OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 04 Februari 2018

VIDEO Viral Jokowi Lempari Warga, Bikin Emosi Warganet MELEDAK

VIDEO Viral Jokowi Lempari Warga, Bikin Emosi Warganet MELEDAK


10Berita, Sebuah video yang dibagikan Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy melalui jejaring sosial Twitter pada hari Sabtu, 3 Februari 2018 sontak menjadi viral dan dibanjiri kecaman warganet.

Dalam video yang diunggahnya, Romy, panggilan akrab Ketum PPP, merekam momen "kedekatan" Jokowi dengan rakyat. Nampak Jokowi "menyapa" masyarakat yang berdiri di pinggir jalan dengan melemparkan barang melalui jendela mobil.

Saya beruntung bisa mengabadikan sendiri kedekatan Presiden @Jokowi dengan rakyat.

Beliau mempunyai kebiasaan unik, yaitu selalu menyapa masyarakat yang menyambutnya dipinggir jalan dan tidak akan menutup jendela mobil sampai benar-benar tidak ada orang. 👍#PresidenJokowi pic.twitter.com/Qm9HsPUADQ

— M. Romahurmuziy (@MRomahurmuziy) February 3, 2018


Peristiwa tersebut terjadi saat Jokowi berada di Situbondo dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur dan menghadiri acara Dzikir dan Doa untuk Bangsa dalam Rangka Peringatan Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbondo, Sabtu 3 Februari 2018 kemarin.

Saya beruntung bisa mengabadikan sendiri kedekatan Presiden @Jokowi dengan rakyat.

Beliau mempunyai kebiasaan unik, yaitu selalu menyapa masyarakat yang menyambutnya dipinggir jalan dan tidak akan menutup jendela mobil sampai benar-benar tidak ada orang. 👍#PresidenJokowi pic.twitter.com/Qm9HsPUADQ

— M. Romahurmuziy (@MRomahurmuziy) February 3, 2018


Video ini pun mendapat kecaman keras warganet. Mereka menilai sikap Jokowi melempar barang untuk warga melalui jendela mobil sangatlah tak pantas dan tak etis.

Gua ngasih uang receh ke pak ogah aja ga pernah ngelempar, ini presiden ngasih sesuatu ke rakyat yang memilihnya kok dilempar-lempar gitu..

Inikah revolusi mental?? https://t.co/tmWJBhmIsA

— Eko Widodo (@ekowBoy) February 4, 2018

Ini berarti video kedua yang saya lihat presiden melempar barang ke rakyatnya. Dulu juga pernah di Riau kalau nga salah. Kok anda bangga presiden melempar sesuatu ke rakyatnya? https://t.co/jInBPIw299

— Republik Dagelan (@panca66) February 4, 2018

— Kak DuL 🔞 (@dulatips) February 4, 2018

— Kak DuL 🔞 (@dulatips) February 4, 2018

With all my respect to you, Mr President @jokowi... 🙏
That's not a Decent Manner..
Not at all..

Yg didepan kok ya ga ngingetin Pak Jokowi.. https://t.co/Xo9O1gW0s6

— ΛᄂIΣП MΣЯDΣKΛ 👽 (@bambangelf) February 4, 2018


Peristiwa serupa pernah terjadi saat Jokowi memberikan bungkusan-bungkusan hadiah untuk masyarakat dengan cara melempar dari dalam mobil saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada Jumat 24 Maret 2017. 

Sumber : PORTAL ISLAM 

Mendapat Rapor Buruk, Pemboikot Qatar dan Israel Jadi Sorotan Badan HAM Dunia

Mendapat Rapor Buruk, Pemboikot Qatar dan Israel Jadi Sorotan Badan HAM Dunia


Negara Pemboikot Qatar bantah tindakannya melanggar HAM. (aljazeera.net)

10Berita – Bern. Organisasi Swiss untuk Perlindugan Hak Asasi Manusia (SPH) mengecam respon Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Israel terhadap laporan yang dikeluarkan Badan HAM PBB (UNCHR) baru-baru ini. Selain itu, SPH menyeru mereka agar menghormati hak-hak asasi manusia dan menghentikan berbagai pelanggaran.

Dilansir Aljazeera.net, Ahad (04/02/2018), SPH juga mengapresiasi upaya yang dilakukan UNCHR. Sejauh ini, UNCHR dinilai berhasil dalam upaya mempromosikan HAM, mendokumentasikan pelanggaran dan menuntut pertanggung jawaban pelaku.

Sebelumnya, negara-negara pemboikot Qatar menilai laporan UNCHR menyesatkan. Badan HAM PBB itu menyebut pemboikotan yang dilakukan pada Qatar melanggar hak-hak manusia.

Dalam laporannya, UNCHR menyebut, “Pemboikotan Qatar mengakibatkan ribuan pelanggaran HAM, ekonomi, sosial, politik, dan agama. Selain juga berpeluang meningkat menjadi perang ekonomi.”

Laporan itu yang ditolak mentah-mentah oleh Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir. Melalui perwakilan mereka di Jenewa, keempat negara itu mengeluarkan keterangan resmi yang menyebut laporan tersebut menyesatkan. Mereka juga menilai utusan UNCHR tidak objektif karena mengeluarkan laporan beberapa waktu setelah berkunjung ke Doha.

Selain mengecam para pemboikot Qatar, SPH juga mengecam keras respon Israel atas laporan serupa. Dalam laporannya, UNCHR menyebut ada beberapa perusahaan asing yang mendukung permukiman Yahudi di tanah Palestina.

“Israel berupaya menekan Komisi agar menunda perilisan daftar ini,” sebagaimana tertulis dalam laporan UNCHR. Badan HAM itu menjelaskan, permukiman Yahudi berdampak negatif terhadap hak-hak sipil, politik dan sosial rakyat Palestina. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera, dakwatuna

Kalimat yang Sangat Ditakuti Penduduk Neraka

Kalimat yang Sangat Ditakuti Penduduk Neraka

10Berita, Jika kita ditanya, “apakah Anda takut dimasukkan ke neraka?” Kita pasti menjawab, “ya”. Seratus persen akan menjawab, “Aku takut masuk neraka, aku tidak sanggup masuk neraka.” Tapi seringnya, pengakuan itu hanya terucap pada lisan saja. Nyatanya kita mengaku takut akan masuk neraka, tetapi berani melakukan amalan-amalan yang menjerumuskan ke neraka. Seandainya Allah tampakkan neraka kepada kita, pasti kita tidak akan pernah tersenyum, tertawa, bahagia selama-lamanya. Karena betapa dahsyatnya siksa neraka. Neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali di akhirat.

Didalam neraka ada satu kalimat yang begitu menakutkan dan paling ditakuti oleh para penghuninya. Allah Ta'ala berfirman:

فَذُوقُوا فَلَنْ نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا

"Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab." (QS. An-Naba' 78: Ayat 30)

Kalimat tersebut menyatakan bahwa azab penduduk neraka akan terus bertambah. Dalam tafsir At-Thabari dijelaskan,

فهم في مزيد من العذاب أبدا

"Mereka mendapatkan tambahan adzab yang abadi"

Kematian adalah kepastian, kita akan kembali kepada Allah mempertanggung jawabkan semuanya. Masihkah kita tidak peduli dengan akhirat kita?
Jika lalai dan tidak peduli sama sekali, ketauhilah kita tidak sanggup menahan siksa api neraka.
Pernahkah melihat orang yang menyesal? Menyesal sejadi-jadinya. Menyesal setelah nyata sakratul maut, Menyesal setelah bertemu Mungkar & Nakir, menyesal karena harta dan jabatan yang ia cari mati-matian, ternyata tidak ikut di bawa mati.

Kita tidak akan sanggup menahan beratnya siksa api neraka karena pedihnya, penghuni neraka meminta kematian tapi dijawab dengan kekekalan di neraka, para penghuni neraka berkata sebagaimana, Allah Ta'ala, berfirman:

وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ  ۖ  قَالَ إِنَّكُمْ مّٰكِثُونَ

"Dan mereka berseru, Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja. Dia menjawab, Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 77)

Didalam AlQuran banyak sekali ayat ayat yang menceritakan tentang berbagai macam azab neraka, tapi seolah kita abaikan, kita baca hanya sekilas bacaan tanpa sedikitpun tersentak takut bahkan menangis pun tidak.

Kita tahu betapa dasyatnya siksa itu, tapi karena sudah bertumpuknya dosa dan maksiat, menyebabkan hati ini berkarat dan kotor menghitam, hingga tak mampu menangis bahkan menetespun tidak air mata ini. Air mata kita obral untuk sekedar urusan hina dunia, begitu mahal airmata untuk secuil akhirat...masyaAllah.

Maka mari kita selalu bersihkan kotoran kotoran dunia yang menempel di relung hati kita, seraya senantiasa berdoa sebagaimana firman Allah Ta'ala,

... رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ  ۖ  إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

"...Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal," (QS. Al-Furqan 25: Ayat 65) 

Wallahu a'lam

Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia

Sumber : SI Online

Putra Pendeta di Pulau Rote Ikut Khitanan Parmusi

Putra Pendeta di Pulau Rote Ikut Khitanan Parmusi

10Berita, Rote Ndao  - Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) menggelar khitanan massal di Masjid Al Ikhwan Kota Ba'a Kelurahan Namodale,  Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Ahad (4/2/2018).

Ada hal menarik dari kegiatan sosial ini. Dari 100 peserta anak-anak yang dikhitan, 15 orang dari kalangan non-muslim. Dua di antaranya anak dari seorang pendeta.

Adalah Pendeta Johan Ballo, pimpinan Gereja GIMT Bethania Ba'a yang ikutsertakan dua anak laki-laki di khitanan Parmusi. Pendeta Johan mengaku ia ikutsertakan anaknya karena alasan kesehatan.

"Saya ikutsertakan anak karena ingin anak saya sehat. Biar tidak sakit-sakitan," ujar Pendeta Johan di sela-sela acara.

Menurut Pendeta Johan, dalam ajaran Kristen tidak ada perintah untuk dikhitan bagi laki-laki. "Kalau dalam Islam kan wajib dikhitan. Kalau dalam ajaran Protestan tidak ada soal khitan," ungkap Pendeta Johan.

Ketua Umum Parmusi, H. Usamah Hisyam mengatakan keikutsertaan anak-anak dari kalangan non-muslim menandakan jika Parmusi tidak memiliki persoalan terkait toleransi dengan umat beragama.

"Parmusi berupaya menjalin hubungan dengan umat beragama. Khitanan massal ini satu bukti program Parmusi diterima umat beragama," jelas Usamah dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rote Ndao, Ustadz Ahmad Khosso menyambut baik khitanan massal yang diselenggarakan Parmusi. Menurut dia, selama ini amat jarang kegiatan sosial menyasar kalangan umat Islam di Pulau Rote.

"Daerah kami sangat jarang menjadi sasaran kegiatan sosial. Khitanan massal ini sangat bermanfaat bagi Muslim di Rote. Apalagi mengingat biaya khitan itu lumayan mahal bagi ukuran masyarakat Rote," kata Ustadz Ahmad Khosso.

Pada kesempatan ini, panitia memberikan kain sarung, buku Iqra, al-Quran, baju Koko, uang santunan untuk peserta khitan dan dai-dai Parmusi di Pulau Rote. Selain khitanan massal, Parmusi ditempat yang sama juga menggelar pembinaan da'i. Acara ini berlangsung 4-5 Februari 2018 dan diikuti 50 da'i Pulau Rote. []

Sumber : SI Online

Anggi "Pengamen": Saya Katholik, Mau Ikut Jumatan Malu

Anggi "Pengamen": Saya Katholik, Mau Ikut Jumatan Malu

10Berita - Kehidupan jalanan yang liar dan tanpa aturan justru menuntun Mochammad Anggi untuk terus mengenal Islam. Laki-laki yang berprofesi sebagai pengamen jalanan ini menemukan hidayah dari sesama pengamen jalanan, beberapa tahun lalu.Mochammad Anggi terlahir dari keluarga yang berbeda keyakinan, ayah beragama Kahtolik dan ibu beragama Islam membuat anak pertama dari tiga bersaudara ini tidak memiliki keyakinan yang jelas.

“Secara dokumen saya beragama Katholik tapi jarang sekali ke gereja, apalagi setelah ibu saya meninggal waktu saya remaja, kehidupan saya jadi kehilangan pegangan dan tanpa arah” terangnya.

Setelah ibu meninggal, lanjutnya, kehidupan jadi tidak jelas hingga akhirnya, laki-laki berdarah Manado ini turun ke jalan menjadi pengamen.

“Di jalan, kehidupan saya semakin tidak jelas, banyak bertemu dengan orang-orang berbagai macam karakter, tapi ada teman-teman beragama Islam yang rajin melasanakan shalat membuat saya sering memperhatikan mereka," ungkapnya.

Laki-laki bernama asli Anggi Kodongan ini mengungkapkan “Saya merasa hidup tidak ada arti dan aturan. Apalagi setiap hari Jum’at teman-teman pengamen jam setengah sebelas sudah berhenti ngamen, mandi dan siap-siap ke masjid untuk shalat Jum’at. Sementara saya hanya nunggu di halte sambil main gitar seperti orang kebingungan. mau ikut malu karena agama saya Katholik dan tidak ada yang mengajak saya juga.”

Hati Anggi mulai terketuk dan penasaran dengan kehidupan muslim yang teratur, dia pun banyak bertanya tentang Islam kepada temannya yang juga pengamen tapi sangat taat pada ajaran agama.

“Saya sering bertanya sama teman, dia menjelaskan banyak tentang Islam. Saya cukup kagum karena dalam Islam semua kehidupan sudah diatur dan ada tempat mengadu yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” katanya.

Teman saya menjelaskan, lanjutnya, kalau kita orang susah tidak punya agama, tidak punya Tuhan lalu kepada siapa kita mengadu. Kalau makan sehar-hari mungkin bisa minta ke orang tapi untuk hal-hal besar kepada siapa kita meminta? Dan hanya Islam agama yang di ridhoi, Islam hanya ada satu Tuhan yaitu Allah.

“Sejak saat itu saya mulai sering main ke masjid, belajar wudhu dan shalat. Ketika belajar wudhu saya merasa cerah, tenang dan pokoknya banyak perasaan tenang yang tidak bisa saya jelaskan, Pokoknya saya seperti tidak punya beban. Sering main ke masjid dan sholat akhirnya saya bersyahadat dibimbing oleh teman saya,” jelas anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Dalam waktu beberapa bulan, Anggi mulai belajar membaca Iqra dibimbing temannya, dan ketika masuk ke Iqra empat Anggi mulai belajar kepada Ustadz dan semakin sering bergaul dengan para Ustadz di masjid.

“Kalau dahulu saya ngamen tidak ingat waktu tapi setelah memeluk Islam. Saya jadi ingat waktu, jam berapa saya harus sholat dan hari apa saya harus puasa. Terlebih saya meminta apapun kepada Allah intinya jadi tidak terlalu mengejar dunia dan hanya menggantungkan harap kepada Allah sebelum saya mencari rezeki,” ungkapnya.

Pada tahun 2011, dia mengikuti program rehabilitasi sosial di Balai Rehabilitasi Sosial Hestining Budi Klaten, Jogja. Disana dia diajarkan keahlian sebagai bekal usaha, di tempat itu pula dia bertemu dengan istrinya dan memutuskan untuk menikah, dia pun bersyahadat ulang dan mendapatkan dokumen resmi sebagai Muslim dan berganti nama menjadi Mochammad Anggi.

Bapak dari tiga anak ini mengaku, setelah memeluk Islam memang finansialnya tidak berubah tapi kehidupannya menjadi terarah, terlebih setelah melahirkan anak ketiga, istri Anggi mengalami gagal ginjal kronis dan sempat membuatnya putus asa.

“Awalnya istri sait asma seja kecil dan sering mengkonsumsi obat warung setiap hari, ketika kami tinggal di Bekasi, istri sakit asma dan tidak mempan minum obat warung, akhirnya saya ke dokter dan kata dokter, istri saya harus pakai inhealer dan satu harga inhealer itu hampir enam ratus ribu. Saya bingung dan putus asa karena tidak mampu untuk membeli” katanya.

Ketika di Masjid Islamic Center Bekasi, lanjutnya, usai shalat dia berdoa dan menangis, mengeluhkan kesulitannya pada Allah, usai berdoa dia berbincang dengan seseorang dan menyarankan dia untuk meminta bantuan ke Laznas Inisiatif Zakat Indonesia.

“Saya merasa tercerahkan, saya langsung ke kantor Inisiatif Zakat Indonesia dengan membawa dokumen dan kurang dari dua jam Alhamdulillah dapat bantuan yang istri saya butuhkan, dan setiap bulan saya dapat bantuan inhealer. Istri saya dalam sebulan menghabiskan dua inhealer. Saya sangat bersyukur karena bantuan Allah datang begitu cepat," ungkapnya.

Beberapa tahun, dia  kembali ke Klaten, istri Anggi mengalami sakit gagal ginjal akibat sering mengkonsumsi obat warung.  “Istri saya harus cuci darah, dan kondisinya sudah sangat parah sampai badan dan kakinya bengkak, untuk beraktivitas harus ‘ngesot’. Terlebih kami tidak punya BPJS jadi agak kesulitan untuk berobat, tapi Alhamdulillah dari piha Balai Sosial Hestining Budi Klaten membantu kami untuk membuat BPJS, tapi sayangnya untuk cuci darah tidak di cover BPJS,” ungkapnya.

Akhirnya keluarga kecil ini,memutuskan untuk kembali ke Bekasi dan mencari rumah sakit yang bisa mengobati istrinya, “Kondisi istri saya sudah parah, badannya sudah hitam, hangus seperti orang terbakar dan saya mengunjungi rumah sakit di Bekasih semua tidak ada yang sanggup, hanya rumah sakit dr. Subkhi Abdul Qadir yang menerima,  dan dapat bantuan untuk cuci darah dari Laznas Inisiatif Zakat Indonesia dengan siklus cuci darah seminggu dua kali, sekali cuci darah kurang lebih 1.500.000,00. Alhamdulillah atas izin Allah istri saya sembuh total."

“Saya tidak tahu, kalau saya belum mengenal Islam mungkin saya akan putus asa dan tidak tahu meminta ke siapa, Alhamdulillah Allah memudahkan jalan saya dan keluarga untuk mendapatkan hidayah, saya merasakan kasih saying Allah sangat-sangat besar karena telah menunjukan saya Islam dan sudah menyembuhkan istri saya,” pungkasnya.

Sumber : kontenislam.com

Rancangan KUHP Yang Baru Berpotensi Penjarakan Pengkritik Presiden

Rancangan KUHP Yang Baru Berpotensi Penjarakan Pengkritik Presiden


10Berita – Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) menilai bahwa jika nantinya Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) disahkan oleh DPR dan pemerintah, akan berpotensi berat terhadap tindakan menyampaikan ekspresi. Contohnya, seperti kritik yang dilakukan oleh Ketua BEM UI dapat dikenakan pidana penjara.

Managing Director ICJR, Erasmus Napitupulu memgatakan RKUHP bisa memidanakan Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang memberi ‘kartu kuning’ pada presiden. Dia bisa terjerat Pasal 263 ayat 1. Pasal tersebut berbunyi: Setiap orang yang di muka umum menghina presiden atau wakil presiden, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Kategori IV.

Secara historis, dia menjelaskan, pasal ini disebut sebagai pasal lesse majeste (melindungi martabat keluarga kerajaan Belanda, Red). “Pasal ini bermaksud menempatkan kepala negara tidak bisa diganggu gugat atau tidak boleh dikritik, yang sebelumnya diatur dalam pasal 134 KUHP,” ungkapnya, Ahad (4/2).

Penerapaan pasal 134 KUHP pernah menimpa aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Monang Johannes Tambunan, yang karena ucapannya dianggap merendahkan nama baik presiden saat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketika itu Monang berorasi karena kekecewaan terhadap kinerja program 100 hari SBY. “Atas perbuatan Monang pada 9 Mei 2005, ia dihukum pidana selama 6 (enam) bulan penjara melalui penggunaan pasal 134 KUH,” ujarnya.

Karena itu, ICJR berpandangan pasal lesse majeste tersebut, telah dinyatakan oleh Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor 013-022/PUU-IV/2006 tidak mempunyai kekuatan mengikat lagi. Namun sangat disayangkan RKUHP yang baru, justru memasukkan aturan masa kolonialisme ini.

Menurutnya, ketentuan ini ke depan akan sangat dimungkinkan digunakan untuk menekan kritik dan pendapat terhadap presiden dan wakil presiden. Hal ini nampak dari tidak adanya standar baku mengenai hal-hal yang dianggap menghina, sehingga berbagai macam perbuatan selama dirasa bertentangan dengan kedudukan presiden dapat dianggap sebagai penghinaan.(kl/rol)

Sumber : Eramuslim

Impor Beras 2018 : Paradigma Kapitalistik Rezim Mengkhianati Rakyat

Impor Beras 2018 : Paradigma Kapitalistik Rezim Mengkhianati Rakyat


oleh: Shela Rahmadhani
(Mahasiswa Universitas Gadjah Mada)

10Berita, Kebijakan impor beras diawal tahun 2018 didasarkan pada kebijakan kapitalis liberalistik yang berimbas kepada kesengsaraan petani. Kuota beras yang akan diimpor berdasarkan ungkapan wakil presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla adalah 500.000 ton.

Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa keputusan pemerintah mengimpor 500.000 ton beras dari Vietnam dan Thailand dilakukan karena kebutuhan (kompas.com, 12/01/2018).

Senada dengan yang disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita bahwa keputusan itu diambil untuk mengatasi permasalahan lonjakan harga beras dan pasokan beras yang sedang menurun.

Paradigma Kapitalistik Rezim
Argumentasi pemerintah terkait adanya impor beras untuk menstabilkan lonjakan harga beras adalah argumentasi yang tidak jujur.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kalau harga beras di atas harga patokan maka Bulog harus menjual beras ke masyarakat. Tetapi kalau harga beras turun, maka dia membeli supaya naik.

Selanjutnya Jusuf mengungkapkan bahwa saat ini harga beras di pasar sedang tinggi. Bulog harus melakukan regulasi berupa menjual beras ke pasar. Tetapi karena stok kurang maka harus impor dulu baru dijual ke masyarakat untuk kestabilan harga.

Dalil menjaga kestabilan harga pasar yang dikemukakan jelas bukan argumentasi yang benar. Pasalnya, harga beras impor tetap disesuaikan dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni berkisar Rp. 9.450/kg, sehingga adanya beras impor sama sekali tidak menjadikan harga beras menjadi turun dan stabil.

Demikian pula alasan pasokan beras dalam negeri kurang merupakan argumentasi yang tidak sesuai dengan data. Kementerian Pertanian mengklaim produksi beras mengalami surplus sebesar 329.000 ton. Dengan mengacu data BPS, Kementan menyatakan bahwa sepanjang 2017 produksi beras mencapai 2,8 juta ton, sementara tingkat konsumsi sekitar 2,5 juta ton.

Kasus yang mengherankan lagi, awalnya pelaku impor yang ditunjuk oleh pemerintah adalah PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Seharusnya yang diberikan tugas impor dalam upaya menjaga stabilitas harga adalah Bulog. Hal ini diatur dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d Perpres No. 48/2016 dan diktum ketujuh angka 3 Inpres No. 5/2015.

Pemerintah kemudian menerbitkan Permendag Nomor 1/2018, sehingga PT. PPI pun dapat ditunjuk sebagai importir. Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Ahmad Alamsyah Saragih mengungkapkan bahwa ada konflik kepentingan dengan terbitnya Permendag Nomor 1/2018 yang mengatur BUMN bisa mengimpor secara langsung.

Adanya “kepentingan” adalah alasan logis dari lahirnya kebijakan impor beras 2018. Kepentingan yang dimaksudkan adalah keuntungan sebesar-besarnya dari proyek impor beras 500.000 ton. Tentunya, pelaku dan pejabat yang terlibat dalam impor akan kecipratan profit juga.

Berdasarkan perhitungan Alamsyah, keuntungan dari impor ini bisa mencapai triliunan rupiah. Selanjutnya ia pun mempertanyakan untuk siapa keuntungan yang didapat pemerintah dari impor beras?

Paradigma memperoleh keuntungan sebesar-besarnya mencirikan kebijakan penguasa didasarkan pada kebijakan ekonomi kapitalistik. Ekonomi kapitalistik adalah ekonomi yang menjadikan antara rakyat dan penguasa bagaikan pedagang dan pembeli.

Dalam buku “The Wealth of Nations: An Inquiry into the Nature and Causes ( Adam Smith, 1776) disampaikan bahwa dalam konsep kapitalisme, setiap orang sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya demi keuntungan dirinya sendiri. Manfaat dan kepentingan adalah asas utama sistem kapitalistik.

Penguasa posisinya sebagai pedagang yang ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya (kapital) dari rakyat untuk kepentingannya sendiri. Terlebih lagi menjelang pilpres 2019, kegiatan kumpul dana disinyalir sebagai faktor lahirnya kebijakan-kebijakan yang sarat dengan kepentingan dan tidak pro rakyat.

Efek Mafia Beras
Keberadaan mafia beras mempengaruhi signifikansi harga beras di pasar. Operasi pasar akan gagal menstabilkan lonjakan harga beras jika mafia bermain. Mafia pasar merupakan para tengkulak yang menimbun beras sehingga ketersediaan beras tidak mencukupi dan selanjutnya terjadi kenaikan harga beras di pasar.

Setelah harga beras naik, baru kemudian beras di lepas ke pasar dengan harga yang tinggi sehingga memperoleh untung yang besar.

Perilaku menimbun adalah perilaku yang dilarang di dalam syariat Islam. Rasulullah SAW bersabda:

“siapa yang menimbun barang dengan tujuan agar bisa lebih mahal jika dijual kepada umat islam, maka dia telah berbuat salah” (HR. Abu Hurairah).

Hadist ini menjadi dalil haramnya kegiatan penimbunan barang makanan untuk memahalkan harga di pasar.

Kegiatan mafia harus diberantas oleh penyelenggara negara untuk melindungi rakyat. Maraknya tindakan mafia yang tidak dapat diberantas menunjukkan bahwa sistem penyelenggaraan pemerintahan saat ini memiliki visi dan misi yang lemah dan tidak fokus dalam mengurusi kemaslahatan rakyatnya.

Pengkhianatan Berkedok Impor
Impor beras pada dasarnya adalah aktivitas yang diperbolehkan di dalam syariat islam jika dibutuhkan. Aktivitas impor harus sesuai dengan hukum-hukum Islam dan tidak menimbulkan bahaya bagi kaum muslimin.

Saat awal menduduki bangku pemerintahan penguasa menjanjikan tidak akan melakukan impor, karena impor tidak mensejahterakan petani. Namun, yang terjadi adalah pengkhianatan terhadap janji yang diucapkan. Kesejahteraan petani hanyalah hoaks yang dijual secara berulang-ulang dan masih laku manis khususnya pada saat menjelang pemilihan umum.

Keberadaan beras impor ditengah panen raya petani akan berujung pada matinya beras lokal atau beras petani. Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Universitas Gajah Mada (UGM) Bagus Santoso yang menilai bahwa kebijakan impor beras pada saat musim panen ini dinilai tidak bijak. Apalagi jika hasil impor langsung digelontorkan ke pasar maka hal ini dapat mematikan para petani, ungkap Bagus (Jumat, 12/11/2018).

Pada kondisi Indonesia menjelang panen raya bulan Februari 2018 dan diprediksi pasokan beras akan surplus maka pilihan impor adalah pilihan yang mendzolimi dan menyakiti rakyat. Beras impor akan bersaing dengan beras lokal. Ketika Bulog atau PT. PPI menyerap beras impor sebesar 500.000 ton, lantas yang menyerap beras petani siapa lagi?

Lebih lanjut pangsa pasar beras petani akan mengecil karena beras impor digelontorkan di pasar dan akhirnya beras petani terjual dengan harga yang rendah.

Jika harga rendah, keuntungan yang diperoleh juga menjadi semakin kecil bahkan bisa jadi petani rugi karena biaya produksi lebih besar daripada harga penjualan beras. Kebijakan impor beras adalah pengkhianatan dan tidak pro terhadap petani yang notabenenya adalah rakyat. Kesejahteraan petani seharusnya diwujudkan dengan menyerap beras petani lokal bukan malah impor.

Kelola pertanian basis syariah
Pertanian di Indonesia harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Diantara pengaturan islam di bidang pertanian adalah wajib menghidupkan lahan mati. Cara menghidupkan lahan mati dapat dilakukan dengan dua cara yakni ekstensifikasi dan intensifikasi.

Ekstensifikasi adalah memperluas lahan pertanian seperti membuka lahan pertanian baru, sedangkan intensifikasi adalah meningkatkan kualitas lahan pertanian. Peningkatan kualitas pertanian membutuhkan peran para ilmuan.

Sinergitas ilmuan, petani dan penguasa merupakan trilogi dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Ilmuan adalah kepanjangan tangan dari negara dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat yang bertugas untuk menemukan terobosan dan menjadi edukator bagi masyarakat.

Sementara negara menyokong para petani dalam meningkatkan produksi dan mengembangkan lahan pertanian seperti memberikan lahan, memfasilitasi teknologi alat berat, dan penyediaan bibit unggul.

Umat islam di masa kejayaannya telah mampu merealisasikan pertanian yang sangat maju sehingga mampu melakukan ekspor barang-barang pertanian ke negara-negara lain. Kegiatan ekspor barang bahkan dijadikan sebagai uslub dakwah menyebarkan islam. Pusat peradaban umat islam terletak di Andalusia saat itu dalam kurun abad ke-9.

Negara islam tidak diperbolehkan bergantung pada impor. Namun, dalam kondisi genting dan darurat justru impor menjadi sebuah kewajiban dan tetap berlandaskan prinsip syariah.

Luas pertanian Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik 2014 sebesar 8.111.593 hm2, sangat mungkin dapat mewujudkan kedaulatan pangan. Paradigma sekuler kapitalistik adalah penyebab yang menjadikan Indonesia menjadi negara yang lemah dan tidak berdaulat pangan.

Sebaliknya, pengelolaan pertanian berdasarkan syariah adalah satu-satunya jalan mewujudkan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.

Sumber : Dakwah media

Ini Tanggapan UI Soal Jokowi akan Kirim BEM UI ke Asmat

Ini Tanggapan UI Soal Jokowi akan Kirim BEM UI ke Asmat

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menristekdikti M. Nasir (kiri) dan Rektor UI Muhammad Anis (kedua kanan) secara simbolik meresmikan Forum Kebangsaan UI di sela sidang terbuka Dies Natalis UI ke-68 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2).


Melalui program pengabdian masyarakatnya, UI akan mendukung keinginan Presiden.

10Berita , DEPOK -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan akan mengirim pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI ke Asmat, Papua. "Mungkin nanti ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya," kata Presiden Joko Widodo setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi`iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2).

Pernyataan Presiden Jokowi tersebut mendapat tanggapan dari civitas akademik Universitas Indonesia (UI). "Alhamdulillah, kami mendukung BEM UI ataupun civitas akademik UI untuk terjun langsung ke masyarakat," kata Kepala Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Rifelly Dewi Astuti saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (4/2).

Rifelly menegaskan, UI tentunya akan mendukung keinginan Presiden Jokowi tersebut karena termasuk dalam upaya pengabdian masyarakat sebagai salahsatu Tridarma Perguruan Tinggi. "Civitas akademik UI juga telah banyak yang berkiprah di Papua, dari bidang kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya," tegasnya.

Keinginan Presiden Jokowi tersebut menanggapi aksi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang mengacungkan kartu kuning saat menghadiri Does Natalis UI di Kampus UI, Depok, Jumat (2/2) lalu. Kartu kuning itu diberikan sebagai peringatan kepada Presiden Jokowi atas berbagai permasalahan yang terjadi di dalam negeri, termasuk soal masalah gizi buruk di kabupaten Asmat, Papua.

Diutarakan Rifelly, aksi Ketua BEM Zaadit Taqwa tersebut terjadi bukan di ranah akademik, jadi UI tak memberikan sanksi. "Segala pelanggaran etika dan kode etik akan diselesaikan sesuai aturan yang berlaku di UI. Sudah menjadi kewajiban kami untuk mendidik dan memberikan pemahaman yang baik, sehingga para mahasiswa bukan saja menjadi lulusan yang berilmu, namun juga berkarakter baik," ucapnya.

Sumber :Republika.co.id 

Usai Ulama Diburu dan Dianiaya, Kini Rumah Pensiunan Jendral Ditembaki. Ada Apa?

Usai Ulama Diburu dan Dianiaya, Kini Rumah Pensiunan Jendral Ditembaki. Ada Apa?


10Berita, Rumah mantan Deputi Operasi Basarnas Mayjen (Purn) TNI Tatang Zaenudin ditembak orang tak dikenal. Tidak ada korban dalam kejadian itu.

Informasi yang dihimpun redaksi, Mayjen Tatang sedang tidak di rumah saat kejadian. Tembakan juga tidak mengenai istrinya yang ada di dalam rumah. Dua peluru hanya menembus kaca kamar.

Penembakan terjadi pada Senin sore, 30 Januari 2018. Lokasi kejadian rumah Mayjen Tatang di Jalan  Bukit Pasir, Pasir Gunung Selatan, Depok, Jawa Barat.

Rencananya Mayjen Tatang akan menggelar konferensi pers terkait teror yang dialaminya ini pada Ahad siang 4 Februari 2018

Mayjen Tatang dikenal sebagai sosok jenderal berkarakter dan humanis. Jenderal kelahiran Cianjur ini adalah sosok prajurit TNI yang berani dan selalu sukses dalam melaksanakan tugas kemiliteran.

Penemuan bangkai pesawat Air Asia yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah merupakan bukti kongkrit kerja nyata Tatang saat mengabdi di Basarnas. Penemuan pesawat nahas tersebut mendapat pengakuan dunia international sebagai penemuan tercepat.

Beberapa bulan terakhir nama Jenderal Tatang muncul di pemberitaan, digadang-gadang sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat.

Penyerangan terhadap jendral dan ulama terasa seperti dejavu kejadian tahun 1965. Apakah kejadian ini ada hubungannya dengan kebangkitan PKI? Allahu'alam.

Sumber :Republika.co.id 

Persentuhan Mongol dengan Islam (2)

Persentuhan Mongol dengan Islam (2)

Berke Khan merupakan kaisar Mongol pertama yang memeluk Islam.

10Berita , JAKARTA -- Bagaimana mulanya kaisar-kaisar Mongol menerima dakwah Islam? Pertama-tama, agama bukanlah sesuatu yang asing bagi imperium ini.

Meskipun terkenal kejam--lebih dari 40 juta orang tewas akibat ekspansi Mongol--kekaisaran ini tidak jauh dari nilai-nilai spiritualisme. Manz (2011) menjelaskan, keyakinan terhadap eksistensi tuhan dan karunianya atas penguasa merupakan ideologi sentral Imperium Mongol. Selain itu, para kaisar Mongol juga toleran terhadap banyak umat agama yang menjadi rakyatnya. Mereka antara lain orang Kristen Nestorian, Buddha, dan Islam.

Genghis Khan sendiri menganut Tengrisme, suatu kepercayaan yang sampai sekarang masih dipeluk segelintir penduduk Asia Tengah. Seorang Tengris meyakini kehidupan berasal dari dewa langit dan dirawat dewi bumi.

Dua tahun sejak kematian Genghis Khan, keempat hordetelah menjadi wilayah mandiri. Di antara mereka, horde milik anak sulung Genghis Khan, Jochi, merupakan yang paling dipengaruhi kebudayan Turki Islam. Nama Turki di sini tidak identik dengan negara yang sekarang beribu kota di Ankara, melainkan kelompok bangsa penghuni stepa Asia Tengah yang akrab dengan ajaran Samawi. Untuk diketahui, Jochi wafat enam bulan sebelum Genghis Khan mangkat. Oleh karena itu, hordeyang menjadi haknya kemudian dipimpin anak keduanya, Batu Khan.

Nama Batu Khan tercatat sebagai penakluk Eropa. Pada 1240-an, balatentara cucu Genghis Khan ini sudah mencapai perbatasan Imperium Romawi Barat. Paus Gregory IX sempat memaklumkan Perang Salib atas pasukan Mongol itu tetapi tidak jadi lantaran situasi politik Eropa yang tidak memungkinkan. Belakangan, penyebab Roma selamat dari amuk Mongol justru kebetulan belaka. Pada 1241, Batu Khan harus menghentikan ekspansi yang sudah direncanakannya atas Austria, Italia, dan Jerman. Dia kembali ke Mongolia begitu mendengar kabar kematian pamannya, Qaghan Ogedei.

Ilnur Mirgaleev dalam artikelnya, The Islamization of the Golden Horde: New Data (2016), menjelaskan, horde yang dipunggawai Batu Khan kerap disebut sebagai negeri Islam (Dar al-Islam). Alasannya, horde inilah, di antara keempat lainnya, yang cukup terbuka terhadap Islam. Mirgaleev menandaskan dua penyebabnya, yakni peran kaum sufi dan hubungan diplomatik dengan Dinasti Abbasiyah, penguasa Irak saat itu.

Dilihat dari geografisnya, horde yang dikuasai Batu Khan membentang dari Sungai Volga, Laut Hitam, Pengunungan Kaukasus, hingga sebagian Asia Tengah. Untuk memudahkan administrasi, Batu Khan memilah wilayahnya menjadi tiga bagian (dari barat), yakni Horde Putih, Horde Biru, dan Horde Abu-abu. Dua horde yang pertama disebutkan itu diurus Batu Khan. Adapun Horde Abu-abu diperuntukkan bagi Orda Khan dan saudara-saudaranya. Pada 1255, Batu Khan wafat. Dua tahun kemudian, salah seorang saudaranya, Berke Khan, menjadi pelanjutnya. Dia berhasil menyatukan Horde Putih dan Horde Biru sehingga dinamakannya Horde Emas.

Berke Khan merupakan kaisar Mongol pertama yang memeluk Islam. Ceritanya bermula ketika dia berjumpa dengan Syekh Syaifuddin Bakharzi. Salik ini merupakan murid Najmuddin Kubra, pendiri tarekat Kubrawiyah. Sang syekh sedang mengiringi suatu kafilah dari Bukhara ketika di Sarayjuk, utara Laut Kaspia. Iring-iringan ini berpapasan dengan Berke Khan dan para pengawalnya yang sedang dalam perjalanan menuju ibu kota. Saat dicegat, Syekh Bakharzi tidak gentar menjawab interogasi komandan Mongol tersebut. Sampai akhirnya diberi kesempatan bicara, sufi tersebut memaparkan seluk beluk Islam.

Tak disangka, uraiannya menarik perhatian Berke Khan hingga hidayah Allah menyinari hatinya. Cucu Genghis Khan itu lantas mengucapkan dua kalimat syahadat. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1250.

Dengan wafatnya Batu Khan serta penyatuan Horde Emas, kekuasaan Berke Khan kian stabil. Dia sendiri menjadi pemimpin Muslim yang saleh. Dalam masa kepemimpinannya, Islam menjadi agama resmi. Sejak saat itu, ajaran Nabi Muhammad SAW terus berkembang pesat di Imperium Mongol, terutama berkat peran para salik pengembara. Kalangan istana pun tidak luput dari dakwah. Misalnya, salah seorang penerus Berke Khan, Uzbeg Khan, menjadi mualaf lantaran bimbingan sufi asal Bukhara pada 1313.

Sementara itu, geliat ekspansi mulai tampak dari rivalnya, yakni horde yang dipimpin Mongke Khan. Sebenarnya, Berke Khan termasuk mengakui Mongke Khan sebagai penerus kebesaran Genghis Khan. Namun, situasi mulai berubah sejak Mongke Khan menunjuk saudaranya, Hulagu Khan, sebagai panglima perang. Ekspansi Mongol mengganggu wilayah barat yang dikuasai Muslim. Menurut silsilah, Hulagu Khan merupakan keponakan Berke Khan.

Sumber : Republika.co.id