OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 21 Juli 2017

MIRIS!! Hermansyah MASIH Terbaring Kesakitan, PENUSUKNYA Sarapan Bareng Polisi TANPA PENGAMANAN SERIUS!

MIRIS!! Hermansyah MASIH Terbaring Kesakitan, PENUSUKNYA Sarapan Bareng Polisi TANPA PENGAMANAN SERIUS!


10Berita~Sebuah foto yang diunggah oleh seorang netizen kembali menggegerkan linimasa media sosial. Pasalnya foto tersebut menampakkan pelaku penusukan ahli IT asal ITB, Hermansyah yang tengah duduk makan dengan santai sembari tertawa-tawa bersama petugas kepolisian.

Netizen yang berhasil menangkap momen tersebut menjelaskan, bahwa ia sedang dalam perjalanan mengantar anaknya ke Bandung dan berhenti untuk sarapan di Ciganea km 88. Tak disangka ia malah bertemu dengan polisi dan pelaku yang disinyalir akan melakukan rekonstruksi kasus Hermansyah.

Dalam foto tersebut, terlihat tersangka tengah duduk makan dengan para polisi di sebuah restoran. Suasananya terlihat santai. Tak ada tanda-tanda pengamanan serius yang diberikan polisi untuknya.

Tersangka bacok senggol
Lagi ketawa ketiwi......
Di rumah makan
86 cuma kedok dong pic.twitter.com/bTYGxIqyZF

— aHOGer tukang FITNAH (@ratnik_krijger) July 19, 2017


Foto ini kemudian membuat netizen menjadi murka dan kecewa.

Kemaren ngopi dan nyemil2 bareng... Skr makan2 �

— _ (@apriawan86) July 20, 2017

gilaaaaaa...... penjahat dijamu seperti pemenang lomba... No Respect anymore..

— #Pengawal AlQur'an (@arie4aluna) July 20, 2017

Polisi @DivHumasPolri sngt Humanis makan bareng di restoran bareng PEMBACOK BIADAB...duitx psti dr sang Bos CSR

— Jhoko Kenthir (@didimening) July 19, 2017

Hmmmm... Gitu ya perlakuan terhadap tersangka pembacokan

— Bageuuur (@maman_papua) July 19, 2017

pembacok dijamu terussss.... bagoosss.... bagoossss....

— roy.mz (@roymz_13) July 20, 2017


Bagaimana seorang tersangka pelaku penyerangan bisa duduk makan dengan santai? Sebenarnya siapa dalang di balik penyerangan Hermansyah?

Jika polisi berkelit bahwa acara sarapan ini bagian dari humanisme, maka izinkan publik mempertanyakan etika polisi. Etiskah, saat korban masih terbaring kesakitan, pelaku bisa tertawa, makan dan minum bersama polisi tanpa ada pengamanan ketat, seolah para pelaku adalah bagian dari mereka?

Sumber:Portal Islam

Related Posts: