OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Februari 2018

"Jebakan" KOMPAS untuk Tenggelamkan Fahri Hamzah Picu KEMARAHAN Warganet

"Jebakan" KOMPAS untuk Tenggelamkan Fahri Hamzah Picu KEMARAHAN Warganet


10Berita, Melejitnya nama Fahri Hamzah dalam bursa Calon Presiden RI rupanya membuat banyak pihak ketar-ketir dan bernafsu untuk menenggelamkan nama Fahri.

Sikap antipati publik pada Jokowi rupanya dianggap cukup berhasil menjadi cara efektif menenggelamkan nama-nama penantang potensial Jokowi. Sebut saja Agus Yudhoyono, Gatot Nurmanrtyo, Muhaimin Iskandar, hingga Fahri Hamzah.

Hal ini disadari betul oleh media-media yan selama ini rajin memuji pemerintah. Mereka pun berlomba mendelegitimasi nama-nama potensial dengan menyeret mereka ke dalam pusaran "aura" Jokowi.

Salah satu buktinya adalah upaya yang dilakukan Kompas hari ini, Senin, 5 Februari 2018 pada berita berjudul Jika Ingin Gabung Golkar, Fahri Hamzah Diminta Kampanyekan Jokowi Capres 2019.

Berikut kutipan beritanya

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku telah mendengar kabar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah ditawari  bergabung ke dalam partainya.

Namun, ia belum mendapat keterangan resmi dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto terkait rencana masuknya Fahri ke Golkar.

"Ya saya akan cek pada ketum (ketua umum). Tapi kan begini, kalau memang Pak Fahri mau bergabung dengan Golkar, tentu Golkar dengan senang hati menerima. Cuma ya harus ikut prosedur," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Beberapa keharusan yang harus dilakukan Fahri, kata Ace, ialah mengkampanyekan Jokowi sebagai capres di Pemilu 2019, sebab Golkar telah mengusungnya.

Ia juga mengatakan, nantinya Fahri harus menunjukkan karakter Golkar sebagai partai yang nasionalis. Hal itu, lanjut Ace, tentunya akan berbeda dengan PKS yang merupakan partai Islam.

"Karena itu, harus ikut dengan karakternya Golkar sebagai partai kekaryaan nasionalis dan sudah menyatakan dengan tegas mendukung Pak Jokowi sebagai capres di 2019. Tidak lagi keras dengan Pak Jokowi dan harus ikut mendukung pemerintahan ini sampai 2019," lanjut dia.

Fahri Hamzah terancam tak akan melenggang ke Senayan lagi pada periode selanjutnya. Anggota DPR tiga periode berturut-turut ini tak diusung lagi sebagai calon legislatif oleh Partai Keadilan Sejahtera.

Fahri sebelumnya dipecat PKS. Namun, politisi asal Nusa Tenggara Barat ini melakukan perlawanan lewat jalur pengadilan. Ia sudah dimenangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tetapi PKS mengajukan banding.

Fahri mengaku, banyak partai yang mengajaknya bergabung. Bukan satu atau dua, bahkan hampir semua partai yang ada di DPR saat ini memberi tawaran.

"Saya sudah ditawari Golkar, PDI-P, Gerindra, Nasdem, PAN, PPP, Hanura, semualah," ujarnya.

(Sumber: KOMPAS)

--------

Berita yang dirilis KOMPAS ini sengaja tidak menghadirkan fakta bahwa Fahri Hamzah dengan tegas menolak bergabung dengan partai mana pun dan memilih setia kepada PKS.

Bahkan dengan sengaja, KOMPAS melakukan penggiringan opini bahwa Fahri Hamzah INGIN bergabung ke Golkar.

Framing KOMPAS ini membuat warganet berang dan menganggap KOMPAS sengaja menjebak Fahri.

FH tak pernah menyatakan keinginan gabung Golkar. Yang terjadi justru Golkar yang nawarin FH gabung. Juga beberapa partai lainnya nawarin gabung, tapi FH belum pernah kasih sinyal bersedia.

KOMPAS sengaja bikin judul begini biar @Fahrihamzah dibully netizen. @dulatips @swulll https://t.co/wdxwlD1yEH

— Putra Pribumi (@roninpribumi) February 5, 2018 

Sumber :Portal Islam 

KOMPAK Tangani Banjir, Anies Baswedan dan Bima Arya Dibanjiri Pujian Warganet

KOMPAK Tangani Banjir, Anies Baswedan dan Bima Arya Dibanjiri Pujian Warganet


10Berita, Hujan deras yang turun di kawasan Bogor akhirnya menyebabkan debit sungai Ciliwung melonjak tajam.

Siang ini, air Sungai Ciliwung yang melintasi kota Bogor terpantau cukup deras. Dari pantauan di kawasan Bogor, arus sangat deras mengaliri kawasan Sempur dan sebagian area Warung Jambu dan Kedung Badak sudah digenangi banjir. Sementara di kawasan Puncak terjadi longsor yang menyebabkan jalan ke arah Puncak ditutup untuk sementara waktu.

Walikota Bogor Bima Arya, dalam peninjauannya ke Bendung Katulampa menyatakan kondisi Bendung Katulampa sudah siaga satu.

Bima pun menegaskan pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Gubrenur Anies Baswedan.

"Sudah siaga satu. Batas siaga satu kan 220 sentimeter. Saya sudah komunikasi dengan Pak Gubernur dan melaporkan perkembangan di sini agar bisa mengantisipasi," ucap Bima.

— sketsanewscom (@sketsanewscom) February 5, 2018

Bima mengingatkan Anies, bahwa dalam 9 jam atau kurang lebih malam ini, banjir akan menggenangi Jakarta.

Di luar dugaan, Anies Baswedan langsung merespon dan menyiagakan seluruh aparat dan warga Jakarta untuk mengantisipasi banjir.

Lebih dari 450 pompa air di Jakarta kini dalam kondisi siaga sementara 30 pompa bergerak disiagakan di sejumlah titik rawan, yakni Cililitan, Balekambang, Bukit Duri, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

"Per jam ini, di hilir sudah disiapkan lebih dari 30 pompa mobile yang siap bergerak kapan saja," kata Anies.

Selain itu, Pemprov DKI juga membuka seluruh pintu air di Ibu Kota.

"Kita semua berharap bahwa hujan di Jakarta juga tidak terlalu deras, sehingga aliran air bisa lebih cepat lagi bergerak ke muara," kata Anies.

— KOMPAS TV (@KompasTV) February 5, 2018


Sementara di Bogir, Bima sudah menyiapkan seluruh aparat untuk menghadapi banjir ini,

"BPBD siap, Tagana siap, logistik disiapkan, posko-posko disiagakan. Saya juga sudah berkoordinasi dengan polisi untuk mengantisipasi arus lalu lintas karena ada jalur yang ditutup dan dialihkan akibat luapan air," pungkasnya.

Kesiagaan kedua aparat pemerintah daerah ini mendapat pujian warganet.

Anies memang keren.

Pemda Bogor perkirakan banjir akan masuk Jakarta jam 9 malam nanti.

Tapi Anies sudah siagakan sejak jam 13.00 agar bisa dilakukan upaya penanggulangan semaksimal mungkin.

Gabener Mako Brimob bisa apa?

— Warta🌐Politik™ (@wartapolitik) February 5, 2018

yang bikin saya terharu adalah persabatan yang tulus dari pemda bogor dan pemrov jakarta

— Nodding (@Nodding1971) February 5, 2018


Sumber :Portal Islam 

Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin: Peneror Saya Tak Akan Tidur Nyenyak

 Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin: Peneror Saya Tak Akan Tidur Nyenyak


10Berita, Mayor Jenderal TNI (Purn)Tatang Zaenudin berharap pihak kepolisian segera menindak pelaku teror yang menembaki rumahnya. Tatang pun menyebut para pelaku teror tersebug tak akan tidur dengan nyenyak karena aparat penegak hukum segera menemukan keberadaan mereka.

“Saya Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Tatang Zaenudin ingin menyampaikan kepada kalian yang telah meneror kami, bahwa mulai hari ini, kalian tidak akan dapat tidur dengan nyenyak, karena aparat penegak hukum akan menemukan kalian dimanapun kalian berada saat ini,” kata Tatanb di Jakarta, Minggu (4/2).

Selasa (30/1) lalu, kediaman jenderal berbintang dua purnawirawan yang sempat masuk bursa pencalonan gubernur di Jawa Barat ini ditembak oleh orang tak dikenal. Lokasi rumah Tatang ada di Jl. Bukit Pasir No. 49 RT/RW 001/012 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

“Sampai detik ini, kami pihak keluarga sangat yakin bahwa kami tidak memiliki musuh ataupun persoalan kepada pihak manapun, walaupun bangak orang yang mengaitkan teror ini karena perjalanan politik saya beberapa bulan lalu, yang mewarnai Bursa Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, tetapi saya yakinkan bahwa itu tidak benar,” jelas Tatang.

Kebenaran tentang motif teror kepadanya sekeluarga kata Tatang akan terungkap, jika pelakunya tertangkap dan siapa dalangnya. Tatang meminta kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk segera bertindak demi memperoleh keadilan hukum.

Tindakan teror dengan senjata, lanjut Tatang, sebagai kejahatan besar yang harus menjadi perhatian aparat penegak hukum. Jika pelakunya tidak segera tertangkap, maka tindakan teror-teror di kemudian hari akan tumbuh, dikarenakan ketidakmampuan aparat dalam melindungi masyarakat.

“Jika teror ini dilakukan untuk membungkam suara kami yang selalu lantang menolak ketidakadilan dan istiqomah dalam membela kebenaran, maka 1000 peluru pun tidak akan mampu membungkam kami,” ujar Tatang.

Tatang menyebut hingga kini pihak kepolisian hanya memeriksa lokasi kejadian, tetapi belum mengirim tim ahli forensik ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tatang pun berharap mendapatkan kejelasan tentang jenis peluru yang ditembakkan.

Sumber : http://harakatono.com

Ade Armando Sebut Ketua BEM UI Seperti Kacung

Ade Armando Sebut Ketua BEM UI Seperti Kacung


10Berita, Aksi Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa, yang melayangkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo saat Dies Natalis UI pada hari Jumat (2/2) lalu menuai banyak komentar dari berbagai pihak.

Ada yang memuji dan ada pula yang mengkritik aksi tersebut.

Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, juga memberikan komentar terhadap aksi Zaadit tersebut. Ade menyebut Zaadit yang dibully oleh beberapa pihak karena aksinya tersebut terlihat seperti kacung.

“Ketua BEM UI dibully bukan karena ia tampak bodoh. Dia dibully terutama karena ia nampak seperti kacung,” dikutip dari Faceebook Ade Armando pada hari Senin (5/2).

Seperti diketahui, aksi Zaadit tersebut dilakukan sebagai bentuk peringatan kepada Presiden Jokowi karena masih memiliki banyak tugas dan PR yang belum selesai.

Ketua BEM UI tersebut menjelaskan, aksinya tersebut terkait dengan tiga isu yang ada di Indonesia yakni gizi buruk di Asmat, Pj gubernur, dan masalah terkait Organisasi Mahasiswa.

Sumber : http://harakatono.com

Aneh!, Pelaku Pembunuhan Ustadz Prowoto Ingin Menghadap Jokowi

Aneh!, Pelaku Pembunuhan Ustadz Prowoto Ingin Menghadap Jokowi


10Berita, Asep Maptuh (46) pelaku pembunuhan terhadap Ustadz Prawoto Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis) Pusat, mengaku ingin menghadap ke presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam sebuah video singkat, tampak Asep Maptuh yang diduga tengah mengalami gangguan jiwa tertunduk lesu tak bersemangat.

Saat dimintai keterangan terkait motif tindakan kriminalnya serta saat hendak diperiksa kejiwaannya, Asep Maptuh berulang-ulang menolak dan mengaku lelah. “Nggak mau, nggak mau! Saya ingin menghadap ke Pak Jokowi,” ungkapnya.

Sebagai informasi, dalam waktu kurang dari sepekan, dua kasus penganiayaan terhadap ulama terjadi di Jawa Barat. Pertama penganiayaan menimpa pimpinan pondok pesantren Al Hidayah (Santiong), Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kiai Umar Basri, 27 Januari 2018. Seusai shalat Subuh, Kiai Umar Basri (ajengan Emon) diserang oleh orang tidak dikenal. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Kasus kedua, dialami oleh Ustadz Prawoto pada Kamis pagi, 1 Februari 2018. Ustadz Prawoto meninggal dunia pada sore harinya akibat dipukul oleh Asep Maptuh dengan menggunakan pipa besi (linggis) di bagian kepala.

Menanggapi kaos PDIP yang dikenakan oleh Asep Maptuh saat membunuhan Ustadz Prawoto, Ketua Umum PP Persis K.H. Aceng Zakaria mengatakan itu murni musibah dan tidak ada sangkut pautnya dengan unsur politik.

“Kaosnya itu kebetulan saja lah,” ungkap Aceng Zakaria, Jumat (2/2/2018).

Sumber : http://harakatono.com

Selain Kena Pajak, Mulai 2018 Gaji PNS Juga Dipotong Zakat

Selain Kena Pajak, Mulai 2018 Gaji PNS Juga Dipotong Zakat


10Berita  – Pemerintah akan memotong secara otomatis gaji para pegawai negeri sipil (PNS) muslim untuk pembayaran zakat. Lewat cara ini, uang zakat yang terkumpul nanti diharapkan akan semakin besar pemanfaatannya.

Aturan sebagai dasar untuk pemotongan tengah disiapkan oleh pemerintah antara lain dengan membuat Peraturan Presiden (perpres). Dorongan pemotongan zakat khusus untuk PNS ini juga mengemuka dalam Musyawarah Nasional Forum Zakat (FOZ) di Lombok yang berakhir Sabtu 3 Februari lalu.

Selain dihadiri pengurus Forum Zakat tingkat provinsi, acara tersebut juga diikuti para pimpinan lembaga amil zakat di Indonesia. Pada 2017 dana penghimpunan dari zakat men capai Rp7 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya mendapat Rp5,12 triliun.

Meski demikian, jumlah itu tergolong kecil karena potensi zakat Indonesia per tahunnya mencapai sekitar Rp200 triliun. Jumlah PNS di Indonesia seluruhnya saat ini mencapai 4,4 juta orang. Besaran zakat profesi adalah 2,5% dari gaji.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berharap dalam perpres tersebut tak hanya gaji pokok yang akan dikenakan zakat, melainkan juga tunjangan tunjangan para PNS atau aparatur sipil negara (ASN).

“Ini potensi luar biasa. ASN jum lahnya luar biasa,” ujarnya saat membuka Musyawarah Nasional FOZ pekan lalu. Kendati potensinya sangar besar, Lukman mengakui, menghimpun dana zakat tidaklah mudah.

Ini terjadi lantaran umat Islam umumnya belum memiliki kesadaran yang tinggi dalam berzakat kendati sudah menjadi kewajibannya. Umat juga perlu disadarkan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban personal, melainkan sebuah instrumen strategis yang mampu meningkatkan kepedulian sosial dan memperhatikan kesejahteraan sesama. “Orientasi sosial perlu ditumbuh kembangkan,” lanjutnya.

Menumbuhkan kesadaran ini tidak hanya menjadi tanggung jawab amil zakat, tapi juga kerja besar semua pihak, termasuk para dai. Menurutnya, pemaknaan zakat perlu digencarkan agar umat semakin sadar untuk membayar zakat. Yang juga patut disiapkan adalah transparansi dalam pengelolaan dana zakat. Guna mewujudkan hal itu, perlu sumber daya manusia atau amil yang mumpuni, profesional, dan berintegritas.

“Membangun trust membutuhkan transparansi. Kalau masyarakat tahu dananya bermanfaat, tentu dengan senang hati mereka akan menyisihkan uangnya,” tegasnya.

Salah satu upaya Kementerian Agama (Kemenag) menyelaraskan dana zakat dengan kebutuhan di lapangan adalah membuat Kampung Zakat. Melalui program ini, masyarakat yang secara ekonomi masih pas-pasan akan diberdayakan.

Tahun ini Kampung Zakat dibuka di tujuh daerah salah satunya berada di Kampung Longseran, Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. “Zakat hakikatnya kehormatan dan kemuliaan. Mudah-mudahan bisa dijaga sehingga manfaatnya bisa dirasakan umat,” tandasnya. (okz/Ram)

Sumber :Eramuslim 

Anies: Pulau Reklamasi Kelurahan Mana? Tahu-tahu Muncul dari Laut

Anies: Pulau Reklamasi Kelurahan Mana? Tahu-tahu Muncul dari Laut

"Kemarin kami kirim surat BPN minta HGB-nya (pulau reklamasi) dikembalikan, mereka agak syok gitu melihatnya."

abdus syakur/hidayatullah.com

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Tabligh Akbar "Persatuan Umat untuk Indonesia" di halaman gedung AQL, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (03/02/2018) malam.

10Berita – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus menyampaikan sikap tegasnya menolak proyek pembangunan pulau reklamasi di Teluk Jakarta.

“Mengapa membangun pulau di depan sana dengan melanggar semua aturan didiamkan…?” ungkapnya pada acara Tabligh Akbar “Persatuan Umat untuk Indonesia” di AWAL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (30/01/2018) malam Ahad kemarin.

Ia pun mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya mengirimkan surat kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar BPN mengembalikan surat Hak Guna Bangunan (HGB) pulau reklamasi tersebut.

“Kemarin kami kirim surat BPN minta HGB-nya (pulau reklamasi) dikembalikan, mereka agak syok gitu melihatnya. Terus saya sampaikan, kenapa HGB ini diminta (karena HGB) cacat administrasi,” ungkapnya.

Baca: Djoko Edhi: Terganjal Gubernur Anies, Para Tycoon Reklamasi Pindah ke Kepri


Anies menambahkan, salah satu bentuk cacat yang paling sederhana HGB pulau reklamasi itu, begini, “kalau saya ditanya, ‘pulau itu ada di kelurahan mana?’ Saya tidak bisa jawab itu.”

“Ini pulau kelurahan mana coba? Wong tahu-tahu muncul dari dalam laut. Memang enggak jelas gitu,” tambahnya segera dalam pantauan hidayatullah.com disambut tawa ribuan jamaah.

“Tapi di dalam catatannya (HGB, Red) ada nama kelurahannya,” lanjutnya lagi tanpa menjelaskan nama kelurahan pulau reklamasi yang bermasalah tersebut.

Anies pun menyampaikan pesan sekaligus sindiran yang tampaknya ditujukan kepada BPN.

“Kadang kadang kita harus kembalikan akal sehat di dalam tata kelola pemerintahan kita,” ujarnya dingin penuh ketegasan disambut apresiasi hadirin dan tepukan tangan.

Baca: Gubernur Anies Minta BPN Batalkan Sertifikat HGB Pulau Reklamasi


Oleh karena itu, Anies memohon doa dan dukungan jamaah termasuk warga DKI Jakarta agar mendoakan pemerintahannya, semoga istiqamah menjalankan amanah sebagai pemimpin DKI.

“Agar kami bisa menunaikan semua yang kemarin dijanjikan. Jangan sampai kita yang berjanji, orang lain yang melunasi. Jangan sampai!” ungkapnya mewanti-wanti dirinya sendiri.

“Dan yang paling penting doakan agar kami bisa menghadirkan keadilan di Jakarta,” harapnya yang hadir bersama sejumlah tokoh dan ulama termasuk Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) dan Ustadz Abdul Somad (UAS).*

Sumber : Hidayatullah.com 

Jangan Sebut Akses ke Asmat Sulit jika Tidak Ada Niat Membantu

Jangan Sebut Akses ke Asmat Sulit jika Tidak Ada Niat Membantu


10Berita, JAKARTA - Ada info yang entah dari mana yang mengatakan bahwa adanya kasus Asmat ditengarai karena jalan sulit ditempuh untuk ke sana. Padahal tidak demikian adanya jika ada niat untuk memperhatikan saudara-saudara kita di sana (Asmat).

“Tenang, Dik. Asmat tidak semengerikan yang di benak mereka. Indah. Aksesnya pun mudah. Yang bilang sulit itu karena memang tiada niat ke sana. Dari Ibukota, ada banyak penerbangan ke Papua. Ke Asmat bisa via Merauke atau Timika. Dari Timika ke Asmat ada penerbangan dan kapal laut. Di Asmat sana sudah banyak Kakak-kakakmu yang mengabdi,” kata sosial entrepreneur, Azzam Izzulhaq, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Ahad (4/02/2018).


Mungkin saja apa yang dikatakan Azzam adalah benar. Pasalnya, salah satu dari sekiannya banyaknya lembaga bantuan kabarnya sudah akan merapat ke Asmat untuk ikut menangani. “Tak lama lagi, ratusan ton bantuan beras akan tiba di sana. Bukan dari pemerintah. Tapi dari masyarakat Islam melalui lembaga swadaya. Mereka peduli tanpa peduli citra. Karena sesama anak bangsa adalah saudara.

Justru, jika engkau tiba di sana. Engkau akan terbuka matamu bagaimana yang sebenarnya.” Azzam menyebut bahwa apa yang dibanggakan dan digembar gemborkan pemerintah pusat hanya angin surga saja. Ilusi belaka.

“Akan kalian lihat fakta di balik topeng citra. Selamat mengabdi dan berkarya!” (Robi)

Sumber : voa-islam.com

Umat Islam Hidup Damai di Christmas Island

Umat Islam Hidup Damai di Christmas Island

Christmas Island merupakan salah satu pulau teritorial Australia.

10Berita ,  JAKARTA -- Christmas Island identik dengan para pencari suaka. Ya, pulau yang tak memiliki penduduk asli ini sebagian besar warganya merupakan imigran yang sedang berjuang mendapatkan status kewarganegaraan dari Pemerintah Australia. Nah, di antara para imigran itu terdapat kaum Muslimin yang membawa “hadiah” khusus berupa ajaran Islam untuk pulau di selatan Indonesia tersebut.

Christmas Island merupakan salah satu pulau teritorial Australia yang berlokasi di Asia Tenggara, tepatnya di Samudera Hindia. Luasnya hanya sekitar 135 kilometer persegi dengan empat area permukiman di ujung utara pulau, yakni Flying Fish Cove, Silver City, Poon Saan, dan Drumsit.

Penyematan nama Christmas berkaitan dengan penemuan pulau ini oleh seorang Inggris Kapten William Mynors pada Natal 1643. Meski telah ditemukan, Christmas Island baru muncul di peta pada abad ke-17 Masehi. Hingga kini, pulau tersebut menjadi destinasi migrasi bangsa Asia-Afrika.

Berdasarkan CIA World Factbook, populasi Muslim di pulau tersebut sebanyak 25 persen dari total penduduk 1.496 jiwa. Sebagian besar merupakan imigran beretnis Melayu. Tapi, etnis tersebut bukanlah kelompok mayoritas.

Terdapat beragam etnis yang tinggal di daratan yang hanya berjarak 500 kilometer dari Jakarta tersebut, antara lain, Anglo Australian, Eropa, Han (Cina), dan sebagainya. Tapi, Tionghoa Hokkien lah yang paling mendominasi populasi. Tak heran, Buddha menjadi agama mayoritas di pulau yang kaya hutan tropis tersebut.

Data menunjukkan, penganut Buddha di pulau ini sebanyak 36 persen dari total populasi, Kristen Katholik 18 persen, serta kepercayaan lain, seperti Baha'i, Tao, dan Konghucu sebanyak 21 persen. Dengan demikian, Islam menjadi agama mayoritas kedua di pulau tersebut. Komunitas Muslim lebih banyak tinggal di Flying Fish Cove atau dikenal pula dengan nama “Kampong”.

Di peta, kawasan ini juga kerap disebut sebagai “Settlement”. Kawasan inilah yang menjadi permukiman orang-orang Inggris setelah ditemukannya pulau ini. Kampong memiliki sebuah pelabuhan kecil yang menjadi tempat berlabuh kapal-kapal wisatawan. Pemandangannya sangat cantik dengan garis pantai yang elok dipandang mata.

Muslimin hidup damai di pulau multietnis ini. Pemerintah setempat menerapkan libur untuk hari besar tiap etnis dan umat beragama. Dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha pun ditetapkan menjadi hari libur. Beragam festival budaya Islam pun diizinkan untuk digelar. Sebagaimana di Indonesia dan Malaysia, umat Islam di Christmas Island pun menggelar perayaan Islam tradisional. Peringatan hari kematian, pengajian, khitanan, syukuran, dan perayaan lain pun kerap dihelat warga Muslim.

Ada pula tradisi Muslim lainnya di pulau Samudra Hindia tersebut, yakni kewajiban mengenakan baju Muslim atau yang menutup aurat bagi setiap pengunjung kawasan Kampong. Aturan tersebut telah membudaya dan tak ada yang merasa keberatan. Muslim setempat yang memang didominasi Melayu terbiasa mengenakan sarung, baju koko, dan peci. Beberapa di antara mereka pun mengenakan gamis yang umumnya berwarna putih. Nyaris tak ada perbedaan dengan Muslim di Indonesia ataupun Malaysia.

Sumber : Republika.co.id

Pengamat; Balas Dendam Jadi Motif PDIP Ajukan Hak Interpelasi Anies-Sandi

Pengamat; Balas Dendam Jadi Motif PDIP Ajukan Hak Interpelasi Anies-Sandi

10Berita – Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun menilai hak interpelasi yang akan digunakan Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta sebagai wujud balas dendam terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan Anies-Sandi, meskipun tidak hal ini sebagai wujud kritis kepada keduanya.

Balas dendam, mengingat dulu fraksi partai-partai oposisi juga pernah berencana menginterpelasi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat Gubernur DKI tapi berujung batal.

“Saya kira ini polanya seperti pola dendam, pada masa Ahok juga pernah ingin interpelasi, tapi ini lebih kepada kritik terhadap langkah-langkah Anies Baswedan agar lebih berhati-hati mengambil kebijakan dan on the track menggunakan APBD dan seterusnya,” ujar Ubedillah kepada Republika, Senin (5/2).

Menurut Ubedillah, kalau sebatas ingin mengevaluasi, tentu tidak masalah. Kalau jika sudah bermuatan politis seperti menghambat kinerja Pemprov DKI maka langkah interpelasi menjadi kontraproduktif.

“Kalau sebatas evaluasi itu enggak apa-apa. Tapi kalau sudah sangat politis untuk menghambat kerja-kerja, itulah yang patut menjadi perhatian publik,” ujar dia.

Seperti diketahui, wacana Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menggunakan hak interpelasi atas Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno terus bergulir. Menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono, kebijakan Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga banyak melanggar undang-undang (UU) dan peraturan daerah (perda).

Hak interpelasi ini diajukan dengan niat untuk melakukan koreksi atas kebijakan Anies-Sandi. PDIP, kata Gembong, akan memaksimalkan fungsi pengawasan. Hal ini juga akan dikomunikasikan dengan fraksi-fraksi lain, termasuk Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Fraksi PDIP beralasan, setidaknya ada dua kebijakan Anies-Sandi yang melanggar UU dan peraturan daerah. Pertama, kebijakan penataan kawasan Tanah Abang. Kedua, terkait pemberian izin penyelenggaraan kegiatan besar di Monas. Kebijakan pembukaan Monas untuk kegiatan masyarakat ini, kata mereka, telah mengesampingkan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995. (Rol/Ram)

Sumber : Eramuslim