OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 12 Februari 2018

12 Trik Memasak Kambing Tanpa Takut Kolesterol. Bukan Soal Dagingnya, Tapi Pengolahannya

12 Trik Memasak Kambing Tanpa Takut Kolesterol. Bukan Soal Dagingnya, Tapi Pengolahannya

10Berita, Selain daging ayam dan daging sapi, daging kambing juga menjadi salah satu primadona untuk dikonsumsi, khususnya di beberapa momen tertentu. Daging kambing ini bisa diolah menjadi sate, gulai, tongseng, hingga sebagai campuran nasi goreng. Sayangnya, banyak orang yang justru menghindarinya dengan alasan kesehatan. Pasalnya, daging kambing kerap disebut-sebut sebagai pemicu hipertensi hingga kolesterol tinggi.

Padahal, kambing disebut sebagai daging merah sehat yang layak dimasukkan dalam pola makan sehari-hari lho. Dilansir Livestrong, kalori dan lemak dari daging kambing lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi bahkan daging ayam juga. Terlepas dari fakta ini, jumlah lemak jenuh dalam daging dapat bervariasi tergantung pada cara memotong dan bagaimana daging itu disajikan.

Advertisement

Nah, berikut Hipwee Tips berikan beberapa cara mengolah daging kambing untuk mengurangi lemak jenuhnya. Kamu yang suka daging kambing, yuk merapat!

1. Mulailah dengan memilih daging yang paling sedikit kandungan lemaknya, contohnya bagian punggung atau kaki

Pilih bagian yang tepat via lillydenfarm.com

2. Kamu juga harus memilih daging yang masih segar, yang berwarna cerah, berbau khas, serta tekstur yang masih kenyal. Jangan lupa buang sisa lemak sebelum memasaknya

Pilih daging yang segar via eurostylesmallgoods.com.au

3. Daripada menggoreng atau membakarnya, kamu disarankan untuk mengolah daging kambing dengan cara direbus atau dikukus dilengkapi dengan sayuran segar

Lebih baik dikukus via www.youtube.com

4. Memasak daging dengan cara memanggang juga lebih baik, kamu nggak membutuhkan tambahan minyak saat memasaknya. Cukup panggang sampai medium rare untuk hasil daging yang lebih empuk dan juicy

Dipanggang sampai juicy via www.splendidtable.org

5. Jika kamu ingin membuat sup atau masakan yang berkuah, rebus daging terlebih dahulu lalu buang kaldunya untuk meminimalisir lemak-lemak jahatnya

Sisihkan bagian kaldunya via www.serenabakessimplyfromscratch.com

6. Atau, kamu juga bisa memasak olahan kuah daging sehari sebelumnya dan membiarkannya dingin. Lemak akan mengapung di permukaan atas dan bisa kamu hilangkan sebelum memanaskannya kembali untuk dikonsumsi

Masak sehari sebelumnya via www.dogscatspets.org

7. Karena dalam daging kambing sudah mengandung banyak lemak, hindari bahan-bahan tambahan yang juga mengandung banyak lemak seperti santan atau minyak goreng

Nggak usah pakai santan dulu lah ya… via www.amazon.com

8. Batasi juga pemanis berlebih saat mengolah daging kambing, misalkan kecap manis, gula pasir, atau pun gula merah karena hanya akan menambah kalorinya

Hindari gula-gulaan juga ya… via www.ngelmu.id

9. Kurangi pemberian garam yang berlebih ketika memasak daging kambing. Sebaliknya, perbanyak rempah seperti cengkih, lada hitam, atau kunyit

Perbanyak rempah-rempah via www.foodpleasureandhealth.com

10. Gunakan rak untuk mengalirkan lemak dan minyak ketika daging selesai dimasak, dipanggang atau dibakar. Bukan dengan mengolesinya dengan anggur, jus buah atau bumbu yang berbahan dasar minyak

Pakai rak untuk mengalirkan lemaknya via www.steaksandchops.net

11. Agar hasilnya makin maksimal, sajikan daging kambing bersama makanan yang mengurangi kadar kolesterol seperti mentimun, belimbing, kacang-kacangan, apel, nanas, stroberi, jeruk, atau oatmeal

Hidangkan dengan sayuran via resepkoki.id

12. Seenak apapun masakan daging kambing yang kamu buat, tetap batasi jumlahnya saat kamu menikmatinya. Semakin banyak daging kambing yang kamu konsumsi, semakin banyak juga lemak dan kolesterol yang masuk ke dalam tubuhmu

Tetap batasi konsumsinya ya! 

Meski cara-cara yang sudah Hipwee Tips sebutkan di atas nggak mengurangi 100 persen lemak dalam daging kambing, paling nggak cara ini bisa meminimalisir kolesterol jahat yang terkandung di dalamnya. Kamu masih bisa kok menikmati olahan daging kambing dengan aman dan sehat, asal diperhatikan porsinya karena sesuatu yang berlebihan pasti nggak bagus, ‘kan?

Sumber :Hipwee 

Jejak Kuliner Islam

Jejak Kuliner Islam

buku kuliner pertama dalam bahasa Arab yang ditemukan adalah Kitab al- Tabikh.

10Berita , JAKARTA --  Baghdad adalah persimpangan semesta, begitu kata raja Dinasti Abbasiyah saat mendapati betapa strategisnya posisi Baghdad. Di timur, berhadapan dengan Cina. Di barat, bertatap dengan Gibraltar yang jadi jalan masuk ke Samudra Atlantik. Beberapa ratus tahun kemudian, satu masakan adiluhung diciptakan di Baghdad.

Bersama jalur sutra dan jalur laut Samudra Hindia serta Laut Mediterania, para pedagang, peziarah, pemimpin agama, koki, dan banyak orang lainnya melintasi Baghdad. Di manapun perkembangan makanan tak pernah statis, selalu membentuk dan memengaruhi tradisi penganan yang ada. Makanan untuk kalangan bangsawan pada era awal Islam juga punya koherensi dengan filosofi, nilai religi, dan politik.

Makanan kelas atas pertama dunia Islam, yang merupakan makanan para khalifah, muncul seribu tahun lalu. Menurut para ahli kesehatan kala itu seperti Galen dari Kekaisaran Romawi serta Cara dan Surutan dari India, makanan enak dan makanan sehat haruslah merupakan satu hal yang sama. Makanan, layaknya kesenangan duniawi lainnya, dipercaya sebagai surga dunia sebelum surga akhirat.

Pada akhir abad ke-10, buku kuliner pertama dalam bahasa Arab yang ditemukan adalah Kitab al- Tabikh(Kitab Makanan) karya Ibnu Sayyan al-Warraq. Lima buku lainnya berasal dari abad ke-13.

Selain bahan makanan dan teknologi kuliner yang sudah ada di Baghdad, hadir pula bahan makanan baru dan barang-barang eksotis yang di bawa ke Baghdad menggunakan jalur darat maupun laut. Madu dari hutan utara dibawa bangsa Viking. Rempah-rempah, seperti kayu manis, kelabat, kunyit, dan merica dibawa dari India dan Asia Tenggara. Seiring kian meluasnya wilayah pelayaran, para pedagang rempah pun berhasil mencapai Madagaskar, Kepulauan Pemba, dan Zanzibar.

Makanan pokok masyarakat Islam kala itu adalah roti gandum yang dibakar menggunakan pemanggang dari tanah liat. Roti semacam ini yang kemudian diberi daging merupakan makanan kesukaan Rasulullah SAW. Di Afrika Utara dan Andalusian, roti ini dibentuk bola- bola yang disebut couscous.

Rupa-rupa saus juga jadi cocolan pas untuk roti atau olahan daging kambing, domba, atau kelinci. Saus ini umumnya berasa masam atau ma nis asam. Rempah-rempah jadi penambah aro ma dalam saus. Lebih menarik lagi karena saus itu diberi pewarna alami, seperti kunyit, safron, delima, atau bayam kemudian ditambahkan gula.

Makanan manis umumnya terbuat dari madu dengan tambahan perasa alami. Air mawar merupakan elemen penting dalam makanan manis mulai dari sirup hingga kue. Dalam kitab al-Warraqdipaparkan tak kurang dari 50 resep makanan manis termasuk gulali, marzipan, hingga kue berisi krim dan kacang-kacangan. Selai, jeli, esens buah, dan sirup bisa berperan sebagai obat dan makanan sekaligus.

Disiapkan di dapur besar, beragam makanan di istana khalifah Abbasiyah dihidangkan di taman di mana air mancur dan aneka tumbuhan menemani perjamuan.

Sumber : Republika.co.id

Aurat KPK Terbuka, Oknum Pengganggu Serang Lembaga Hukum Lainnya

Aurat KPK Terbuka, Oknum Pengganggu Serang Lembaga Hukum Lainnya


10Berita, JAKARTA - Guru Besar pun tidak luput dari lobian oknum-oknum tertentu untuk menggerogoti lembaga atau hukum di Indonesia. Mereka pernah tidak sepakat bahwa kampus berdiskusi soal UU tertentu.

“Mereka dimobilisasi untuk sesuatu yang aneh; menolak mendiskusikan dan menganggap sesuatu final. Dalam soal KPK, aneh karena para guru besar melarang kampus mendiskusikannya. UU 30/2002 dianggap sebagai ayat Tuhan yang kalau diubah dianggap penistaan,” ungkap Fahri Hamzah, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Ahad (11/02/2018).

Mereka bahkan menurutnya pernah menyerang ketua MK yang memang pendirian konstitusionalnya tidak bisa mereka kendalikan. Sudah lama memang saya dengar mereka marah terutama setelah beberapa hakim MK ditangkap.

“Akhirnya semua beku dan sejak lahirnya PANSUS KPK di DPR RI mereka marah karena aurat KPK terbuka. Nampaknya, kemarahan memuncak ketika MK memutuskan bahwa Pansus KPK DPR RI konstitusional dan punya hak untuk memanggil KPK untuk ditanyai segala temuan.


Lalu Prof. Arief konsolidasi karena MK disusupi banyak orang liar; tapi mereka seperti dapat angin belakangan berharap proxi mereka menjadi ketua tapi gagal. Mulailah MK ditekan dan mungkin akibatnya terjadi perpecahan.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Masjid Diserang, Gereja Diserang, Kepala BIN Kemana?

Masjid Diserang, Gereja Diserang, Kepala BIN Kemana?


10Berita – Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Budi Gunawan (BG).

Desakan tersebut seiring maraknya penyerangan terhadap pemuka agama.

“Masjid diserang! Gereja diserang! Dan intelijen kita gak tahu? COPOT KEPALA BIN!,” cuit Mustofa melalui akun twitter pribadinya, @NetizenTofa, seperti dikutip pada Minggu (11/2/2018).

Ia pun kemudian melempar tagar #CopotKepalaBIN dan disambut beberapa follower-nya, antara lain @inominataa dan @ThenBagoes, agar dapat menembus trending topic.

Sesaat kemudian, cuitan Mustofa itu di-retweet 200 warganet dan di-like 269 warganet lainnya.

“Gereja diserang langsung petinggi-petinggi pada ngecam, giliran ustad diserang pada mingkem,” kata akun @Bambang75804748 untuk menanggapi postingan Mustofa.

“Bukan nggak tahu …. Tapi pura-pura gak tahu … Berarti ada kekutan besar yang membuat BIN mingkem. Kalo ngakunya beneran gak tahu …. Ngapain aja? Ngabisin duit negara doank???” celoteh akun @SriMuly72534846.

Seperti diketahui, Minggu (11/2/2018), Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta diserang seorang pemuda berpedang, sehingga empat orang, termasuk seorang pastur, terluka.

Sebelumnya, dua orang ulama di Jawa Barat juga diserang dan salah satunya tewas.

Sejumlah kalangan menduga, serangan ini untuk menimbulkan kesan kalau menjelang penyelenggraan Pilkada 2018, Jawa Barat tak aman, sehingga dibutuhkan Plt gubernur dari kepolisian berpangkat jenderal.(kl/ts)

Sumber :Eramuslim

Menag Minta Kepolisian Serius Ungkap Motif Penyerangan Ulama

Menag Minta Kepolisian Serius Ungkap Motif Penyerangan Ulama

Perlu ada pengungkapan yang lebih jelas

10Berita , JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta aparat penegak hukum agar lebih serius mengungkap motif para pelaku penyerangan terhadap ulama. Sebab, serangkaian peristiwa penyerangan terhadap para pemuka agama telah terjadi akhir-akhir ini.

"Kita berharap peristiwa ini betul-betul menjadikan aparat penegak hukum kita lebih serius lagi, untuk mengungkap motif dibalik peristiwa ini, tentu tidak cukup sebatas memberikan informasi ini dilakukan oleh orang hilang ingatan, atau tidak waras, atau gila dan seterusnya, perlu ada pengungkapan yang lebih jelas," jelas Lukman di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (12/1).

Lukman juga meminta, agar masyarakat percaya kepada upaya kepolisian dalam mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Sehingga tak ada umat yang terprovokasi melakukan aksi balasan maupun tindakan main hakim sendiri.

"Sehingga tidak perlu main hakim sendiri, terprovokasi untuk melakukan tindakan balasan terhadap tindak kekerasan yang terjadi," ujarnya.

Dengan keseriusan aparat penegak hukum dalam mengusut kasus ini, ia yakin masyarakat tak akan menduga-duga motif dari peristiwa ini. Lukman menyampaikan, tindakan kekerasan di rumah ibadah sama sekali tak dibenarkan baik oleh ajaran agama maupun hukum negara.

Ia pun juga mengimbau masyarakat terutama para pemuka agama agar lebih meningkatkan kewaspadaannya. Salah satunya yakni dengan meningkatkan keamanan tempat ibadah.

Dari catatan Republika, setidaknya ada empat serangan terhadap ulama dan ustaz yang terkonfirmasi dalam tiga pekan terakhir ini. Serangan pertama menimpa Pengasuh Pondok Pesantren al-Hiadayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Emon Umar Basyri, Sabtu (27/1).

Serangan kedua terjadi pada 1 Februari 2018 dengan korban Ustaz Prawoto, Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis). Prawoto meninggal dunia oleh serangan yang dilakukan oknum tetangga yang diduga alami gangguan kejiwaan.

Kemudian ada serangan terhadap seorang santri dari Pesantren Al-Futuhat Garut oleh enam orang tak dikenal. Ada juga seorang pria yang bermasalah dengan kejiwaannya bersembunyi di atas Masjid At Tawakkal Kota Bandung mengacung-acungkan pisau.

Dan pada Ahad (11/2) ini, pendeta dan jemaat Gereja Santa Lidwina, Kabupaten Sleman, DIY, diserang. Empat jemaat luka-luka dan pendeta yang memimpin ibadah pun terluka akibat serangan menggunakan pedang.

Sumber : Republika.co.id 

TERUNGKAP! Disuruh Intai Pesantren, ”Orang Gila” Ngaku Dibayar 25 Ribu

TERUNGKAP! Disuruh Intai Pesantren, ”Orang Gila” Ngaku Dibayar 25 Ribu


10Berita, Fenomena penyerangan ulama di beberapa titik diduga dilakukan oleh orang gila. Namun masifnya penyerangan dicurigai terstruktur alias ada dalang di baliknya.

Kecurigaan ini ternyata terbukti dengan adanya sebuah video yang diunggah netizen.

Dalam video tersebut nampak serang pria sedang diinterogasi. Pria tersebut menyebut ada seseorang bernama Asep yang menyuruhnya untuk mengintai beberapa pesantren.

Tak hanya itu, pria tersebut juga mengaku menerima upah atas pekerjaannya. Menurut pengakuannya, upahnya berkisar antara 25 ribu sampai 30 ribu.

Berikut videonya.


Sebuah kiriman dibagikan oleh MEDIA UMAT ISLAM (@mediaislamaswaja) pada 9 Peb 2018 jam 10:26 PST


Siapakah dalang di balik peristiwa meresahkan ini?

Sumber : portal-islam.id

Siyono Jilid 2, MJ Diculik Densus Dalam Keadaan Sehat Dan Pulang Tinggal Nama

Siyono Jilid 2, MJ Diculik Densus Dalam Keadaan Sehat Dan Pulang Tinggal Nama


10Berita, Satu lagi kasus penyiksaan dan pembunuhan dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 terhadap seorang Muslim. Beberapa waktu lalu, kasus seperti itu pernah menimpa Siyono di Klaten dan kali ini yang menjadi korban kebrutalan Densus 88 adalah Muhammad Jefri alias Abu Umar (32).

Muhammad Jefri diculik Densus 88 di Jl. Jenderal Sudirman, Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgelis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Rabu (7/2/2018). Istrinya ASN (18) juga ikut dibawa dengan dalih untuk dimintai keterangan.

“Yang kami bisa sampaikan sementara dilakukan penangkapan terhadap dua orang di Indramayu. Ini terkait dengan beberapa peristiwa yang terjadi di Indonesia. Nanti akan kita dalami lagi peran-peran yang bersangkutan,” kata Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti dilansir detik.com.

Muhammad Jefri yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang es, diklaim terlibat dalam kegiatan kelompok “teroris” di Indonesia.

Namun tersiar kabar di media sosial bahwa Muhammad Jefri telah meninggal dunia selama dalam tahanan Densus 88.

“Beberapa hari yang lalu ikhwan atas inisial MJ di tangkap di indramayu. Selang sehari istrinya pun diambil tuk di mintai keterangan.. tadi pagi istrinya beritahu istri ana bahwa MJ insya Allah telah Syahid mereka semua di bawa ke Lampung menemui ortu MJ… setelah itu tidak ada kabar lagi…. Setelah ditangkap hidup hidup dan pulang jadi mayat,” demikian kabar yang beredar di media sosial Facebook dan sejumlah grup Telegram.

Kematian yang terjadi pada Muhammad Jefri ini menurut pengamat terorisme Mustofa B Narahwardaya sama seperti kasus kematian Siyono Klaten. Saat itu, Siyono diculik Densus 88 setelah menunaikan sholat Maghrib berjamaah di sebuah Masjid yang berada disamping rumahnya. Beberapa hari kemudian, Siyono dibawa pulang Densus 88 sudah menjadi mayat.

“Komnas HAM harus turun tangan. Jika perlu kembali meminta pada pihak yang netral untuk mengotopsi jenazah MJ karena pihak keluarga dikabarkan tidak boleh melihat jenazah korban. Ini mirip Siyono. Dijemput sehat, pulang jadi mayat,” Mustofa yang juga pengurus PP Muhammadiyah menulis di akun Twitter-nya pada Ahad (11/2).

Perlu diketahui, kasus serupa pernah terjadi dan menimpa Siyono dari Klaten. Pada awal Maret 2016, Densus 88 menculik Siyono dalam keadaan sehat, namun dua hari kemudian, Siyono dipulangkan sudah menjadi mayat.

Muhammadiyah bersama Komnas HAM kemudian melakukan autopsi atas permintaan pihak keluarga Siyono. Muhammadiyah bersama Komnas HAM merilis hasil autopsi jenazah Siyono yang meninggal usai diculik Densus 88. Dari hasil autopsi itu diketahui Siyono meninggal akibat sejumlah luka di tubuhnya yang diduga merupakan penganiayaan yang dilakukan Densus 88 saat proses interograsi.

“Ada temuan-temuan luka bersifat intravital atau terjadi sewaktu hidup akibat kekerasan di tubuhnya. Itu temuan mata, kita tingkatkan dengan laboratorium secara mikroskopis,” kata ketua tim dokter forensik dokter Gatot dalam jumpa pers di Komnas HAM, Jl Latuharhari, Jakarta Pusat pada Senin (11/4/2016).

Sumber : arrahmah.com
 

Pemimpin Tidak Tahu bahwa Kita sedang Diserang

Pemimpin Tidak Tahu bahwa Kita sedang Diserang


10Berita, JAKARTA - Ada dugaan bahwa lembaga hukum Indonesia dihantam karenanya adanya ‘desain tertentu’. Di antara dugaan yang menimpa lembaga hukum itu adalah MK dan KPK.

“Lalu Prof. Arief konsolidasi karena MK disusupi banyak orang liar; tapi mereka seperti dapat angin belakangan berharap proxi mereka menjadi ketua tapi gagal. Mulailah MK ditekan dan mungkin akibatnya terjadi perpecahan.

Seperti juga KPK, lembaga itu sekarang penuh intrik dan politik. Antara penyidik bikin kubu dan blok politik. Mereka punya afiliasi yang menentukan preferensi dalam penanganan perkara. Hancur negara!


Mari kita akhiri permainan kelompok-kelompok proxi dan liar ini. Mari kita bersatu perkuat lembaga negara yang inti. Sebab kekacauan ini adalah ‘by design’ maka mari hentikan disain mereka. Setop pelemahan lembaga negara dan setop politik tekan menekan lembaga negara,” demikian kata Fahri Hamzah, di akun Twitter pribadi miliknya, Ahad (11/02/2018).

Menurut Fahri bahkan ini bagian dari proxy untuk Indonesia. “Ketika semua lembaga telah mengalami kehancuran reputasi jangan cepat salahkan diri sendiri; @DPR_RI @DPDRI @MK_RI @MahkamahAgung @KomisiYudisial @DivHumasPolri @KejaksaanRI @Puspen_TNI mari bersatu melawan perang proxi. Ini nyata. Ini adalah modus perang baru. Perang melawan diri sendiri.”

Kita diadu dan diperdaya akibat ego dan senang bangga dengan diri sendiri. Memang, tidak enak dikatakan, tapi tetap harus dikatakan, bahwa kita diserang karena kita tidak menyerang dan kita tidak punya pemimpin dalam perang ini.

“Inilah tragedinya. Pemimpin tidak tahu bahwa kita sedang diserang. Pemimpin asik sendiri. Ampun deh. Maafkan.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Marak Penyerangan Kepada Pemuka Agama, Jendral Gatot : By Design?

Marak Penyerangan Kepada Pemuka Agama, Jendral Gatot : By Design?

10Berita, Fenomena penyerangan terhadap pemuka agama mulai dari ulama, ustadz, biksu, pendeta, yang terjadi akhir-akhir ini menjadi perhatian luas berbagai pihak, termasuk Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Mantan Panglima TNI ini mensinyalir adanya by design dan meminta semua pihak untuk tidak terprovokasi dengan upaya adu domba.

Berikut selengkapnya tanggapan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang disampaikan melalui akun twitter resminya @Nurmantyo_Gatot, Senin (12/22018):

1. Ada apa dengan Indonesia? Belum dingin isu pembunuhan ustadz oleh orang gila, isu penganiayaan santri, lalu beredarnya video yang viral tentang pengusiran seorang biksu. *GN*

2. dan sewaktu sedang berlangsungnya perayaan misa di Gereja St. Lidwina, Bedog, Sleman, Pastor Pier terluka karena diserang oleh seseorang yang masuk membawa pedang. Selain itu juga terlihat kepala patung Bunda Maria telah ditebas oleh pelaku. *GN*

3. Mungkinkah ini terjadi “by design”? Para Ulama harus waspada jangan mau di adu domba. Ini sangat menghawatirkan. *GN*

4. NU, Muhammadiyah, serta organisasi Islam lainnya harus bersatu. Ajak pemuka pemuka Agama lainya … Kristen, Katolik, Hindu, Budha, rapatkan barisan. *GN*

5. Tidak pernah Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan kekerasann apa lagi dengan perang. “ini cara orang yang tidak beragama dan tidak nasionalis untuk mengadu domba dan menciptakan disharmoni dalam keberagaman kehidupan Bangsa Indonesia. *GN*

6. Saya sangat prihatin. Semoga kasus ini bisa ditangani dengan tuntas, sehingga tidak merusak harmoni dalam keberagaman kehidupan bangsa Indonesia. Mari “SATUKAN HATI UNTUK INDONESIA”. *GN*

Dari twitter @Nurmantyo_Gatot, Senin (12/22018)

Sumber: https://mobile.twitter.com/Nurmantyo_Gatot

(NB: Akun twitter @Nurmantyo_Gatot adalah akun resmi Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Twit pribadi ditandai *GN*)

__
Setelah “orang gila” bersenjata tajam melakukan teror, penyerangan, penganiayaan dan bahkan pembunuhan terhadap ulama/ustdaz di wilayah Jawa Barat… kini di Yogyakarta gereja, jemaat, dan pendeta tiba-tiba diserang orang tak dikenal.

KH Umar Basri dianiaya saat dzikir di Masjid usai sholat Subuh. Selang beberapa hari Ustadz Prawoto dianiaya saat hendak sholat Subuh dan akhirnya meninggal dunia.

Kemarin, Minggu (11/2/2018), ibadah misa yang digelar di gereja St Lidwina Dukuh Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta diteror. Lelaki bersenjata tajam menyerang jemaah yang sedang khusyuk berdoa. Pendeta terluka. Penyerang akhirnya ditembak.

Sumber : http://dakwahmedia.co

Survei: Islam Cocok dengan Nilai-Nilai Prancis

Survei: Islam Cocok dengan Nilai-Nilai Prancis

Islam tetap menjadi topik utama yang membawa perbedaan pendapat.

10Berita ,  PARIS -- Sebuah survei terbaru menyebut sebanyak 56 persen penduduk Prancis yakin Islam cocok dengan nilai-nilai kebangsaan mereka. Survei yang dilakukan oleh Institut Franais dOpinion Publique (IFOP) mencatat sisanya beranggapan kebalikan.

Temuan tersebut dipublikasikan dalam surat kabar mingguan Prancis, Le Journal Du Dmanche, Ahad (11/2). Pada 2016, survei serupa juga menyampaikan hasil yang sama.

Surat kabar tersebut menganalisa bahwa berarti Islam telah berkembang dengan baik. "Islam tetap menjadi topik utama yang membawa perbedaan pendapat, menurut kepekaan politik dan bias," katanya.

Survei juga merespons keterkaitan Islam dengan sentimen politik. Sebanyak 63 persen pendukung Republik dan 62 persen pendukung National Front yakin Islam tidak sesuai dengan masyarakat Prancis.

Sebaliknya, 73 persen pendukung Sosialis, 60 persen pendukung France Soumise, 58 persen Republique en Marche berpikir sebaliknya. Selain itu, IFOP juga mensurvei tentang pajak pada makanan halal.

Ide menambahkan pajak makanan ini berawal pada 2016 oleh asosiasi kelompok Muslim. Tujuannya dana akan digunakan untuk pembangunan masjid dan program pemberantasan radikalisme pada generasi muda.

Terkait hal ini, mayoritas penduduk, sekitar 70 persen menolak pajak tersebut. Hanya 29 persen mendukun ide tersebut. Pada 2016, mantan Perdana Menteri Manuel Valls sempat mengatakan bahwa banyak penduduk berpikir Islam tidak sesuai dengan Prancis.

"Penting bagi kita untuk mengampanyekan yang sebaliknya," kata dia. Valls meminta agar pemerintah menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang hebat dan secara fundamental cocok dengan nilai mana pun di Prancis.

"Baik dengan Republik, demokrasi, nilai-nilai kita dan juga kesetaraan antara pria dan perempuan," kata dia dalam wawancara dengan Liberation.

Sumber :Republika.co.id