OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 15 April 2018

Anies: Di Bumi Indonesia Tak Boleh Ada Lagi Penggusuran

Anies: Di Bumi Indonesia Tak Boleh Ada Lagi Penggusuran

10Berita, JAKARTA—Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri peringatan dua tahun penggusuran Kampung Akuarium, ia menjelaskan bahwwa penggusuran pemukiman warga bagi adalah bentuk ketidakadilan kepada masyarakat.

Anies menceritakan pengalamannya bertemu seorang ibu yang merupakan warga Kampung Akuarium yang mengalami penggusuran. Warga yang ditemuinya masih berusia 23 tahun dan saat itu dia sedang berduka karena anaknya baru meninggal dunia.

Ibu ini juga kehilangan suaminya. Sementara anaknya yang lain putus sekolah. Penderitaannya semakin berat karena rumahnya terkena penggusuran.

“Kalau ditanyakan penderitaan maka cobaan yang dihadapi itu komplet. Ibu mana yang pernah membayangkan melahirkan anaknya lalu menguburkan anaknya? Enggak ada, dan ibu ini mengalami, dia melahirkan dan dia menguburkan (anaknya). Saya garis bawahi tadi dalam sambutan, peristiwa di akuarium harus menjadi pelajaran kepada semua bahwa di bumi Indonesia tidak boleh lagi ada peristiwa seperti ini,” kata dia, pada Sabtu (14/2/2018) kemarin.

Anies mengatakan masih banyak PR yang harus dituntaskan untuk penataan Kampung Akuarium dan juga di tempat lain kemudian ia mengatakan puing-puing bangunan yang hancur akan dikembalikan dan warga dibuatkan tempat tinggal sementara dengan dinding papan.

“Ini kan puing-puing hancur lebur. Jadi nomor satu harus dikembalikan. Papan itu dimulai dengan tempat tinggal hunian supaya mereka tidak lagi kepanasan tidak lagi kedinginan,” ujarnya.

Setelah pembangunan shelter rampung, akan dibuat perencanaan penataan permanen. Dalam perencanaan ini, Anies akan melibatkan warga dan para pegiat sosial.

“Nanti akan dibangun lagi di sini kampung. Sehingga Kampung Akuariumnya kembali seperti semula dalam artian tempat berkumpulnya warga berkegiatan ekonomi, berkegiatan sosial. Bentuknya, rancangannya itu kita buat bersama-sama,” pungkasnya. []

SUMBER: Merdeka,  Islampos.

GEMPA POLITIK Klaim Ketum PPP Rommy "Prabowo Lobi Jokowi untuk Jadi Cawapres"

GEMPA POLITIK Klaim Ketum PPP Rommy "Prabowo Lobi Jokowi untuk Jadi Cawapres"


Oleh: Hersubeno Arief
(Wartawan senior, konsultan media)

10Berita, Rumor bahwa Prabowo Subianto mau dan ingin menjadi cawapres Jokowi, ternyata bukan isapan jempol. Jokowi pernah menawari dan Prabowo menyambutnya. Ketua umum PPP Romahurmuzy (Romy) bahkan mengungkapkan, Prabowo dua pekan lalu sempat mengirim utusan menanyakan kelanjutan tawaran tersebut. Namun karena Jokowi tidak segera menjawab, Prabowo akhirnya menerima mandat Gerindra untuk menjadi Capres 2019.

Pengakuan Romy ini cukup mengejutkan. Soal Jokowi menawari Prabowo sebagai cawapres sudah diakui oleh sejumlah fungsionaris Gerindra. Bukan hanya dua kali seperti yang dikatakan Romy. Utusan Jokowi disebut belasan kali menyampaikan tawaran tersebut. Namun yang terungkap ke publik, Prabowo dengan tegas menolak tawaran tersebut. Sementara yang diungkapkan Romy sangat berbeda (klik: Link Berita).

Pertama, pada bulan November 2017 Jokowi-Prabowo bertemu sebanyak dua kali. Prabowo menyambut positif tawaran menjadi cawapres Jokowi. Romy yang diminta pendapatnya oleh Jokowi langsung menyetujui usulan tersebut dengan alasan bisa mengurangi ketegangan politik seperti yang terjadi pada Pilkada DKI. Namun saat itu para pimpinan partai koalisi lainnya tidak menyetujui.

Kedua, dua pekan lalu Prabowo mengirim utusan untuk menanyakan bagaimana kelanjutan tawaran tersebut. Namun Jokowi tidak bisa segera menjawab karena para pimpinan partai koalisi ada yang sedang di luar negeri dan juga sibuk dengan urusan partai. Sementara Prabowo menginginkan jawaban segera.

Bila penjelasan Romy ini benar, tentu saja bisa memunculkan sebuah skandal politik. Kredibilitas Prabowo sebagai figur yang digadang-gadang sebagai simbol perlawanan terhadap Jokowi bisa hancur berantakan. Para pendukungnya akan sangat kecewa dan bisa saja mengalihkan dukungan. Mitra koalisi bisa ragu dan menarik dukungan.

Prabowo harus segera menjelaskan ini kepada publik. Sebab dari penjelasan Romy bisa ditarik beberapa kesimpulan.

Pertama, Prabowo sejak awal tidak serius ingin melawan Jokowi. Sudah ada deal-deal politik. Prabowo bersedia menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 2019.

Kedua, keputusan Prabowo menerima mandat Gerindra diputuskan setelah tidak ada kejelasan apakah tawaran dari Jokowi masih berlaku atau tidak. Ketika Jokowi tidak bisa segera menjawab, Prabowo akhirnya dengan berat hati terpaksa menerima mandat tersebut. Ini bisa menjelaskan mengapa Prabowo terlihat galau, dan deklarasinya hanya setengah hati.

Prabowo juga bisa dituduh sebagai calon boneka. Proxy Jokowi yang maju bersaing di pilpres hanya untuk kalah.

Ketiga, penjelasan Romy secara tidak langsung membenarkan bahwa pertemuan Luhut Panjaitan dengan Prabowo di Hotel Grand Hyatt, Jumat (6/4/2018) bukan pertemuan biasa seperti dikatakan Luhut maupun Jokowi. Bantahan atau ralat dari Luhut , bahwa dia mendorong Prabowo maju sebagai capres, menjadi jelas duduk perkaranya. Sebab kurang dari sepekan setelah bertemu Luhut, Prabowo menerima mandat Gerindra.Jadi tidak benar bahwa Luhut bertemu Prabowo hanya sebatas hubungan antara sesama kolega lama.

Bila menggunakan analogi dalam olahraga tinju, sebagai seorang “promotor” Luhut sedang mencarikan lawan yang secara kalkulasi bisa dengan mudah dikalahkan petinjunya. Dengan begitu petinju yang dipromotori Luhut bisa tetap memperpanjang gelarnya. Bisnis bisa terus berjalan, dan bayaran petinjunya makin mahal.

Mengapa diungkap?

Yang menjadi pertanyaan besar mengapa “rahasia” tersebut diungkap oleh Romy? Bukankah sebagai bagian dari tim, apalagi tim inti, tidak pada tempatnya Romy mengungkapkan strategi dan rahasia dapur Jokowi? Romy seharusnya baru boleh mengungkap beberapa tahun yang akan datang, ketika Jokowi sudah menang dan peristiwa tersebut sudah menjadi bagian sejarah.

Konsekuensi dari pernyataan Romy dampaknya bisa sangat serius. Strategi pemenangan Jokowi yang sejauh ini telah berjalan mulus, bisa berantakan.

Dengan majunya Prabowo sebagai capres maka Jokowi setidaknya mendapat dua keuntungan. Pertama, mendapat lawan yang secara kalkulasi bisa dikalahkan. Keduamenutup peluang munculnya figur alternatif yang berpotensi mengalahkan Jokowi. Sebab tiket sudah tidak tersedia karena dipakai Prabowo.

Dengan terungkapnya fakta ini, bila Prabowo tidak bisa memberi penjelasan yang masuk akal dan diterima oleh para pendukungnya dan mitra koalisi, maka skenario pencapresan Prabowo bisa berantakan.

Apakah itu yang diinginkan Romy? Sebab bila melihat sentimen publik yang sangat kuat menginginkan pergantian presiden, bisa saja Prabowo mengalahkan Jokowi dengan catatan mendapat pasangan cawapres yang tepat dan mengangkat elektabilitasnya.

Bila benar itu yang diinginkan Romy, seharusnya “rahasia” ini baru diungkap menjelang Pilpres, saat Prabowo sudah terdaftar secara resmi di KPU dan partai tidak bisa lagi mengganti calonnya. Dengan diungkap sekarang, Prabowo yang kredibilitasnya rusak/dirusak bisa saja meradang dan memberi kesempatan figur alternatif menantang dan mengalahkan Jokowi.

Kalau sudah begitu siapa yang rugi?

14/4/18

Sumber: Link, PI 

Rocky Gerung kagumi Haji Agus Salim 'Politik adalah Kecerdasan'

Rocky Gerung kagumi Haji Agus Salim 'Politik adalah Kecerdasan'


10Berita, Pakar filsafat Rocky Gerung namanya makin bergaung. Lewat twit-twitnya di media sosial dan penampilannya di ILC tvOne, pengajar filsafat UI selama 12 tahun ini mencerdaskan publik. (NB: Tentu tak berlaku bagi bong200).

Rocky Gerung mengajarkan kecerdasan dan bagaimana otak harus dipakai.

Ternyata salah satu rujukan Rocky Gerung adalah tokoh Islam pendiri bangsa ini, Haji Agus Salim.

Dalam satu tulisannya yang pernah dimuat Majalah TEMPO edisi 7 Juli 2014 berjudul 'Demagogi', Rocky Gerung memberi contoh kecerdasan politik Haji Agus Salim.

Berikut kutipannya:

"Demagogi"

Oleh: Rocky Gerung
(Majalah Tempo, 7 Jul 2014)

Debat bukan sabung ayam. Tapi kita telanjur menikmatinya begitu. Menunggu ada yang keok. Lalu bersorak, lalu mengejek. Hasrat ejek-mengejek inilah yang kini menguasai psikologi politik kita: mencari kepuasan dalam kedunguan lawan.

Debat adalah seni persuasi. Seharusnya ia dinikmati sebagai sebuah pedagogi: sambil berkalimat, pikiran dikonsolidasikan. Suhu percakapan adalah suhu pikiran. Tapi bagian ini yang justru hilang dari forum debat hari-hari ini. Yang menonjol cuma bagian demagoginya: busa kalimat. Pada kalimat berbusa, kita tak menonton keindahan pikiran.

Dalam suatu rapat politik, Haji Agus Salim, salah seorang pendiri negeri, berpidato memukau. Lawan politiknya datang mengganggu dengan meneriakkan suara kambing: embeeek… ­embeeek. Teriakan itu jelas untuk menghina. Janggut Agus Salim memang mirip janggut kambing. Rapat jadi gaduh. Caci-maki memenuhi ruangan.

Tapi Agus Salim tak terusik. Dengan tenang ia berbicara: “Maaf, ini rapat manusia. Mengapa ada suara kambing?” Rapat berlanjut, setelah gelak tawa meledak.

Politik adalah kecerdasan. Haji Agus Salim tak mengejek balik. Ia hanya memakai otaknya untuk membungkam lawan. Ia memberi pelajaran. Politik adalah pikiran. Bukan makian.

Negeri ini didirikan dengan pikiran yang kuat: bahwa kemerdekaan harus diisi dengan pengetahuan, agar anak negeri tak lagi dibodoh-bodohi oleh kaum pinter dari luar. Kebodohan mengundang penjajahan.

Sumber:
- https://majalah.tempo.co/konten/2014/07/07/BHS/145788/Demagogi/19/43
- tulisan lengkap:  LINK

Sumber :Portal Islam 

Anies Ungkap Keserakahan yang Terjadi di Jakarta Selama Ini Dibiarkan

Anies Ungkap Keserakahan yang Terjadi di Jakarta Selama Ini Dibiarkan


10Berita,  JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merilis hasil survei dan audit terkait penyediaan sumur resapan, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), serta pemanfaatan air tanah terhadap 80 bangunan gedung tinggi di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Anies menyebut, banyak keserakahan yang terjadi selama ini di sana.

Dia mengatakan, hanya ada satu dari 77 gedung di Jalan Sudirman-Thamrin yang mematuhi aturan terkait penggunaan air tanah. Fasilitas sumur resapan, yang disyaratkan dalam aturan, banyak yang tidak dipenuhi. Pelanggaran-pelanggaran ini, disebutnya, dilatari keserakahan demi meraup keuntungan.

"Pelanggaran yang terjadi bukan karena kebutuhan, tapi pelanggaran karena sifatnya keserakahan," kata dia di Balai Kota, Rabu (11/4).

Anies mengatakan, selama ini para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar difoto, lantas fotonya diedarkan. Mereka, menurut dia, memang melanggar aturan karena kebutuhan. Namun, ada gedung tinggi yang juga melanggar aturan karena keserakahan, yakni menyedot air tanah tanpa tata kelola aturan dan manejemen yang baik.

"Kita akan bertindak tegas ke semua. Dan pesan yang harus diingat bahwa bukan hanya pelanggaran rakyat kecil yang jadi perhatian, tapi semua yang kuat dan besar," ujar dia.

Anies mengatakan, dari 77 gedung tinggi yang diaudit selama kurun 12-21 Maret 2018, hanya ada 40 gedung yang dilengkapi dengan sumur resapan. Ironisnya, dari 40 itu, hanya satu gedung yang seluruh fasilitasnya sesuai Pergub Nomor 20 tahun 2013 tentang Sumur Resapan. "Pemprov DKI ambil langkah tegas mendisiplinkan," kata dia.

Pemeriksaan yang dilakukan terhadap 77 gedung tinggi di Sudirman-Thamrin itu meliputi asal sumber air, pengolahan limbah air, dan sumur resapan. Anies mengatakan, pemprov memberikan waktu terhadap para pemilik gedung tinggi untuk memperbaiki pelanggaran-pelanggaran tersebut. "Mereka diberikan waktu satu bulan untuk menyelesaikan hal-hal yang jadi kewajibannya," ujar Anies.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini mengancam mencabut izin sertifikat layak fungsi (SLF) gedung-gedung tinggi di Jalan Sudirman-Thamrin. Anies memberi waktu satu bulan kepada mereka untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan terkait penggunaan air tanah dan pengolahan limbah.

"Diberi waktu satu bulan melakukan koreksi untuk perbaikan menaati semua peraturan yang ada, baik peraturan perundangan, perda, maupun pergub," kata dia.

Setelah satu bulan, lanjut Anies, pemprov akan mengevaluasi. Hasilnya akan diumumkan ke publik. Semua peraturan yang terkait sumber pengambilan air, IPAL, dan sumur resapan harus dipenuhi oleh mereka. Jika tidak, Anies mengancam akan mencabut izinnya.

Konsekuensi terburuk, lanjut Anies, apabila manajemen tidak melakukan koreksi, maka SLF-nya bisa dicabut dan izin operasional pada semua yang berada di gedung itu bisa dicabut. Ia meminta semua yang belum mematuhi aturan segera memenuhi kewajiban memperbaikinya.

"Karena itu, diberi waktu 30 hari, mereka kemudian akan buat action plan-nya. Tunjukkan saja. Bagi kita, yang penting itu bukan mereka dihukum, yang penting adalah mereka mengubah praktiknya," katanya.

Anies pun memaparkan 37 gedung tinggi di Sudirman-Thamrin yang tidak memiliki sumur resapan dalam slide yang ditampilkannya. "Kemudian, dari 37 gedung yang tidak punya sumur resapan, bayangkan di Jalan Sudirman-Thamrin enggak punya sumur resapan. Inilah nama gedung-gedungnya," ujar dia dengan menunjuk slide.

1. Gedung Kementerian ESDM
2. Indo Surya Centre
3. SGC (Bangkok Bank)
4. Hotel Sari Pan Pasific
5. Menara Cakrawala
6. Djakarta Theater
7. Sinar Mas Plaza (BII)
8. Wisma Kosgoro
9. Gedung Oil Centre
10. Plaza Permata
11. Indocement
12. Wisma Bumi Putrera.
13. Sudirman Plaza dan Indofood Plaza
14. International Financial Centre 1
15. Mayapada Tower 1
16. Sampoerna Strategic
17. Unika Atmajaya
18. Plaza Bapindo 1
19. Plaza Bapindo 2
20. Dirjen Pajak
21. Sequis Center
22. Menara Sudirman
23. Kementerian Diknas
24. Sultan Residence dan Hotel
25. BRI I
26. BRI II
27. Intiland Tower
28. Hotel Sahid
29. Davinci
30. Wisma Nugra Santana
31. Menara Taspen
32. Menara BNI 46
33. Bawaslu
34. Gedung Jaya
35. Menara Thamrin
36. Kementerian Agama
37. Bank Indonesia

Sumber: Republika

Dewan Pakar ICMI: Berbicara Sesuai Dengan Keimanannya, Rocky Gerung Tidak Menista Agama

Dewan Pakar ICMI: Berbicara Sesuai Dengan Keimanannya, Rocky Gerung Tidak Menista Agama

10Berita – Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Anton Tabah Digdoyo menilai pernyataan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung  (RG) terkait kitab suci itu fiksi dalam program acara ILC tidak menistakan agama, baik Islam maupun Kristen. Alasannya, hukum itu selain rangkaian kata-kata juga rangkaian perbuatan verbal dan nonverbal tekstual dan kontekstual.

Apalagi soal agama tentu akan melihat bagaimana ajaran agamanya itu. Karena itu perlu dipahami, RG bicara itu berdasar apa? Kalau atas dasar ajaran imannya RG benar. Tidak bisa disalahkan karena UUD 1945 pasal 28 dan 29 memang seperti itu,” ujar Anton di Jakarta, Minggu (14/4/2018).

Anton menuturkan, dalam pernyataannya terkait kitab suci, Rocky Gerung sama sekali tidak menyebut Al Quran. Karena Rocky Gerung penganut  Kristen maka keimanannya Kristen bukan tentang agama lain. Oleh karena itu ketika Rocky menyebut kitab Suci itu Fiksi maka yang disebut adalah Bibel yang juga berisi dongeng-dongeng. Mekanisme periwayatan Bibel berbeda dengan Al Quran.

“Beda jika yang bicara orang Islam, bahwa Kitab Suci itu Fiksi. Nah, kalau muslim bicara begitu tentu yang dimaksud Al Quran karenanya ia telah menista agama islam. Itulah bedanya itulah teks dan kontexs,” papar mantan jendral Polri yang pernah menangani kasus-kasus penodaan agama itu.

Lebih lanjut Anton mengatakan, Rocky Gerung tidak bicara tentang Al Quran. Opini Rocky didasari iman tentang agamanya. Alkitab. Oleh karena itu Rocky tidak menista agama Kristen apalagi agama lain. Inilah pentingnya memahami hukum tekstual kontekstual.

Seperti diketahui Rocky menyampaikan soal ‘kitab suci itu fiksi’ dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta. Saat itu Rocky menjadi pembicara terakhir dan dipersilakan menyampaikan pendapat terkait tema yang diusung.

Rocky awalnya bicara soal pentingnya masyarakat membaca fiksi. Bagi Rocky, fiksi merupakan energi yang mengaktifkan imajinasi. Dia kemudian menjelaskan perbedaan antara fiksi dan fakta. Kata dia, lawan fiksi adalah realitas, bukan fakta.

Rocky tiba-tiba bertanya kepada seluruh pembicara yang hadir di acara tersebut. Dia mengatakan ‘apakah kitab suci itu fiksi atau bukan’. Tak ada yang menjawab terkait pertanyaan tersebut sampai akhirnya Rocky menegaskan kitab suci itu adalah fiksi. Beberapa pembicara tampak tak setuju dengan pernyataan Rocky. Dia pun memberikan penjelasan perihal pernyataan tersebut. (Htn)

Sumber : Eramuslim

Beginilah Seharusnya Seorang Muslim

6 Beginilah Seharusnya Seorang Muslim

10Berita, TIDAK sedikit di antara banyak orang yang menghalkan segara cara dalam hidup. Demi uang, karir dan jabatan, orang rela menukar akidahnya.

Secara etimologis Islam   اْلإِسْلاَم   berasal dari  bahasa Arab

aslama – yuslimu – islāman. Dalam kamus Lisān al-‘Arab disebutkan, Islām mempunyai arti semantik sebagai berikut: tunduk dan patuh (khadha‘a – khudhū‘ wa istaslama – istislām), berserah diri, menyerahkan, memasrahkan (sallama – taslīm), mengikuti (atba‘a – itbā‘), salima yang artinya selamat.

Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya .

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala:

بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِندَ رَبِّهِ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

“Bahkan, barangsiapa  menyerahkan diri (aslama) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati.” (QS: al-Baqarah [2]:112).

Idealnya, seorang Muslim totalitas dalam ber-Islam. Semua pikiran, hati bahkan praktik hidupnya ‘diserahkan’ (sesuai yang diinginkan pemilik langit dan bumi). Itulah namanya menyerahkan diri.

‘”Sekarang saya telah menyerah kepada-Nya. Menyerah dengan sepenuh hati. Artinya, segala perintah dan hukum-Nya aku taati; suruhan-Nya aku kerjakan, larangan-Nya aku hentikan, dengan segenap kerelaan. Inilah Islam!” tulis Buya Hamka dalam bukunya Kesepaduan Iman dan Amal Saleh.

Buya Hamka pun menambahkan, “Iman dan Islam, percaya dan menyerah, adalah dua kalimat yang tidak tercerai selama-lamanya. Tidaklah cukup percaya saja padahal tidak menyerah. Tidaklah sempurna menyerah kalau tidak percaya.” (halaman: 1-2).

Suatu hari ada seorang pemuda menemui Nabi, lantas berkata, “Wahai Rasulullah izinkan aku berzina,” demikian kalimat pemuda itu yang membuat para sahabat marah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab. “Mendekatlah.”

“Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada ibumu?” tanya Rasulullah.

“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu”

“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa ibu-ibu mereka.”

“Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada putrimu?” Rasulullah melanjutkan sabdanya.

“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”

“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa putri-putri mereka.”

“Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada bibi-bibimu, saudari ayahmu?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”

“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa bibi-bibi mereka.”

“Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada bibi-bibimu, saudari ibumu?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”

“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa bibi-bibi mereka.”

Setelah pemuda tersebut menyadari bahwa tak ada seorang pun yang rela ibu, putri dan kerabatnya dizinai sebagaimana dirinya sendiri juga tidak rela jika hal itu terjadi pada ibu, putri dan kerabatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas meletakkan tangan beliau kepada pemuda itu sambil mendoakannya:

“Ya Allah… ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”

“Setelah itu,” kata Abu Umamah yang menceritakan kisah pemuda tersebut, “Pemuda tersebut tidak pernah melirik apapun.” Perbuatan zina menjadi hal yang paling dibencinya.

Demikianlah sikap seorang Muslim, hanya mencari apa yang Allah ridhai, baik dengan melakukan perintah-Nya atau pun menjauhi segala larangan-Nya.

Sungguh sebuah kemunafikan jika lisan mengatakan iman kepada Allah namun perilaku jauh dari nilai-nilai Islam bahkan tidak peduli dengan permasalahan yang menimpa umat Islam.

Buya Hamka menambahkan, “Mengaku diri seorang Islam padahal tidak mengerjakan sholat lima waktu. Cobalah pikirkan, benarkah pengakuan itu? Mengaku seorang Islam padahal enggan mengeluarkan zakat? Apa sebab? Apakah lantaran merasa bahwa harta itu bukan pemberian Allah? Mengaku diri seorang Islam padahal enggan melakukan puasa bulan Ramadhan. Apakah sebabnya? Bukankah ini lantaran pengakuan itu belum bulat? Lain di mulut, lain di hati?”

Padahal dengan menjadi Muslim yang sejati atau dalam kata yang lain benar-benar menjadi Islam, pertolongan Allah akan selalu datang menyertai setiap usaha kehidupannya.

إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj: [22] :40-41).

Semoga Allah berikan kekuatan kepada kita untuk benar-benar menjadi Muslim yang sejati, yang dalam perkara apapun selalu mengingat penilaian Allah, jika halal kita kerjakan, jika haram kita jauhi. Karena tidak akan pernah ada kebahagiaan dengan memilih jalan yang menyalahi aturan-Nya.

Terhadap perintah-Nya, seperti sholat, zakat, puasa, haji dan beragam amal kebajian lainnya, kita upayakan dengan semampu diri. Dan, terhadap larangan-Nya, kita jauhi sejauh-jauhnya. Insya Allah kebahagiaan akan menyapa hidup kita, tidak saja di dunia, tetapi juga di akhirat. Allahu a’lam.*

Sumber : Hidayatullah.com

TV Rusia Himbau Warga Bersiap Hadapi Perang Dunia III

TV Rusia Himbau Warga Bersiap Hadapi Perang Dunia III

10Berita, MOSKOW  – Sebuah saluran televisi Rusia memberi tahu para pemirsanya tentang bagaimana mempersiapkan tempat berlindung dari bom di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang dengan AS.

Ketakutan terhadap perang semakin tinggi ketika Presiden AS Donald Trump mendesak Rusia untuk bersiap-siap atas serangan rudal ke Suriah.

Ancaman konflik mendorong salah satu televisi negara Rusia Rossiya-24 menyiarkan sebuah acara yang menjelaskan bagaimana cara terbaik dalam menyiapkan tempat berlindung dari bom nuklir untuk perang yang dahsyat atau yang disebutnya sebagai armageddon.

Ketegangan mulai tinggi saat AS nampak menyerang Suriah atas penggunaan senjata kimia pada warga sipil, sementara Rusia berjanji untuk membela sekutunya Bashar al-Assad.

Serangan militer diyakini akan segera terjadi, dimana kapal perang dan pesawat tempur AS bersama sekutu Perancis dan Inggris mereka semua telah mengintai di Mediterania, siap menyerang.

Penyiar TV Rusia itu mengatakan: “Jika beberapa orang telah menyerah pada kepanikan, dan memutuskan untuk menghabiskan semua tabungan mereka untuk membeli alat-alat untuk bertahan hidup, kami akan menjelaskan kepada Anda bagaimana agar tidak membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak Anda butuhkan.”

Penyiar TV itu menjelaskan aturan pertama yang harus dilakukan agar bisa bertahan hidup di bunker nuklir, yaitu dengan menyediakan “lebih sedikit makanan yang manis, dan menyediakan lebih banyak air”.

Daging kaleng dapat disimpan hingga lima tahun, beras dapat disimpan selama delapan tahun, dan gandum selama tiga tahun, jelas presenter itu.

Sebaiknya tidak membawa pasta ke dalam bunker karena bisa menjadi basah dan cepat membusuk, lanjutnya.

“Semua coklat, permen dan susu kental harus ditinggalkan. Glukosa adalah sumber energi yang tak tertandingi, tetapi makanan manis akan membuat Anda haus, dan air akan menjadi sumber daya paling berharga bagi penghuni bunker.”

Pakar survival darurat Eduard Khalilov juga menjelaskan kepada stasiun berita tersebut tentang pentingnya memiliki banyak air.

Dia mengatakan, orang hanya bisa bertahan hingga tiga hari tanpa air, tetapi bisa bertahan hingga tiga minggu tanpa makanan.

Ketegangan telah melonjak dalam beberapa hari terakhir saat AS tampaknya memobilisasi untuk serangan terhadap Suriah.

Rezim Assad telah dikecam secara global karena melancarkan pengeboman di kota Douma yang dikuasai oposisi, membunuh puluhan orang termasuk anak-anak.

Rusia dan Suriah membantah serangan yang pernah terjadi, dan mengklaim bahwa itu adalah “berita palsu” dan bendera palsu agar bisa menyeret AS ke dalam perang.

Menteri Inggris juga telah melakukan pertemuan untuk membahas bergabung dengan AS dalam menyerang Suriah.

(ameera/)

Sumber :arrahmah.com

Mandi Cuma 1 Kali Dalam Sehari Ternyata Baik Untuk Kesehatan Tubuh

Mandi Cuma 1 Kali Dalam Sehari Ternyata Baik Untuk Kesehatan Tubuh

10Berita, Mandi dua kali sudah jadi kebiasaan bagi sebagian orang, terutama masyarakat Indonesia. Jika ada teman yang hanya mandi satu kali biasanya akan dicap sebagai orang yang jorok.

Tapi menurut sebuah penelitian mandi sehari satu kali justru baik untuk kesehatan. Dilansir dari ilfscience.com (9/2/2018) sebuah studi mengungkapkan fakta tentang mandi.

Studi ini meneliti sebuah suku primitif Yanomami di pedalaman hutan Amazon. Orang-orang suku ini sangat jarang bersentuhan dengan air. Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari ancaman “predator”.

Dengan tidak bersentuhan dengan air, kompleksitas bakteri dalam tubuh mereka menjadi tinggi dan menjadi antibiotik alami bagi tubuh.

Hasilnya, tubuh orang-orang suku Yanomami lebih kebal terhadap serangan virus penyakit. Kompleksitas bakteri sendiri merupakan sekumpulan mikro bioma yang penting untuk kesehatan tubuh.

Jika kompleksitas bakteri berkurang, tubuh akan rentan terhadap virus dan penyakit. Apalagi jika orang-orang tersebut berada daerah tropis seperti Indonesia.

Jadi, tetap akan mandi dua kali atau hanya satu kali dalam sehari?

Eits, yang penting tetap harus mandi minimal sekali dalam sehari ya!

Sumber: tribunjualbeli.com

Apa Hubungannya Dosa dan Rezeki?

Apa Hubungannya Dosa dan Rezeki?

10Berita, DZAT Yang Mencipta kita, sekaligus menjamin rezeki bagi penghidupan kita, adalah Pemilik, Pemelihara, dan Pengatur segala urusan kita. Dialah Allah, tiada sekutu bagiNya. Maka bagaimana kiranya, jika anugrah dariNya justru kita gunakan untuk mendurhakaiNya? Maka apa jadinya, jika dengan karuniaNya kita malah tenggelam dalam maksiat dan dosa?

“Sesungguhnya seseorang dihalangi dari rezekinya disebabkan dosa yang dilakukannya,” (HR Ahmad).

Ada beberapa keterangan ‘ulama tentang dosa menghalangi rezeki ini, yang selaiknya kita simak. Pertama, bahwa memang yang bersangkutan terhalang dari rezekinya, hingga ke bentuk zhahir rezeki itu. Ini sebagaimana firman Allah tentang dakwah Nuh pada kaumnya.

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb kalian. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun dan mengadakan di dalamnya sungai-sungai,’” (QS Nuh: 10-12).

“Maknanya,” demikian ditulis Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirul Quranil ‘Azhim, “Jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepada-Nya dan kalian senantiasa mentaatiNya, niscaya Dia akan membanyakkan rezeki kalian dan menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit.”

“Selain itu”, lanjut beliau, “Dia juga akan mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan untuk kalian, membanyakkan harta dan anak-anak kalian, menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya terdapat bermacam-macam buah untuk kalian, serta mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun itu untuk kalian.”

Jika bertaubat menjadikan berlimpahnya bentuk rezeki, maka berdosa berarti membatalkan semua itu. Ini pemahaman pembalikannya.

Keterangan yang kedua, bahwasanya yang dihalangi dari si pendosa adalah rasa nikmat yang dikaruniakan Allah dari berbagai bentuk rezeki tersebut. Rezeki tetap hadir, tapi rasa nikmatnya dicabut. Rezeki tetap turun, tapi rasa lezatnya dihilangkan. “Maka”, demikian menurut Imam An Nawawi, “Karena dosa yang menodai hatinya, hamba tersebut kehilangan kepekaan untuk menikmati rezekinya dan mensyukuri nikmatnya. Dan ini adalah musibah yang sangat besar.”

Hujjah bahwa semua bentuk rezeki itu tetap turun, ada dalam berbagai hadits Rasulillah ﷺ.

“Sesungguhnya Jibril mengilhamkan ke dalam hatiku bahwa tidak ada satu pun jiwa yang meninggal kecuali telah sempurna rezekinya. maka bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki. Jangan sampai lambatnya rezeki menyeret kalian untuk mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah, karena apa yang ada pada sisi Allah tidak akan bisa diperoleh dengan bermaksiat kepadaNya,” (HR Ath Thabrani dan Al Baihaqi).

“Apa yang ada di sisi Allah”, demikian lanjut Imam An Nawawi, “Adalah ridhaNya yang menjadikan rezeki itu ternikmati di dunia, berkah senantiasa, dan menjadi pahala di akhirat. Maka memang ia tak dapat diraih dengan kemaksiatan dan dosa.”

“Adapun ayat dalam Surah Nuh”, terusnya, “Khithab da’wahnya ditujukan kepada orang kafir, yang meskipun mereka mengingkari Allah dan menyekutukanNya, tapi Allah tidak memutus rezeki mereka secara mutlak. Akan tetapi, jika mereka beristighfar dan bertaubat, sesungguhnya karunia yang lebih besar pastilah Allah limpahkan.”

Menghimpun kedua catatan ini, amat jadi renungan sebuah kisah tentang Imam Hasan Al Bashri. Pada suatu hari, seorang lelaki datang kepada beliau. “Sesungguhnya aku”, ujarnya pada Tabi’in agung dari Bashrah itu,

“Melakukan banyak dosa. Tapi ternyata rezekiku tetap lancar-lancar saja. Bahkan lebih banyak dari sebelumnya.”

Sang Imam tersenyum prihatin. Beliau lalu bertanya, “Apakah semalam engkau qiyamullail wahai Saudara?”
“Tidak”, jawabnya heran.

“Sesungguhnya jika Allah langsung menghukum semua makhluq yang berdosa dengan memutus rezekinya”, jelas Hasan Al Bashri, “Niscaya semua manusia di bumi ini sudah habis binasa. Sungguh dunia ini tak berharga di sisi Allah walau sehelai sayap nyamukpun, maka Allah tetap memberikan rezeki bahkan pada orang-orang yang kufur kepadaNya.”

“Adapun kita orang mukmin”, demikian sambung beliau, “Hukuman atas dosa adalah terputusnya kemesraan dengan Allah.” []

Sumber: Fanpage Salim A Fillah, Islampos.

Apakah Sudah Cukup, Wahai Aisyah?

Apakah Sudah Cukup, Wahai Aisyah?

10Berita, SUATU hari orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan di dalam masjid, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Aisyah, “Wahai Humaira, apakah engkau mau melihat mereka?”

Aisyah menjawab, “Ya.”

Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan aku tempelkan wajahku pada pipi beliau.”

Lalu ia mengatakan, “Di antara perkataan mereka tatkala itu adalah, ‘Abul Qasim adalah seorang yang baik’.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apakah sudah cukup, wahai Aisyah?”

Ia menjawab: “Jangan terburu-buru, wahai Rasulullah.”

Maka beliau pun tetap berdiri. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi lagi pertanyaannya, “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?”

Namun, Aisyah tetap menjawab, “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Aisyah mengatakan, “Sebenarnya bukan karena aku senang melihat permainan mereka, tetapi aku hanya ingin memperlihatkan kepada para wanita bagaimana kedudukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadapku dan kedudukanku terhadapnya.” (HR. An-Nasa’i (5/307), lihat Ash Shahihah (3277) []

Sumber: jalansirah.com, Islampos.