OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 15 Juli 2017

GNPF Tegaskan Tidak Akan Jadi Partai Politik

GNPF Tegaskan Tidak Akan Jadi Partai Politik

"Semua lembaga atau perorangan yang mengatasnamakan GNPF untuk membuat partai politik tentu itu sama sekali diluar domain GNPF," kata Bachtiar Nasir.

bilal/hidayatullah.com

Para tokoh GNPF MUI antara lain Habib Rizieq Shihab, KH Bachtiar Nasir, Ustadz Zaitun Rasmin, dll, bersama Kapolri Tito Karnavian pada Aksi Bela Islam III (Aksi 212) di lapangan Monas, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016.

10Berita- Beredar informasi tentang adanya gerakan untuk mendirikan partai politik mengatasnamakan gerakan 212 yang identik dengan Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 lalu.

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF MUI) KH Bachtiar Nasir menampik hal tersebut. Ia mengungkapkan, memang dalam gerakannya GNPF sangat erat dengan dakwah, sosial, dan politik.

“Tapi tidak serta merta GNPF harus menjadi sebuah partai politik. Dan belum pernah terpikirkan di benak kami untuk menjadikan GNPF sebagai sebuah partai politik,” ujarnya kepada Islamic News Agency (INA) di Kantor AQL Center, Jakarta, Jum’at (14/07/2017).


Ia menegaskan, kalaupun ada usulan dari beberapa tokoh agar pihaknya membuat partai politik, namun sampai saat ini, GNPF belum memutuskan untuk menjadi sebuah partai politik atau memiliki sebuah partai politik di bawahnya.

“Semua lembaga atau perorangan yang mengatasnamakan GNPF untuk membuat partai politik tentu itu sama sekali diluar domain GNPF. Dan GNPF sama sekali tidak terlibat dengan gerakan mereka,” ungkapnya.

Termasuk, Bachtiar menyebut, ia secara pribadi tidak terpikir untuk bergabung dengan partai politik manapun atau masuk dalam politik praktis secara pragmatis.

“Alhamdulillah, sampai hari ini saya masih memilih untuk berdiri bersama umat dan berada di tengah-tengah umat,” imbuhnya.

Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini mengungkapkan, ia masih fokus untuk merawat serta mengawal fenomena bangkitnya ghirah Islam dan turunnya izzah Islam di Indonesia.

“Sehingga memberikan kebaikan sebagai rahmat dari AllahSubhanahu Wata’ala kepada bangsa Indonesia,” pungkasnya.*

Sumber: Hidayatullah