OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 02 Juli 2017

Kisah Nyata, Pengalaman 5 Menit Jadi Jenazah

Kisah Nyata, Pengalaman 5 Menit Jadi Jenazah


ilustrasi (gizanherbal.wordpress.com)

10Berita-Ustadz Khalid Basalamah pernah menggelar pengajian dzikrul maut di sebuah masjid. Selama dua jam, materi tentang kematian dibahas tuntas. Di akhir sesi, ia menawarkan kepada jamaah, siapa yang siap melakukan simulasi menjadi jenazah selama lima menit.

Panitia telah menyiapkan segala keperluan. Mulai meja, kain kafan, menyan, hingga menggali liang lahat di dekat masjid tersebut.

Seorang tukang batu bersedia menerima “tantangan” itu. Ia pun naik ke atas meja, berbaring di sana untuk dipakaikan kain kafan.

“Subhanallah... begitu dia naik di atas meja, begitu ditutup matanya dan ditempeli kain kafan di pipinya, langsung dia nangis. Nangis terisak-isak,” tutur Ustadz Khalid Basalamah.

Lalu panitia menyedekapkan tangan pria tersebut dan membungkuskan kain kafan. Dua adik kembarnya yang ada di sebelah meja juga tak kuasa menahan air mata. Mereka membayangkan jika kakaknya benar-benar meninggal.

“Hiruk pikuk orang di masjid ini, baik yang sedang menangis atau sedang mengobrol, anggap mereka adalah orang yang ada di rumah Anda saat Anda meninggal,” kata Ustadz Khalid Basalamah kepada pria itu.

“Pak, sekarang bayangkan semua amal shalih yang berpeluang Anda kerjakan mulai dari shalat malam, puasa sunnah, sampai berbakti kepada orang tua namun Anda lewatkan, Anda sia-siakan. Dan bayangkan setiap peluang dosa yang tidak Anda sia-siakan. Peluang zina Anda kerjakan, riba Anda lakukan. Anda tidak sempat bertaubat dan Allah akan menghukum Anda sekarang”

Mendengar ini, pria tersebut semakin sesenggukan. Tangisnya semakin tak tertahankan. 

Setelah itu, panitia mendatangkan keranda jenazah. Pria itu dimasukkan ke dalam keranda dan dibawa ke liang lahat.

Setelah diturunkan ke liang lahat, pria itu disuruh membuka matanya. “Pak, inilah rumah Anda sekarang. Sebentar lagi Anda akan ditanya oleh dua malaikat.”

Kurang dari lima menit berada di liang lahat. Saat keluar dari liang lahat, ia sempoyongan. Sesampainya di masjid, ia disuruh menceritakan apa yang dirasakannya menjadi jenazah.

Ia memegang mic dengan gemetaran. Suaranya parau. Kata-katanya terhalang isak tangis.

“Saya taubat Pak Ustadz... taubat. Saya sering meninggalkan shalat, saya kurang berbakti pada orang tua...” Dosa-dosa disebutkannya satu per satu, padahal di masjid ada ribuan orang. Ia seperti tak peduli. Lima menit menjadi jenazah telah memberinya kesadaran baru. [Ibnu K,]

Sumber:Tarbiyah.net


Related Posts:

  • Kriminalisasi Islam Atas Nama HAMKriminalisasi Islam Atas Nama HAM 10Berita, Telah tiba kita di akhir masa, ketika Islam menjadi terasing meski hadir di negara dengan mayoritas Muslim seperti Indonesia. Hari ini, Islam diidentikan dengan kekerasan, kaum … Read More
  • Satu Senyuman Seribu KebaikanSatu Senyuman Seribu Kebaikan Oleh: Garnis Pengajar di Karimun g3niezh@gmail.com 10Berita, SENYUM adalah perwujudan sikap positif. Senyum yang tulus berawal dari sikap positif. Sikap positif ini diterima oleh bagian otak ter… Read More
  • Yang Menghilangkan Pahala SedekahYang Menghilangkan Pahala Sedekah Foto: Abu Umar/Islampos 10Berita, SAUDARAKU, Sedekah merupakan amalan yang mendapat pahala berlipat ganda. Siapa saja yang bersedekah maka ia akan beruntung dan mendapatkan rizki yang lebih … Read More
  • Istidraj: Ketika Ahlul Maksiat Bergelimang Harta DuniaIstidraj: Ketika Ahlul Maksiat Bergelimang Harta Dunia 10Berita – HATI-HATI DENGAN ISTIDRAJ !!! Jika Kita Tidak Segera Melakukan Perbaikan Diri Dengan Menjauhi Mindset Materialisme Dari Dalam Diri Kita, Sehingga Kita T… Read More
  • Inilah Daftar Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara oleh AllahInilah Daftar Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara oleh Allah   10Berita, Sudah tahukah siapa saja orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah di akhirat kelak? Bahkan Allah pun enggan melihat ke arahnya, apalagi mens… Read More