Pembenci Islam Ini Jadi Penulis Pidato Trump Soal Keislaman

Pembenci Islam Ini Jadi Penulis Pidato Trump Soal Keislaman

10Berita– Presiden Amerika Serikat akan melawat ke Arab Saudi guna menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Arab Saudi-AS di Ibu Kota Riyadh pekan ini. Dalam acara itu Trump dijadwalkan akan berpidato di hadapan sekitar 50 pemimpin negara muslim.

“Dia akan bertemu dan makan siang dengan lebih dari 50 pemimpin negara muslim dan akan menyampaikan pidato yang menginspirasi tapi juga konkret tentang perlunya melawan ideologi radikal dan dia ingin visi yang damai tentang Islam,” ujar Penasihat Keamanan Nasional AS H.R McMaster, seperti dilansir laman the Times of Israel, Rabu (17/5).

“Pidato itu bertujuan menyatukan dunia muslim untuk melawan musuh bersama peradaban dan menunjukkan komitmen Amerika kepada para rekan muslim,” ujar McMaster.

Pidato Trump soal Islam itu dibuat oleh Stephen Miller, pria 31 tahun yang juga penggagas dan pembuat rancangan kebijakan larangan bagi warga dari tujuh negara muslim masuk AS yang sempat menghebohkan dunia.

Dilansir dari laman the Independent, Kamis (18/5), Miller yang merupakan penasihat presiden itu juga dilaporkan sebagai sosok yang menulis pidato Trump saat pelantikan presiden Januari lalu, meski Trump mengaku dia sendiri yang menulis pidato itu.

Saat masih mahasiswa di Universitas Duke, Miller diketahui pernah ikut membuat Proyek Kesadaran Terorisme, sebuah gerakan yang digagas David Horowitz Freedom Center, intitusi yang dituduh erat kaitannya dengan kelompok pembenci muslim.

Pada waktu itu Miller yang dikenal sebagai sosok berpandangan keras terhadap Islam mengatakan proyek tersebut bertujuan mengedukasi siswa tentang bahaya Islamofasisme.

Menurut laporan stasiun televisi CNN, pidato Trump soal Islam itu juga diberi masukan oleh menantunya yang menjabat penasihat senior presiden, Jared Kushner, penasihat keamanan McMaster, serta wakilnya Dina Powell.

Dalam lawatan pertamanya sembilan hari ke luar negeri, Trump dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi, Israel, Vatikan, Belgia, dan Italia.(jk/mdk)

Sumber: Eramuslim