat, Papua. "Mungkin nanti ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya," kata Presiden Joko Widodo setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi`iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2).

Pernyataan Presiden Jokowi tersebut mendapat tanggapan dari civitas akademik Universitas Indonesia (UI). "Alhamdulillah, kami mendukung BEM UI ataupun civitas akademik UI untuk terjun langsung ke masyarakat," kata Kepala Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Rifelly Dewi Astuti saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (4/2).

Rifelly menegaskan, UI tentunya akan mendukung keinginan Presiden Jokowi tersebut karena termasuk dalam upaya pengabdian masyarakat sebagai salahsatu Tridarma Perguruan Tinggi. "Civitas akademik UI juga telah banyak yang berkiprah di Papua, dari bidang kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya," tegasnya.

Keinginan Presiden Jokowi tersebut menanggapi aksi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang mengacungkan kartu kuning saat menghadiri Does Natalis UI di Kampus UI, Depok, Jumat (2/2) lalu. Kartu kuning itu diberikan sebagai peringatan kepada Presiden Jokowi atas berbagai permasalahan yang terjadi di dalam negeri, termasuk soal masalah gizi buruk di kabupaten Asmat, Papua.

Diutarakan Rifelly, aksi Ketua BEM Zaadit Taqwa tersebut terjadi bukan di ranah akademik, jadi UI tak memberikan sanksi. "Segala pelanggaran etika dan kode etik akan diselesaikan sesuai aturan yang berlaku di UI. Sudah menjadi kewajiban kami untuk mendidik dan memberikan pemahaman yang baik, sehingga para mahasiswa bukan saja menjadi lulusan yang berilmu, namun juga berkarakter baik," ucapnya.

Sumber :Republika.co.id 

Usai Ulama Diburu dan Dianiaya, Kini Rumah Pensiunan Jendral Ditembaki. Ada Apa?

Usai Ulama Diburu dan Dianiaya, Kini Rumah Pensiunan Jendral Ditembaki. Ada Apa?


10Berita, Rumah mantan Deputi Operasi Basarnas Mayjen (Purn) TNI Tatang Zaenudin ditembak orang tak dikenal. Tidak ada korban dalam kejadian itu.

Informasi yang dihimpun redaksi, Mayjen Tatang sedang tidak di rumah saat kejadian. Tembakan juga tidak mengenai istrinya yang ada di dalam rumah. Dua peluru hanya menembus kaca kamar.

Penembakan terjadi pada Senin sore, 30 Januari 2018. Lokasi kejadian rumah Mayjen Tatang di Jalan  Bukit Pasir, Pasir Gunung Selatan, Depok, Jawa Barat.

Rencananya Mayjen Tatang akan menggelar konferensi pers terkait teror yang dialaminya ini pada Ahad siang 4 Februari 2018

Mayjen Tatang dikenal sebagai sosok jenderal berkarakter dan humanis. Jenderal kelahiran Cianjur ini adalah sosok prajurit TNI yang berani dan selalu sukses dalam melaksanakan tugas kemiliteran.

Penemuan bangkai pesawat Air Asia yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah merupakan bukti kongkrit kerja nyata Tatang saat mengabdi di Basarnas. Penemuan pesawat nahas tersebut mendapat pengakuan dunia international sebagai penemuan tercepat.

Beberapa bulan terakhir nama Jenderal Tatang muncul di pemberitaan, digadang-gadang sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat.

Penyerangan terhadap jendral dan ulama terasa seperti dejavu kejadian tahun 1965. Apakah kejadian ini ada hubungannya dengan kebangkitan PKI? Allahu'alam.

Sumber :Republika.co.id 

Persentuhan Mongol dengan Islam (2)

Persentuhan Mongol dengan Islam (2)

Berke Khan merupakan kaisar Mongol pertama yang memeluk Islam.

10Berita , JAKARTA -- Bagaimana mulanya kaisar-kaisar Mongol menerima dakwah Islam? Pertama-tama, agama bukanlah sesuatu yang asing bagi imperium ini.

Meskipun terkenal kejam--lebih dari 40 juta orang tewas akibat ekspansi Mongol--kekaisaran ini tidak jauh dari nilai-nilai spiritualisme. Manz (2011) menjelaskan, keyakinan terhadap eksistensi tuhan dan karunianya atas penguasa merupakan ideologi sentral Imperium Mongol. Selain itu, para kaisar Mongol juga toleran terhadap banyak umat agama yang menjadi rakyatnya. Mereka antara lain orang Kristen Nestorian, Buddha, dan Islam.

Genghis Khan sendiri menganut Tengrisme, suatu kepercayaan yang sampai sekarang masih dipeluk segelintir penduduk Asia Tengah. Seorang Tengris meyakini kehidupan berasal dari dewa langit dan dirawat dewi bumi.

Dua tahun sejak kematian Genghis Khan, keempat hordetelah menjadi wilayah mandiri. Di antara mereka, horde milik anak sulung Genghis Khan, Jochi, merupakan yang paling dipengaruhi kebudayan Turki Islam. Nama Turki di sini tidak identik dengan negara yang sekarang beribu kota di Ankara, melainkan kelompok bangsa penghuni stepa Asia Tengah yang akrab dengan ajaran Samawi. Untuk diketahui, Jochi wafat enam bulan sebelum Genghis Khan mangkat. Oleh karena itu, hordeyang menjadi haknya kemudian dipimpin anak keduanya, Batu Khan.

Nama Batu Khan tercatat sebagai penakluk Eropa. Pada 1240-an, balatentara cucu Genghis Khan ini sudah mencapai perbatasan Imperium Romawi Barat. Paus Gregory IX sempat memaklumkan Perang Salib atas pasukan Mongol itu tetapi tidak jadi lantaran situasi politik Eropa yang tidak memungkinkan. Belakangan, penyebab Roma selamat dari amuk Mongol justru kebetulan belaka. Pada 1241, Batu Khan harus menghentikan ekspansi yang sudah direncanakannya atas Austria, Italia, dan Jerman. Dia kembali ke Mongolia begitu mendengar kabar kematian pamannya, Qaghan Ogedei.

Ilnur Mirgaleev dalam artikelnya, The Islamization of the Golden Horde: New Data (2016), menjelaskan, horde yang dipunggawai Batu Khan kerap disebut sebagai negeri Islam (Dar al-Islam). Alasannya, horde inilah, di antara keempat lainnya, yang cukup terbuka terhadap Islam. Mirgaleev menandaskan dua penyebabnya, yakni peran kaum sufi dan hubungan diplomatik dengan Dinasti Abbasiyah, penguasa Irak saat itu.

Dilihat dari geografisnya, horde yang dikuasai Batu Khan membentang dari Sungai Volga, Laut Hitam, Pengunungan Kaukasus, hingga sebagian Asia Tengah. Untuk memudahkan administrasi, Batu Khan memilah wilayahnya menjadi tiga bagian (dari barat), yakni Horde Putih, Horde Biru, dan Horde Abu-abu. Dua horde yang pertama disebutkan itu diurus Batu Khan. Adapun Horde Abu-abu diperuntukkan bagi Orda Khan dan saudara-saudaranya. Pada 1255, Batu Khan wafat. Dua tahun kemudian, salah seorang saudaranya, Berke Khan, menjadi pelanjutnya. Dia berhasil menyatukan Horde Putih dan Horde Biru sehingga dinamakannya Horde Emas.

Berke Khan merupakan kaisar Mongol pertama yang memeluk Islam. Ceritanya bermula ketika dia berjumpa dengan Syekh Syaifuddin Bakharzi. Salik ini merupakan murid Najmuddin Kubra, pendiri tarekat Kubrawiyah. Sang syekh sedang mengiringi suatu kafilah dari Bukhara ketika di Sarayjuk, utara Laut Kaspia. Iring-iringan ini berpapasan dengan Berke Khan dan para pengawalnya yang sedang dalam perjalanan menuju ibu kota. Saat dicegat, Syekh Bakharzi tidak gentar menjawab interogasi komandan Mongol tersebut. Sampai akhirnya diberi kesempatan bicara, sufi tersebut memaparkan seluk beluk Islam.

Tak disangka, uraiannya menarik perhatian Berke Khan hingga hidayah Allah menyinari hatinya. Cucu Genghis Khan itu lantas mengucapkan dua kalimat syahadat. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1250.

Dengan wafatnya Batu Khan serta penyatuan Horde Emas, kekuasaan Berke Khan kian stabil. Dia sendiri menjadi pemimpin Muslim yang saleh. Dalam masa kepemimpinannya, Islam menjadi agama resmi. Sejak saat itu, ajaran Nabi Muhammad SAW terus berkembang pesat di Imperium Mongol, terutama berkat peran para salik pengembara. Kalangan istana pun tidak luput dari dakwah. Misalnya, salah seorang penerus Berke Khan, Uzbeg Khan, menjadi mualaf lantaran bimbingan sufi asal Bukhara pada 1313.

Sementara itu, geliat ekspansi mulai tampak dari rivalnya, yakni horde yang dipimpin Mongke Khan. Sebenarnya, Berke Khan termasuk mengakui Mongke Khan sebagai penerus kebesaran Genghis Khan. Namun, situasi mulai berubah sejak Mongke Khan menunjuk saudaranya, Hulagu Khan, sebagai panglima perang. Ekspansi Mongol mengganggu wilayah barat yang dikuasai Muslim. Menurut silsilah, Hulagu Khan merupakan keponakan Berke Khan.

Sumber : Republika.co.id

Persentuhan Mongol dengan Islam (1)

Persentuhan Mongol dengan Islam (1)

Di masa jayanya, Imperium Mongol mengendalikan sebagian besar Eurasia.

10Berita , JAKARTA -- Geliat peradaban Islam di Asia pada abad ke-13 dapat diibaratkan dengan burung Feniks (Phoenix) dari mitologi Yunani Kuno. Paruh pertama kurun tersebut, pusat-pusat keunggulan Islam, seperti Bukhara, Samarkand, atau Baghdad, luluh lantak sama sekali akibat ekspansi para penakluk asal Mongol, Genghis Khan dan keturunannya. Akan tetapi, dari abu reruntuhan itulah peradaban Islam bangkit kembali dan bahkan menjadi lebih besar dari sebelumnya. Momentum itu terjadi setelah raja-raja Mongol mulai menerima dakwah agama ini.

Di masa jayanya, Imperium Mongol mengendalikan sebagian besar Eurasia. Batas-batasnya mencapai Eropa Timur hingga Semenanjung Korea, serta Siberia hingga Indocina. Sejarah tidak pernah menyaksikan kemaharajaan seperti itu sebelumnya. Kedigdayaan Mongol ditunjang banyak faktor, utamanya militer, teknologi bubuk mesiu, dan sistem pemerintahan yang efisien.

Beatrice Forbes Manz dalam artikelnya untuk The New Cambridge History of Islam (Jilid Ketiga, 2011), menjelaskan bagaimana Imperium Mongol mengubah wajah Islam untuk selamanya. Kisahnya bermula dari Genghis Khan (1162-1227). Sejak 1205, pemimpin yang lahir dengan nama Temujin ini dapat mempersatukan suku-suku nomaden yang menghuni dataran tinggi Mongol. Menjelang tahun 1216, ekspansi balatentaranya mulai bergerak ke arah barat, sekitar Jalur Sutra yang menghubungkan perniagaan Cina dengan Eropa.

Saat itu, seluruh Iran dan sebagian besar Asia Tengah dikuasai beberapa wangsa Muslim. Sejak 1194, Dinasti Khwarazmi menguasai wilayah tersebut setelah berhasil mengalahkan Dinasti Seljuk. Sebelum 1200, hubungan antara para pemimpin (shah) Khwarazmi dan penguasa Mongol dapat dikatakan cukup baik. Keadaan damai ini berakhir setelah Khwarazmi memiliki shah baru, Muhammad II.

Pada 1218, Genghis Khan mengirim sejumlah utusan ke suatu kota di wilayah Khwarazmi untuk menjalin hubungan dagang. Namun, gubernur setempat, sepertinya atas perintah Shah Muhammad II, mencurigai mereka sebagai mata-mata. Para delegasi tersebut lantas ditangkap dan dihukum mati. Meskipun murka, raja Mongol itu sempat mengirim utusan lainnya untuk mendesak Shah Muhammad II agar menyerahkan si gubernur kepadanya sehingga dapat dieksekusi. Duta ini juga dibunuh pemimpin Khwarazmi tersebut.

Tidak ada pilihan bagi Genghis Khan selain kekerasan. Dia mengepung wilayah Khwarazmi secara berangsur-angsur. Sejak 1219, sekitar 150 ribu balatentara Mongol mencaplok sejumlah kota penting, seperti Bukhara, Samarkand, dan Urgrench yang tidak lain ibu kota Khwarazmi. Di daerah-daerah taklukannya, mereka berlaku sangat kejam. Penduduk sipil yang tak bersenjata menjadi sasaran. Jutaan orang tewas. Shah Muhammad II meninggal dunia saat sedang kabur ke Khurasan (Iran) pada 1220. Jenderal militer Mongol kemudian mengalahkan anak shah tersebut, Jalaluddin Mingburnu, dalam pertempuran di dekat Sungai Indus pada 1221.

Inilah awal kejatuhan Persia Muslim ke tangan Mongol. Selang beberapa dekade berikutnya, wilayah-wilayah lain, utamanya Irak di bawah Dinasti Abbasiyah, menjadi sasaran.

Manz mengungkapkan satu kunci keberhasilan Mongol dalam merebut satu per satu wilayah musuh: meritokrasi. Berbeda dengan raja-raja di Asia pada zamannya, Genghis Khan tidak begitu menggubris faktor keturunan untuk menentukan siapa saja yang mengisi posisi penting di militer. Bahkan, beberapa jenderal Mongol adalah mantan lawannya yang kemudian berhasil dikondisikan untuk menjadi loyalis. Tentu saja, kebengisan pasukan Mongol juga ikut mendukung gelombang ekspansi Genghis Khan dan keturunannya ke arah barat.

Pada akhir 1222, Genghis Khan memindahkan pusat kekuasaan ke Transoxiana, daerah subur antara Sungai Amu Darya dan Sungai Syr Darya (kini sekitar Uzbekistan). Beberapa tahun kemudian, pada 18 Agustus 1227, sang penakluk itu menghembuskan nafas terakhir. Tidak ada informasi yang memadai tentang bagaimana dia mati atau di mana lokasi makamnya. Sebab, seluruh bawahannya menjadikan hal itu rahasia dengan taruhan nyawa mereka. Bagaimanapun, para sejarawan menduga makam Genghis Khan terletak di suatu tempat di Mongolia.

Sampai saat itu, Kekaisaran Mongol telah mencakup Mongolia, Cina utara, Siberia selatan, seluruh Asia Tengah, dan Hindustan. Wilayah seluas ini lalu terbagi menjadi empat khanateatau horde (harfiah: gerombolan), sesuai dengan jumlah anak laki-laki yang diperoleh mendiang dari istri resminya, Borte. Mereka adalah Jochi, Chaghadai, Ogedei, dan Tolui. Chaghadai dan Tolui masing-masing mendapat Asia Tengah dan Mongolia.

Sementara itu, yang terunggul di antara anak-anak Genghis Khan, Ogedei, melanjutkan ekspansi imperium ini secara signifikan. Tidak seperti ayahnya, Ogedei memakai gelar qaghanyang khas Turki. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh non-Mongol di lingkaran elite kekaisaran tersebut. Jochi wafat sebelum Genghis Khan tiada. Karena itu, hak-haknya kemudian diambil anak-anaknya yang menguasai wilayah utara (sekitar Siberia selatan). Kelak, seorang anak Jochi mengawali Islamisasi Mongol.

Sumber :Republika.co.id 

Jokowi Dijadwalkan Hadiri Forum Rektor, Kodam XIV Hasanuddin Antisipasi "Kartu Kuning" Kedua

Jokowi Dijadwalkan Hadiri Forum Rektor, Kodam XIV Hasanuddin Antisipasi "Kartu Kuning" Kedua

10Berita, MAKASSAR,- Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) diganjar "kartu kuning" oleh salah seorang pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dalam acara Dies Natalis UI ke-68, Jumat kemarin. Orang nomor satu di Indonesia tersebut juga akan dijadwalkan akan mengadiri Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2018 di Universitas Hasanuddin (Unhas).

Namun dalam kunjungan kali ini. Pihak kampus juga sejatinya mengharapkan kejadian serupa tak terjadi dalam kunjungan nantinya. Namun, Ishaq Rahman, Kepala Unit Humas dan Protokoler, Unhas juga belum dapat memastikan akan terulangnya peristiwa tersebut.

BERITA TERKAIT +

"Iye, tentu saja segala hal dipersiapkan oleh panitia. Tapi saya kira, mahasiswa Unhas itu kreatif-nya tinggi. Saya nda yakin mereka mau ikut-ikutan angkat kartu juga, karena itu namanya ikut-ikutan,"kata Ishaq sesaat setelah dikonfirmasi, Sabtu, 3 Februari 2018.

Lebih jauh Ishaq menjelaskan dalam kegiatan tersebut sendirinya Unhas akan menjadi tuan rumah pelaksanaan. Kegiatan yang terdiri atas Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia ini akan berlangsung pada tanggal 16 – 17 Februari 2018, di Baruga A. P. Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.

Panitia pelaksana telah menyebarkan undangan kepada hampir 4.000 perguruan tinggi seluruh Indonesia, yang meliputi universitas, institut, politeknik, akademi, sekolah tinggi, dan akademi komunitas.

Ketua Panitia Konferensi FRI 2018, Suharman Hamzah, Ph.D (yang juga merupakan Kepala Sekretariat Rektor Unhas) mengkonfirmasikan kehadiran Presiden Jokowi. "Kita berkomunikasi intensif dengan Pengurus dan Dewan Pertimbangan FRI. Awalnya, kita agendakan pembukaan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Februari pukul 19.00 WITA. Namun, pihak Istana Kepresidenan mengabarkan agar acara pembukaan dimajukan menjadi pukul 14.00 WITA. Presiden Jokowi dipastikan akan hadir", kata Suharman.

Tahun ini, Konferensi FRI mengangkat tema “Memperkuat Karakter Bangsa Dalam Menghadapi Disrupsi Peradaban”. Beberapa pembicara kunci yang akan hadir antara lain: Ketua MPR RI, Menteri Ristek Dikti, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Keuangan, Prof. Chaerul Tanjung, Yudi Latif, Prof. Muhammad Nuh, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Jend. (purn) Moeldoko.

Panitia pelaksana terus mengadakan persiapan teknis untuk menyukseskan acara ini. Antisipasi panitia, kegiatan ini akan diikuti oleh sekitar 1.000-an pimpinan perguruan tinggi. Meskipun seluruh pimpinan perguruan tinggi diundang, namun tidak semua berkesempatan untuk hadir.

*Antisipasi Kartu Kuning Kedua Terjadi di Sulsel*

Jajaran Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin Sendirinya telah melakukan persiapan dini untuk melakukan pengamanan menjelang kedatangan RI satu tersebut. Tak tanggung tiga Matra dari kesatuan TNI pun turun diterjunkan untuk melakukan pengawalan terhadap simbol negara tersebut.

Hak tersebut dibeberkan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam), Kolonel Inf Alamsyah sesaat setelah dikonfirmasi. Menurutnya kejadian yang terjadi di Jakarta sendirian tidak akan terjadi lagi diwilayah militernya. Bahkan dirinya sendiri mengakui akan melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap mahasiswa yang akan terlibat nantinya dalam kegiatan tersebut.

"Pastinya kita telah melakukan semuanya berdasarkan aturan dan protap yang ada. Kami menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk sekiranya tidak melakukan hal yang memalukan semacam itu lagi,"kata Alamsyah.

Dirinya juga mengakui telah melakukan komunikasi secara internal terhadap civitas akademik kampus untuk turut serta membantu dalam menyukseskan kegiatan nantinya.

(muf)

Sumber : Eramuslim

Jepang Emang Tiada Dua, Ini 14+ Penemuan Aneh bin Kocak yang Bisa Ditemui di Sana! Jadi Pengen Beli~

Jepang Emang Tiada Dua, Ini 14+ Penemuan Aneh bin Kocak yang Bisa Ditemui di Sana! Jadi Pengen Beli~

Penemuan aneh dari Jepang

Sebenarnya sudah nggak heran lagi sih setiap ada info yang memberitakan kalau Jepang meluncurkan inovasi-inovasi baru. Apalagi yang di bidang teknologi. Soalnya seluruh dunia juga sudah tahu kalau Jepang gudangnya orang-orang kreatif. Sering banget mereka membuat sesuatu yang kadang belum kepikiran sama negara lain. Jadinya nggak jarang Jepang jadi pionir yang bikin negara-negara lain akhirnya ikut mengembangkan juga.

Coba saja lihat robot seks dari Jepang yang disebut-sebut sebagai yang pertama itu. Nggak cuma hal yang bersifat personal ajasih, kreativitasnya juga banyak dituangkan untuk memecahkan permasalahan yang sering ditemui sehari-hari, kayak toilet dengan berbagai macam tombol, bungkus daging yang sekaligus bisa jadi pengukur kesegarannya, macem-macem deh. Selain fungsional, tapi ternyata banyak juga penemuan absurd di Jepang, yang sampai bikin kita bingung mau kagum atau ketawa duluan. Nih, Hipwee Hiburan sudah merangkumnya buat kamu~

1. Ternyata nggak cuma kita aja yang suka sebel kalau pas hujan, meski sudah pakai payung tapi bagian celana ke bawah tetap basah. Orang Jepang pun merasakan penderitaan ini, sampai bikin super umbrella begini 🙁

Tapi dipikir-pikir ribet juga, ya, dan malah rawan jatuh karena pandangan jadi terhalang huft~ via www.hi-likes.com

2. Begitu antinya Jepang sama hujan, sampai-sampai ada payung khusus buat sepatu. Sekalian aja bikin buat tas atau mobil biar nggak basah …

Payung khusus sepatu. Hati-hati malah kesandung, Mbak~ via fentonfootcare.com

3. Sepatu termasuk benda yang sering dimodifikasi sama orang Jepang. Ini ada lagi nih, sepatu yang bisa jadi tenda kalau dibongkar. Cucok meong buat para pendaki, ya~

Impian para pendaki? via blogs.3ds.com

4. Masih soal sepatu. Jadi, kalau ini sepatunya terhubung ke rambut; sambil jalan, sekaligus kamu bisa ngeringin rambut. Tapi kalau lihat ini jadi inget musuhnya Spiderman, Dr. Octopus itu nggak sih? 🙁

Catsmob.com – The coolest pics on the net!via www.pinterest.co.uk

5. Ibu-ibu di Jepang yang punya bayi kayaknya nggak perlu lagi beli sapu atau alat pel. Soalnya bayi mereka bisa multifungsi! Tapi kasihan nggak sih kalau bayinya malah bersin-bersin gara-gara kena debu?

Bayi multifungsi. 😀 via www.tofugu.com

6. Iya sih, orang Jepang memang dikenal sebagai pekerja keras, sampai-sampai sering kekurangan jam tidur. Biasanya mereka bakal manfaatin waktu tidur pas di kereta. Nah, tongkat ini jadi jawaban buat mereka yang bingung nyandarin kepalanya

Tongkat ajaib buat si tukang tidur~ via lamaszeme.blog.hu

7. Saking berharganya waktu tidur, ini ada juga helm antikejedot, cucok dipakai pas di kereta. Hmm, tapi nggak gini juga kali, ya …

Kalau dipakai di Indonesia, pasti besokannya wajah kita udah terpampang di akun gosip, gara-gara ada yang motret dan nyebarin! 🙁 via storiesofworld.com

8. Flu pas lagi di Jepang? Tenang, di sana ada tisu yang bisa dipasang langsung di kepala kayak gini lho. Tinggal tarik ujungnya, praktis, pas buat kamu yang sering bersin nggak kenal waktu

Tapi kok ya malu kalau dipakai di tempat umum… via aliceverheij.wordpress.com

9. Wah, kebiasaan mencet-mencetin bubble wrap ternyata nggak cuma sering kita lakukan, ya. Di saat kita harus cukup puas dengan mencet bubble wrap bekas bungkus barang yang bisa habis, di Jepang ada bubble wrap buatan yang everlasting~

Uwuwuw, ena-ena~ via fitphreak.com

10. Begitu banyak kuliner Jepang yang mengandung kuah, kayak ramen atau udon. Meski enak, tapi orang suka sebel karena sering kecipratan kuahnya. Nah, ini nih solusinya! Kok, ya, kepikiran …

Tinggal pasang di wajah, dengan begitu rambutmu bakal terhindar dari cipratan kuah makanan~ via www.socialenterprisebuzz.com

11. Teknologi pangan satu ini sebenarnya sederhana tapi super berguna, terutama bagi kamu yang suka kebablasan masak mi gelas, bikin tekstur mie jadi lembek. Nah, lain halnya kalau pakai si Cupmen ini …

Dia bakal berubah warna kalau mie-mu udah matang lho. Duh, imajinasinya nggak habis-habis! via www.youtube.com

12. Yakin seribu persen deh kamu nggak pernah kepikiran bikin payung yang bisa jadi dasi kayak gini. Emang ya, kalau kreativitas sudah kebablasan, ya, begini jadinya …

Kalau hujan, tinggal copot dasi. Eh, tapi nggak berat apa tuh? via visualioner.com

13. Aduh, ini sih namanya the real kesetaraan gender, ya. Meskipun nggak bisa bener-bener menghasilkan ASI, tapi bapak-bapak di Jepang tetep bisa menyusui, pakai alat ini. Hahaha. Kocyak!

bapak menyusui via www.popsugar.com

14. Ketika badan berotot bisa diperjualbelikan … dalam bentuk baju! Impian punya tubuh binaraga bukan lagi sebatas mimpi

orang cungkring pun bisa tampak berotot hanya dalam hitungan jam via gizmodo.com

15. Saking nggak maunya buang-buang tetesan mata cuma karena netesinnya nggak pas, orang Jepang sampai bikin kacamata beginian lho!

Biar presisi katanya. Hmm …. via justsomething.co

Advertisement

Itu dia, Guys inovasi-inovasi nyeleneh buatan orang Jepang. Kira-kira mana aja, ya, yang berguna buat kita orang Indonesia? Biar bisa jastip nih~

Sumber :Hipwee

Bongkar Kasus Gizi Buruk Anak-Anak Suku Asmat, Jurnalis BBC Diusir

Bongkar Kasus Gizi Buruk Anak-Anak Suku Asmat, Jurnalis BBC Diusir


10Berita – Jurnalis kantor berita BBC asal Australia diusir dari Papua setelah dia menulis kicauan di Twitter tentang kasus gizi buruk melanda suku Asmat.

Kepala biro BBC Indonesia Rebecca Henschke digiring aparat meninggalkan Papua kemarin.

Dilansir dari laman ABC, Henschke dan kru BBC TV sebelumnya mendapat izin meliput kasus gizi buruk di Papua tapi dia kemudian ditahan dan diinterogasi setelah menulis cuitan di Twitter.

“Ini bantuan yang datang untuk anak-anak gizi buruk di Papua–mie instan, minuman ringan dan biskuit,” tulis Henschke seraya memajang foto bantuan pangan di sebuah dek kapal di Papua pada Rabu lalu.

“Anak-anak di rumah sakit hanya makan biskuit saja,” kata dia.

Henschke kemudian ditanyai intel dan polisi selama lima jam pada Kamis sore.

Dia lalu ditahan oleh petugas imigrasi selama 24 jam dan digiring keluar dari Papua kemarin pagi. Mereka kini sudah berada di Jakarta.

Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan apa yang ditulis jurnalis BBC itu tidak benar. Dalam rilis kemarin Aidi mengatakan foto yang dipajang Henschke bukan untuk bantuan kemanusiaan, tapi produk yang dijual para pedagang dan kebetulan diletakkan di dek kapal.

“Yang difoto di dek kapal cepat itu adalah pasokan dari para pedagang yang kebetulan diletakkan di situ,” kata dia.

Henschke kemudian merevisi keterangan foto yang dia unggah sebelumnya dengan menambah catatan: “Sumber lain mengatakan ini BUKAN bantuan tapi pasokan biasa. Bantuan kemanusiaan sedang menuju ke sini.”

Henschke juga kemudian menghapus foto memperlihatkan tentara sedang menenteng burung dalam sangkar.

Aidi menuturkan TNI keberatan dengan kicauan itu karena seolah memperlihatkan tentara terlibat dengan perdagangan hewan liar.

“Bagaimana bisa Rebecca menulis dan mengunggah foto semacam itu? Ini fitnah, seseorang diambil fotonya diam-diam dan disebarkan di media dengan informasi yang tidak sesuai kenyataan,” kata Aidi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi AM Kamal mengatakan apa yang diunggah Henschke itu membuat ‘kesan negatif’ personel TNI yang sedang bertugas memberi pertolongan di Papua.

“Untuk penyelidikan lebih lanjut, Rebecca akan dibawake Timika untuk ditanyai imigrasi,” kata dia.

Henshcke, 37 tahun, berasal dari Armidale New South Wales, Australia. Dia sudah meliput di Indonesia selama 12 tahun.(kl/rm)

Sumber : Eramuslim

JK: Alhamdulillah Lihat Ceramah Ustaz Somad tak dari Youtube

JK: Alhamdulillah Lihat Ceramah Ustaz Somad tak dari Youtube

JK mengapresiasi kehadiran Ustaz Abdul Somad memberi tausiah di Masjid Sunda Kelapa.

10Berita , JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menghadiri kajian dhuha bersama Ustaz Abdul Somad di Masjid Sunda Kelapa, Ahad (4/2). Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengapresiasi kehadiran Ustaz Abdul Somad di Masjid Sunda Kelapa yang memberikan tausiah kepada para jamaah.

Dalam sambutan singkatnya, Jusuf Kalla mengatakan dengan kehadiran Ustaz Abdul Somad ini memberikan kesempatan kepada para jamaah Masjid Sunda Kelapa untuk mendengarkan tausiah dan nasehat-nasehat secara langsung. Adapun Jusuf Kalla berkelakar bahwa, dengan kehadiran Ustaz Abdul Somad sekarang ini, para jamaah Masjid Sunda Kelapa tak perlu lagi menonton ceramahnya dari Youtube.

"Alhamdulillah dengan kehadiran Ustaz Abdul Somad tentu akan memberikan pencerahan, kalau selama ini mungkin lebih banyak anda nonton di Youtube, sekarang bisa langsung, saya juga," ujar Jusuf Kalla sambil tertawa, yang kemudian disambut tawa oleh para jamaah.

Dalam sambutan singkatnya, Jusuf Kalla kembali mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid. Dia mengungkapkan bahwa masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah. Namun juga wadah untuk memakmurkan umat. Jusuf Kalla berharap, setelah mendengarkan tausiah dari para ulama, jamaah akan diberikan dorongan untuk lebih memakmurkan bangsa.

"Salah satu faktor yang selalu kita ingin kemukakan adalah mari kita memakmurkan masjid, dan masjid memakmurkan jamaahnya. Karena itulah yang hadir kesini berarti memakmurkan masjid," kata Jusuf Kalla.

Kajian dhuha tersebut juga dihadiri oleh Wakapolri Syafruddin dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. Keduanya mendampingi Jusuf Kalla sebagai pengurus DMI. Selain itu, Ibu Mufidah Jusuf Kalla juga ikut hadir dalam kajian dhuha.

Sebelumnya, wakil presiden ikut melaksanakan shalat Subuh berjamaah bersama Ustaz Abdul Somad. Usai shalat Subuh, wakil presiden mengundang Ustaz Abdul Somad untuk sarapan bersama di kediaman dinas. 

Sumber : PORTAL ISLAM

Dulu Khalifah Diacungi Pedang oleh Rakyatnya

Dulu Khalifah Diacungi Pedang oleh Rakyatnya


10Berita, Namanya Zaadit Taqwa. Dia adalah ketua BEM UI yang diamankan Paspampres karena mengacungkan buku kuning di hadapan Presiden usai berpidato di acara Dies Natalis ke-68 UI di Balairung Depok, Jum'at pagi (2/2/2018). Zaadit mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk peringatan atas berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.

Dalam kehidupan bernegara, mengoreksi penguasa harusnya menjadi hal yang biasa. Hal tersebut dilakukan tentunya untuk menjadikan negara semakin baik dan tidak melenceng dari yang seharusnya. Namun aneh hal tersebut malah dianggap perbuatan tak pantas sehingga yang bersangkutan harus diamankan.

Suatu bangsa akan berhasil bahkan menjadi besar jika mau mengakui kekurangannya dan melakukan perbaikan.

Adalah Khalifah Umar seusai pidato pertamanya, tiba-tiba seorang rakyatnya mengacungkan pedang sambil berkata, "Apabila  engkau wahai Khalifah benar aku akan mentaatimu, akan tetapi bila engkau melenceng pedang ini yang akan meluruskanmu". Alih-alih marah, Umar malah bergembira ada rakyatnya yang akan mengingatkannya jika ia keliru.

Sikap seperti inilah yang akhirnya membawa keberhasilan dalam mengantarkan negara pada kesuksesan yang luar biasa, makmur, disegani kawan maupun lawan.

Trisni Astro
Pengamat Pergerakan Mahasiswa
Pasir Mulya Bogor

Sumber : PORTAL ISLAM

Tuduh Ketua BEM Ditunggangi, Politisi: Kebodohan Standar, Ingin Lihat Tuduhan Lain, Misal Radikal

Tuduh Ketua BEM Ditunggangi, Politisi: Kebodohan Standar, Ingin Lihat Tuduhan Lain, Misal Radikal



10Berita, JAKARTA - Sikap Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa atas Joko Widodo beberapa waktu lalu yang memberikan kartu kuning menuai banyak dukungan. Bahkan Ketua BEM tersebut lebih dinilai berani karena melakukan hal itu daripada calon legislative yang belum tentu lolos tapi sudah beretika buruk.

“Pilih mana? Anak muda berani, jenius dan kreatif seperti Zaadit atau yang ngaku anak muda walau sudah setengah tua, ngaku caleg padahal partai belum lolos dan bikin sampah spanduk di penjuru kota?” demikian kata politisi Gerindra, Habiburokhman, di akun Twitter pribadi miliknya, belum lama ini.

Namun demikian tidak sedikit pula yang mencibir apa yang sudah dilakukan Ketua BEM tersebut, di antaranya Zaadit dituding ditunggangi kepentingan lain. “Kalau yang menuduh Zaadit ditunggangi sih kayaknya sudah banyak, tapi menurut gua itu kebodohan standar.


Pengen lihat yang ekstrem, misal nuduh Zaadit intoleran. Masih menunggu siapa tau ada yang mau bilang Zaadit kartu kuning itu radikal atau intoleran. Hehehe.” Namun demikian, ia tetap mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Zaadit.

“Zaadit bukan hanya berani, tapi juga jenius, buku dijadikan kartu kuning, Indonesia butuh ente, Dit!” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com