OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 21 Februari 2018

Mantan Kasum TNI : Penganiayaan Novel Saja Tidak Jelas, Apalagi Mengungkap Otak Penyerangan Ulama

Mantan Kasum TNI : Penganiayaan Novel Saja Tidak Jelas, Apalagi Mengungkap Otak Penyerangan Ulama



10Berita, Mantan Kasum TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo geram dengan kinerja aparat kepolisian dalam menangani kasus-kasus yang menjadi perhatian publik.

Prabowo pesimis, kepolisian bisa mengungkap otak penyerang tokoh agama yang akhir-akhir ini marak. “Pelaku ‘penganiayaan’ Novel Baswedan aja gak ketemu, apalagi otak penyerang tokoh agama,” tulis Prabowo di akun Twitter @marierteman.

Soal pelaku penyerangan tokoh agama, CEO AMI Group dan AMI Foundation, Azzam M Izzulhaq, berharap Detasemen Khusus Anti Teror Polri (Densus 88) untuk ikut mengamankan teror “orang gila” kepada para ulama.

“Densus 88 apakah tidak ‘tertarik’ untuk bertindak mengamankan teror orang gila terhadap para ulama sebagaimana respon sigapnya terhadap para tokoh agama lainnya? Karena faktanya, teror terhadap ulama jumlah dan intensitasnya lebih banyak dan lebih meresahkan,” tegas Azzam di akun @AzzamIzzulhaq.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin meyakini ada aktor intelektual di balik beberapa peristiwa penyerangan pemuka agama tersebut. “Namun untuk membuktikannya sangat sulit,” ujar Ujang seperti dikutip RMOL (15/02).

Ujang curiga penyerangan terhadap tokoh agama ini strategi agar Pilkada tidak aman. “Ketika suatu daerah dianggap tidak kondusif, maka yang diperlukan adalah calon dari latar belakang kepolisian,” terang Ujang.

Selain itu, Ujang meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian penyerangan terhadap tokoh-tokoh agama agar motifnya terungkap.

Sumber :eramuslim

100 Lebih Ahli Hukum Akan Berkumpul Bela Habib Rizieq

100 Lebih Ahli Hukum Akan Berkumpul Bela Habib Rizieq

10Berita , Jakarta – Advokat GNPF Ulama, Nasrullah Nasution mengungkapkan, ada lebih dari 100 orang pakar hukum yang akan membela Habib Rizieq Syihab. Dalam pertemuan pada Senin 19 Februari lalu, mereka bersepakat untuk membuat sebuah wadah untuk bersatu.

“Tentunya dengan landasan-landasan yang jelas dan itu dimungkinkan secara hukum di Indonesia,” tambah Nasrullah pada Selasa (20/02/2018).

Kedepannya, kata dua, wadah tersebut tidak hanya akan membela Habib Rizieq menghadapi kasusnya. Akan tetapi, mereka juga akan membela seluruh kasus kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis.

Nashrullah juga mengungkapkan, salah satu fungsi wadah tersebut untuk mendorong dan membangun komunikasi. Sehingga permasalahan-permasalahan umat Islam dapat diselesaikan bersama.

Ia menambahkan, bahwa wadah itu nantinya akan tetap berjalan seoptimal mungkin. Meskipun Habib Rizieq tidak jadi pulang ke Indonesia.

“Kita akan koordinasi dengan para ulama,” pungkasnya.

Sumber :  Kiblat.

Kaidah Penting Menyikapi Perbedaan Pendapat

Kaidah Penting Menyikapi Perbedaan Pendapat

Kesadaran saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut masih perlu diperkuat.

1OBerit, JAKARTA -- Keberagaman ini tak jarang pula memicu gesekan-gesekan kecil. Satu dari beberapa bahkan menimbulkan konflik horizontal. Selain mungkin ada pihak ketiga yang memancing di air keruh, diakui atau tidak, memang kesadaran saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut masih perlu ditingkatkan, untuk tidak dibilang minim.

Lantas, bagaimana kaidah menyikapi sebuah perbedaan dan mengelolanya agar tak berdampak negatif?

(Baca: Pentingnya, Menghargai Perbedaan)

Prof Hani bin Abdullah al-Jabir dalam artikelnya yang berjudul “Min Adab Al Khilaf wa at-Ta’amul Ma’a al Mukhalif”, menerangkan deretan kaidah yang penting diperhatikan menyikapi perbedaan pendapat. Ini penting, mengingat kecenderungan saat ini yang muncul di dunia Islam adalah fanatisme berlebihan dari kelompok radikal dan fundamental.

Sikap apriori yang ditunjukkan kepada pihak yang berbeda, sebagiannya ber ujung pada aksi anarkisme. Seperti pembakaran tempat ibadah dan perusakan hingga penganiayaan. “Kondisi itu patut disayangkan,” katanya.

Hal pertama yang ia garisbawahi ialah bersikap proporsional. Perbedaan tidak akan berujung konfl ik selama tidak disertai dengan sentimen dan kebencian. “Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.”

Ia mengutip komentar Ibnu Taimiyah atas perintah berbuat adil dan proporsional terhadap lawan yang tertuang di Surah al-Maidah ayat 8. Sekalipun, musuh yang bersangkutan adalah orang kafi r. Menurut tokoh yang hidup di abad ke-8 Hijriah itu, jika terhadap kafi r sikap proporsional sangat ditekankan, tentunya seruan serupa juga lebih utama bagi sesama Muslim yang berbeda pendapat.

Hani mengatakan, etika menghadapi kenyataan berbeda berikutnya ialah mem pertimbangkan dan menjaga maslahat serta menghindari kerusakan. Kaidah yang berlaku di syariat ialah menghilangkan segala bentuk kekisruhan. Baik di tingkat internal ataupun eksternal masyarakat.

Dalam pandangan Ibnu Qayim al- Jauziyah, penyelesaian atas kemungkaran memang dianjurkan dengan kebaikan agar berakhir positif. Namun, jika solusi atas tindakan mungkar itu justru memancing kerusakan yang jauh lebih besar, maka lebih baik menahan diri.

Hani juga mengungkapkan adab menyikapi perbedaan lainnya, yaitu memahami bahasa dan inti pembicaraan yang dimaksud. Pendapat apa pun yang disampaikan oleh lawan, maka tak sepatut nya ditelan mentah-mentah. Penting memahami apa hakikat pandangan yang ia sampaikan.

Hal ini, kata Imam as-Subuki, perlu diperhatikan dengan baik dalam menelaah tiap pendapat seseorang. Ia melihat tak sedikit orang yang menukil pendapat tokoh, sementara ia menafsirkannya berbeda.

Padahal, tafsiran tersebut bukanlah inti dari pembicaraan sang tokoh. Sikap berhati-hati membaca pemikiran kubu lain itu dicontohkan dengan baik oleh Ibnu Taimiyah saat menyikapi pernyataan Imam al-Junaid terkait konsep tauhid.

Dalam makalahnya tersebut, ia menekankan pentingnya mengklarifi kasi dan urgensi dialog serta berkomunikasi. Tidak tergesa-gesa memberi kesimpulan, sementara tahap meminta keterangan atau kejelasan belum ditempuh. Prinsip ini sesuai dengan seruan mengklarifi kasi (tabayyun) dalam Surah al-Hujuraat ayat 6.

Anjuran itu pula hendaknya disokong dengan sikap berprasangka baik. Umar bin Khatab pernah mengingatkan, jangan terburu-buru menjustifi kasi ungkapan jelek yang keluar dari seseorang, sementara terdapat kemungkinan hal positif yang ada dalam dirinya.

Tak lupa, Hani menekankan agar ber sikap fair dan terbuka. Jika ternyata kebenaran ada di kubu lawan, maka ke napa tidak dengan lapang dada menerimanya. Imam Syafi ’i, misalnya. Ia siap menerima kebenaran dari pihak lawan.

Sumber : Republika.co.id

Kisah Mujahid Pitung Yang Perlu Dibaca

Kisah Mujahid Pitung Yang Perlu Dibaca

10Berita – Pitung itu bukan nama orang seperti halnya si Jampang atau Sabeni, tapi “Pitung” merupakan singkatan dari Pituan Pitulung yang merupakan salah satu organisasi perlawanan rakyat Jakarta yang dibentuk pada tahun 1880 Masehi oleh Kyai Haji Naipin atas saran dari Pejuang Jayakarta dan Sesepuh adat Tempo Dulu. Kyai Haji Naipin adalah seorang yang alim dan juga dikenal sebagai salah satu ahli silat yang handal di kawasan Tenabang.


PITUNG didirikan setelah seluruh anggotanya melewati beberapa tes seperti ujian jurus terakhir illmu silat, ujian ilmu agama yang sudah mereka pelajari, ujian ilmu tarekat serta diakhiri dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh 7 santri terbaik Kyai Haji Naipin. Setelah dinyatakan lulus maka ketujuhnya dibaiat untuk selalu setia dalam jihad fisabillah, setia terhadap persahabatan, selalu menolong rakyat dan hormat dan patuh terhadap orangtua, ulama dan sesepuh adat.

Nama Pitung yang berarti 7 Pendekar Penolong, mengambil dari inspirasi Surat Al Fatehah yang terdiri dari 7 ayat. Oleh karena itu ke 7 Pendekar ini selalu ditekankan untuk terus menghayati dan mengamalkan kandungan Surat Al Fatehah dalam setiap perjuangan mereka.

Diantara ke 7 Pendekar itu maka kemudian dipilihlah yang paling terbaik untuk menjadi pemimpin, jatuhlah pilihan itu kepada salah satu murid yang paling dicintai KH Naipin yaitu Radin Muhammad Ali Nitikusuma. KH Naipin memang sangat sayang pada sosok ini, karena sejak kecil Radin Muhammad Ali adalah seorang Yatim dan beliau juga tahu bagaimana kisah terbunuhnya ayah Muhammad Ali. Sedangkan ibunya telah menikah lagi dengan salah seorang duda yang mempunyai anak yang berada di daerah Kemanggisan. Kasih sayang ulama sufi ini juga sangat wajar karena dia adalah paman Radin Muhammad Ali.

Beliau Radin Muhammad Ali Nitikusuma adalah sosok yang alim dan soleh, pewaris silat Kyai Haji Naipin dan silat-silat warisan pejuang Jayakarta. Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas dan pantang kompromi dengan penjajah kafir. Ayahnya syahid dibunuh penghianat bangsa yang diantaranya para Tuan Tanah China dan centeng-centeng bayarannya, harta bendanya dirampas dan keluarga besarnya banyak yang diburu dan difitnah. Beliau yatim sejak umur dua tahun. Di mata penjajah sosok ini lebih dikenal sebagai perampok daripada pejuang.

Orang kedua yang juga tidak kalah hebatnya adalah Ratu Bagus Muhammad Roji’ih Nitikusuma. Dialah otak dibalik semua strategi perlawanan gerakan Pitung. Dikenal licin dan sulit untuk ditangkap. Namanya sering disebut sebagai Ji’ih. Sosoknya alim dan Soleh dan dikenal sangat keras perlawanannya terhadap penjajah kafir. Dia tidak seperti yang digambarkan dalam beberapa film. Dia justru sangat cerdas dan penuh perhitungan.

5 orang lagi juga tidak kalah hebatnya, mereka adalah Abdul Qodir, Abdus Shomad, Saman, Rais, Jebul ( Ki Dulo/Abdulloh). Salah satu dari mereka yaitu Bang Jebul dengan hanya berapa gebrakan jurus “Sira Macan” bahkan pernah membuat babak belur Schout Van Hinne dalam sebuah adu tanding silat di Tangerang sehingga dari kejadian inilah Hinne menjadi sangat dendam terhadap semua anggota Pitung karena merasa telah dipermalukan di depan khalayak ramai. Hinne juga pernah kena batunya saat semua Anggota Pitung menangkapnya di daerah Jelambar. Disini dia dan pasukan marsosenya dihajar habis-habisan. Pasukan Marsosenya yang terkenal sadis lari terbirit birit ketika berhadapan dengan Pitung. Anggota Pitung kesal karena Hinne ini memfitnah Pitung dan mengancam beberapa orang yang pro terhadap perjuangan Pitung. Tapi semua anggota Pitung masih memberikan kesempatan dia hidup dengan catatan dia tidak menindas rakyat dan tidak memfitnah Pitung sebagai gerombolan perampok.

Seperti pada sebuah perjuangan pasti ada resiko..dua orang anggota Pitung yaitu Jebul dan Saman pada tahun 1896 pernah tertangkap dan dipenjarakan di Glodok. Namun mereka berhasil meloloskan diri bahkan berhasil membunuh beberapa marsose. Beberapa anggota Pitung juga harus mengalami mati syahid. Dji’ih tertembak tahun 1899 Masehi, jenazahnya masih bisa diselamatkan. Radin Muhammad Ali syahid ditembak tahun 1905 Masehi. Beliau ditembak bertubi tubi oleh para Marsose sampai akhirnya rubuh, namun sampai detik detik kematiannya dia tidak menyerah dan terus bertakbir.

Setelah Syahid jasad Muhammad Ali dimutilasi penjajah kafir melalui para inlander yg menjadi “anjing anjing penjajah” yang rela menindas saudaranya sendiri. Jasad Muhammad Ali yang tidak sempurna kemudian disholatkan oleh para alim ulama di kawasan Slipi dan sekitarnya untuk kemudian dimakamkan di daerah Bandengan. Para ulama dan sesepuh yang berada di daerah Jipang Pulorogo (Slipi, Palmerah, Rawa Belong, Kemandoran dan sekitarnya) sangat berduka dengan kematian salah satu pejuang terbaik mereka.

Pitung adalah fakta sejarah, kisah mereka tercatat dalam kitab Al Fatawi, kisah mereka adalah kisah perlawanan kaum muslimin yang tertindas oleh penjajah kafir dan antek anteknya Mereka adalah Mujahid Sejati yang membela agama Islam dan rakyat Jakarta, mereka bukan Perampok, mereka orang orang terpelajar dan juga mengerti tentang dunia politik yang diterapkan penjajah.

Kisah mereka tentu tidak akan pernah sesuai dengan kisah yang berasal dari penjajah kafir baik itu melalui koran mereka ataupun para sejarawan kolonialis yang memang bekerja untuk kepentingan penjajah. Penjajah pada masa itu dengan politik devide et imperanya bahkan berusaha untuk menciptakan Pitung-Pitung palsu untuk memancing Pitung Pitung asli keluar dari persembunyian. Bahkan saat syahidnya Radin Muhammad Ali , salah satu fihak yang menjebaknya mengaku sebagai Pitung asli.

Para anggota Pitung adalah manusia biasa, mereka tidak mempunyai ilmu macam-macam apalagi sampai memakai zimat seperti yang disebarkan beritanya oleh Belanda kalau Pitung Sakti mandraguna. Isu peluru emaspun dibuat-buat dan disebarkan kepada masyarakat agar Radin Muhammad Ali dianggap sosok sakti namun ternyata Belanda lebih hebat. Jasadnya sengaja dimutilasi agar masyarakat kehilangan jejak sejarahnya dan juga tidak bisa lagi menziarahi makamnya. Namun sekalipun jasadnya terpencar kisah kepahlawanan pejuang tangguh ini tidak akan pernah hilang dari tanah Jakarta ini…

Semua anggota Pitung hanya diajarkan ilmu beladiri dan juga ilmu ilmu agama seperti Tafsir, Fiqih, Hadist, Tassawuf, Ilmu Alat dan juga pengetahuan tentang strategi-strategi perlawanan. Mereka juga melek terhadap dunia politik yang berkembang pada masa itu, sehingga karena lengkapnya pengetahuan mereka, penjajah menghabisi gerakan ini sampai ke akar akarnya…

PITUAN PITULUNG….
1 untuk 7….
7 untuk 1

7 Golok adalah mereka.
Allah Dasar hidup mereka.
Rasulullah SAW panutan mereka.
Disarikan dari KITAB AL FATAWI yang dtulis ulang dari tulisan lama ke dalam bahasa arab melayu oleh Al Allamah Asy-Syekh KH Ratu Bagus Ahmad Syar’i/Kumpi Syari/Babe Betawi) atas perintah Guru Mansur Sawah Lio tahun 1910 Masehi di Jakarta.

Terima kasih sebesar-besarnya untuk semua saudara/i yang telah share postingan ini. Semoga berkah dan menjadi manfaat serta pengetahuan untuk semua orang. Salam hormat.

Penulis: Iwan Mahmud Al-Fattah

Sumber : www.ikrafaalfattah.blogspot.com

Islam di Negeri Terkecil di Dunia

Islam di Negeri Terkecil di Dunia

Lebih dari 43 persen bahasa Malta merupakan serapan dari bahasa Arab.

10Berita ,  JAKARTA -- Selain Vatikan, terdapat negara yang dikenal paling Katolik di Dunia. Sebanyak 98 persen populasinya menganut agama Katolik Roma, agama yang juga menjadi paham resmi di negara Eropa Selatan itu.

Republik Malta, demikian nama negara tersebut. Meski  mayoritas Katolik, terdapat Muslimin yang hidup nyaman di sana. Menurut Times of Malta, jumlah Muslimin sekitar enam ribu jiwa dari total populasi sekitar 450 ribu jiwa.

Malta merupakan negara pulau yang berlokasi di Laut Mediterania. Luas wilayahnya hanya 316 kilometer persegi hingga menjadikannya negara terkecil di dunia. Jika dibandingkan dengan Indonesia, maka Malta tidaklah lebih besar dari Surabaya.

Dengan lokasinya di laut penghubung Eropa dan Afrika, Malta pernah menjadi bagian dalam dakwah penyebaran Islam. Dalam sejarah, wilayah ini pernah menjadi bagian dari emperium besar Muslimin, Turki Utsmani.

Sejarah awal mula Islam di Malta yakni saat Turki Utsmani berhasil membuka beberapa wilayah Eropa dari kekuasaan Bizantium. Pada 870 Masehi, ketika pasukan Muslimin berhasil membuka Sisilia, Malta pun ikut serta menjadi kawasan Muslimin.

Lokasi Malta memang hanya berjarak 80 kilometer di sebelah selatan Sisilia. Sejak itu, Muslimin pun hidup nyaman di sana. Mereka membangun perekonomian dan peradaban.

Bahkan, menurut Malta Today, bahasa Malta lahir dari bahasa Arab. Tak sedikit nama tempat atau jalan yang diambil dari bahasa Arab. Lebih dari 43 persen bahasa Malta merupakan serapan dari bahasa Arab.

Sebelum pasukan Kristen Norman menyerbu pada 1091, jumlah Muslimin yang tinggal di Malta amat banyak. Dalam buku Malta Before The Knights disebutkan, Malta di abad kesembilan atau seabad setelah pembukaan Islam, populasinya didominasi Muslimin.

Lebih dari 14 ribu penduduk merupakan Muslimin, sementara Kristen hanya 30 persen atau sekitar enam ribu jiwa. Saat di bawah kekuasaan Kristen Eropa, Muslimin masih diberi hak kebebasan hingga abad ke-13. Pada tahun 1224, Muslimin mulai diusir dari Malta.

Tak akan ada yang menyangka negeri Katolik ini pernah menjadi bagian dari sejarah Islam. Saat ini jumlah Muslimin hanya sebatas enam ribu jiwa. Sebagai minoritas, mereka selalu menjadi fenomena. Bahkan, disebutkan angka tersebut didominasi oleh imigran. Lebih dari setengah Muslimin Malta merupakan warga asing ataupun hasil naturalisasi. Hanya pada angka ratusan saja Muslimin yang merupakan kelahiran asli Malta.

Meski sebagai minoritas, komunitas Muslimin selalu menjalin hubungan baik dengan masyarakat umum. Imam masjid bahkan menjalin hubungan baik dengan uskup agung mayoritas penduduk. Muslimin juga sangat vokal dalam menyerukan hak mereka.

Sehingga, hak mereka terpenuhi sebagai komitmen negara untuk kebebasan beragama. Malta Today menyebutkan, meski Katolik agama mayoritas, banyak penganut keyakinan agama lain yang hidup di Malta. Tak hanya Muslimin, terdapat pula penganut Yahudi, Fremansory, Budha, Hindhu, dan sebagainya. Namun, Islam merupakan agama minoritas terbesar di sana.

Dalam menjalankan ibadah, Muslimin memiliki sebuah masjid di Kota Paula, tak jauh dari Ibu Kota Valletta. Di sana juga terdapat sekolah Islam sehingga memungkinkan mereka, baik anak-anak mapun dewasa, mempelajari agama. Sebuah pemakaman Muslimin juga disediakan tak jauh dari areal masjid.

Secara umum Musliminin tak banyak kesulitan dalam menjalankan syariat. Hanya saja dalam kebebasan berjilbab, tokoh Muslimin di Malta, Imam Muhammad masih terus membujuk pihak pemerintah untuk mengizinkan jilbab di tempat kerja. Ia menjalin komunikasi dengan Perdana Menteri Malta mengenai hak Muslimah tersebut.

Sedangkan dalam memenuhi kebutuhan pangan halal, Muslimin Malta tak mengalami kesulitan. Banyak toko halal tersebar di negara tersebut. Untuk daging halal, terdapat Al Medina Halal Butcher milik warga keturunan Suriah yang menjamin pemotongan hewan secara syar'i.

Terdapat pula pasar Turki yang selalu menyediakan makanan halal. Selain itu, terdapat pula toko khusus bahan pangan halal di tengah kota bernama Rayan.

Sumber : Republika.co.id

Lewat Sambungan Telepon, Habib Rizieq Sampaikan Batal Pulang Karena Ada Rencana Jahat

Lewat Sambungan Telepon, Habib Rizieq Sampaikan Batal Pulang Karena Ada Rencana Jahat


10Berita, Imam Besar Habib Rizieq Syihab mengabarkan bahwa dirinya batal pulang ke Indonesia hari ini, Rabu (21/2/2018).

Kabar itu disampaikannya melalui sambungan telepon kepada jamaah Umat Islam yang berkumpul menyambut kedatangan Habib Rizieq di Masjid Baitul Amal, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Jadi hari ini saya harus menunda dulu kepulangan saya, karena harus menunggu isyaroh dan bisyaroh sehingga pulang di waktu yang tepat. Dan saya akan tetap istikharah mohon petunjuk Allah SWT hingga dapat isyaroh dan bisyaroh. Jika sudah dapat keputusanNya, maka saya sendiri yang akan mengumumkan kepada Umat Islam di Indonesia tentang kepulangan saya insyallah," ujar Rizieq dalam rekaman pembicaraan melalui telepon yang diperdengarkan di Masjid Baitul Amal, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (21/2/2018), sekitar pukul 06.30 WIB.

Dilansir CNNIndonesia, Habib Rizieq Shihab urung kembali ke Indonesia hari ini menyatakan ada rencana jahat.

"Masih ada kelompok pecundang, mereka bahkan punya rencana jahat sendiri terkait kepulangan saya, na'udzubillahi min dzalik, saya tetap minta petunjuk Allah, karena hanya Allah yang tahu yang terbaik," ujar Rizieq dalam rekaman telepon yang diperdengarkan di Masjid Baitul Amal, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (21/2) pagi WIB.

Habib Rizieq menyatakan dirinya sudah menyiapkan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia hari ini. Namun, sambungnya, berdasarkan pesan gurunya, tokoh yang menemuinya di Mekkah, dan tak mendapatkan ketetapan hati setelah beristikharah maka Rizieq memutuskan batal terbang yang rencananya mendarat di Cengkareng hari ini.

"Saya sudah siapkan tiket pulang hari ini, namun sampai saat ini saya belum dapat istikharah [petunjuk] yang bagus. Jadi hati ini saya harus tunda dulu karena harus tunggu waktu pulang yang tepat," tutur Rizieq.

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

[Cuplikan pernyataan Habib Rizieq via telepon]

Sumber : PORTAL ISLAM 

Gaya Hidup Orang Bertakwa


Gaya Hidup Orang Bertakwa

Keluarga sakinah (ilustrasi).

Ada tiga hal yang bisa menjadikan seorang Mukmin menjadi Mukmin yang hakiki.

10Berita Oleh: Abdul Syukur

Suatu hari, Rasulullah SAW pernah bersabda kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Abu Dzar. “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya akan jadi penggantinya, dan berinteraksilah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi).

Dalam pesan Nabi ini, ada tiga hal yang bisa menjadikan seorang Mukmin menjadi Mukmin yang hakiki. Pertama, bertakwa kepada Allah di mana pun kita berada.
Orang Mukmin yang benar-benar beriman akan selalu merasakan kehadiran Allah dekat dengannya. Tidak pernah ia merasa luput dari pantauan Allah, tidak pernah ia merasa lupa semua yang ia lakukan selalu diperhatikan dan dinilai Allah.

Baik dalam keadaan sepi sendirian maupun dalam keadaan ramai bersama teman-temannya. Baik di rumah, jalan raya, tempat kerja, maupun tempat-tempat lain yang menjadi tempat aktivitasnya. Di rumah, misalnya, ia akan melakukan tanggung jawabnya dengan baik sebagai salah satu anggota keluarga.

Jika menjadi kepala rumah tangga, ia akan menjadi kepala rumah tangga yang baik, suami yang baik bagi istrinya, dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.
Dia merasa Allah memperhatikan semua yang ia lakukan terhadap anggota keluarganya. Jika menjadi ibu rumah tangga, ia akan menjadi istri yang baik bagi suaminya dan menjadi ibu yang baik terhadap anak-anaknya.

Dia merasakan kehadiran Allah yang memantau semua aktivitasnya. Begitu pula, ketika sedang berada di tempat kerja, ia akan bekerja dengan baik dan tidak akan melakukan sesuatu yang merugikan orang lain karena merasa Allah selalu bersamanya.

Flash Depan Galaxy J2 Pro Bikin Selfie Magic Makin Asyik

Sponsored

 

Kedua, mengiringi keburukan dengan kebaikan. Artinya, setiap kali melakukan kejahatan atau maksiat, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia, maka harus mengikutinya dengan perbuatan baik, agar dosa dari kejahatan atau maksiat tersebut bisa terhapus.

Sebagai manusia biasa, kita tidak akan pernah luput dari salah dan dosa. Hal ini sesuai dengan hadis lain yang menegaskan, setiap manusia pasti pernah bersalah dan berdosa, dan sebaik-baik orang yang bersalah atau berdosa adalah mereka yang bertobat. (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).

Mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik, bisa berarti beristighfar kepada Allah SWT dan memberi sedekah untuk melebur dosa-dosa kecil yang pernah kita lakukan, jika dosa yang kita lakukan itu terkait dengan hak-hak Allah.

Sedangkan untuk menghapus dosa yang terkait dengan hak-hak makhluk maka sebelum meminta ampun kepada Allah terlebih dahulu kita harus meminta maaf kepada orang yang pernah kita sakiti.

Ketiga, berinteraksi dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik. Maksudnya, kita memperlakukan orang-orang yang ada di sekitar kita dengan cara yang baik.

Anak kita, istri kita, sanak saudara, famili, tetangga, teman kita, saudara seagama, saudara sesama manusia, saudara sesama makhluk Allah yang lain juga harus kita perlakukan dengan cara yang baik.

Sumber: Republika.co.id

Tuai Protes Keras, Akhirnya Pemerintah Batalkan Rencana Jenderal Polri Jadi Plt Gubernur

Tuai Protes Keras, Akhirnya Pemerintah Batalkan Rencana Jenderal Polri Jadi Plt Gubernur

10Berita, Pemerintah membatalkan rencana penunjukan pelaksana tugas (plt) gubernur dari Jenderal Polri. Dalam pernyataannya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menghubungkan pembatalan itu dengan reaksi masyarakat.

"Untuk Jawa Barat dan Sumatra Utara sudah dipertimbangkan. Nanti ada kebijakan lain yang akan kita lakukan," kata Wiranto di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Seperti banyak diberitakan, sedianya dua Jenderal Polri akan ditunjuk sebagai plt gubernur. Masing-masing di Provinsi Jawa barat dan Sumatera Utara.

Keduanya adalah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin dan Asisten Kapolri bidang Operasi Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan. Martuani direncanakan menjadi plt Gubernur Sumatera Utara sedangkan Iriawan direncanakan menjadi plt Gubernur Jawa Barat.



Namun, sebelum rencana itu menjadi keputusan resmi, publik bereaksi keras. Mereka menolak dengan beragam alasan di antaranya karena dinilai melanggar UU Kepolisian dan dikhawatirkan membuat Polri tidak netral. Penolakan keras terutama disuarakan melalui media sosial. Jumlahnya sangat banyak sehingga hampir setiap hari terlihat di timeline media sosial.

Wiranto mengakui suara publik tersebut sebagai aspirasi rakyat yang benar. Karenanya pemerintah mendengarkan dan melaksanakan aspirasi tersebut.

"Pemerintah mendengar aspirasi rakyat. Kalau sudah ada kebijakan yang nyata-nyata mengundang reaksi rakyat, reaksi yang benar dan bukan ngawur, ya didengarkan dan dilaksanakan," imbuhnya seperti dikutip Republika. [Ibnu K/]

Sumber : Tarbiyah.net

Kagum pada Wanita Lain, maka Suami …

Kagum pada Wanita Lain, maka Suami …

10Berita, JIKA secara kebetulan seorang laki-laki melihat wanita lain yang mengagumkannya, maka jalan terbaik ialah dengan mendatangi istrinya.

Laki-laki yang dapat menahan nafsu syahwatnya, insya Allah bisa menahan diri dari godaan yang melunturkan keimanannya. Tapi, tak sedikit pula orang yang terlihat oleh kita itu memiliki tingkat keimanan yang tinggi, namun, masih bias tergoda oleh rayuan wanita.

Mengapa wanita bisa jadi perusak? Allah memberikan nafsu pada manusia. Nafsu itulah yang menjadi pendorong seseorang berbuat di luar batas yang telah ditentukan. Kini banyak wanita yang menunjukkan keindahan tubuhnya secara terang-terangan. Sehingga, bagi laki-laki yang tidak dapat menahan nafsunya itu akan tergoda, pada apa yang membuatnya tertarik.

Diriwayatkan dari Jabir, “Sesungguhnya Nabi SAW melihat seorang wanita, lalu beliau mendatangi istrinya, Zainab yang sedang menggosok-gosok kulit yang sedang disamak, lalu beliau memenuhi hajatnya, kemudian keluar kepada para sahabatnya seraya berkata, ‘Sesungguhnya wanita itu datang dengan rupa syetan dan pergi dengan rupa syetan (pula). Jika seseorang dari kalian melihat seorang wanita, maka hendaklah ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan menolak apa yang ada dalam dirinya,” (HR. Muslim (no. 1403), Abu Dawud (no. 2151), dan at-Tirmidzi (no. 1158) dengan riwayat beliau).

Dalam satu riwayat, “Karena istrinya pun memiliki apa yang dimiliki oleh wanita itu.”

Oleh karena itu, bagi kaum laki-laki yang telah beristri, kuatkanlah keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Mohonlah pada-Nya agar dilindungi dari segala godaan syetan yang terkutuk. Jika godaan itu datang menghampiri, berupa wanita yang menarik hati, maka datangilah istri, karena istri juga memiliki apa yang dimiliki oleh wanita lain. Bahkan, seorang istri adalah orang yang paling menarik hatimu, karena dengan alasan itulah Anda memilihnya menjadi pendamping hidup. [Islampos ]

Sumber: Fiqih Hubungan Intim/Karya: Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim/Penerbit: Pustaka Ibnu Umar
 

Effendi Gazali Buka RAHASIA Yang Tidak Diungkap Saat Anies Ditolak Ke Podium Piala Presiden 2018

Effendi Gazali Buka RAHASIA Yang Tidak Diungkap Saat Anies Ditolak Ke Podium Piala Presiden 2018


10Berita, Wawancara (kesaksian) Effendi Gazali (pengamat Komunikasi Politik) yang berada sangat dekat pada saat terjadinya insiden ditolaknya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk turun ke podium penyerahan trofi Piala Presiden 2018 kepada Persija Jakarta di GBK, Sabtu (17/2/2018).

Effendi Gazali (yang pernah menjadi MC saat Piala Presiden 2015) kaget saat melihat kok Anies Baswedan sendirian di atas? tidak turun ke podium? Dia kan gubernur tuan rumah? Apalagi Persija Jakarta yang juara.

Lalu Effendi Gazali samperi Anies Baswedan yang sendirian di atas.

"Saya yang pertama datang ke tempat Pak Anies dan salami dia," kata Effendi Gazali.

Effendi Gazali menanyakan ihwal Anies tidak turun ke podium.

"Anies bilang bahwa sebelumnya dia dikasih tahu untuk ikutan ke podium, tapi sesudah itu dia tidak diijinkan untuk turun seperti terlihat di video (dicegah Paspampres)," kata Gazali.

Pengamat Komunikasi Politik ini justru kagum dengan sikap Anies Baswedan yang mendapat perlakuan tak pantas tsb.

"Yang menarik adalah Pak Gubernur itu hanya terkejut sebentar saja, sesudah itu kami ketawa-ketawa di pinggir tribun itu," kata Gazali.

"Yang ingin saya katakan, apapun alasannya (yang disampaikan panitia) insiden ini akan menuai simpati yang sangat besar buat Pak Anies Baswedan," ujar Gazali.

"Pak Anies akan mendapat banyak sekali simpati, kalau itu ada kaitannya dengan capres segala macam silakan saja," tutup Gazali.

Berikut video wawancara Effendi Gazali

Sumber :Portal Islam