OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 17 April 2017

Membiarkan #TerorkepadaIslam


Membiarkan #TerorkepadaIslam


10Berita Jakarta- Teror terhadap Umat Islam kembali tejadi, teror tersebut berupa pembakaran mobil yang berisi jeriken BBM terjadi saat berlangsungnya Tabligh Akbar Isra Miraj yang digelar Front Pembela Islam (FPI) di Cawang Kompor Sekretariat DPD FPI DKI Jakarta, Minggu (16/4) sekira pukul 00.00 WIB dinihari.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab yang hadir acara malam itu, mengatakan pembakaran mobil ini merupakan bentuk teror kepada Umat Islam menjelang Pilkada DKI putaran dua.
“Habib Rizieq, Habib Muhsin Alatas, Panglima LPI, laskar FPI tetap di lokasi untuk menjaga umat Islam agar tidak terprovokasi,” ujar sumber di tempat kejdian perkara.
Dia memaparkan ada 3 mobil yang sepertinya sudah disiapkan untuk diledakkan. Mobil tersebut diparkir berdekatan dengan kendaraan jamaah. Hal ini sekaligus mengoreksi informasi sebelumnya yang menyebutkan ada 2 mobil.
Lebih lanjut dia mengatakan, 1 mobil sudah terbakar dan meledak demgan kondisi tidak bisa dikenali jenis mobilnya. 2 mobil lagi, masing-masing Kijang Kapsul B 7208 EQ warna hitam dan Kijang Grand B 1552 AH warna biru berisi 4 buah jerigen berukuran besar gagal meledak karena keburu ditinggal pengemudi yang diduga sebagai pelaku.
Sementara setelah ditunggu hampir 3 jam, satuan Gegana Polri akhirnya tiba di lokasi untuk mengamankan tempat kejadian seperti dikutip dari laman aktual.com

Standar Ganda pemberitaan teror, dan kemana HAM?

Aksi teror kepada umat Islam di Cawang, seolah membuka mata semua pihak bahwa masih ada standar ganda mengenai pemberantasan terorisme
Ketika aksi teror terjadi kepada umat Islam, tidak ada yang mengatakan peristiwa tersebut sebagai aksi teror
Namun tengoklah ketika aksi pelemparan bom molotov di gereja jago belum lama ini, semua langsung memberi label ini aksi terorisme
Standar ganda atau beda perlakuan, masih saja terjadi, lalu dimana HAM?
Bukankah umat Islam memiliki hak yang sama, mendapatkan perlindungan keamanan dari aparat keamanan?
Publik sudah terlanjur terstiqma bahwa kata terorisme adalah julukan untuk muslim, sementara ketika aksi teror tersebut terjadi kepada umat Islam, terorismenya siapa?
 Adityawarman
Sumber: Lingkarannews

Related Posts: