OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 09 Februari 2018

WADUH! Ditawari 50M Agar Tak Dukung Sudirman Said, INI Kata Cak Imin

WADUH! Ditawari 50M Agar Tak Dukung Sudirman Said, INI Kata Cak Imin


10Berita, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengaku sempat digoda oleh sejumlah oknum untuk mengubah surat rekomendasi yang dikeluarkan PKB untuk pasangan calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said dan Ida Fauziah.

"Saya ini memilih pasangan Sudirman Said dan Ibu Ida Fauziah untuk Jawa Tengah ini bukan tanpa godaan. Saya pernah dirayu, kalau Cak Imin mengubah rekomendasi dari Pak Sudirman Said, insya Allah di kantong Cak Imin akan diisi uang 50 miliar rupiah," kata Cak Imin di hadapan ratusan kader PKB Kabupaten Tegal dalam acara pelantikan DPC PKB Kabupaten Tegal masa bakti 2017-2022 di Pondok Pesantren At-tauhidiyyah Sa'id, Desa Giren, Tegal, Jawa Tengah, Rabu, 7 Februari 2018.

Tawaran tersebut tidak digubris oleh Cak Imin. Orang nomor satu di Partai PKB itu tetap memilih mendukung Sudirman Said dengan kader PKB Ida Fauziah untuk bertarung dengan Ganjar Pranowo dan Gus Yasin di Pilgub Jateng.

Ia pun meyakini, bahwa pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziah merupakan pasangan calon gubernur yang akan membawa perubahan di Jawa Tengah.

Lebih jauh Cak Imin menyatakan, penguatan basis PKB dan Nahdiyin di Jawa Tengah bukan dibangun berdasarkan pembangunan berbasis materialistis. Menurutnya, paradigma pembangunan berbasis materialistis tidak akan langgeng dan kuat apabila tidak memiliki serta mengadopsi nilai-nilai agama dengan baik.

Dengan demikian, ia menginstruksikan kepada seluruh jajaran PKB di Kabupaten Tegal untuk bergerak bersama memenangkan pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziah di pilkada Jawa Tengah mendatang.

"Saya menginstruksikan kepada seluruh jajaran Nahdiyin dan Nahdiyat untuk tetap bersatu dan berjuang bersama-sama untuk memenangkan Pak Sudirman Said dan Ibu Ida di Pilgub Jawa Tengah. Sudah saatnya PKB mengerek bendera di Jawa tengah ini," tegasnya.

Namun demikian, ketika dikonfirmasi, siapa oknum yang sempat merayu Cak Imin untuk mengubah rekomendasi terhadap Sudirman Said dan Ida Fauziah itu, ia enggan mengungkapnya secara detail.

"Ada lah, tapi tidak usah saya sebut orangnya," tuturnya.

Sumber: Viva

-------

Beberapa waktu yang lalu, Ketum PDI P Megawati Soekarnoputri sempat mengancam kadernya terkait pilgub Jateng. Jika PDI P kalah, Ia tak segan 'menyembelih' kadernya.

Lalu apakah pengakuan Cak Imin ini ada hubungannya dengan ancaman Megawati? Benarkah ada kader takut disembelih yang menawari Cak Imin uang 50M untuk meninggalkan Sudirman Said?

Allahu'alam.

Sumber :Portal Islam 

Kronologi Tanda X dan Tamu Misterius di Ponpes Sulalatul Huda Tasikmalaya

Kronologi Tanda X dan Tamu Misterius di Ponpes Sulalatul Huda Tasikmalaya


Santri dan warga berjaga di areal Pesantren Sulalatul Huda Paseh, Kota Tasikmalaya

10Berita, TASIKMALAYA  – Setelah didatangi tiga tamu aneh dan ditemukannya tanda X warna merah di lingkungan Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh, Kota Tasikmalaya, warga dan santri kian waspada.

Pasca kejadian itu, kini santri bersama warga bergantian berjaga-jaga di lingkungan pesantren untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

Selama tiga hari berturut-turut, ponpes Sulalatul Huda kedatangan tiga orang asing dengan gelagat mencurigakan. Ketika ditanya beberapa pengurus pesantren, tamu tersebut menjawab dengan jawaban melantur.

Jurnalislam.com mencoba menggali lebih dalam kronologis kejadian tersebut dari salah seorang pengurus pondok Sulalatul Huda, Khoirul Azmi (25).

Baca juga: Masih di Bandung, Remaja Masjid Persis Ditodong Pisau

Azmi menuturkan, pada hari Sabtu (3/2/2018) malam pesantren kedatangan orang asing yang mengaku dari Cilacap dan bertanya-tanya seputar Pesantren Sulalatul Huda.

“Yang pertama itu pada hari Sabtu (3/2/2018) malam ada orang asing datang ke pondok nanya-nanya seputar pesantren, ngakunya dari Cilacap mau ke pesantren Suryalaya, tapi kok malah kesini,” kata Azmi kepada Jurnalislam.com, Kamis (8/2/2018).

Pada hari Selasa (6/2/2018) dini hari, tamu lain dengan perilaku aneh kembali mendatangi pesantren Sulalatul Huda. Tamu tersebut mendatangi rumah H. Lutfi yang merupakan salah satu putra almarhum pendiri ponpes Sulalatul Huda KH Didi Abdul Majid. Namun orang ini tidak mau menjawab ketika ditanya nama dan asalnya.

“Seperti orang stress tapi kalau ngobrol mah nyambung, tapi ketika ditanya nama dan asal dari mana dia gak mau jawab,” terang Azmi.

Orang tersebut diantar oleh salah seorang jamaah pengajian H Lutfi, sehingga pihak pesantren pada awalnya tidak menaruh curiga. Akan tetapi saat diajak ngobrol, orang ini menjawab dengan nada ancaman dan disampaikan dengan bahas-bahas istilah.

“Dan dia kalau ngomong itu seperti pake istilah-istilah intel seperti ‘hayam jago’, ‘hayam kampung’, untungnya A Haji Lutfi paham dengan istilah-istilah itu, hayam kampung itu berarti massa. Dia bilang takutnya cuma sama hayam kampung,” papar Azmi.

Keesokan harinya, Rabu (8/2/2018) ponpes Sulalatul Huda kembali didatangi orang asing yang lebih mencurigakan. Azmi mengatakan, orang tersebut tiba-tiba masuk ke halaman rumah pimpinan pesantren Sulalatul Huda KH Aminudin Bustomi sambil berteriak-teriak memanggil nama Kyai Amin.

Baca juga: Al Mumtaz Kutuk Aksi Teror dan Penganiayaan Terhadap Ulama

Namun aksinya dilihat oleh salah seorang santri kemudian dilaporkan kepada pengurus pondok. Orang tersebut akhirnya diamankan di kantor pesantren. Setelah ditelusuri, akhirnya diketahui bahwa orang tersebut mengalami gangguan jiwa.

“Beberapa santri kemudian mencari informasi terkait orang itu lalu diketahui bahwa ini masih orang tasik juga gak jauh dari Paseh. Setelah itu anak dari orang ini datang dan mengaku bahwa memang ayahnya mengalami gangguan jiwa,” ungkap Azmi.

Ditemukan tanda X warna merah di lingkungan pesantren

Tanda X warna merah ini pertama kali ditemukan santri pada Rabu (7/2/2018) malam. Tanda ini ditemukan di empat titik berbeda diantaranya di tembok dekat gerbang masuk pesantren, dua tanda di bangunan pesantren, dan di tembok bawah jendela rumah salah satu pengasuh pondok.

Sayangnya, tidak ada satu pun santri maupun warga yang melihat pelaku pencoretan tanda X merah ini.

“Sekarang sudah dihapus semua, ditimpa dengan cat lagi,” kata Azmi.

Fenomena orang dengan gangguan jiwa yang menyerang para ulama di beberapa daerah di Jawa Barat telah menjadi buar bibir di masyarakat. Seperti diketahui, beberapa ulama dan tokoh aktivis Islam telah menjadi korban penyerangan oleh orang yang disebut mengalami gangguan jiwa ini.

Sumber : Jurnal Islam

Kamis, 08 Februari 2018

Dicari, Pemimpin Kualitas Global Bukan Gombal!

Dicari, Pemimpin Kualitas Global Bukan Gombal!


Oleh: Edy Mulyadi

10BeritaJAKARTA, “Gus Dur mau menyerahkan cap Garuda Indonesia kepada siapa? Saya atau Widjojo? Kalau mau diserahkan kepada orang lain, silakan. Tapi saya mundur dari jabatan Menko Perekonomian,” kata Rizal Ramli dengan nada datar, tapi tegas.

Kutipan dialog itu terjadi saat Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur minta Rizal Ramli mengikutsertakan Widjojo Nitisastro dalam rombongan delegasi Indonesia ke sidang Consultative Group for Indonesia (CGI), di Tokyo, Jepang, 17-18 Oktober 2000. Sesuai namanya, misi Delegasi RI adalah mencari utang baru ke negara-negara maju yang tergabung dalam CGI guna membiayai APBN yang masih banyak bolong.

Bukan tanpa alasan kalau Gus Dur menghendaki Widjojo ikut dalam rombongan. Banyak pihak yang menakut-nakutinya, bahwa tanpa Widjojo Indonesia bakal gagal memperoleh komitmen utang luar negeri baru. Maklum, selama belasan bahkan puluhan tahun, Delegasi Indonesia ke perundingan-perundingan internasional seperti itu memang selalu dipimpin Widjojo. Seolah-olah, arsitek pembangunan ekonomi Orde Baru itu menjadi ‘jaminan mutu’ suksesnya Indonesia mendulang utang.

Tapi, sepertinya Menko pilihan Gus Dur itu punya rencana lain. Dia ingin mengakhiri mitos kehebatan Mafia Barkeley. Itulah sebabnya, lelaki yang akrab disapa RR tersebut bisa dengan tagas mengatakan, “pilih saya atau Widjojo!” Padahal Gus Dur hanya minta dia melibatkan Widjojo, bukan menjadi ketua Delegasi Indonesia.

Akhirnya, tim Indonesia berangkat ke Tokyo tanpa Widjojo. Sejumlah ekonom dan media mainstream yang selama ini menjadi antek neolib pun ramai mem-bully. Bak irama koor, mereka ramai-ramai ‘meramal’ bahwa Indonesia bakal gatot alias gagal total. Tim Indonesia akan pulang dengan hasil mengecewakan, dan seterusnya dan seterusnya. Maklum, yang memimpin delegasi adalah Menko Perekonomian Rizal Ramli, yang baru seumur jagung duduk di pemerintahan, dan tanpa Widjojo pula!

Tapi takdir berkata lain. Tim ekonomi yang dipimpin RR sukses mendapat komitmen utang luar negeri baru sebesar US$4,8 miliar. Ini adalah jumlah terbesar yang pernah diraih Indonesia. Bukan hanya itu, mereka juga berjaya mengantongi hibah sebesar US$500 juta lebih. Sesuatu yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Mereka yang doyan nyinyir dan para penghamba neolib mungkin akan mencoba menepis, bahswa sukses tadi karena RR berbekal ‘stempel Garuda’. Jabatannya selaku Menko Perekonomian menjadi kunci akses di kalangan petinggi negara-negara anggota CGI.

Tapi sepertinya argumen itu jelas keliru besar. Akses dan jaringan internasional yang dimilikinya bukanlah hadiah dari jabatan yang dia sandang. RR sudah membangun interaksi panjang dengan banyak pihak, termasuk dunia internasional, jauh sebelum masuk ke lingkar kekuasaan. 

Bertemu Tokoh-Tokoh Berpengaruh

Luasnya jaringan dan pengaruh di masyarakat internasional itu ternyata masih ada hingga kini. Buktinya, pekan silam ekonom senior Rizal Ramli berbagi cerita perjalanannya di Jepang. Dalam lawatan singkat (28 Januari-2 Februari 2018), ternyata agenda RR yang juga pernah menjadi Menteri Keuangan di era Presiden Abdurrahman Wahid itu lumayan padat. Dia bertemu dengan banyak orang, mulai dari pejabat dan mantan pejabat Jepang, kalangan bisnis, sampai sejumlah profesor dan peneliti yang disegani.

Di sana, misalnya, RR bertemu dengan Fumio Kishida. Tokoh ini adalah anggota DIET dan eks Menlu Jepang. Dia juga Chairman of Policy Research Council partai berkuasa Liberal Democratic Party (LDP). Keduanya berdiskusi tentang aspek-aspek geostrategi dan implikasinya serta upaya-upaya peningkatan hubungan kedua negara. Dialog dengan tema serupa juga dilakukan dengan para ahli dari Universitas Tokyo.

Di Jepang Rizal Ramli juga memenuhi undangan profesor Mitsuo Nakamura, seorang Indonesiais dari Chiba University, Jepang. Nakamura pernah secara khusus meneliti Muhammadiyah dan Islam di Indonesia. Sahabat lama lain yang ditemuinya adalah Yukio Takeuchi, mantan wakil menteri luar negeri Jepang.

Keidanren, organisasi pengusaha berpengaruh di Jepang pun mengundang Rizal Ramli untuk memberikan paparan tentang situasi perekonomian Indonesia terakhir. Mereka butuh informasi dari tangan pertama yang dianggap kredibel guna dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan aksi korporasi ke depan.

Selain itu, RR tampil sebagai pembicara di GRIPS Forum 2018. Acara yang digelar oleh Graduate of Institute for Policy Studies (GRIPS) ini bertajuk Changing Geo Political Dynamics, Indonesia and Japan.Pada backdrop acara, panitia menambahi embel-embel His Excellency di depan nama Rizal Ramli.

Agenda lainnya, dia berdiskusi dengan Yusio Fukuda, Perdana Menteri Jepang pada 2007-2008. Fukuda kini menjadi Ketua Asosiasi Japang-Indonesia (Japindo). Tokoh lain yang ditemuinya adalah Takeshi Shiraishi, Presiden IDE-JETRA dan juga seorang Indonesiais.

Rizal Ramli sendiri lebih suka menyebut perjalanannya ke Jepang sebagai kunjungan untuk bertemu sahabat-sahabat lamanya. Dalam rangkaian bincang-bincang formal dan nonformal tersebut, dia menawarkan kerjasama Indonesia-Jepang untuk membangun Asia yang maju, sejahtera, dan demokratis.

Sebelum ke Jepang, dia juga datang ke Amerika dan sejumlah negara di Eropa. Agendanya hampir serupa, diundang dan berbicara di sejumlah lembaga dan organisasi bergengsi. Bertemu dengan para tokoh pemerintahan, politik, bisnis, dan ekonomi. Dengan para tokoh itu, dia memaparkan ide dan gagasan, bahkan visinya tentang bagaimana mengembangkan dan meningkatkan hubungan kedua negara yang setara, bermartabat, dan saling menguntungkan.

Jejaring internasional

Kalau dipikir-pikir, apa urusannya mereka bertemu RR yang ‘bukan siapa-siapa’ lagi. Mantan penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa bersama dua pemenang nobel ekonomi ini kini bukanlah pejabat negara. Dia juga tidak menyandang posisi di satu pun organisasi pelat merah yang dibiayai APBN. Seperti kita ketahui, Indonesia punya banyak lembaga berjudul dewan dan komisi ini itu.

Kemampuan membangun dan memelihara hubungan internasional sangat dibutuhkan seorang pemimpin. Kelebihan ini akan melengkapi kapasitas dan kapabilitas pemimpin dalam memecahkan masalah yang dihadapi negerinya. Di samping, tentu aja, si pemimpin harus punya integritas dan rekam jejak yang teruji.

Sayangnya, publik kita sering abai dengan sejumlah persyaratan ini. Rakyat gampang tersihir oleh tampilan luar. Kekaguman makin menjadi bila yang bersangkutan dipoles dengan pencitaan dan publisitas dari media mainstream.

Kombinasi antara pencitraan dan polesan media sanggup menyulap orang yang sejatinya kualitasnya di bawah banderol menjadi pahlawan super. Apalagi bila ditambah dengan guyuran pujian dan penghargaan dari komunits neolib dam kapitalis, maka sosoknya kian moncer saja. Namun saat berhadapan dengan berbagai persoalan, terbukti bahwa yang bersangkutan hanyalah tokoh karbitan belaka.

Persoalan utama Indonesia hari ini adalah ekonomi. Pertumbuhan terperangkap di kisaran 5%. Kinerja ekspor standar-standar saja. Terjadi deindustrialisasi yang berdampak pada terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Daya beli masyarakat jatuh. Impor produk pangan merajalela menghancurkan petani lokal, dan seabrek persoalan lainnya.

Indonesia jelas membutuhkan sosok yang paham dan mampu memecahkan persoalan ekonomi. Bukan tokoh yang bersinar karena pencitraan dan polesan media. Bukan pula tokoh yang sibuk menimbun utang-utang berbunga supertinggi. Bukan pejabat yang hobi mengintip pundi-pundi rakyat kecil untuk dibebani aneka pajak. Dan, atas semua itu, Indonesia sama sekali tidak butuh pejabat yang berpaham neolib serta setia berhamba kepada majikan aseng dan atau asing! Singkat kata, Indonesia butuh pemimpin berkualitas global, bukan gombal.  (*)

Jakarta, 7 Februari 2018

Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)

Sumber : Voa-islam.com

Kandungan Daun Kelor yang Sangat Bermanfaat Bagi Kesehatan

Kandungan Daun Kelor yang Sangat Bermanfaat Bagi Kesehatan

10Berita, Jakarta, Banyak yang bilang bahwa pohon kelor adalah pohon ajaib atau 'miracle tree'. Terutama di bagian daunnya, punya manfaat apa saja sih daun ini?

"Sebagaimana kelompok sayuran maka daun kelor kaya vitamin, mineral, serat dan fitokimia. Dan kandungan vitamin dan mineralnya dibanding sayuran lain pada umumnya lebih tinggi," kata Nutrisionis dari Persagi, Dr Rita Ramayulis, DCN, MKes kepada detikHealth, Kamis (8/2/2018).

Apa lagi kandungan nutrisi berserta manfaatnya?

1. Vitamin A dan C

Daun kelor kaya akan vitamin. Ahli pangan dari Universitas Sahid Jakarta, Prof dr Hardinsyah, MS menyebut ada vitamin A dan C di dalamnya. "Vitamin A bagus untuk imunitas. Vitamin C bagus untuk imunitas juga bagus untuk kulit," ujarnya.

Menurut sebuah penelitian, vitamin A di daun kelor empat kali lebih tinggi daripada wortel dan vitamin C tujuh kali lebih tinggi dari jeruk. Dengan kandungan yang bisa menangkal radikal bebas tersebut, stres oksidatif juga bisa dikurangi.

Baca juga: Daun Kelor Disinggung Menkes untuk Gizi Buruk Asmat, Apa Sih Kandungannya?

2. Flavonoid dan fitosterol

Flavonoid dan fitosterol adalah senyawa yang kerap terkandung dalma tumbuhan yang dibuat sebagai obat. Menurut Rita, daun kelor yang kaya flavonoid bermanfaat untuk menangkal diabetes. Sedangkan fitosterol di dalamnya bermanfaat untuk antikolesterol.

3. Kalsium

Siapa bilang kalsium hanya ada di susu? Ternyata di daun kelor pun ada. Kalsium sangat bermanfaat untuk pemeliharaan kesehatan tulang dan gigi, serta membantu mencegah osteoporosis. Kalsium juga bermanfaat untuk mengaktifkan beberapa enzim dan hormon yang mengatur pencernaan dan metabolisme lemak.

4. Potasium dan kalium

Daun kelor juga mengandung potasium dan kalium yang keduanya sangat baik untuk kesehatan tekanan darah seseorang. Kalium untuk memelihara tekanan darah dalam kondisi normal, dan potasium berfungsi untuk menurunkan tekanan darah.

5. Efek laktagogum

Menurut Rita, daun kelor juga mengandung efek laktagogum. Yaitu zat yang dapat meningkatkan dan melancarkan produksi ASI sama seperti daun katuk. Maka ibu menyusui sangat bagus mengonsumsi daun ini.

6. Zat besi

Tak kalah penting, daun kelor ini juga kaya akan zat besi. Zat besi adalah gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan darah dan daun kelor mampu memenuhi kebutuhan itu. Maka dari itu daun kelor sangat bermanfaat untuk mencegah anemia, yaitu berkurangnya kandungan hemoglobin dalam darah.

Sumber : news.detik

Omelan Menteri Susi ke Anies soal Jakarta Tak Punya Pantai Bersih

Omelan Menteri Susi ke Anies soal Jakarta Tak Punya Pantai Bersih

10Berita, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar bisa menghadirkan pantai bersih dan bebas akses kepada masyarakat. Dia mengatakan sudah sepantasnya masyarakat memiliki akses gratis untuk ke pantai.

Susi menceritakan, akibat di Jakarta tidak memiliki pantai bersih, dia harus pulang kampung ke Pangandaran untuk sekedar bermain di pantai.

"Supaya saya tidak usah pulang kampung tiap Sabtu-Minggu. Jadi ada pantai yang bersih di sini, saya bisa main paddle. Gratis, free access to the beach itu harus dimiliki orang Jakarta," ucap Susi di acara groundbreaking Pasar Ikan Moderen, di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (8/2/2018).

Menurut dia, omelan tersebut juga telah dilontarkannya kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Kepala Daerah Jakarta sebelumnya. 

Namun karena Anies lah yang meneruskan jabatan itu, maka omelannya dilanjutkan kepada mantan Mendikbud tersebut.

Susi Pudjiastuti mengatakan, dia tidak akan berhenti mengomeli Anies hingga apa yang diharapkannya dapat terealisasikan.

"Saya sudah ngomel sama Pak Ahok tahun lalu. Karena Pak Ahok diteruskan sama Bapak, ya omelannya bisa terus ke Bapak. Dan saya cerewet enggak akan berhenti ngomel sampai dapat," kata Susi Pudjiatuti.

Di tempat yang sama Anies menjelaskan, bahwa sejak awal pihaknya telah memiliki wacana yang serupa.

Anies menyebutkan di masa-masa awal kampanye pun dia telah menegaskan bahwa masyarakat DKI, khususnya tinggal di pesisir pantai dapat benar-benar menikmati lingkungannya.

Ke depannya, kata Anies, ia akan lebih banyak bersinergi dengan KKP untuk mewujudkan wacana tersebut.

"Itu sebabnya mengapa kita ingin sekali tempat-tempat yang sekarang itu tertutup untuk keluarga tuh bisa terbuka," ujar Anies.

Dia pun menambahkan mengenai manfaat dari proyek reklamasi sebagai salah satu solusinya.

Menurut dia, proyek reklamasi harus dirasakan manfaatnya oleh publik. Areal reklamasi, sebut dia, harus menjadi tempat yang bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

"Itulah makanya kenapa kita dari awal bilang reklamasi itu harus bisa menjadi manfaat buat publik," ucap Anies.

Anies pun mengungkapkan, sesungguhnya Ibu Kota memiliki bentangan pantai yang luas. Persoalannya adalah hingga kini belum dapat dikembangkan dengan baik. 

"Jadi tidak hanya terbatas yang disebut pantai itu hanya di Pantai Ancol. Pantai di Jakarta itu bentangannya luas. Justru itu yang akan kita bangun satu-satu. Tapi enggak hari ini pengumumannya," tandasnya.

Sumber :Liputan6.com 

APAKAH SekJen PDI P Bisa Diperlakukan Sama Seperti Ust. Alfian Tanjung?

APAKAH SekJen PDI P Bisa Diperlakukan Sama Seperti Ust. Alfian Tanjung?


10Berita ,   Sebuah pertanyaan menohok datang dari DPP FPI terkait pernyataan SekJen PDI P Hasto Kristianto.

"Apa Hasto (Sekjen PDIP) bisa diperlakukan hal yg sama karena sebut: 'Banyak Anak PKI di FPI'?", kicau akun @DPP_LPI hari ini, Kamis, 8 Februari 2018.

Pertanyaan menohok ini mengacu pada proses hukum yang kini dijalani Ust. Alfian Tanjung pasca menyebut,"Banyak kader PKI di PDI P".

Seperti diketahui, Hasto yang hadir sebagai saksi dalam persidangan Ust. Alfian Tanjung  yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin memberi pernyataan yang mengejutkan. Bahkan, pernyataan itu segera dibantah keras FPI.

“Sama dengan ketika saya bertemu dengan Habib Rizieq di Megamendung. Beliau juga mengatakan ‘Banyak anak PKI yang juga ada di FPI,'” urai Hasto.

Menanggapi hal ini, Habib Novel Bamukmin, salah satu anggota Tim Advokasi Alfian Tanjung (TAAT), mewakili kuasa hukum  lain merasa keberatan atas pernyataan Hasto tersebut..

Sebagai saksi yang disumpah sebelum bersaksi, menurut Novel, Hasto tak semestinya berbohong dan memberikan keterangan atau kesaksian palsu.

Novel menegaskan, jika ternyata Hasto dengan sadar dan sengaja memberikan keterangan palsu, maka ia dapat dijerat dengan Pasal 242 ayat 1 dan 2 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Menutup pembicaraan, TAAT menegaskan siap melaporkan Hasto kepada Bareskrim Polri atas kesaksian dalam sidang yang selain menyudutkan Habib Rizieq dan FPI, juga nelanggar Pasal 310 dan 311 KUHP tentang fitnah dan pencemaran nama baik.

Video pernyataan Hasto saat memberikan kesaksian dalam persidangan Ust. Alfian Tanjung.

Ust. Alfian Tanjung ditangkap karena sebut: "Banyak kader PKI di PDIP"

Apa Hasto (Sekjen PDIP) bisa diperlakukan hal yg sama karena sebut: "Banyak Anak PKI di FPI" ? pic.twitter.com/HpCKlwECKc

— Laskar Pembela Islam (@DPP_LPI) February 8, 2018


Sumber : PORTAL ISLAM 

Amalan Malam Jum’at yang Perlu Diketahui Kaum Muslimin

Amalan Malam Jum’at yang Perlu Diketahui Kaum Muslimin


10Berita, Malam Jumat menjadi malam yang istimewa bagi kaum muslimin. Hal ini disebabkan oleh keutamaan hari Jumat dibanding hari lainnya. Jumat bisa disebut hari raya mingguan umat Islam.

Sebagian kaum muslimin bahkan meliburkan diri dari kegiatan duniawi yang dia jalani. Mereka ingin memfokuskan diri untuk beribadah dan menghamba pada Allah SWT. Simak amalan yang dilakukan pada malam Jumat agar ibadah kita makin pol.

1. Memperbanyak Shalawat
Amalan yang sebaiknya dilakukan pada malam Jumat ialah memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

“Diriwayatkan dari Aws bin Aws, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya hari yang paling mulia bagi kalian adalah hari Jumat. Pada hari itu Nabi Adam AS diciptakan, di hari itu ditiupkan ruh, dan pada hari itu dilaksanakan siksaan. Karena itu maka perbanyaklah membaca shalawat kepadaku. Sebab shalawat yang kamu baca pada hari itu akan didatangkan kepadaku. Lalu salah seorang sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah bagaimana mungkin shalawat yang kami baca itu bisa dihadapkan kepadamu, padahal engkau telah hancur dimakan bumi?’ Rasulullah SAW menjawab: ‘Sesungguhnya Allah ’Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi-Nya.” (HR Ibnu Majah, 1075)

Berbagai manfaat bisa kita dapatkan dari membaca shalawat kepada Nabi, di antaranya:

Mempermudah doa diijabah
“Setiap doa akan terhalang (untuk dikabulkan) hingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.” (HR Thabrani).

Dijanjikan pahala berlipat
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).

Diangkat derajatnya
Pada suatu pagi Rasulullah tampak bahagia seperti terlihat dari kecerahan wajahnya. Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, pagi ini Engkau tampak bahagia seperti terlihat dari kecerahan wajahmu.”

Beliau bersabda, “Memang benar. Semalam aku ditemui oleh seorang utusan Tuhanku Yang Mahaagung. Dia berkata, ‘Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula’.” (HR Ahmad).

Dikumpulkan di surga bersama Nabi
Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR Tirmidzi).

Mendapatkan syafaat Nabi
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat.” (HR Muslim).

2. Membaca Surat Al-Kahfi
Seperti yang kita ketahui bersama, membaca surat Al-Kahfi merupakan salah satu amalan yang sunnah dilakukan pada malam dan hari Jumat. Jika kita membaca surat ini, banyak manfaat yang akan kita dapat, di antaranya :

“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq.” (HR Al-Hakim)

“Barang siapa membaca Surah Al Kahfi pada hari Jum’at, maka Dajjal tidak bisa memudharatkannya,” (HR-Dailami).

“Siapa yang membaca dari Surah Al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya dan siapa yang membaca keseluruhannya, maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi,” (HR Ahmad)

3. Memperbanyak Doa
Khusus di hari Jumat, Allah memberi waktu yang mustajab untuk berdoa. Karena waktunya dirahasiakan, maka kita disarankan untuk memperbanyak doa sepanjang malam dan selama hari Jumat. Siapa yang tahu jika doa kita yang kesekian ini akan diijabah oleh Allah bukan?

Masya Allah, begitu mudahnya Allah memberikan pahala kepada hamba-Nya yang mau berusaha. Semoga kita dikategorikan hamba-Nya yang beriman dan bisa berkumpul bersama di akhirat nanti. Aamiin

Sumber: ummi-online.com

Akhirnya Jokowi di Kartu Merah Mahasiswa

Akhirnya Jokowi di Kartu Merah Mahasiswa


10Berita  – Mahasiswa Riau kembali turun ke jalanan di ibu kota Pekanbaru memprotes naiknya harga bahan bakar pertalite di Riau sebesar Rp8.000 per liter. Harga ini lebih mahal jika dibandingkan provinsi tetangga Sumbar yaitu Rp7.300 per liter.

Dalam aksinya mahasiswa Riau mempertanyakan kenapa harga pertalite di Riau lebih mahal? Padahal Riau adalah wilayah penghasil dan penyumbang migas terbesar Nasional. Tapi kenapa rakyat Riau dijejali dengan harga pertalite yang mahal dan sulit mendapatkan premium.

Tuntutan inilah yang disampaikan massa Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas hukum Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru ke gedung DPRD Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Rabu (7/2) siang.

Massa demonstran yang sudah marah besar dan kesal dengan permasalahan tersebut diterima di pintu gerbang DPRD Riau oleh anggota DPRD Riau Mansyur dari PKS, Suhardiman Amby dari Hanura, kemudian Adrian.

Dalam demo ini mahasiswa membawa berbagai spanduk yang mencerminkan kekesalan rakyat Riau sejak tiga bulan terkahir ini atas naiknya harga pertalite dan sulitnya masyarakat mendapatkan premium di sejumlah SPBU.

“Save Petani, Delete Jokowi”, “Save Petani, Salam Satu Periode” menghiasi spanduk mahasiswa yang digelar selama aksi demonstrasi berlangsung.

Saat diterima anggota dewan, massa mahasiswa juga mengacungkan kartu merah untuk Presiden dan Pemerintah Jokowi yang membuat kebijakan impor beras saat petani panen beras pada Februari dan Maret 2018.

Dalam sambutannya di depan massa demonstran, anggota DPRD Riau Mansyur dari PKS menyatakan masalah impor beras 500 ribu ton oleh Pemerintah pusat hal ini menjadi keprihatinan.Menurut Mansyur, 600 ribu ton kebutuhan beras Riau setiap tahun yang mampu diproduksi oleh Riau sendiri baru 32 persen oleh sebab itu perlu bantuan pasokan dari provinsi lain seperti dari Sumbar.

“Tanpa impor beraspun Riau tetap cukup beras. Ini menjadi perjuangan DPRD Riau. Permintaan impor beras Nasional Ini terjadi karena tidak sinkronnya data Departemen Perdagangan dengan Departemen Pertanian. Pada 2017 Pemerintah menyatakan 2018 tak ada impor beras tapi ternyata ada impor juga pada awal 2018. Bagaimanapun kita tetap menjaga ketahanan pangan,” tegas Mansyur.

Sementara Suhardiman Amby dari Hanura menurutnya DPRD Riau sedang membentuk pansus dua bulan ke depan akan bekerja keras membahas masalah naiknya pajak Pertalite sehingga harga pertalite mahal di Riau. Demikian juga masalah premium kenapa selalu menghilang di pasaran di Riau, ini akan dibahas DPRD Riau. (Swa/Ram)

Sumber : Eramuslim 

Fadli Zon: Pers Jangan Jadi Semacam Tukang Stempel Pemerintah

Fadli Zon: Pers Jangan Jadi Semacam Tukang Stempel Pemerintah

 

10Berita , JAKARTA - Jelang Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang jatuh pada 9 Februari esok, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyampaikan tantangan yang harus dihadapi insan media kedepannya.

Ia mengatakan menjauhi konflik kepentingan merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi pers saat ini.

"Sekarang ini tantangan ke depan adalah bagaimana tidak adanya suatu konflik kepentingan," ujar Fadli, saat ditemui di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018).

Hal tersebut mengacu pada adanya kepentingan pribadi pemilik media yang seringkali berbenturan dengan prinsip jurnalistik.

Padahal pers, dalam menyampaikan informasi harus objektif.

"Conflict of Interest dari pemilik media dengan kepentingan-kepentingan yang menyangkut pribadinya, termasuk kepentingan politik pemilik-pemiliknya, saya kira itu tantangan ke depan," kata Fadli.

Baca: Terkait Normalisasi Ciliwung Sandi Sebut Pemprov Harus Rogoh Kocek Untuk Investasi

Politisi Gerindra itu menambahkan, pada era pemerintahan terdahulu, ada hal lainnya yang menjadi perdebatan, bukan kepentingan pemilik media.

"Kalau dulu kan yang menjadi semacam perdebatan itu adalah pers itu harus seperti apa?, apakah pers idealis, pers perjuangan, apakah pers industrialis?," kata Fadli.

Oleh karena itu Fadli pun berharap kedepannya insan pers tidak hanya menjadi penyampai informasi dari pemerintah.

Namun juga pengkritisi tiap kebijakan yang dilakukan pemerintah, sekiranya tidak sesuai dengan aspirasi rakyat.

Pers harus menjadi mata dan telinga rakyat.

"Sekarang memang lebih kepada peran pers ke depan, jangan menjadi semacam tukang stempel dari pemerintah, tetapi lebih kritis," kata Fadli.

Sumber : Tribunnews.com

Selektif Terhadap Media Massa

Selektif Terhadap Media Massa

Kehadiran media massa sebagai produk peradaban abad 21 itu dirasakan manfaatnya.

10Berita , JAKARTA -- Ibarat pisau, media massa dengan ketajaman yang dimiliki mempunyai dua sisi yang berbeda, positif sekaligus negatif. Pisau sangat membantu untuk menunjang hajat hidup orang banyak. Di tangan juru masak andal, pisau adalah piranti utama memasak.

Tanpanya, akan menghadapi banyak kesulitan. Di saat yang sama, pisau menjadi senjata mengerikan di tangan para pelaku kejahatan. Demikian cendekiawan Muslim Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Hukm al-Islam fi Wasail al-I’lam memersonifikasikan urgensi peran media.

Kehadiran media massa sebagai produk peradaban abad 21 itu memang sangat dirasakan manfaatnya. Media membantu memberikan informasi tentang segala hal yang diperlukan. Media massa menghubungkan lintas komunitas di belahan dunia.

Peran sebagai alat informasi dan edukasi itu memang tak bisa dinafikan. Seiring perkebanganya, industri makro media yang didomoniasi oleh non-Muslim itu dianggap sebagai ancaman bagi eksistensi tradisi dan nilai-nilai Islam.

Ini karena industri media yang dikuasai oleh mereka cenderung mempropagandakan nilai atau tradisi yang berseberangan. “Jika ini tak segera ditanggapi maka akan merusak generasi ke depan,” tulisnya cemas.

Para ulama sepakat, mereka tak mempersoalkan industri media yang mengedapankan hal-hal positif bagi masyarakat. Sebaliknya, mereka mengecam bila media massa justru menebarkan virus negatif ke umat. Kewajiban dalam agama ialah menjaga lima hak asasi Muslim, yaitu agama, akal, kehormatan, harta, jiwa, dan keturunan.

Tayangan-tayangan di televisi dan berita-berita yang mengangkat soal kekerasan atau mengundang birahi, misalnya, dinilai sebagai salah satu alasan larangan mengonsumsi media massa. Agak susah memang untuk menyeleksi program-program atau tayangan yang pro terhadap generasi saat ini. “Nyaris mustahil,” ungkapnya.

Sekalipun program yang disiarkan sangat positif, iklan-iklan yang disajikan justru kontraproduktif. Ia menyarankan, penguatan keluarga untuk membentangi buah hati. “Temani dan berikan pencerahan ke anak,” katanya.

Di level pemerintah di negara-negara Islam, penting agar memberlakukan regulasi untuk menyaring tontonan yang tidak bermartabat.

Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Kairo Mesir Prof Fatimah az-Zahra’ Ahmad menegaskan hal yang sama, yaitu optimalisasi peran dan fungsi keluarga untuk upaya “putihisasi media”. Dalam kondisi seperti saat ini, ia mengakui, sulit untuk mengasingkan diri dari serangan media massa. Dengan melibatkan keluarga, dapat melindungi buah hati dengan cara memberikan pencerahan dan penanaman nilai-nilai transendental.

Menurut Fatimah, di tengah-tengah gegap-gempita tontonan tak layak di media massa, sebetulnya ini justru menjadi tantangan bagi dunia Islam untuk menghadirkan media alternatif. Tentunya, sebuah media yang menawarkan edukasi Islami dengan kemasan yang menarik dan tak membosankan. Inovasi media di kalangan internal umat Islam diharapkan mampu mendorong persaingan yang sehat dalam industri media.  

Fatimah mendorong pula peran cendekiawan Muslim untuk berkonstribusi memberikan pemikiran tentang program-program pilihan. Ini karena potensi dakwah yang diemban oleh media massa cukup besar. Media massa adalah alat jitu untuk mempromosikan Islam kepada dunia luar. Di saat bersamaan, media juga tepat untuk mengajak dan mendakwahkan kebaikan bagi segenap Muslim.

Minimal, di tingkat domestik masing-masing negara. Ia mengapresiasi munculnya stasiun televisi, radio, ataupun media cetak dan online yang menawarkan solusi dengan program-program alternatif. “Prestasi luar biasa yang harus terus dikembangkan,” tuturnya.   

Sumber : Republika.co.id