OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 09 Februari 2018

Periksa Puan Maharani Terkait Kasus e-KTP, Ini Isyarat KPK

Periksa Puan Maharani Terkait Kasus e-KTP, Ini Isyarat KPK


10Berita, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk memeriksa Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dalam kasus e-KTP.

Menanggapi desakan itu, lembaga antirasuah itu berjanji akan mengembangkan perkara tersebut ke sejumlah pihak, termasuk Puan.

Puan merupakan mantan Ketua Fraksi PDI-P saat proyek e-KTP bergulir.

"Pembuktian kalau memang harus dikembangkan ke sejumlah nama lain, penyidik nanti yang akan melihat, itu relevan atau tidak," kata ‎Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Selasa 6 Febryari 2018.

Meski begitu, sambung Saut, penyidik KPK harus memiliki bukti yang cukup guna membuktikan keterlibatan pihak lain.

Sebelumnya, kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya menyatakan pihaknya menunggu Jaksa penuntut pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menghadirkan Puan Maharani di sidang perkara korupsi e-KTP yang kini bergulir di Pengadilan Tipikor.

"Kami tidak tahu (kapannya), kami ikuti saja proses hukum, kan pembuktian ini, saksi-saksinya domain KPK, kita tunggu saja," ujar Firman di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 5 Februari 2018 kemarin.

Firman juga ‎menunggu ketegasan KPK untuk menghadirkan fraksi PDI-P di persidangan perkara korupsi e-KTP.

Diketahui sejauh ini KPK sudah memeriksa sejumlah mantan Ketua fraksi asal Golkar, Setya Novanto (Setnov), dan mantan Ketua fraksi asal Demokrat, Anas Urbaningrum serta Jafar Hafsah.

Namun, KPK hingga saat ini belum memintai keterangan dari mantan Ketua fraksi PDI-Perjuangan.

‎"Kita tunggu saja ya, kita tunggu saja. Kita tunggu saja proses peradilan ini. Toh otoritas KPK akan menghadirkan saksi dan ke arah mana pembuktiannya," terangnya.

‎Padahal, dalam surat dakwaan dua mantan pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto, ‎tiga partai besar yakni Golkar, Demokrat, dan PDI-P disebut-sebut turut kecipratan uang panas proyek e-KTP dengan jumlah yang berbeda-beda.

Sumber: TEROPONGSENAYAN

IPR; Presiden Jangan Paranoid Dong…

IPR; Presiden Jangan Paranoid Dong…

10Berita – Niat DPR RI dan Pemerintah menghidupkan kembali pasal penghinaan presiden dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) memancing banyak kritik.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengatakan, seharusnya anggota DPR RI menolak menghidupkan kembali substansi pasal yang pernah dibatalkan Mahkamah Konstitusi tersebut.

“Presiden jangan paranoid dong. Pasal penghinaan presiden jangan dihidupkan kembali. DPR harus menolaknya,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat, (9/2).

Ujang menilai, substansi pasal penghinaan presiden akan membawa negara ke zaman otoriter. Parahnya, setiap orang akan mengkritik presiden dianggap menghina negara.

“Lebih baik pemerintah dan DPR fokus bekerja mensejahterakan rakyat,” saran Ujang

DPR dan pemerintah sepakat pasal penghinaan terhadap presiden dan wakil presiden masuk ke dalam RKUHP. Pasal ini tetap dipertahankan meski sudah pernah dibatalkan Mahkamah Konstitusi.

Pasal penghinaan presiden diatur dalam Pasal 239 ayat (1) RKUHP. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa setiap orang di muka umum menghina presiden dan wakil presiden, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana denda paling banyak Kategori IV (Rp 500 juta).

Sedangkan pada Pasal 239 Ayat (2) menyebutkan, tidak merupakan penghinaan jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jelas dilakukan untuk kepentingan umum, demi kebenaran, atau pembelaan diri. (Rmol/Ram)

Sumber : Rmol,

Alhamdulillah... 1 Lagi Janji Anies Terpenuhi

Alhamdulillah... 1 Lagi Janji Anies Terpenuhi

10Berita, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut program drainase vertikal guna mengurangi banjir di ibu kota sudah dilaksanakannya sejak Februari, tetapi ia sengaja belum mau mengumumkannya.

Program drainase vertikal adalah salah satu janji Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno sejak masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

"Sudah. Bahkan, Februari ini sebenarnya proses inspeksi jalan. Cuma nggak mau diumumkan dulu asalnya," kata Anies di Jakarta, seperti dilansir CNN Indonesia(8/2/2018).

Anies mengatakan, drainase vertikal diperlukan bila curah hujan di Jakarta terbilang tinggi. Dengan begitu, air hujan tidak semua tertampung di sungai, melainkan terserap ke dalam tanah.

"Kalau curah hujan di Jakarta tinggi, maka dimasukkan ke dalam tanah," ujarnya.

Saat kampanye, Anies mengatakan persoalan banjir yang melanda Jakarta tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu solusi. Menurutnya, perlu berbagai pendekatan untuk bisa mengatasi persoalan yang berlangsung setiap musim penghujan ini.

"Jadi ada yang harus dibereskan dengan penambahan situ. Ada yang harus dibereskan dengan vertical drainage. Ada yang harus dibereskan dengan pengerukan. Jadi tidak satu solusi untuk seluruh masalah," kata Anies pada Februari 2017 lalu.

Solusi pertama yang ditawarkannya adalah dengan pengendalian air yang turun melalui sumur resapan atau drainase vertikal. Solusi kedua, penampungan air melalui situ atau waduk dan membenahi penyerapan di daerah hulu.

Sumber :Portal Islam 

Fahri Hamzah Bongkar PERSEKONGKOLAN SEMPURNA NAZARUDIN DAN KPK

Fahri Hamzah Bongkar PERSEKONGKOLAN SEMPURNA NAZARUDIN DAN KPK


(link dokumen lampiran lengkap tulisan ini ada di bagian bawah dan bisa diunduh)

by @Fahrihamzah

Penipuan!
Kebohongan publik!
Skandal korupsi terbesar dalam sejarah !

Saya sajikan beberapa slide awal yang sudah banyak beredar supaya publik jangan mau ditipu oleh persekongkolan @KPK_RI dengan Nazarudin. Ini adalah persekongkolan untuk melindungi kejahatan di kedua belah pihak.

Kita tidak boleh lupa dengan pohon korupsi Nazaruddin karena seharusnya dialah yang menjadi awal persoalan tetapi oleh @KPK_RI nazar diselamatkan untuk kepentingan persekongkolan dan kebohongan drama korupsi selama ini. (link pohon korupsi Nazaruddin: https://img42.com/O1DsI+)

Jangan lupa, Nazar bukan pengusaha tapi dia anggota DPR dari partai berkuasa. Maka lihat proyeknya luar biasa.

Lihat saja daftar proyeknya. Kok bisa orang kayak begini justru dilindungi dan dibebaskan @KPK_RI atas alasan berjasa?

Ini rekap total proyek Nazaruddin yang sekarang dalam perlindungan. Dari 162 proyek yang diproses hanya 6 dan nazar hanya dituntut di 2 proyek. 4 proyek dituntut tanpa nazar sebagai tersangka tapi sopir, OB, staf dll supaya bungkam.

Lihat betapa saktinya nazar. Kasus begitu banyak tapi dia dijerat begitu sedikit. Sekarang sudah bebas luar biasa. Mantan presiden PKS LHI tidak terima suap dijerat 18 tahun. Nazar sudah bebas LHI bebas 2032 jika tanpa remisi.

Beginilah harta2 Nazaruddin disimpan. Sebagian juga dimiliki bersama oleh oknum penegak hukum sebagai bagian dari kerjasama.

Harta Nazaruddin meledak sejak dia menjadi bagian dari partai berkuasa. Ia menggunakan segala kuasa untuk menambah harta. Tiba2 dia bebas oleh @KPK_RI lalu apa yg disebut Grand Corruption yg digemborkan KPK?

Tidak saja itu, Nazar dan KPK juga mengorbankan anak buahnya Nazar demi memperlancar persekongkolan mereka. Ini memang gila!

Anak2 muda mudi miskin ini mendekam di penjara tanpa masa depan sementara bos-nya sebentar lagi keluar sebagai orang kaya dan @KPK_RI menganggapnya pahlawan yang berjasa.

Demi membela para Korban NazarKPK data ini kita sampaikan kembali untuk Melawan Lupa bahwa persekongkolan membebaskan nazar adalah skandal besar di negara kita.

Inilah Nazar sang Pahlawan KPK yang justru akan dibebaskan padahal memiliki begitu banyak perkara.

Dari penjara nazar tetap mengoperasikan bisnisnya karena seluruh hartanya dijaga oknum @KPK_RI yang kini tidak kena TPPU. Kok bisa? Ini semua persekongkolan sempurna.

Begitu keluar penjara nazar langsung jadi orang kaya. Kepada seorang narapidana dia pernah berkata, “bang, nanti keluar penjara kita beli partai dan berkuasa lagi”. Hebat kan?

Inilah data sementara yang pernah dibuka dalam Pansus Angket KPK. Semoga kita Melawan Lupa dan tetap waspada karena @KPK_RI dan nazar sedang menipu bangsa Indonesia. Hanya satu kata, Lawan !

Link dokumen: https://drive.google.com/drive/folders/1IUhmW6_y3pAz7-Lah6nvb3Dj2q_UIad4

*Dari Twitter @Fahrihamzah 8/2/2018

Sumber : PORTAL ISLAM

Tanggapi Pidato Jokowi, Gerindra BERANG: Jokowi Rela Kekayaan Alam Kita Diambil Asing!

Tanggapi Pidato Jokowi, Gerindra BERANG: Jokowi Rela Kekayaan Alam Kita Diambil Asing!



10Berita, Pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan bahwa Indonesia tak perlu bangga dengan kekayaan alam telah mengabaikan pasal 33 UUD 45. Pernyataan itu sekaligus bukti bahwa ketidakpedulian Jokowi pada Sumber Daya Alam (SDA) yang mengakibatkan SDA Indonesia sangat mudah dikuasai asing.

Padahal, dengan bangga pada kekayaan alam maka anak negeri akan menjaganya bukan bermalasan sebagaimana tuduhan Jokowi dalam argumennya tersebut. Hal itu disampaikan, Politikus Gerindra DPD DKI Jakarta, Bastian P Simanjuntak melalui rilis yang diterima Swamedium, Rabu 7 Februari 2018.

Pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi itu disampaikan saat memberi arahan di acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa, 6 Februari 2018 itu.

“Pernyataan tersebut sangatlah melukai hati rakyat Indonesia, ketika mensyukuri SDA tentu saja dengan menjaganya dari tangan korporasi asing yang hanya mengeksploitasi SDA kita,” ujar Bastian.

Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) itu juga mengatakan, pernyataan Jokowi juga tidak didasari data valid, mengapa? Orang Jepang, Korea, China, Singapura, dan Malaysia bangga dengan negeri dan tanah airnya karena mereka sendiri yang punya dan menguasai bumi, air, dan segala isinya yang dinikmati oleh rakyatnya sendiri.

“Sementara SDA kita umumnya dikuasai asing, mengutip pernyataan Mochtar Naim, bahwa 95 persen penduduk asli (pribumi) hanya menikmati 5 persen ekonomi sementara 5 persen yang umumnya non-pribumi malah menguasai 95 persen kekayaan ekonomi negeri ini, dari hulu sampai ke muara, di darat, laut, dan bahkan udara di negara kepulauan terbesar di dunia ini,” papar Bastian.

Karena itu, Bastian menilai, pernyataan Jokowi sekaligus menasbihkan dirinya sebagai penganut paham neoliberal dan tidak menjunjung tinggi konstitusi. Barangkali, lanjut dia, jika yang menyatakan hal itu adalah rakyat atau sebuah organisasi akan dianggap makar, namun karena yang menyatakan demikian Presiden maka tidak dianggap makar.

Kita semua tahu bahwa SDA kita secara de jure, SDA adalah milik Indonesia akan tetapi secara de facto dikuasai kapitalis mancanegara dan konglomerat nonpribumi yang sudah mencengkamkan kukunya sejak dulu,” ujar Bastian.

Dia pun mengambil contoh seperti blok migas, dari total ratusan blok migas yang ada, sekitar 70 persen sudah dikuasai dan dikelola oleh kontraktor asing.

“Belum lagi PGN (Perusahaan Gas Negara) yang saat ini 43 persen dikuasai asing, itu belum ditambah utang PGN pada swasta, sehingga bila diakumulasikan dengan utang maka swasta dan Asing menguasai 84 persen PGN,” beber Bastian.

Menurut Bastian, Jokowi tampak menutup mata dan telinga, negara-negara maju bukan hanya SDM yang hebat akan tetapi mereka jelas bangga dengan SDA nya sehingga pengelola dari luar harus patuh pada regulasi yang mereka buat bukan seperti Indonesia.

Karenanya, realitas itu yang ditutupi Jokowi sehingga mengarahkan kita untuk tidak bangga pada kekayaan alam Indonesia. Harus diingat, amanat pasal 33 UUD 45 “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.

“Jelas Jokowi telah melenceng dari konstitusi sekaligus rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Sumber: SwaMedium

TERUNGKAP, "85% Kader PDIP Adalah PKI" Itu Pernyataan Kadernya Sendiri

TERUNGKAP,  "85% Kader PDIP Adalah PKI" Itu Pernyataan Kadernya Sendiri


10Berita, Penasihat Hukum Ustazd Alfian Tanjung, Ismar Syafrudin membantah pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristianto, ia menegaskan kliennya mengatakan bahwa ada 85 persen kader PDIP adalah PKI berasal dari pengakuan kader PDIP itu sendiri.

Pasalnya Kata Ismar, fakta yang ada selama ini sudah diketahui secara umum adalah PDIP sudah mengirim kadernya studi banding ke PKC Cina sudah masuk pada angkatan ke 3 era Eva Sundari.

Fakta berikutnya lanjut Ismar, Pertemuan Rike Diah Pitaloka dengan eks PKI di Banyuwani dengan tema “Temu Kangen” serta buku Ribka tentang bangga menjadi anak PKI dan kader PDIP sebanyak 15 Juta dari PKI (siaran lativi tahun 2002 red).

“Sehinga terdakwa berani menyatakan 85% kader PDIP adalah PKI karena hal itu adalah pernyataan Ribka itu sendiri, apa sudah melakukan tindakan sanksi terhadap kadernya tersebut? ”, ujar Ismar saat dihubungi abadikini.com, Rabu (7/2/2018) malam.

Ia menambahkan, Ribka juga diduga pernah mengatakan bahwa ada 15 juta orang PKI mendukung PDIP pada pemilu 2014 lalu.

“Bahwa 15 juta PKI mendukung PDIP dan hasil suara yang diraih PDIP pada pemilu 2014 adalah 20 jutaan, berarti angka 85% tersebut adalah dari pernyataan kader PDIP sendiri”, tambahnya.

Sebelumnya Sekjen PDIP, Hasto Kristianto menyatakan bahwa ujaran Alfian yang menyebut 85 persen anggota PDIP di twitter adalah PKI telah merugikan citra partai dan berakibat kekalahan PDIP di beberapa ajang Pilkada.

“Fakta yang saya dapatkan dalam cuitan yang bersangkutan di twitter bahwa 85% anggota PDIP adalah PKI, saya keberatan cuitan Alfian tersebut. Partai kami jelas keberatan dengan tegas,” ucap Hasto dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 7 Februari 2018. 

Sumber : [nusa], Dakwah media 

Jangan Tuduh Ulama Bersalah, Walau Dipenjara atau Dibunuh!

Jangan Tuduh Ulama Bersalah, Walau Dipenjara atau Dibunuh!


IMAM SYAFI’IE
Tangan dan kakinya dirantai lalu dibawa menghadap pemerintah dan hampir-hampir dipancung karena dituduh Syiah dan pemecah-belah masyarakat.

IMAM HANAFI
Ditangkap, dipenjara, dicambuk, disiksa dan dipaksa minum racun oleh pemerintah lalu meninggal dunia karena tidak setuju dengan dasar-dasar pemerintah.

IMAM MALIKI
Dicambuk dengan cemeti lebih kurang 70 kali sepanjang hayatnya oleh pemerintah kerana sering mengeluarkan kenyataan yang bertentangan dengan kehendak pemerintah.

IMAM HAMBALI
Dipenjara oleh pemerintah dan dirotan belakangnya hingga hampir terlucut kainnya kerana mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan kehendak pemerintah. Pemerintah menganggap mereka lebih betul daripada ulama.

SUFYAN AT TSAURI
Seorang wali Allah yang termasyhur. Ditangkap tanpa bicara karena berani menegur kesalahan khalifah dan dihukum gantung tetapi sewaktu hukuman hendak dijalankan kilat dan petir menyambar pemerintah dan menteri-menterinya lalu mereka mati tertimbun tanah.

SAID BIN JUBAIR
Seorang wali Allah yang dikasihi harimau. Dibunuh karena didakwa memecah-belahkan masyarakat, menentang kerajaan dan berkomplot untuk menjatuhkan pemerintah.

ABU YAZID AL-BUSTAMI
Wali Allah yang terkenal dengan pelbagai karamah. Dituduh sesat karena ilmu agamanya lebih tinggi daripada pemerintah. Dihukum pancung oleh pemerintah tetapi tiada siapa pun yang berhasil memancungnya.

ABUL HUSIN AN-NURI
Wali Allah yang mampu menundukkan api. Ditangkap dan hampir dihukum karena dia menentang tindakan pemerintah yang membenarkan minuman arak berleluasa dalam negara.

IMAM NAWAWI
Hampir-hampir dipukul dan telah dibuang negara oleh pemerintah karena menegur tindakan pemerintah menyalahgunakan uang rakyat. Juga seorang wali Allah yang terkenal sepanjang zaman.

Subhanallah Allahu Akbar La haula wala quwwata illa billah….

قل الحق ولو كان مرا

Katakanlah yang haq walaupun pahit

Semoga kita diberikan keistiqomahan dalam menegakkan yang haq, dan senantiasa mampu mengikuti ulama ulama yang istiqomah dalam berjuang Aamiin…

Ulama Warosatul Anbiya’



Sumber : Eramuslim 

Menasehati Penguasa = Yes ! ; Menjilat Penguasa = No !

Menasehati Penguasa = Yes ! ; Menjilat Penguasa = No !


Oleh: Ust. Abu Husein At-Thuwailibi

10Berita, Saudaraku pembaca yang senantiasa dirahmati Allah, terkait dengan hadits menasehati pemimpin dengan cara diam-diam, telah dibahas dan dijelaskan akan dho’if nya derajat hadits tersebut oleh para ahli ‘ilmu, diantaranya oleh Al-Ustadz Ja’far Umar Thalib Hafizhahullah yang bisa anda baca disini:

http://jafarumarthalib.com/?p=78 dan http://jafarumarthalib.com/?p=76

Diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, bahwa Umar bin Khathab pernah berkata kepadanya,

,ﻫَﻞْ ﺗَﻌْﺮِﻑُ ﻣَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻡُ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡَ؟ ﻗَﺎﻝَ ﻗُﻠْﺖُ : ﻻَ. ﻗَﺎﻝَ : ﻳَﻬْﺪِﻣُﻪُﺯَﻟَّﺔُ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﻭَﺟِﺪَﺍﻝُ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻖِ ﺑِﺎﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺣُﻜْﻢُ ﺍﻷَﺋِﻤَّﺔِ ﺍﻟْﻤُﻀِﻠِّﻴﻦَ

“Tahukah engkau apa yang menghancurkan Islam?”Lalu Ziyad menjawab,“Tidak tahu.”

Umar berkata, “Yang menghancurkan Islam adalah penyimpangan orang berilmu, bantahan orang munafik terhadap Al-Qur’an, DAN KEPUTUSAN PARA PEMIMPIN YANG MENYESATKAN”

(Riwayat Ad-Darimi, dan berkata Syaikh Husain Asad: isnadnya shahih)

Menasehati pemimpin dengan nasehat yang baik dan cara yang bijak adalah ibadah yang sangat mulia. Bahkan ketika Nabi ditanya jihad apa yang paling utama? Beliau menjawab:

كلمة حق عند سلطان جائر

“Kalimat yang benar yang disampaikan di sisi pemimpin yang dzalim“.(HR. Imam Nasai, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Ash-Shahihah: 491)

Banyak orang salah paham tentang hadits ini dan menjadikannya dalil untuk mendiamkan kemungkaran para pemimpin dan melarang orang untuk mengkiritik pemimpin secara terbuka dengan alasan bahwa hadits ini terdapat lafadz عند سلطان (di sisi pemimpin) yang berarti mesti menyampaikannya secara langsung dihadapan pemimpin dan tidak boleh secara terbuka. INI PEMAHAMAN YANG KELIRU YANG DI MUNCULKAN OLEH SEGELINTIR KELOMPOK SEKTE MULUKIYAH (Penjilat Para Pemimpin) dan sesuai kepentingan para penguasa itu sendiri.

Adapun perintah Allah kepada Nabi Musa dan Harun untuk mendatangi Fir’aun secara langsung dan menasehatinya dengan lembut sebagaimana yang tercantum dalam Qur’an surat Thoha ayat 43-44, lalu ayat ini dijadikan argument oleh khalifah Umar Bin Abdil Aziz Rahimahullah di masa lalu saat beliau dikritik keras oleh seseorang. Sang Khalifah pun berkata: “Aku tidak sejahat Fir’aun, sedang Anda tidak sebaik Musa; tapi Musa dan Harun diperintah untuk menasehati Fir’aun dengan qaulan layyinan, kata-kata yang baik.”

Maka argumen ini hanya mengkritik sikap kasar dalam menasehati pemimpin; bukan menghilangkan hak menasehati pemimpin itu sendiri. Karena menasehati pemimpin dijamin sepenuhnya oleh Kitabullah dan Sunnah Rasulullah ‘Alaihi Sholawatu Wa Salam.

Kalau bisa menasehati secara damai, lembut, santun,dan secara langsung maka lakukanlah. Namun kalau tidak bisa karena tidak efektif, ya silahkan lakukan cara lain yang lebih efektif dan menghasilkan pengaruh nyata.

Adapun kita menyebut kejelekan pemimpin di forum umum seperti facebook, mimbar umum atau sampai menyebarkan hal-hal yang tidak pantas tentang pribadi pemimpin atau bahkan mengajak melakukan pemberontakan dsb, maka ini bukanlah nasehat atau kritik,akan tetapi justru lebih kepada memprovokasi rakyat untuk melakukan hal-hal yang merusak dan membuat kekacauan dalam suatu negara, sehingga menimbulkan kerusakan dan pemberontakan yang tidak disyari’atkan dalam islam.

Akan tetapi, bukan berarti menasehati atau mengkritik pemimpin secara terbuka itu HARAM atau TERLARANG, bahkan hal itu di syari’atkan bila kondisinya menuntut demikian, demi sampainya kebenaran dihadapannya (baik secara langsung atau tidak) dan tegakknya hujjah serta amar makruf nahi mungkar.

Sebagaimana yang yang dinyatakan oleh Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah berikut ini:

مسألة مناصحة الولاة، من الناس من يريد أن يأخذ بجانب من النصوص وهو إعلان النكير على ولاة الأمور، مهما تمخض عنه من المفاسد، ومنهم من يقول: لا يمكن أن نعلن مطلقاً، والواجب أن نناصح ولاة الأمور سراً كما جاء في النص الذي ذكره السائل، ونحن نقول: النصوص لا يكذب بعضها بعضاً، ولا يصادم بعضها بعضاً، فيكون الإنكار معلناً عند المصلحة، والمصلحة هي أن يزول الشر ويحل الخير، ويكون سراً إذا كان إعلان الإنكار لا يخدم المصلحة، لا يزول به الشر ولا يحل به الخير.

“Masalah menasehati penguasa, ada dari sebagian orang yang hendak berpegang dengan sebagian dalil,yakni mengingkari penguasa secara terbuka, walaupun sikap tersebut hanya mendatangkan kerusakan. Di sisi lain ada pula sebagian orang yang beranggapan bahwa mutlak tidak boleh ada pengingkaran secara terbuka, sebagaimana dijelaskan pada dalil yang disebutkan oleh penanya. Namun demikian, saya menyatakan bahwa dalil-dalil yang ada tidaklah saling menyalahkan dan tidak pula saling bertentangan. Oleh karena itu, BOLEH MENGINGKARI PENGUASA SECARA TERBUKA BILA DI ANGGAP DAPAT MEWUJUDKAN MASLAHAT, yaitu hilangnya kemungkaran dan berubah menjadi kebaikan. Dan boleh pula mengingkari secara tersembunyi atau rahasia bila hal itu dapat mewujudkan maslahat, sehingga kerusakan tidak dapat ditanggulangi dan tidak pula berganti dengan kebaikan.(Liqa’ Al-Baabul-Maftuh)

Para ulama terdahulu dari kalangan Salafus Shalih berani mengingatkan penguasa yang berbuat salah. Tak jarang,karena enggan diajak kompromi maka mereka akhirnya berhadapan dengan ”siksaan”. Dan itu semua dihadapi dengan penuh ketegaran, diantaranya seperti Imam Ahmad Bin Hanbal, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dll.Dengan menjaga jarak terhadap penguasa dan tetap berkata HAQ dihadapan para penguasa,para ulama tidak terbebani, demikian pula mereka tidak terbebani ketika harus melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kepada para penguasa. Bahkan kerap kali para ulama harus berhadapan dengan resiko yang besar ketika melakukan hal itu. akan tetapi, mereka tidak pernah gentar.

Anehnya, banyak kalangan mulukiyah (para penjilat berjubah) yang menyalahkan dan membid’ahkan para Da’i yang ikhlas mengkritik pemerintah/pemimpin secara terbuka dengan alasan “itu manhaj khawarij” atau alasan lain semisal “kita harus menasehati secara langsung empat mata”, padahal, dirinya sendiri TAK PERNAH BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN PEMIMPIN SECARA EMPAT MATA, yang ada adalah diam terhadap kemungkaran pemimpin dan mencari aman,sehingga mereka justru menjadi manusia pengecut dan penjilat ! Hal seperti ini dinilai oleh ulama salaf dahulu sebagai suatu cabang dari cabang-cabang kemunafikan, sebagaimana kata Imam Abu Hazim,”Sebaik-baik umara adalah mereka yang mendatangi ulama dan seburuk-buruk ulama adalah mereka yang mencintai penguasa.”

Jadi menasehati atau mengkritik pemimpin dengan cara yang bijak (baik secara langsung atau tidak langsung) adalah kemuliaan dan keberanian. Adapun diam terhadap kemungkaran penguasa dengan alasan tidak boleh mengumbar aib penguasa di media umum adalah KEHINAAN dan CABANG KEMUNAFIKAN. Tidaklah dilakukan kecuali oleh para penjilat dan pengecut.

Marilah kita senantiasa menasehati pemimpin sesuai kemampuan kita, bila dengan cara langsung dihadapannya kita rasa mampu maka lakukanlah, namun bila dengan cara pembentukan opini dan kritik terbuka yang bisa kita lakukan dan diharap dapat mendatangkan maslahat atau minimal mengurangi madhorot maka silahkan lakukan, seraya tetap mendoakan kebaikan untuk pemimpin kita agar dibimbing oleh Allah kepada jalan yang benar sesuai ajaran Islam.Muncul pertanyaan, “APAKAH MENGKRITIK PENGUASA SECARA TERBUKA TIDAK PERNAH DI CONTOHKAN PARA ULAMA DAN HAL ITU MERUPAKAN MANHAJ KHAWARIJ ??”

Jawabannya simple, pada tahun 83 Hijriyah, sebanyak 100.000 penduduk Bashrah dan Kuffah berkumpul melawan Khalifah Abdul Malik dan panglimanya yang bernama Hajjaj. Beberapa ulama turut serta dalam perlawanan ini, seperti : Imam Sa’id bin Jubair, Imam Asy-Sya’bi, Imam Hasan Al Bashri dan Muslim bin Yasar. Walau demikian,TIDAK ADA SATUPUN ULAMA YANG MENUDUH 100.000 PENDUDUK BASHROH DAN ULAMA-ULAMA DIATAS SEBAGAI KHAWARIJ.

Imam Ahmad bin Nasr Al-Khuza’i memberontak pada khalifah dimasanya sampai beliau terbunuh. Ketika Imam Ahmad bin Hanbal mendengar kabar ini beliau bersedih dan berkata: “Semoga Allah merahmati beliau, sungguh beliau telah berjuang di jalan Allah”. Kisah ini terdapat dalam Kitab Al-Bidayah wa Nihaayah di jilid ke-10.

Jadi, tidak semua yang memberontak penguasa adalah khawarij. Memberontak penguasa saja belum tentu menjadi “khawarij”,mesti dilihat dulu konteks kasusnya,apalagi hanya sekedar mengkritik dan menasehati penguasa secara terbuka.

Ulama pada masa Al-Hajjaj seperti Asy-Sya’bi, Imam An-Nakha’i, Imam Mujaahid dll mengkafirkan Al-Hajjaj sedangkan Hasan Al-Bashri, Anas Bin Malik dll tidak mengkafirkan Al-Hajjaj. Apakah Imam Asy-Sya’bi, An-Nakha’i, dan Mujaahid divonis “khawarij” oleh Ulama lain di masanya? Jawabnya tidak.!

Di dalam Kitab Al-Bidayah wa Nihayah juz 8 halaman 217 disebutkan bahwasanya Imam Al Huda al-Husain bin ‘Ali Radhiyallahu’anhu,pemimpin pemuda ahlul jannah, memisahkan diri (khuruj) dari kepemimpinan penguasa fajir Yazid bin Mu’awiyyah. Imam Husain Radhiyallahu’anhu dibai’at oleh penduduk Kufah pada tahun 61 Hijriyah. Beliau juga mengutus anak pamannya, Muslim bin ‘Aqil untuk mengambil bai’at penduduk Kufah untuk dirinya. Dan tidak kurang 18 ribu orang membai’at dirinya. Dan di dalam sejarah, tak seorang pun menyatakan bahwa Imam Husain Radhiyallahu’anhu pada saat itu termasuk firqah sesat atau “khawarij”.

[Lihat Kitab Al-Bidayah wa An Nihayah]

Demikianlah cara yang dilakukan oleh Imam Husain Bin ‘Ali Radhiyallahu’anhu untuk mengoreksi dan mengkritisi kepemimpinan Yazid bin Mu’awiyyah,walau berujung pada pembantaian berdarah keluarga Ahlul Bait dan beliau gugur sebagai Syahid. Ingat!! Beliau di bantai di karbala’ karena keteguhan beliau keluar dari ketaatan penguasa fajir lagi zholim,yakni Yazid Bin Mu’awiyah.

Lantas, bagaimana kalau para ulama diatas melakukan hal seperti itu dizaman sekarang ?? bisa-bisa terkena cap “khowarij” juga kali ya…?? Ya, yang ngecap “khawarji” itu tidak lain adaah para “penjilat berjubah”.

Demikianlah bila orang dungu hanya memahami terminologi khowarij, padahal Ulama membagi pemberontak menjadi 4 macam; yaiti khowarij, muharribun, ahlul baghiy dan ahlul haq. Namun kenapa para Da’i dan pencari ilmu hanya dicecoki “khawarij saja” ??

Semoga Allah membimbing pemimpin-pemimpin kita ke jalan yang lurus dan memberi petunjuk kepada kita semua baik rakyat maupun pemimpin, Allaahumma Aamiin…

Sumber : Eramuslim

Banjir Besar, Netizen Bikin Video “Ayo Siapa Yang Mau Pindah Ke Meikarta?”

Banjir Besar, Netizen Bikin Video “Ayo Siapa Yang Mau Pindah Ke Meikarta?”


10Berita, Banjir di kawasan proyek apartemen Meikarta, Cikarang, menjadi pergunjingan warga. Sebuah video yang merekam situasi banjir di kawasan Meikarta pun viral di aplikasi pesan singkat dan media sosial.

Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo turut mengunggah video tersebut di akun Instagramnya, @suryowibowo2011 dengan keterangan, “Ini benar di MEIKARTA #indonesia?”. Video tersebut mendapat ragam respons dari pengguna media sosial.

Video berdurasi 52 detik yang diunggah oleh Suryo itu merupakan bentuk kritiknya terhadap proyek Meikarta.

Suryo menyebut perizinan Meikarta saat ini diduga masih bermasalah, tetapi kegiatan pemasaran dan pembangunan sudah dilakukan.

“Dengan adanya video yang viral dari WhatsApp group tersebut, menunjukkan bahwa desain pembangunan secara makro tidak benar, dan lokasi pembangunannya di tanah subur yang banyak air,” ujar Suryo kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/2).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah meminta Grup Lippo selaku pengembang menghentikan penjualan Meikarta sebelum melengkapi izin pemerintah daerah.

Pihak Meikarta sempat mengklaim baru mengantongi izin pembangunan dari 84 hektare dari rencana pengembangan 500 hektare.

Meski izin masih bermasalah, lembaga riset pemasaran Nielsen mencatat Meikarta menjadi merek dengan belanja iklan tertinggi sepanjang 2017 dengan total belanja iklan lebih dari Rp1,5 triliun.

Direktur Informasi Publik Meikarta Danang Kemayan Jati mengatakan, banjir di kawasan Meikarta beberapa waktu lalu itu kini telah ditangani.

Dia menyebut anomali cuaca saat ini sedang melanda dan menyebabkan banjir di berbagai daerah.

“Ini kan infrastrukturnya baru dikerjakan. Gorong-gorong dan lain-lain juga masih dikerjakan, jadi ya sempat banjir. Tapi sekarang sudah beres semua,” ujar Danang saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Danang mengatakan, pihaknya kini telah melakukan penanganan dengan memperlebar jalur air dan memperbaiki aliran air yang tersumbat. [cnn]

Sumber : dakwahmedia.co

Resep praktis bikin Selat Solo, steak berkuah manis menggugah selera

Resep praktis bikin Selat Solo, steak berkuah manis menggugah selera

10Berita - Kalau kamu lagi jalan-jalan ke Solo, salah satu kuliner yang harus kamu coba adalah selat solo. Kuliner ini bentuknya mirip-mirip kayak steak yang biasa disantap para bule-bule itu lho. Tak mengherankan karena kuliner yang merupakan hidangan khas dari tanah Jawa ini memang terpengaruh dengan hidangan Eropa. Jadi bisa dibilang kalau selat solo ini adalah steak versi Indonesia.

Hal yang sangat membedakan antara selat solo dengan steak yaitu dari kuah yang terdapat pada selat solo. Kuahnya berwarna cokelat kehitaman dengan rasa manis yang bakal bikin kamu kangen sama cita rasanya dan pengen balik lagi ke Solo. Kuah selat solo ini pada umumnya terbuat dari perpaduan bawang putih, cuka, kecap manis, air dan bumbu rempah-rempah Indonesia.
 
Makanan yang juga sering disebut bistik Jawa ini terdiri dari olahan daging sapi dengan tambahan sayur seperti buncis, wortel, tomat, kentang, selada, mentimun, kol atau brokoli dan biasanya dilengkapi dengan emping atau kerupuk udang. Oleh karena itu beberapa orang menyebut kuliner ini sebagai sebuah perpaduan antara bistik, salad dan sup.

Nah, kali ini brilio.net bakal ngasih resep dan cara mudah membuat makanan yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini. Yuk ah, langsung aja lihat cara pembuatannya di bawah ini.

Bahan:
1. 30 gr daging sapi has dalam
2. 3 sdm kecap manis
3. 5 siung bawang merah, iris tipis
4. 2 sdt merica bubuk
5. 2 sdm margarin
6. 1/2 buah bawang bombay, iris tipis
7. 1 buah bawang putih, cincang
8. 400 ml air
9. 2 sdt merica bubuk
10. 1 sdt pala bubuk
11. 1 sdt garam
12. 1/2 sdt gula merah
13. 1 buah tomat, potong menjadi 4 bagian
14. 4 sdm kecap manis
15. 1 buah kentang rebus, potong menjadi 4 bagian
16. 5 buah buncis rebus, potong 5 cm
17. 1 buah wortel rebus, potong memanjang
18. 2 iris tomat merah

Cara membuat:

1. Iris 300 gr daging sapi menjadi potongan yang tipis.

2. Masukkan daging, 3 sdm kecap manis, 5 siung bawang merah yang sudah di iris tipis, 2 sdt merica bubuk ke dalam wadah.

3. Kemudian campur semua bahan dengan tangan hingga seluruh daging terlumuri oleh bumbu.

4. Siapkan wajan, lalu masukkan 2 sdm margarin, 1/2 buah bawang bombay yang sudah di iris tipis, i buah bawang putih cincang, aduk merata. Kemudian masukkan daging yang sebelumnya sudah diberi bumbu, aduk rata dan tambahkan 400 ml air, 2 sdt merica bubuk, 1 sdt pala bubuk, 1 sdt garam, 1/2 sdt gula merah, 1 buah tomat dan terakhir masukkan 4 sdm kecap manis. Aduk sampai merata.

5. Siapkan 1 buah kentang rebus, 5 buah buncis rebus, 1 buah wortel rebus dan 2 iris tomat merah di atas piring. Lalu tuangkan daging yang sudah dimasak tadi.

6. Dan selat solo pun siap disajikan. Selamat mencoba!

Sumber : Brilio.net