OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 08 Februari 2018

Melatih Anak Rajin Menabung Tidaklah Sulit dengan Cara Ini

Melatih Anak Rajin Menabung Tidaklah Sulit dengan Cara Ini


10Berita, Mengajarkan sesuatu ke buah hati menjadi salah satu kewajiban bagi para orang tua. Pastinya banyak orang tua yang ingin anaknya menjadi seorang yang mandiri. Cara orang tua mendidik anak pun beraneka macam. Termasuk dalam hal mengajarkan masalah keuangan dan menabung

Melatih anak menabung sejak dini memang memerlukan kreativitas tersendiri bagi orang tua karena tentu lebih mudah mengajari anak melalui contoh secara langsung. 

Lalu bagaimana cara mudah mendidik anak agar suka menabung? Berikut beberapa yang bisa dilakukan seperti dilansir dari situs Khaleej Times, seperti ditulis Kamis 8/2/2018):  

1. Gaya menyimpan uang

Orang dewasa biasanya mempunyai gaya berbeda dalam hal menyimpan uang, seperti menyimpan uang di amplop untuk kebutuhan yang berbeda. Anda bisa mencontohkan cara ini kepada anak-anak.

Misalnya dengan memberikan beberapa amplop berwarna atau wadah yang berbeda kepada anak, kemudian beritahu mereka kegunaan dari wadah-wadah yang digunakan tersebut.

Seperti keperluan membeli mainan baru bisa menggunakan amplop berwarna merah untuk menyimpan uang. Sedangkan untuk keperluan yang lebih penting seperti ingin membeli komputer, anak bisa menyimpannya di amplop berwarna biru.

Cara ini akan membantu mereka memahami tentang pentingnya menghemat dan menyimpan uang untuk keperluan yang tepat. 

2. Konsep penganggaran

Selanjutnya, perkenalkan anak-anak dengan konsep penganggaran. Misalnya memberi mereka sejumlah uang sebelum melakukan perjalanan atau liburan dan mintalah mereka membagi uang itu untuk kebutuhan berbeda yang akan digunakan selama perjalanan. Mereka dapat menabung sebagian uangnya untuk membeli souvenir, beberapa untuk membeli makanan dan minuman, serta untuk mengunjungi tempat-tempat pilihan mereka. 

 

Buatkan rekening bank atas nama anak Anda. Hal ini akan mengajarkan mereka lebih bertanggungjawab tentang keuangan. Untuk anak yang remaja dan beranjak dewasa sudah dapat diajarkan untuk menulis cek, menggunakan kartu ATM dan membuat deposito ke rekening bank.

Memang cara ini membutuhkan perhatian yang lebih ekstra, tapi dengan membuatkannya rekening bank akan mengajarkan anak tentang pentingnya menabung di awal kehidupan.

 4. Imbalan untuk menabung

Tidak ada salahnya memberikan hadiah kepada anak-anak saat mereka berhasil menghemat uang. Contohnya ketika uang tabungannya telah mencapai target yang diinginkan, Anda bisa memberi imbalan dengan menambah jumlah uangnya.

Setidaknya ini akan mendorong mereka untuk menghemat lebih banyak. Atau jika anak Anda sudah beranjak remaja, Anda bisa memberikan mereka uang bulanan yang bisa digunakan untuk keperluannya sehari-hari, tak lupa beritahu anak agar menyisakan uang bulanannya untuk ditabung.

Dengan latihan ini mereka akan belajar bagaimana menghargai uang yang dimiliki dan membantu mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat secara finansial.

 

Seperti disebutkan di atas, anak-anak biasanya mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya. Jadi, sebagai orang tuanya, berikan contoh dan tunjukkan kepada mereka bagaimana Anda bisa menghemat uang di setiap keadaan.

Tunjukkan kepada mereka bahwa Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Ini akan membantu mereka memahami betapa berharganya uang dan mengapa mereka harus menabung sebanyak mungkin.

Sangatlah penting untuk membuat keseluruhan proses menjadi terasa menyenangkan dan menarik. Anak-anak tentu tidak suka bila orangtua memaksakan kehendaknya. Jadi, ajarkan anak menabungdengan cara yang menyenangkan, semoga apa yang ajarkan mudah diterima dan dimengerti oleh anak. Semoga berhasil!

Sumber : Liputan6.com 

Jejak Kebesaran Islam di Tunisia

Jejak Kebesaran Islam di Tunisia

Sejak ratusan tahun lalu, Islam telah mewarnai kehidupan warga Tunisia.

10Berita , JAKARTA --  Tunisia yang berada di wilayah Afrika Utara sudah mengukir sejarah panjang dalam peradaban Islam. Sejak ratusan tahun lalu, Islam telah mewarnai kehidupan dan gerak langkah masyarakat Tunisia. Hingga kini, jejak kejayaan dan peradaban Islam di masa lalu masih bisa disaksikan di berbagai kota di Tunisia.

Negeri ini menjadi pemicu munculnya Arab Spring atau reformasi dunia Arab pada 2011. Tuntutan masyarakat agar Presiden Ben Ali mundur dari jabatannya yang telah dipegang selama puluhan tahun membuat negeri ini bergolak. Perlawanan dan demonstrasi datang bagai gelombang pasang yang akhirnya memaksa sang presiden turun takhta.

Tunisia bisa menjadi cermin kejayaan Islam. Lewat sejumlah warisan dan peninggalan bersejarah, kita bisa menyaksikan bagaimana Islam menjadi warna yang sangat dominan di negeri ini berabad-abad silam.

Sidi Oqba

Masjid ini merupakan yang terbesar dan tertua di Tunisia. Letaknya di Kota Kairouan. Sidi Oqba sering dianggap sebagai masjid suci umat Islam setelah Makkah, Madinah, dan Yerusalem

Masjid ini dibangun oleh Emir Ahmad Ibrahim Abou pada 863. Nama Sidi Oqba diambil dari pendiri Kota Kairouan, Sidi Oqba, yang datang pada 670 setelah orang-orang Muslim Arab ke Afrika Utara. Selama ratusan tahun, masjid ini menjadi tujuan ziarah di  kawasa Afrika Utara.

Dinding masjid ini sangat keras. Tiangnya juga sangat kuat. Kubahnya berukuran cukup besar sehingga sangat jelas jika dilihat dari jarak jauh. Di halaman masjid ini terdapat conblock yang tersusun rapi. Juga, ada satu lantai yang beebentuk tapal kuda dan 400 pilar kuno.

Sementara, di bagian utara Sidi Oqba terdapat 115 anak tangga yang mengarah ke tiga lantai. Di bagian paling bawah terdapat lempengan Romawi yang dibuat pada 728. Di lempengan tersebut terdapat tulisan latin yang terbalik. Di dalam masjid agung ini terdapat makam tokoh masyarakat Kairouan. N

Masjd Al Zaytuna

Masjid agung ini terdapat di ibu kota Tunisia, yaitu Tunis yang dekat dengan pantai utara Afrika. Luas lahannya mencapai sekitar 5.000 meter persegi dengan sembilan pintu masuk. Masjid Al Zaytuna memiliki 160 kolom autentik yang berasal dari kota tua Kartago.

Al Zaytuna merupakan masjid kedua yang dibangun di Ifriqiya dan Maghreb. Menurut catatan sejarah, masjid ini didirikan pada 116 Hijriah atau 731 Masehi oleh Obeid Allah Habhab Ibn Al. Gaya arsitekturnya sangat khas dan menjadi inspirasi pembangunan masjid lainnya di Tunisia.

Untuk masuk ke masjid ini jamaah bisa menggunakan sembilan pintu yang ada dengan bentuk persegi panjang dan dikelilingin oleh galeri. Sedangkan, menaranya berdiri kokoh setinggi 43 meter dan meniru menara Almohad dari Masjid Kasbah. N

Universitas Al Zaytuna

Al Zaytuna merupakan perguruan tinggi pertama yang didirikan di Afrika Utara.  Pendirinya adalah Numan Al Ghassani sekitar abad ke-13 Masehi. Saat itu, Kota Tunis menjadi ibu kota kekhalifahan Hafsiah.

Dari Universitas Al Zaytuna lahir banyak cendekiawan Muslim. Yang paling terkenal adalah Ibnu Khaldun yang dikenal sebagai ahli sejarah sosial. Di sini, beragam disiplin ilmu dipelajari oleh ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia, antara lain, ilmu Alquran, hukum, sejarah, tata bahasa, sains, dan kedokteran.

Ribuan buku dan manuskrip tersimpan di universitas ini. Sayangnya, ketika bangsa Spanyol menaklukkan Tunisia pada 940 dan 989 Hijriah atau 1534 dan 1574 Masehi, banyak manuskrip dan buku penting yang dijarah. Hingga kini, Universitas Al Zaytuna menjadi pusat pengembangan ilmu di Tunisia.

Sumber : Republika.co.id

Temuan Tim UGM soal Pola Hidup Masyarakat Asmat

Temuan Tim UGM soal Pola Hidup Masyarakat Asmat

10Berita, Tim Disaster Response Unit (DERU) UGM yang turun ke Papua untuk membantu persoalan gizi buruk Asmat tidak hanya berhadapan dengan kondisi alam menuju Agats yang menantang. Setibanya di sana, mereka menemukan sejumlah tantangan baru yang berhubungan dengan pola hidup masyarakat setempat.

"Potensi penyakit seperti campak dan kurang gizi masih besar di sana selama penduduknya punya pola hidup seperti ini," ujar Fita Wirastuti, salah satu anggota Tim Deru UGM yang juga seorang spesialis anak di RSA UGM, Senin (5/2/2018).

Pola hidup seperti ini yang dimaksud Fita adalah kesadaran masyarakat soal pola hidup sehat dan bersih masih minim. Jarang masyarakat yang berpartisipasi dalam program yang dijalankan oleh puskesmas di kawasan itu.

Fita menilai puskesmas dianggap tidak menarik oleh masyarakat dan kondisi itu menjadi pekerjaan rumah bagi relawan atau pun pemerintah yang terjun mengatasi persoalan gizi buruk Asmat.

"Perlu memikirkan bagaimana puskesmas menjadi menarik sehingga penduduk bisa tertarik datang ke puskesmas untuk mengikuti programnya," tuturnya.

Fita berpendapat dengan mengikuti program-program di puskesmas gizi buruk Asmat bisa dicegah. Penduduk dapat memahami gizi seimbang dan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

Selama ini, masyarakat Asmat masih minim pengetahuan tentang cara mengolah makanan. Kebanyakan dari mereka hanya membakar sagu dan ikan saja.

 

Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Hendro Wartatmo menceritakan sulitnya pendataan kesehatan karena masyarakatnya masih nomaden. Seringkali ada desa yang sudah kosong penduduknya.

Ia juga mengatakan penanganan gizi buruk Asmat dan campak tidak bisa dipisahkan. Kurang gizi membuat orang rentan terkena campak.

"Kurang gizi kejadian jangka panjang, sehingga mengatasinya pun tidak bisa langsung, harus jangka menengah dan panjang," ucap Hendro.

Penanganan yang komprehensif membuat stakeholders tidak bisa hanya memantau keadaan di Asmat lewat media massa maupun media sosial.

Perjalanan Tim DERU UGM ke Agats, ibukota Kabupaten Papua, dimulai pada 23 Januari dan berakhir pada 29 Januari 2017. Kedatangan mereka untuk melakukan penilaian secara langsung kondisi di lapangan sehingga solusi dan penanganan persoalan gizi buruk Asmat bisa tepat guna.

 

Salah satu ketua Tim DERU, Nanung Agus Fitriyanto, menuturkan salah satu penyebab gizi buruk Asmat adalah akses medan dan infrastruktur yang berat.

"Modal transportasi satu-satunya adalah air, jadi masyarakat di pedalaman hanya makan apa adanya yang ada di situ," kata Nanung.

Kebiasaan masyarakat juga mempengaruhi. Dalam rumah tangga perempuan bekerja sekaligus mengasuh anak, sementara asuhan gizi minim.

Demikian pula, masyarakat yang sakit dan harus dirawat di rumah sakit yang berlokasi di kota. Mereka enggan meninggalkan rumahnya dalam waktu lama, sehingga sekalipun harus dirawat intensif memilih untuk dirawat di tempat tinggalnya.

"Kalau mau diubah harus melalui pendekatan yang tidak mudah," ujar Nanung yang menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat UGM.

 

Sumber :Liputan6.com 

Tidak Cukup Hanya PNS, Gaji TNI dan Polri Juga Dipotong 2,5% untuk Zakat?

Tidak Cukup Hanya PNS, Gaji TNI dan Polri Juga Dipotong 2,5% untuk Zakat?

10Berita Baru-baru saja pemerintah mengeluarkan wacana untuk melakukan pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 2,5% untuk zakat setiap bulannya. Wacana tersebut dimaksudkan untuk mengoptimalkan penarikan dan pendayagunaan dana zakat dari PNS.

Dalam wacana tersebut, Kemenag menggunakan dasar hukum, yaitu Undang-Undang 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat, Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Zakat, Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat, serta Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Perhitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah.

Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mengatakan, selain PNS, wacana aturan pemotongan gaji untuk zakat juga kemungkinan diterapkan pada aparatur negara lainya seperti polisi hingga TNI. Pasalnya, kedua profesi tersebut juga dinilai memiliki skema penggajian yang sama dengan PNS.

“Sejauh ini memang masih sebatas ASN. Tapi kita mendapatkan masukan kenapa enggak sekalian anggota TNI dan polri dilibatkan juga,” ujarnya di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (7/2/2018), seperti yang dilansir dari Okezone.

Lukman juga menuturkan bahwa selanjutnya perusahaan swasta juga diwacanakan untuk bisa memberlakukan hal yang sama yakni memotong gaji pegawainya yang muslim sebesar 2,5% untuk zakat. Namun wacana tersebut harus ditunda lebih dahulu karena saat ini dirinya masih akan berfokus kepada penerapan wacana tersebut kepada ASN.

“Swasta juga bisa. Tapi saat ini ASN dulu karena ASN lebih mudah mengaturnya karena terintegrasi,” papar Lukman, seperti yang dilansir dari Okezone.

Menurut Lukman, sebelum melakukan pemotongan gaji untuk zakat, ASN diminta untuk memberikan pernyataan tertulis yang berisi kesediaannya untuk menyisihkan pendapatannya untuk berzakat.

“Oleh karenanya bagi ASN muslim yang gajinya tidak rela sisihkan untuk zakat dia bisa mengajukan keberatan secara tertulis. Tentu akan ada akadnya. kami tidak mungkin memotong gaji PNS tanpa ada ketersediaan dari aparatur itu sendiri,” ucap Lukman, seperti yang dilansir dari Okezone.

Sumber :Ngelmu.co

Pernyataan Resmi FPI Terkait "Keterangan Palsu" Sekjen PDI P di Persidangan Ust. Alfian Tanjung

Pernyataan Resmi FPI Terkait "Keterangan Palsu" Sekjen PDI P di Persidangan Ust. Alfian Tanjung

10Berita,  Bismillahirrohmaanirrohiim..

#StopPressFPI :

Ketum FPI KH Ahmad Sobri Lubis Lc :

"Hasto pendusta ... !!!"

Dia beri "Keterangan Palsu" dalam sidang Ust Alfian Tanjung pada hari Rabu 7 Februari 2018 dg menyatakan bhw Habib @RizieqSyihabFPI sebut banyak anak PKI di FPI.

Hati-hati... Hasto bisa kena pasal berat terkait "Keterangan Palsu" di pengadilan.

Habib @RizieqSyihabFPI TIDAK PERNAH menyatakan bhw di FPI banyak anak PKI, baik di depan Hasto maupun di belakang Hasto, bahkan di manapun dan kapanpun.

Saat Hasto datang menemui Habib @RizieqSyihabFPI di Mega Mendung sekitar akhir bulan Januari 2017, dihadiri juga oleh Waketum FPI KH Ja'far Shiddiq.

Saat itu Hasto mengklarifikasi & minta maaf ttg Pidato Megawati yg diprotes umat Islam krn mengandung penistaan thd ajaran Islam.

Di depan Habib @RizieqSyihabFPI, Hasto mengakui bahwa pidato tsb dia yg susun, tapi tanpa maksud untuk menista agama Islam.

Hasto minta agar FPI tdk memproses pidato tersebut secara hukum, tapi menyelesaikannya dgn cara Dialog.

Saat itu juga Habib @RizieqSyihabFPI meminta agar Hasto dan Megawati mengakui saja kekhilafahan-nya dan minta maaf kpd umat Islam, sehingga clear. Jadi jgn ngotot merasa tdk bersalah.

Dan Habib Rizieq siap utk berdialog dgn Megawati dan PDIP nya kapan saja dan dimana saja.

Selain itu Habib @RizieqSyihabFPI  juga menasihati Hasto agar PDIP jangan jadi sarang penampungan anak keturunan PKI yg masih mengusung ideologi PKI.

Bahkan Habib @RizieqSyihabFPI meminta Hasto memberi jaminan tertulis bahwa PDIP bukan Sarang PKI dgn membuat pernyataan resmi terbuka atas nama PDIP yg ditanda tangani Megawati dan Hasto ttg bahwasanya PDIP sbg Partai Nasionalis dan bukan Sarang PKI.

Dan itu dilaksanakan oleh Hasto walaupun hanya melalui surat internal PDIP, sehingga terbit Surat Pernyataan PDIP No 2588 /IN/DPP/II/2017 tgl 2 Februari 2017 yg ditanda-tangani oleh Megawati dan Hasto. Namun akhirnya surat tersebut viral juga ke publik.

Selanjutnya, Habib @RizieqSyihabFPI menyatakan langsung kepada Hasto bhw "anak keturunan PKI yg tdk lagi mengusung ideologi PKI tdk boleh diganggu" , bahkan Hak Hak sosial ekonomi, pendidikan dan politiknya harus dipulihkan.

Dalam konteks ini, FPI selalu siap mendidik dan membina anak keturunan PKI agar menjadi muslim yg beriman dan bertaqwa, sbgmn di Tasik dan Garut FPI mendidik dan membina ribuan warga Ahmadiyah sehingga sadar dan taubat kembali kpd Islam.

Lain halnya jika anak keturunan PKI  mengusung kembali ideologi PKI maka harus dibasmi dan dicabut hak-haknya tsb.

Jadi, FPI tdk pernah kompromi dgn PKI. Namun FPI selalu siap mendidik dan membina anak keturunan PKI, kapan saja dan dimana saja, dan itu bukan berarti anak keturunan PKI tsb serta merta jadi anggota apalagi pengurus FPI.

Justru di PDIP ada anak keturunan PKI yg masih mengusung ideologi PKI, spt Ribka Tjiptaning yg dg angkuhnya mengarang dua buku membela PKI....

....yaitu "Aku Banga jadi Anak PKI" dan "Anak PKI masuk Parlemen", bahkan  pernah gelar acara "Temu Kangen Keluarga PKI" di Banyuwangi dengan mengatas-namakan sbg Kunjungan Kerja anggota DPR RI.

Jadi, Hasto jangan "MALING TERIAK MALING ... !!!"

#HastoPendusta

Sumber: Twitter, PI 

Rabu, 07 Februari 2018

Profesor Hukum UNDIP: Khilafah Bukan Sumber Radikalisme dan Terorisme

Profesor Hukum UNDIP: Khilafah Bukan Sumber Radikalisme dan Terorisme

10Berita, Saya heran, kenapa khilafah yang notabenenya bagian dari ajaran Islam TERCYDUK sebagai BIANG RADIKALISME DAN TERORISME! Ini fitnah bukan?

Mengajarkan khilafah bukanlah perbuatan yg melanggar hukum karena khilafah itu sebagian ajaran Islam. Mana buktinya radikalisme dan terorisme bersumber dari khilafah?

Indonesia telah memprolamirkan sebagai NEGARA HUKUM (Pasal 1 ayat 3 UUD NRI) yang berdasarkan KETUHANAN YANG MAHA ESA. Artinya negara hukum kita bukan NEGARA SEKULER tapi NEGARA HUKUM TRANSENDENTAL.

Maka sebagai konsekuensinya mengajarkan ajaran agama termasuk khilafah bukanlah bertentangan dengan hukum. Persoalan sistem pemerintahan itu belum bisa dijalankan di NKRI itu perkara lain.

Berdasarkan konsep berhukum dan negara hukum Indonesia haruslah dipahami bahwa:

KITAB SUCI BERADA DI ATAS KONSTITUSI

Indonesia sebagai negara bangsa oriental, tidak lepas dari pengaruh baik maupun buruk atas perkembangan global. Namun sangat disadari Indonesia memiliki dasar pengembangan negara bangsa untuk mencapai cita-cita atau tujuan nasionalnya. Dasar itu tidak lain adalah Pancasila.

Bila kita simak secara saksama, maka ketiga nilai hukum itu sebenarnya telah terkandung dalam Pancasila, yaitu nilai ketuhanan–dikatakan sebagai dasar dan meliputi dari segala sila, nilai hukum kebiasaan (persatuan, demokrasi, kesejahteraan) serta nilai hukum internasional (kemanusiaan, HAM). Ketiga nilai hukum tersebut kemudian mengejawantah menjadi kesepakatan membentuk NEGARA BERDASAR HUKUM (Pasal 1 ayat 3 UUD NRI 1945).

Macam apa negara hukum yang hendak kita bangun itu? Negara hukum yang hendak dibangun itu adalah negara hukum yang berdasarkan atas KETUHANAN YANG MAHA ESA (Pasal 29 ayat (1) UUD NRI 1945).

Lebih konkret lagi negara hukum itu adalah NEGARA HUKUM TRANSENDENTAL. Dari sini dulu kita harus memahami dan mengingat betul konsep dasar dari suatu negara, baru setelah itu membicarakan hal-hal teknis yang lainnya.

Sebagai negara hukum transendental, menurut Thomas Aquinas maka hukum yang direproduksi melalui lembaga-lembaga supra dan infra struktur negara (HUMAN LAW) seharusnya dijiwai oleh nilai ketuhanan baik nilai hukum ketuhanan yang tertulis di KITAB SUCI / DEVINE LAW (eternal law that revealed in scripture), maupun nilai hukum ketuhanan yang melekat pada alam (HUKUM ALAM/NATURAL LAW (eternal law that discovered through human reason)).

Sampai disinilah secara logika sederhana pun kita bisa memahami dan menerima secara nalar bahwa KITAB SUCI itu berada di atas KONSTITUSI sebagaimana telah disebutkan di muka.

Bila penalaran ini kemudian kita tarik garis lurus, maka secara logis seharusnya disadari bahwa KONSTITUSI tidak boleh bertentangan dengan KITAB SUCI. Juga dapat kita nalar bahwa membaca, mengkaji, memahami, menjalankan bahkan menyebarkan (mendakwahkan) perintah Tuhan dalam KITAB SUCI yang kebenarannya tidak perlu diragukan adalah sebuah kebolehan bahkan sebuah kewajiban bagi para pemeluknya.

Itulah yang kita sebut dalam Islam DAKWAH dengan melakukan AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR. Hal ini justru juga dilindungi oleh negara melalui Konstitusi, yakni Pasal 28D (1) dan 29 ayat 2 UUD 1945 yang pada intinya menegaskan bahwa setiap orang bebas untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, juga berhak atas kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Belum percaya bahwa kitab suci seharusnya di atas konstitusi? Apa argumen Anda? (Swa)

Semarang, Oleh: John Suteki*

Sumber : Tribun Islam

PEDASNYA Tampolan Kartu Merah Amien Rais untuk Jokowi

PEDASNYA Tampolan Kartu Merah Amien Rais untuk Jokowi


10Berita, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memuji aksi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo. Namun, ia menilai kartu kuning sebenarnya tak cukup.

"Kalau saya bukan kartu kuning, saya kasih kartu merah," kata Amien usai menghadiri diskusi 'Kartu Kuning' dan Gerakam Mahasiswa Zaman Now' yang digelar di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2018.

Dengan memberi kartu merah, Amien juga berharap partainya tidak mengusung Presiden Joko Widodo dalam pemilu presiden 2019 mendatang.

"Saya secara pribadi mengharap supaya DPP PAN berpikir keras untuk mencari alternatif. Pak Jokowi hanya 1 tahun lagi lebih sedikit, itu sudah gagal," kata Amien

Amien menilai kartu merah tepat diberikan ke Jokowi, apalagi menjelang pemilu presiden 2019. Ia berharap Jokowi tak melanjutkan kepemimpinannya sampai dua periode.

"Jadi dikeluarkan dari lapangan demokrasi, dicari yang lebih unggul, lebih bagus," kata Amien.

Amien menilai, di sisa usia pemerintahan yang tinggal satu tahun ini, Jokowi telah gagal menyejahterakan rakyat.

Ekonomi yang dibangun menurut dia hanya menguntungkan golongan kaya raya dan asing.

Ia mencontohkan proyek Meikarta dan juga reklamasi teluk Jakarta yang dalam pembangunannya menabrak sejumlah aturan.

"Itu jelas bukan untuk bangsa indonesia, dari sisi harganya, dari peruntukannya, itu jelas untuk Singapura, Shenzhen, Shanghai, Beijing, dan lain-lain. Itu jelas sekali," kata Amien.

Sumber :Portal Islam 

Zaadit Diundang "Mata Najwa", Netizen: Jangan Lupa Bawa Peluit!

Zaadit Diundang "Mata Najwa", Netizen: Jangan Lupa Bawa Peluit!


10Berita, Nama Zaadit Taqwa sontak menjadi perbincangan masyarakat usai aksi kartu kuning yang dilancarkan kepada Jokowi saat Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia di Balairung UI, Jumat 2 Februari 2018.

Aksi tersebut menjadi bahan perdebatan di kalangan warganet. Banyak yang memuji, namun ada juga yang menganggapnya tak etis.

Berbekal dari itu, Najwa Shihab mengundang Zaadit hadir dalam acara Mata Najwa Trans 7 edisi Fabu, 7 Februari 2018 pukul 20.00 malam.

Selain Zaadit, ada sejumlah narasumber lain yang bakal diundang sebagai opini pembanding.

Ada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir juga akan dihadirkan dalam perbincangan malam ini.

Selain itu Mantan Panglima TNI yang kini menjadi Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko juga akan turut serta hadir.

Ditambah politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu, politikus Partai Gerindra Desmond J Mahesa dan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari 5 kampus.

---------

Menanggapi undangan Najwa tersebut, seorang netizen menyarankan agar Zaadit membawa peluit untuk menyemprit Najwa, berjaga-jaga kalau Najwa off side dan banyak memotong perkataan Zaadit.

"Pesan untuk Zaadit, jangan lupa bawa peluit untuk "priit" offside tiap kali Najwa potong pembicaraan, nanti malam..," tulis @ZAEffendy, 7 Januari 2018

— #KataNalar (@ZAEffendy) February 7, 2018


Beberapa waktu lalu, Gub dan Wagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno hadir di acara Mata Najwa dalam rangka 100 Hari Kerja Anies-Sandi. Namun sepanjang acara, omongan Anies dan Sandi banyak dipotong oleh Najwa.

Sumber :Portal Islam 

Ketua DDII Tegaskan Motif Penganiaya Ustadz Harus Diungkap

Ketua DDII Tegaskan Motif Penganiaya Ustadz Harus Diungkap

 Atas kejadian ini, ia meminta para ustadz waspada. Ormas Islam juga harus punya barisan pengamanan. Dan kepolisian menurutnya pihak yang paling harus mengamankan.

ISTIMEWA

Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Mohamad Siddik MA

10Berita,  Indonesia (DDII), Dr Mohammad Siddik MA, mengaku prihatin dengan kejadian penganiayaan ustadz belakangan ini.

Ia menegaskan, motif pelaku penganiayaan harus diungkap. Sebab masyarakat ingin tahu lebih banyak tentang kasus ini. Apakah berdiri sendiri atau terkait dengan perkara yang lain.

Ustadz Siddik ragu kalau pelaku penganiayaan Ustadz Prawoto gila.

“Kalau lihat orangnya seperti sadar. Dia pukul sekali, yang dipukul lari, tapi dipukul lagi. Bawa alat pemukul besi. Dipukul sampai lumpuh, enggak bisa bergerak. Kalau orang gila, kan, begitu selesai, mungkin kan terus pergi atau dia takut jadi bingung.

Ini seperti disengaja. Dia cari momentumnya. Dia tungguin. Seperti orang berakal,” tuturnya kepada hidayatullah.com usai shalat zuhur di Masjid Al-Furqan DDII, Jakarta, Rabu (07/02/2018).

Atas kejadian ini, ia meminta para ustadz waspada. Ormas Islam juga harus punya barisan pengamanan. Dan kepolisian (Polri) menurutnya pihak yang paling harus mengamankan.

Ia berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah menangani kasus penganiayaan ustadz Prawoto di Bandung.* Andi

Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah.com

Sebut Tak Ingin Masuk Permainan Orang Lain, Ini Motif Penyebaran Video NU-Muhammadiyah Menurut Kapolri

Sebut Tak Ingin Masuk Permainan Orang Lain, Ini Motif Penyebaran Video NU-Muhammadiyah Menurut Kapolri


10Berita, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada motif politik di balik tersebarnya video pidato dirinya yang akhirnya menuai polemik. Tito mengibaratkan hal tersebut sebagai permainan catur dan tidak ingin masuk dalam permainan orang lain.

"Motifnya juga enggak jauh-jauh arahnya ke politik politik juga," kata Tito usai pertemuan dengan DPP Syarikat Islam Indonesia (SII) di Kantor DPP SII, Jalan Latumeten, Jelambar, Jakarta Barat, Selasa 6 Februari
2018.

Tito mengaku, dirinya sudah mendapatkan asal muasal video pidato itu, termasuk pihak yang mengedit dan menyebarkannya. Namun Tito enggan menyebutkan lebih rinci.

"Kami sudah tahu siapa, dari mana asalnya (video) itu, siapa yang viralkan," ujar Tito.

Dalam pertemuan, Ketua Umum SII Hamdan Zoelva menyarankan agar video utuh pidato Tito berdurasi 2 jam diunggah untuk menjawab polemik tersebut. Namun Kapolri merasa tidak perlu melakukan klarifikasi dengan mengunggah video dengan durasi utuh itu.

"Saya pikir tak perlu lagi. Nanti akan jadi 'gorengan' baru," ujarnya.

Lebih lanjut, ia pun tidak ingin memperpanjang permasalahan ini. "Masalah video itu clear and clean. 14 ormas kasih tahu Presiden, Menko Polhukam, Mendagri, Menag, bahwa udah selesai," katanya.

Sebelumnya, Tito mengatakan dalam video yang beredar, hanya NU dan Muhammadiyah yang berperan dalam proses berdirinya Indonesia di masa lalu. Ormas Islam lain justru disebut Tito kerap berupaya meruntuhkan NKRI.

Pernyataan yang disampaikan Tito dalam sebuah video pidato editan itu beredar lewat media sosial dan langsung mendapat protes keras dari Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain.

"Sikap dan pengetahuan Anda (Tito) tentang hal Ini sangat mengecewakan. Ada banyak Ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah yang ikut berjuang mati-matian melawan penjajah di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh sampai Halmahera," kata Tengku di akun Facebook-nya.

Belakangan diketahui video tersebut diambil saat Tito berkunjung ke Ponpes Annawawi, Serang, Banten 8 Februari 2017 dan video disebut dibikin sedemikian rupa pihak tertentu untuk memfitnah Kapolri.

Sumber : viva.co.id