OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 06 Maret 2018

Kivlan Zein: Kebangkitan PKI itu Fakta

Kivlan Zein: Kebangkitan PKI itu Fakta


10Berita, JAKARTA , Bekas petinggi TNI Angkatan Darat, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen mengatakan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) fakta bukan hoax.

"PKI bangkit itu fakta, PKI berusaha masuk ke semua partai, data-datanya ada sama saya, bukan bohong, baik di dalam atau di luar negeri," kata mantan Kepala Staf Kostrad itu dalam diskusi "Isu Kebangkitan PKI: Realita Atau Propaganda?" di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Bahkan, lanjut Kivlan, anasir PKI terus melakukan konsolidasi dengan menggelar berbagai rapat, di daerah mematangkan isu-isu untuk membangkitkan Partai.

"Nanti di Yogyakarta, mereka rapat untuk menghapus Super Semar (Surat Perintah Sebelas Maret, red), karena menurut mereka dokumennya tidak jelas dan sudah hilang. Kalau Super Semar sudah dihapus, artinya nanti Tap MPRS No 25 tahun 1966 bisa dihapus,"ujarnya.

Lebih dari  itu, imbuh Kivlan, mereka akan menekan Pemerintah bahwa mereka tidak salah. Anasir PKI juga sudah dapat kompensasi. "fakta komnas HAM sudah mengeluarkan surat bahwa PKI adalah korban,"jelasnya.

Kivlan melihat anasir PKI kedepannya akan minta rekonsiliasi kembali, tapi dengan nama Kerukunan Nasional, istilah kerukunan sudah ada zaman Bung Karno tapi akan dihidupkan kembali.

"Mereka ujung-ujungnya akan menuntut negara minta maaf, kalau mereka tidak bersalah, artinya Tap MPRS bersalah, Jenderal-jenderal bersalah, NU bersalah. Kalau mereka menang, kita akan dihabisi juga, seperti tahun 1948 ulama, tentara, pemerintah dibunuh, dan tahun 1965 juga begitu,"lontarnya.

Kivlan mengungkapkan bahwa concern PKI saat ini berusaha mencabut Tap MPRS No 25 agar bisa menghidupkan kembali partai.
Selain itu, Kivlan mengaku kecewa dengan Komnas HAM, karena data-data pembunuhan dari kalangan NU dan Muhammadiyah sudah diberikan kepada Komnas HAM, tapi tidak digubris.

"Hanya data dari mereka (PKI) yang diterima,"ucapnya.

Sambung Kivlan, Gerakan kebangkitan PKI cukup berbahaya karena leader komunisme di dunia adalah RRC. (bilal/)

Sumber :voa-islam

Pahlawan Nasional Indonesia yang Paling Berpengaruh.

Pahlawan Nasional Indonesia yang Paling Berpengaruh.

10Berita  – Pahlawan Nasional – Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan pada tanggal 10 November pada tiap tahunnya. Sayangnya banyak anak Zaman Now yang tidak tahu sosok-sosok pimpinan gerakan perjuangan demi kemerdekaan bangsa, dimana berkat mereka akhirnya kemerdekaan indonesia dapat diraih meskipun harus mengorbankan keringat dan darah.

Pahlawan Nasional adalah gelar yang disematkan kepada seorang warga Negara Indonesia yang telah berjuang melawan penjajahan di wilayah yang saat ini menjadi wilayah Indonesia yang gugur demi membela bangsa dan Negara.

Pahlawan Nasional adalah orang-orang yang sangat berjasa atas kemerdekaan Indonesia dari segala bentuk penjajahan. Mereka yang sudah berjuang dengan sangat berani dan gigih merebut kemerdekaan Indonesia. Cerita kepahlawanan ini harus kita kenang. Oleh karenanya Mari simak kisah beberapa pahlwan pahlawan nasional, ada beberapa yang berasal dari Pondok Pesantren.

Para pahlawan nasional Indonesia Banyak yang pernah duduk di bangku pendidikan. Walaupun mereka hidup serba sulit dengan berbagai macam tekanan dan ancaman penjajahan, tapi tetap mereka semangat untuk terus menuntut ilmu. Bahkan diantara pahlawan nasional Indonesia terdapat beberapa yang berasal dai kalangan pondok pesantren.

Para Pahlawan Nasional itu beberapa merupakan santri yang mondok di berbagai macam pondok pesantren dan merupakan orang-orang yang paham dalam ilmu agama. Mereka berasal dari pesantren dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa Indonesia. Penasaran siapa saja mereka? Berikut uraian lengkapnya.

Sukarno

Sukarno / Soekarno / Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945-1966. Sukarno juga merupakan Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia.

Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901. Beliau meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun akibat mengidap gangguan ginjal. Beliau pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat, namun Soekarno menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional

Presiden Soekarno juga dikenal sebagai pencetus dasar Negara Pancasila, karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia. Selain itu, Beliau juga yang menamainya sebagai Pancasila. Beliau juga seorang orator yang handal dan politikus cerdas yang menguasai delapan bahasa. Tokoh bangsa yang dikenal dengan sapaan Bung Karno ini selalu bisa menggetarkan hati para pendengarnya saat berpidato.

Mohammad Hatta

Wakil Presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta atau sering dipanggil dengan Bung Hatta, merupakan salah seorang proklamator. Beliau adalah Pria kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus 1902 dan lulusan Belanda. Sejak mudah sudah dikenal sebagai aktivis dan organisatoris, hingga jadi seorang negarawan yang sering mendampingi Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Bung Hatta punya peranan penting atas kemerdekaan bangsa Indonesia, beliau merupakan salah satu yang memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Kemudian Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956. Selama menjabat sebagai wakil presiden, Hatta aktif menulis dan berbagi ilmu mengenai koperasi. Perannya tersebut membuat beliau dijuluki sebagai Bapak Koperasi.

Beliau lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat. Bung Hatta meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun. Setelah wafat, Pemerintah memberikan gelar Pahlawan Proklamator kepada Bung Hatta pada 23 Oktober 1986 bersama dengan mendiang Bung Karno. Pada 7 November 2012, Bung Hatta secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional.

Jenderal Soedirman


Sumber : suaramuslim.net

Soedirman merupakan Panglima tentara pertama Jenderal Besar TNI. Walaupun menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dalam sejarah, Jenderal Soedirman dicatat sebagai Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun ia telah menjadi seorang jenderal. Beliau diangkat sebagai panglima besar pada 18 Desember 1948. Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan.

Pada tahun 1950 ia wafat karena penyakit tuberkulosis tersebut dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 dan meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun.

KH. Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan atau biasa dikenal Darwis lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868. Kalangan umat islam di Indonesia sudah pasti sangat mengenal nama beliau. Beliau adalah salah satu pahlawan nasional yang berasal dari kalangan Pondok Pesantren. Ahmad Dahlan dikenal sebagai pendiri dari organisasi Muhammadiyah. Dari kerja kerasnya, KH. Ahmad Dahlan bisa membangkitkan kesadaran dari bangsa Indonesia melalui gerakan pembaharuan islam dan pendidikan. Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan nasional Setelah Keluar surat keputusan Presiden no. 657 tahun 1961, Pemerintah Indonesia menetapkan beliau sebagai salah satu pahlawan Nasional.

KH. Hasyim Asyari


Sumber : tirto.id

Pahlawan Nasional ini bernama lengkap Mohammad Hasyim Asy’ari, tetapi lebih dikenal sebagai KH. Hasyim Asyari. Beliau lahir di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada 10 April 1875. Beliau merupakan pendiri dari organisasi islam terbear di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Nahdlatul Ulama berdiri pada tahun 1926.

Banyak yang menjuluki beliau sebagai “Master Plan Pesantren” dengan ilmu agama yang sangat tinggi. Beliau mendirikan pesantren Tebuireng di Jombang sepulang dari Mekah pada tahun 1899. Beliau adalah seorang ulama besar dan juga seorang pemimpin pesantren, beliau selalu mengajar dan membimbing semua santrinya dalam berbagai bidang ilmu, terutama ilmu agama.

KH. Wahid Hasyim

Wahid Hasyim merupakan seorang menteri negeri dalam kabinet pertama Indonesia. Beliau mempunyai banyak gagasan demi melakukan pembaruan dunia pendidikan di Indonesia. Wahid Hasyim lahir pada 1 Juni 1914 di Jombang, Jawa Timur. Beliau adalah anak dari KH. Hasyim Asy’ari dan ayah dari KH. Abdurrahman Wahid, presiden keempat Indonesia. Inilah mengapa, banyak yang ingin menjadikan Abdurrahman Wahid sebagai Pahlawan Nasional juga.

KH. Wahid Hasyim merupakan Pahlawan nasional yang beranggapan bahwa ilmu pengetahuan saja tidak akan cukup, butuh adanya ilmu agama yang dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Karena hal tersebut mulailah adanya kelembagaan pendidikan dan agama islam, seperti pondok pesantren dan Universitas Islam Negeri. Beliau meninggal di usia 38 tahun, dalam sebuah kecelakaan di Cimahi, Jawa Barat pada tahun 19 April 1953.

Sultan Mahmud Riayat Syah


Sumber : jawapos.com

Sultan Mahmud Riayat Syah atau lebih dikenal sebagai Sultan Mahmud baru saja mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Menurut kabar yang berkembang, Beliau lahir pada Agustus 1760 di Sulu Sungai Riau. Pada masa 1782 hingga 1784 Sultan Mahmud berhasil menghalau Belanda untuk memasuki Riau. Pada Perang Riau, ia dan pasukannya berhasil meledakkan Kapal Komando Belanda, Malaka’s Walvaren. Satu tahun sebelum wafatnya pada 12 Januari 1812, Sultan Mahmud masih berperang dengan Belanda di beberapa wilayah seperti Sumatra Timur, Sumatra Selatan dan Banka Belitung.

Tuan Guru Kiai Haji (TGKKH) M. Zainuddin Abdul Madjid


Sumber : nasional.kompas.com

Pahlawan Nasional yang satu ini merupakan seorang pejuang kemerdekaan, da’i, ulama dan tokoh pendidikan yang lahir pada 19 April 1908. Tuan Guru Zainuddin merupakan pendiri organisasi Islam yang sangat terkenal di Lombok yakni Nahdatul Wathan. Organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan dan agama. Beliau Wafat pada 21 Oktober 1997.

Beliau adalah ulama kharismatik kelahiran Kampung Bermi, Desa Pancor, Kecamatan Rarang Timur, Lombok Timur , Nusa Tenggara Barat. Dari bebagai literasi, jasanya terhadap perkembangan nasionalisme dan agama di NTB sangat besar. Mulai dari memoderenisasi lembaga pendidikan Islam di era penjajahan, pelopor penyerangan markas NICA, hingga melakukan propaganda anti Belanda.

Banyak yang tidak tahu bahwa beliau punya julukan santri jenius. Beliau dijuluki jenius karena berhasil menyelesaikan studi di Madrasah al-Shaulatiyah Mekkah, Arab Saudi pada 1933 dengan predikat istimewa. Beliau adalah salah satu orang Lombok yang beruntung dilahirkan di kelurga mampu sehingga bisa mengecap pendidikan ke Mekkah sejak 1923-1934.

Sumber : Ngelmu.co 

Komisi XI; Ketimpangan Ekonomi Kita Berpotensi Sebabkan Disintegrasi Bangsa

Komisi XI; Ketimpangan Ekonomi Kita Berpotensi Sebabkan Disintegrasi Bangsa

10Berita – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly memperingatkan ketimpangan ekonomi yang saat ini terjadi di Indonesia berpotensi besar menyebabkan disintegrasi bangsa. Pernyataan ini dilontarkan Ahmad Junaidi dalam sosialisasi 4 pilar berbangsa dan bernegara di Abung Kunang, Lampung Utara, Senin (5/03).

Ahmad yang juga menjadi anggota MPR Fraksi Keadilan sejahtera ini meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret dengan mengeluarkan kebijakan yang benar-benar pro rakyat kecil.

“Jika ketimpangan ini, terus dibiarkan, akan berdampak buruk terhadap integrasi bangsa karena ketimpangan tersebut tak mencerminkan nilai pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Junaidi dilansir Jejamo.com.

Data LPS menyatakan bahwa pada bulan November 2017, sekitar 64 persen dari total Rp 5.279 triliun simpanan yang ada di perbankan nasional dikuasi oleh 0,2 persen orang terkaya di negeri ini.

Data lain menunjukkan pertumbuhan 40 orang terkaya di Indonesia empat kali lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi nasional selama 2006 – 2016. Begitu juga dengan petani kita yang sebagian besar hanya memiliki lahan kurang dari 2 hektar.

“Ketimpangan yang sangat serius ini membuat Indonesia menempati peringkat keempat sebagai negara dengan tingkat kesenjangan tertinggi di dunia dan jika tidak ditangani dengan serius bisa menghambat pertumbuhan ekonomi kita yang belum juga mencapai target,” jelasnya.

Selain itu, Ahmad Junaidi juga menekankan bahwa pemerintah harus lebih memprioritaskan keberpihakannya pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sudah terbukti membangun ekonomi kerakyatan sehingga ekonomi masyarakat bisa tumbuh dan angka kemiskinan bisa berkurang.

“Dibutuhkan peran dan kontribusi yang lebih besar dari pemerintah untuk mampu menggenjot laju pertumbuhan ekonomi dan menekan ketimpangan agar disintegrasi bangsa dapat minimalisir,” katanya. (Jjm/ram)

Sumber :Eramuslim 

Budaya Pura-Pura

Budaya Pura-Pura

Di sinilah integritas dan keberanian seseorang diuji.

10Berita , JAKARTA — Oleh: Abdul Muid Badrun Berkata benar ketika tidak ada tekanan tentu mudah saja. Namun, bagaimana sulitnya berkata benar ketika di bawah tekanan kekuasaan dan atasan? Nabi berpesan, "Katakan yang benar walau pahit rasanya." (HR Ahmad). Itu punya makna bahwa kebenaran itu harus ditegakkan, bagi dan oleh siapa saja! Kebenaran milik se mua orang. Sekali lagi, milik semua orang dan bukan milik mereka yang berkelas, atasan, dan berkuasa saja.

Jika kebenaran di bawah kuasa seseorang, lalu yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar, itu munafik namanya. Orang munafik ancamannya jelas, yaitu keraknya neraka (QS an-Nisa': 145). Maka, berkata benar itu perlu dilatih sejak kecil. Dibiasakan dan dipraktikkan dalam ruang keluarga dan ruang kantor di mana kita bekerja, tidak hanya dinasihatkan atau diceramahkan saja tapi minus praktik di lapangan. Jika hal ini tidak dibiasakan maka saya yakin tidak semua orang berani berkata benar.

Apalagi jika kebenaran itu menyangkut nasib seseorang baik menyangkut ekonomi, pekerjaan, kedudukan, jabatan, dan kekuasaan, sudah pasti orang akan lebih memilih bersikap aman dengan berkata sebaliknya alias membelakangi kebenaran. Inilah yang saat ini sedang kita saksikan marak bermunculan di mana-mana termasuk di media sosial (medsos), terutama jelang pilkadal (pemilihan kepala daerah langsung). Atas nama kebohongan dengan dibungkus kepura-puraan, orang dengan mudahnya merayu dan membujuk agar mengikuti apa yang dijanjikan. Padahal, sejatinya itu hanya "rayuan gombal tanpa nalar". Di sinilah integritas dan keberanian seseorang diuji.

Untuk apa pengetahuan tinggi, pendidikan tinggi, dan punya pengalaman banyak, tetapi tak mampu dan tak berani berkata benar? Untuk apa? Keberanian bagi orang pandai dan berpengalaman adalah mahkota. Jika tak ada keberanian berkata benar maka sejatinya ia hidup tanpa mahkota. Ia berkuasa tanpa kekuasaan, ia memimpin tanpa kepemimpinan, ia memerintah tanpa pemerintahan, dan ia ada tetapi sejatinya tidak ada.

Efek lanjutannya, kebenaran semakin dibuat absurd alias tidak jelas. Akibatnya, kita akan berada pada kondisi serba kepura-puraan, seperti pura-pura patuh, pura-pura bertindak, pura-pura baik, pura-pura taat, pura-pura melakukan, pura-pura senang, pura-pura mendukung, pura-pura semangat, dan pura-pura lainnya. Jadilah peradaban pura-pura (budaya pura-pura). Hasilnya pun juga penuh kepura-puraan. Kebaikannya pun juga penuh kepura-puraan. Kalau sudah begini, untuk menghentikannya perlu sosok berani berkata benar meski harus melawan atasan dan kekuasaan sekalipun.

Adakah sosok itu? Tentu ada. Hanya, jumlahnya semakin berkurang karena orang akan lebih banyak bermain aman untuk keselamatan hidup dan keluarganya. Karena itulah, melalui kolom ini saya menyeru kepada dunia pendidikan dan keluarga agar mendidik anak dan generasi muda menjadi generasi berani berkata benar dan takut berkata salah. Bagaimanapun, bangsa besar Indonesia harus dipimpin orang-orang yang punya mental berani agar mampu mengantarkan menjadi bangsa yang disegani di dunia. Bukan sebaliknya!

Ingat pesan Nelson Mandela, pejuang pemberani yang sampai saat ini harum namanya karena keberaniannya: "I learned that courage was not the absence of fear, but the triumph over it. The brave man is not he who does not feel afraid, but he who conquers that fear," (Saya belajar bahwa keberanian timbul bukan karena tidak adanya rasa takut, tetapi kemenangan atas (rasa takut) itu. Orang pemberani bukanlah orang yang tidak merasa takut, tetapi dia yang mengalahkan ketakutan). ¦

Sumber :Republika.co.id 

Dakwah Islam di Sungai Niger

Dakwah Islam di Sungai Niger

75 Juta Penduduk Nigeria Memeluk Islam.

10Berita , JAKARTA — Nigeria memiliki populasi 140 juta orang. Lebih dari 75 juta orang di antaranya adalah Muslim. Dengan populasi tersebut, Nigeria menempati urutan kelima negara dengan populasi Muslim tertinggi setelah Indonesia, India, Pakistan, dan Bangladesh.

Negeri ini diapit oleh tanah Dahomey yang sekarang menjadi Republik Benin. Ini merupakan ujung timur Kerajaan Songhai kuno di barat dan Kamerun di sebelah timur. Nigeria adalah wilayah dengan luas sekitar 923.768 km persegi.

Nama negara ini berasal dari sungai terpanjang di benua Afrika, Niger. Nigeria berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik. Sebelah selatannya berbatasan dengan Republik Niger yang berjalan sejauh 1.497 kilometer. Sedangkan sebelah utara berbatasan dengan Chad.

Negara yang dikenal sebagai Nigeria hari ini adalah bagian dari wilayah yang umumnya dikenal di era Islam dulu sebagai negeri Sudan (Bilad Sudan). Negeri ini memiliki kota-kota seperti Katsina, Kano, dan Sokoto, yang dulu dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan besar Afrika Barat sebelumnya seperti Ashanti [Ghana], Songhai dan Malian.

Ada juga Kerajaan Kanem Bornu yang budaya dan peradabannya melampaui batas Nigeria sekarang. Di sebelah barat dan timur laut Nigeria adalah kerajaan yang luas terkenal, dan mereka memiliki dampak signifikan terhadap peradaban dan pertumbuhan negara-negara bagian Nigeria yang berdampingan.

Sejarah mencatat bahwa perdagangan terjadi antara Afrika Utara dan Afrika Barat. Ada jalur perdagangan yang terkenal dengan asal Maroko, Libya, Tarblus, Tunis, dan Mesir, yang menghubungkan berbagai kota pusat perdagangan dari berbagai kerajaan.

Sementara pedagang dari arah Barat, seperti Afrika Utara membawa sutra, pelana, garam, pedang, bahan tekstil un tuk dijual, dan lainnya. Mereka mem beli emas, kulit, kulit, gading, dan bu dak, dari rekan-rekan Afrika Barat. Rute perdagangan ini menjadi sangat berguna dalam penyebaran Islam di wilayah ini.

Sumber :Republika.co.id 

Komeng: Pak Jokowi dan Pejabat Bekerja Keraslah, Jangan Ikut Melawak, Nanti Saya Gak Dapat Job

Komeng: Pak Jokowi dan Pejabat Bekerja Keraslah, Jangan Ikut Melawak, Nanti Saya Gak Dapat Job


10Berita, Tokoh komedian Indonesia yang boleh dibilang paling terkenal saat ini, Komeng di acara Hitam Putih Deddy Corbuzier Trans7 menyentil kinerja dan kerja Presiden Jokowi dan jajaran menterinya.

“Kepada para semua pejabat… bekerja yang keras. Pak Jokowi kan presiden, jangan pada ikutan melawak, nanti saya gak dapat job.”

“Bekerja yang lebih keras lagi, tinggal setahun lagi Pak. Kalau yang melawak-melawak serahkan kepada komedian,” kata Komeng.


Sumber :Dakwah media 

Peringatan Keras untuk Suami; Selangkah Lagi Masuk Surga, Gagal Karena Istri Lakukan Ini

Peringatan Keras untuk Suami; Selangkah Lagi Masuk Surga, Gagal Karena Istri Lakukan Ini


10Berita, Alangkah malangnya laki-laki yang sudah menjadi suami dan ayah ini. Jarak antara surga dengan dirinya hanyalah satu langkah, tetapi ia dituntut dan berpeluang gagal masuk ke dalam tempat penuh kenikmatan ini.

“Selangkah lagi engkau masuk surga, tapi istrimu kau biarkan tabarruj (berdandan) seperti dandannya orang jahiliyah, membuka aurat, pakai pakaian sempit, tidak berhijab, kau akan dituntut di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” kata Ustadz Abdul Somad dalam rangkaian acara Damai Indonesiaku di Masjid Raya Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (3/3/18).

Seorang suami adalah imam bagi diri, istri, dan anak-anaknya. Ia tidak akan dibebani dosa dari para istri dan anak-anaknya, tetapi ia akan dimintai pertanggungjawaban jika mempimpin dengan cara yang keliru.

Selain membiarkan istri berdandan seperti dandanan orang jahiliyah, perilaku tidak memiliki cemburu kepada istri dan anak-anak yang bermaksiat juga menjadi sebab gagalnya seorang suami masuk ke dalam surga.

“Tidak masuk surga orang yang dayyuts. Siapa itu dayyuts, ya Rasulullah? Orang yang tidak ada rasa cemburu kepada anaknya, kepada istrinya, kepada keponakannya. Dalam hadits lain, dayyuts adalah orang yang membiarkan anaknya, membiarkan istrinya.” lanjut dai asal Pekanbaru, Riau ini.

Para suami hendaknya memiliki visi pendidikan yang kuat. Agar ia bisa membimbing diri, istri, dan anak-anaknya menuju kebaikan. Sebab suami adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

“Maka ini tanggung jawab kita. Kita akan ditanya, hai para suami, hai para laki-laki, jaga dirimu dan istri-anakmu dari api neraka.” pungkas Ustadz Somad.

Sumber: tarbawia

Bonceng Anak Kecil Jadi Hal Biasa di Indonesia, Padahal di 5 Negara Ini Aturannya Ketat Banget

Bonceng Anak Kecil Jadi Hal Biasa di Indonesia, Padahal di 5 Negara Ini Aturannya Ketat Banget

Bonceng Anak Kecil Bahaya

Sepeda motor di Indonesia sudah jadi alat transportasi wajib yang mungkin hampir semua orang memilikinya. Selain karena harganya lebih terjangkau jika dibandingkan mobil, motor juga dianggap lebih efektif dan bisa diandalkan tiap menghadapi kemacetan. Belum lagi dengan faktor ketiadaan transportasi umum yang layak, wajar aja kalau kemudian pengguna motor makin membludak tiap tahunnya. Tapi masih banyak orang yang sebenarnya belum benar-benar paham soal aturan berkendara di Indonesia. Lihat aja, buktinya masih banyak orang yang ditilang karena kedapatan nggak punya SIM, nggak pakai helm, atau bonceng lebih dari dua.

Tapi sebenarnya ada hal fatal lain yang kita anggap biasa tapi malah jarang ditindak polisi lalu lintas. Kamu pasti sering ‘kan melihat orang membonceng anak kecil di depan atau di belakang motor? Iya sih mereka pakai helm, tapi ternyata itu tetap saja mengundang bahaya dan sebenarnya nggak boleh dilakukan. Indonesia sendiri bisa dibilang belum punya hukum yang kuat terkait persoalan ini. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan aja cuma menyebutkan larangan boncengan tiga atau lebih, yakni di Pasal 106 ayat 9. Aturan membonceng anak kecil nggak dibahas. Padahal di negara lain hal ini diatur cukup ketat lho. Yuk simak bareng faktanya bareng Hipwee News & Feature!

1. Di Indonesia udah biasa kita jumpai anak kecil yang bonceng motor di belakang atau depan. Padahal itu bisa membahayakan keselamatan si anak

Pemandangan yang sering dijumpai di Indonesia via www.gridoto.com

Advertisement

Membonceng anak kecil di belakang sebenarnya sudah tidak aman, apalagi di depan. Kalau dia sudah bisa memijak foot step sih nggak masalah, tapi kalau kakinya masih menggantung itu yang bahaya, karena rawan membuat motor atau si anak kehilangan keseimbangan. Kalau di depan, ia akan mudah terpapar debu, kotoran, bahkan kerikil. Lagipula anak kecil akan lebih mudah sakit kalau terus-terusan terkena angin. Belum lagi kalau dia nggak sengaja tertidur. Risiko terjatuh akan semakin besar. Ingat ya, sekalipun anak dipakaikan helm, itu nggak bisa menjamin keselamatan mereka 100%.

Terus kalau ditemani orang dewasa di belakangnya gimana dong? Nyatanya itu bisa melanggar UU 22/2009 yang jelas-jelas melarang berboncengan lebih dari 2 orang. Pun dengan membonceng bayi, yang sama-sama bisa membahayakan. Makanya situasi ini jelas-jelas sangat dilematis, terutama di Indonesia karena masyarakat kecil seringkali tidak punya pilihan moda transportasi lain. Terus kalau di negara lain, aturannya bagaimana ya?

2. Di Filipina, pemerintahnya sudah lebih berani. Di negara ini, membonceng anak kecil di motor udah diharamkan. Kalau tertangkap bakal didenda, bahkan bisa berujung ke pencabutan SIM

Kebiasaan orang Filipina mirip kayak di Indonesia via www.thesummitexpress.com

Filipina bisa dibilang jauh lebih ketat dalam mengatur hukum keselamatan berkendara. Di sana haram hukumnya membonceng anak kecil di atas motor. Alasannya karena kaki mereka belum bisa memijak pijakan kaki dan memegang erat orang yang memboncengnya. Belum lagi seperti halnya di Indonesia, di sana masih sering ditemui anak kecil yang nggak memakai helm. Seperti dilansir MetroTV News, kalau kedapatan melanggar aturan ini, polisi nggak segan-segan mengenakan denda sekitar Rp800 ribuan. Jika tertangkap kedua kalinya, dendanya meningkat jadi Rp1,3 jutaan, untuk ketiga kali jadi Rp2,6 jutaan ditambah larangan berkendara selama satu bulan. Masih belum mempan? Masih ada hukuman terakhir yakni pencabutan SIM.

Advertisement

Setelah aturan ini diberlakukan, banyak masyarakat menganggap pemerintah nggak memihak rakyat kecil. Tapi Departemen Transportasi di sana berdalih kalau ini demi keselamatan penumpang di jalan raya. Sama seperti dilema di Indonesia, seharusnya pemerintah juga segera menyediakan transportasi umum yang jauh lebih aman dan terjangkau bagi semua warganya.

3. Sedangkan di negara maju yang memiliki sistem transportasi umum atau hampir semua warganya punya mobil, mengendarai motor itu mungkin hanya pilihan yang diatur ketat. Di Texas, AS, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi, yakni umur anak minimal 5 tahun dan sudah bisa berpijak di foot step

Di Texas, mungkin orangtuanya hobi berkendara motor. Tapi anaknya harus ekstra safe via throttleblog.com

Penggunaan sepeda motor di Texas, Amerika Serikat, juga bisa dibilang tinggi. Tapi pemerintah sana punya aturan sendiri soal bagaimana seharusnya membonceng anak kecil. Dilansir Liputan6, demi keselamatan warganya, Filipina menetapkan umur minimal anak yang boleh dibonceng, yakni 5 tahun. Tapi meskipun sudah lebih dari 5 tahun tapi ia belum bisa memijak kaki di foot step, tetap saja akan dilarang. Ya seenggaknya ada aturan yang membatasi ‘kan ya…

4. Begitupun dengan di Australia. Hampir di semua negara bagiannya mengharuskan anak berusia minimal 8 tahun, agar boleh dibonceng

Di Australia minimal 8 tahun via www.aliexpress.com

Mirip dengan di Texas, AS. Hampir di semua negara bagian Australia, kecuali teritori bagian utara, menerapkan usia minimal anak yang boleh dibonceng sepeda motor. Di sana sih sedikit lebih ketat, soalnya aturannya harus minimal berusia 8 tahun. Karena di usia ini anggapannya anak sudah cukup tinggi untuk dibonceng motor, jadi kakinya bisa menyentuh pijakan kaki.

5. Kalau di Jerman usia minimal anak agar boleh dibonceng adalah 7 tahun. Kalau di bawah itu, harus disediakan kursi khusus

Di bawah 7 tahun harus disediakan kursi khusus via www.roadrunner.travel

Sepertinya hampir di semua negara maju sudah menerapkan aturan soal membonceng anak kecil ini. Paling nggak menetapkan aturan usia minimal lah ya, jadi biar para orang tua nggak nekat membonceng anak bayinya. Tapi di Jerman ini ada aturan khusus, kalau usia anaknya di bawah 7 tahun, mereka masih bisa jadi penumpang, asal disediakan kursi khusus yang sudah disediakan otoritas terkait. Mungkin yang ada sabuk pengamannya gitu ya…

6. Di Inggris memang nggak ada aturan minimal usia anak boleh dibonceng, asal mereka nyaman dan kakinya udah menapak foot step

Asal nyaman dan sudah bisa menginjak foot step, nggak masalah via www.riderzragz.com

Di negeri Queen Elizabeth itu nggak ada aturan pasti berapa minimal usia warganya boleh menaiki motor. Asal nyaman dan sudah bisa menapaki pijakan kaki, hal itu sah-sah saja. Bahkan pemilik motor boleh menyesuaikan tinggi foot step. Tapi di Inggris sih jumlah pengguna motor sedikit banget pasti. Soalnya transportasi utamanya ya kereta atau bus. Bahkan bisa dibilang mereka lebih nyaman pakai kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi. Fasilitasnya nyaman banget sih…

Kita jelas tidak bisa serta merta membandingkan situasi di luar negeri dengan Indonesia. Tapi setidaknya orang-orang Indonesia seharusnya sadar kalau membonceng anak kecil di motor itu sangat berbahaya, bukan sesuatu yang layak dianggap normal. Makanya sembari menunggu adanya transportasi umum impian kita bersama — yang aman, layak, dan terjangkau, orangtua sudah selayaknya merenungkan hal ini dan membuat motor mereka seaman mungkin jika memang ingin membonceng si kecil. Terutama bagi anak kecil yang bahkan belum bisa memijakkan kaki di foot step, itu bahaya banget!

Sumber :Hipwee 

Komisi VII; Kebijakan Jokowi Atur Izin Pendirian Pondok Pesantren Telah Keluar Batas

Komisi VII; Kebijakan Jokowi Atur Izin Pendirian Pondok Pesantren Telah Keluar Batas

10Berita – Rencana kebijakan pemerintah menarik izin pendirian pondok pesantren (Pontren) di dari wilayah kabupaten ke Pusat mendapat kritik keras Anggota DPR. Menurut Anggota Komisi VIII, Khatibul Umam Wiranu, langkah pemerintah pusat ini merupakan rencana yang keluar batas.

Selain rencana ini tidak memiliki dasar hukum, secara substansial rencana ini telah mengingkari semangat otonomi daerah, dimana persoalan pendidikan salah satu menjadi sektor yang juga diurus oleh pemerintah daerah.

“Ide ini menabrak spirit otonomi daerah. Padahal, pesantren dan jenis pendidikan lainnya menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional sebagaimana diatur dalam UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,” tegas Khatibul Umam kepada Parlementaria, Senin (5/3).

Rencana yang dilatari kekhawatiran pemerintah kecolongan atas keberadaan pesantren yang menyimpang dari dasar negara dan konstitusi, juga menunjukkan ketidakpercayaan pada aparat pemerintah sendiri dan tidak percaya terhadap regulasi yang dibentuk oleh pemerintah.

Politisi Partai Demokrat ini menegaskan berbagai regulasi yang tersedia seperti PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan juga secara umum mengatur soal keberadaan pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang bertujuan untuk memperdalam ilmu agama (tafaqquh fiid diin) serta PMA 13/2014 telah memenuhi kebutuhan pesantren.

Khatibul juga menyarankan agar pemerintah lebih baik menjalankan berbagai regulasi yang telah ada dengan baik. Membuat rencana yang cenderung membingkai pesantren sebagai tempat yang anti-NKRI merupakan tindakan konyol dan tak mendasar.

“Mestinya pemerintah koreksi diri, bila terdapat kejadian yang muncul di pesantren bukan dengan merespons membuat aturan baru yang justru offside. Sistem koordinasi di internal pemerintah yang lemah justru menjadi penyebabnya, pemerintah saat ini baiknya menjalankan PP Nomor 55/2007 dan PMA Nomor 13/2014 seperti yang sudah dilakukan pemerintah sebelumnya, dan terbukti tidak timbulkan kegaduhan,” tegas Khatibul Imam. (dpr/ram)

Sumber : Eramuslim

Politisi: Capres Tunggal Lawan Kotak Kosong, Waraskah?

Politisi: Capres Tunggal Lawan Kotak Kosong, Waraskah?



10Berita, JAKARTA - Bisa jadi adanya penggiringan opini terhadap calon tunggal untuk posisi Presiden RI saat ini disebabkan karena kelemahan reformasi. 

“Orde Baru ketika Pak Harto ditetapkan calon tunggal dikecam tidak demokratis. Era reform demokrasi digiring calon tunggal lawan kotak kosong, waras kah? NKRI dalam bahaya, vacuum kekuasaan,” kata MS Ka’ban, di akun Twitter pribadinya, Senin (5/3/2018).


Sebelumnya kritisi juga datang dari politisi Demokrat, Andi Arief yang menyatakan bahwa isu calon tunggal hanyalah untuk mempertahankan kekuasaan Joko Widodo.

“Saat ini isu calon tunggal hanya untuk selamatkan kekuasaan Jokowi yang hanya diminati 42 persen rakyat. Treshold diakali, partai akan diborong, apakah bisa Jokowi memborong partai?

Sangat tergantung Gerindra, Demokrat dan PKS. Kalau Gerindra dan PKS tergoda, bisa muncul calon tunggal,” kata Andi Arief, salah satu politisi dari Demokrat, di akun Twitter pribadinya, Ahad (4/3/2018).

Menurut Andi capres tunggal tidak dapat terjadi jika suara Jokowi tidak melebihi 50 persen lebih. “Calon tunggal bisa saja terjadi kalau subjek yang mempunyai hak penuh memilih sudah bisa dipastikan 50 plus 1. Soeharto di MPR di atas 50 persen.”

Dalam sistem pemilihan langsung tentu menurut Andi berbeda dengan zaman Orba lalu. Sehingga capres tunggal masih bisa dipertanyakan kekuatannya.

“Saat Presiden dipilih MPR zaman Orba, melawan Soeharto yang didukung pemilih di atas 60 persen tidak ada gunanya, itulah hanya calon tunggal.”

Berbeda dengan SBY kala itu. Menurutnya, walau suara SBY saat itu di atas 60 persen tetapi masih ada lawan dalm pemilihan.

“Saat SBY menurut survei kisaran 63 persen. SBY tidak memborong partai, Mega-Prabowo dan JK-Wiranto muncul sebagai kandidat, alamiah, SBY menang.” Lembaga survei pun menurut Andi tidak dapat dijadikan jaminan karena akan terjadi fluktuatif. “Apakah pemilihan langsung satu orang satu suara munculkan calon tunggal? Apa alat ukur? Survei bisa berubah, bisa terjadi memborong partai.” (Robi/)

Sumber : voa-islam.com