OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 05 Mei 2017

Soal Ekonomi RI Terbaik ke-3 Dunia. Luhut Bela Jokowi Mati-Matian

Soal Ekonomi RI Terbaik ke-3 Dunia. Luhut Bela Jokowi Mati-Matian


10Berita-NETIZENPLUS | Jakarta – Jurnalis sekaligus analis ekonomi asing, Jake van der Kamp mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi ketiga di dunia. Dari hasil penelitiannya, ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sebaik seperti yang digembar gemborkan oleh Presiden Jokowi.

“Ketiga (terbaik) di dunia? Dunia yang mana?,” ujar Jake Van Der Kamp seperti dikutip dari SCMP.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru kalah jauh dari India, bahkan masih kalah dengan Mongolia, Timor Leste dan Papua Nugini untuk kawasan Asia.

“Pertumbuhan India (7,5), Laos (7,4), Myanmar (7,3), Kamboja (7,2), Bangladesh (7,1), Filipina (6,9), China (6,7) Vietnam (6,2), Pakistan (5,7), Mongolia (5,5), Palau (5,5), Timor Leste (5,5) dan Papua Nugini (5,4).”

Serangan pada Presiden Jokowi ini langsung diredam oleh sejumlah menterinya. Tak terkecuali oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Menurutnya, justru Jake van der Kamp mengungkapkan data yang salah.

Apa saja pembelaan Menko Luhut tersebut? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.

Bantah data pemerintah direkayasa

Menko Luhut menepis anggapan bahwa data pertumbuhan ekonomi tersebut direkayasa oleh pemerintah. “Kalau saya baca di sosial media bilang datanya tidak benar, yang ngomong saja yang tidak benar itu,” tegasnya.

Menko Luhut menegaskan bahwa pemerintahan Jokowi-JK selalu berusaha mendorong perbaikan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Salah satu langkah yang dilakukan dengan menggenjot pemanfaatan wilayah perairan di berbagai sektor baik sektor perikanan maupun sektor pariwisata.

Pertumbuhan ekonomi RI dapat apresiasi dunia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut kalangan ekonom dunia mengapresiasi capaian ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,02 persen pada 2016, naik dari tahun sebelumnya sebesar 4,88 persen.

Menko Luhut menceritakan, apresiasi itu disampaikan kalangan ekonom dunia kepada Luhut saat dia menghadiri Pertemuan Tahunan Musim Semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat.

“Kami baru balik dari ‘Spring Annual Meeting IMF-WB’. Ekonom dunia, menteri keuangan dan gubernur bank sentral dunia semua mengapresiasi pencapaian Indonesia,” katanya.

Presiden Jokowi dapat pujian dari Bos IMF

Dilansir dari posmetro, Menko Luhut menjelaskan, Direktur IMF Christine Lagarde mengapresiasi fundamental ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan PresidenJokowi. Bahkan, Menko Luhut menyebut di jajaran G-20, Indonesia menempati posisi nomor tiga.

“Di dalam G-20, India, China, Indonesia meski memang dalam basis data keekonomian kita jauh lebih baik dari India dan China,” katanya.

Menurut Luhut, Presiden Jokowi dianggap sebagai pemimpin yang berbeda karena memahami ekonomi makro secara detil dan dinilai bekerja dengan hati. Atas penilaian tersebut, Lagarde meminta bertemu dengan Jokowi di Beijing, China.

“Dia (Presiden) juga dapat apresiasi dari Christine Lagarde dan Lagarde minta ketemu sama Presiden besok di Beijing,” katanya. [mdk]

Sumber: NETIZENPLUS.com.


Related Posts: