OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 06 April 2017

Muncul Isu Makar, Sekjen PKS: Mengingtkan Masa Kelam Orba

Muncul Isu Makar, Sekjen PKS: Mengingtkan Masa Kelam Orba

10Berita, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera menilai isu makar yang dituduhkan aparat terhadap sejumlah orang akhir-akhir ini mengingatkan pada masa kelam di zaman Orde Baru. Negara pun diminta agar tak menjadi mimpi buruk bagi rakyat.

Sekjen PKS, Mustafa Kamal turut berkomentar terkait munculnya isu makar belakangan ini. Dia menilai aksi main tangkap dan fitnah makar yang menyasar para kritikus pemerintah dari kalangan aktivis dan ulama dikhawatirkan akan mengusik rasa keadilan masyarakat.

“Jangan sampai mengusik rasa keadilan masyarakat, ada yang jelas-jelas sudah punya masalah hukum, dan sebetulnya tersedia ruang untuk penahanan. Apalagi kalau terlihat pada pengulangan ada efek pada publik yang luas, ada keresahan di masyarakat tapi tidak ditahan, sementara yang sedang menyerukan pikiran pikirannya dituduh makar,” kata Mustafa di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (04/04).

“Inikan jadi kembali mengingatkan kita pada masa-masa kelam di orde baru, itu saya kira harus dihindari ya,” imbuhnya.

Dia pun mengingatkan agar suasana di masa orde baru tak terulang lagi. Sementara, di era reformasi sekarang tidak boleh ada tindakan-tindakan diluar prosedur hukum.

Menurutnya di era reformasi tidak mungkin seseorang ditangka, ditahan, dan dipenjarakan hanya karena alasan politis saja. Selain itu dia mengingatkan jangan sampai seseraong ditangkap dengan dicari alasan-alasan yang mengarah kepada gangguan-gangguan di wilayah privasi.

Mustafa pun berpandangan ada perbedaan perlakuan yang dilakukan oleh aparat terhadap kalangan umat Islam yng mengekspresikan pendapatnya. Meski tak bermaksud mengaitkan, dia khawatir adanya kecenderungan terhadap ismamofobia.

“Sehingga kita mengkhawatirkan adanya dikotomi yang tidak perlu, seolah-olah pemerintah itu menjadi phobia terhadap apa-apa yang berbau keagamaan atau keislaman,” jelasnya.

Walhasil, ia pun mengkhawatirkan hal ini akan menjadi kompleks karena terus menambah jumlah masalah baru tanpa ada penyelesaian masalah sebelumnya. Di akhir, ia pun meminta agar pemerintah bukanlah hal yang ditakuti oleh masyarakat. Karena yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah rasa aman dan tenang.

“Jangan negara itu seperti mimpi buruk bagi masyarakat,” pungkas Mustafa

Reporter: Azam

Sumber: Kiblat