OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 12 Februari 2018

Membaca Pertarungan Anieser VS Jokower di Pilpres 2019

Membaca Pertarungan Anieser VS Jokower di Pilpres 2019


10Berita,   Anies dan Jokowi adalah dua tokoh yang paling tinggi magnetnya bagi media. Apapun terkait keduanya, media menaikkan beritanya. Pertama, karena Anies gubernur DKI Jakarta dan Jokowi presiden. Kedua, keduanya sedang dalam persaingan.

Berita menjadi masif ketika hadir pihak ketiga yakni para pendukung. Anies dan Jokowi sama-sama punya pendukung yang fanatik dan energik. Ditambah lagi hadirnya kelompok ABJ (Asal Bukan Jokowi). Kelompok ini, meski tidak sepenuhnya pro Anies, namun bagi mereka, siapapun lawan Jokowi akan didukungnya. Dan kelompok ABJ ini justru paling bersemangat dan “ngotot” untuk mengalahkan Jokowi. Bagi mereka, jika Jokowi jadi presiden lagi, Indonesia seolah akan kiamat. Benarkah?

Upaya yang sering dilakukan sejumlah pihak untuk menghalangi atau menyerang kelompok ABJ ini, baik secara oral maupun tulisan, justru malah menjadi momentum kelompok ABJ melakukan konsolidasi perlawanan yang semakin masif.

Para pendukung Anies dan Jokowi seperti belah semangka. Pendukung Anies itu anti Jokowi, dan pendukung Jokowi itu anti Anies. Masing-masing punya rasionalitasnya sendiri. Sisanya, non blok. Wait and see.

Pengkubuan ini terus terawat karena faktor pertama, kekalahan Ahok di pilgub DKI yang juga diasumsikan sebagai kekalahan Jokowi. Kedua, karena akan adanya hajatan demokrasi di pilpres 2019.

Jokowi tidak ingin kalah dua kali. Kalah di pilgub DKI dan pilpres 2019. Karena itu, “at all cost” akan dipersiapkan maksimal oleh tim Jokowi untuk bertempur di 2019. Lebih-lebih jika lawannya adalah Anies Rasyid Baswedan.

Para pendukung Anies dan Jokowi, yang belakangan lebih dikenal dengan istilah Aniesers dan Jokowers, terus berhadapan. Media utamanya adalah medsos. Masing-masing pendukung ini melakukan pertama, branding tokohnya. Kedua, mengamati dan mengawasi dengan teliti kinerja, bahkan sikap tokoh lawan. Tepatnya, mencari-cari kesalahan untuk dibully.

Bagaimana dengan para tokoh di luar keduanya? Seperti Gatot Nurmantyo (GN) misalnya. Gatot punya kans sebagai lawan potensial jika GN bersedia menjadi fighter yang secara langsung berani berhadapan dengan Jokowi. Dan momentum ini bisa GN dapatkan jika GN mengambil langkah mundur dari TNI sebelum masa pensiun. Mundurnya GN bisa dipersepsi publik sebagai bentuk perlawanan terhadap Jokowi. Jika tidak, GN berangsur akan kehilangan momentum. Publik menganggap GN berada satu baris dengan Jokowi. Meski tetap punya kesempatan untuk recovery.

Di luar GN, muncul sejumlah tokoh. Namun tokoh-tokoh itu bukan fighter. Mereka lebih memilih jalur landai dan aman. Tidak berani berhadapan langsung dan berseberangan dengan Jokowi. Sebagian besar dari tokoh-tokoh itu justru malah “menunggu dan memburu berkah” dari Jokowi.

Diantara tokoh-tokoh “penunggu dan pemburu berkah” itu adalah Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Romuharmuzy (Romi), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Zulkifli Hasan, Budi Gunawan (BG) dan Puan maharani. Mereka berebut pengaruh untuk dipinang Jokowi sebagai cawapres.

Sejumlah spanduk terpasang di sejumlah kota yang bertuliskan “Calon Wakil Presiden 2019”. Cak Imin dan Romi termasuk yang paling gencar buat branding ini.

Kenapa tokoh-tokoh tersebut tidak nyapres? Tidakkah mereka punya partai pengusung? Pertama, mereka merasa tidak cukup kuat untuk melawan Jokowi. Kedua, mereka terikat sebagai partai koalisi pendukung Jokowi. Ketiga, mereka tidak punya nyali. Ada faktor “x” yang menyebabkan mereka kehilangan keberanian.

Karena bukan sebagai calon presiden, mereka tidak merasa perlu pasukan khusus. Sebab, kekuatannya ada di negosiasi partai berbasis pada pertama, kemampuan partai masing-masing memenangkan calonnya di pilkada 2018. Dan kedua, trend elektabilitas sebagai cawapres.

Kecap nomor satu, mudah dijual. Agent pun bisa ambil bagian untuk ikut memasarkan. Kecap nomor dua, tak mudah menjualnya. Tak telalu menarik.

Branding cawapres, meski kreatif dan imajinatif, tapi tak membuat para agent (timses/konsultan profesional) mudah untuk ikut terlibat menjualnya. Maka, tak banyak pendukung setia yang bergairah, apalagi fanatik.

Di luar para “penunggu dan pemburu berkah” dari Jokowi, muncul nama Ahmad Heryawan, (Aher), Sohibul Iman, Anis Matta dan Tuan Guru Bajang (TGB). Ketiga tokoh ini juga bukan seorang fighter. Publik juga membaca tokoh ini sebagai “the second leader” yang berjuang untuk mendapat berkah dari tokoh yang akan melawan Jokowi. Meski tetap menghitung diri jika dilamar Jokowi sebagai cawapresnya. Semua masih terbuka, cair dan serba memungkinkan.

Publik menginginkan tokoh yang akan menjadi lawan Jokowi adalah seorang fighter. Sebab, Jokowi adalah seorang fighter, bahkan seorang fighter yang sangat agresif. Punya perlengkapan nyaris sempurna. Karena itu, butuh lawan yang juga punya tipe fighter.

Tipe fighter ini dimiliki oleh tokoh seperti Prabowo dan Anies Baswedan. Hanya saja, Prabowo, selain faktor usia, elektabilitasnya mengalami trend yang terus menurun. Sementara Anies, kendati fokus menjalankan tugasnya sebagai gubernur DKI, ia banyak mendapatkan momentum untuk berhadapan langsung dengan Jokowi. Kasus reklamasi adalah salah satunya. Dan Jokowi telah masuk perangkap dalam perseteruan itu.

Anies bisa dikatagorikan sebagai tokoh yang menampilkan dirinya fighter sejati untuk melawan Jokowi. Potensinya besar untuk menjadi rival Jokowi di pilpres 2019.

Publik setiap hari dipertontonkan oleh media rivalitas Anies vs Jokowi yang semakin panas. Faktor fighting inilah yang membuat lahirnya pengkubuan para pendukung semakin membesar dan tajam. Sikap dan moment ini tidak ada pada tokoh-tokoh yang lain.

Apa yang dilakukan pendukung Anies dan Jokowi itu lebih karena orientasi memenangkan kontestasi politik di pilpres 2019. Siapapun yang nanti terpilih menjadi presiden, apakah Anies atau Jokowi, atau malah tokoh lain, perseteruan para pendukung Anies dan Jokowi akan surut. Lambat laun pasti berakhir dengan sendirinya.

Perseteruan model ini pernah terjadi antara pendukung Prabowo dan Jokowi menjelang pilpres 2014. Tak kurang dasyat, dan tak kalah gaduh. Pilpres selesai, perseteruan pun terurai. Muncul lagi, dan semakin kencang ketika hajatan pilpres 2019 makin dekat.

Kali ini Anies mewakili kubu Prabowo, jika Prabowo tidak maju. Anies seolah reinkarnasi Prabowo zaman now.

Kenapa mesti Anies yang merepresentasikan Prabowo? Pertama, karena Anies adalah tokoh potensial yang saat ini punya kedekatan khusus dengan Prabowo. Kedua, resistensi Anies relatif kecil di kalangan kader Gerindra. Ketiga, Anies paling memungkinkan suaranya untuk melejit dan mengimbangi Jokowi. (wawancara Kompas Tv dengan J. Kristiadi/CSIS)

Pertarungan Anies vs Jokowi akan lebih menarik dibanding Jokowi dengan tokoh yang lain. Sama-sama muda dan mesinnya sudah panas. Keduanya memiliki konstituen yang konsisten dan bergairah. Para pendukung inilah yang selama ini memeriahkan dunia medsos dengan berbagai meme, karikatur, video dan tulisan.

Tidak seperti perseteruan Anies vs Ahok di pilgub DKI yang dikesankan sarat dengan tafsir ideologi dan agama, pertempuran Anies vs Jokowi di pilpres 2019, jika benar-benar terjadi, akan lebih menekankan pada design konseptual dan koreksi/track record kinerja. Ini akan lebih berkualitas dan bermutu. Disinilah Aniesers dan Jokowers akan mendapatkan suplai vitamin yang mencerdaskan dalam pertempuran.

Penulis: Tony Rasyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Sumber :Portal Islam 

DSKS Minta Dalang di Balik Penyerangan Para Ulama Ditelusuri

DSKS Minta Dalang di Balik Penyerangan Para Ulama Ditelusuri


Ketua DSKS, Ustadz Muinudinillah Basri

10Berita, SOLO – Menanggapi fenomena ‘orang gila’ menyerang para ulama, Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Ustaz Muinudinillah Basri mengimbau umat Islam agar waspada dan senantiasa menjaga para ulamanya.

“Konsolidasi, jaga para sabilah, tingkatkan tawakal,” katanya kepada Jurnalislam.comusai acara Solo Quran Hour di Masjid Agung, Surakarta, Ahad, (11/2/2018).

Ustaz Muin, sapaannya, mengatakan, apa yang saat ini dialami para ulama terutama di Jawa Barat merupakan ujian dari Allah. Namun, katanya, ia mendesak umat Islam untuk menelusuri dalang di balik peristiwa tersebut.

“Itu cobaan untuk sabillah, namun harus tetap Istiqomah, dan ujian bagi kita, para pemuda untuk menjaga ustaz dan ulama kita, dan paham siapa di balik itu semua,” papar Ustaz Muin yang juga pimpinan ponpes Ibnu Abbas Klaten ini.

Lebih lanjut, ia berpesan kepada umat Islam untuk memilih pemimpin umat yang bisa menjadi panutan sekaligus memberikan rasa aman kepada rakyatnya.

“Jadi kita harus memilih pemimpin yang bisa melindungi rakyatnya, semuanya,” pungkasnya.

Sumber : Jurnalislam.com

Syafi'i Ma'arif Berikan Reaksi Cepat Usai Gereja Diserang, Warganet: Saat Ulama Dibunuh Diam

Syafi'i Ma'arif Berikan Reaksi Cepat Usai Gereja Diserang, Warganet: Saat Ulama Dibunuh Diam

10Berita, Reaksi cepat Ahmad Syafi'i Ma'arif terhadap aksi penyerangan Gereja St. Lidwina di Sleman,  Yogyakarta, Ahad (11/2) jadi bumerang. Dia justru mendapat tanggapan negatif dari warganet karena sikap serupa tak dilakukannya saat ulama dibunuh.

Diwartakan, pria yang akrab disapa Buya Syafi'i itu mendatangi Gereja St Lidwina dan mengaku kecewa dengan peristiwa tersebut. 

"Harus ditelusuri betul siapa orangnya, apakah ada kelompok atau bergerak sendiri. Saya betul-betul kecewa berat," kata Buya Syafii seperti dikutip Detik.

Berita ini membuat warganet membandingkannya dengan respons Buya Syafi'i terhadap kasus penganiayaan dsn pembunuhan ulama.

Imam Malik‏ @ImamMalik3 

Saat ustadz dan ulama di serang bahkan sampai dibunuh biaya syafii kok meneng bae cangkemnya. Giliran non muslim yg diserang ente begitu kecewa

negeri para boneka‏ @daniswara02

@BuyaSyafii , sebenernya agamamu apa ya? Saat ulama, ustadz dihabisi kau diam. Saat gereja disatroni, kau bersuara. Shame on you

DeTe‏ @dtak88

Mas Syafi’i (maaf sy gak panggil buya), itu ulama dibunuh dan disiksa, ente diam saja. Sekarang 1 org di gereja kena bacok anda nyap-nyap… hallooooo !!!!!!!

Seperti diberitakan, pastor dan umat di Gereja St Lidwina pada pukul 07.30 WIB diserang  seorang pelaku yang belum diungkap identitasnya.

Umat yang sedang menghadiri misa terluka, begitu pula dengan Pastor Karl-Edmund Prier SJ, biasa dipanggil Romo Prier, yang sedang memimpin misa.

Sumber : Wajada 

13 Hal yang Menghalangi Kesuksesan Anda

13 Hal yang Menghalangi Kesuksesan Anda


1. Rasa malas
(malas bertindak, malas melakukan pekerjaan, dsb.)

2. Merasa memiliki sesuatu
(ah buat itu, gini aja sudah enak)

3. Rasa takut
(takut gak suskses, takut gak bisa, takut ga mampu)

4. Selalu berpikir negative dan berprasangka buruk
5. Tidak mau berpikir, Malas berpikir, otak jadi “mati”, akhir nya lemah.

6. Tidak punya tujuan hidup yang jelas, beserta langkah langkah nya

7. Selalu menyalahkan orang lain, mencari kambing hitam

8. Merasa tidak beruntung atau di liputi kesialan

9. Suka menghabiskan waktu untuk hal hal yang tidak pada tujuan hidupnya

10. Suka membahas hal hal yang gak penting, sok jadi pahlawan

11. Minder dan tidak percaya diri, suka rendah diri

12. Merasa tidak menginginkan, (ah buat apa sih, toh aku gak membutuhkan itu)

13. Rasa tidak percaya, masak sih aku bisa? Paling paling ya ga dapat itu, percuma juga aku usaha.

Sumber: Samian Pacing, Islamidia

Ketika Tuan Putri "Diseret" Ganjar Pranowo

Ketika Tuan Putri "Diseret" Ganjar Pranowo


10Berita, Kasus korupsi e-KTP memasuki babak baru yang makin WOW. Tuan Puteri, disebut Ganjar mendapat laporan tiap perkembangan pembahasan e-KTP. Tuan Putri, ketika itu menjabat ketua fraksi.

Tuan puteri yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung, mendapat ganjaran dari Ganjar Pranowo. Ganjar, berbaik hati dalam sidang menjelaskan bahwa dirinya sebagai "Petugas Partai" selalu melaporkan perkembangan proyek e-KTP kpd juragannya, Tuan Putri Puan Maharani.

Nyanyian Ganjar ini, melengkapi not balok yang sudah ditekan Novanto. Nampaknya, efek bola karambol yang disodok Novanto ke Ganjar kini melingkar dan memantul ke Puan Maharani.

Pengakuan Ganjar ini, semakin meneguhkan kesimpulan publik bahwa semua partai terlibat dalam proses penggarongan duit rakyat di kasus e-KTP. Garong-garong dewan ini, bersama-sama GENDUREN (kenduri/ngariung) di proyek e-KTP.

Sebelumnya, dalam dakwaan Jaksa KPK terhadap Irman dan Sugiharto, disebutkan ada dugaan duit Rp150 miliar mengalir ke Golkar, Rp150 miliar ke Demokrat, dan Rp80 miliar ke PDIP dlm proyek e-KTP. Adapun partai2 lain turut diperkaya senilai Rp80 miliar dari proyek tersebut.

Kembali ke Tuan Putri, nampaknya Tuan Putri mulai pasang kuda-kuda. Ganjar mulai menggelantung, cari pegangan agar tidak tenggelam sendirian terbawa arus besar korupsi e-KTP.

Ganjar menggunakan tali "LAPOR" ke tuan puteri, untuk mengikat Tuan Putri, tentu saja dalam hal ini juga mengikat Mak Banteng, agar kelak jika ada sesuatu bisa turut serta melindunginya.

Jika Ganjar merasa dilepaskan, tidak dilindungi, merasa terjepit, bisa-bisa tali "LAPOR" ini dikembangkan oleh Ganjar dengan bahasa "TELAH KIRIM BERKAT HASIL NGARIUNG KORUPSI E KTP" kepada juragannya.

Ganjar bisa mengeluarkan pengakuan, dirinya hanyalah petugas partai yang diutus untuk ikut kenduri agar dapat bagian jatah berkat e-KTP. Sementara, berkat itu tidak dinikmati sendiri, sebagian tentu saja dikirim kepada juragannya.

Kawan bisa lupa kenal, sahabat bisa jadi amnesia, yang ikut makan bersama dan terbiasa tidur bersama juga bisa hilang ingatan. Semua bisa saja cari aman, ambil langkah seribu, lari sendiri-sendiri.

Oh Tuan Putri, mungkinkah KPK juga akan memetik dikau. Dosakah hamba, mencoba mendedah fakta mengungkap peristiwa ?

Astaghfirullah, inilah lingkaran syaiton. Inilah realita demokrasi. Demokrasi adalah sistem dari, oleh dan untuk koruptor. Demokrasi dipimpin dan dijalankan oleh kumpulan maling, Garong dan para perompak uang rakyat.

Inilah sistem dan pemimpin yang telah merusak umat ini. Wahai umat, tidakkah engkau tergerak untuk segera mencampakkan demokrasi?

Penulis: Nasrudin Joha

Sumber :Portal Islam 

Kekerasan Pemuka Agama, Kebencian Atas Dasar Sentimen Agama

Kekerasan Pemuka Agama, Kebencian Atas Dasar Sentimen Agama

Itu berpotensi melahirkan saling curiga dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

10Berita , JAKARTA -- Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan menilai, kekerasan yang menimpa pemuka sejumlah tokoh agama menyiratkan adanya kebencian atas dasar sentimen agama. "Peristiwa-peristiwa itu menyiratkan adanya kebencian atas dasar sentimen keagamaan," kata Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan Robikin Emhas dalam keterangan tertulis, Ahad (11/2).

Dia menegaskan, kekerasan terhadap pemuka agama manapun harus dihentikan dan dijauhi. Pasalnya, kekerasan, apalagi teror, radikal dan ekstrim, bertentangan dengan ajaran Islam dan perilaku Nabi Muhammad SAW.

Robikin menegaskan, Radulullah SAW tak pernah melakukan atau mentolerir sikap ekstrim dan radikal. Rasulullah SAW selalu menekankan tidak boleh ada kekerasan dalam agama. Sebaliknya, tidak ada agama di dalam kekerasan. "Artinya, kalau ada kekerasan berarti itu bukan agama," ujar dia.

Dia berhadap, pihak berwajib dapat mencegah dan menghentikan kekerasan terhadap tokoh dan pemuka agama, apalagi didasari kebencian atas dasar sentimen keagamaan. Hal itu berpotensi melahirkan saling curiga dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa yang berujung pada gangguan keamanan serius.

"Dalam momentum tahun politik 2018 dan 2019, mari kita buktikan Indonesia mampu melakukan sirkulasi kekuasaan dengan cara-cara beradab," tutur Robikin.

Belum genap sebulan, terjadi empat kekerasan beruntun terhadap tokoh dan pemuka agama. Kekerasan pertama menyasar KH Umar Basri, tokoh NU dan Pengasuh Pesantren Al-Hidayah Cicalengka, Bandung, Jawa Barat pada 27 Januari 2018. Serta, HR. Prawoto, Komandan Brigade PP PERSIS di Blok Sawah, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat pada 1 Februari 2018.

Pagi ini (11/2), terjadi lagi serangan terhadap Romo Edmund Prier beserta jemaatnya dan petugas polisi di Gereja St. Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kekerasan juga terjadi terhadap Biksu Mulyanto Nurhalim dan pengikutnya di Desa Caringin, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten pada 7 Februari 2018. "Apapun alasannya, kekerasan tak bisa dibenarkan," ujar dia.

Sumber : Republika.co.id

Aher Minta Ulama di Jabar Jaga Agama, Aqidah, dan Negara

Aher Minta Ulama di Jabar Jaga Agama, Aqidah, dan Negara

Dalam konteks keagamaan, Jabar di pandang sebagai provinsi paling kokoh.

10Berita , BANDUNG -- Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menggelar pertemuan dengan ulama se-Jabar di Gedung Sate, Ahad (11/2). Pertemuan ini digelar untuk melakukan konsolidasi antara pemerintah dengan ulama se-Jabar yang tergabung dalam MUI baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan sampai ke desa.

"Dengan semua Ormas islam, mari kita jaga agama ini, aqidah ini, Ahlusunah ini dan negara ini," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.

Aher merasa bangga pada masyarakat Jabar. Karena, dalam konteks keagamaan, Jabar di pandang sebagai provinsi paling kokoh kegamaannya. Itu, merupakan hasil survei.

"Itu bukan kata saya ya tapi kata survei. Harapan saya, mari terus kita jaga dengan keislaman dan keaqidahan yang paling kokoh," katanya.

Aher pun berharap, semua ulama bisa menjaga situasi kondusif di masyarakat dengan terus membimbing masyarakat dengan agama yang benar dan bernegara dengan baik. "Supaya beragama dan bernegara seiring dan sejalan. Seiring sejalannya agama dan negara akan terarah," katanya.

Aher pun ingin mencari tempat luas yang bisa menampung banyak ulama. Kemungkinan, dia akan menggunakan gedung Sabuga untuk mengundang 626 MUI ditambah dengan ulama yang ada di desa dan kelurahan yang berjumlah 5.905.

"Kami akan kuote deklarasi bersama-sama. Jabar akan tampil jadi provinsi aman. Kalau ada kejadian seperti kemarin, respons dengan cepat jangan sampai ada fitnah di umat ini," katanya.

Aher pun menyatakan, ikut berbela sungkawa dengan kejadian ulama yang dianiaya. Bahkan, hingga menyebabkan seorang ulama meninggal dunia. "Insya allah, ulama itu sahid akan disambut bidadari. Saya ikut bela sungkawa pada pesantren," katanya.

Menurut Aher, ia memperoleh informasi kalau orang yang menganiaya KH umar Basri infonya benar-benar gila. Tapi, sedang ditelusuri, apakah ada yang menyuruh atau tidak sedang diperiksa. "Kalau Ust Prawoto, pelakunya hanya stress gangguan kepribadian tapi dia tak gila jadi akan kena persolaan hukum," katanya.

Sumber :Republika.co.id 

Minggu, 11 Februari 2018

Habib Rizieq UNGKAP Tujuan di Balik Penyerangan Umat Beragama

 
Habib Rizieq UNGKAP Tujuan di Balik Penyerangan Umat Beragama
10Berita
Habib Rizieq UNGKAP Tujuan di Balik Penyerangan Umat Beragama

10Berita, Usai penyerangan ulama, kini terjadi Penyerangan yang terjadi Gereja St Lidwina Bedhog Trihanggo, Sleman, Yogyakarta, tengah khusyuk menggelar ibadat pada Ahad pagi, 11 Februari 2018

Sedikitnya lima umat, termasuk pemimpin ibadah, Romo Edmund Prier SJ, mengalami luka sabetan samurai dan dilarikan ke rumah beberapa sakit, seperti RS Panti Rapih, Ludira Husada, dan RS Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM).

Melihat fenomena ini, Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab mengungkap tujuan dibalik penyerangan tersebut.

"Ulama dibunuh & dianiaya, Pendeta diserang, biksu dipersekusi. Tujuan dari semua ini adalah saling curiga antar umat beragama. Maka itu; tetap jaga persatuan & kesatuan diantara kita. Jaga toleransi di NKRI tercinta. Dan jangan saling melukai antar sesama," tulisnya. 
Ulama di bunuh & di aniaya, Pendeta di serang, Biksu di Persekusi.
Tujuan dari semua ini adalah saling curiga antar umat beragama.
Maka itu; tetap jaga persatuan & kesatuan diantara kita.
Jaga toleransi di NKRI tercinta.
Dan jangan saling melukai antar sesama.
• pic.twitter.com/VQX0gtzvKd
— Habib Rizieq Syihab (@RizieqSyihabFPI) February 11, 2018

Sumber :  portal-islam.id

Disaksikan Amien Rais, Anies Baswedan Dikukuhkan sebagai Pendekar Kehormatan Tapak Suci

Disaksikan Amien Rais, Anies Baswedan Dikukuhkan sebagai Pendekar Kehormatan Tapak Suci


10Berita, Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikukuhkan sebagai pendekar utama kehormatan pencak silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Upacara pengukuhan digelar di halaman Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Ahad (11/2/2018).

Upacara tersebut dihadiri mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah HM Amien Rais yang juga Dewan Penasihat Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Amien hadir di tengah-tengah upacara prosesi pengukuhan Anies.

Saat dikukuhkan, Anies ikut mengenakan pakaian silat warna merah dan rompi hitam khas Tapak Suci. Penampilannya dilengkapi dengan peci warna hitam, tanpa alas kaki.

Prosesi pengukuhan diawali dengan pembacaan surat keputusan pengukuhan Anies. SK dibacakan oleh Sudjono Ragil Santoso, seorang Dewan Guru Pimpinan Pusat Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

"Menetapkan dan mengukuhkan Saudara Anies Baswedan sebagai pendekar utama kehormatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah," ujar Sudjono.

Prosesi dilanjutkan dengan pembacaan sumpah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah, M Afnan Zamhari, yang diikuti oleh Anies.

"Karena Allah Swt saya berjanji akan menegakkan identitas tapak suci sebagai seni perguruan bela diri Indonesia yang berakidah Islam, bersumber pada Alquran dan asunah berjiwa kesaudaraan," ucap Anies.

Setelah itu, Afnan mengalungkan sabuk pinggang warna hitam ke leher Anies. Posisi Anies tampak berlutut saat pengalungan sabuk pinggang tersebut.

Anies kemudian mengikatkan ikat pinggang tersebut dibantu dua orang lainnya. Anies mengaku tak menyangka bisa menjadi seorang pendekar.

"Dulu di Yogya, kami cuma bisa mimpi, Pak, jadi pendekar. Lihatnya keren-keren betul, gimana caranya," ujar Anies seusai dikukuhkan.

Setelah menjadi pendekar utama kehormatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Anies berjanji akan turut mengembangkan pencak silat Tapak Suci. Dia juga berjanji akan mengemban amanat sebagai pendekar utama kehormatan tersebut.

Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Afnan Zamhari berharap Anies Baswedan dapat mengemban amanah tersebut. 

“Saya berharap para anggota Tapak Suci dapat mendukung kepemimpinan Anies Baswedan,” kata Afnan. Pendekar Tapak Suci yang baru itu pun tersenyum sumringah.

red: abu faza/dbs

Sumber : SI Online

Mau Cepat Dapat Kerja? Buruan Ubah 4 Kebiasaan Buruk Ini

Mau Cepat Dapat Kerja? Buruan Ubah 4 Kebiasaan Buruk Ini

10Berita, Angka pengangguran tiap tahunnya selalu meningkat. Ini tentu membuat pencarian kerja pun menjadi semakin sulit mengingat para pesaing yang cukup banyak.

Sudah melakukan berbagai cara dan berusaha keras namun tak kunjung dapat kerja? Jangan langsung menyerah begitu saja, ini waktunya Anda atur strategi baru. Jangan sampai membuat kesalahan umum yang sama dengan para pencari kerja lainnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Business Insider, Minggu (11/2/2018), Robert Hohman, CEO Glassdoor, menyoroti empat kesalahan yang sering dilakukan para pencari kerja. Kira-kira apa saja ya?

Berikut adalah beberapa kesalahan yang paling umum dilakukan para pencari kerja dan sebenarnya dapat diperbaiki:

1. Melamar Pekerjaan di Banyak Tempat

Begitu Anda mulai mencari pekerjaan, masuk akal jika ingin mengajukan lamaran ke banyak perusahaan. Namun Hohman tidak sepakat dengan hal itu karena melamar ke banyak perusahaan justru bisa menimbulkan masalah.

Strategi pencarian kerja dengan cara "lamar dan doa" jarang menghasilkan hasil yang ideal. Menurutnya, ini merupakan salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan para pencari kerja.

"Ini benar-benar tidak membantu siapa pun," kata Hohman, "Ini tentu saja tidak membantu pengusaha, yang mendapatkan banyak aplikasi yang seringkali tidak relevan dengan mereka. Tapi itu tidak bagus untuk Anda, karena butuh banyak waktu untuk mengisi semua aplikasi itu."

Ada baiknya bagi Anda yang saat ini sedang mencari kerja, coba melaksanakan pendekatan yang lebih teliti dengan sedikit perusahaan. Hal ini dapat lebih cenderung menghasilkan respons.

Anda perlu memastikan bahwa Anda telah mengetahui dan mengenal baik calon perusahaan. Itu berarti Anda perlu menggali umpan balik karyawan pada situs pekerjaan dan media sosial.

"Dengarkan suara karyawan yang sedang bekerja di sana. Biarkan mereka memberitahu Anda tentang apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan," ujar Hohman.

3. Gagal Wawancara Kerja karena Kurang Data Gaji

Anda dapat menunjukkan sikap positif pada saat wawancara kerja, seperti memberi jawaban yang bagus dan menunjukkan resume Anda yang menganggumkan.

Meski begitu, Anda tetap harus hati-hati, karena ada satu hal penting yang sering kali terabaikan oleh para pencari kerja yaitu tidak memiliki data yang lengkap untuk menegosiasikan gaji yang t.

Sebagai seseorang yang telah menegosiasikan ribuan paket gaji dengan kandidat, Hohman mengatakan bahwa kandidat yang dipersenjatai dengan data dapat melakukan yang terbaik.

"Mereka memiliki rasa yang baik tentang gaji mereka untuk peran tersebut dan mereka memiliki argumen berbasis data mengapa mereka layak dibayar dalam jumlah tertentu," katanya.

Hohman mengatakan pasar kerja saat ini sangatlah kompetitif. Namun dengan mempersiapkan lebih teliti untuk sebuah wawancara, Anda dapat menunjukkan minat yang lebih besar dan berbicara lebih banyak mengenai keahlian Anda yang relevan untuk mengesankan calon atasan Anda.

Situsnya sendiri adalah satu sumber yang tersedia. "Glassdoor memiliki semua jenis informasi tentang bagaimana rasanya melakukan wawancara di perusahaan...jika Anda pernah melihat pertanyaan sebelumnya, dan berpikir sedikit tentang pertanyaan itu, Anda akan tampil jauh lebih baik," katanya.

 
Sumber : Liputan6.com