OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 13 Maret 2018

TERCYDUK! Usai Hina Lambang PDIP, Guntur Romli Hapus Cuitan

TERCYDUK! Usai Hina Lambang PDIP, Guntur Romli Hapus Cuitan


10Berita,   Lambang banteng bermata merah dan bermoncong putih menjadi ciri khas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) yang diketuai oleh putri proklamator sekaligus presiden RI pertama Soekarno, Megawati Soekarnoputri.

Namun lambang yang telah bertahun-tahun melekat pada PDI P tersebut malah menjadi bulan-bulanan kader Partai Solidaritas Indonesia sekaligus salah satu pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL) Guntur Romli.

Melalui akun twitter pribadinya @gunromli Romli mengunggah sebuah gambar mirip lambang PDIP tapi bukan banteng moncong putih, melainkan buaya moncong putih dalam cuitan bertanggal 24 Januari 2015 lalu.

"Logo PDIP yg baru: buaya moncong putih, PDIP : Partai Daulat Ibunya Puan," tulisnya kala itu disertai emoji orang tertawa.


Namun sayang, setelah warganet mengaitkan cuitan tersebut kepada elite PDIP, Romli buru-buru menghapus cuitan lawasnya tersebut. Untungnya cuitan itu sempat discreenshot oleh warganet.

— M. KHUMAINI (@mkhumaini) March 12, 2018


Menanggapi manuver Romli, warganet pun heboh.



Sumber : PORTAL ISLAM

Pengurus GNPF Ulama Diubah, Bachtiar Nasir tak Jabat Ketum

Pengurus GNPF Ulama Diubah, Bachtiar Nasir tak Jabat Ketum


Salah satu alasan pergantian karena kegiatan Bachtiar Nasir sangat padat.

10Berita ,JAKARTA -- Pada tahun ini Gerakan Nasional Penyelamat Fatwa Ulama (GNPF) Ulama merombak kepengurusan. Pergantian kepengurusan ini dilakukan atas dasar kesepakatan musyawarah anggota.

Ketua Umum GNPF Ulama, Ustad Yusuf Muhammad Martak mengatakan perombakan ini semata-mata untuk memaksimalkan kinerja organisasi karena adanya penistaan agama. Sekaligus adanya perubahan sistem kepemimpinan di mana sistem kolektif kolegial akan lebih merangkul semua elemen organisasi.

"Kami ingin siasati efektifitas kerja saja. Tidak ada alasan spesifik Bactiar Nasir (Mantan Ketum GNPF) karena mekanisme kepimpinan sistemnya berubah," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (12/3).

"Jadi begini kalau bentuknya berbeda seperti biasanya menjadi presidium agar lebih leluasa sifatnya kolektif kolegial jadi pengurus yang lain mempunyai suara dengan hak yang sama," ucapnya.

Ia menjelaskan, salah satu alasan pergantian Bachtiar Nasir sebagai ketua adalah kesibukan. Bachtiar disebut mempunyai agenda yang sangat padat.

"Beliau aktif masalah Palestina dan segala macam. Salah satu dari beliau (faktor pergantian), melihat aktivitas beliau, jadi banyak kesibukan beliau," ucapnya.

Menurutnya, Bachtiar kini menjadi salah satu anggota Dewan Pembina. Saat ini GNPF Ulama masih membutuhkan sosok Bachtiar yang telah berkontribusi di organisasi di bawah Habib Rizieq ini.

"Jadi dia (Bachtiar) menjadi pembina di bawah Habib Rizieq. Kami tidak mau kehilangan Bachtiar juga. Kepengurusan ini periodenya satu sampai dua tahun saja," ungkapnya.

Tak hanya posisi ketua umum, Sekjen GNPF Ulama Munarman juga diganti. Posisi sekjen kini dijabat Muhammad Al Khaththath.

Ia pun kembali menjelaskan, bahwa GNPF didirikan setelah adanya penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama, di mana permintaan kepolisian sendiri akan menyatakan ini adalah penistaan jika ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah itu dibentuklah GNPF MUI.

"Setelah berjalan waktu dengan berjuang kita mendapat bonus terpilihnya pemimpin muslim di Jakarta. Perjuangan kita belum berakhir dan tidak akan ada henti-hentinya," ucapnya.

"Berkat pertolongan Allah saat ini kita masih diberikan kekuatan, Istiqomah dan kesabaran dengan adanya upaya kriminalisasi dan memojokkan umat Islam," jelasnya.

Sumber : Republika.co.id

Doa Ini Mampu Mengguncang Langit Keempat

Doa Ini Mampu Mengguncang Langit Keempat


10Berita, Doa adalah senjata orang muslim. Seperti kata orang, doa bisa memindahkan gunung. Coba kita baca seksama kisah ini. ini pembuktian betapa dahsyatnya doa.

Diceritakan bahwa Abu Ma‘liq adalah seorang pedagang yang berniaga dengan hartanya. Dia adalah seorang yang ahli ibadah dan wara‘. Suatu saat ia keluar berdagang kemudian bertemu seorang perampok bertopeng dan membawa senjata.

“Letakkan barang-barangmu, sebab aku akan membunuhmu!” perintah si perampok.

“Ambilah hartaku!,” jawabnya.
“Aku hanya menghendaki darahmu,” lanjut si perampok.

“Beri kesempatan aku untuk shalat,” pintanya.

Si perampok pun berkata, “Shalatlah seperlumu.”

Lalu ia pun berwudhu dan shalat. Dalam sujud terakhir pada rekaat keempat, ia berdoa:

يَا وَدُوْدَ يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدُ يَا فَعَّالاَ لِّمَا يُرِيْدُ أَسْأَلُكَ بِعِزَّتِكَ الَّتِيْ لاَ تُرَامُ وَبِمُلْكِكَ الَّذِيْ لاَ يُضَامُ وَبِنُوْرِكَ الَّذِيْ مَلَأَ أَرْكَانَ عَرْشِكَ أَنْ تَكْفِيْنِيْ شَرَّ هَذَا اللِّصَّ ياَ مُغِيْثُ أَغِثْنِيْ

“Wahai Zat Yang dicintai, wahai Pemilik Arsy yang Maha Terpuji, wahai Yang Mahakuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya, aku memohon-Mu dengan kemuliaan-Mu yang tak tertandingi, dengan kekuasaan-Mu yang takkan dizalimi, dan dengan cahaya-Mu yang memenuhi  rukun-rukun Arsy-Mu, agar Engkau menyelamatkanku dari kejahatan perampok ini. Wahai Yang Maha Memberi pertolongan, tolonglah aku!”

Ia membacanya tiga kali. Tiba-tiba muncul penunggang kuda dari sampingnya dengan membawa tombak pendek yang ditenteng di antara kedua telinga kuda, lalu ia menikam si perampok dan membunuhnya. Ia kemudian mendekati Abu Ma‘liq.

“Siapa engkau wahai orang yang Allah telah menolongku dengan perantaanmu?” tanya Abu Ma‘liq.

Orang itu menjawab, “Aku adalah salah satu malaikat dari malaikat-malaikat langit keempat. Ketika engkau berdoa dengan doa pertama, aku mendengar suara gemuruh pintu-pintu langit yakni terbuka untuk menyambut doamu. Ketika engkau berdoa dengan doa kedua, aku mendengar suara gaduh penduduk langit yakni mereka mengamini doamu. Ketika engkau berdoa dengan doa ketiga, ada yang berkata, ’Ini doa orang yang sedang dalam kesulitan.’ Lalu, aku pun memohon kepada Allah agar memberi kuasa kepadaku untuk membunuh si perampok’.”

Al-Hasan berkata, “Siapa yang berwudhu kemudian shalat empat rakaat dan berdoa dengan doa di atas, maka Allah akan mengabulkan doa tersebut, baik ia sedang dalam kesulitan maupun tidak dalam kesulitan.” (Al-Ishâbah (IV), Al-Jawâbul Kâfi)

Sumber: congkop.com, Islamidia 

Senin, 12 Maret 2018

18 Kata-kata Bijak Ustadz Abdul Somad

18 Kata-kata Bijak Ustadz Abdul Somad

10Berita  Ustadz Abdul Somad adalah ulama yang menyenangkan pembawaannya saat memberikan nasihat. Namun, bukan berarti Ustad Abdul Somad bukan pribadi yang bijak. Kata-kata yang disampaikan Ustadz Abdul Somad penuh dengan kata-kata bijak dan penuh hikmah.

Berikut adalah rangkuman dari kata-kata bijak Ustadz Abdul Somad yang pernah disampaikan.

18 Kata-kata Bijak Ustadz Abdul Somad:

Jika kau masih hidup bersyukurlah masih melakukan amal sholeh. Jika kau mati tetap bersyukurlah, setidaknya dosamu tidak semakin bertambah.Ketika engkau susah di dunia ini. Sabarlah, karena ia hanya sementara. Ketika engkau diberi kesenangan di dunia ini jangan bangga dan sombong karena ia juga hanya sementara.Kita tidak perlu satu organisasi, satu sekolah ataupun satu guru, kita beteman di satu titik, mukhlisinnalahuddin. Mudah-mudahan titik itulah yang mempertemukan kita.Jika mencari kawan tak bercacat, selamanya kita tak kan berkawan. Jika mencari pasangan yang sempurna, selamanya kita tak kan berpasangan.Hari ini kita boleh kalah dalam segala hal, tapi tanamkan pada anak anak kita bahwa 10 atau 20 tahun lagi mereka akan memimpin negeri ini dengan cara yang Allah ridhoi.Kalau dengan memiliki motor dan mobil bertambah ketaatan kita kepada Allah, maka itu adalah rezeki. Tapi kalau dengan kendaraan itu menjauhkan diri dari Allah, dipakai untuk pergi ke tempat maksiat, maka itu adalah laknat dan azab. Hati-hati.Kebahagiaan seorang guru ialah ketika melihat muridnya sukses dunia dan akhirat.Bahagia itu terletak pada syukur. Siapa yang bersyukur kepada Allah, maka dialah orang yang paling bahagia.Apapun yang terjadi, Islam akan tetap ditolong Allah. Yang menjadi masalah adalah, apa yang telah dan akan kita lakukan untuk Islam, demi untuk menolong diri kita di dunia dan akhirat nanti? Jangan jawab dengan lidah, karena lidah terlalu mudah untuk berkata-kata. Tapi, jawablah dengan perbuatan.Hidup ini seperti bahtera di lautan. Di atas ada ombak kencang yang akan menghadang. Dari bawah ada batu karang yang besar. Tak ada yang bisa menguatkan hidup ini, kecuali Allah Ta’ala.Jangan batasi ibadah hanya ketika di Masjid. Ada yang menganggap beramal itu hanya ketika duduk di Masjid, sholat, dzikir dan membaca Al-Quran. Jangan lupa, bekerja dari jam 8 pagi sampai 4 sore, ditambah lagi apabila lembur itu juga adalah amal. Karena, bekerja mencari nafkah yang halal untuk keluarga di rumah adalah ibadah, bernilai pahala di hadapan Allah Ta’ala. Maka, kalau dipahami bahwa bekerja adalah amal ibadah, tidak akan ada pegawai yang main “game on-line” saat jam kantor, tidak akan ada pedagang yang memainkan timbangan, tidak akan ada karyawan yang curang dalam laporan tugasnya.Kalau engkau sudah menikah, maka pandanglah saudaramu yang belum menikah, maka akan timbul rasa syukur. Wujud syukur yang sederhana ialah mengucap syukur “Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Segala puji hanya bagi Allah” . Namun sesungguhnya Hakikat dari Rasa Syukur itu adalah memastikan setiap tarikkan nafas kita senantiasa dalam “ketaatan” kepada Allah Ta’ala.Berkawan karena harta, harta akan binasa. Berkawan karena kuasa, kuasa tak akan lama, paling 5 tahun kalau tak di tangkap KPK. Tapi, kalau berkawan karena Allah maka akan kekal abadi.Dunia ini hanya setetes air. Kalau kau tak dapat jangan sedih, karena yang kau tak dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes.Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran debu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang dapat diwakili kata.Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan. Ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawanan yang besar. Air nampak lemah, ketika dia sedikit. tapi, ketika dia sudah berkumpul maka menjadi besar, dia menjadi kekuatan yang luar biasa. Belajarlah dari air.Keberanian tidak mempercepat kematian, dan ketakutan tak dapat mengelakkan dari kematian. Kita pasti mati, tapi mati dalam keadaan apa? Pilihan ada di tangan kita.

Semoga bermanfaat ya.

Sumber : Ngelmu.co

Kuatnya Pengaruh Asing Membuat Indonesia dalam Bahaya, Ini Analisanya

Kuatnya Pengaruh Asing Membuat Indonesia dalam Bahaya, Ini Analisanya


10Berita, JAKARTA - Masih banyaknya sebagian rakyat dengan iming-iming uang 100.000, atau iming-iming jas dan dasi amatiran, atau menduduki jabatan, atau bagi-bagi proyek ini itu, rela menggadaikan haknya dan memilih pemimpin yang sebenarnya dikatakan oleh Haikal Hassan belum punya kemampuan menyelenggerakan negara. “Kegaduhan yang timbul saat ini sudah sangat membuang energi untuk hal remeh temeh yang gak berhubungan dengan peningkatan kedaulatan dan ekonomi kerakyatan.

Pejabat sibuk menjelaskan blunder yang dilakukan presiden. Itulah sekelumit alasan kita perlu #2019GantiPresiden,” katanya, di Twitter pribadi miliknya, Senin (12/3/2018).


Namun dia menyebutkan ada yang lebih perlu perhatian serius, yakni tidak mampunya Indonesia keluar dari kepentingan asing. “Yang lebih bahaya #IndonesiaInDanger karena sudah tidak bisa bergerak dikangkangi dengan taipan.

Mengutip bang Yusril, bang Karni: 0,2 persen orang indonesia keturunan, menguasai 74 persen TANAH di indonesia. Serta 50 persen semua kekayaan kita, dimiliki oleh 1 persen orang indonesia keturunan.”

Peningkatan tarikan uang kepada rakyat yang dirasa oleh sebagian pihak ini sejujurnya menurut dia bukan untuk prioritas membiayai pembangunan. Tapi nomor satu adalah untuk bayar utang. “Baru pendidikan dan infrastruktur. Tahun ini kita harus bayar 640 triliun. Saat ini Negara tergadai. Tak bisa bergerak. Terkunci oleh taipan.

Apapun kata mereka, menjadi undang-undang yang harus dipatuhi pejabat. Di sinilah dibutuhkan presiden yang cerdas, berani, berwibawa, mandiri, tidak hutang budi. Saatnya #2019GantiPresiden.” (Robi/)

Sumber : voa-islam.com

Wibawa Jokowi, Impor, dan Kepentingan Asing

Wibawa Jokowi, Impor, dan Kepentingan Asing



10Berita, JAKARTA - Dikabarkan bahwa Wakil Presiden telah meminta Cina agar tidak lagi membawa tenaga kerja dalam jumlah banyak untuk dipekerjakan pada proyek-proyek investasi mereka di Indonesia. “Bicara impor, silahkan digoogling dengan sangat mudah.

Angka import telah menggerus pendapatan petani. Angka-angka berikut ini ada yang membaik, ada yang memburuk,” kritik Haikal Hassan di akun Twitter pribadi miliknya, Senin (12/3/2018).

Dia mempersilahkan para kaum terkait mengoreksi demi angka valid yang akurat untuk ukur kinerja pemerintah. Nilai impor Indonesia pada Januari 2018 disebutkan olehnya mencapai 15.132,4 juta dolar AS.

“Angka itu meningkat 3.164 juta dolar AS, atau sebesar 26,44 persen. Apakah ini indikator akan terus membumbung tinggi sampai suatu saat negara kehilangan kedaulatan pangannya? Lalu bagaimana urai ini semua?”


Presiden menurutnya harus memiliki wibawa besar atasi itu. “Tak cukup dengan bagi-bagi sepeda atau umbar kartu ini-itu yang justru malah menciptakan rakyat bermental pengemis dan antri untuk pelayanan yang seharusnya jadi haknya. UUD Pasal 34: (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Kita semua tahu bahwa BPJS memiliki keterbatasan dan perbedaan perlakuan dengan mereka yang cash dan berduit. Seharusnya Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Bukan terlena dengan pasar bebas yang memaksa bersaing tanpa kemampuan.” Kita paham, lanjutnya, presiden punya keterbatasan untuk tidak melakukan intervensi hukum. Tapi presiden yang hebat berwibawa bisa panggil yang terkait dan meminta semua bekerja dengan serius.

“Contoh bagaimana temuan BPK soal kasus sumber waras dimentahkan oleh KPK dengan hanya berargumentasi tidak ada niat. Begitu seharusnya penyelenggaraan negara, karena ada 2 aspek yaitu aspek prosedural dan aspek personal. Keduanya harus dipadukan. Gak bisa juga mengikuti sebagian besar rakyat yang masih belum rasional sepenuhnya dalam menentukan pemimpin.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Refleksi 53 Tahun, Kilas Balik Teror Kekejaman PKI Kanigoro 1965

Refleksi 53 Tahun, Kilas Balik Teror Kekejaman PKI Kanigoro 1965

10Berita, Kediri – Penggelaran kembali Refleksi 53 Tahun Kanigoro, Ahad (11 Maret 2018) malam di lingkungan sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri, Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tak ubahnya sebagai kilas balik peristiwa terror kekejaman sayap-sayap PKI di tahun 1965 yang membentuk gerombolan yang diperkuat personel Pemuda Rakyat (PR) dan Barisan Tani Indonesia (BTI) terhadap ratusan anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) se-Jawa Timur yang sedang mengikuti Mental Training di sebuah Pondok Pesantren di Desa Kanigoro.

Kanigoro di Kemacatan Kras Kabupaten Kabupaten Kediri, di tahun 1960-an merupakan salah satu desa yang menjadi basis kekuatan PKI di wilayah itu. Teror kekejaman yang dilancarkan sayap-sayap PKI Kanigoro terhadap kader-kader  PII, terjadi subuh 13 Januari 1965. Peristiwa tersebut tidak dapat dipungkiri, merupakan prolog (proses awal) pemberontakan G30 S/PKI, kudeta, sebagai upaya pengambil alihan kekuasaan terhadap negeri ini.

Sementara yang terjadi saat ini, sejumlah pihak beranggapan PKI tidak mungkin bangkit kembali.Namun, menurut  H. Moh. Ibrahim Rais, Koordinator Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (Korwil KB PII) Kediri, yang juga Ketua Yayasan Kanigoro, tetap kukuh beranggapan PKI sangat mungkin dapat bangkit kembali.

Saat berbicara dalam kesempatan Refleksi 53 tahun ini, secara khusus  H. Moh. Ibrahim Rais mengingatkan; “Kita mesti waspada. Kalau masyarakat Indonesia lengah sedikit saja bahkan kemudian  memberikan ruang, tentu sangat mungkin PKI akan bangkit kembali. Namun sebaliknya,jika masyarakat tidak lengah dan penuh semangat membendung kemungkinan bangkitnya PKI, dapat diyakini  baik dengan ‘perangkat lunak dan perangkat kasar’ PKI tidak akan mampu bangkit kembali."

OTB, Nabok Nyilih Tangan  

Sekarang ini, lanjutnya, PKI tengah berjuang untuk bangkit, diantaranya dilakukan dengan tidak lagi menggunakan nama organisasi PKI, namun dengan segenap cara yang sangat licik. Mereka berada dalam Organisasi Tanpa Bentuk (OTB)  tidak tampak namun mampu berbuat. Mereka kini, orang jawa menyebut “Nabok Nyilih Tangan.” Mereka dapat memukul dengan meminjam tangan orang lain.

Cermati, siapa yang waktu itu menyetujui pencabutan pasal 60 Undang-undang No 12 Tahun 2003, sehingga orang yang terlibat PKI kini dapat mengikuti pemilihan umum, dapat memilih dan dipilih. Kemudian di tahun 2004 lahir Undang-Undang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR). Ini, apa ya mungkin undang-undang itu bisa tiba-tiba ada. Ini, merupakan bukti mereka sekarang ini ada, dan terus berupaya walaupun dengan OTB.  

Sebagai salah seorang saksi mengalami langsung terjadinya kengerian teror Kanigoro, Muh Ibrahim Rais menyebut  peristiwa teror kekejaman dilakukan PKI di awal tahun 1965 sama sekali tidak dapat dilupakan oleh setiap kader PII peserta Mental Training yang datang dari seluruh wilayah Jawa Timur.  Pada kesempatan penyelenggaraan Reflesi 53 tahun kali ini, hadir sejumlah kader-kader sepuh PII yang lain dari sejumlah daerah di Jawa Timur,  mantan peserta Mental Training Kanigoro yang pernah mengalami persitiwa mengerikan tersebut secara langsung.   

Drs. H. Muh. Zain Nasruddin Ansharullah, salah seorang saksi yang kini berdomisili di Semarang Jawa Tengah, dalam kontak telepon melalui sejumlah Short Message System (SMS/pesan pendek),  mengungkap ketika itu ia sebagai Ketua Pengurus Daerah (PD) PII Kotapraja Madiun menjadi salah satu peserta Mental Training di Kanigoro. Bertindak sebagai  Ketua Panitia Mental Training adalah Masyduki Sulaiman, dari PD PII Kediri dan bertindak selaku Koordinator Instruktu adalah Anis Abiyoso----yang kemudian diadili dan di penjara di Kota Keidri dengan tuduhan kontra revolusi----sebuah tuduhan yang tak ubahnya dengan tuduhan  subversive--- dapat memberikan akibat pidana yang berat.

Teror Subuh 

“Mental Training di Kanigoro, Kecamatan Kras Kabupaten Kediri itu, dengan peserta  kader-kader PII yang di kirim dari seluruh Pengurus Daerah se-Jawa Timur. Penyelenggara Mental Training adalah Pengurus Wilayah (PW) PII Jawa Timur; saat itu Ketua Umum PW PII Jawa Timur adalah Yahya Mansyur----yaitu putra menantu Pak Dipo, Ketua Partai Masyumi  Kabupaten Kediri,” ungkap Muh. Zain, sambil mengungkap sebenarnya inginan untuk hadir pada acara refleksi, namun kondisi kesehatannya tidak mendukung untuk sebuah perjalanan jauh antara Semarang hingga Kediri.

Beberapa kali sebelum ini, Suara Islam Onlinemengungkap Teror Kekejaman PKI 1965 terhadap sejumlah kader PII peserta Mental Training  di Kanigoro, disebut juga sebagai teror subuh. Terjadi Rabu, 13 Januari  1965, saat semua peserta Mental Training sedang mengikuti Shalat Subuh berjamaan di Masjid,  yang terletak di dekat  gerbang Pondok Pesantren di desa Kanigoro.

Jamaah Shalat Subuh sedang berlangsung, dibubarkan paksa oleh segerombolan orang terdiri dari anggota Pemuda Rakyat (PR) dan Barisan Tani Indoensia (BTI) ----sayap-sayap PKI yang beringas dan membabi buta.  Mereka memasuki masjid dengan tanpa membuka alas kaki yang kotor oleh tanah becek akibat hujan semalam.  Semua jamaah shalat---putra dan putri, mereka seret keluar ke halaman masjid. Sejumlah kitab Alquran dan kita-kitab lain, mereka bawa keluar dan dirobek-robek kemudian dihinakan dengan diinjak-injak sembil mengatakan sebagai penyebab sakit gatal dan kudisan.

Iki sing nggarahi lara gatel njur dadi gudig-----Ini yang menyebabkan sakit gatal kemudian menjadi kudisan,” kata anggota gerombolan itu sambil merobek-robek kitab Alquran dan membanting berhamburan kitab Al Alquran yang kemudian juga diinjak-injak menghinakan.

Setelah itu, segenap peserta Mental Training di jadikan ikatan pada tangan dan leher berentengan, kemudian diarak melalui jalan-jalan kampung  basis PKI ----dengan keseluruhan warganya adalah anggota PKI atau setidaknya simpatisan PKI. Mereka mengancam hendak membantai, memotong kemaluan sambil terus mengacung-acungkan segala bentuk senjata tajam. Iringan “rentengan pesakitan” ini kemudian diserahkan ke Kantor Polisi Sektor Kras dengan tuduhan sebagai subversi, menghasut untuk kontra revolusi.  

Anis Abiyoso, sebagai Koordinator Instruktur, dituding sebagai pihak yang paling bertanggungjawab. Hingga kemudian menjalani peradilan kilatdi Kota Kediri jauh dari rasa keadilan. Divonis bersalah sebagai telah menghasut yang kontra revolusi, dan dipenjarakan di penjara Kota Kediri. 

Situasi 1965

Dalam kesempatan Refleksi 53 Tahun Teror PKI Kanigoro kali ini diselenggarakan bersama kehadiran Mayjend TNI (Purn) Kivlan Zen dan Prof Dr. H. Zainuddin Maliki, Ketua Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PW KB-PII)  Jawa Timur.

May Jend TNI (Purn) Kivlan Zen pada saat tampil berbicara, diantaranya  membeberkan situasi saat ini sudah mengarah seperti kondisi saat-saat menjelang terjadinya peristiwa G 30 S/PKI 1965. Umat Islam perlu waspada dan senantiasa siap-siaga dalam menghadapi apapun.

“Jangan sampai kejadian di tahun 1965 terulang. Komunis itu telah melakukan pemberontakan di negeri ini tahun 1926, 1948 dan 1965. Semua gagal, dan jangan ada kesempatan lagi untuk kali yang ke empat,” tegasnya.

Lebih lanjut diungkap, para penerus ideologi komunisme, seperti tiada henti mencari celah kelengahan Umat Islam dengan melakukan aksi dan membangun opini dengan segala cara. Diantaranya berbagi kaos bergambar logo Palu Arit. Merupakan indikasi mereka masih ada. Mereka juga sibuk menebar berita hoax yang seolah dibuat oleh umat Islam.

Di lain sisi, kader-kader PKI ini ini juga aktif mengadu domba Umat Islam dengan Pemerintah, antara Umat Islam dengan Polisi dan antara Umat Islam dengan TNI. Antara lain dengan menggunakan berita-berita hoax itu. Sangat disayangkan ada pihak yang memercayai.  Mereka ingin melumpuhkan lembaga-lembaga Negara. Dengan demikian para penerus ideologi  tersebut akan sangat mudah menerobos ke semua lembaga Negara.

Dipelopori Bedjo Untung,  para penerus Komunis juga tampil, dengan  berani terbuka. Bahkan menekan agar  penguasa sekarang ini meminta maaf dan sekaligus memberikan kompensasi  kepada mereka, dari kalangan yang disebut sebagai keluarga korban 1965.

Sementara itu, Prof Dr. Zainuddin Maliki, yang tampil berbicara selanjutnya mengingatkan bahwa Komunismen dimana saja dan kapan saja menganggap agama itu sebagai candu (opium) bagi masyarakat. Itu merupakan doktrin asli dari Karl Marx yang kemudian dikenal sebagai Marksisme. Ideologi ini sudah dapat dipastikan sangat membenci semua yang berbau agama. Mereka juga sangat membenci Ulama, agamawan dan siapa saja aktivis Islam.

Mereka, para penganut Komunisme terutama PKI, sangat mudah memutar balikkan fakta.

“Dalam tahun 1965, sudah sangat jelas-jelas mereka yang menjadi pelaku kekerasan dan pembunuhan, tapi kemudian diciptakan opini dan fakta yang seolah benar, yang menyebutkan mereka adalah korban. Mereka disebut sebagai korban kekerasan yang dilakukan oleh Negara. Karenanya kemudian Negara harus meminta maaf dan memberikan kompensasi,“ paparnya.

Karenanya, lanjut Zainuddin Maliki, sangat diharapkan generasi muda bersedia belajar dari sejarah masa lalu. Sejarah  yang benar.  Sehingga dapat mengambil hikmah dari peristiwa  tersebut.

“Jangan sampai sejarah berulang hanya karena kebodohan kita. Negara-negara berhaluan komunis memang sudah banyak yang runtuh. Namun tidak berarti  komunis sebagai idiologi itu  sudah mati. Sebab, idiologi, dapat berubah bentuk dalam penampilannya, dengan kemasan baru yang lebih sesuai dengan karakter zamannya. Apalagi mereka mendapat support dari kekuatan jaringan global dengan pendanaan yang luar biasa besar, tanpa batas,” katanya mengingatkan.

Sumber : SI Online

Posting HRS Dihapus IG, Begini Analisa Menggetarkan Netizen

Posting HRS Dihapus IG, Begini Analisa Menggetarkan Netizen


10Berita, Menanggapi dihapusnya postingan Ustadz Salim A Fillah tentang HRS oleh instagram (IG) kembali menjadi perbincangan netizen. Seperti tak takut, banyak analisa netizen yang dinilai tepat dan menggetarkan pihak pemblokir.

"Mereka sudah membabi buta. Padahal postingan ini gak menjelekkan mereka. Kenapa harus dihapus? Kalau gak mau dibilang diktator, lalu apa sebutan yang tepat untuk perbuatan ini?" kata Ibunya Hisyam.

Komentar Ibunya Hisyam ini mendapatkan banyak balasan. Salah satunya dari akun bernama Arav Ramdhani. Ia menegaskan, kebenaran pasti menang.

"Bagaimanapun kebenaran akan senantiasa unggul. Bersabarlah. Karena Allah bersama orang-orang yang sabar." katanya.

Netizen lainnya merasa heran. Pasalnya, postingan Ustadz Salim A Fillah ini tidak mengandung ujaran kebencian.


"Padahal tadi malam sempet saya baca. Tidak ada ujaran kebencian ya Ustadz. Saking hitamnya hati mereka, apapun dihalalkan. Makar Allah lebih dahsyat dari makar manusia." kata Nur Wihdah Umami.

Bukan hanya menyesalkan, ada juga netizen yang mengaku kasihan dengan pihak pemblokir. Menurutnya, pemblokiran tersebut termasuk perbuatan zhalim.

"Saya kadang kasihan dengan pengikut kezhaliman ini. Apakah hati dan pikiran mereka memang sudah ditutup Allah ya? Sehingga cinta yang berlebihan terhadap manusia. Terus menulis, Ustadz Salim. Allah Maha Berkuasa di alam semesta ini." ujar Nova Hariani.

Menurut netizen lainnya, pemblokiran ini merupakan bentuk tolong menolong dalam dosa dan maksiat.

"Mereka satu sama lain saling tolong menolong dalam dosa dan maksiat." tegas akun bernama Said Hawa.

Posting Dihapus

Ustadz Salim A Fillah sudah memprediksi bahwa postingannya akan dihapus. Pasalnya, rekannya sesama dai, Ustadz Felix Siauw juga mengalami penghapusan saat memosting Imam Besar FPI ini.

Dai lain, Ustzd Derry Sulaiman, juga mengakui hal serupa. Ia diblokir selama satu hari karena memosting secara live pertemuan Ustadz Abdul Somad dan HRS saat umrah di Makkah.

Sumber : tarbawia.net

Ini Alasan GNPF-Ulama Rombak Kepengurusannya

Ini Alasan GNPF-Ulama Rombak Kepengurusannya

10Berita , JAKARTA – Gerakan Nasional Penyelamat Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) merombak total kepengurusan. Apakah ada perubahan arah kebijakan?

Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Habib Rizieq Syihab, menegaskan perombakan struktur kepengurusan bukan indikasi adanya perpecahan internal. Rizieq menilai rotasi kepemimpinan GNPF-Ulama sebuah dinamika organisasi.

“Begitu juga terjadinya perubahan sistem kepengurusan dalam GNPF yang semula menganut sistem kepemimpinan sentralistik yang kemudian berdasarkan hasil dari musyawarah antara para pendiri maupun pengurus GNPF menjadi kepemimpinan kolektif kolegial. Ini juga bukan merupakan indikasi perpecahan, perselisihan yang terjadi di dalam GNPF. Tapi itu suatu yang sangat wajar terjadi dalam sebuah organisasi,” kata Rizieq melalui rekaman yang didengarkan di konferensi pers GNPF-Ulama, Jalan Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan, Senin (12/3/2018).

Rizieq menyebut perubahan pimpinan tersebut telah melalui pertimbangan yang matang. Menurutnya, banyak aspek juga yang menjadi dasar perombakan kepengurusan tersebut.

“Tentu semua itu dilakukan dalam suatu musyawarah, diskusi panjang dengan mempertimbangkan banyak aspek untuk kepentingan perjuangan umat Islam,” ujarnya.

Begitu pula soal perubahan nama GNPF MUI menjadi GNPF-Ulama, Rizieq memandang hal yang sama. Dia menegaskan tak ada sama sekali perselisihan di internal organisasi.

“Perlu saya garisbawahi pada kesempatan ini bahwa adanya perubahan nama dari GNPF MUI menjadi GNPF Ulama sama sekali bukan merupakan indikasi adanya perbedaan apalagi perpecahan di dalam tubuh GNPF. Berubahnya GNPF MUI menjadi GNPF Ulama ini merupakan hasil musyawarah para pendiri maupun pengurus GNPF dengan mempertimbangkan berbagai masukan saran, usul serta juga dengan menimbang berbagai macam aspek,” paparnya.

GNPF-Ulama sebelumnya mengganti kepengurusan dengan menunjuk ketua umum dan sekjen yang baru. Yusuf Muhammad Martak dipilih sebagai ketua umum sedangkan Muhammad Al Khaththath mengisi posisi sekjen.

Pergantian kepengurusan ini dilakukan atas dasar kesepakatan musyawarah anggota. Posisi ketum sebelumnya dijabat Ustaz Bachtiar Nasir. 

Sumber : Ngelmu.co

Videonya Viral Beredar, Ustadz Haikal Hassan: Saya ingin presiden baru 2019, kok dibilang makar, intoleran, anti Pancasila?

Videonya Viral Beredar, Ustadz Haikal Hassan: Saya ingin presiden baru 2019, kok dibilang makar, intoleran, anti Pancasila?


10Berita, Di media sosial beredar video pernyataan ulama yang juga Tokoh Betawi, Ustadz Haikal Hassan Baras yang menyerukan umat untuk ganti Presiden 2019.

Video ini sontak ramai menimbulkan komentar. Bahkan ada yang menuding sebagai makar, intoleran, Anti Pancasila. Padahal yang disampaikan Ustadz Haikal adalah mengganti Presiden secara konstitusional melalui pemilu yang sah.

"Saya ingin presiden baru tahun 2019, kok dibilang makar, intoleran, antiPancasila,... Situ waras? Semua juga demi kehidupan untuk rakyat lebih baik, NKRI lebih kuat. Bukan untuk taipan seperti saat ini," kata Ustadz Haikal melalui akun twitternya, Ahad (11/3/2018), menanggapi tudingan terhadap dirinya terkait video yang beredar.

Dalam video yang viral di medsos, dalam obrolan santai di meja makan, Ustadz Haikal Hassan menyerukan "Dicari Pengganti Jokowi", maka itu "Ganti Presiden di 2019".

Berikut video pernyataan Ustadz Haikal Hassan Baras tentang mengganti Presiden 2019.

[video]

— Wajah Muslimah (@WajahMuslim17) 10 Maret 2018


Saya ingin presiden baru thn 2019, kok dibilang makar, intoleran, antiPancasila,...

Situ waras?
Semua juga demi kehidupan utk rakyat lebih baik, NKRI lebih kuat. Bukan utk taipan spt saat ini.

— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) 11 Maret 2018


Sumber :Portal Islam