OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Februari 2018

Jangan Sebut Akses ke Asmat Sulit jika Tidak Ada Niat Membantu

Jangan Sebut Akses ke Asmat Sulit jika Tidak Ada Niat Membantu


10Berita, JAKARTA - Ada info yang entah dari mana yang mengatakan bahwa adanya kasus Asmat ditengarai karena jalan sulit ditempuh untuk ke sana. Padahal tidak demikian adanya jika ada niat untuk memperhatikan saudara-saudara kita di sana (Asmat).

“Tenang, Dik. Asmat tidak semengerikan yang di benak mereka. Indah. Aksesnya pun mudah. Yang bilang sulit itu karena memang tiada niat ke sana. Dari Ibukota, ada banyak penerbangan ke Papua. Ke Asmat bisa via Merauke atau Timika. Dari Timika ke Asmat ada penerbangan dan kapal laut. Di Asmat sana sudah banyak Kakak-kakakmu yang mengabdi,” kata sosial entrepreneur, Azzam Izzulhaq, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Ahad (4/02/2018).


Mungkin saja apa yang dikatakan Azzam adalah benar. Pasalnya, salah satu dari sekiannya banyaknya lembaga bantuan kabarnya sudah akan merapat ke Asmat untuk ikut menangani. “Tak lama lagi, ratusan ton bantuan beras akan tiba di sana. Bukan dari pemerintah. Tapi dari masyarakat Islam melalui lembaga swadaya. Mereka peduli tanpa peduli citra. Karena sesama anak bangsa adalah saudara.

Justru, jika engkau tiba di sana. Engkau akan terbuka matamu bagaimana yang sebenarnya.” Azzam menyebut bahwa apa yang dibanggakan dan digembar gemborkan pemerintah pusat hanya angin surga saja. Ilusi belaka.

“Akan kalian lihat fakta di balik topeng citra. Selamat mengabdi dan berkarya!” (Robi)

Sumber : voa-islam.com

Umat Islam Hidup Damai di Christmas Island

Umat Islam Hidup Damai di Christmas Island

Christmas Island merupakan salah satu pulau teritorial Australia.

10Berita ,  JAKARTA -- Christmas Island identik dengan para pencari suaka. Ya, pulau yang tak memiliki penduduk asli ini sebagian besar warganya merupakan imigran yang sedang berjuang mendapatkan status kewarganegaraan dari Pemerintah Australia. Nah, di antara para imigran itu terdapat kaum Muslimin yang membawa “hadiah” khusus berupa ajaran Islam untuk pulau di selatan Indonesia tersebut.

Christmas Island merupakan salah satu pulau teritorial Australia yang berlokasi di Asia Tenggara, tepatnya di Samudera Hindia. Luasnya hanya sekitar 135 kilometer persegi dengan empat area permukiman di ujung utara pulau, yakni Flying Fish Cove, Silver City, Poon Saan, dan Drumsit.

Penyematan nama Christmas berkaitan dengan penemuan pulau ini oleh seorang Inggris Kapten William Mynors pada Natal 1643. Meski telah ditemukan, Christmas Island baru muncul di peta pada abad ke-17 Masehi. Hingga kini, pulau tersebut menjadi destinasi migrasi bangsa Asia-Afrika.

Berdasarkan CIA World Factbook, populasi Muslim di pulau tersebut sebanyak 25 persen dari total penduduk 1.496 jiwa. Sebagian besar merupakan imigran beretnis Melayu. Tapi, etnis tersebut bukanlah kelompok mayoritas.

Terdapat beragam etnis yang tinggal di daratan yang hanya berjarak 500 kilometer dari Jakarta tersebut, antara lain, Anglo Australian, Eropa, Han (Cina), dan sebagainya. Tapi, Tionghoa Hokkien lah yang paling mendominasi populasi. Tak heran, Buddha menjadi agama mayoritas di pulau yang kaya hutan tropis tersebut.

Data menunjukkan, penganut Buddha di pulau ini sebanyak 36 persen dari total populasi, Kristen Katholik 18 persen, serta kepercayaan lain, seperti Baha'i, Tao, dan Konghucu sebanyak 21 persen. Dengan demikian, Islam menjadi agama mayoritas kedua di pulau tersebut. Komunitas Muslim lebih banyak tinggal di Flying Fish Cove atau dikenal pula dengan nama “Kampong”.

Di peta, kawasan ini juga kerap disebut sebagai “Settlement”. Kawasan inilah yang menjadi permukiman orang-orang Inggris setelah ditemukannya pulau ini. Kampong memiliki sebuah pelabuhan kecil yang menjadi tempat berlabuh kapal-kapal wisatawan. Pemandangannya sangat cantik dengan garis pantai yang elok dipandang mata.

Muslimin hidup damai di pulau multietnis ini. Pemerintah setempat menerapkan libur untuk hari besar tiap etnis dan umat beragama. Dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha pun ditetapkan menjadi hari libur. Beragam festival budaya Islam pun diizinkan untuk digelar. Sebagaimana di Indonesia dan Malaysia, umat Islam di Christmas Island pun menggelar perayaan Islam tradisional. Peringatan hari kematian, pengajian, khitanan, syukuran, dan perayaan lain pun kerap dihelat warga Muslim.

Ada pula tradisi Muslim lainnya di pulau Samudra Hindia tersebut, yakni kewajiban mengenakan baju Muslim atau yang menutup aurat bagi setiap pengunjung kawasan Kampong. Aturan tersebut telah membudaya dan tak ada yang merasa keberatan. Muslim setempat yang memang didominasi Melayu terbiasa mengenakan sarung, baju koko, dan peci. Beberapa di antara mereka pun mengenakan gamis yang umumnya berwarna putih. Nyaris tak ada perbedaan dengan Muslim di Indonesia ataupun Malaysia.

Sumber : Republika.co.id

Pengamat; Balas Dendam Jadi Motif PDIP Ajukan Hak Interpelasi Anies-Sandi

Pengamat; Balas Dendam Jadi Motif PDIP Ajukan Hak Interpelasi Anies-Sandi

10Berita – Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun menilai hak interpelasi yang akan digunakan Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta sebagai wujud balas dendam terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan Anies-Sandi, meskipun tidak hal ini sebagai wujud kritis kepada keduanya.

Balas dendam, mengingat dulu fraksi partai-partai oposisi juga pernah berencana menginterpelasi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat Gubernur DKI tapi berujung batal.

“Saya kira ini polanya seperti pola dendam, pada masa Ahok juga pernah ingin interpelasi, tapi ini lebih kepada kritik terhadap langkah-langkah Anies Baswedan agar lebih berhati-hati mengambil kebijakan dan on the track menggunakan APBD dan seterusnya,” ujar Ubedillah kepada Republika, Senin (5/2).

Menurut Ubedillah, kalau sebatas ingin mengevaluasi, tentu tidak masalah. Kalau jika sudah bermuatan politis seperti menghambat kinerja Pemprov DKI maka langkah interpelasi menjadi kontraproduktif.

“Kalau sebatas evaluasi itu enggak apa-apa. Tapi kalau sudah sangat politis untuk menghambat kerja-kerja, itulah yang patut menjadi perhatian publik,” ujar dia.

Seperti diketahui, wacana Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menggunakan hak interpelasi atas Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno terus bergulir. Menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono, kebijakan Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga banyak melanggar undang-undang (UU) dan peraturan daerah (perda).

Hak interpelasi ini diajukan dengan niat untuk melakukan koreksi atas kebijakan Anies-Sandi. PDIP, kata Gembong, akan memaksimalkan fungsi pengawasan. Hal ini juga akan dikomunikasikan dengan fraksi-fraksi lain, termasuk Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Fraksi PDIP beralasan, setidaknya ada dua kebijakan Anies-Sandi yang melanggar UU dan peraturan daerah. Pertama, kebijakan penataan kawasan Tanah Abang. Kedua, terkait pemberian izin penyelenggaraan kegiatan besar di Monas. Kebijakan pembukaan Monas untuk kegiatan masyarakat ini, kata mereka, telah mengesampingkan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995. (Rol/Ram)

Sumber : Eramuslim 

Mengenal Falaj, Sistem Saluran Irigasi Bawah Tanah

Mengenal Falaj, Sistem Saluran Irigasi Bawah Tanah

Sistem Falaj
Sistem irigasi ini masih dianggap solusi yang lebih baik.

10Berita ,  JAKARTA -- Deretan kawah kecil membentang di tanah gersang itu. Pemandangan tersebut terpampang jelas saat Anda melintasi kawasan tertentu di Oman dari udara.

Ya, deretan kawah tersebut merupakan puncak akses dan poros ventilasi sebuah sistem yang luar  biasa. Sebuah sistem saluran irigasi bawah tanah. Di salah satu negara Arab ini, sistem itu disebut Falaj atau Aflaj jika jamak.

Bukan hanya di Oman, sistem pengairan seperti ini juga lazim ditemui di negara sekitarnya dengan  nama berbeda. Di Iran dan negara Muslim lainnya, sebutannya qanat dan foggara di Afrika Utara.  Pasokan air yang berasal dari falaj sangat vital di sebagian besar wilayah Oman. Tidak berlebihan bila menyebutnya dengan sumber kehidupan.

Meskipun pada zaman modern kemajuan di bidang teknologi berkembang pesat, sistem irigasi ini  masih dianggap solusi yang lebih baik. Pada dasarnya, sistem Falaj merupakan jaringan saluran air  bawah tanah di mana air mengalir dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Air berasal dari mata air atau sumur mengalir menuju desa-desa dan lahan pertanian.

Bahkan, hingga saat ini separuh lahan yang ditanami di Iran memanfaatkan saluran irigasi bawah tanah. Sedangkan di wilayah perdesaan, sekitar 4.000 falaj masih berfungi dengan baik sehingga bisa menyediakan sebagian besar pengairan dan persediaan air domestik.

Setiap perencana kota pasti mempertimbangkan keberadaan falaj. Air yang mengaliri falaj biasanya berasal dari pegunungan atau dari air bawah tanah. Tidak seperti saluran air yang berada di permukaan tanah, terowongan panjang falaj memiliki panjang 10 hingga 15 kilometer (enam sampai 10 mil) dan dalam 120 meter (400 kaki). Seluruhnya digali secara manual dengan tangan. Desain seperti ini sangat penting diterapkan di lahan kering di mana setiap tetes air sangat berharga. Fitur tersebut juga mampu mencegah hilangnya air karena penguapan.

Disebut qanat dalam bahasa Arab klasik, falaj juga tampaknya telah dikembangkan di Persia dan  Armenia setidaknya pada tahun 800 sebelum Masehi. Sistem ini diperkenalkan ke Oman dan Irak  selama masa kekaisaran Achaemenid di Persia. Dari sana mulai menyebar ke Afrika Utara, Spanyol,  dan akhirnya ke Dunia Baru.

Sumber :Republika.co.id 

Jauhi Penjajah, PLO Desak Otoritas Palestina Putus Hubungan dengan Israel

Jauhi Penjajah, PLO Desak Otoritas Palestina Putus Hubungan dengan Israel

April 2015 lalu Otoritas Palestina yang dekat dengan Israel ini telah bergabung dengan Pengadilan Internasional dan meminta adanya penyidikan atas kejahatan perang Israel

BBC

Kantor PLO di Washington DC

10Berita –Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mendesak pemerintah Palestina dibawah Mahmoud Abbas menghentikan hubungan dengan Penjajah Israel di semua tingkat, termasuk hubungan militer dan politik.

Dalam sebuah pernyataan, komite itu meminta Ramallah untuk segera memulai proses untuk membekukan atau menghentikan hubungan dengan Israel, di semua bidang dan semua tingkat.

“Komite mendesak pemerintah Palestina untuk segera mulai mempersiapkan rencana dan proyek yang bertujuan untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah Israel di tingkat politik, pemerintahan, ekonomi, dan keamanan,” bunyi pernyataan tersebut.

“Komite akan merujuk pada Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum dan Pengadilan Pidana Internasional (ICC), meminta mereka untuk menolak untuk tidak mengakui ‘Negara Israel’ sampai Israel membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kotanya,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik hari Ahad (04/02/2018).

Baca: PLO Ajak Memutus Hubungan dengan Negara yang Akui Baitul Maqdis Ibu Kota Israel


PLO juga menyatakan akan membawa laporan pelanggaran penjajah Israel di Palestina kepada Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.

Anadolu Agency melaporkan bahwa PLO akan mengajukan file laporan pelanggaran Israel tersebut dan menyatakan bahwa Israel adalah penjahat perang.

PLO meminta ICC untuk segera memulai penyelidikan terhadap permukiman Israel, diskriminasi rasial dan pembersihan etnis di Yerusalem (Baitul Maqdis) dan sekitarnya.

Pernyataan tersebut disampaikan menjelang pertemuan  antara Menteri Keuangan Israel Moshe Kahlon dan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah. Pertemuan itu dijadwalkan digelar pada pekan depan.

April 2015 lalu Otoritas Palestina yang dekat dengan Israel ini telah bergabung dengan Pengadilan Internasional dan meminta adanya penyidikan atas kejahatan perang Israel terhadap warga Palestina khususnya di Jalur Gaza.*

Sumber : Voa-islam.com

Ka'ban: Bukan Tugas BEM UI Urusan Asmat, bro, Itu Kewajiban Pemerintah

Ka'ban: Bukan Tugas BEM UI Urusan Asmat, bro, Itu Kewajiban Pemerintah


10Berita, JAKARTA - Politisi dari Partai Bulan Bintan (PBB), MS Ka’ban menyatakan bahwa bukan tugasnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) soal atau kasus Asmat, melainkan itu tugas pemerintah.

“Bukan tugas BEM UI urusan Asmat, bro. Itu mah kewajiban pemerintah mensejahterakan rakyat,” tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya, belum lama ini.


Ia pun menyinggung soal adanya seseorang yang kabarnya berlaku korupsi namun hingga kini masih DPO oleh kepolisian NKRI. “Coba uang yang dibawa lari 35 triliun dikembalikan ke NKRI, Asmat makmur sentosa.”

Untuk DPR RI, ia menghimbau agar ikut memberikan apresiasi atas apa yang beberapa waktu lalu dilakukan oleh mahasiswa atas Joko Widodo. “Aktivis gerakan yang sudah duduk manis di Parlemen atau yang dapat posisi di lingkungan pemerintah wajib senyum bangga atas aksi kartu kuning BEM UI. Ada regenerasi.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Cara Anak Bersikap Dalam Menghadapi Orang Tua yang Buruk dan Kasar

Cara Anak Bersikap Dalam Menghadapi Orang Tua yang Buruk dan Kasar


Tanya:
Assalamu alaikum ustadz, ada teman titip pertanyaan. Afwan mengganggu. Bagaimana cara bermuamalah dgn baik kpd ibu dan kedua org tua, yg terlalu ingin mengendalikan anaknya dan slalu memaksa memenuhi keinginanx mengarahkan dlm hal cinta dunia, perbuatan bid’ah dan syirik disebabkan kurangx ilmu agama yg dimiliki dan slalu merasa plg benar dan tdk jarang jika permintaanx tdk diikuti sering berburuk sangka, berghibah, menyumpah2i serta mendoakan jelek dan mengatakan hal2 jelek ttg anakx aplg jika si anak pernah melakukan kesalahan yg slalu dingat2x walo si anak sdh bertaubat dan berubah. Bagaimana seharusx si anak dlm bersikap selain mendoakanx krn ridho Allah ada pd ridho org tua. Jazakallahu khairan ustadz

Jawab:
Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan:

1. Anda sebagai seorang anak bersabar menghadapi orang tua seperti ini. Sabarkan hati, mulut, tangan dan semua anggota tubuh dari menyakitinya.

2. Tampakkanlah kepadanya akhlak yang mulia dan ucapkanlah ucapan yang lembut lagi sopan. Kekasaranya jangan membuatmu kasar kepadanya. Justru tampilkanlah akhlak sopan dan jangan sekali-kali menyakiti hatinya, agar akhlak baikmu menutupi segala kesalahan dan keburukanmu yang sudah tertanam di pikirannya.

3. Doakanlah orang tuamu agar diberi hidayah dalam mengamalkan sunnah.

4. Sesering mungkin anda memberikan hadiah dan oleh-oleh kepadanya agar hatinya senang dan lunak kepadamu.

5. Hindarilah kondisi dimana anda akan berdebat dengannya, kecuali bila anda melihat atau mendengar kemungkaran yang harus ditolak, maka tolaklah dengan cara yang lembut dan penuh kesopanan. Pilihlah kata-kata yang paling halus.

6. Berilah nasihat hikmah kepadanya dari Al-Qur`an, sunnah atau kalam bijak para ulama. Jangan pernah bosan memberinya nasihat. Boleh jadi awal nasihat, ia tak terima, tapi mungkin saja kali yang lain, hatinya akan tersentuh. Pernahkah anda membaca kisah Nabi Ibrahim shallallahu alaihi wa sallam dalam menasihati ayahnya? Beliau melakukannya berkali-kali.

7. Bila orang tua tidak menerima nasihat anda, maka doakan agar hatinya terbuka.

8. Mengikuti perintah orang tua dalam perkara yang halal, mubah atau sunnah adalah hal yang wajib, kecuali bila ia memerintahkan dosa (bid’ah, maksiat, kekafiran atau syirik), maka wajib anda tolak, tapi dengan cara yang baik, halus, lagi sopan.

9. Ajaklah orang tua menghadiri majelis ilmu. Kalau tidak bisa, maka bawakanlah rekaman, kaset, kitab atau buku. Undanglah teman-teman yang baik yang bisa diharapkan memberi nasihat dan pengaruh positif kepada orang tua anda, sebab terkadang orang tua lebih menerima nasihat orang lain, dibanding nasihat anaknya.

10. Bila anda sudah tidak bersabar hidup serumah dengannya, maka mintalah izin kepadanya dan carilah jalan/alasan biar anda hidup di rumah atau tempat lain, agar ia merindukanmu. Sebab sering kali timbul problema antara seorang anak dengan orang tuanya, karena adanya ketidakcocokan ide atau pendapat. Di tempat lain anda bisa bebas berkreasi, dan ia pun bebas berkreasi. Namun perpisahan ini janganlah anda jadikan jalan untuk menjauhi orang tua dan melupakannya.

Al-Ustadz Abdul Qodir, Lc.

Sumber : Islamidia 

CATAT! Ini 5 Pesan Sederhana dan Menggetarkan Ust. Somad untuk FPI dan Umat Islam

CATAT! Ini 5 Pesan Sederhana dan Menggetarkan Ust. Somad untuk FPI dan Umat Islam


10Berita, Dalam ceramah yang mengagumkan di Pengajian bulanan FPI di Markaz Syariah FPI, Jalan Petamburan, Jakarta Pusat, Ahad, 4 Februari 2018, Ustaz Abdul Somad menyampaikan lima pesan penting untuk FPI dan Umat Islam di Indonesia.

Lima pesan tersebut disampaikan Ustaz Abdul Somad pada sesi ceramah kedua usai salat dzuhur berjamaah dan makan siang.

Berikut kutipan lima pesan penting dari Ustaz Abdul Somad yang disampaikan di hadapan ribuan Umat Islam yang hadir menyesaki Markaz Syariah FPI Petamburan.

Pertama, FPI termasuk umat Islam yang terbaik karena melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.

Kedua, FPI dan umat Islam harus tetap berjamaah dan bersatu dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar sampai kematian memisahkan.

Kemudian, ketiga, Umat Islam harus mewaspadai kaum munafik, pengkhianat yang menggunting dalam lipatan.

Lalu, keempat, musuh-musuh Islam yang marah karena Umat Islam berjuang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, lalu mereka merayu kita dengan segala macam cara itu adalah wajar, dulu Muhammad SAW, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS juga mengalaminya dan kini kita umat Islam yang mengalaminya.

Dan yang kelima, jangan pernah takut dalam perjuangan karena Allah SWT bersama Umat Islam, dan setan bersama musuh-musuh Islam.

Simak 5 pesan Ustaz Abdul Somad tersebut di video berikut ini:


Sumber: SwaMedium

Terungkap Ciri-ciri Penembak Rumah Mayjen TNI (Purn) Zaenudin

Terungkap Ciri-ciri Penembak Rumah Mayjen TNI (Purn) Zaenudin


10Berita, Pelaku teror yang menembak kediaman Mayjen TNI Purn Tatang Zaenudin adalah pria berbadan tegap dan memakai jaket.

Tatang menjelaskan, ciri-ciri pelaku diperoleh pihaknya dari pemilik warung yang tidak jauh dari rumahnya.

“Sebelum terjadi penembakan, pemilik warung mengatakan ada orang tidak dikenal seorang lelaki berbadan tegap dengan memakai jaket,” kata Tatang saat memberikan keterangan pers di kediamannya, Minggu (4/2).

Informasi pemilik warung, sebelum melakukan aksinya pelaku malah masih sempat berbelanja. Setelah itu, dia berjalan kaki ke rumah Tatang.

“Dua kali pelaku menembak ke arah rumah. Istri saya kaget karena saat itu memang situasi sangat sepi,” jelasnya.

Menurut putra Tatang, Hendry Yatna, saat peristiwa itu terjadi di rumah hanya ada Ibunya, Euis Sunansih serta beberapa cucu. Sementara Tatang, tengah berada di daerah.

“Ibu saya kaget mendengar suara tembakan yang mengenai tembok rumah,” ujar Hendry.

Euis sendiri mengaku trauma atas terjadinya peristiwa tersebut. [rmol]

Sumber : Rmol, dakwah media

Ekonom Salamuddin Daeng Diperiksa Atas Tulisannya Soal Freeport, Upaya Kriminalisasi?

Ekonom Salamuddin Daeng Diperiksa Atas Tulisannya Soal Freeport, Upaya Kriminalisasi?


Upaya Kriminalisasi Ekonom Salamuddin Daeng Atas Tulisannya Soal Freeport

OLEH: HARIS RUSLY MOTI
(Koordinator Petisi 28 dan Pusat Pengkajian Nusantara Pasifik)
Salamuddin Daeng, ekonom, aktivis dan peneliti soal tambang dilaporkan oleh Aulia Fahmi, seorang yang tak jelas asal usulnya, tak jelas track record-nya. Diduga yang bersangkutan adalah relawan Joko Widodo dan berafiliasi kepada salah satu partai pendukung Jokowi.

Salamuddin Daeng, menurut si pelapor, dituduh telah melakukan ujaran kebencian kepada pemerintah terkait tulisannya yang berjudul 'Ada Penjarahan Uang BUMN untuk Beli Saham Rio Tinto di Freeport.'

Tulisan tersebut bagi si pelapor dituduh telah melakukan tindak pidana ujaran kebencian melalui media eletronik, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 28 ayat 2, pasal 45A ayat 2 dan atau pasal 27 ayat 3 UU ITE.

Dalam menghadapi upaya kriminalisasi tersebut, Salamuddin Daeng didampingi oleh Ali Lubis seorang pengacara muda dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). ACTA sendiri dipimpin oleh advokat muda yang juga mantan aktivis 1998 Habiburokhman.

Tulisan Salamuddin Daeng tentang Freeport sangat terkait dengan pengetahuannya yang sangat dalam tentang wujud nyata eksploitasi dan penghisapan dari lubang tambang. Sebuah kejahatan kemanusiaan dan lingkungan hidup terpotret sangat jelas dari lubang tambang.

Salamuddin Daeng adalah seorang aktivis sejak zaman mahasiswa (1998). Ketika menjadi aktivis LSM Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Salamuddin Daeng menerbitkan buku pandangannya yang merupakan hasil penelitiannya tentang eksploitasi di sektor pertambangan. Buku tersebut berjudul 'Penjajahan Dari Lubang Tambang.'

Tulisan Salamuddin Daeng yang diperkarakan tersebut jelas merupakan sebuah pandangan politik dan kritik terhadap arah kebijakan Pemerintahan Joko Widodo dalam divestasi saham Freeport.

Ada musang berbulu domba, bicara berbusa-busa soal nasionalisme untuk menutupi dugaan agenda perampokan oleh oligarki bertopeng nasionalisme dalam isu divestasi saham Freeport. Setelah gagal dalam operasi Papa Minta Saham ternyata ada upaya lain perampokan yaitu rencana pembelian saham Rio Tinto di Freeport.

Oleh si pelapor Aulia Fahmi, tulisan Salamuddin Daeng yang membongkar dugaan perampokan yang mengatasnamakan nasionalisasi Freeport tersebut dtuduh telah melakukan tindak pidana ujaran kebencian melalui media elektronik yang diatur di dalam UU ITE.

Permasalahannya, yang dikritik oleh Salamuddin Daeng adalah kebijakan yang dibuat oleh institusi pemerintahan. Sebagai warga negara yang membayar pajak. Salamuddin Daeng adalah stake holder sekaligus share holder dari negara Indonesia yang hak dasarnya dijamin untuk berpendapat di muka umum.

Tulisan Salamuddin Daeng tersebut sama sekali tak merugikan kepentingan hukum dari pribadi si pelapor yang hingga kini tak jelas asal usul dan sangkutan hukumnya. Tulisan Salamuddin Daeng tersebut tak memfitnah atau melakukan ujaran kebencian kepada pribadi si pelapor.

Lalu apa kaitan hukum si pelapor dengan kritik yang disampaikan oleh Salamuddin Daeng tersebut? Si pelapor bukan orang pemerintahan yang dirugikan oleh tulisan tersebut. Menurut penyidik krimsus, si pelapor bukan pengacaranya, pihak pemerintah ataupun pihak Freeport.

Menurut pandangan kami yang mempunyai sangkutan hukum langsung dari tulisan Salamuddin Daeng tersebut adalah pihak pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo, Kementerian ESDM, dan Kementerian BUMN.

Kita dapat menilai pandangan Salamuddin Daeng tersebut hoax atau kebenaran, ujaran kebencian atau ujaran kebenaran, harus diuji berdasarkan konstitusi dan UU yang berlaku. Jika pihak pemerintah tampil ksatria menjelaskan dan berdebat terkait dugaan konspirasi perampokan bertameng nasionalisme tersebut.

Karena itu, untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pandangan politik warga negara yang dilindungi oleh UUD 1945, kami akan menempuh langkah beradab, cara-cara intelektual dan langkah hukum, yaitu:

Pertama, kami akan menindaklanjuti tulisan Salamuddin Daeng tersebut dengan menyusun laporan untuk mendesak KPK mengusut tuntas dugaan rencana perampokan dibalik pembelian saham Rio Tinto di Freeport yang menggunakan uang BUMN, yang kami nilai melanggar konstitusi dan UU yang berlaku.

Kedua, kami menantang debat terbuka dengan pihak pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo, Menteri ESDM dan Menteri BUMN, terkait rencana pembelian saham Rio Tinto di Freeport tersebut.

Ketiga, perkara yang dilaporkan oleh Aulia Fahmi tersebut jika ditindaklanjuti hanya akan merusak citra institusi kepolisian sebagai penegak hukum. Karena itu kami mendesak pihak kepolisian untuk menghentikan perkara tersebut. Jika pihak kepolisian tetap ngotot menindaklanjuti laporan Aulia Fahmi tersebut, yang tak ada kaitan hukumnya dengan tulisan Salamuddin Daeng, mengadili pandangan politik dari seorang warga negara yang dilindungi oleh UUD 1945, maka pihak kepolisian telah bertindak mengubah negara yang berdasarkan hukum menjadi negara yang berdasarkan hukum rimba.

Terakhir, kami menilai tindakan politik kartu kuning oleh Ketua BEM UI Muhammad Zaadit Taqwa di depan mata Presiden Joko Widodo adalah sebuah tindakan tepat yang harus didukung oleh seluruh komponen bangsa.

Untuk itu, kami mengajak kepada seluruh mahasiswa, kaum intelektual dan seluruh kaum muda untuk tampil dengan gagasan besar mengevaluasi kembali arah pembangunan negara yang mulai menyimpang dari tujuan berbangsa dan bernegara yang diperjuangkan pendiri bangsa.

Bersatulah pemuda dan mahasiswa, lawan politik adu domba yang menggunakan berbagai rekayasa isu untuk menutupi agenda perampokan yang sedang dijalankan.

Bangun Politik Beradab. Katakan tidak kepada kemunafikan pemimpin negara, kekonyolan politik dan nyinyir tidak beradab di media sosial.

Sumber: RMOL