Membungkam Demokrasi Dengan Sembako Kecurangan
10Berita- Jakarta- Dalam satu waktu kalimat tentang demokrasi menjadi sebuah jualan yang sangat laku ketika ada peristiwa dimana suara rakyat tidak mendapat tempat oleh pemangku kekuasaan
Bahkan kata demokrasi sering dipakai menjadi bagian pelengkap nama partai, seolah memberitahukan kepublik bahwa partai mereka adalah paratai yang menjunjung demokrasi
Lantas bagaimana kalau ada, pihak pihak yang membungkam makna demokrasi itu sendiri dengan berlaku curang pada pesta demokrasi?
Pantaskah sebuah pesta demokrasi yang menjunjung nilai kejujuran, adil dan fair tersebut harus dipenuhi dengan kecurangan kecurangan?
Bagaimana kalau demokrasi hanya menjadi jargon serta alat mencapai kekuasaan, tanpa peduli aturan main serta makna sebenarnya dar demokrasi itu sendiri?
Monster monster yang berpakaian demokrasi tetapi bekerja untuk membungkam demokrasi dengan kecurangan kecurangan
Penodaan pesta demokrasi dengan aksi sembako kecurangan adalah bukti bahwa demokrasi hanya menjadi jargon dan kata yang bisa dijual sesuai kepentingan
Kalau sudah sesuai dengan kepentingannya baru bisa dikatakan demokrasi, sementara apabila tidak sesuai dengan kepentingannya maka hal tersebut melanggar demokrasi, itulah demokrasi maunya enak sendiri
Membangun kekuasaan dengan menghalalkan segala cara adalah salah satu cara pembungkaman demokrasi, lalu bagaimana dengan pemimpin yang dilahirkan dari demokrasi menghalalkan segala cara tersebut? bukankah justru memancing reaksi berantai ditengah rakyat dengan menjadi api dalam sekam terjadinya revolusi
Adityawarman @aditnamasaya
Sumber: Lingkarannews