OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 09 Februari 2018

Menasehati Penguasa = Yes ! ; Menjilat Penguasa = No !

Menasehati Penguasa = Yes ! ; Menjilat Penguasa = No !


Oleh: Ust. Abu Husein At-Thuwailibi

10Berita, Saudaraku pembaca yang senantiasa dirahmati Allah, terkait dengan hadits menasehati pemimpin dengan cara diam-diam, telah dibahas dan dijelaskan akan dho’if nya derajat hadits tersebut oleh para ahli ‘ilmu, diantaranya oleh Al-Ustadz Ja’far Umar Thalib Hafizhahullah yang bisa anda baca disini:

http://jafarumarthalib.com/?p=78 dan http://jafarumarthalib.com/?p=76

Diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, bahwa Umar bin Khathab pernah berkata kepadanya,

,ﻫَﻞْ ﺗَﻌْﺮِﻑُ ﻣَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻡُ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡَ؟ ﻗَﺎﻝَ ﻗُﻠْﺖُ : ﻻَ. ﻗَﺎﻝَ : ﻳَﻬْﺪِﻣُﻪُﺯَﻟَّﺔُ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﻭَﺟِﺪَﺍﻝُ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻖِ ﺑِﺎﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺣُﻜْﻢُ ﺍﻷَﺋِﻤَّﺔِ ﺍﻟْﻤُﻀِﻠِّﻴﻦَ

“Tahukah engkau apa yang menghancurkan Islam?”Lalu Ziyad menjawab,“Tidak tahu.”

Umar berkata, “Yang menghancurkan Islam adalah penyimpangan orang berilmu, bantahan orang munafik terhadap Al-Qur’an, DAN KEPUTUSAN PARA PEMIMPIN YANG MENYESATKAN”

(Riwayat Ad-Darimi, dan berkata Syaikh Husain Asad: isnadnya shahih)

Menasehati pemimpin dengan nasehat yang baik dan cara yang bijak adalah ibadah yang sangat mulia. Bahkan ketika Nabi ditanya jihad apa yang paling utama? Beliau menjawab:

كلمة حق عند سلطان جائر

“Kalimat yang benar yang disampaikan di sisi pemimpin yang dzalim“.(HR. Imam Nasai, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Ash-Shahihah: 491)

Banyak orang salah paham tentang hadits ini dan menjadikannya dalil untuk mendiamkan kemungkaran para pemimpin dan melarang orang untuk mengkiritik pemimpin secara terbuka dengan alasan bahwa hadits ini terdapat lafadz عند سلطان (di sisi pemimpin) yang berarti mesti menyampaikannya secara langsung dihadapan pemimpin dan tidak boleh secara terbuka. INI PEMAHAMAN YANG KELIRU YANG DI MUNCULKAN OLEH SEGELINTIR KELOMPOK SEKTE MULUKIYAH (Penjilat Para Pemimpin) dan sesuai kepentingan para penguasa itu sendiri.

Adapun perintah Allah kepada Nabi Musa dan Harun untuk mendatangi Fir’aun secara langsung dan menasehatinya dengan lembut sebagaimana yang tercantum dalam Qur’an surat Thoha ayat 43-44, lalu ayat ini dijadikan argument oleh khalifah Umar Bin Abdil Aziz Rahimahullah di masa lalu saat beliau dikritik keras oleh seseorang. Sang Khalifah pun berkata: “Aku tidak sejahat Fir’aun, sedang Anda tidak sebaik Musa; tapi Musa dan Harun diperintah untuk menasehati Fir’aun dengan qaulan layyinan, kata-kata yang baik.”

Maka argumen ini hanya mengkritik sikap kasar dalam menasehati pemimpin; bukan menghilangkan hak menasehati pemimpin itu sendiri. Karena menasehati pemimpin dijamin sepenuhnya oleh Kitabullah dan Sunnah Rasulullah ‘Alaihi Sholawatu Wa Salam.

Kalau bisa menasehati secara damai, lembut, santun,dan secara langsung maka lakukanlah. Namun kalau tidak bisa karena tidak efektif, ya silahkan lakukan cara lain yang lebih efektif dan menghasilkan pengaruh nyata.

Adapun kita menyebut kejelekan pemimpin di forum umum seperti facebook, mimbar umum atau sampai menyebarkan hal-hal yang tidak pantas tentang pribadi pemimpin atau bahkan mengajak melakukan pemberontakan dsb, maka ini bukanlah nasehat atau kritik,akan tetapi justru lebih kepada memprovokasi rakyat untuk melakukan hal-hal yang merusak dan membuat kekacauan dalam suatu negara, sehingga menimbulkan kerusakan dan pemberontakan yang tidak disyari’atkan dalam islam.

Akan tetapi, bukan berarti menasehati atau mengkritik pemimpin secara terbuka itu HARAM atau TERLARANG, bahkan hal itu di syari’atkan bila kondisinya menuntut demikian, demi sampainya kebenaran dihadapannya (baik secara langsung atau tidak) dan tegakknya hujjah serta amar makruf nahi mungkar.

Sebagaimana yang yang dinyatakan oleh Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah berikut ini:

مسألة مناصحة الولاة، من الناس من يريد أن يأخذ بجانب من النصوص وهو إعلان النكير على ولاة الأمور، مهما تمخض عنه من المفاسد، ومنهم من يقول: لا يمكن أن نعلن مطلقاً، والواجب أن نناصح ولاة الأمور سراً كما جاء في النص الذي ذكره السائل، ونحن نقول: النصوص لا يكذب بعضها بعضاً، ولا يصادم بعضها بعضاً، فيكون الإنكار معلناً عند المصلحة، والمصلحة هي أن يزول الشر ويحل الخير، ويكون سراً إذا كان إعلان الإنكار لا يخدم المصلحة، لا يزول به الشر ولا يحل به الخير.

“Masalah menasehati penguasa, ada dari sebagian orang yang hendak berpegang dengan sebagian dalil,yakni mengingkari penguasa secara terbuka, walaupun sikap tersebut hanya mendatangkan kerusakan. Di sisi lain ada pula sebagian orang yang beranggapan bahwa mutlak tidak boleh ada pengingkaran secara terbuka, sebagaimana dijelaskan pada dalil yang disebutkan oleh penanya. Namun demikian, saya menyatakan bahwa dalil-dalil yang ada tidaklah saling menyalahkan dan tidak pula saling bertentangan. Oleh karena itu, BOLEH MENGINGKARI PENGUASA SECARA TERBUKA BILA DI ANGGAP DAPAT MEWUJUDKAN MASLAHAT, yaitu hilangnya kemungkaran dan berubah menjadi kebaikan. Dan boleh pula mengingkari secara tersembunyi atau rahasia bila hal itu dapat mewujudkan maslahat, sehingga kerusakan tidak dapat ditanggulangi dan tidak pula berganti dengan kebaikan.(Liqa’ Al-Baabul-Maftuh)

Para ulama terdahulu dari kalangan Salafus Shalih berani mengingatkan penguasa yang berbuat salah. Tak jarang,karena enggan diajak kompromi maka mereka akhirnya berhadapan dengan ”siksaan”. Dan itu semua dihadapi dengan penuh ketegaran, diantaranya seperti Imam Ahmad Bin Hanbal, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dll.Dengan menjaga jarak terhadap penguasa dan tetap berkata HAQ dihadapan para penguasa,para ulama tidak terbebani, demikian pula mereka tidak terbebani ketika harus melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kepada para penguasa. Bahkan kerap kali para ulama harus berhadapan dengan resiko yang besar ketika melakukan hal itu. akan tetapi, mereka tidak pernah gentar.

Anehnya, banyak kalangan mulukiyah (para penjilat berjubah) yang menyalahkan dan membid’ahkan para Da’i yang ikhlas mengkritik pemerintah/pemimpin secara terbuka dengan alasan “itu manhaj khawarij” atau alasan lain semisal “kita harus menasehati secara langsung empat mata”, padahal, dirinya sendiri TAK PERNAH BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN PEMIMPIN SECARA EMPAT MATA, yang ada adalah diam terhadap kemungkaran pemimpin dan mencari aman,sehingga mereka justru menjadi manusia pengecut dan penjilat ! Hal seperti ini dinilai oleh ulama salaf dahulu sebagai suatu cabang dari cabang-cabang kemunafikan, sebagaimana kata Imam Abu Hazim,”Sebaik-baik umara adalah mereka yang mendatangi ulama dan seburuk-buruk ulama adalah mereka yang mencintai penguasa.”

Jadi menasehati atau mengkritik pemimpin dengan cara yang bijak (baik secara langsung atau tidak langsung) adalah kemuliaan dan keberanian. Adapun diam terhadap kemungkaran penguasa dengan alasan tidak boleh mengumbar aib penguasa di media umum adalah KEHINAAN dan CABANG KEMUNAFIKAN. Tidaklah dilakukan kecuali oleh para penjilat dan pengecut.

Marilah kita senantiasa menasehati pemimpin sesuai kemampuan kita, bila dengan cara langsung dihadapannya kita rasa mampu maka lakukanlah, namun bila dengan cara pembentukan opini dan kritik terbuka yang bisa kita lakukan dan diharap dapat mendatangkan maslahat atau minimal mengurangi madhorot maka silahkan lakukan, seraya tetap mendoakan kebaikan untuk pemimpin kita agar dibimbing oleh Allah kepada jalan yang benar sesuai ajaran Islam.Muncul pertanyaan, “APAKAH MENGKRITIK PENGUASA SECARA TERBUKA TIDAK PERNAH DI CONTOHKAN PARA ULAMA DAN HAL ITU MERUPAKAN MANHAJ KHAWARIJ ??”

Jawabannya simple, pada tahun 83 Hijriyah, sebanyak 100.000 penduduk Bashrah dan Kuffah berkumpul melawan Khalifah Abdul Malik dan panglimanya yang bernama Hajjaj. Beberapa ulama turut serta dalam perlawanan ini, seperti : Imam Sa’id bin Jubair, Imam Asy-Sya’bi, Imam Hasan Al Bashri dan Muslim bin Yasar. Walau demikian,TIDAK ADA SATUPUN ULAMA YANG MENUDUH 100.000 PENDUDUK BASHROH DAN ULAMA-ULAMA DIATAS SEBAGAI KHAWARIJ.

Imam Ahmad bin Nasr Al-Khuza’i memberontak pada khalifah dimasanya sampai beliau terbunuh. Ketika Imam Ahmad bin Hanbal mendengar kabar ini beliau bersedih dan berkata: “Semoga Allah merahmati beliau, sungguh beliau telah berjuang di jalan Allah”. Kisah ini terdapat dalam Kitab Al-Bidayah wa Nihaayah di jilid ke-10.

Jadi, tidak semua yang memberontak penguasa adalah khawarij. Memberontak penguasa saja belum tentu menjadi “khawarij”,mesti dilihat dulu konteks kasusnya,apalagi hanya sekedar mengkritik dan menasehati penguasa secara terbuka.

Ulama pada masa Al-Hajjaj seperti Asy-Sya’bi, Imam An-Nakha’i, Imam Mujaahid dll mengkafirkan Al-Hajjaj sedangkan Hasan Al-Bashri, Anas Bin Malik dll tidak mengkafirkan Al-Hajjaj. Apakah Imam Asy-Sya’bi, An-Nakha’i, dan Mujaahid divonis “khawarij” oleh Ulama lain di masanya? Jawabnya tidak.!

Di dalam Kitab Al-Bidayah wa Nihayah juz 8 halaman 217 disebutkan bahwasanya Imam Al Huda al-Husain bin ‘Ali Radhiyallahu’anhu,pemimpin pemuda ahlul jannah, memisahkan diri (khuruj) dari kepemimpinan penguasa fajir Yazid bin Mu’awiyyah. Imam Husain Radhiyallahu’anhu dibai’at oleh penduduk Kufah pada tahun 61 Hijriyah. Beliau juga mengutus anak pamannya, Muslim bin ‘Aqil untuk mengambil bai’at penduduk Kufah untuk dirinya. Dan tidak kurang 18 ribu orang membai’at dirinya. Dan di dalam sejarah, tak seorang pun menyatakan bahwa Imam Husain Radhiyallahu’anhu pada saat itu termasuk firqah sesat atau “khawarij”.

[Lihat Kitab Al-Bidayah wa An Nihayah]

Demikianlah cara yang dilakukan oleh Imam Husain Bin ‘Ali Radhiyallahu’anhu untuk mengoreksi dan mengkritisi kepemimpinan Yazid bin Mu’awiyyah,walau berujung pada pembantaian berdarah keluarga Ahlul Bait dan beliau gugur sebagai Syahid. Ingat!! Beliau di bantai di karbala’ karena keteguhan beliau keluar dari ketaatan penguasa fajir lagi zholim,yakni Yazid Bin Mu’awiyah.

Lantas, bagaimana kalau para ulama diatas melakukan hal seperti itu dizaman sekarang ?? bisa-bisa terkena cap “khowarij” juga kali ya…?? Ya, yang ngecap “khawarji” itu tidak lain adaah para “penjilat berjubah”.

Demikianlah bila orang dungu hanya memahami terminologi khowarij, padahal Ulama membagi pemberontak menjadi 4 macam; yaiti khowarij, muharribun, ahlul baghiy dan ahlul haq. Namun kenapa para Da’i dan pencari ilmu hanya dicecoki “khawarij saja” ??

Semoga Allah membimbing pemimpin-pemimpin kita ke jalan yang lurus dan memberi petunjuk kepada kita semua baik rakyat maupun pemimpin, Allaahumma Aamiin…

Sumber : Eramuslim

Banjir Besar, Netizen Bikin Video “Ayo Siapa Yang Mau Pindah Ke Meikarta?”

Banjir Besar, Netizen Bikin Video “Ayo Siapa Yang Mau Pindah Ke Meikarta?”


10Berita, Banjir di kawasan proyek apartemen Meikarta, Cikarang, menjadi pergunjingan warga. Sebuah video yang merekam situasi banjir di kawasan Meikarta pun viral di aplikasi pesan singkat dan media sosial.

Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo turut mengunggah video tersebut di akun Instagramnya, @suryowibowo2011 dengan keterangan, “Ini benar di MEIKARTA #indonesia?”. Video tersebut mendapat ragam respons dari pengguna media sosial.

Video berdurasi 52 detik yang diunggah oleh Suryo itu merupakan bentuk kritiknya terhadap proyek Meikarta.

Suryo menyebut perizinan Meikarta saat ini diduga masih bermasalah, tetapi kegiatan pemasaran dan pembangunan sudah dilakukan.

“Dengan adanya video yang viral dari WhatsApp group tersebut, menunjukkan bahwa desain pembangunan secara makro tidak benar, dan lokasi pembangunannya di tanah subur yang banyak air,” ujar Suryo kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/2).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah meminta Grup Lippo selaku pengembang menghentikan penjualan Meikarta sebelum melengkapi izin pemerintah daerah.

Pihak Meikarta sempat mengklaim baru mengantongi izin pembangunan dari 84 hektare dari rencana pengembangan 500 hektare.

Meski izin masih bermasalah, lembaga riset pemasaran Nielsen mencatat Meikarta menjadi merek dengan belanja iklan tertinggi sepanjang 2017 dengan total belanja iklan lebih dari Rp1,5 triliun.

Direktur Informasi Publik Meikarta Danang Kemayan Jati mengatakan, banjir di kawasan Meikarta beberapa waktu lalu itu kini telah ditangani.

Dia menyebut anomali cuaca saat ini sedang melanda dan menyebabkan banjir di berbagai daerah.

“Ini kan infrastrukturnya baru dikerjakan. Gorong-gorong dan lain-lain juga masih dikerjakan, jadi ya sempat banjir. Tapi sekarang sudah beres semua,” ujar Danang saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Danang mengatakan, pihaknya kini telah melakukan penanganan dengan memperlebar jalur air dan memperbaiki aliran air yang tersumbat. [cnn]

Sumber : dakwahmedia.co

Resep praktis bikin Selat Solo, steak berkuah manis menggugah selera

Resep praktis bikin Selat Solo, steak berkuah manis menggugah selera

10Berita - Kalau kamu lagi jalan-jalan ke Solo, salah satu kuliner yang harus kamu coba adalah selat solo. Kuliner ini bentuknya mirip-mirip kayak steak yang biasa disantap para bule-bule itu lho. Tak mengherankan karena kuliner yang merupakan hidangan khas dari tanah Jawa ini memang terpengaruh dengan hidangan Eropa. Jadi bisa dibilang kalau selat solo ini adalah steak versi Indonesia.

Hal yang sangat membedakan antara selat solo dengan steak yaitu dari kuah yang terdapat pada selat solo. Kuahnya berwarna cokelat kehitaman dengan rasa manis yang bakal bikin kamu kangen sama cita rasanya dan pengen balik lagi ke Solo. Kuah selat solo ini pada umumnya terbuat dari perpaduan bawang putih, cuka, kecap manis, air dan bumbu rempah-rempah Indonesia.
 
Makanan yang juga sering disebut bistik Jawa ini terdiri dari olahan daging sapi dengan tambahan sayur seperti buncis, wortel, tomat, kentang, selada, mentimun, kol atau brokoli dan biasanya dilengkapi dengan emping atau kerupuk udang. Oleh karena itu beberapa orang menyebut kuliner ini sebagai sebuah perpaduan antara bistik, salad dan sup.

Nah, kali ini brilio.net bakal ngasih resep dan cara mudah membuat makanan yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini. Yuk ah, langsung aja lihat cara pembuatannya di bawah ini.

Bahan:
1. 30 gr daging sapi has dalam
2. 3 sdm kecap manis
3. 5 siung bawang merah, iris tipis
4. 2 sdt merica bubuk
5. 2 sdm margarin
6. 1/2 buah bawang bombay, iris tipis
7. 1 buah bawang putih, cincang
8. 400 ml air
9. 2 sdt merica bubuk
10. 1 sdt pala bubuk
11. 1 sdt garam
12. 1/2 sdt gula merah
13. 1 buah tomat, potong menjadi 4 bagian
14. 4 sdm kecap manis
15. 1 buah kentang rebus, potong menjadi 4 bagian
16. 5 buah buncis rebus, potong 5 cm
17. 1 buah wortel rebus, potong memanjang
18. 2 iris tomat merah

Cara membuat:

1. Iris 300 gr daging sapi menjadi potongan yang tipis.

2. Masukkan daging, 3 sdm kecap manis, 5 siung bawang merah yang sudah di iris tipis, 2 sdt merica bubuk ke dalam wadah.

3. Kemudian campur semua bahan dengan tangan hingga seluruh daging terlumuri oleh bumbu.

4. Siapkan wajan, lalu masukkan 2 sdm margarin, 1/2 buah bawang bombay yang sudah di iris tipis, i buah bawang putih cincang, aduk merata. Kemudian masukkan daging yang sebelumnya sudah diberi bumbu, aduk rata dan tambahkan 400 ml air, 2 sdt merica bubuk, 1 sdt pala bubuk, 1 sdt garam, 1/2 sdt gula merah, 1 buah tomat dan terakhir masukkan 4 sdm kecap manis. Aduk sampai merata.

5. Siapkan 1 buah kentang rebus, 5 buah buncis rebus, 1 buah wortel rebus dan 2 iris tomat merah di atas piring. Lalu tuangkan daging yang sudah dimasak tadi.

6. Dan selat solo pun siap disajikan. Selamat mencoba!

Sumber : Brilio.net

Akhirnya TERUNGKAP! Inilah Media Paling "Menyebalkan" Menurut Jokowi

Akhirnya TERUNGKAP! Inilah Media Paling "Menyebalkan" Menurut Jokowi


10Berita, Dalam acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2018, di Danau Cimpago Pantai Padang, Sumatera Barat, Jumat, 9 Februari 2018, Jokowi akhirnya mengungkap nama media yang menurutnya paling menyebalkan.

Seperti biasa, Jokowi memanggil salah satu hadirin untuk ke atas panggung bersamanya. Karena bertepatan Hari Pers, kali ini undangan ke atas panggung hanya berlaku untuk wartawan.

Sebelumnya, Jokowi mengaku selama ini kerap kesulitan melayani para wartawan yang mewawancarainya secara "doorstop" (mencegat langkah narasumber) dan kemudian mencecarnya dengan banyak pertanyaan.

Karena itu, sekarang ia ingin "balas dendam". Jokowi pun menunjuk salah satu wartawan yang bersedia ke depan. Dari atas panggung, wartawan itu memperkenalkan namanya Yousri Nur Raja Agam. Ia mengaku sudah 40 tahun menjadi wartawan.

Jokowi mulai "ngerjain" Yousri dengan mengajaknya bertukar peran. 

"Bapak jadi presiden, saya jadi wartawan," ucap Jokowi. Kemudian, berlagak jadi wartawan, Jokowi mengajukan pertanyaan ke Yousri. Pertanyaan pertama, menteri mana yang menurut "presiden" paling penting.

"Bapak punya menteri 34, menteri mana yang menurut bapak paling penting?" tanya Jokowi.

"Sebenarnya semua penting. Tapi yang paling penting menteri yang bisa membuat presidennya nyaman," jawab Yousri.

"Jadi yang paling penting yang mana? To the point saja pak. Jangan muter-muter gitu. Saya belum bisa nulis, belum bisa nangkap," cecar Jokowi.

"Menteri yang ngurusin wartawan," jawab Yousri. Maksudnya adalah Menkominfo. 

Lalu Jokowi berlanjut ke pertanyaan kedua. Jokowi mengatakan kadang sebal, kadang jengkel dengan pertanyaan para wartawan yang mudah di awal tetapi mulai sulit ketika di pertengahan wawancara.

Karena itu, masih berlagak wartawan, Jokowi bertanya ke Yousri.

"Media mana yang paling menyebalkan menurut Bapak?" tanya Jokowi disambut tawa hadirin.

Mendengar tanya itu, Yousri kikuk. Ia awalnya menjawab "media abal-abal". Namun langsung dibantah Jokowi.

"Di Istana, media abal-abal enggak ada. Media resmi semua," tegas Jokowi

"Sampaikan apa adanya yang mana pak, entah TV, online, entah media cetak, yang mana. Bapak kan tiap hari diwawancarai di Istana, bapak kan hapal wartawannya siapa dan medianya apa," tambah Jokowi.

Yousri pun spontan menjawab, "Yang paling hapal itu, yang paling menyebalkan itu Rakyat Merdeka".

Mendengar jawaban Yousri, Jokowi langsung tertawa ngakak.

"Pak presiden ini blak-blakan seperti perasaan saya. Sama persis," ucap Jokowi sambil terus tertawa geli.

Lalu Jokowi bertanya mengapa Rakyat Merdeka jadi media paling menyebalkan.

"Kalau rakyatnya merdeka, pemimpinnya susah. Terlalu merdeka, semua apa saja dianggap merdeka. Padahal ada aturan kemerdekaan itu sendiri ada," kata Yousri.

Tidak kuasa menahan tawa, Jokowi pun mengakhiri  ulahnya mengerjai Yousri. Seperti biasa, ia menyuruh Yousri mengambil sepeda sebagai hadiah yang bisa dibawa pulang.

Sumber : PORTAL ISLAM

Lancang!  Bawaslu Susun Materi Khutbah Jelang Tahun Politik 2018-2019

Lancang!  Bawaslu Susun Materi Khutbah Jelang Tahun Politik 2018-2019


10Berita  – Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum Rahmat Bagja meminta materi khotbah menjelang masa kampanye pilkada serentak 2018 harus diisi dengan sesuatu yang menentramkan. Dia mengaku pihaknya sedang menyusun kerja sama dengan sejumlah pemuka agama terkait dengan penyusunan materi khotbah tersebut.

“Kami sekarang lagi menyusun kerja sama dengan pemuka agama, KWI PGI, agar khotbah-khotbah menjelang pilkada, kampanye, diisi dengan hal-hal menenteramkan,” ujar Rahmat dalam diskusi Setara Institute di AOne Hotel, Jakarta Pusat, Kamis 8 Februari 2018.

Hal yang sama dilakukan dengan menyusun materi untuk salat Jumat. Rahmat beralasan, penyusunan materi khotbah agar mencegah hal yang dialami saat pilkada DKI Jakarta 2017. Rahmat menuturkan selama satu bulan kampanye, banyak khotbah berkaitan dengan Surat Al-Maidah ayat 51. Menurut dia, hal itu sebetulnya boleh saja disampaikan. “Tapi enggak setiap Jumat didengar. Biarkan pemilihan menjadi urusan pribadi,” cuapnya.

Materi khotbah yang sedang disusun, kata dia, akan berisi hal-hal menyejukkan. Ia menganggap, jika materi khotbah tak menjadi perhatian selama kampanye, akan sangat bermasalah. Sebab itu dia mengajak para pemuka agama untuk bersama-sama menyusun kurikulum materi khotbah yang jauh dari politik, suku, ras, dan agama.

Kendati begitu, Rahmat menegaskan, hal tersebut hanya bersifat seruan, bukan wajib. “Kami hanya buat materi, disebarkan ke NU, MUI, dan Muhammadiyah untuk disebarkan ke masjid-masjid agar kalau berkenan dipakai jika masuk kampanye,” ucapnya.

Adapun untuk agama lainnya, Rahmat menjelaskan, bisa melalui selebaran yang berkaitan dengan pilkada dan dibagikan ke peserta misa. “Demikian juga PGI punya banyak gereja-gereja sehingga kemudian khotbah tokoh agama di hari Minggu menciptakan situasi yang aman tentram dan damai,” kilahnya. (Pi/Ram)

Sumber : Eramuslim 

Habis Olok-olok Aa Gym, Akun Abu Janda dihapus Facebook

Habis Olok-olok Aa Gym, Akun Abu Janda dihapus Facebook


10Berita, Akun venomenal yang kerap mengolok-olok Islam akhirnya tumbang, Akun Abu Janda Al-Boliwoodi saat ini tidak bisa dibuka di laman facebook alias sudah dihapus.

Kabar tersebut awalnya kami temukan di sebuah postingan pada 9/2/2018 didalam satu group yang memberitakan bahwa akun tersebut sudah dihapus oleh pihak facebook.

Kamipun mencoba mengecek kebenaran tersebut, dan benar saja, akun abu janda sudah tidak ada.

Sebelumnya Abu Janda yang mengatasnamakan dirinya sebagai aggota Banser tersebut mengunggah video banjir Jakarta. video tersebut viral dan dianggap mengolok-olok Aa Gym.

Hingga kabar ini ditulis, kami belum mengetahui kabar terbaru soal keberadaan dan Abu Janda dan sikapnya setelah akunnya dihapus oleh facebook.

Sumber : Dakwah media 

ARNOLD VAN DOORN (Produser Film Fitna): Ada apa dengan Islam?

ARNOLD VAN DOORN (Produser Film Fitna): Ada apa dengan Islam?

10Berita  Dalam kehidupan kita, mungkin kita sering berfikir, sudah banyak sekali cara kita untuk menyadarkan seseorang yang kita cintai, untuk merubah sifat seseorang yang sangat disayangi. Akan tetapi, segala cara dan upaya kita, ternyata tidak mampu untuk merubahnya menjadi seseorang yang baik. Sebenarnya apa yang salah dengan upaya kita, bagaimanakah caranya agar kita dapat merubah seseorang?

Mengenai hal ini, perlu kita ketahui dan pahami dengan baik, hidayah atau petunjuk hanyalah milik Allah, bagaimana pun upaya kita untuk merubah seseorang, bagaimana pun kerja keras kita untuk menyadarkan seseorang, maka itu tidak ada artinya jika Allah tidak menghendaki hidayah kepadanya, orang tersebut tidak akan berubah sampai Allah memberikannya hidayah. Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

Hidayah adalah hak prerogatif Allah, yakni merupakan otoritas Allah SWT untuk hamba-hamba pilihan-Nya, sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S 28 Al- Qashash : 56 dan Q.S .2 : Al Baqarah : 272.

Adapun cara untuk mendapat hidayah Taufiq salah satunya adalah dengan berdo’a, Bersungguh-sungguh, bergabung dengan lingkungan yang kondusif, dan memperbanyak amal sholeh.

Namun, ketika hidayah datang kepada seseorang, hal itu merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Rezeki yang sangat membahagiakan, yang mungkin bisa menyelamatkan kita dari penderitaan di dunia dan akhirat kelak.

Begitu banyak cerita tentang orang yang mendapatkan hidayah yang mampu membuat kita berdecak kagum. Salah satunya seperti yang dialami oleh Arnold Van Doorn yang dahulunya sangat membenci Islam.

Seperti apa kisahnya? Simak kisah Arnold berikut ini.

ARNOLD VAN DOORN (Produser Film Fitna): Ada apa dengan Islam?

Siapa pun orangnya, terlepas dari perilaku yang nista, pendosa kelas kakap, dedengkot pengingkar, kafir tulen, musuh Islam, bahkan namanya menjadi target utama kaum Muslim. Tapi ketika Allah Aza wa Jalla berkehendak membalikkan hatinya, ia akan jatuh tersungkur, bersujud tak berdaya, memohon mohon ampunan.

Ia adalah Arnold van Doorn, musuh besar Islam yang darahnya pernah dihalalkan untuk dibunuh karena filmnya FITNA yang terang terangan menghina Islam dan Rasulullah shallallahu alayhi wasallam. Bahkan film tersebut sempat menggemparkan dunia. Tak hanya itu, di jagad perpolitikan Belanda, sebagai wakil ketua di PVV (Partai Kebangsaan Belanda) ia sangat gencar mengincar Islam, termasuk pembangunan masjid di negerinya. Tapi sekarang justru ia berbalik arah dan mengejutkan dunia.

Bagaimana sampai dirinya berbalik menjadi mualaf?
Ia berkata, “Karena rasa penasaran saja terhadap Islam.”

Penasaran yang bagaimana?
“Iya, kurangnya apa kami memerangi Islam, menghambat, memfitnah, memusuhi dgn berbagai cara sampai menutup segala akses agar Islam tidak berkembang bahkan enyah dari negeri kami. Tapi apa yang terjadi justru Islam semakin melenggang, melesat jauh hingga menohok kami. Itulah yg membuat kami penasaran, ada apa di balik Islam itu, ada magic apa di dalamnya?”

Anda penasaran?
“Yah, mencari tahu tentang Islam. Saya benar benar berniat ingin mengetahui ajarannya lebih dalam tentang Islam. Karena selama ini saya hanya tahu tentang Islam dari perkataan orang orang yg membencinya. Saya sengaja beli terjemahan Alquran, hadits dan buku buku referensi Islam. Tanpa meninggalkan aktivitasku, saya mulai membaca dengan teliti, mengkaji satu per satu”.

Waktu itu bagaimanakah sikap teman teman?
Mengkhawatirkan anda?
“Tidak, mereka tahunya saya hanya baca referensi Islam, tidak sampai berpikir bahwa nantinya saya akan mendapat hidayah. Karena di dunia kami pada umumnya kami mengkaji sebuah pemikiran atau suatu paham tanpa harus mempercayai dan mengikutinya. Bahkan, tidak sedikit orang yg mempelajari Islam untuk kemudian menyerangnya. Nah di situlah saya justru bukannya menyerang tapi malah ikut terhanyut”.

Butuh berapa lama Anda mendalami Islam?
“Hampir setahun saya harus mengkaji Alquran, sunnah, dan sejumlah referensi Islam lainnya. Beberapa bulan mempelajari, saya semakin penasaran. Saya kaget, ternyata isinya kok begini? Bener nih? Ah, tidak mungkin, tidak mungkin Islam mengajarkan seperti ini. Ini mungkin hanya menutup nutupi agar orang tertarik, tidak mungkin sekali. Agar tidak semakin penasaran, akhirnya saya mencari orang yang lebih paham, lalu sering berdialog untuk mengetahui lebih jauh tentang Islam. Dia adalah Abu Khaulani, rekanku yang menjabat di dewan kota Den Haag. Dia juga yang nantinya menghubungkanku dengan masjid As Sunnah”.

Apa yang membuat anda terheran heran hingga mencari seorang yang tahu tentang Islam?
“Meskipun waktu itu saya memiliki fondasi kristen yang sangat kuat, tapi jujur saja semakin mempelajari semakin dalam saya merasakan Islam semakin spesial. Ajaran ajaran yang selama ini digembar gemborkan fanatik, menindas wanita, teroris, kejam, biadab, tidak toleran, membabi buta memusuhi barat justru tidak saya temukan. Justru yang saya temukan dalam Islam adalah agama yang sangat toleran, penuh perdamaian, sangat menghormati bahkan mengangkat derajat kaum perempuan. Penuh dengan keindahan. Awalnya saya tidak percaya, saya tidak mau menerima fakta itu, saya ingin buang pengaruh pengaruh yang meracuni pikiranku. Tapi, hati ini tidak bisa menolak. Akalku tidak bisa dibohongi. Saya teriak tidaaaaakkk!!!, tapi hati dengan kuat mengatakan iyaaa!!!”

Anda tetap bersikeras menolak?
“Sebenarnya iya, maunya menolak. Tapi saya kalah dengan hati nurani, hingga pada suatu saat saya benar benar mengaku kalah, tunduk , menangis dan bersujud kepada Rabb Yang Maha Agung telah yang telah menuntun saya kepada jalan yang benar. Ketika di tengah malam tiba tiba saya terbangun seperti mau mati saja, saya gelisah, ada dilema, ingin berteriak meminta tolong, tetapi kepada siapa? Saya ingat ucapan Abu Khaulani, mintalah kepada Rabbmu yang menghidupkanmu, yang memberimu nafas, yang mematikanmu. Saya coba memohon, Ya Allah tolong tunjukkan saya harus bagaimana. Tak menunggu lama, sesaat setelah aku berhenti meratap hatiku pelan pelan tenang, berbinar dan lega. Saya merasa sangat kecil di hadapanNya. Apalagi kalau ingat dengan film saya, saya menangis, menangis terus memohon ampunan.”

DICAP PENGKHIANAT
Ketika keimanan perlahan lahan mulai mapan, terbentuk suatu perubahan hidup sudah berada di puncak “pertarungan batin”, van Doorn semakin sadar bahwa hidayah tersebut benar benar menghampirinya. Di saat itulah ia langsung mengajak Abu Khaulani ke Masjid As Sunnah. Dengan ikhlas dan hati yang mantap, orang yg pernah menghina Islam ini mengikrarkan dua kalimat syahadat di depan Ulama setempat. Saat itu juga, orang yang sebelumnya memusuhi, memfitnah, bahkan merusak citra Islam dan RasulNya berubah menjadi saudara bagi sekitar 1,9 milyar umat Islam.
“Sejak itu saya dicap sebagai pengkhianat oleh teman temanku dulu. Saya dikeluarkan dari komunitas, bahkan partai. Tapi semua itu tidak menyurutkanku sebagai seorang Muslim dan belajar lebih tentang Islam. Apalagi setelah saya seperti ditampar ketika menunaikan ibadah haji. Waktu itu saya duduk bersimpuh di depan makam orang yang pernah saya jelek jelekkan, yaitu makam Nabi Muhammad Shallallahu alayhi wasallam. Di situlah timbul penyesalan yang amat dalam karena merasa berlumuran dosa. Bahkan saya rela mati di depan makam Nabi shallallahu alayhi wasallam tersebut sambil menangis tersedu sedu”.

Apa rencana jangka pendek anda setelah menjadi Muslim?
“Saya harus bertanggung jawab atas film Fitna. Selanjutnya setelah menunaikan ibadah haji, dalam waktu dekat ini saya akan membuat film yang sangat fantastis. Dalam film tersebut saya akan memaparkan semua keindahan yang ada dalam Islam ini. Saya rela hidup saya kupersembahkan untuk melayani atau menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia agar semua orang tahu bahwa Islam itu indah, tidak seperti apa yang ada di pikiran pembencinya”.

Disalin dari majalah Furqon edisi 138 Th XIV/Mei 2016.
@Gafy Abdullah

Sumber : Ngelmu.co

Segarkan Pikiran dengan Candaan Khas Ala Gus Dur. Baca Nih, Biar Nggak Saling Benci di Medsos!

Segarkan Pikiran dengan Candaan Khas Ala Gus Dur. Baca Nih, Biar Nggak Saling Benci di Medsos!

Cara tertawa ala Gus Dur

Dari kolom komentar menuju relung hati seorang warganet yang kesakitan—perundungan, debat kusir, sampai ujaran kebencian bisa ditemukan di media sosial, korban pun berjatuhan, dengan rasa sakit bahkan luka traumatis. Debat kusir yang acap kali keluar, dari mulai ngomongin bumi datar sampai bicara pendapat hati nurani semua hal ini mirisnya nggak sedikit yang berakhir dengan amarah dan kebencian. Ini perlu disembuhkan, warganet perlu kesegaran yang nyata, perlu lelucon yang segar bukan sekadar aksi keberpihakan yang utopis, tanpa alasan jelas.

Ya! Kita butuh lelucon cerdas, karena lelucon receh sekarang malah dianggap sampah, miris! Bicara soal lelucon, kita akan ingat sosok Dr.(H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid, yang akrab kita sapa Gus Dur. Ia adalah tokoh penting Indonesia, pemimpin politik yang menjadi presiden keempat Indonesia.

Advertisement

Boleh dibilang, Gus Dur adalah sosok yang penuh dengan toleransi, seperti katanya juga, “Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar rasa toleransinya.” Rasa toleransi Gus Dur mungkin ia tuangkan salah satunya lewat lelucon yang kerap beliau sasarkan ke sejumlah kerabat bahkan masyarakat. Langsung simak saja, biar nggak ‘gerah’!

1. Lelucon Gus Dur tentang sikap ‘gila’ para presiden Indonesia. Kocak deh!

Fidel Castro pun tertawa terbahak …. via nu.or.id%20

2. Leluconnya masih sama, soal presiden Indonesia. Tapi yang ini lebih kocak lagi 😀

Pas ketemu sama Habibie ceritanya diubah, takut beliau marah kali, ya? 😀 via tirto.id%20

3. Gus Dur punya cara terbaik buat berkenalan dengan orang, walaupun berlainan keyakinan. Respect dah!

Doa sebelum makannya kok malah serem sih. Hahaha! via nu.or.id%20

4. Saat suasana politik terasa kaku, Gus Dur dengan gaya bahasa dan selorohnya berhasil bikin suasana adem

Menyegarkan! via nu.or.id%20

5. Dia paham, lelucon bijak paling menarik adalah soal menertawakan diri sendiri … nggak ada yang sakit hati tapi lucu terdengar

Bayangin gimana perasaan Emha? via nu.or.id%20

6. Cara mencintai sebuah keyakinan dengan perasaan yang jujur dan damai

Waduuuuuh …. via tirto.id%20

7. Toleransi dalam berkeyakinan dia wujudkan dengan cara berdamai dengan siapa saja dan menebar tawa dengan sesama manusia

Ini salah satu lelucon dari Gus Dur yang paling terkenal lho. via nu.or.id%20

8. Meski sedang menderita karena sakit gigi, tapi ada saja kata-kata jenaka yang diucapkannya

Sakit gigi Gus Dur pun memancing gelak tawa. via nu.or.id%20

Tuhan Tak Perlu Dibela adalah buku kumpulan tulisan Gus Dur di Tempo, yang mungkin masih cukup relevan untuk dibaca sekarang. Lelucon yang disampaikan Gus Dursebagian berisikan hal yang sebenarnya tentang “menertawakan diri sendiri”, menertawakan kepayahan manusianya, alih-alih menangisi kekecewaan.

Kalau boleh bilang ada dua tipe warganet berdasarkan cara mereka meresapi nasib, ada yang woles, selow penuh lelucon, ada yang super tegang, emosional, dan penuh curiga. Dua-duanya nggak ada yang salah, yang jadi masalah kalau mereka berantem.

Sumber : Hipwee

Hukum Suap atau Sogok, Penjelasan Buya Yahya Sama Dengan Ustadz Abdul Somad

Hukum Suap atau Sogok, Penjelasan Buya Yahya Sama Dengan Ustadz Abdul Somad

10Berita,  Medsos lagi rame ngebuly Ustadz Abdul Somad yang dituduh menghalalkan sogok (suap). ICW ikutan nimbrung mempertanyakaan video ustadz Somad yang menjawab pertanyaan jamaah perihal suap menyuap.

Jama'ah bertanya: Apa hukumnya sogok?

Ustadz Abdul Somad menjawab: "Sogok terbagi dua. Harap dengar baik-baik, jangan sampai keluar fitnah Ustadz Abdul Somad menghalalkan sogok..." (Selengkapnya video di bawah)

APA yang disampaikan Ustadz Abdul Somad ini senada dengan penjelasan Buya Yahya (pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah).

Buya Yahya ditanya tentang persoalan SUAP MENYUAP. Beliau lalu menjelaskan (video di bawah):

- Orang yang menyogok dan disogok tempatnya di Neraka (Hadits)
- Menyogok adalah kita membayar untuk mengambil yang BUKAN Hak kita
- Ada juga kasus: Dosa yang disogok, tapi tidak dosa yang Menyogok. Karena dia mengambil haknya.

Selengkapnya video...

[video1 : Buya Yahya]


[video2 : Ustadz Abdul Somad]

Sumber :Portal Islam 

Gara-gara Video Ini, ust Abdul Shomad dituduh Halalkan Suap, Berikut Penjelasannya

Gara-gara Video Ini, ust Abdul Shomad dituduh Halalkan Suap, Berikut Penjelasannya


10Berita, Medsos lagi rame ngebuly Ustadz Abdul Somad yang dituduh menghalalkan sogok (suap). ICW ikutan nimbrung mempertanyakaan video ustadz Somad yang menjawab pertanyaan jamaah perihal suap menyuap. Inilah kalau hukum agama dihadapkan pada hukum negara. Mestinya kalau mau mengoreksi ucapan ustadz Abdul Somad (UAS) ya, pakailah dalil agama.

Misalnya gini, kalau ustadz bilang memakan daging babi itu haram. Ente cari deh sampe kelenger nggak bakal ada di hukum negara yang melarang warganya makan daging babi.

berikut videonya ust Abdul shomad yang dipermasalahkan tersebut:

Tapi intinya sama dengan video tautan ini.

Pertanyaan jamaah kepada UAS: Masuk PNS dengan membayar uang pelican, apa hukumnya?

Jawaban Ustadz Abdul Somad: Tolong dengar baik-baik walau sudah malam, jangan sampai terdengar keluar dari pengajian ini muncul isu, Somad menghalalkan sogok, nah itu yang tak mau.
Ini jenis pelicin ini ada dua. Satu pakai oli mesin satu pakai minyak biasa.

Sudah honorer lima tahun, ya. IPnya 3,7. Lulus dari FKIP, ya. Diterima guru SMP, sudah honorer lima tahun,IP 3,7. Lulus FKIP. Ketika dia datang… ketika dia datang ke Diknas, apa kata orang Diknas. Kamu sudah honorer lima tahun? Sudah pak. Ijazah FKIP? iya pak. IP3,7? Iya,pak. Bayar ke kami lima puluh juta, nanti baru kami kasih SK.

Kalau begini kasusnya, boleh dia bayar.Boleh dia bayar. Kenapa? Karena dia sedang mengambil haknya.Yang meminta ini yang JAHAT. Kalau begini kasusnya, karena kalau dia tak bayar, akan datang si ini membayar, sudah terjadi diprovinsi Riau, data terakhir guru sebanyak-banyak guru gara-gara umat Islam tak mau membayar, umat islam ini juga yang jahat, dalam kasus begini dia bayar karena dia sedang mengambil hak dia.

Yang haram itu yang mana? Ah, ini jenis yang haram. Ijazahnya teknik industri, IPnya 2,5 dan dia tak pernah menghonor, disiramnya seratus (seratus juta), dapat SK, nah itu yang haram, karena tiga-tiga syarat itu tidak ada pada diri dia. Menghonor tak pernah, ijazahnya bukan FKIP, dan dia pula IPnya 2,0 maka SKnya haram, gajinya haram, pensiunannya haram,SPPDnya haram.

Bisa dibedakan yang dua tadi? Insya Allah. Kalau tak bisa nanti muncul isu Somad menghalal, nah ini… caci maki ke saya di internet sudah banyak betul makanya saya tak buka intrentet, kalau saya buka pusing pala saya.

***

Dalil dari pendapat Ustadz Abdul Somad ini sebenarnya sudah sering dibahas di khutbah jum’at, di pengajian. Entahlah kenapa masih banyak yang heran.

Hukum dasar bagi orang yang menyuap (Arrosyi) dan yang menerima suap (Almurtasyi) adalah HARAM.

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.” (QS Albaqarah: 188)

Rasulullah melaknat orang yang menyuap dan menerima suap (Hadits riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad).

Di masa Rasulullah memang belum ada kejadian (yurispudensi) seperti yang dikatakan oleh Ustadz Abdul Somad di atas. Tapi di masa Sahabat pernah terjadi.

Sahabat Rasulullah, Ibnu Mas’ud ketika beliau berada di Habasyah. Beliau tidak diperbolehkan lewat, padahal beliau berhak lewat jalan itu, dan untuk kembali memakan waktu cukup lama, ternyata penjaganya minta disuap, maka Ibnu Mas’ud memberikan dua dinar, supaya diperbolehkan lewat. Beliau berkata, “Dosanya hanya untuk yang mengambil bukan untuk memberi”.

Itulah yang barangkali dimaksud Ustadz Abdul Somad sebagai “peminta suapnya yang jahat (yang nanggung dosa)”.

Jabir bin Zaid, Sya’bi , Atha’, dan Ibrahim An-Nakha’I, berpendapat, “Tidak mengapa orang memberikan suap untuk membela diri dan hartanya, jika dia takut perbuatan zhalim menimpanya.”

Jadi jelas, itu bukan pendapat pribadi Ustadz Abdul Somad, tapi memang ada dalilnya.

Contoh lain. Misalnya, kita telah lulus dan tinggal mengambil ijazah, sudah melunasi uang SPP dan sebagainya, ijazah itu sangat kita perlukan untuk melamar pekerjaan. Kita tinggal di negara korup. Oknum TU sekolah menahan ijazah kita kecuali kita harus membayar sejumlah uang yang dia minta. Untuk mengadu, kita tahu urusannya akan keluar uang lebih besar. Nah itu kita boleh membayar, dosanya hanya ditanggung yang meminta.

Para ulama menyebutnya, “Selamanya suap (risywah) adalah haram kecuali untuk mengembalikan hak”.

Cuma itu bacaan saya, kurang lengkap memang. Silakan bagi yang lebih paham melengkapinya. Juga bagi yang ingin membantahnya. Ingat, ini soal hukum agama, harus ada dasarnya (dalil naqli) bukan hanya pendapat pribadi (dalil aqli).

Khusus untuk postingan ini, karena ini berupa kajian, jangan keluar dari tema, apalagi menghina. Mohon maaf, saya akan hapus kalau komentarnya keluar jalur.

(by Balya Nur)

Sumber : Dakwah Media